SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
Oleh: 
Muhyiddin Abdushshomad
AL-QUR’AN MENGANJURKAN BERDO’A UNTUK 
ORANG YANG TELAH WAFAT 
SEKALIGUS MENJELASKAN BAHWA UKHUWAH 
ISLAMIYAH TIDAK TERPUTUS KARENA KEMATIAN 
وَالَّذِينََ جَاءُوا مِ نَ بَ عدِهِ مَ يَ قُولُونََ رَب نََّا اغْفِرَّْ لَنَا وَلِِِخْوَانَِّنَا ال ذِينََّ سَبَ قُونَا 
بِالِِْيمَانَِّ وَلََّ تََْعَلَّْ فَِّ قُ لُوبِنَا غِلًَّّ لِل ذِينََّ آَمَنُوا رَب نَا إِن كََّ رَءُو فَّ رَحِي مَّ 
] ]الحشر/ 10 
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), 
mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan orang-orang 
yang wafat mendahului kami dengan membawa iman. Dan janganlah 
Engkau memberikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang 
yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun 
lagi Maha Penyayang.“ (QS. Al-Hasyr: 10)
Pahala sedekah sampai pada orang 
yang telah wafat 
عَ نَ عاََ ئِشَةََ أَنََّ رَجُلاَ أََ تَى النَّبََِّ صَلََّى الله عليه وسل م فَ قَالََ , يَا رََسُولََ الله 
إِنََّ اُ مي اف تُلِتَ تَ نَ فسُ هَا وَلََ تُوصَِ وََأَظُنُّ هَا لَ وَ تَكَلَّمَ تَ تَصََدَّقَ تَ اَفَ لَهَا اَ ج رَ إِ نَ 
) تَصَدَّق تَُ عَ ن هَا قَالََ نَ عَ مَ )رواه مسلم, 1672 
"Dari 'Aisyah-radhiyallahu 'anha, "Seorang laki-laki berkata 
kepada Nabi SAW, "Ibu saya meninggal dunia secara 
mendadak dan tidak sempat berwasiat. Saya menduga jika ia 
dapat berwasiat, tentu ia akan berwasiat untuk bersedekah. 
Apakah ia akan mendapat pahala jika saya bersedekah atas 
namanya? "Nabi SAW menjawab, "Ya"." (HR. Muslim, 
[1672])
Sedekah bisa berupa Dzikir atau Tahlil 
عَ نَ أَبَِ ذَ رَ أَنََّ نَا ا سَا مِ نَ أَ صحَابَِ النَّ بَ قَالُوا للنَّ بَ صلى الله عليه وس لم يَارَسُ ولََ 
الله ذَهَبََ أَ هلَُ الدَُّ ثُّورَِ با لأُجُ ورَِ يُصَلُّونََ كََمَا نُصَل ي وَيََصُومُونََ كَمَا نَصَُومَُ وََ ي تََصَدََّ 
قُونََ بِفُضَولَِ أَ موَا لِِِ مَ قَالََ أَوََ لَ يسََ قَ دَ جََعَلََ اللهَُ لَكُ مَ مَا تَصَدَّقُونََ إِنََّ بِكُ لَ تَ سبِ يحَ ةَ 
صَدَقَةاَ وَكُ لَ تَ كبِ ي رَ ةَ صَدَقَةاَ وَكُ لَ تَمِ يدَ ةَ صَدَقَةاَ وََكُ لَّ تَ هْلِيْ لَ ةَّ صََّدَقَة )رواه مسلم, 
.)1674 
"Dari Abu Dzarr , ada beberapa sahabat bertanya kepada Nabi , "Ya 
Rasulullah, orang-orang yang kaya bisa (beruntung) mendapatkan 
banyak pahala. (Padahal) mereka shalat seperti kami shalat. Mereka 
berpuasa seperti kami berpuasa. Mereka bersedekah dengan kelebihan 
harta mereka. Nabi menjawab, "Bukankah Allah telah menyediakan 
untukmu sesuatu yang dapat kamu sedekahkan? Sesungguhnya setiap 
satu tasbih (yang kamu baca) adalah sedekah, setiap takbir adalah 
sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap bacaan La ilaaha 
Illallah adalah sedekah." (HR. Muslim,[1674]).
Kata Ibn Taimiyyah: 
Pahala Tahlil sampai kepada orang yang telah meninggal dunia 
وَسُئِلََّ: عَ منَّْ "هَل لََّ سَبْعِيََّْ أَلْفََّ مَ ر ةَّ وَأَهَّْدَاهَُّ لِلْمَي تَِّ يَكُوْنَُّ بَ رَاءَة لِلْمََّي تَِّ مِنََّ الن ارَِّ" حَدِيْ ثَّ 
صَحِيْ ح؟ أَمَّْ لَ؟ وَاِذَا هَل لََّ الْنْسَانَُّ وَاَهْدَاهَُّ إِلََّ الْمَي تَِّ يَصِلَُّ إِلَيْهَِّ ثَ وَابُهَُّ اَمَّْ لَ؟ فَأَجَابََّ: 
إِذَا هَل لََّ الِْنْسَانَُّ هَكَذَا: سَبْ عُوْنََّ اَلْ فا اَوَّْ اَقََّ لَّ اَوَّْ اكَْثَ رََّ. وَاُهْدِيَتَّْ اِلَيْهَِّ نَ فَعَهَُّ اللَُّ بِذَلِكََّ 
وَلَيْسََّ هَذَا حَدِيْ ث ا صَحِيْ حا وَلََّ ضَعِيْ فا. وَاللَُّ أَعْلَمَُّ. )مجموع فتاوى ابن تيمية, 
.)24/323 
“Syaikh Ibn Taimiyyah ditanya, tentang orang yang membaca tahlil 70.000 kali dan 
dihadiahkan kepada mayit, agar diselamatkan oleh Allah dari siksa api neraka, apakah 
hal itu berdasarkan hadits shahih atau tidak? Dan apabila seseorang membaca tahlil 
lalu dihadiahkan kepada mayit, apakah pahalanya sampai atau tidak?” Syaikh Ibn 
Taimiyyah menjawab, “Apabila seseorang membaca tahlil 70.000 kali baik lebih atau 
kurang, lalu pahalanya dihadiahkan kepada mayit, maka hal tersebut bermanfaat bagi 
mayit, dan ini bukan hadits shahih dan bukan hadits dha’if. Wallahu a’lam.” (Majmu’ 
Fatawa Ibn Taimiyyah, juz 24, hal. 323).
Selamatan tujuh hari kematian 
عَ ن سَُ فيَانَ قََالَ طََاوُ وسُ إَِنَّ اَل مَ وتَى ي فتَ نُ ونَ فَِِ قَُ بُ ورِهَِ م سََ ب اعا فََكَانُواَ 
يَ ستَحِبُّ ونَ أََ ن يَُّط عَمَ عََ ن هُ م تَِ لَكَ اَ لَْيَّامََ. )رواه اَلإمام أَحمد فَِكَتاب 
)2/ الزهد, الحاوي لَلفتاوى, 178 
“Dari Sufyan, berkata, “Imam Thawus berkata, 
“sesungguhnya orang yang meninggal akan diuji di dalam 
kubur selama tujuh hari, oleh karena itu mereka (kaum salaf) 
menganjurkan bersedekah makanan yang pahalanya untuk 
keluarga yang meninggal selama tujuh hari tersebut.” (HR. al- 
Imam Ahmad dalam kitab al-Zuhud, al-Hawii Lilfataawi juz 2, 
hal. 178)
Memberi Makan Kepada Penta’ziah 
عَ نَ عَ بدَِ اللهَِ ب نَِ عَ م رو رَضِيََ اللهَُ عََ ن هُمَا أَنََّ رَجُلاَ سَأَلََ النَّبََِّ صلى 
الله عليه وسلم أَيَُّ ا لإِ سلَمَِ خَ ي رَ قَالََ: تُط عِمَُ الطَّعَامََ, وَتَ قَرَأَُ السَّلَمََ 
) عَلَى مَ نَ عَرَف تََ وَمَ نَ لََْ تَ عرِف )صحيح البخاري, رقم 11 
Dari Abdullah bin Amr RA, ada seorang laki-laki 
bertanya pada Nabi SAW, “Perbuatan apakah yang 
paling baik di dalam ajaran orang islam?” Rasulullah 
SAW menjawab, “menyuguhkan makanan dan 
mengucapkan salam, baik kepada orang yang engkau 
kenal atau tidak” (HR. al-Bukhari)
وَعَنِ اَ لأَ حنَفِ بَ نِ قََ ي س قََالََ: حِ يَْ طَُعَِنَ عَُمَرُ أََمَرَ صَُهَ يباا أََ ن يََُصَل يَ بَِالنَّاسَِ 
ثَلَثاا, وَأَمَرَ بَِأَ ن يَعَلَ لَِلنَاسِ طََعَاامَا, )ذكر اَلحافظ اَبن حَجر فَِكَتابه "َالمطالبَ 
1(, وقال إَسناده حَسن (َ / العالية فَِ زَوائد اَلمسانيد اَلثمانية" ) 199 
Dari al-Ahnaf bin Qais dia berkata: ketika sayyidina Umar RA 
menjelang wafat (karena ditikam dengan pisau oleh Abu lu’lu’ah 
al-Majusi) beliau menugas Suhaib untuk melaksanakan shalat 
dengan orang banyak tiga kali dan memerintahkan agar 
menyuguhkan makanan untuk mereka. (dinukil oleh al-Hafizh 
Ibnu Hajar dalam kitab al-Mathalib al-’Aliyah, Juz I, hal. 
199, dengan sanad yang hasan)
Membakar Dupa 
قَالََ رَسُولَُ اللهَِ صَلَّى اللهَُ عَلَ يَهَِ وَسَلَّمََ إِذَا أ جَْ رَتَُ ال مَي تََ 
فَأَ جِْرُوهَُ ثَلَثاا )رواه أحمد( 
Apabila engkau mengukup mayyit, ulangilah 
tiga kali. (HR. Ahmad) 
1 رقم 813 ( قال الِيثمى / 3 رقم 14580 ( والبزار كما فى كشف الأستار ) 385 / أخرجه أحمد ) 331 
7/ 3 رقم 6494 ( . وأخرجه أي ا ضا : ابن حبان ) 301 / 3/26 ( : رجاله رجال الصحيح . والبيهقى ) 405 ( 
1 ، رقم 1310 ( ، وقال : صحيح على شرط مسلم . ووافقه الذهبى / رقم 3031 ( ، والحاكم ) 506
Membaca Shalawat ketika bubar acara 
عن جابر أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : مََا جَلَسََ قَ و مَ 
مَلِ ا سا ثََُّ تَ فَرَّقُ وا عَ نَ غَ يَ صََلَ ةَ عَلَى النب صلى الله عليه و سلم 
إلْ تَ فَرَّقُوا عَلَى أَن تَََ مِ نَ رِي حَِ ا لَِ ي فَةَِ )رواه النسائي ج 6 / ص 
)109 
Dari Jabir RA bahwa Rsulullah SAW bersabda, “Apabila suatu 
kaum berkumpul kemudian mereka bubar tanpa membaca 
shalawat kepada Nabi SAW, maka sama dengan bubarnya orang 
dari tempat bangkai yang berbau busuk. (HR. Nasa’i, Juz VI, hal. 
109)
Mengantar jenazah dengan 
membaca Tahlil 
عن ابن عمر رضي الله عنه, قَالََ لَ نَكُ نَ نَ سَمَعَُ مِ نَ رَسُ ولَِ الله 
صَلَّى اللهَُ عَلَ يهَِ وَسَلَّمََ, وَهُوََ يََ شِي خَ لفََ ا لَنَازَةَِ, إِلََّْ قَ ولَُ: لََْ إِلَهََ إِلََّْ 
الله, مُ بدِيًّا, وَرَاجِاعا. أخرجه ابن عدى فِ الكامل. )نصب الراية فِ 
)212 / تخريج أحاديث الِداية, 2 
Ibn Umar RA berkata, “Tidak pernah terdengar dari 
Rasulullah SAW ketika mengantarkan jenazah 
kecuali ucapan: La Ilaaha Illallah, pada waktu 
berangkat dan pulangnya” (HR. Ibnu ‘Adi)
وَأَ خرَجََ الطَّبَ رَانَُِّ فَِِ ال كَبِ يَِ وَاب نَُ مَ نَدَةََ عَ نَ أَ بَ أُمَامَةََ عَ نَ رَسُ ولَِ اللهَِ صَلَّى اللهَُ عَلَ يهَِ 
وَسَلَّ مَ قَالََ: "إِذَا مَاتََ أَحَ دَ مِ نَ إِ خوَانِكُ مَ, فَسََوَّي تُمَِ التُّ رَابََ عَلَى قَ بَِهَِ, فَ ليَ قُ مَ أَحَدُكُ مَ 
عَلَى رَأ سَِ قَ بِهَِ, ثََُّ لِيَ قُ لَ: يَا فُلَنَ بََِ نَ فَلَنَ ةَ, فَإِنَّهَُ يَ سمَعُهَُ وَلََْ يََُِ يبَُ, ثََُّ ي قَُ ولَُ: يَا 
فُلَنََ بِ نَ فَلَنَةََ, فَإِنَّهَُ يَ ستَوِي قَاعِادا, ثََُّ ي قَُ ولَُ: يَا فُلَنََ بِ نَ فُلَنََةََ, فَإِنَّهَُ ي قَُ ولَُ: أَ رشِ دنَا 
رَحِمَكََ اللهَُ, وَلَكِ نَ لََْ تَ شعُرُ ونََ, فَ ليَ قُ لَ: اَُذ كُ رَ مَا خَرَ جتََ عَلَ يهَِ مِنََ الدَُّن يَا شَهَادَةَُ اللهَِ 
أَ نَ لآإِلَهََ إِلََّْ اللهَُ, وَأَنََّ مَُُمَّادا عَ بدُهَُ وَرَسَُ ولُهَُ, وَأَنَّكََ رَضِ يتََ بِاللَِ رََبًّا, وَبِا لِْ سلَمََ دِي ناا, 
وَبُِِمَحَمَّ دَ نَبِيَّا, وَبِال قُ رآنََ إِمَااما, فَإِنََّ مُ نكَارا وَنَكِ ي ارا يَأ خُذَُ وَاحِ دَ مِ ن هَُمَا بِيَدَِ صَاحِبِهَِ, 
وَي قَُ ولَُ: ان طَلِ قَ بِنَا مَا ن قعُدَُ عِ ندََ مَ نَ قَ دَ لُ قنََ حُجَّتُهَُ, فَ يَكُ ونَُ اللهَُ حََجِ يجَهَُ دُ ون هَُمَا", 
فَ قَالََ رَجُ لَ: يَارَسُ ولََ اللهَِ, فَإِ نَ لَ ي عرِ فَ أُمَّهُ؟ قَالََ: فَ يَ نسُبُهَُ اِلََ حَوََّاءََ, يَا فُلَنََ بِ نَ 
) حَوَّاءََ". )الشيخ مُمد بن عبد الوهاب النجدي, أحكام تمني الموت ص 19
“Al-Thabrani telah meriwayatkan dalam Al-Muj’am al-Kabir dan Ibn Mandah, dari 
Abu Umamah dari Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang saudaramu 
meninggal dunia, lalu kalian meratakan tanah di atas makamnya, maka hendaklah salah 
seorang kamu berdiri di bagian kepalanya dan katakanlah, “Wahai fulan bin fulanah”, 
maka sesungguhnya ia mendengar tapi tidak menjawab panggilan itu. Kemudian 
katakan, “Wahai fulan bin fulanah”, maka ia akan duduk dengan sempurna. Kemudian 
katakan, “Wahai fulan bin fulanah”, maka sesungguhnya ia berkata, “Berilah kami 
petunjuk, semoga Allah mengasihimu”, tetapi kalian tidak merasakannya. Lalu katakan, 
“Ingatlah janji yang kamu pegang ketika keluar dari dunia, yaitu bersaksi bahwa tidak 
ada Tuhan selain Allah, bahwa Muhammad utusan Allah, bahwa kamu rela menerima 
Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai Nabi dan Al Qur’an 
sebagai pemimpin.” Maka pada saat itu, Malaikat Munkar dan nakir akan saling 
berpegangan tangan dan berkata, “Mari kita pergi. Kita tidak duduk di samping orang 
yang telah dituntun jawabannya.” Nantinya Allah akan memberikan jawaban terhadap 
kedua malaikat itu.” Seorang laki-laki bertanya, “Wahai Rasulullah, jika Ibu mayit itu 
tidak diketahui?” Beliau menjawab, “Nisbatkan kepada Hawwa, “Wahai fulan bin 
hawwa”. (SyeikhMuhammad binAbdulWahabAl-Najdi,AhkamTamanniAl-Maut,hal 19)
Kaum wahabi menolak tanpa dasar 
Kitab Ahkam Tamanni Al-Maut adalah karya SyeikhMuhammad 
bin Abdul Wahhab, pendiri aliran wahabi. Kitab ini diterbitkan 
oleh Universitas Ibn Saud, Riyadh, Saudi Arabia dan telah diteliti 
oleh Syeikh Abdurrahman binMuhammad Al-Sadhan dan Syeikh 
Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin, dua ulama senior kaum 
Wahabi yang kharismatik di Saudi Arabia. Terbitnya kitab Ahkam 
Tamanni Al-Maut ini menggemparkan dunia pemikiran Wahabi, 
karena tanpa disadari olehmereka, isi kitab yangmereka terbitkan 
ini mengandung hadits-hadits yang bertentangan dengan ajaran 
dan ideologi kaumWahabi selama ini. Akhirnya, tanpa dalil yang 
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, Syeikh Shalih Al- 
Fauzan –tokohWahabi yang sangat fanatik-, berfatwa bahwa kitab 
ini palsu, bukan tulisan pendiriWahabi.
Komentar al-Hafidz IbnuHajar al- ‘Asqallani tentang hadits Al- 
Thabrani tersebut dalam kitabnya Al-TalkhishAl-Habir (2/ 135) 
وَاِ سنَادُهُ صََالِ ح وََقَ د قََ وَّاهُ اَل ضيَاءُ فََِِ اََ حكَامِهَِ 
Sanad hadits ini shalih (kuat) dan al-Dhiya’ menilainya kuat 
dalam kitab Ahkam-nya 
Kata Al-Suyuthi dalam Al-Fiyahnya 
وَخُ ذهُ حََ يثُ حََافِ ا ظ عََلَ يهِ نََ ص اََ و مَِن مَُصََنَّ ف معِهِ صَََُُ 
Yang menentukan hadits itu shahih atau dha’if itu seorang 
hafidz, baik dalam pernyataannya maupun kitab yang 
ditulisnya
قَالََ رَسُ ولَُ اللهَِ صَلَّى اللهَُ عَلَ يهَِ وَسَلَّمََ : نَ هََ يتُكُ مَ عَ نَ زِيَارَةَِ ال قُبُ ورَِ فَ زُ ورُ وهَا )رواه 
) ومسلم، رقم 594 
“Rasulullah SAW bersabda: aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka 
sekarang berziarahlah” (HR. Muslim [594]) 
قَالََ اِب نَُ حَزَ مَ اِنََّ زِيَارَةََ ال قُبُ ورَِ وَاجِبَة وََلَ وَ مَرَّةاَ وَاحِدَةاَ فِىَ ال عُ مرَِ لِوُرَُ ودَِ ا لَْ مرَِ بِهَِ 
) )العسقلنى، فتح البارى، ج 3 ص 188 
Kata Ibn Hazm wajib ziarah kubur walaupun sekali seumur hidup, karena adanya 
perintah tentang hal itu .( fathul bari juz 3 hal 188) 
عَ نَ أَبَِ هُرَي رَةََ قَال زَارََ النَّبَُِّ صَلَّى اللهَُ عَلَ يهَِ وَسَلَّمََ قَ ب رََ أُ مهَِ فَ بََكَى وَأَب كَى مَ نَ حَ ولَهَُ 
) )رواه مسلم رقم 2304 
“Dari Abi Hurairah, berkata bahwa Rasulullah SAW berziarah ke pesarean 
ibundanya dan beliau menangis serta membuat orang di sekitarnya menangis” 
(HR. Muslim [2304])
سََِ عتَُ الشَّافِعِيََّ يَ قُ ولَُ: اِ نَ لِأََتَ بَ رَّكَُ بِأَبَِ حَنِ ي فََةََ وَأَجِ يءَُ اِلََ قَ بِهَِ فَِِ 
كُ لَ يَ و مَ فَإِذَا عُرِضَ تَ لَِ حَاجَة صََلَ يتَُ رَ كعَتَ يَِْ وَجِ ئَتَُ اِلََ قَ بِهَِ 
) وَسَأَل تَُ اللهََ تَ عَالََ ا لحَاجَةََ عِ ندَهَُ.)تاريخ بغداد,ج 1 ص 122 
Saya mendengar Imam Syafi’i RA berkata: “Sesungguhnya aku 
mengambil barakah dari Imam Abu Hanifah dan aku berziarah 
ke makamnya setiap hari. Jika aku dihadapkan pada suatu 
kebutuhan, aku shalat dua rakaat kemudian mendatangi 
makam beliau, dan memohon kepada Allah SWT untuk 
mengabulkan kebutuhanku.” (Tarikh Baghdad, juz 1 hal 122)
عَ نَ أَبَِ ذَ رَ قَالََ قَالََ رَسُولَُ اللهَِ صلى الله عليه وَسلم: يَا أَبَا ذَ رَ إِذَا طَبَ ختََ مََرَقَةاَ 
) فَأَ كثِ رَ مَاءَهَا وَتَ عَاهَ دَ جِيَانَكََ )رواه مسلم: 4785 
“Dari Abi Dzarr RA ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Abu 
Dzar, jika kamu memasak kuah, maka perbanyaklah airnya, dan bagi-bagikanlah 
kepada tetanggamu.” (Shahih Muslim, 4785) 
قَالََ شَ يخُنَا ال عَارِفَُ الشَّ عرَاوِي: كَانََ التَّابِعَُ ونََ ي رسِلُ ونََ ا لِدَِيَّةََ لِأَخِ يَهِ مَ وَيَ قُ ولُ ونََ ن علَمَُ 
غِنَاكََ عَ نَ مِث لَِ هَذَا وَإِنَََّّا أَ رسَ لنَا ذَلِكََ لِتَ علَمََ أَنَّكََ مِنَّا عَلَى بَا لَ )المناوَّى، فيض القدير، 
) ج 3 ص 273 
“Syaikh kami al-Arif al-Sya’rawi menyatakan bahwa para tabi’in memiliki 
kebiasaan memberikan hadiah kepada saudara-saudaranya. Mereka 
berkata, “Kami tahu bahwa engkau tidak membutuhkan benda yang kami 
berikan ini. tapi kami memberikannya kepadamu agar kamu tahu bahwa 
kami masih peduli dan menganggapmu sebagai sahabat.” (Faidh al-Qadir, juz 
III, hal 272)
عَ نَ أَنَسَِ ب نَِ مَالِ كَ قَالََ مَا زَالََ رَسُولَُ اللهَِ ي قنُتَُ فَِِ ال فَ جرَِ حََتََّّ فَارَقََ 
الدُّن يَا.)رواه أحمد والدارقطني(. 
“Diriwayatkan dari Anas Ibn Malik . Beliau berkata, “Rasulullah senantiasa 
membaca qunut ketika shalat subuh sehingga beliau wafat.” (Musnad Ahmad bin 
Hanbal, juz III, hal. 162 [12679], Sunan al-Daraquthni, juz II, hal. 39 [9]). 
Sanad hadits ini shahih sehingga dapat dijadikan pedoman. Imam 
Nawawi di dalam kitab al-Majmu’ menegaskan: 
حَدِي ثَ صَحِ ي حَ رَوَاهَُ جََْاعَة مِنََ ا لحُفَّاظَِ وَصَحَّحُ وهَُ وَمَِِّ نَ نَصََّ عَلََى صِحَّتِهَِ ا لحَافِظَُ 
أَب وَ عَ بدَِ اللهَِ مَُُمَّدَُ ب نَُ عَلِ يَ ال بَ لخِي، وَا لحَاكِمَُ أَب وَ عَ بدَِ اللهَِ فَِِ مََوَاضِعََ مِ نَ كُتُبَِ 
.) ال بَ ي هَقِي وَرَوَاهَُ الدَّارَقُط نِيَ مِ نَ طُرُ قَ بِأََسَانِ يدََ صَحِ يحَ ةَ )المجموع ج 3 ص 504 
“Hadits tersebut adalah shahih. Diriwayatkan oleh banyak ahli hadits dan mereka 
kemudian menyatakan kesahihannya. Di antara orang yang menshahihkannya 
adalah al-Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin Ali al-Balkhi serta al-Hakim Abu 
Abdillah di dalam beberapa tempat di dalam kitab al-Baihaqi. Al-Daraquthni juga 
meriwayatkannya dari berbagai jalur sanad yang shahih.” (Al-Majmu’, juz III, hal. 
504).
Definisi Tawassul 
طَلَبَُ حُصُ ولَِ مَ ن فَعَ ةَ أَ وَ ان دِفَاعَِ مَضَرَّ ةَ مِنََ اللهَِ بِذِ كرَِ ا سمَِ نَ بَ أَ وَ 
) وَِ لَ إِ كرَااما لِ لمُتَ وَسَّلَِ بِهَِ )العبدري, الشرح القويم, ص 378 
“Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau 
terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT 
dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk 
memuliakan (ikram) keduanya.” (Al-Hafizh Al-‘Abdari, Al- 
Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
وَا ستَعِ ي نُوا بِالصَّ بَِ وَالصَلَةَِ وَاِن هََّا لَكَبِ ي رَة اِلََّْ عََلَى ا لَْاشِعِ يََْ 
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, 
dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, 
kecuali bagi orang-orang yang khusyu’” (QS. Al- 
Baqarah: 45) 
يَا أَي هَُّا الَّذِينََ آَمَنُوا اتَّ قُوا اللهََ وَاب تَ غُوا إِلَ يهَِ ال وَسَِيلَةََ وَجَاهِدُوا فَِِ 
سَبِيلِهَِ لَعَلَّكُ مَ تُ فلِحُونََ. 
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada 
Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada- 
Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu 
mendapat keberuntungan” (QS. Al-Maidah: 35)
KONTROVERSI SUNNI - WAHABI 
أَدْرِكْنِِْ يََّا رََّسُوْلَ اَّللَِّ 
(Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan 
kepada Allah]) 
Redaksi di atas menurut mayoritas 
kaum Muslimin sejak generasi 
sahabat hingga kini, adalah benar 
dan tidak syirik. 
Sementara menurut Ibn Taimiyah (abad ke-8 Hijriah), 
dan menurut Wahabi (abad ke-12 Hijriah), redaksi 
tersebut tidak benar, syirik akbar, murtad dan 
masuk neraka selama-lamanya.
Dalil-dalil Kaum Sunni 
HADITS UTSMAN BIN HUNAIF 
Rasulullah 
mengajarkan 
laki-laki tuna 
netra yang ingin 
sembuh dari 
kebutaannya 
agar berdoa 
dengan disertai 
memanggil Nabi 
dalam doanya 
dengan redaksi 
“Ya Muhammad 
(Wahai 
Muhammad)”.
Takhrij (Otentisifikasi) 
Hadits Utsman bin Hunaif 
Sanad hadits Utsman 
bin Hunaif di atas, 
shahih diriwayatkan 
oleh banyak ulama 
antara lain: 
1. Ahmad bin Hanbal 
2. Abd bin Humaid 
3. Al-Tirmidzi 
4. Al-Nasa’i 
5. Ibn al-Sunni 
6. Ibn Majah dan lain-lain
HADITS USTMAN BIN HUNAIF 
DIAMALKAN SELAMA-LAMANYA 
Dalam riwayat Ibnu Abi Khaitsamah terdapat 
tambahan: “Apabila kamu mempunyai hajat, 
lakukanlah doa seperti itu.” Hal ini membuktikan 
bahwa doa yang mengandung tawasul Ya Muhammad 
berlaku selama-lamanya, tidak terbatas ketika Nabi 
masih hidup.
Istighatsah Sahabat Dengan Nabi 
Pada Masa Khulafaur Rasyidin 
Seorang sahabat datang ke makam Nabi lalu 
berkata: “Wahai Rasulullah, mintakanlah hujan bagi 
umatmu, mereka sedang menghadapi kelaparan.” Ini 
menjadi bukti bahwa beristighatsah dengan orang 
yang sudah wafat bukanlah syirik menurut sahabat.
Sahabat Yang Sedang Sakit 
Beristighatsah Dengan Nabi 
Abdurrahman bin Sa’ad berkata, “Kaki Ibnu 
Umar mati rasa (tidak dapat digerakkan)”. Lalu 
seorang laki-laki berkata kepadanya: “Panggil 
orang yang paling kamu cintai”. Lalu Ibn Umar 
berkata: “Ya Muhammad”.
Nabi Mengetahui Shalawat Yang Kita Baca 
Dari Tempat Yang Dekat Dan Jauh 
Rasulullah : “Barang siapa yang membaca 
shalawat di dekat makamku, maka aku 
mendengarnya. Dan barang siapa yang 
membaca shalawat dari tempat yang jauh, 
maka aku mengetahuinya”. Hadits ini 
dishahihkan oleh al-Hafizh Ibn Hajar.
عَ نَ أَ بَ جُحَ ي فَةََ قَالََ صَلَّى رَسُولَُ اللهَِ الظُّ هرََ رَ كعَتَ يَِْ وَال عَ صَرََ رَ كعَتَ يَِْ وَب يََْ 
يَدَي هَِ عَنَ زَة . كَانََ يَُرَُّ مِ نَ وَرَائِهَا ال مََ رأَةَُ وَقَامََ النَّاسَُ فَجَعَلُوا يَأ خُذُونََ يَدَي هَِ 
فَ يَ مسَحُونََ بَِِا وُجُوهَهُ م، فَأَخَ ذتَُ بِيََدِهَِ فَ وَضَ عتُ هَا عَلَى وَ جهَِي فَإِذَا هِيََ أَب رَدَُ 
.) مِ نَ الثَّ لجَِ وَأَط يَبَُ رَائِحَةاَ مِ نَ ال مِ سكَِ )صحيح البخاري، 3289 
“Dari Abi Juhaifah ia berkata, “Pada sebuah perjalanan, 
Rasulullah melaksanakan shalat Dhuhur dan Ashar dua 
rakaat, sedangkan di depannya terdapat tongkat dan ada 
seorang perempuan yang berjalan di belakangnya. (setelah 
shalat) orang-orang berdiri memegang tangan Rasulullah dan 
menyentuhkannya ke wajah mereka. Akupun berdiri dan 
memegang tangan beliau dan menyentuhkannya ke wajahku. 
Maka aku merasakan tangan beliau lebih sejuk dari salju dan 
lebih harum dibandingkan minyak misik.” (Shahih al-Bukhari, 
[3289]).
Bersalaman setelah shalat 
تُط لَبَُ ال مُصَافَحَةَُ فَهِيََ سُنََّة عَقِبََ الصَّلَةَِ كُل هََا وَعِ ندََ كُ لَ 
) لَقِ يَ )حاشية الطحاوي على ما رقي الفلح, ج 1,ص 345 
“Dianjurkan berjabat tangan dan hukumnya 
sunnah untuk dilakukan setiap selesai shalat dan 
tiap kali bertemu” (Hasyiyah al-Thahawi ‘Ala 
Maraaqi al-Falah, juz 1, hal 345)

Contenu connexe

Tendances

Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
Moh Yakub
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Isa Ansori
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
Ahmad Rouf
 
Ada apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajabAda apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajab
el-hafiy
 
Urgensi dakwah
Urgensi dakwahUrgensi dakwah
Urgensi dakwah
el-hafiy
 

Tendances (20)

PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Power Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqPower Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiq
 
Meneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullahMeneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullah
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
14. Metode  dakwah rasul Nabi Muhammad SAW 14. Metode  dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
 
Ada apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajabAda apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajab
 
Ke – nu an
Ke – nu   anKe – nu   an
Ke – nu an
 
Zikir dan doa
Zikir dan doaZikir dan doa
Zikir dan doa
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
 
Ilmu ilmu hadis
Ilmu ilmu hadisIlmu ilmu hadis
Ilmu ilmu hadis
 
Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1
 
Urgensi dakwah
Urgensi dakwahUrgensi dakwah
Urgensi dakwah
 
Mencintai dan mengikuti rasul saw secara kâffah
Mencintai  dan mengikuti  rasul saw secara kâffahMencintai  dan mengikuti  rasul saw secara kâffah
Mencintai dan mengikuti rasul saw secara kâffah
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
 
ppt ilmu dakwah new.pptx
ppt ilmu dakwah new.pptxppt ilmu dakwah new.pptx
ppt ilmu dakwah new.pptx
 

En vedette

Makalah ilmu tentang para rawi fix
Makalah ilmu tentang para rawi   fixMakalah ilmu tentang para rawi   fix
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Kinza_com
 
Ushul Fiqh tentang al ahkam
Ushul Fiqh tentang al ahkamUshul Fiqh tentang al ahkam
Ushul Fiqh tentang al ahkam
Amar Hanafie
 
Hk. islam, hukum, hukm & ahkam, syariat, fikih
Hk. islam, hukum, hukm & ahkam, syariat, fikihHk. islam, hukum, hukm & ahkam, syariat, fikih
Hk. islam, hukum, hukm & ahkam, syariat, fikih
Encep Abdul Rojak
 
02. pengertian dan pembagian hukum
02. pengertian dan pembagian hukum02. pengertian dan pembagian hukum
02. pengertian dan pembagian hukum
asnin_syafiuddin
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
Marhamah Saleh
 
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Marhamah Saleh
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Marhamah Saleh
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Marhamah Saleh
 

En vedette (20)

Konsep, Hukum, dan Dalil Membaca al qur’an di kuburan
Konsep, Hukum, dan Dalil Membaca al qur’an di kuburanKonsep, Hukum, dan Dalil Membaca al qur’an di kuburan
Konsep, Hukum, dan Dalil Membaca al qur’an di kuburan
 
Tradisi tujuh hari dalam Islam
Tradisi tujuh hari dalam IslamTradisi tujuh hari dalam Islam
Tradisi tujuh hari dalam Islam
 
Hadiah pahala al qur’an
Hadiah pahala al qur’anHadiah pahala al qur’an
Hadiah pahala al qur’an
 
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISAMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
 
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMAKISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
 
Emotional freedom technique)
Emotional freedom technique)Emotional freedom technique)
Emotional freedom technique)
 
Islam dan Pancasila
Islam dan PancasilaIslam dan Pancasila
Islam dan Pancasila
 
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Makalah ilmu tentang para rawi   fixMakalah ilmu tentang para rawi   fix
Makalah ilmu tentang para rawi fix
 
Konsep dan Dalil Hadiah pahala al qur’an
Konsep dan Dalil Hadiah pahala al qur’anKonsep dan Dalil Hadiah pahala al qur’an
Konsep dan Dalil Hadiah pahala al qur’an
 
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhanArgumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
 
Ushul Fiqh tentang al ahkam
Ushul Fiqh tentang al ahkamUshul Fiqh tentang al ahkam
Ushul Fiqh tentang al ahkam
 
Hk. islam, hukum, hukm & ahkam, syariat, fikih
Hk. islam, hukum, hukm & ahkam, syariat, fikihHk. islam, hukum, hukm & ahkam, syariat, fikih
Hk. islam, hukum, hukm & ahkam, syariat, fikih
 
Presentasi aswaja nu center
Presentasi aswaja nu centerPresentasi aswaja nu center
Presentasi aswaja nu center
 
02. pengertian dan pembagian hukum
02. pengertian dan pembagian hukum02. pengertian dan pembagian hukum
02. pengertian dan pembagian hukum
 
Power point makalah muhammadiyah dan nu
Power point makalah muhammadiyah dan nuPower point makalah muhammadiyah dan nu
Power point makalah muhammadiyah dan nu
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
 
Usul fiqh, hukum taklifi & hukum wadh'ie.
Usul fiqh, hukum taklifi & hukum wadh'ie.Usul fiqh, hukum taklifi & hukum wadh'ie.
Usul fiqh, hukum taklifi & hukum wadh'ie.
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
 

Similaire à Dalil Tradisi NU

Komunikasi dengan allah1
Komunikasi dengan allah1Komunikasi dengan allah1
Komunikasi dengan allah1
Ridwan Ginanjar
 
Mari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekahMari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekah
Muhsin Hariyanto
 
Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu
Lis Kuw
 
Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)
ayunieys anis
 
10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan
loevera
 

Similaire à Dalil Tradisi NU (20)

Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
 
Doa hishnul muslim
Doa hishnul muslimDoa hishnul muslim
Doa hishnul muslim
 
Hishnul Muslim
Hishnul MuslimHishnul Muslim
Hishnul Muslim
 
Dzikrullah
DzikrullahDzikrullah
Dzikrullah
 
Adab
AdabAdab
Adab
 
Hadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudHadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawud
 
Memelihara keikhlasan
Memelihara keikhlasanMemelihara keikhlasan
Memelihara keikhlasan
 
Hadits hadits qudsi - muwaththa malik
Hadits hadits qudsi - muwaththa malikHadits hadits qudsi - muwaththa malik
Hadits hadits qudsi - muwaththa malik
 
Tafsir Surah al-Fatihah
Tafsir Surah al-FatihahTafsir Surah al-Fatihah
Tafsir Surah al-Fatihah
 
Komunikasi dengan allah1
Komunikasi dengan allah1Komunikasi dengan allah1
Komunikasi dengan allah1
 
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & SyukurSujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
 
Mari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekahMari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekah
 
Hukum doa berjamaah
Hukum doa berjamaahHukum doa berjamaah
Hukum doa berjamaah
 
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_29 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati...
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_29 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati...Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_29 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati...
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_29 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati...
 
KEUTAMAAN DZIKIR.pptx
KEUTAMAAN DZIKIR.pptxKEUTAMAAN DZIKIR.pptx
KEUTAMAAN DZIKIR.pptx
 
DOA SELEPAS AZAN.pdf
DOA SELEPAS AZAN.pdfDOA SELEPAS AZAN.pdf
DOA SELEPAS AZAN.pdf
 
العربية.pptx
العربية.pptxالعربية.pptx
العربية.pptx
 
Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu
 
Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)
 
10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan
 

Plus de aswajanu

Tiga Fase A
Tiga Fase ATiga Fase A
Tiga Fase A
aswajanu
 

Plus de aswajanu (20)

proker admin
proker adminproker admin
proker admin
 
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJANEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
 
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMSEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
 
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomiPeranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
 
kerjasama
kerjasamakerjasama
kerjasama
 
pedoman kerjasama
pedoman kerjasamapedoman kerjasama
pedoman kerjasama
 
prposal
prposalprposal
prposal
 
dalil Tradisi tujuh hari
dalil Tradisi tujuh haridalil Tradisi tujuh hari
dalil Tradisi tujuh hari
 
Konsep tabaruk
Konsep tabarukKonsep tabaruk
Konsep tabaruk
 
Kehidupan alam barzakh
Kehidupan alam barzakhKehidupan alam barzakh
Kehidupan alam barzakh
 
Berdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulamaBerdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulama
 
Berdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulamaBerdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulama
 
tradisi sebelum kelahiran anak
 tradisi sebelum kelahiran anak tradisi sebelum kelahiran anak
tradisi sebelum kelahiran anak
 
tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah
 
Mengenal Ormas Islam di Indonesia
Mengenal Ormas Islam di IndonesiaMengenal Ormas Islam di Indonesia
Mengenal Ormas Islam di Indonesia
 
HUKUM MENGUNGKAP KEBATILAN SUATU ALIRAN
HUKUM MENGUNGKAPKEBATILAN SUATU ALIRANHUKUM MENGUNGKAPKEBATILAN SUATU ALIRAN
HUKUM MENGUNGKAP KEBATILAN SUATU ALIRAN
 
Dalil Basmalah dan Qunut
Dalil Basmalah dan QunutDalil Basmalah dan Qunut
Dalil Basmalah dan Qunut
 
Wawasan Aswaja
Wawasan AswajaWawasan Aswaja
Wawasan Aswaja
 
Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW
Ahlul Bait Nabi Muhammad SAWAhlul Bait Nabi Muhammad SAW
Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW
 
Tiga Fase A
Tiga Fase ATiga Fase A
Tiga Fase A
 

Dernier

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Dernier (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

Dalil Tradisi NU

  • 2.
  • 3. AL-QUR’AN MENGANJURKAN BERDO’A UNTUK ORANG YANG TELAH WAFAT SEKALIGUS MENJELASKAN BAHWA UKHUWAH ISLAMIYAH TIDAK TERPUTUS KARENA KEMATIAN وَالَّذِينََ جَاءُوا مِ نَ بَ عدِهِ مَ يَ قُولُونََ رَب نََّا اغْفِرَّْ لَنَا وَلِِِخْوَانَِّنَا ال ذِينََّ سَبَ قُونَا بِالِِْيمَانَِّ وَلََّ تََْعَلَّْ فَِّ قُ لُوبِنَا غِلًَّّ لِل ذِينََّ آَمَنُوا رَب نَا إِن كََّ رَءُو فَّ رَحِي مَّ ] ]الحشر/ 10 "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan orang-orang yang wafat mendahului kami dengan membawa iman. Dan janganlah Engkau memberikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.“ (QS. Al-Hasyr: 10)
  • 4. Pahala sedekah sampai pada orang yang telah wafat عَ نَ عاََ ئِشَةََ أَنََّ رَجُلاَ أََ تَى النَّبََِّ صَلََّى الله عليه وسل م فَ قَالََ , يَا رََسُولََ الله إِنََّ اُ مي اف تُلِتَ تَ نَ فسُ هَا وَلََ تُوصَِ وََأَظُنُّ هَا لَ وَ تَكَلَّمَ تَ تَصََدَّقَ تَ اَفَ لَهَا اَ ج رَ إِ نَ ) تَصَدَّق تَُ عَ ن هَا قَالََ نَ عَ مَ )رواه مسلم, 1672 "Dari 'Aisyah-radhiyallahu 'anha, "Seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW, "Ibu saya meninggal dunia secara mendadak dan tidak sempat berwasiat. Saya menduga jika ia dapat berwasiat, tentu ia akan berwasiat untuk bersedekah. Apakah ia akan mendapat pahala jika saya bersedekah atas namanya? "Nabi SAW menjawab, "Ya"." (HR. Muslim, [1672])
  • 5. Sedekah bisa berupa Dzikir atau Tahlil عَ نَ أَبَِ ذَ رَ أَنََّ نَا ا سَا مِ نَ أَ صحَابَِ النَّ بَ قَالُوا للنَّ بَ صلى الله عليه وس لم يَارَسُ ولََ الله ذَهَبََ أَ هلَُ الدَُّ ثُّورَِ با لأُجُ ورَِ يُصَلُّونََ كََمَا نُصَل ي وَيََصُومُونََ كَمَا نَصَُومَُ وََ ي تََصَدََّ قُونََ بِفُضَولَِ أَ موَا لِِِ مَ قَالََ أَوََ لَ يسََ قَ دَ جََعَلََ اللهَُ لَكُ مَ مَا تَصَدَّقُونََ إِنََّ بِكُ لَ تَ سبِ يحَ ةَ صَدَقَةاَ وَكُ لَ تَ كبِ ي رَ ةَ صَدَقَةاَ وَكُ لَ تَمِ يدَ ةَ صَدَقَةاَ وََكُ لَّ تَ هْلِيْ لَ ةَّ صََّدَقَة )رواه مسلم, .)1674 "Dari Abu Dzarr , ada beberapa sahabat bertanya kepada Nabi , "Ya Rasulullah, orang-orang yang kaya bisa (beruntung) mendapatkan banyak pahala. (Padahal) mereka shalat seperti kami shalat. Mereka berpuasa seperti kami berpuasa. Mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka. Nabi menjawab, "Bukankah Allah telah menyediakan untukmu sesuatu yang dapat kamu sedekahkan? Sesungguhnya setiap satu tasbih (yang kamu baca) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap bacaan La ilaaha Illallah adalah sedekah." (HR. Muslim,[1674]).
  • 6. Kata Ibn Taimiyyah: Pahala Tahlil sampai kepada orang yang telah meninggal dunia وَسُئِلََّ: عَ منَّْ "هَل لََّ سَبْعِيََّْ أَلْفََّ مَ ر ةَّ وَأَهَّْدَاهَُّ لِلْمَي تَِّ يَكُوْنَُّ بَ رَاءَة لِلْمََّي تَِّ مِنََّ الن ارَِّ" حَدِيْ ثَّ صَحِيْ ح؟ أَمَّْ لَ؟ وَاِذَا هَل لََّ الْنْسَانَُّ وَاَهْدَاهَُّ إِلََّ الْمَي تَِّ يَصِلَُّ إِلَيْهَِّ ثَ وَابُهَُّ اَمَّْ لَ؟ فَأَجَابََّ: إِذَا هَل لََّ الِْنْسَانَُّ هَكَذَا: سَبْ عُوْنََّ اَلْ فا اَوَّْ اَقََّ لَّ اَوَّْ اكَْثَ رََّ. وَاُهْدِيَتَّْ اِلَيْهَِّ نَ فَعَهَُّ اللَُّ بِذَلِكََّ وَلَيْسََّ هَذَا حَدِيْ ث ا صَحِيْ حا وَلََّ ضَعِيْ فا. وَاللَُّ أَعْلَمَُّ. )مجموع فتاوى ابن تيمية, .)24/323 “Syaikh Ibn Taimiyyah ditanya, tentang orang yang membaca tahlil 70.000 kali dan dihadiahkan kepada mayit, agar diselamatkan oleh Allah dari siksa api neraka, apakah hal itu berdasarkan hadits shahih atau tidak? Dan apabila seseorang membaca tahlil lalu dihadiahkan kepada mayit, apakah pahalanya sampai atau tidak?” Syaikh Ibn Taimiyyah menjawab, “Apabila seseorang membaca tahlil 70.000 kali baik lebih atau kurang, lalu pahalanya dihadiahkan kepada mayit, maka hal tersebut bermanfaat bagi mayit, dan ini bukan hadits shahih dan bukan hadits dha’if. Wallahu a’lam.” (Majmu’ Fatawa Ibn Taimiyyah, juz 24, hal. 323).
  • 7. Selamatan tujuh hari kematian عَ ن سَُ فيَانَ قََالَ طََاوُ وسُ إَِنَّ اَل مَ وتَى ي فتَ نُ ونَ فَِِ قَُ بُ ورِهَِ م سََ ب اعا فََكَانُواَ يَ ستَحِبُّ ونَ أََ ن يَُّط عَمَ عََ ن هُ م تَِ لَكَ اَ لَْيَّامََ. )رواه اَلإمام أَحمد فَِكَتاب )2/ الزهد, الحاوي لَلفتاوى, 178 “Dari Sufyan, berkata, “Imam Thawus berkata, “sesungguhnya orang yang meninggal akan diuji di dalam kubur selama tujuh hari, oleh karena itu mereka (kaum salaf) menganjurkan bersedekah makanan yang pahalanya untuk keluarga yang meninggal selama tujuh hari tersebut.” (HR. al- Imam Ahmad dalam kitab al-Zuhud, al-Hawii Lilfataawi juz 2, hal. 178)
  • 8. Memberi Makan Kepada Penta’ziah عَ نَ عَ بدَِ اللهَِ ب نَِ عَ م رو رَضِيََ اللهَُ عََ ن هُمَا أَنََّ رَجُلاَ سَأَلََ النَّبََِّ صلى الله عليه وسلم أَيَُّ ا لإِ سلَمَِ خَ ي رَ قَالََ: تُط عِمَُ الطَّعَامََ, وَتَ قَرَأَُ السَّلَمََ ) عَلَى مَ نَ عَرَف تََ وَمَ نَ لََْ تَ عرِف )صحيح البخاري, رقم 11 Dari Abdullah bin Amr RA, ada seorang laki-laki bertanya pada Nabi SAW, “Perbuatan apakah yang paling baik di dalam ajaran orang islam?” Rasulullah SAW menjawab, “menyuguhkan makanan dan mengucapkan salam, baik kepada orang yang engkau kenal atau tidak” (HR. al-Bukhari)
  • 9. وَعَنِ اَ لأَ حنَفِ بَ نِ قََ ي س قََالََ: حِ يَْ طَُعَِنَ عَُمَرُ أََمَرَ صَُهَ يباا أََ ن يََُصَل يَ بَِالنَّاسَِ ثَلَثاا, وَأَمَرَ بَِأَ ن يَعَلَ لَِلنَاسِ طََعَاامَا, )ذكر اَلحافظ اَبن حَجر فَِكَتابه "َالمطالبَ 1(, وقال إَسناده حَسن (َ / العالية فَِ زَوائد اَلمسانيد اَلثمانية" ) 199 Dari al-Ahnaf bin Qais dia berkata: ketika sayyidina Umar RA menjelang wafat (karena ditikam dengan pisau oleh Abu lu’lu’ah al-Majusi) beliau menugas Suhaib untuk melaksanakan shalat dengan orang banyak tiga kali dan memerintahkan agar menyuguhkan makanan untuk mereka. (dinukil oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitab al-Mathalib al-’Aliyah, Juz I, hal. 199, dengan sanad yang hasan)
  • 10. Membakar Dupa قَالََ رَسُولَُ اللهَِ صَلَّى اللهَُ عَلَ يَهَِ وَسَلَّمََ إِذَا أ جَْ رَتَُ ال مَي تََ فَأَ جِْرُوهَُ ثَلَثاا )رواه أحمد( Apabila engkau mengukup mayyit, ulangilah tiga kali. (HR. Ahmad) 1 رقم 813 ( قال الِيثمى / 3 رقم 14580 ( والبزار كما فى كشف الأستار ) 385 / أخرجه أحمد ) 331 7/ 3 رقم 6494 ( . وأخرجه أي ا ضا : ابن حبان ) 301 / 3/26 ( : رجاله رجال الصحيح . والبيهقى ) 405 ( 1 ، رقم 1310 ( ، وقال : صحيح على شرط مسلم . ووافقه الذهبى / رقم 3031 ( ، والحاكم ) 506
  • 11. Membaca Shalawat ketika bubar acara عن جابر أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : مََا جَلَسََ قَ و مَ مَلِ ا سا ثََُّ تَ فَرَّقُ وا عَ نَ غَ يَ صََلَ ةَ عَلَى النب صلى الله عليه و سلم إلْ تَ فَرَّقُوا عَلَى أَن تَََ مِ نَ رِي حَِ ا لَِ ي فَةَِ )رواه النسائي ج 6 / ص )109 Dari Jabir RA bahwa Rsulullah SAW bersabda, “Apabila suatu kaum berkumpul kemudian mereka bubar tanpa membaca shalawat kepada Nabi SAW, maka sama dengan bubarnya orang dari tempat bangkai yang berbau busuk. (HR. Nasa’i, Juz VI, hal. 109)
  • 12. Mengantar jenazah dengan membaca Tahlil عن ابن عمر رضي الله عنه, قَالََ لَ نَكُ نَ نَ سَمَعَُ مِ نَ رَسُ ولَِ الله صَلَّى اللهَُ عَلَ يهَِ وَسَلَّمََ, وَهُوََ يََ شِي خَ لفََ ا لَنَازَةَِ, إِلََّْ قَ ولَُ: لََْ إِلَهََ إِلََّْ الله, مُ بدِيًّا, وَرَاجِاعا. أخرجه ابن عدى فِ الكامل. )نصب الراية فِ )212 / تخريج أحاديث الِداية, 2 Ibn Umar RA berkata, “Tidak pernah terdengar dari Rasulullah SAW ketika mengantarkan jenazah kecuali ucapan: La Ilaaha Illallah, pada waktu berangkat dan pulangnya” (HR. Ibnu ‘Adi)
  • 13. وَأَ خرَجََ الطَّبَ رَانَُِّ فَِِ ال كَبِ يَِ وَاب نَُ مَ نَدَةََ عَ نَ أَ بَ أُمَامَةََ عَ نَ رَسُ ولَِ اللهَِ صَلَّى اللهَُ عَلَ يهَِ وَسَلَّ مَ قَالََ: "إِذَا مَاتََ أَحَ دَ مِ نَ إِ خوَانِكُ مَ, فَسََوَّي تُمَِ التُّ رَابََ عَلَى قَ بَِهَِ, فَ ليَ قُ مَ أَحَدُكُ مَ عَلَى رَأ سَِ قَ بِهَِ, ثََُّ لِيَ قُ لَ: يَا فُلَنَ بََِ نَ فَلَنَ ةَ, فَإِنَّهَُ يَ سمَعُهَُ وَلََْ يََُِ يبَُ, ثََُّ ي قَُ ولَُ: يَا فُلَنََ بِ نَ فَلَنَةََ, فَإِنَّهَُ يَ ستَوِي قَاعِادا, ثََُّ ي قَُ ولَُ: يَا فُلَنََ بِ نَ فُلَنََةََ, فَإِنَّهَُ ي قَُ ولَُ: أَ رشِ دنَا رَحِمَكََ اللهَُ, وَلَكِ نَ لََْ تَ شعُرُ ونََ, فَ ليَ قُ لَ: اَُذ كُ رَ مَا خَرَ جتََ عَلَ يهَِ مِنََ الدَُّن يَا شَهَادَةَُ اللهَِ أَ نَ لآإِلَهََ إِلََّْ اللهَُ, وَأَنََّ مَُُمَّادا عَ بدُهَُ وَرَسَُ ولُهَُ, وَأَنَّكََ رَضِ يتََ بِاللَِ رََبًّا, وَبِا لِْ سلَمََ دِي ناا, وَبُِِمَحَمَّ دَ نَبِيَّا, وَبِال قُ رآنََ إِمَااما, فَإِنََّ مُ نكَارا وَنَكِ ي ارا يَأ خُذَُ وَاحِ دَ مِ ن هَُمَا بِيَدَِ صَاحِبِهَِ, وَي قَُ ولَُ: ان طَلِ قَ بِنَا مَا ن قعُدَُ عِ ندََ مَ نَ قَ دَ لُ قنََ حُجَّتُهَُ, فَ يَكُ ونَُ اللهَُ حََجِ يجَهَُ دُ ون هَُمَا", فَ قَالََ رَجُ لَ: يَارَسُ ولََ اللهَِ, فَإِ نَ لَ ي عرِ فَ أُمَّهُ؟ قَالََ: فَ يَ نسُبُهَُ اِلََ حَوََّاءََ, يَا فُلَنََ بِ نَ ) حَوَّاءََ". )الشيخ مُمد بن عبد الوهاب النجدي, أحكام تمني الموت ص 19
  • 14. “Al-Thabrani telah meriwayatkan dalam Al-Muj’am al-Kabir dan Ibn Mandah, dari Abu Umamah dari Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang saudaramu meninggal dunia, lalu kalian meratakan tanah di atas makamnya, maka hendaklah salah seorang kamu berdiri di bagian kepalanya dan katakanlah, “Wahai fulan bin fulanah”, maka sesungguhnya ia mendengar tapi tidak menjawab panggilan itu. Kemudian katakan, “Wahai fulan bin fulanah”, maka ia akan duduk dengan sempurna. Kemudian katakan, “Wahai fulan bin fulanah”, maka sesungguhnya ia berkata, “Berilah kami petunjuk, semoga Allah mengasihimu”, tetapi kalian tidak merasakannya. Lalu katakan, “Ingatlah janji yang kamu pegang ketika keluar dari dunia, yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, bahwa Muhammad utusan Allah, bahwa kamu rela menerima Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai Nabi dan Al Qur’an sebagai pemimpin.” Maka pada saat itu, Malaikat Munkar dan nakir akan saling berpegangan tangan dan berkata, “Mari kita pergi. Kita tidak duduk di samping orang yang telah dituntun jawabannya.” Nantinya Allah akan memberikan jawaban terhadap kedua malaikat itu.” Seorang laki-laki bertanya, “Wahai Rasulullah, jika Ibu mayit itu tidak diketahui?” Beliau menjawab, “Nisbatkan kepada Hawwa, “Wahai fulan bin hawwa”. (SyeikhMuhammad binAbdulWahabAl-Najdi,AhkamTamanniAl-Maut,hal 19)
  • 15. Kaum wahabi menolak tanpa dasar Kitab Ahkam Tamanni Al-Maut adalah karya SyeikhMuhammad bin Abdul Wahhab, pendiri aliran wahabi. Kitab ini diterbitkan oleh Universitas Ibn Saud, Riyadh, Saudi Arabia dan telah diteliti oleh Syeikh Abdurrahman binMuhammad Al-Sadhan dan Syeikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin, dua ulama senior kaum Wahabi yang kharismatik di Saudi Arabia. Terbitnya kitab Ahkam Tamanni Al-Maut ini menggemparkan dunia pemikiran Wahabi, karena tanpa disadari olehmereka, isi kitab yangmereka terbitkan ini mengandung hadits-hadits yang bertentangan dengan ajaran dan ideologi kaumWahabi selama ini. Akhirnya, tanpa dalil yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, Syeikh Shalih Al- Fauzan –tokohWahabi yang sangat fanatik-, berfatwa bahwa kitab ini palsu, bukan tulisan pendiriWahabi.
  • 16. Komentar al-Hafidz IbnuHajar al- ‘Asqallani tentang hadits Al- Thabrani tersebut dalam kitabnya Al-TalkhishAl-Habir (2/ 135) وَاِ سنَادُهُ صََالِ ح وََقَ د قََ وَّاهُ اَل ضيَاءُ فََِِ اََ حكَامِهَِ Sanad hadits ini shalih (kuat) dan al-Dhiya’ menilainya kuat dalam kitab Ahkam-nya Kata Al-Suyuthi dalam Al-Fiyahnya وَخُ ذهُ حََ يثُ حََافِ ا ظ عََلَ يهِ نََ ص اََ و مَِن مَُصََنَّ ف معِهِ صَََُُ Yang menentukan hadits itu shahih atau dha’if itu seorang hafidz, baik dalam pernyataannya maupun kitab yang ditulisnya
  • 17. قَالََ رَسُ ولَُ اللهَِ صَلَّى اللهَُ عَلَ يهَِ وَسَلَّمََ : نَ هََ يتُكُ مَ عَ نَ زِيَارَةَِ ال قُبُ ورَِ فَ زُ ورُ وهَا )رواه ) ومسلم، رقم 594 “Rasulullah SAW bersabda: aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah” (HR. Muslim [594]) قَالََ اِب نَُ حَزَ مَ اِنََّ زِيَارَةََ ال قُبُ ورَِ وَاجِبَة وََلَ وَ مَرَّةاَ وَاحِدَةاَ فِىَ ال عُ مرَِ لِوُرَُ ودَِ ا لَْ مرَِ بِهَِ ) )العسقلنى، فتح البارى، ج 3 ص 188 Kata Ibn Hazm wajib ziarah kubur walaupun sekali seumur hidup, karena adanya perintah tentang hal itu .( fathul bari juz 3 hal 188) عَ نَ أَبَِ هُرَي رَةََ قَال زَارََ النَّبَُِّ صَلَّى اللهَُ عَلَ يهَِ وَسَلَّمََ قَ ب رََ أُ مهَِ فَ بََكَى وَأَب كَى مَ نَ حَ ولَهَُ ) )رواه مسلم رقم 2304 “Dari Abi Hurairah, berkata bahwa Rasulullah SAW berziarah ke pesarean ibundanya dan beliau menangis serta membuat orang di sekitarnya menangis” (HR. Muslim [2304])
  • 18. سََِ عتَُ الشَّافِعِيََّ يَ قُ ولَُ: اِ نَ لِأََتَ بَ رَّكَُ بِأَبَِ حَنِ ي فََةََ وَأَجِ يءَُ اِلََ قَ بِهَِ فَِِ كُ لَ يَ و مَ فَإِذَا عُرِضَ تَ لَِ حَاجَة صََلَ يتَُ رَ كعَتَ يَِْ وَجِ ئَتَُ اِلََ قَ بِهَِ ) وَسَأَل تَُ اللهََ تَ عَالََ ا لحَاجَةََ عِ ندَهَُ.)تاريخ بغداد,ج 1 ص 122 Saya mendengar Imam Syafi’i RA berkata: “Sesungguhnya aku mengambil barakah dari Imam Abu Hanifah dan aku berziarah ke makamnya setiap hari. Jika aku dihadapkan pada suatu kebutuhan, aku shalat dua rakaat kemudian mendatangi makam beliau, dan memohon kepada Allah SWT untuk mengabulkan kebutuhanku.” (Tarikh Baghdad, juz 1 hal 122)
  • 19. عَ نَ أَبَِ ذَ رَ قَالََ قَالََ رَسُولَُ اللهَِ صلى الله عليه وَسلم: يَا أَبَا ذَ رَ إِذَا طَبَ ختََ مََرَقَةاَ ) فَأَ كثِ رَ مَاءَهَا وَتَ عَاهَ دَ جِيَانَكََ )رواه مسلم: 4785 “Dari Abi Dzarr RA ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Abu Dzar, jika kamu memasak kuah, maka perbanyaklah airnya, dan bagi-bagikanlah kepada tetanggamu.” (Shahih Muslim, 4785) قَالََ شَ يخُنَا ال عَارِفَُ الشَّ عرَاوِي: كَانََ التَّابِعَُ ونََ ي رسِلُ ونََ ا لِدَِيَّةََ لِأَخِ يَهِ مَ وَيَ قُ ولُ ونََ ن علَمَُ غِنَاكََ عَ نَ مِث لَِ هَذَا وَإِنَََّّا أَ رسَ لنَا ذَلِكََ لِتَ علَمََ أَنَّكََ مِنَّا عَلَى بَا لَ )المناوَّى، فيض القدير، ) ج 3 ص 273 “Syaikh kami al-Arif al-Sya’rawi menyatakan bahwa para tabi’in memiliki kebiasaan memberikan hadiah kepada saudara-saudaranya. Mereka berkata, “Kami tahu bahwa engkau tidak membutuhkan benda yang kami berikan ini. tapi kami memberikannya kepadamu agar kamu tahu bahwa kami masih peduli dan menganggapmu sebagai sahabat.” (Faidh al-Qadir, juz III, hal 272)
  • 20. عَ نَ أَنَسَِ ب نَِ مَالِ كَ قَالََ مَا زَالََ رَسُولَُ اللهَِ ي قنُتَُ فَِِ ال فَ جرَِ حََتََّّ فَارَقََ الدُّن يَا.)رواه أحمد والدارقطني(. “Diriwayatkan dari Anas Ibn Malik . Beliau berkata, “Rasulullah senantiasa membaca qunut ketika shalat subuh sehingga beliau wafat.” (Musnad Ahmad bin Hanbal, juz III, hal. 162 [12679], Sunan al-Daraquthni, juz II, hal. 39 [9]). Sanad hadits ini shahih sehingga dapat dijadikan pedoman. Imam Nawawi di dalam kitab al-Majmu’ menegaskan: حَدِي ثَ صَحِ ي حَ رَوَاهَُ جََْاعَة مِنََ ا لحُفَّاظَِ وَصَحَّحُ وهَُ وَمَِِّ نَ نَصََّ عَلََى صِحَّتِهَِ ا لحَافِظَُ أَب وَ عَ بدَِ اللهَِ مَُُمَّدَُ ب نَُ عَلِ يَ ال بَ لخِي، وَا لحَاكِمَُ أَب وَ عَ بدَِ اللهَِ فَِِ مََوَاضِعََ مِ نَ كُتُبَِ .) ال بَ ي هَقِي وَرَوَاهَُ الدَّارَقُط نِيَ مِ نَ طُرُ قَ بِأََسَانِ يدََ صَحِ يحَ ةَ )المجموع ج 3 ص 504 “Hadits tersebut adalah shahih. Diriwayatkan oleh banyak ahli hadits dan mereka kemudian menyatakan kesahihannya. Di antara orang yang menshahihkannya adalah al-Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin Ali al-Balkhi serta al-Hakim Abu Abdillah di dalam beberapa tempat di dalam kitab al-Baihaqi. Al-Daraquthni juga meriwayatkannya dari berbagai jalur sanad yang shahih.” (Al-Majmu’, juz III, hal. 504).
  • 21.
  • 22. Definisi Tawassul طَلَبَُ حُصُ ولَِ مَ ن فَعَ ةَ أَ وَ ان دِفَاعَِ مَضَرَّ ةَ مِنََ اللهَِ بِذِ كرَِ ا سمَِ نَ بَ أَ وَ ) وَِ لَ إِ كرَااما لِ لمُتَ وَسَّلَِ بِهَِ )العبدري, الشرح القويم, ص 378 “Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk memuliakan (ikram) keduanya.” (Al-Hafizh Al-‘Abdari, Al- Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
  • 23. وَا ستَعِ ي نُوا بِالصَّ بَِ وَالصَلَةَِ وَاِن هََّا لَكَبِ ي رَة اِلََّْ عََلَى ا لَْاشِعِ يََْ “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’” (QS. Al- Baqarah: 45) يَا أَي هَُّا الَّذِينََ آَمَنُوا اتَّ قُوا اللهََ وَاب تَ غُوا إِلَ يهَِ ال وَسَِيلَةََ وَجَاهِدُوا فَِِ سَبِيلِهَِ لَعَلَّكُ مَ تُ فلِحُونََ. “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada- Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al-Maidah: 35)
  • 24. KONTROVERSI SUNNI - WAHABI أَدْرِكْنِِْ يََّا رََّسُوْلَ اَّللَِّ (Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah]) Redaksi di atas menurut mayoritas kaum Muslimin sejak generasi sahabat hingga kini, adalah benar dan tidak syirik. Sementara menurut Ibn Taimiyah (abad ke-8 Hijriah), dan menurut Wahabi (abad ke-12 Hijriah), redaksi tersebut tidak benar, syirik akbar, murtad dan masuk neraka selama-lamanya.
  • 25. Dalil-dalil Kaum Sunni HADITS UTSMAN BIN HUNAIF Rasulullah mengajarkan laki-laki tuna netra yang ingin sembuh dari kebutaannya agar berdoa dengan disertai memanggil Nabi dalam doanya dengan redaksi “Ya Muhammad (Wahai Muhammad)”.
  • 26. Takhrij (Otentisifikasi) Hadits Utsman bin Hunaif Sanad hadits Utsman bin Hunaif di atas, shahih diriwayatkan oleh banyak ulama antara lain: 1. Ahmad bin Hanbal 2. Abd bin Humaid 3. Al-Tirmidzi 4. Al-Nasa’i 5. Ibn al-Sunni 6. Ibn Majah dan lain-lain
  • 27. HADITS USTMAN BIN HUNAIF DIAMALKAN SELAMA-LAMANYA Dalam riwayat Ibnu Abi Khaitsamah terdapat tambahan: “Apabila kamu mempunyai hajat, lakukanlah doa seperti itu.” Hal ini membuktikan bahwa doa yang mengandung tawasul Ya Muhammad berlaku selama-lamanya, tidak terbatas ketika Nabi masih hidup.
  • 28. Istighatsah Sahabat Dengan Nabi Pada Masa Khulafaur Rasyidin Seorang sahabat datang ke makam Nabi lalu berkata: “Wahai Rasulullah, mintakanlah hujan bagi umatmu, mereka sedang menghadapi kelaparan.” Ini menjadi bukti bahwa beristighatsah dengan orang yang sudah wafat bukanlah syirik menurut sahabat.
  • 29. Sahabat Yang Sedang Sakit Beristighatsah Dengan Nabi Abdurrahman bin Sa’ad berkata, “Kaki Ibnu Umar mati rasa (tidak dapat digerakkan)”. Lalu seorang laki-laki berkata kepadanya: “Panggil orang yang paling kamu cintai”. Lalu Ibn Umar berkata: “Ya Muhammad”.
  • 30. Nabi Mengetahui Shalawat Yang Kita Baca Dari Tempat Yang Dekat Dan Jauh Rasulullah : “Barang siapa yang membaca shalawat di dekat makamku, maka aku mendengarnya. Dan barang siapa yang membaca shalawat dari tempat yang jauh, maka aku mengetahuinya”. Hadits ini dishahihkan oleh al-Hafizh Ibn Hajar.
  • 31. عَ نَ أَ بَ جُحَ ي فَةََ قَالََ صَلَّى رَسُولَُ اللهَِ الظُّ هرََ رَ كعَتَ يَِْ وَال عَ صَرََ رَ كعَتَ يَِْ وَب يََْ يَدَي هَِ عَنَ زَة . كَانََ يَُرَُّ مِ نَ وَرَائِهَا ال مََ رأَةَُ وَقَامََ النَّاسَُ فَجَعَلُوا يَأ خُذُونََ يَدَي هَِ فَ يَ مسَحُونََ بَِِا وُجُوهَهُ م، فَأَخَ ذتَُ بِيََدِهَِ فَ وَضَ عتُ هَا عَلَى وَ جهَِي فَإِذَا هِيََ أَب رَدَُ .) مِ نَ الثَّ لجَِ وَأَط يَبَُ رَائِحَةاَ مِ نَ ال مِ سكَِ )صحيح البخاري، 3289 “Dari Abi Juhaifah ia berkata, “Pada sebuah perjalanan, Rasulullah melaksanakan shalat Dhuhur dan Ashar dua rakaat, sedangkan di depannya terdapat tongkat dan ada seorang perempuan yang berjalan di belakangnya. (setelah shalat) orang-orang berdiri memegang tangan Rasulullah dan menyentuhkannya ke wajah mereka. Akupun berdiri dan memegang tangan beliau dan menyentuhkannya ke wajahku. Maka aku merasakan tangan beliau lebih sejuk dari salju dan lebih harum dibandingkan minyak misik.” (Shahih al-Bukhari, [3289]).
  • 32. Bersalaman setelah shalat تُط لَبَُ ال مُصَافَحَةَُ فَهِيََ سُنََّة عَقِبََ الصَّلَةَِ كُل هََا وَعِ ندََ كُ لَ ) لَقِ يَ )حاشية الطحاوي على ما رقي الفلح, ج 1,ص 345 “Dianjurkan berjabat tangan dan hukumnya sunnah untuk dilakukan setiap selesai shalat dan tiap kali bertemu” (Hasyiyah al-Thahawi ‘Ala Maraaqi al-Falah, juz 1, hal 345)