SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
UPAYA MENINGKATKAN TERTIB BERIBADAH MELALUI
 SHOLAT DHUHUR BERJAMAAH PADA SISWA KELAS
          TINGGI DI SDN BALEREJO 02


                    PROPOSAL



                      Oleh:

                   ERNAWATI
                  NPM 09141074




   PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
            FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

                 IKIP PGRI MADIUN

                       2012
KATA PENGANTAR

       Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan
judul “Upaya Meningkatkan Tertib Beribadah Melalui Sholat Dhuhur
Berjamaah Pada Siswa Kelas Tinggi di SDN Balerejo 02”
       Proposal ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta pembaca pada umumnya
untuk menanamkan sikap tertib dalam menjalankan ibadah sholat pada
peserta didik.
       Proposal ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus
kepada semua pihak yang telah membantu khususnya kepada :
1. Bapak Drs. Edy Siswanto, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Penelitian
   Tindakan Kelas IKIP PGRI Madiun
2. Ibu Rini Maharti, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Balerejo 02
   Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.
3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu dan memberikan
   dorongan dalam penyusunan proposal ini.
       Proposal ini tentu masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
proposal ini.
           Akhirnya semoga Allah SWT memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya serta memberikan maaf atas segala kesalahan penulis dan
semoga proposal ini ada guna dan manfaatnya bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Amiin

                                               Madiun, Desember 2012




                                                       Penulis
BAB I
                              PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
          Dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan
   muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah
   SWT. Salah satunya adalah ibadah shalat. Shalat merupakan tiang agama,
   shalat juga adalah amalan pertama yang akan dihisab setelah kita
   meninggalkan     dunia   ini   dan   menuju   dunia   abadi   yaitu   akhirat.
   Shalat yang dilaksanakan dengan baik dan benar dapat mencegah dari
   perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat, seorang muslim
   juga akan terbiasa disiplin, jujur, dan terhindar dari perbuatan yang tidak
   disukai oleh sesama makhluk terlebih oleh Allah SWT. Firman Allah SWT
   dalam surat An-Nissa ayat 103 “Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu
   (kewajiban) yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”.

          Rasulullah SAW memerintahkan kepada orang tua agar sejak usia
   anak 7 tahun sudah dimulai diajarkan shalat. Tentunya anak sudah terbiasa
   melihat orang tua dan seisi rumah rajin mendirikan shalat. Dan jika pada usia
   10 tahun anak masih sulit untuk melaksanakan shalat, maka orang tua mulai
   menjatuhkan hukuman atau sanksi terhadap anak. Mendidik anak yang sudah
   baligh jauh lebih sulit dibanding mendidik anak yang belum baligh. Oleh
   karena itu, pendidikan usia dini sangat penting terutama dalam hal agama.

          Peran sekolah baiknya menanamkan kebiasaan sholat bagi siswanya
   contohnya sholat dhuhur berjamaah di sekolah karena setelah pulang sekolah
   belum tentu siswa melaksanakan sholat dhuhur. Program ini sebagai cara
   mengajarkan awal kedisiplinan ibadah bagi siswa.

          Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa alasan mengapa peneliti
   melakukan penelitian di SDN Balerejo 02, bahwa berdasarkan pengamatan
   dan informasi, Sebuah fakta di SDN Balerejo 02 ada mushola sekolah yang
tidak pernah dimanfaatkan untuk kegiatan beribadah, baik guru maupun
   siswa. Kondisi mushola cukup bagus namun tidak pernah dibersihkan. Jika
   waktu pulang sekolah tidak ada satupun guru maupun siswa yang sholat
   dhuhur di mushola tersebut. Diharapkan dengan kegiatan tersebut siswa SDN
   Balerejo 02 terbiasa menjalankan sholat dhuhur berjamaah di sekolah serta
   menumbuhkan sikap tertib menjalankan ibadah.

B. Rumusan Masalah
          Berdasarkan uraian latar belakang, fokus penelitian dijabarkan sebagai
   berikut:

   Apakah melalui sholat dhuhur berjamaah dapat meningkatkan tertib
   beribadah pada siswa kelas tinggi di SDN Balerejo 02?

C. Tujuan Penelitian
          Berdasarkan masalah penelitian yang telah dirumuskan di atas, tujuan
   penelitian ini adalah sebagai berikut:

   Untuk mengetahui apakah melalui sholat dhuhur berjamaah dapat
   meningkatkan tertib beribadah pada siswa kelas tinggi di SDN Balerejo 02.

D. Hipotesis Penelitian
          Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan di
   atas, hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

   Kegiatan sholat dhuhur berjamaah pada siswa kelas tinggi SDN Balerejo 02
   dapat meningkatkan tertib beribadah.

E. Manfaat Penelitian
   Manfaat penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
   1. Bagi guru, penelitian ini dimungkinkan dapat terus diterapkan kepada para
      siswa supaya menjadi kebiasaan dalam diri siswa untuk tertib menjalankan
      sholat.
   2. Bagi siswa, hasil PTK ini menjadikan mereka menjadi lebih terbiasa
      menjalankan sholat dhuhur berjamaah
3. Bagi orang tua siswa, hasil PTK ini menjadi acuan orang tua untuk
  memberikan pembinaan yang lebih intensif kepada anak untuk tetap
  membiasakan menjalankan ibadah sholat secara berjamaah.
4. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan
  untuk melakukan penelitian sejenis.
BAB II
                            KAJIAN PUSTAKA



A. Ibadah Sholat

          Ahli bahasa mengartikan ibadah dengan (wahhadahu wa khaddamahu
   wa khadda’a wa dalla wa tha’a lahu) (Ma‟luf, 1986:483) yang memiliki arti
   mengesakan Allah, patuh kepada-Nya, tunduk kepada-Nya, merasa hina
   dihadapan-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya. Menurut ahli bahasa
   Indonesia pun mendefinisikan ibadah sebagai perbuatan yang dilakukan
   berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah, untuk menjalankan perintah-
   Nya, serta menjauhi larangan-Nya (Salim, 1991:545).

          Menurut Syaltut dalam (Rafy Sapuri, 2008:59) salah seorang imam
   Muslim dan mufassir terkenal, menulis dalam tafsirnya bahwa ibadah berarti
   tunduk tidak terhingga kepada kebenaran yang tidak terbatas. Dalam bidang
   ilmu pengetahuan, khususnya para ilmuwan dibidang science mendefinisikan
   ibadah sebagai tata nilai tertinggi dalam ruang motivasi. Jadi, dalam ibadah
   tidak terlepas adanya kepatuhan (conformity).

          Shalat secara bahasa maknanya adalah doa. Dinamakan demikian
   karena ibadah tersebut mencakup doa-doa didalamnya. Allah telah
   mewajibkan lima waktu sholat dalam sehari semalam: Shubuh, Zhuhur,
   Ashar, Maghrib dan Isya‟. Waktu sholat Zhuhur ketika matahari condong
   sampai bayangan seseorang sama dengan tingginya sementara waktu Ashar
   belum masuk, sedangkan waktu Ashar hingga matahari belum menguning (di
   ufuk barat), waktu sholat Magrib adalah hingga hilangnya awan merah di
   ufuk barat, waktu sholat Isya‟ adalah sampai setengah malam yang
   pertengahan, dan waktu sholat Shubuh adalah dari terbitnya fajar hingga
   matahari belum terbit (Diriwayatkan dari „Abdullah bin „Amr).
Rukun sholat dimulai dari takbiratul ihram, niat, berdiri betul,
   membaca al-Fatihah, rukuk, iktidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, duduk
   tahiyat akhir, membaca tahiyat akhir, membaca Selawat kepada Rasulullah SAW
   kemudian salam. Syarat-syarat wajib sholat yaitu Islam (tidak wajib ke atas
   orang kafir), baligh (tidak wajib ke atas kanak-kanak), berakal (tidak wajib ke
   atas orang gila), bodoh atau terencat akal, boleh mendengar dan melihat, suci
   daripada haid dan nifas. Syarat-syarat sahnya sholat yaitu yakin masuk waktu
   solat, suci badan, pakaian dan tempat daripada najis, suci daripada hadas
   besar dan hadas kecil, menutup aurat, dan mengadap kiblat.

          Secara bahasa kata jamaah berarti kumpulan atau bersama-sama.
   Menurut istilah shalat jamaah adalah sholat yang dilakukan secara bersama
   oleh dua orang atau lebih, salah satunya menjadi imam sedangkan lainnya
   menjadi makmum. Hukum sholat berjamaah adalah sunah muakad (sunah
   yang dikuatkan), artinya sholat secara berjamaah sangat dianjurkan oleh
   Rasulullah saw terutama bagi kaum laki-laki dan di lakukan di masjid. Orang
   yang menjalankan ibadah sholat dhuhur secara berjamaah maka pahalanya
   akan dilipatkan menjadi 27 kali dibandingkan dengan yang sholat sendiri.

B. Mengajarkan Anak Tertib Menjalankan Ibadah Sholat

          Orang tua adalah contoh yang paling diteladani oleh anak dalam hal
   apapun termasuk ibadah. Apabila orangtua membiasakan tertib beribadah di
   rumah maka anak juga akan menirukan kebiasaan tersebut. Apabila anak sulit
   untuk diajak menjalankan ibadah sholat maka cara yang dapat dilakukan
   orang tua yaitu:

   1. Anak sering diajak untuk melihat langsung sholat yang dikerjakan oleh
      orang tua, misal di masjid apabila takut membuat gaduh, maka orang tua
      memberikan contoh sholat berjama‟ah di rumah. Jika anak sudah mulai
      tertarik untuk mengikuti gerakan sholat yang di contohkan oleh orang tua,
      selanjutnya orang tua mengajarkan bacaan-bacaan di dalam sholat,
membuat suasana yang menyenangkan agar anak tidak bosan dengan
   bacaan-bacaan yang panjang dan sulit untuk di lafalkan.
2. Menghormati waktu-waktu adzan dikumandangkan. Misalnya mematikan
   televisi, radio atau suara-suara lain agar lantunan adzan terdengar dan
   memberitahukan kepada anak bahwa waktu sholat telah tiba. Terutama
   pada sholat magrib dan isya‟, dimana waktu-waktu tersebut merupakan
   waktu yang banyak dipakai anak untuk menonton acara televisi seperti
   serial kartun dan acara anak lainnya.
3. Membentuk jama‟ah sholat dalam keluarga yang dipimpin oleh Ayah,
   anak juga perlu diikut sertakan untuk menggelar tikar, sajadah, atau
   mengumandangkan iqomat. Hal ini memacu anak untuk lebih bersemangat
   dalam melaksanakan sholat.
4. Bimbingan dan nasehat-nasehat orang tua yang baik merupakan sarana
   untuk menghubungkan keinginan orang tua dan kemauan anak dengan
   cepat.
5. Kisah dan Cerita. Memberikan anak cerita yang menarik tentang pahala
   dari mengerjakan sholat, tentang siksaan Allah, jika orang tidak
   mengerjakan sholat. Serta menceritakan kisah para sahabat nabi atau orang
   yang rajin sholat ketika mereka mendapatkan hikmah dari mengerjakan
   sholat tersebut. Kisah termasuk sarana pendidikan yang efektif. Sebab ia
   dapat mempengaruhi perasaan dengan kuat. Apalagi kisah nyata, sangat
   besar pengaruhnya pada jiwa anak, dapat memperkokoh ingatan anak dan
   kesadaran berfikirnya. Sebuah pelajaran akan lebih mudah dicerna dan
   difahami oleh anak bila diberi ilustrasi cerita. Kisah dan cerita juga dapat
   mempererat hubungan antara orangtua dan anak. Akan menciptakan
   kehangatan dan keakraban tersendiri, sehingga akan membantu kelancaran
   komunikasi.
6. Metode Pembiasaan yaitu dengan membiasakan anak melakukan
   kebaikan. Sebab bila anak terbiasa mengerjakannya secara teratur, maka
   hal itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Dengan pembiasaan maka urusan
   yang banyak akan menjadi mudah. Menanamkan kepada anak kebiasaan
melakukan sesuatu yang baik dan membawa keberuntungan baginya
   dalam urusan dunia maupun agama. Baik itu ibadah, adab, tutur kata,
   sopan santun, rutinitas keseharian, dan lain sebagainya.
7. Memanfaatkan waktu luang ajak anak untuk mengisi waktu luang dengan
   kebaikan dan sesuatu yang bermanfaat. Memberikan pengarahan yang
   benar dalam jalur kebaikan. Meluangkan waktu orang tua bersama anak
   untuk menemani, membimbing, dan beraktivitas bersama mereka.
   Sehingga anak akan terlepas dari sebab-sebab penyimpangan dan hal-hal
   yang tidak bermanfaat.
8. Membiasakan anak-anak untuk bangun pagi, beri rangsangan kepada
   mereka dengan sesuatu yang menarik perhatian mereka. Umumnya anak
   pada waktu pagi hari sangat malas untuk bangun. Maka perlu penanganan
   khusus bagi orang tua untuk mengajari anak disiplin dengan memberi
   rangsangan atau motivasi berupa hadiah bagi anak yang paling rajin
   sholatnya. Orang tua membuat daftar catatan seberapa banyak anak
   melaksanakan sholat dalam satu bulan. Anak yang memiliki daftar catatan
   sholat terbanyak itulah yang mendapatkan hadiah lebih spesial dari
   lainnya.
9. Pemberian hukuman metode pemberian sanksi baru digunakan apabila
   seluruh metode mengalami kegagalan. Dan saat menjatuhkan sanksi,
   perhatikan waktu yang tepat dan bentuk sanksi yang sesuai dengan kadar
   kesalahan. Bentuk sanksi ini bisa bervariasi dari yang teringan, misalnya
   mengurangi jatah harian anak, mengurangi jam bermain atau yang
   semisalnya. Bisa berbentuk sanksi sosial berupa pengacuhan sampai yang
   terberat, yaitu hukuman fisik (diunduh http://poltekba.ac.id/nilmi/?p=82
   diakses pada tanggal 28 Desember 2012 pukul 18.01 WIB).

       Mengajarkan anak beribadah memang tanggungjawab orang tua
namun peran guru juga tidak kalah besar dalam membantu orang tua untuk
membiasakan anak beribadah sejak dini. Misalnya dengan mengajak anak
sholat dhuhur berjamaah sepulang sekolah.
C. Penciptaan Suasana Religius di Sekolah

          Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
   Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
   untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
   beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia,
   sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
   demokratis serta bertanggungjawab.

          Untuk mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa serta
   berakhlaq mulia sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional seperti
   tersebut diatas perlu upaya dan wahana yang mampu untuk menciptakan
   kondisi sehingga peserta didik memungkinkan dirinya dapat berkembang
   keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

          Hal itu dapat terwujud manakala peserta didik mendapatkan suatu
   kondisi lingkungan pendidikan yang islami, karena lingkungan akan
   memberikan    pengaruh    yang   sangat   besar   bagi   pertumbuhan    dan
   perkembangan peserta didik. Upaya menyiapkan peserta didik agar menjadi
   manusia yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia merupakan tugas
   yang cukup berat karena itu upaya yang harus ditempuh bukan hanya ada
   pada pemerintah melainkan juga pada orangtua, guru dan masyarakat sekitar
   dimana peserta didik berada.

          Untuk menyikapi hal tersebut, Sekolah sebagai salah satu lembaga
   institusi pendidikan harus dapat mengembangkan program pendidikan yang
   dapat menuju kearah tersebut antara lain : Mengoptimalkan pendidikan
   agama tidak hanya teori namun juga praktik misalnya anak diajarkan bacaan
   sholat maka guru juga harus mempraktikkan dengan mengajak anak sholat
   berjamaah di sekolah jadi ilmu yang diajarkan benar-benar diterapkan.

          Menurut Muhaimin (2001:303) penciptaan suasana religious di
   Sekolah melalui berbagai jenis kegiatan keagamaan yang dilaksanakan secara
   terprogram dengan baik. Pemimpin sekolah berperan penting dalam
menciptakan suasana religious di sekolah dengan menggunakan pendekatan
personal pada peserta didik. Mushola (tempat ibadah) dipakai sebagai salah
satu wahana untuk menciptakan suasana religious di sekolah. Penciptaan
lingkungan religious dilakukan dengan keterlibatan antara guru agama
maupun guru lain. Kegiatan keagamaan dilaksanakan diluar jam sekolah.
Kegiatan-kegiatan keagamaan dan praktik keagamaan yang di laksanakan
secara terprogram dan rutin (istiqomah) dapat mentransformasikan dan
menginternalisasikan nilai-nilai agama yang baik sehingga menjadi pegangan
dalam bersikap dan berperilaku.
BAB III

                         METODE PENELITIAN




A. Rancangan Penelitian

          Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan
   kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2002:3) adalah
   prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
   tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang
   diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Menggunakan
   Pendekatan kualitatif karena analisis data akan diuraikan secara verbal yang
   menggambarkan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil tindakan pada siklus I
   dan II yang bertujuan untuk meningkatkan tertib beribadah melalui sholat
   dhuhur berjamaah.

          Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
   Tindakan Sekolah. Menurut Mulyasa (2009:09) Penelitian Tindakan Kelas
   adalah upaya untuk meningkatkan kinerja sistem pendidikan, dan
   mengembangkan manajemen sekolah agar menjadi lebih produktif, efektif
   dan efisien. Menurut Kurt Lewin dalam (Sudarwan Danim, 2010:101)
   konsep pokok penelitian tindakan ada empat yaitu perencanaan, tindakan,
   observasi dan refleksi. Perencanaan meliputi penetapan waktu penelitian
   dengan menyusun jadwal kegiatan, membuat buku catatan ibadah siswa serta
   absensi siswa. Tindakan meliputi proses kegiatan sholat dhuhur berjamaah di
   sekolah. Observasi yaitu mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan,
   observasi di lakukan setiap 1 bulan sekali oleh peneliti. Refleksi meliputi
   kegiatan menganalisis kegiatan sekaligus menyusun perbaikan pada siklus
   berikutnya.
Siklus yang direncanakan:
                                 Peneliti menyusun jadwal sholat dhuhur
                                 berjamaah pada siswa kelas 4, 5 dan 6
                                 serta jadwal untuk guru, serta peneliti
                   Perencanaan
                                 memberikan siswa buku catatan ibadah
                                 yang mana setiap selesai sholat dhuhur
                                 harus ditandatangani imam.
                                 Penerapan “Sholat dhuhur berjamaah”
                                 rutin dikerjakan pada hari selasa kelas
    Siklus 1       Pelaksanaan
                                 4, hari rabu kelas 5 dan hari kamis kelas
                                 6.
                                 peneliti mengamati pelaksanaan “sholat
                    Observasi    dhuhur berjamaah” dan melakukan
                                 dokumentasi.
                                 Peneliti melihat apakah hasil penelitian
                     Refleksi    menunjukkan adanya peningkatan tertib
                                 beribadah siswa atau tidak.



                                 Peneliti mengitensifkan sholat dhuhur
                   Perencanaan   berjamaah pada siswa kelas 4, 5 dan 6
                                 dengan penggabungan kelas.
                                 Penerapan “Sholat dhuhur berjamaah”
                   Pelaksanaan   tidak dilaksanakan 2 hari namun di beri
                                 tambahan 1 hari menjadi 3 hari
    Siklus 1I
                                 peneliti mengamati pelaksanaan “sholat
                    Observasi    dhuhur berjamaah” dan melakukan
                                 dokumentasi.
                                 Peneliti melihat kembali apakah hasil
                     Refleksi    penelitian     menunjukkan       adanya
                                 peningkatan tertib beribadah siswa/tidak
B. Lokasi , Waktu Penelitian, dan Subjek Penelitian

              Objek penelitian yang dipilih untuk melaksanakan penelitian ini
    adalah di SDN Balerejo 02 kecamatan Kebonsari Madiun. Situasi lingkungan
    sekolah sangat memungkinkan melakukan penelitian ini karena sekolah dekat
    dengan masjid besar di daerah desa Balerejo Kebonsari. Penelitian
    dilaksanakan selama 3 bulan (mulai tanggal 3 September-26 Desember 2012).

              Subjek Penelitian adalah kelas IV, V dan VI. Masing-masing jumlah
    siswa kelas IV sebanyak 14 siswa, kelas V sebanyak 15 siswa dan kelas VI
    sebanyak 18 siswa. Masing-masing kelas melaksanakan sholat dhuhur 1
    minggu 1 kali di sekolah. Nama-nama siswa yang terlibat penelitian disajikan
    pada lampiran.

C. Indikator Keberhasilan
    Indikator Keberhasilan Siklus 1

              Aspek              Pencapaian Siklus 1        Cara Mengukur
 Respon siswa menjalankan                              Dilihat dari absensi
 ibadah sholat dhuhur                   70%            siswa kelas IV, V dan
 berjamaah                                             VI
 Mengikuti sholat dhuhur                               Diamati melalui jumlah
 sesuai jadwal yang telah                              tanda tangan imam, di
                                        85%
 ditetapkan                                            cocokkan tanda tangan
                                                       imam untuk satu kelas.
 Keberhasilan kegiatan                                 Dibuat grafik setiap 1
 sholat dhuhur berjamaah                90%            bulan sekali kemudian
 selama 3 bulan                                        di analisis.
Indikator Keberhasilan Siklus II

              Aspek                Pencapaian Siklus 1      Pencapaian Siklus II
 Respon siswa menjalankan
 ibadah sholat dhuhur                     70%                      90%
 berjamaah
 Mengikuti sholat dhuhur
 sesuai jadwal yang telah                 85%                      95%
 ditetapkan
 Keberhasilan kegiatan
 sholat dhuhur berjamaah                  90%                      95%
 selama 3 bulan


D. Instrumen Penelitian

              Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Jadwal
    sholat dhuhur (kelas IV, V, dan VI) serta jadwal untuk guru pendamping,
    Buku catatan ibadah siswa, dan daftar absensi siswa. Jadwal sholat digunakan
    untuk membagi siswa kelas IV, V dan VI dalam menjalankan ibadah sholat
    dhuhur di sekolah. Buku catatan ibadah digunakan peneliti untuk mengetahui
    siswa ikut menjalankan sholat dhuhur berjamaah atau tidak. Jadwal, buku
    catatan ibadah serta absensi disajikan pada lampiran.

E. Teknik Pengumpulan Data

              Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan
    observasi. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengetahui siswa tertib
    menjalankan ibadah sholat dhuhur atau tidak sesuai jadwal yang dibuat,
    hasilnya bisa dilihat pada absensi dan jumlah tanda tangan iman pada buku
    catatan ibadah siswa. Tekinik Observasi digunakan untuk mengetahui apakah
    pemanfaatan mushola sekolah selama ini sudah benar-benar dimanfaatkan
    apa belum, serta untuk mengetahui apakah sekolah dahulu sudah pernah
    menjalankan program sholat dhuhur secara berjamaah di sekolah atau belum
F. Teknik Analisis Data

          Data yang telah terkumpul akan dianalisis secara deskriptif kualitatif.
   Data berupa catatan hasil observasi, tanda tangan imam di buku catatan
   ibadah siswa serta absensi siswa kemudian dianalisa untuk mendapatkan
   kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA




Abu Malik Kamal Bin As-Sayyid Salim. 2007. Ensiklopedi Fiqih Wanita jilid 1.
         Bogor: Pustaka Ibnub Katsir
MGMP PAI SMK KAB MADIUN. 2012. Buku Kegiatan Bulan Ramadhan.
    Madiun: Utama Inti Media

Moleong, L. J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
         Rosdakarya.
Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Malang: Rosda

Mulyasa. 2009. Penelitian Tindakan Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rafy, Sapuri. 2008. Psikologi Islam.Cilegon: Rajawali Pers

Sudarwan, Danim. 2010. Karya Tulis Inovatif. Bandung: Rosda

Farid,       Kundori.      2012.       Buletin     Nurul      Ilmi    (dalam
         http://poltekba.ac.id/nilmi/?p=82lam. diunduh 28 Desember 2012 pukul
         18.01 WIB)
Lampiran 1

          Jadwal Sholat Dhuhur Berjamaah SDN Balerejo 02

   Hari      Kelas IV    Kelas V    Kelas VI      Guru Pendamping
Selasa          v                               - Fauzi, S.PdI
                                                - Rini Maharti, S.Pd
Rabu                        v                   - Sujarwo, S.PdI
                                                - Siti Romlah, S.Pd.I
Kamis                                   v       - Djudjud N, S.Pd
                                                - Sugiarti, S.Pd
Lampiran 2

      Absensi Kehadiran Siswa Kelas IV

                                         Tanggal dan Bulan
No    Nama Siswa         Sep 2012                Okt 2012            Des 2012
                   4     11   18    25   2   9    16   23   30   6   13   20    27
1.    Hanafi
2.    Argo
3.    Chelsia
4.    Delia
5.    Dewi
6.    Fadilatul
7.    Ikhsan
8.    Imroatul
9.    Lilik
10.   Nur Aini
11.   Rizki
12.   Sholihatul
13.   Salma
14.   Nadia
Lampiran 3

          Absensi Kehadiran Siswa Kelas V

                                            Bulan dan Tanggal
No      Nama Siswa          Sep 2012                 Okt 2012            Des 2012
                       5    12    19   26   3   10    17   24   31   7   14   21    28
1.    Fredy Saputra
2.    Ardiansyah M
3.    Beviana
4.    Ingma Nur
5.    Lutfian dian
6.    Lailun Nada
7.    Muhamad
8.    Neha Melani N
9.    Putri Rahayu
10.   Selvira
11.   Syamuis Kurnia
12.   Triaprilia
13.   Ryan Aditya S
14.   Ryan Aditya S
15.   Mali Mustofa
Lampiran 4

         Absensi Kehadiran Siswa Kelas VI

                                       Tanggal dan Bulan
No     Nama Siswa           Sep 2012            Okt 2012            Des 2012
                       6    13   20    27   4   11   18    25   1     8    22
1.    Ryan Taufik
2.    Amelia Indah S
3.    Aditya Wahyu P
4.    Azizah K
5.    Awang Rocky K
6.    Arum Putri M
7.    Afrida Wardani
8.    Anita
9.    Desy P
10.   Dwi Ayu
11.   Fandy Bagus
12.   Luqman F
13.   Muhimatul
14.   Ninda Berliana
15.   Rizki Ari A
16.   Sundary Dyah
17.   Zacky Wahyu A
18.   Ike Yuni W
Lampiran 5

Format Buku Catatan Ibadah Siswa

                    Nama Siswa :

                    Kelas          :

                    No Absen       :

 No     Hari/tanggal        Nama Imam   Tanda Tangan Imam
 1.
 2.
 3.
 4.
 5.
 6.
 7.
 8.
 9.
 10.
 11.
 12.
 13.
 14.
 15.
Ueeee

Contenu connexe

Tendances (10)

Skl sk kd mi fiqih
Skl sk kd mi fiqihSkl sk kd mi fiqih
Skl sk kd mi fiqih
 
Buku aqidah akhlak kelas 1
Buku aqidah akhlak kelas 1Buku aqidah akhlak kelas 1
Buku aqidah akhlak kelas 1
 
1 tesis pendahuluan
1 tesis pendahuluan1 tesis pendahuluan
1 tesis pendahuluan
 
Buku fikih mi_1_siswa
Buku fikih mi_1_siswaBuku fikih mi_1_siswa
Buku fikih mi_1_siswa
 
4 tesis bab iii
4 tesis bab iii4 tesis bab iii
4 tesis bab iii
 
2 tesis bab i
2 tesis bab i2 tesis bab i
2 tesis bab i
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SD
 
3 tesis bab ii
3 tesis bab ii3 tesis bab ii
3 tesis bab ii
 
1 agama islam_buku_siswa
1 agama islam_buku_siswa1 agama islam_buku_siswa
1 agama islam_buku_siswa
 
Buku alquran hadis_mi_1_siswa
Buku alquran hadis_mi_1_siswaBuku alquran hadis_mi_1_siswa
Buku alquran hadis_mi_1_siswa
 

En vedette

Konsep pembelajaran scientific baru
Konsep pembelajaran scientific baruKonsep pembelajaran scientific baru
Konsep pembelajaran scientific baruPuryanto SS
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosialPuryanto SS
 
7. kesadaran berbangsa dan bernegara
7. kesadaran berbangsa dan bernegara7. kesadaran berbangsa dan bernegara
7. kesadaran berbangsa dan bernegaraPuryanto SS
 
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Excruciate Limited
 
Bab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakaBab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakadesti najla
 
Pengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryantoPengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryantoPuryanto SS
 
4. disiplin pelaksanaan program
4. disiplin pelaksanaan program4. disiplin pelaksanaan program
4. disiplin pelaksanaan programPuryanto SS
 
Tugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitianTugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitianMuhammad Hendra
 
5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladanPuryanto SS
 
Pelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran guru
Pelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran guruPelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran guru
Pelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran guruselfy0110
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosialPuryanto SS
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaisuryaloe
 
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...Excruciate Limited
 
6. budaya organisasi
6. budaya organisasi6. budaya organisasi
6. budaya organisasiPuryanto SS
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiTurino Djunaidi
 

En vedette (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Konsep pembelajaran scientific baru
Konsep pembelajaran scientific baruKonsep pembelajaran scientific baru
Konsep pembelajaran scientific baru
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Buku kualitatif
Buku kualitatifBuku kualitatif
Buku kualitatif
 
7. kesadaran berbangsa dan bernegara
7. kesadaran berbangsa dan bernegara7. kesadaran berbangsa dan bernegara
7. kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Bab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakaBab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustaka
 
Pengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryantoPengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryanto
 
4. disiplin pelaksanaan program
4. disiplin pelaksanaan program4. disiplin pelaksanaan program
4. disiplin pelaksanaan program
 
Tugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitianTugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitian
 
5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan
 
Pelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran guru
Pelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran guruPelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran guru
Pelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran guru
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
 
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...
 
6. budaya organisasi
6. budaya organisasi6. budaya organisasi
6. budaya organisasi
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 

Similaire à Ueeee

Makalah sholat misbah XI TBSM A.pdf
Makalah sholat misbah XI TBSM A.pdfMakalah sholat misbah XI TBSM A.pdf
Makalah sholat misbah XI TBSM A.pdfMisbakhulTampiNagarj
 
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdf
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdfPTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdf
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdfwahyuraman1
 
Amalan solat fardhu di kalangan pelajar pismp semester 3
Amalan solat fardhu di kalangan pelajar pismp semester 3Amalan solat fardhu di kalangan pelajar pismp semester 3
Amalan solat fardhu di kalangan pelajar pismp semester 3Nazmi Lestari
 
Kegiatan PKD.docx
Kegiatan PKD.docxKegiatan PKD.docx
Kegiatan PKD.docxAbuSyami
 
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalRicky Ramadhan
 
Silabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iSilabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iAbu Jakaria
 
Buku fiqih kelas 1 mi
Buku fiqih kelas 1 miBuku fiqih kelas 1 mi
Buku fiqih kelas 1 miEvi Sofia
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantariwan Alit
 
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM | Imron Fauzi | Mahasiswa INA...
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM | Imron Fauzi | Mahasiswa INA...KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM | Imron Fauzi | Mahasiswa INA...
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM | Imron Fauzi | Mahasiswa INA...Imron Fauzi
 
Buku Akidah Akhlak MTs 7
Buku Akidah Akhlak MTs 7Buku Akidah Akhlak MTs 7
Buku Akidah Akhlak MTs 7Abdul Hafifudin
 
Penerapan kerohanian melalui amali
Penerapan   kerohanian melalui  amaliPenerapan   kerohanian melalui  amali
Penerapan kerohanian melalui amaliexoramira
 
TP,_ATP_dan_Modul_Ajar_FIKIH.pdf
TP,_ATP_dan_Modul_Ajar_FIKIH.pdfTP,_ATP_dan_Modul_Ajar_FIKIH.pdf
TP,_ATP_dan_Modul_Ajar_FIKIH.pdfZainalMustopa3
 
Program pengajian smp yappa Depok
Program pengajian smp yappa Depok Program pengajian smp yappa Depok
Program pengajian smp yappa Depok Arwan Amin
 

Similaire à Ueeee (20)

Makalah sholat misbah XI TBSM A.pdf
Makalah sholat misbah XI TBSM A.pdfMakalah sholat misbah XI TBSM A.pdf
Makalah sholat misbah XI TBSM A.pdf
 
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdf
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdfPTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdf
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdf
 
Amalan solat fardhu di kalangan pelajar pismp semester 3
Amalan solat fardhu di kalangan pelajar pismp semester 3Amalan solat fardhu di kalangan pelajar pismp semester 3
Amalan solat fardhu di kalangan pelajar pismp semester 3
 
Contoh laporan ptk
Contoh laporan ptkContoh laporan ptk
Contoh laporan ptk
 
Kegiatan PKD.docx
Kegiatan PKD.docxKegiatan PKD.docx
Kegiatan PKD.docx
 
Makalah 1.docx
Makalah 1.docxMakalah 1.docx
Makalah 1.docx
 
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
 
Silabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iSilabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 i
 
Buku fiqih kelas 1 mi
Buku fiqih kelas 1 miBuku fiqih kelas 1 mi
Buku fiqih kelas 1 mi
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM | Imron Fauzi | Mahasiswa INA...
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM | Imron Fauzi | Mahasiswa INA...KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM | Imron Fauzi | Mahasiswa INA...
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM | Imron Fauzi | Mahasiswa INA...
 
Presentasi4.pptx
Presentasi4.pptxPresentasi4.pptx
Presentasi4.pptx
 
Buku Akidah Akhlak MTs 7
Buku Akidah Akhlak MTs 7Buku Akidah Akhlak MTs 7
Buku Akidah Akhlak MTs 7
 
Makalah Agama Islam
Makalah Agama IslamMakalah Agama Islam
Makalah Agama Islam
 
implementasi Shalat
implementasi Shalatimplementasi Shalat
implementasi Shalat
 
K10 bs islam
K10 bs islamK10 bs islam
K10 bs islam
 
K10 bs islam
K10 bs islamK10 bs islam
K10 bs islam
 
Penerapan kerohanian melalui amali
Penerapan   kerohanian melalui  amaliPenerapan   kerohanian melalui  amali
Penerapan kerohanian melalui amali
 
TP,_ATP_dan_Modul_Ajar_FIKIH.pdf
TP,_ATP_dan_Modul_Ajar_FIKIH.pdfTP,_ATP_dan_Modul_Ajar_FIKIH.pdf
TP,_ATP_dan_Modul_Ajar_FIKIH.pdf
 
Program pengajian smp yappa Depok
Program pengajian smp yappa Depok Program pengajian smp yappa Depok
Program pengajian smp yappa Depok
 

Plus de atilawani

Plus de atilawani (8)

Ptk aku
Ptk akuPtk aku
Ptk aku
 
Rangkuman kelompok
Rangkuman kelompokRangkuman kelompok
Rangkuman kelompok
 
Ringkasan pak edi
Ringkasan pak ediRingkasan pak edi
Ringkasan pak edi
 
Ueeee
UeeeeUeeee
Ueeee
 
Ptk aku
Ptk akuPtk aku
Ptk aku
 
Ptk aku
Ptk akuPtk aku
Ptk aku
 
Ptk aku
Ptk akuPtk aku
Ptk aku
 
Ptk aku
Ptk akuPtk aku
Ptk aku
 

Ueeee

  • 1. UPAYA MENINGKATKAN TERTIB BERIBADAH MELALUI SHOLAT DHUHUR BERJAMAAH PADA SISWA KELAS TINGGI DI SDN BALEREJO 02 PROPOSAL Oleh: ERNAWATI NPM 09141074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Tertib Beribadah Melalui Sholat Dhuhur Berjamaah Pada Siswa Kelas Tinggi di SDN Balerejo 02” Proposal ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta pembaca pada umumnya untuk menanamkan sikap tertib dalam menjalankan ibadah sholat pada peserta didik. Proposal ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus kepada semua pihak yang telah membantu khususnya kepada : 1. Bapak Drs. Edy Siswanto, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas IKIP PGRI Madiun 2. Ibu Rini Maharti, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Balerejo 02 Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. 3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan dalam penyusunan proposal ini. Proposal ini tentu masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini. Akhirnya semoga Allah SWT memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta memberikan maaf atas segala kesalahan penulis dan semoga proposal ini ada guna dan manfaatnya bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amiin Madiun, Desember 2012 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah ibadah shalat. Shalat merupakan tiang agama, shalat juga adalah amalan pertama yang akan dihisab setelah kita meninggalkan dunia ini dan menuju dunia abadi yaitu akhirat. Shalat yang dilaksanakan dengan baik dan benar dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat, seorang muslim juga akan terbiasa disiplin, jujur, dan terhindar dari perbuatan yang tidak disukai oleh sesama makhluk terlebih oleh Allah SWT. Firman Allah SWT dalam surat An-Nissa ayat 103 “Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu (kewajiban) yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. Rasulullah SAW memerintahkan kepada orang tua agar sejak usia anak 7 tahun sudah dimulai diajarkan shalat. Tentunya anak sudah terbiasa melihat orang tua dan seisi rumah rajin mendirikan shalat. Dan jika pada usia 10 tahun anak masih sulit untuk melaksanakan shalat, maka orang tua mulai menjatuhkan hukuman atau sanksi terhadap anak. Mendidik anak yang sudah baligh jauh lebih sulit dibanding mendidik anak yang belum baligh. Oleh karena itu, pendidikan usia dini sangat penting terutama dalam hal agama. Peran sekolah baiknya menanamkan kebiasaan sholat bagi siswanya contohnya sholat dhuhur berjamaah di sekolah karena setelah pulang sekolah belum tentu siswa melaksanakan sholat dhuhur. Program ini sebagai cara mengajarkan awal kedisiplinan ibadah bagi siswa. Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa alasan mengapa peneliti melakukan penelitian di SDN Balerejo 02, bahwa berdasarkan pengamatan dan informasi, Sebuah fakta di SDN Balerejo 02 ada mushola sekolah yang
  • 4. tidak pernah dimanfaatkan untuk kegiatan beribadah, baik guru maupun siswa. Kondisi mushola cukup bagus namun tidak pernah dibersihkan. Jika waktu pulang sekolah tidak ada satupun guru maupun siswa yang sholat dhuhur di mushola tersebut. Diharapkan dengan kegiatan tersebut siswa SDN Balerejo 02 terbiasa menjalankan sholat dhuhur berjamaah di sekolah serta menumbuhkan sikap tertib menjalankan ibadah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, fokus penelitian dijabarkan sebagai berikut: Apakah melalui sholat dhuhur berjamaah dapat meningkatkan tertib beribadah pada siswa kelas tinggi di SDN Balerejo 02? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah melalui sholat dhuhur berjamaah dapat meningkatkan tertib beribadah pada siswa kelas tinggi di SDN Balerejo 02. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan di atas, hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut: Kegiatan sholat dhuhur berjamaah pada siswa kelas tinggi SDN Balerejo 02 dapat meningkatkan tertib beribadah. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagi guru, penelitian ini dimungkinkan dapat terus diterapkan kepada para siswa supaya menjadi kebiasaan dalam diri siswa untuk tertib menjalankan sholat. 2. Bagi siswa, hasil PTK ini menjadikan mereka menjadi lebih terbiasa menjalankan sholat dhuhur berjamaah
  • 5. 3. Bagi orang tua siswa, hasil PTK ini menjadi acuan orang tua untuk memberikan pembinaan yang lebih intensif kepada anak untuk tetap membiasakan menjalankan ibadah sholat secara berjamaah. 4. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk melakukan penelitian sejenis.
  • 6. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ibadah Sholat Ahli bahasa mengartikan ibadah dengan (wahhadahu wa khaddamahu wa khadda’a wa dalla wa tha’a lahu) (Ma‟luf, 1986:483) yang memiliki arti mengesakan Allah, patuh kepada-Nya, tunduk kepada-Nya, merasa hina dihadapan-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya. Menurut ahli bahasa Indonesia pun mendefinisikan ibadah sebagai perbuatan yang dilakukan berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah, untuk menjalankan perintah- Nya, serta menjauhi larangan-Nya (Salim, 1991:545). Menurut Syaltut dalam (Rafy Sapuri, 2008:59) salah seorang imam Muslim dan mufassir terkenal, menulis dalam tafsirnya bahwa ibadah berarti tunduk tidak terhingga kepada kebenaran yang tidak terbatas. Dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya para ilmuwan dibidang science mendefinisikan ibadah sebagai tata nilai tertinggi dalam ruang motivasi. Jadi, dalam ibadah tidak terlepas adanya kepatuhan (conformity). Shalat secara bahasa maknanya adalah doa. Dinamakan demikian karena ibadah tersebut mencakup doa-doa didalamnya. Allah telah mewajibkan lima waktu sholat dalam sehari semalam: Shubuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya‟. Waktu sholat Zhuhur ketika matahari condong sampai bayangan seseorang sama dengan tingginya sementara waktu Ashar belum masuk, sedangkan waktu Ashar hingga matahari belum menguning (di ufuk barat), waktu sholat Magrib adalah hingga hilangnya awan merah di ufuk barat, waktu sholat Isya‟ adalah sampai setengah malam yang pertengahan, dan waktu sholat Shubuh adalah dari terbitnya fajar hingga matahari belum terbit (Diriwayatkan dari „Abdullah bin „Amr).
  • 7. Rukun sholat dimulai dari takbiratul ihram, niat, berdiri betul, membaca al-Fatihah, rukuk, iktidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, duduk tahiyat akhir, membaca tahiyat akhir, membaca Selawat kepada Rasulullah SAW kemudian salam. Syarat-syarat wajib sholat yaitu Islam (tidak wajib ke atas orang kafir), baligh (tidak wajib ke atas kanak-kanak), berakal (tidak wajib ke atas orang gila), bodoh atau terencat akal, boleh mendengar dan melihat, suci daripada haid dan nifas. Syarat-syarat sahnya sholat yaitu yakin masuk waktu solat, suci badan, pakaian dan tempat daripada najis, suci daripada hadas besar dan hadas kecil, menutup aurat, dan mengadap kiblat. Secara bahasa kata jamaah berarti kumpulan atau bersama-sama. Menurut istilah shalat jamaah adalah sholat yang dilakukan secara bersama oleh dua orang atau lebih, salah satunya menjadi imam sedangkan lainnya menjadi makmum. Hukum sholat berjamaah adalah sunah muakad (sunah yang dikuatkan), artinya sholat secara berjamaah sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw terutama bagi kaum laki-laki dan di lakukan di masjid. Orang yang menjalankan ibadah sholat dhuhur secara berjamaah maka pahalanya akan dilipatkan menjadi 27 kali dibandingkan dengan yang sholat sendiri. B. Mengajarkan Anak Tertib Menjalankan Ibadah Sholat Orang tua adalah contoh yang paling diteladani oleh anak dalam hal apapun termasuk ibadah. Apabila orangtua membiasakan tertib beribadah di rumah maka anak juga akan menirukan kebiasaan tersebut. Apabila anak sulit untuk diajak menjalankan ibadah sholat maka cara yang dapat dilakukan orang tua yaitu: 1. Anak sering diajak untuk melihat langsung sholat yang dikerjakan oleh orang tua, misal di masjid apabila takut membuat gaduh, maka orang tua memberikan contoh sholat berjama‟ah di rumah. Jika anak sudah mulai tertarik untuk mengikuti gerakan sholat yang di contohkan oleh orang tua, selanjutnya orang tua mengajarkan bacaan-bacaan di dalam sholat,
  • 8. membuat suasana yang menyenangkan agar anak tidak bosan dengan bacaan-bacaan yang panjang dan sulit untuk di lafalkan. 2. Menghormati waktu-waktu adzan dikumandangkan. Misalnya mematikan televisi, radio atau suara-suara lain agar lantunan adzan terdengar dan memberitahukan kepada anak bahwa waktu sholat telah tiba. Terutama pada sholat magrib dan isya‟, dimana waktu-waktu tersebut merupakan waktu yang banyak dipakai anak untuk menonton acara televisi seperti serial kartun dan acara anak lainnya. 3. Membentuk jama‟ah sholat dalam keluarga yang dipimpin oleh Ayah, anak juga perlu diikut sertakan untuk menggelar tikar, sajadah, atau mengumandangkan iqomat. Hal ini memacu anak untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan sholat. 4. Bimbingan dan nasehat-nasehat orang tua yang baik merupakan sarana untuk menghubungkan keinginan orang tua dan kemauan anak dengan cepat. 5. Kisah dan Cerita. Memberikan anak cerita yang menarik tentang pahala dari mengerjakan sholat, tentang siksaan Allah, jika orang tidak mengerjakan sholat. Serta menceritakan kisah para sahabat nabi atau orang yang rajin sholat ketika mereka mendapatkan hikmah dari mengerjakan sholat tersebut. Kisah termasuk sarana pendidikan yang efektif. Sebab ia dapat mempengaruhi perasaan dengan kuat. Apalagi kisah nyata, sangat besar pengaruhnya pada jiwa anak, dapat memperkokoh ingatan anak dan kesadaran berfikirnya. Sebuah pelajaran akan lebih mudah dicerna dan difahami oleh anak bila diberi ilustrasi cerita. Kisah dan cerita juga dapat mempererat hubungan antara orangtua dan anak. Akan menciptakan kehangatan dan keakraban tersendiri, sehingga akan membantu kelancaran komunikasi. 6. Metode Pembiasaan yaitu dengan membiasakan anak melakukan kebaikan. Sebab bila anak terbiasa mengerjakannya secara teratur, maka hal itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Dengan pembiasaan maka urusan yang banyak akan menjadi mudah. Menanamkan kepada anak kebiasaan
  • 9. melakukan sesuatu yang baik dan membawa keberuntungan baginya dalam urusan dunia maupun agama. Baik itu ibadah, adab, tutur kata, sopan santun, rutinitas keseharian, dan lain sebagainya. 7. Memanfaatkan waktu luang ajak anak untuk mengisi waktu luang dengan kebaikan dan sesuatu yang bermanfaat. Memberikan pengarahan yang benar dalam jalur kebaikan. Meluangkan waktu orang tua bersama anak untuk menemani, membimbing, dan beraktivitas bersama mereka. Sehingga anak akan terlepas dari sebab-sebab penyimpangan dan hal-hal yang tidak bermanfaat. 8. Membiasakan anak-anak untuk bangun pagi, beri rangsangan kepada mereka dengan sesuatu yang menarik perhatian mereka. Umumnya anak pada waktu pagi hari sangat malas untuk bangun. Maka perlu penanganan khusus bagi orang tua untuk mengajari anak disiplin dengan memberi rangsangan atau motivasi berupa hadiah bagi anak yang paling rajin sholatnya. Orang tua membuat daftar catatan seberapa banyak anak melaksanakan sholat dalam satu bulan. Anak yang memiliki daftar catatan sholat terbanyak itulah yang mendapatkan hadiah lebih spesial dari lainnya. 9. Pemberian hukuman metode pemberian sanksi baru digunakan apabila seluruh metode mengalami kegagalan. Dan saat menjatuhkan sanksi, perhatikan waktu yang tepat dan bentuk sanksi yang sesuai dengan kadar kesalahan. Bentuk sanksi ini bisa bervariasi dari yang teringan, misalnya mengurangi jatah harian anak, mengurangi jam bermain atau yang semisalnya. Bisa berbentuk sanksi sosial berupa pengacuhan sampai yang terberat, yaitu hukuman fisik (diunduh http://poltekba.ac.id/nilmi/?p=82 diakses pada tanggal 28 Desember 2012 pukul 18.01 WIB). Mengajarkan anak beribadah memang tanggungjawab orang tua namun peran guru juga tidak kalah besar dalam membantu orang tua untuk membiasakan anak beribadah sejak dini. Misalnya dengan mengajak anak sholat dhuhur berjamaah sepulang sekolah.
  • 10. C. Penciptaan Suasana Religius di Sekolah Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa serta berakhlaq mulia sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional seperti tersebut diatas perlu upaya dan wahana yang mampu untuk menciptakan kondisi sehingga peserta didik memungkinkan dirinya dapat berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Hal itu dapat terwujud manakala peserta didik mendapatkan suatu kondisi lingkungan pendidikan yang islami, karena lingkungan akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Upaya menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia merupakan tugas yang cukup berat karena itu upaya yang harus ditempuh bukan hanya ada pada pemerintah melainkan juga pada orangtua, guru dan masyarakat sekitar dimana peserta didik berada. Untuk menyikapi hal tersebut, Sekolah sebagai salah satu lembaga institusi pendidikan harus dapat mengembangkan program pendidikan yang dapat menuju kearah tersebut antara lain : Mengoptimalkan pendidikan agama tidak hanya teori namun juga praktik misalnya anak diajarkan bacaan sholat maka guru juga harus mempraktikkan dengan mengajak anak sholat berjamaah di sekolah jadi ilmu yang diajarkan benar-benar diterapkan. Menurut Muhaimin (2001:303) penciptaan suasana religious di Sekolah melalui berbagai jenis kegiatan keagamaan yang dilaksanakan secara terprogram dengan baik. Pemimpin sekolah berperan penting dalam
  • 11. menciptakan suasana religious di sekolah dengan menggunakan pendekatan personal pada peserta didik. Mushola (tempat ibadah) dipakai sebagai salah satu wahana untuk menciptakan suasana religious di sekolah. Penciptaan lingkungan religious dilakukan dengan keterlibatan antara guru agama maupun guru lain. Kegiatan keagamaan dilaksanakan diluar jam sekolah. Kegiatan-kegiatan keagamaan dan praktik keagamaan yang di laksanakan secara terprogram dan rutin (istiqomah) dapat mentransformasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai agama yang baik sehingga menjadi pegangan dalam bersikap dan berperilaku.
  • 12. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2002:3) adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Menggunakan Pendekatan kualitatif karena analisis data akan diuraikan secara verbal yang menggambarkan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil tindakan pada siklus I dan II yang bertujuan untuk meningkatkan tertib beribadah melalui sholat dhuhur berjamaah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah. Menurut Mulyasa (2009:09) Penelitian Tindakan Kelas adalah upaya untuk meningkatkan kinerja sistem pendidikan, dan mengembangkan manajemen sekolah agar menjadi lebih produktif, efektif dan efisien. Menurut Kurt Lewin dalam (Sudarwan Danim, 2010:101) konsep pokok penelitian tindakan ada empat yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Perencanaan meliputi penetapan waktu penelitian dengan menyusun jadwal kegiatan, membuat buku catatan ibadah siswa serta absensi siswa. Tindakan meliputi proses kegiatan sholat dhuhur berjamaah di sekolah. Observasi yaitu mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan, observasi di lakukan setiap 1 bulan sekali oleh peneliti. Refleksi meliputi kegiatan menganalisis kegiatan sekaligus menyusun perbaikan pada siklus berikutnya.
  • 13. Siklus yang direncanakan: Peneliti menyusun jadwal sholat dhuhur berjamaah pada siswa kelas 4, 5 dan 6 serta jadwal untuk guru, serta peneliti Perencanaan memberikan siswa buku catatan ibadah yang mana setiap selesai sholat dhuhur harus ditandatangani imam. Penerapan “Sholat dhuhur berjamaah” rutin dikerjakan pada hari selasa kelas Siklus 1 Pelaksanaan 4, hari rabu kelas 5 dan hari kamis kelas 6. peneliti mengamati pelaksanaan “sholat Observasi dhuhur berjamaah” dan melakukan dokumentasi. Peneliti melihat apakah hasil penelitian Refleksi menunjukkan adanya peningkatan tertib beribadah siswa atau tidak. Peneliti mengitensifkan sholat dhuhur Perencanaan berjamaah pada siswa kelas 4, 5 dan 6 dengan penggabungan kelas. Penerapan “Sholat dhuhur berjamaah” Pelaksanaan tidak dilaksanakan 2 hari namun di beri tambahan 1 hari menjadi 3 hari Siklus 1I peneliti mengamati pelaksanaan “sholat Observasi dhuhur berjamaah” dan melakukan dokumentasi. Peneliti melihat kembali apakah hasil Refleksi penelitian menunjukkan adanya peningkatan tertib beribadah siswa/tidak
  • 14. B. Lokasi , Waktu Penelitian, dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang dipilih untuk melaksanakan penelitian ini adalah di SDN Balerejo 02 kecamatan Kebonsari Madiun. Situasi lingkungan sekolah sangat memungkinkan melakukan penelitian ini karena sekolah dekat dengan masjid besar di daerah desa Balerejo Kebonsari. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan (mulai tanggal 3 September-26 Desember 2012). Subjek Penelitian adalah kelas IV, V dan VI. Masing-masing jumlah siswa kelas IV sebanyak 14 siswa, kelas V sebanyak 15 siswa dan kelas VI sebanyak 18 siswa. Masing-masing kelas melaksanakan sholat dhuhur 1 minggu 1 kali di sekolah. Nama-nama siswa yang terlibat penelitian disajikan pada lampiran. C. Indikator Keberhasilan Indikator Keberhasilan Siklus 1 Aspek Pencapaian Siklus 1 Cara Mengukur Respon siswa menjalankan Dilihat dari absensi ibadah sholat dhuhur 70% siswa kelas IV, V dan berjamaah VI Mengikuti sholat dhuhur Diamati melalui jumlah sesuai jadwal yang telah tanda tangan imam, di 85% ditetapkan cocokkan tanda tangan imam untuk satu kelas. Keberhasilan kegiatan Dibuat grafik setiap 1 sholat dhuhur berjamaah 90% bulan sekali kemudian selama 3 bulan di analisis.
  • 15. Indikator Keberhasilan Siklus II Aspek Pencapaian Siklus 1 Pencapaian Siklus II Respon siswa menjalankan ibadah sholat dhuhur 70% 90% berjamaah Mengikuti sholat dhuhur sesuai jadwal yang telah 85% 95% ditetapkan Keberhasilan kegiatan sholat dhuhur berjamaah 90% 95% selama 3 bulan D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Jadwal sholat dhuhur (kelas IV, V, dan VI) serta jadwal untuk guru pendamping, Buku catatan ibadah siswa, dan daftar absensi siswa. Jadwal sholat digunakan untuk membagi siswa kelas IV, V dan VI dalam menjalankan ibadah sholat dhuhur di sekolah. Buku catatan ibadah digunakan peneliti untuk mengetahui siswa ikut menjalankan sholat dhuhur berjamaah atau tidak. Jadwal, buku catatan ibadah serta absensi disajikan pada lampiran. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan observasi. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengetahui siswa tertib menjalankan ibadah sholat dhuhur atau tidak sesuai jadwal yang dibuat, hasilnya bisa dilihat pada absensi dan jumlah tanda tangan iman pada buku catatan ibadah siswa. Tekinik Observasi digunakan untuk mengetahui apakah pemanfaatan mushola sekolah selama ini sudah benar-benar dimanfaatkan apa belum, serta untuk mengetahui apakah sekolah dahulu sudah pernah menjalankan program sholat dhuhur secara berjamaah di sekolah atau belum
  • 16. F. Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data berupa catatan hasil observasi, tanda tangan imam di buku catatan ibadah siswa serta absensi siswa kemudian dianalisa untuk mendapatkan kesimpulan.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Abu Malik Kamal Bin As-Sayyid Salim. 2007. Ensiklopedi Fiqih Wanita jilid 1. Bogor: Pustaka Ibnub Katsir MGMP PAI SMK KAB MADIUN. 2012. Buku Kegiatan Bulan Ramadhan. Madiun: Utama Inti Media Moleong, L. J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Malang: Rosda Mulyasa. 2009. Penelitian Tindakan Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rafy, Sapuri. 2008. Psikologi Islam.Cilegon: Rajawali Pers Sudarwan, Danim. 2010. Karya Tulis Inovatif. Bandung: Rosda Farid, Kundori. 2012. Buletin Nurul Ilmi (dalam http://poltekba.ac.id/nilmi/?p=82lam. diunduh 28 Desember 2012 pukul 18.01 WIB)
  • 18. Lampiran 1 Jadwal Sholat Dhuhur Berjamaah SDN Balerejo 02 Hari Kelas IV Kelas V Kelas VI Guru Pendamping Selasa v - Fauzi, S.PdI - Rini Maharti, S.Pd Rabu v - Sujarwo, S.PdI - Siti Romlah, S.Pd.I Kamis v - Djudjud N, S.Pd - Sugiarti, S.Pd
  • 19. Lampiran 2 Absensi Kehadiran Siswa Kelas IV Tanggal dan Bulan No Nama Siswa Sep 2012 Okt 2012 Des 2012 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 1. Hanafi 2. Argo 3. Chelsia 4. Delia 5. Dewi 6. Fadilatul 7. Ikhsan 8. Imroatul 9. Lilik 10. Nur Aini 11. Rizki 12. Sholihatul 13. Salma 14. Nadia
  • 20. Lampiran 3 Absensi Kehadiran Siswa Kelas V Bulan dan Tanggal No Nama Siswa Sep 2012 Okt 2012 Des 2012 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 1. Fredy Saputra 2. Ardiansyah M 3. Beviana 4. Ingma Nur 5. Lutfian dian 6. Lailun Nada 7. Muhamad 8. Neha Melani N 9. Putri Rahayu 10. Selvira 11. Syamuis Kurnia 12. Triaprilia 13. Ryan Aditya S 14. Ryan Aditya S 15. Mali Mustofa
  • 21. Lampiran 4 Absensi Kehadiran Siswa Kelas VI Tanggal dan Bulan No Nama Siswa Sep 2012 Okt 2012 Des 2012 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 22 1. Ryan Taufik 2. Amelia Indah S 3. Aditya Wahyu P 4. Azizah K 5. Awang Rocky K 6. Arum Putri M 7. Afrida Wardani 8. Anita 9. Desy P 10. Dwi Ayu 11. Fandy Bagus 12. Luqman F 13. Muhimatul 14. Ninda Berliana 15. Rizki Ari A 16. Sundary Dyah 17. Zacky Wahyu A 18. Ike Yuni W
  • 22. Lampiran 5 Format Buku Catatan Ibadah Siswa Nama Siswa : Kelas : No Absen : No Hari/tanggal Nama Imam Tanda Tangan Imam 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.