4. 6 th GROUP
Member:
1. Anas Ferhonika (03)
2. Dhimas Bintang K (11)
3. Faatihah Hijriyahtia(15)
4. Ganang Baskara (17)
5. Zelika Nidya D (34)
5. KERAjAAN SINGASARI
Kerajaan Singasari
(1222-1293) yang
didirikan oleh Ken
Arok pada 1222. Dan
mencapai puncak
kejayaan saat
dipimpin oleh Raja
Kertanegara (1268-
1292) yang bergelar
Maharajadhiraja
Kertanegara Wikrama
Dharmottunggadewa.
6. Awal Berdirinya Kerajaan
Ken Arok merebut daerah Tumapel,
wilayah Kerajaan Kediri yang dipimpin
oleh Tunggul Ametung, pada 1222.Ken
Arok yang merupakan pengawal
membunuhnya karena jatuh cinta dan
ingin mengawini istrinya, Ken Dedes.
Pada saat dikawini Ken Arok, ia telah
mempunyai anak bernama Anusapati yang
kemudian menjadi raja Singhasari(1227-
1248).
7. Saat terjadi pertentangan antara raja
dan kaum Brahmana, semua pendeta
berlindung di bawah Ken Arok. Di
Tumapel, ia di nobatkan para pendeta
sebagai raja Tumapel dengan gelar Sri
Ranggah Rajasa Bhatara Sang
Amurwabhumi. Dan nama kerajaannya
ialah Kerajaan Singhasari(1222).
***
Hal itu membuat Kertajaya, Raja Kediri
marah dan menyerang Singhasari.
Pertempuran terjadi di Desa
Ganter(1222) dan dimenangkan Ken Arok
sehingga ia menguasai Kediri.
8. Silsilah Wangsa Rajasa
(Raja-raja Singhasari)
Versi Pararaton Versi Nagarakretagama
• Ken Arok alias Rajasa Sang • Rangga Rajasa Sang
Amurwabhumi (1222 - Girinathaputra (1222 -
1247) 1227)
• Anusapati (1247 - 1249) • Anusapati (1227 - 1248)
• Tohjaya (1249 - 1250) • Wisnuwardhana (1248 -
• Ranggawuni alias 1254)
Wisnuwardhana (1250 - • Kertanagara (1254 - 1292)
1272)
• Kertanagara (1272 - 1292)
10. Pergiliran Kekuasaan
Wangsa Rajasa
KEN AROK dibunuh oleh ANUSAPATI
(1222-1227) (1227-1237)
dibunuh (anak Tunggul Ametung
dan Ken Dedes)
PANJI TOHJAYA
(1237-1248)
(anak Ken Arok dan selirnya, Ken Umang)
dibunuh
KERTANEGARA
RANGGAWUNI
(anak Raja Terbesar
(1248-1254)
Anusapati) (1254-1292)
11. Ekspedisi Pamalayu
Kertanegara terus memperluas
pengaruh dan kekuasaan Kerajaan
Singhasari. Pada 1275 ia mengirim
pasukan untuk menaklukkan Kerajaan
Sriwijaya sekaligus menjalin
persekutuan dengan Kerajaan Campa
(Kamboja), disebut Ekspedisi
Pamalayu. Kerajaan Singhasari sempat
menguasai Sumatera, Bakulapura
(Kalimantan Barat), Sunda (Jawa
Barat), Madura, Bali, dan Gurun
(Maluku).
12. Serangan Pasukan Mongol
Pasukan Pamalayu dipersiapkan
Kertanegara untuk menghadapi
serangan kaisar Mongol, Kubilai
Khan, penguasa di Cina. Utusan
Kubilai Khan beberapa kali datang ke
Singhasari untuk meminta Kertanegara
tunduk pada Kubilai Khan. Permintaan
ini menimbulkan kemarahan
Kertanegara dan melukai utusan
khusus Kubilai Khan, Meng Ki, pada
1289.
Kertanegara yang sadar akan
perbuatannya, mempersiapkan Pasukan
Pamalayu.
13. Kertanegara kemudian memperkuat pasukannya
di Sumatera.
Pada 1293 pasukan Mongol menyerang Kerajaan
Singhasari. Namun Kertanegara telah
dibunuh oleh Bupati Gelang-gelang
sekaligus besannya yang melakukan
pemberontakan, Jayakatwang, setahun
sebelumnya. Singhasari kemudian dikuasai
oleh Jayakatwang dan berakhirlah riwayat
Singhasari.
• “KERTANEGARA merupakan Raja
Terbesar dan Raja Terakhir dalam sejarah
Kerajaan Singhasari”
14. Keterkaitan dengan
Majapahit
Raden Wijaya, cucu dari
Narasingamurti(menantu Kertanegara)
lolos dari pemberontakan Jayakatwang.
Atas bantuan Aria Wirajaya, Raden Wijaya
diampuni dan diberi hutan Majapahit.
Tahun 1293, pasukan Mongol pimpinan Ike
Mese datang. Dengan akal cerdiknya, ia
mengadu domba Mongol dan Kediri, lalu
menghancurkan keduanya.
15. Ia lalu mendirikan kerajaan baru
bernama Majapahit sebagai kelanjutan
Kerajaan Singhasari. Dan menyatakan
dirinya sebagai keturunan
Wangsa Rajasa.
16. Kehidupan Sosial Masa Singhasari
• Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel,
berusaha meningkatkan kehidupan masyarakatnya.
Banyak daerah yang bergabung dengan Tumapel.
Namun pada masa pemerintahan Anusapati,
kehidupan kehidupan sosial masyarakat kurang
mendapat perhatian, karena ia larut dalam
kegemarannya menyabung ayam. Pada masa
Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya
mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
17. Kehidupan Ekonomi Masa Singhasari
• Keadaan perekonomian Kerajaan Singhasari yaitu
ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini
juga didukung oleh hasil – hasil bumi.
18. Kehidupan Agama Masa
Singhasari
• Diangkat seorang Dharmadyaksa (kepala agama Buddha). Ada
juga pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja,
berpangkat Sangkhadharma. Sesuai dengan agama yang
dianutnya, Kertanegara didharmakan sebagai Syiwa Buddha
di candi Jawi, di Sagala bersama dengan permaisurinya yang
diwujudkan sebagai Wairocana Locana, dan sebagai Bairawa
di candi Singhasari. Terdapat prasasti pada lapik (alas) arca
Joko Dolog yang ada di taman Simpang di Surabaya, yang
menyebutkan bahwa Kertanegara dinobatkan sebagai Jina
atau Dhyani Buddha yaitu sebagai Aksobya. Sedangkan arca
Joko Dolog itu sendiri merupakan arca perwujudannya.
Sebagai seorang Jina ia bergelar Jnanasiwabajra.
19. Kehidupan Budaya Masa
Singhasari
• Ditemukan peninggalan candi dan patung
diantaranya candi Kidal, candi Jago, dan candi
Singhasari. Sedangkan patung yang ditemukan
adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa
Prajnaparamita lambang kesempurnaan ilmu, patung
Kertanegara dalam wujud patung Joko Dolog, dan
patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan
Kertanegara (Kedua patung Kertanegara baik patung
Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa
Kertanegara menganut agama Buddha beraliran
Tantrayana).
20. Peninggalan Sejarah
• Candi Jago
• Candi Kidal
• Candi Jawi
• Candi Singhasari, terdiri dari :
- Patung Durga
- Patung Ganesha
- Patung Ken Dedes, dsb.
21. Candi Singhasari
• Salah satu peninggalan bersejarah di
Malang Malang adalah candi Singosari
(Candi Singhasari). Dikenal juga
dengan candi Kendedes, dibangun untuk
menghormati Raja Kertanegara, raja
terakhir kerajaan Singhasari yang
meninggal tahun 1292.
• Candi Singhasari terletak di Desa
Candirenggo, Kecamatan Singosari,
Kabupaten Malang(13km dari Kota
Malang) terletak pada lembah di antara
Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna
di ketinggian 512m dari permukaan
laut.
22. • Candi Singosari Didirikan tahun 1300 bersamaan
dengan diselenggarakannya upacara shrada ditempat
ini. Ciri khas candi Singhasari adalah dua arca
raksasa Dwarapala, yang diyakini sebagai penjaga
istana.
• Hal menarik dari struktur candi adalah letak ruang
utama dan bilik-biliknya. Pada umumnya candi di
Jawa, ruang utama dan bilik-bilik terletak pada
badan candi karena kaki candi berfungsi sebagai
dasar candi. Namun pada candi Singosari kaki candi
justru berfungsi sebagai tempat ruang utama dan
bilik-biliknya. Sedangkan badan candi, walau tidak
untuk menempatkan patung utama, tetap diberi pola
bilik-bilik kecil. Sementara atap candi, tidak dapat
diketahui dengan pasti apakah menjulang tinggi
seperti candi Jawi ataukah pendek datar seperti
candi Kidal.
23.
24. • Dari sekian banyak patung-patung
indah warisan kompleks candi
Singosari hanya patung Agastya dan
juga sepasang patung raksasa
Dwarapala, 200 m sebelah barat
candi, yang masih berada di asli
lokasi. Sementara yang lain telah
berpindah dan tersimpan dibeberapa
tempat seperti di museum Nasional
Jakarta (Patung Kendedes), Trowulan
(Camundi) dan museum Leiden Belanda
(Durga, Ganesha, Bhairawa).
27. Candi Jago
• Menurut Negarakretagama disebut
Jajaghu, merupakan tempat
pendharmaan raja Wisnuwardhana atau
Ranggawuni yang dikatakan meninggal
tahun 1190 C atau sekitar 1268 M.
Sesungguhnya raja Wisnuwardhana
dicandikan di 2 tempat yakni di
Waleri (tidak ditemukan sampai
sekarang) sebagai Siwa dan di Jago
sebagai Budha.
28. • Candi Jago dimaksudkan sebagai penolak bala tuah
keris Mpu Gandring yang dikatakan akan memakan
tujuh keturunan Ken Arok. Wisnuwardahana juga
mengangkat Narasingamurti yang masih saudara
namun beda bapak sebagai pendamping utama dalam
menjalankan pemerintahan sehingga periode
pemerintahannya disebut dengan 2 naga kepala
tunggal. Tujuannya adalah untuk mengakhiri jurang
perpecahan antara para keturunan Ken Arok dan
Kendedes.
29.
30. Candi Kidal
• Terletak di desa Rejokidal, kecamatan Tumpang,
sekitar 20 km sebelah timur kota Malang - Jawa
Timur, candi Kidal dibangun pada 1248 M,
bertepatan dengan berakhirnya rangkaian upacara
pemakamanyang disebut Cradha (tahun ke-12) untuk
menghormat raja Anusapati yang telah meninggal.
31. • Candi Kidal terbuat dari batu andesit dan berdimensi
geometris vertikal. Kaki candi nampak agak tinggi dengan
tangga masuk keatas kecil-kecil seolah-olah bukan tangga
masuk sesungguhnya. Badan candi lebih kecil dibandingkan
luas kaki serta atap candi sehingga memberi kesan ramping.
Pada kaki dan tubuh candi terdapat hiasan medallion serta
berhias sabuk melingkar badan candi. Atap candi terdiri atas 3
tingkat yang semakin keatas semakin kecil dengan bagian
paling atas mempunyai permukaan cukup luas tanpa hiasan
atap seperti ratna (ciri khas candi Hindu) atau stupa (ciri khas
candi Budha). Masing-masing tingkat disisakan ruang agak
luas dan diberi hiasan. Konon katanya tiap pojok tingkatan
atap tersebut dulu pernah ditempat berlian kecil.
32.
33. Candi Jawi
• Negarakertagama (tafsir Prof Dr
Slamet Mulyana) menyebutkan bahwa
Candi Jawi, aslinya bernama Jajawa
atau Jawa-Jawa, didirikan untuk raja
terakhir Singhasari, Kertanegara.
Candi tersebut merupakan tempat abu
jenazah Kertanegara, karena ia
penganut dua agama, Siwa-Buddha.
34. • Berbeda dengan peninggalan-peninggalan karajaan
Singosari lainnya, candi Jawi hanya sangat sedikit
sekali memiliki keterangan sehingga jarang sekali
dibahas oleh para pakar arkeologi dan hanya sebatas
sebagai salah satu peninggalan kerajaan Singosari
atau sebagai obyek wisata sejarah. Namun letaknya
yang tepat dipinggir jalan raya antara Pandaan –
Tretes, candi Jawi sangat mudah dicapai.
35.
36. Prasasti Mula Malurung
Prasasti Mula Malurung memberikan pandangan lain
yang berbeda dengan versi Pararaton tentang sejarah
Tumapel. Didirikan "Bhatara Siwa“/Ken Arok, setelah
menaklukkan Kadiri. Sepeninggalnya, kerajaan terpecah dua,
Tumapel dipimpin Anusapati sedangkan Kadiri dipimpin
Bhatara Parameswara (alias Mahisa Wonga Teleng).
Parameswara digantikan oleh Guningbhaya,
kemudian Tohjaya. Sementara itu, Anusapati digantikan oleh
Seminingrat yang bergelar Wisnuwardhana. Prasasti Mula
Malurung juga menyebutkan bahwa sepeninggal Tohjaya,
Kerajaan Tumapel dan Kadiri dipersatukan kembali oleh
Seminingrat. Kadiri kemudian menjadi kerajaan bawahan
yang dipimpin oleh putranya, yaitu Kertanagara.
37. Thanks 4 you’re
attention…
Wassalamu’alaikum wr wb
Any QUESTION???