SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  2
Karakteristik Filsafat Islam
DITULIS OLEH MUJTAHID
RABU, 23 FEBRUARI 2011 16:08
TAMPILNYA filsafat Islam di arena pemikiran merupakan hasil interaksi agama Islam dengan faktor
ekstern. Faktor ekstern yang dimaksud adalah budaya dan tradisi non Islam yang sepanjang sejarah
diwakili oleh Eropa dibelahan Barat, serta India, Iran, dan Cina di belahan Timur.
Kalau kita lacak dalan khazanah Islam, buku-buku yang menguraikan ihwal filsafat Islam, memang
sudah cukup banyak ditulis. Akan tetapi hampir selalu saja terkesan adanya beberapa aspek yang
terasa kurang puas. Akhirnya, setiap karya seperti itu memuat daftar panjang istilah-istilah filsafat
Islam yang patut di dihargai dan harus apresiasi secara mendalam.
Haidar Bagir tidak mau ketinggalan, ia pernah menghadirkan sebuah karya yang dijuduli “Buku Saku
Filsafat Islam” (2005), yang sekalipun dinamai “saku” namun buku tersebut cukup memadahi untuk
mengantarkan kita memahami filsafat Islam secara holistik. Islam sebagai sebuah sumber peradaban,
dipandang ikut meletakkan “prosesi batu pertama” bangunan budaya dan peradaban modern yang
saat ini berkembang pesat di Barat. Di abad pertengahan itulah Islam merupakan juru „penyelamat‟
bagi peradaban Yunani, Persia dan Romawi dengan cara menerjemahkannya ke dalam bahasa dan
tradisi Islam.
Kemajuan Islam era pertengahan tidak saja mewarisi pengetahuan Yunani-Romawi, akan tetapi telah
memodifikasi dan menyempurnakan pengetahuan sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil usaha
kreatif cendikiawan muslim seperti al-Kindi, Ibn Sina, al-Farabi, al-Razi dan setelahnya, selain
mengadopsi kekayaan pengetahuan mereka, juga melahirkan teori dan pengetahuan orisinil yang
sama sekali baru.
Peradaban Yunani, Persia dan Romawi jelas menyumbangkan peradaban yang sangat berharga bagi
Islam. Peradaban Zoroastrian (Sassanian) telah mencapai puncak renaisan kebudayaannya pada
abad ke enam, sebelum Islam datang di tanah Arab. Hal ini yang kemudian menjadi pembawa obor
bagi peradaban Barat, bersama-sama membawa sebuah sinkronisme kreatif baru pemikiran ilmiah
dan filosofis Yunani, Hebrew, India (Hindu), Syirian, dan Zoroaster.
Pusat urat syarafnya berada di akademi terbesar pada masa itu, yaitu Akademi Jundi Shapur, di
Persia bagian Tenggara. Bahkan bukan itu saja, setelah lahirnya Islam dan penaklukan Persia oleh
orang-orang Arab, perkembangan kebudayaan terpenting dalam Islam, misalnya bidang sains,
teknologi, matematika, logika, filsafat, kimia, musik, etika, geografi, bahkan teologi dan sastra, adalah
kontribusi pemikir dan cendikiawan Persia yang pada permulaan Abad-abad Islam telah menulis
dalam bahasa Arab dan atas nama Islam.
Filsafat Islam memiliki karakteristik sekaligus sebagai keunikan tersendiri. Setidaknya, terdapat tiga
karakteristik yang dapat kita diketemukan dalam khazanah ini, yaitu peripatetisme (Masysya’iyyah),
iluminasi (Israqiyyah) dan teosofi transenden (al-hikmah al-muta’aliyah). Ketiga karakteristik tersebut
sudah sering dikaji oleh para sarjana muslim.
Filsafat peripatetisme adalah paham kelanjutan dari pengaruh ide-ide Aristotelian yang bersifat
diskursif-demontrasional. Corak dari Aristotelian yaitu hylomorfisme, suatu paham yang cenderung
bersifat material. Peripatetisme dimulai sejak al-Kindi, yang melewati antara lain, al-Farabi, Ibn Sina,
Ibn Thufail dan Ibn Bajjah hingga Ibn Rusyd. Mungkin, hanya Ibn Rusyd saja yang agak berani
membersihkan Aristotelianisme dari Neo-Platonisme.
Filsafat iluminasi (Israqiyyah) berbicara mengenai suatu kilatan-mendadak dalam bentuk pemahaman
atau ilham sebagai suatu arus cahaya. Asal mulanya, teori ini berakar dari pola-pola Platonik, yang
selama periode Hellenistik dan Romawi aliran ini diserap dan tergabungkan dalam pikiran Kristiani
dan Yahudi.
Tokoh yang ternama dalam corak filsafat iluminasi yaitu Surawardi. Sebagai pencetus paham
iluminasi, dia telah membuka jalan suatu dialog dengan wacana-wacana dan upaya-upaya religius
atau mistis dalam dunia ilmiah. Dia juga termasuk filosof yang meyakini adanya perennial wisdom.
Sebuah jalan kebenaran yang dijadikan ukuran adalah pengalaman “intuitif” yang kemudian
mengelaborasi dan memverifikasinya secara logis-rasional.
Sementara filsafat hikmah di perkenalkan oleh Mulla Shadra. Dia membangun aliran baru filsafat
dengan semangat untuk mempertemukan berbagai aliran pemikiran yang berkembang di kalangan
kaum muslim. Yakni tradisi Aristotelian cum Neo platonis yang diwakili figur-figur al-Farabi dan Ibn
Sina, filsafat Israqiyyah, pemikiran Irfani Ibn „Arabi, serta tradisi kalam (teologi dialektis).
Filsafat hikmah cenderung berbicara masalah esensi (wujud), sehingga sering disebut-sebut sebagai
eksistensialisme Islam. Aliran ini mempercayai bahwa pengetahuan diperoleh tidak melalui penalaran
rasional, tetapi hanya melalui sejenis intuisi, yakni penyaksian bathin (syuhud, inner witnessing), cita
rasa (dzauq, tasting), pencerahan (hudhur, presence).
Menurut Muthahhari, seorang pengagum Mulla Shadra yang juga menulis buku tentang “Filsafat
Hikmah; Pengantar Pemikiran Mulla Shadra” mengakui bahwa Filsafat Hikmah (Hikmat Muta`aliyah)
berupaya memadukan metode-metode wawasan spiritual dengan metode-metode deduksi filosofis.
Untuk mencapai kebenaran yang hakiki, harus melebur metode-metode pencerah (illumination)
ruhani dan perenungan intelektual. Seperti yang dikemukakan Baqir dalam buku ini, bahwa Filsafat
Hikmah berusaha menyatukan empat aliran yang berbeda-beda. Melalui filsafat hikmat ini
menawarkan sebuah jalan keluar yang sangat argumentatif.
Haidar Bagir sebagaimana yang diulas pada karya di atas, id berusaha memotret secara gamblang
babakan kronologis sejarah filsafat Islam dan aliran-alirannya. Tak hanya itu, dia juga menghadirkan
bahwa filsafat Islam bukanlah “pengetahuan absurd”, tetapi ia memiliki manfaat yang begitu besar
bagi kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Filsafat Islam dapat menjadi diagnosis atas
ragam persoalan kemanusiaan. Karena hakikat dari filsafat itu adalah menjawab dan memecahkan
setiap problem manusiawi yang secara kodrati pasti tidak bisa lepas dari permasalahan.
Kehadiran filsafat, menurut Bagir, berpotensi untuk membantu penyelesaian problem-problem dasar
kemanusiaan. Bahkan, dikatakan bahwa filsafat bisa menyelesaikan problem-problem konkret dalam
kehidupan manusia. Mengingat, berbagai krisis yang tengah kita hadapi saat ini bermula dari—
setidaknya berkorelasi dengan-- krisis persepsi yang terjadi dibenak kita.
Dengan berpijak kembali kepada filsafat Islam, diharapkan bisa meretaskan pengetahuan dan
kearifan religus yang bernilai tinggi. Akar-akar persoalan modernitas yang menyeret manusia ke
dalam dunia “tanpa wajah” dapat disadarkan lewat penelusuran filsafat Islam. Atas dasar itulah
filsafat perlu dihadirkan kembali sebagai sebuah cara pandang dunia di mata umat Islam.
*) Mujtahid, Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang

Contenu connexe

Tendances

EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuJihad Achmad Gojali
 
Makalah pendekatan teks studi islam
Makalah pendekatan teks studi islamMakalah pendekatan teks studi islam
Makalah pendekatan teks studi islamRifiani Zemi
 
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & StudiesMakalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & StudiesAgus Murdadi
 
3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesiaMarhamah Saleh
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamEdwarn Abazel
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Pendekatan dalam metodologi studi islam
Pendekatan dalam metodologi studi islamPendekatan dalam metodologi studi islam
Pendekatan dalam metodologi studi islamHome
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 
Pendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi IslamPendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi IslamInnddah Ndah
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamShinta Ari Herdiana
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptAZA Zulfi
 
Isu isu kontemporer dalam islam
Isu isu kontemporer dalam  islamIsu isu kontemporer dalam  islam
Isu isu kontemporer dalam islamLBB. Mr. Q
 
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Phujie FaHrani
 

Tendances (20)

EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
 
Makalah pendekatan teks studi islam
Makalah pendekatan teks studi islamMakalah pendekatan teks studi islam
Makalah pendekatan teks studi islam
 
makalah teologi islam
makalah teologi islammakalah teologi islam
makalah teologi islam
 
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & StudiesMakalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
 
3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Pendekatan dalam metodologi studi islam
Pendekatan dalam metodologi studi islamPendekatan dalam metodologi studi islam
Pendekatan dalam metodologi studi islam
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalisme
 
Pendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi IslamPendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi Islam
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Isu isu kontemporer dalam islam
Isu isu kontemporer dalam  islamIsu isu kontemporer dalam  islam
Isu isu kontemporer dalam islam
 
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
 
Pendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi IslamPendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi Islam
 
Makalah kritisisme
Makalah kritisismeMakalah kritisisme
Makalah kritisisme
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
 

Similaire à KARAKTERISTIK FILSAFAT ISLAM

Komparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdf
Komparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdfKomparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdf
Komparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdfIrfan Pathurahman
 
Studi pemikiran filsafat islam
Studi pemikiran filsafat islamStudi pemikiran filsafat islam
Studi pemikiran filsafat islamApri Kusanto
 
Epistemologi irfani
Epistemologi irfaniEpistemologi irfani
Epistemologi irfaniAs Faizin
 
Sejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptx
Sejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptxSejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptx
Sejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptx22B027DWIKIDARMAWAN
 
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdfFKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdfWahyuThoha
 
Filsafat Agama Islam
Filsafat Agama IslamFilsafat Agama Islam
Filsafat Agama Islamfikarcool
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasanCindar Tyas
 
Hamid Worldview Sebagai Asas Islamisasi
Hamid  Worldview Sebagai  Asas IslamisasiHamid  Worldview Sebagai  Asas Islamisasi
Hamid Worldview Sebagai Asas IslamisasiSuardi Al-Bukhari
 
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Faseha 3
 
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islamSejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islammoh najmi albegama
 
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 a
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 aFirman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 a
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 aFirmanNurWahyudi
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxMetaFitriani1
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)AldiwaPandu
 

Similaire à KARAKTERISTIK FILSAFAT ISLAM (20)

Filsafat islam
Filsafat islamFilsafat islam
Filsafat islam
 
Komparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdf
Komparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdfKomparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdf
Komparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdf
 
Studi pemikiran filsafat islam
Studi pemikiran filsafat islamStudi pemikiran filsafat islam
Studi pemikiran filsafat islam
 
Buku filsafat islam masa awal
Buku filsafat islam masa awalBuku filsafat islam masa awal
Buku filsafat islam masa awal
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Epistemologi irfani
Epistemologi irfaniEpistemologi irfani
Epistemologi irfani
 
Sejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptx
Sejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptxSejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptx
Sejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptx
 
Falsafah KTI.docx
Falsafah KTI.docxFalsafah KTI.docx
Falsafah KTI.docx
 
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdfFKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
FKI Wahyu Thoha Ichsan(2205056042).pdf
 
Filsafat Manusia
Filsafat ManusiaFilsafat Manusia
Filsafat Manusia
 
Filsafat Agama Islam
Filsafat Agama IslamFilsafat Agama Islam
Filsafat Agama Islam
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Hamid Worldview Sebagai Asas Islamisasi
Hamid  Worldview Sebagai  Asas IslamisasiHamid  Worldview Sebagai  Asas Islamisasi
Hamid Worldview Sebagai Asas Islamisasi
 
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
 
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islamSejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
 
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 a
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 aFirman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 a
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 a
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 

KARAKTERISTIK FILSAFAT ISLAM

  • 1. Karakteristik Filsafat Islam DITULIS OLEH MUJTAHID RABU, 23 FEBRUARI 2011 16:08 TAMPILNYA filsafat Islam di arena pemikiran merupakan hasil interaksi agama Islam dengan faktor ekstern. Faktor ekstern yang dimaksud adalah budaya dan tradisi non Islam yang sepanjang sejarah diwakili oleh Eropa dibelahan Barat, serta India, Iran, dan Cina di belahan Timur. Kalau kita lacak dalan khazanah Islam, buku-buku yang menguraikan ihwal filsafat Islam, memang sudah cukup banyak ditulis. Akan tetapi hampir selalu saja terkesan adanya beberapa aspek yang terasa kurang puas. Akhirnya, setiap karya seperti itu memuat daftar panjang istilah-istilah filsafat Islam yang patut di dihargai dan harus apresiasi secara mendalam. Haidar Bagir tidak mau ketinggalan, ia pernah menghadirkan sebuah karya yang dijuduli “Buku Saku Filsafat Islam” (2005), yang sekalipun dinamai “saku” namun buku tersebut cukup memadahi untuk mengantarkan kita memahami filsafat Islam secara holistik. Islam sebagai sebuah sumber peradaban, dipandang ikut meletakkan “prosesi batu pertama” bangunan budaya dan peradaban modern yang saat ini berkembang pesat di Barat. Di abad pertengahan itulah Islam merupakan juru „penyelamat‟ bagi peradaban Yunani, Persia dan Romawi dengan cara menerjemahkannya ke dalam bahasa dan tradisi Islam. Kemajuan Islam era pertengahan tidak saja mewarisi pengetahuan Yunani-Romawi, akan tetapi telah memodifikasi dan menyempurnakan pengetahuan sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil usaha kreatif cendikiawan muslim seperti al-Kindi, Ibn Sina, al-Farabi, al-Razi dan setelahnya, selain mengadopsi kekayaan pengetahuan mereka, juga melahirkan teori dan pengetahuan orisinil yang sama sekali baru. Peradaban Yunani, Persia dan Romawi jelas menyumbangkan peradaban yang sangat berharga bagi Islam. Peradaban Zoroastrian (Sassanian) telah mencapai puncak renaisan kebudayaannya pada abad ke enam, sebelum Islam datang di tanah Arab. Hal ini yang kemudian menjadi pembawa obor bagi peradaban Barat, bersama-sama membawa sebuah sinkronisme kreatif baru pemikiran ilmiah dan filosofis Yunani, Hebrew, India (Hindu), Syirian, dan Zoroaster. Pusat urat syarafnya berada di akademi terbesar pada masa itu, yaitu Akademi Jundi Shapur, di Persia bagian Tenggara. Bahkan bukan itu saja, setelah lahirnya Islam dan penaklukan Persia oleh orang-orang Arab, perkembangan kebudayaan terpenting dalam Islam, misalnya bidang sains, teknologi, matematika, logika, filsafat, kimia, musik, etika, geografi, bahkan teologi dan sastra, adalah kontribusi pemikir dan cendikiawan Persia yang pada permulaan Abad-abad Islam telah menulis dalam bahasa Arab dan atas nama Islam. Filsafat Islam memiliki karakteristik sekaligus sebagai keunikan tersendiri. Setidaknya, terdapat tiga karakteristik yang dapat kita diketemukan dalam khazanah ini, yaitu peripatetisme (Masysya’iyyah), iluminasi (Israqiyyah) dan teosofi transenden (al-hikmah al-muta’aliyah). Ketiga karakteristik tersebut sudah sering dikaji oleh para sarjana muslim. Filsafat peripatetisme adalah paham kelanjutan dari pengaruh ide-ide Aristotelian yang bersifat diskursif-demontrasional. Corak dari Aristotelian yaitu hylomorfisme, suatu paham yang cenderung bersifat material. Peripatetisme dimulai sejak al-Kindi, yang melewati antara lain, al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Thufail dan Ibn Bajjah hingga Ibn Rusyd. Mungkin, hanya Ibn Rusyd saja yang agak berani membersihkan Aristotelianisme dari Neo-Platonisme. Filsafat iluminasi (Israqiyyah) berbicara mengenai suatu kilatan-mendadak dalam bentuk pemahaman atau ilham sebagai suatu arus cahaya. Asal mulanya, teori ini berakar dari pola-pola Platonik, yang selama periode Hellenistik dan Romawi aliran ini diserap dan tergabungkan dalam pikiran Kristiani dan Yahudi.
  • 2. Tokoh yang ternama dalam corak filsafat iluminasi yaitu Surawardi. Sebagai pencetus paham iluminasi, dia telah membuka jalan suatu dialog dengan wacana-wacana dan upaya-upaya religius atau mistis dalam dunia ilmiah. Dia juga termasuk filosof yang meyakini adanya perennial wisdom. Sebuah jalan kebenaran yang dijadikan ukuran adalah pengalaman “intuitif” yang kemudian mengelaborasi dan memverifikasinya secara logis-rasional. Sementara filsafat hikmah di perkenalkan oleh Mulla Shadra. Dia membangun aliran baru filsafat dengan semangat untuk mempertemukan berbagai aliran pemikiran yang berkembang di kalangan kaum muslim. Yakni tradisi Aristotelian cum Neo platonis yang diwakili figur-figur al-Farabi dan Ibn Sina, filsafat Israqiyyah, pemikiran Irfani Ibn „Arabi, serta tradisi kalam (teologi dialektis). Filsafat hikmah cenderung berbicara masalah esensi (wujud), sehingga sering disebut-sebut sebagai eksistensialisme Islam. Aliran ini mempercayai bahwa pengetahuan diperoleh tidak melalui penalaran rasional, tetapi hanya melalui sejenis intuisi, yakni penyaksian bathin (syuhud, inner witnessing), cita rasa (dzauq, tasting), pencerahan (hudhur, presence). Menurut Muthahhari, seorang pengagum Mulla Shadra yang juga menulis buku tentang “Filsafat Hikmah; Pengantar Pemikiran Mulla Shadra” mengakui bahwa Filsafat Hikmah (Hikmat Muta`aliyah) berupaya memadukan metode-metode wawasan spiritual dengan metode-metode deduksi filosofis. Untuk mencapai kebenaran yang hakiki, harus melebur metode-metode pencerah (illumination) ruhani dan perenungan intelektual. Seperti yang dikemukakan Baqir dalam buku ini, bahwa Filsafat Hikmah berusaha menyatukan empat aliran yang berbeda-beda. Melalui filsafat hikmat ini menawarkan sebuah jalan keluar yang sangat argumentatif. Haidar Bagir sebagaimana yang diulas pada karya di atas, id berusaha memotret secara gamblang babakan kronologis sejarah filsafat Islam dan aliran-alirannya. Tak hanya itu, dia juga menghadirkan bahwa filsafat Islam bukanlah “pengetahuan absurd”, tetapi ia memiliki manfaat yang begitu besar bagi kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Filsafat Islam dapat menjadi diagnosis atas ragam persoalan kemanusiaan. Karena hakikat dari filsafat itu adalah menjawab dan memecahkan setiap problem manusiawi yang secara kodrati pasti tidak bisa lepas dari permasalahan. Kehadiran filsafat, menurut Bagir, berpotensi untuk membantu penyelesaian problem-problem dasar kemanusiaan. Bahkan, dikatakan bahwa filsafat bisa menyelesaikan problem-problem konkret dalam kehidupan manusia. Mengingat, berbagai krisis yang tengah kita hadapi saat ini bermula dari— setidaknya berkorelasi dengan-- krisis persepsi yang terjadi dibenak kita. Dengan berpijak kembali kepada filsafat Islam, diharapkan bisa meretaskan pengetahuan dan kearifan religus yang bernilai tinggi. Akar-akar persoalan modernitas yang menyeret manusia ke dalam dunia “tanpa wajah” dapat disadarkan lewat penelusuran filsafat Islam. Atas dasar itulah filsafat perlu dihadirkan kembali sebagai sebuah cara pandang dunia di mata umat Islam. *) Mujtahid, Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang