Dokumen tersebut merangkum pengertian sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari fenomena sosial masyarakat, termasuk objek, tujuan, sejarah perkembangan, dan masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat beserta penyebabnya.
Sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji fenomena sosial
1. Sosiologi Sebagai Ilmu yang
Mengkaji Fenomena Sosial
Oleh:
1. Rizki Kurnia Suwandi
2. Athia Nabila Faqiha
3. Dyah Muthia
4. Dedo Kevin Prayoga
5. Deni Sianipar
6. Alif Farhan Cheriagi
2. 1. Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa
Latin yaitu Socius yang
berarti kawan, teman
sedangkan Logos berarti ilmu
pengetahuan. Ungkapan ini
dipublikasikan diungkapkan
pertama kalinya dalam buku
yang berjudul "Cours De
Philosophie Positive"
karangan August Comte
(1798-1857).
3. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
1. Hubungan dan pengaruh timbal balik
antara aneka macam gejala sosial, misalnya
antara gejala ekonomi dengan agama,
keluarga dengan moral, hukum dengan
ekonomi, dsb.
2. Hubungan dan pengaruh timbal balik
antara gejala sosial dengan gejala non
sosial (misalnya dengan gejala geografis,
biologis, dsb).
3. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala
sosial.
4. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang
berupaya memahami
tindakan-tindakan sosial.
Tindakan sosial adalah
tindakan yang dilakukan
dengan mempertimbangkan
dan berorientasi pada
perilaku orang lain.
5. Selo Soemardjan dan
Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu
kemasyarakatan
yang mempelajari
struktur sosial dan
proses-proses sosial
termasuk perubahan
sosial.
6. 2. Sosiologi Sebagai Ilmu
Pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
mempunyai sifat hakikat, antara lain :
1. Sosiologi merupakan ilmu sosial (bukan ilmu alam
atau ilmu kerohanian)
2. Sosiologi bersifat kategoris (artinya sosiologi
membatasi diri dengan apa yang terjadi).
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure
science), bukan ilmu pengetahuan terapan (applical
science).
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak,
artinya yang diperhatikan adalah pola dari peristiwa
yang terjadi dalam masyarakat.
7. 5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-
pengertian dan pola-pola mum. Sosiologi meneliti dan mencari
apa yang menjadi prinsip / hukum-hukum dari interaksi antar
manusia dan perilaku sifat, hakikat isi, dan struktur masyarakat.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional-
empiris.
7. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu
pengetahuan yang khusus artinya sosiologi mengamati dan
mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi
dalam masyarakat secara empiris.
8. 3. Sejarah Perkembangan Sosiologi
Sosiologi lahir pada abad ke-19 yaitu pada saat transisi
menuju lahirnya masyarakat baru yang di tandai oleh
beberapa peristiwa atau berubahan besar pada masa
tersebut. Beberapa peristiwa besar tersebut antara lain
sebagai berikut :
A. Revolusi Prancis (Revolusi Politik)
Perubahan masyarakat yang terjadi selama revolusi politik
sangat luar biasa baik bidang ekonomi, politik, dan sosial
budaya. Adanya semangat liberalisme muncul di segala
bidang seperti penerapan dalam hukum dan undang-
undang. Pembagian masyarakat perlahan-lahan terhapus
dan semua diberikan hak yang sama dalam hukum.
9. B. Revolusi Industri (Revolusi Ekonomi)
Abad 18 merupakan saat terjadinya revolusi
industri. Berkembangnya kapitalisme
perdagangan, mekanisasi proses dalam
pabrik, terciptanya unit-unit produksi yang
luas, terbentuknya kelas buruh, dan
terjadinya urbanisasi merupakan manifestasi
dari hiruk-pikuknya perekonomian.
10. Comte melihat, setelah pecahnya revolusi Prancis
masyarakat prancis dilanda konflik antar kelas karena
masyarakat tidak tahu bagaimana mengatasi
perubahan akibat revolusi dan hukum yang dipakai
untuk mengatur tatanan sosial masyarakat. Maka
Comte menganjurkan supaya semua penelitian
mengenai masyarakat ditingkatkan sebagai sebuah
ilmu yang berdiri sendiri. Comte membayangkan
suatu penemuan hukum yang dapat mengatur
berbagai gejala sosial. Namun Comte belum dapat
mengembangkan hukum-hukum sosial itu sebagai
suatu ilmu tersendiri. Comte hanya memberi istilah
ilmu sosiologi pertama kalinya pada tahun 1839
11. 4. Kedudukan Sosiologi Dengan Ilmu
Lainnya
Sosiologi dengan Antropologi
Hubungan antara sosiologi dengan antropologi cukup erat sehingga
agak sulit untuk dibedakan. Jika sosiologi memiliki objek kajian
masyarakat manusia secara luas, sedangkan antropologi memiliki
objek kajian berupa kebudayaan manusia.
Sosiologi dengan Ekonomi
Pada hakikatnya, ilmu ekonomi hanya mempelajari usaha-usaha
manusia dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan materiil
dan bahan-bahan (barang dan jasa) yang jumlahnya terbatas. Ilmu
ekonomi hanya mempelajari dari segi ekonomi, sedangkan sosiologi
mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan.
12. Sosiologi dengan Ilmu Jiwa
Sosiologi adalah cabang dari ilmu jiwa yang
meneliti perilaku manusia sebagai individu,
menyelidiki tingkat kepandaian seseorang atau
kemampuannya, keadaan jiwanya, dsb. Ilmu jiwa
sosial juga mempelajari pengalaman dan tingkah
laku individu sebagaimana telah dipengaruhi atau
ditimbulkan oleh situasi-situasi sosial.
Sosiologi dengan Sejarah
Sosiologi dan sejarah sama-sama merupakan ilmu
sosial yang menelaah kejadian-kejadian dan
hubungan-hubungan.
13. 5. Kegunaan Sosiologi Dalam
Masyarakat
Kegunaan Sosiologi dalam masyarakat,antara
lain:
• Untuk pembangunan
Sosiologi berguna untuk memberikan data-data
sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun penilaian pembangunan.
• Untuk penelitian
Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak
akan diperoleh perencanaan sosial yang efektif
atau pemecahan masalah-masalah sosial dengan
baik.
14. 6. Objek dan Tujuan Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai
beberapa objek.
• Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial,
gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia
yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
• Objek Formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada
manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat.
Dengan demikian objek formal sosiologi adalah
hubungan manusia antara manusia serta proses
yang timbul dari hubungan manusia di dalam
masyarakat.
15. • Objek Budaya
Objek budaya salah satu faktor yang
dapat memengaruhi hubungan satu
dengan yang lain.
• Objek Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini
dapat menjadi pemicu dalam
hubungan sosial masyarakat, dan
banyak juga hal-hal ataupun
dampak yang memengaruhi
hubungan manusia.
16. Tujuan utama sosiologi adalah meningkatkan
daya dan kemampuan manusia dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan
hidupnya . Caranya adalah dengan
mengembangkan pengembangkan
pengetahuan yang objektif tentang gejala
social yang ada di masyarakat.
17. Masalah-Masalah Sosial
1. Kemiskinan 2. Kejahatan 3. Disorganisasi
Keluarga
4. Kenakalan
Remaja
5. Peperangan 6. Pelanggaran
Terhadap
Norma
7. Kelainan
Seksual
8. Kependudukan
18. Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaaan ketika
seseorang tidak sanggup memelihara diri
sendiri dengan taraf hidup kelompok, serta
tidak mampu memanfaatkan tenaga mental
dan fisiknya dalam kelompok tersebut.
Faktor yang menjadi pendorong kemiskinan
adalah disebabkan karena kurang
berfungsinya lembaga ekonomi sehingga taraf
kehidupan masyarakat tidak dapat diangkat
ke-kedudukan yang lebih baik.
19. Contohnya adalah :
Saat ini, dipinggir-pinggir perkotaan banyak
dijumpai permukiman kumuh yang berada di
bantaran sungai atau kali atau kolong jembatan.
Hal ini terjadi karena adanya faktor ekonomi
yang tak tercukupi.
20. Kejahatan
Kejahatan adalah kondisi dan
proses sosial yang
menghasilkan berbagai
perilaku sosial di masyarakat
yang dapat merugikan anggota
masyarakat lainnya.
Faktor pendorong dari
kejahatan adalah terbentuk
dari proses imitasi,
pelaksanaan peran sosial,
diferensiasi, kompensasi,
identifikasi, dan kekecewaan
yang agresif.
22. Disorganisasi Keluarga
merupakan suatu bentuk ketidakharmonisan
keluarga sebagai suatu unit masyarakat
terkecil yang disebabkan oleh adanya
kegagalan masing- masing anggota keluarga
dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
sesuai dengan status dan perannya masing-
masing.
23. Faktor Pendorong Disorganisasi
Keluarga
1. Disebabkan karena hubungan-hubungan yang
dibangun tidak berdasarkan ikatan perkawinan yang
sah.
2. Sebagai akibat dari putusnya hubungan perkawinan,
yakni yang disebabkan oleh perceraian.
3. Disebabkan oleh adanya kematian dari kepala
keluarga yang bersangkutan.
4. Disebabkan oleh faktor-faktor intern keluarga yang
bersangkutan, seperti terdapat anggota keluarga yang
sakit jiwa, berperilaku menyimpang, dan lain
sebagainya.
24. Kenakalan Remaja
• Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan
yang melanggar norma, aturan, atau hukum
dalam masyarakat yang dilakukan pada usia
remaja atau transisi masa anak-anak ke
dewasa.
25. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Faktor Internal
• Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri
remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
• Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak mempelajari &
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang
tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
Faktor Eksternal
• Keluarga dan Perceraian orangtua, atau perselisihan antar
anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.
Pendidikan yang salah di keluarga pun, tidak memberikan
pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak,
bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
26. Contoh contoh kenakalan remaja
Jenis-Jenis Kenakalan Remaja :
• Penyalahgunaan narkoba
• Seks bebas
• Tawuran antar pelajar
27. Peperangan
Di era modern, perang lebih mengarah pada superioritas
teknologi dan industri. Namun kata perang tidak lagi berperan
sebagai kata kerja, namun sudah bergeser pada kata sifat. Yang
memopulerkan hal ini adalah para jurnalis, sehingga lambat laun
pergeseran ini mendapatkan posisinya, namun secara umum
perang berarti "pertentangan".
28. Penyebab terjadinya perang di
antaranya adalah:
• Perbedaan ideologi
• Keinginan untuk memperluas wilayah
kekuasaan
• Perbedaan kepentingan
• Perampasan sumber daya alam (minyak, hasil
pertanian, dll)
• Politik adu domba atau fitnah
• Keinginan untuk menguasai seluruh dunia
29. Pelanggaran Terhadap Norma
Perilaku menyimpang
yang juga biasa dikenal
dengan nama penyimpangan
sosial adalah perilaku yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai
kesusilaan atau kepatutan,
baik dalam sudut pandang
kemanusiaan (agama) secara
individu maupun
pembenarannya sebagai
bagian daripada makhluk
sosial.
30. Faktor Penyebab Penyimpangan
Sosial
• Sikap mental yang tidak sehat
• Suatu sikap tidak merasa bersalah/ menyesal atas perbuatannya
yang menurut masyarakat dianggap menyimpang. Contoh : profesi
pelacur, maklar kasus, renternir, dll. Ketidakharmonisan dalam
rumah tangga
• Disharmonisasi dalam keluarga seperti Broken Home, salah satu
anggota keluarga ada yang meninggal, dll. Pelampiasan rasa kecewa
• Kegagalan terhadap suatu yang diinginkan dapat menyebabkan
perilaku menyimpang sebagai bentuk pelarian masalah. Contoh :
narkoba, bunuh diri Dorongan kebutuhan ekonomi
• Kemiskinan dan ketidakpuasan terhadap apa yang dimiliki
mendorong orang untuk menyimpang seperti mencuri, merampok,
melacurkan diri.
• Teman sepermainan, pergaulan, media cetak dan elektronik
mempengaruhi perilaku dan tindakan individu
31. Kelainan seksual
adalah suatu keadaan di
mana seseorang memilih
obyek seks yang tidak
wajar. Misalnya memilih
binatang, mayat, anak-
anak kecil sebagai obyek
seks, atau suka disakiti
saat berhubungan seks.
Kelainan ini didapat sejak
kecil, bisa dari lingkungan
pergaulan, akibat trauma,
atau kelainan genetika.
Kelainan seksual
32. Faktor kelainan seksual
1. Pengaruh lingkungan keluarga.
Baik buruknya struktur keluarga memberikan
dampak baik dan buruknya perkembangan jiwa dan
jasmani anak. Penyebab timbulnya penyimpangan
seksual remaja antara lain adalah kurangnya
pengetahuan dan pengertian orang tua tentang cara
pendidikan yang baik, banyak orang tua yang tidak
memahami agama yang dianutnya apalagi
mengamalkannya. Sehingga ajaran agama
yang praktis tidak dilaksanakan dalam kehidupan
keluarganya.
33. 2. Penyebab Lingkungan di Sekolah.
Materi pelajaran selalu ketinggalan zaman dan tidak
sesuai dengan operasi anak muda masa sekarang, anak
merasa sangat dibatasi gerak-geriknya dan merasa tertekan
batinnya, kurang sekali kesempatan yang diberikan oleh
sekolah untuk melakukan ekspresi bebas, baik yang bersifat
fisik maupun psikis.
Sebagai akibatnya, anak jadi ikut–ikutan tidak
mematuhi semua aturan, ingin jadi bebas liar, mau berbuat
semaunya sendiri, menjadi agresif. Juga suka melakukan
perbuatan yang tidak sesuai dengan norma sosial di luar
sekolah untuk melampiaskan kedongkolan dan frustasinya.
Berdasarkan uraian diatas, maka jelaslah bahwa betapa
berat pengaruh pendidikan sekolah dalam membentuk
ahlak remaja baik dalam kehidupan materi maupun
kehidupan iman, etika dan spiritual mereka.
34. 3. Pengaruh Dari Diri Sendiri.
Yang berasal dari remaja seperti
kemungkinan tidak beriman atau masih lemah
imannya. Kurang tertanam jiwa beragama dan
aktivitasnya tidak tersalurkan, tidak mampu
mengendalikan dorongan hawa nafsunya dan
gagal keinginan atau prestasi yang diharapkan.
35. Kependudukan
Masalah Kependudukan bisa
disebut juga sebagai masalah
sosial, karena masalah itu terjadi di
lingkungan sosial atau masyakarat.
Masalah kependudukan bisa
terjadi oleh/faktor-faktor tertertu
salah satunya adalah karena
perkembangan penduduk yang
tidak seimbang.
Dari faktor di atas kemudian
akan muncul beberapa masalah
lain sepeti kemiskinan, kesehatan,
pendidikan dan masalah lain yang
umumnya timbul akibat masalah
perkembangan penduduk yang
tidak seimbang.
36. Masalah kependudukan
Masalah kependudukan terbagi dalam 2 garis besar yaitu masalah
Kuantitas dan kualitas.
1. Permasalahan Kuantitas diantaranya :
• Jumlah Penduduk
• Pertumbuhan Penduduk
• Kepadatan Penduduk
• Susunan Penduduk
Upaya-upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pengendalian jumlah dan
pertumbuhan penduduk serta pemerataan persebaran penduduk,
Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk Dilakukan dengan cara
menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran, menunda
usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
37. 2. Permasalahan Kualitas
diantaranya :
• Masalah Tingkat Pendidikan
• Masalah Kesehatan
• Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan
Upaya yang dapat yaitu dengan cara: Dalam masalah
pendidikan bisa dilakukan dengan cara menggalakkan
lagi wajib belajar 9 tahun, meningkatkan sarana dan
prasarana pendidikan, menyempurnakan kurikulum
sesuai dengan perkembangan zaman, memberikan
beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan sebagainya