Dokumen ini membahas epidemiologi kekurangan vitamin A (KVA). Ia menjelaskan pengertian, klasifikasi, besaran masalah, kelompok berisiko, penyebab, dan dampak KVA. KVA merupakan masalah gizi yang dihadapi negara berkembang termasuk Indonesia. Kelompok berisiko tinggi adalah bayi, anak balita, dan mereka dengan akses yang terbatas terhadap sumber vitamin A. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan buta senja, in
2. OUTLINE
Pengertian KVA
Klasifikasi & Gejala Klinis KVA
Besaran Masalah KVA
Yang Beresiko KVA
Penyebab KVA
Dampak KVA
3. PENGERTIAN
Kurang Vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi kurang
yang masih dihadapi oleh negara negara berkembang termasuk
Indonesia
KVA adalah suatu keadaan yang ditandai dengan rendahnya kadar
Vitamin A dalam jaringan tubuh (hati) & rendahnya asupan karotin dari
Vitamin A serta melemahnya kemampuan adaptasi terhadap gelap
(WHO, 1976).
4. KLASIFIKASI & GEJALA KLINIS
KEKURANGAN VIT. A [KVA]
Buta Senja [XN]
gejala : penderita sulit beradaptasi diruang yang gelap setelah lama
berada diruangan bercahaya terang
Xerosis Konjungtiva [X1A]
gejala : selaput lendir bola mata tampak kurang mengkilat dan sedikit
kering, keriput dan berubah warna cokelat
Bercak Bitot [X1B]
gejala : gejala pada X1A ditambah dengan bercak putih seperti busa
sabun pada mata, dalam keadaan berat tampak seperti bersisik
5. Xerosis Kornea [X2]
gejala : kekeringan pada konjungtiva dan kornea, kornea tampak kasar
Ulkus Kornea [X3A]
gejala : kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus pada 1/3
permukaan kornea
Keratomalasia [X3B]
gejala : ulkus pada kornea bertambah melebihi 1/3 permukaan kornea
6. Xeroftalmia Scars [XS]
gejala : kornea mata tampak putih atau bola mata mengecil, bila luka
pada kornea sembuh bekasnya seperti jaringan parut
Xeroftalmia Fundus [XF]
gejala : penderita mengalami buta, tampak seperti cendol pada bagian
fundus
7. BESARAN MASALAH KEKURANGAN VIT. A [KVA]
Menurut WHO,
Setiap tahun ada 3 – 10 juta anak menderita KVA (xeroftalmia) dan
250.000 – 500.000 anak menjadi buta, hal ini menyebabkan terjadinya
keratinisasi sel epitel dan perubahan nafsu makan.
Data Riskesdas 2013,
Menunjukkan bahwa cakupan pemberian kapsul Vitamin A secara
nasional pada anak umur 6 - 59 bulan adalah 75,5%. Menurut provinsi
persentase pemberian kapsul Vitamin A selama 6 bulan terakhir tertinggi
di Nusa Tenggara Barat 89,2% dan terendah di Sumatera Utara 52,3%.
8. SIAPA YANG LEBIH BERESIKO
MENDERITA KVA ???
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir < 2,5 kg
Anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif & tidak dapat ASI sampai usia
2 tahun
Anak yang tidak mendapat MP-ASI yang cukup, baik mutu maupun
jumlahnya
Anak kurang gizi atau dibawah garis merah (BGM) pada KMS
Anak yang menderita penyakit infeksi (campak, diare, TBC, pnemonia)
dan kecacingan
9. Anak dari keluarga berpenghasilan rendah
Anak yang tinggal di daerah dengan sumber vitamin A yang kurang
Anak yang tidak mendapat kapsul vitan A dan imunisasi
Anak yang kurang asupan makanan sumber vitamin A
11. DAMPAK KEKURANGAN VIT. A [KVA]
1 diantara 2 (48,1%) balita yang menderita kekurangan vitamin A juga
menderita anemia zat besi (Skrt, 2001)
Anak – anak yang menderita kekurangan vitamin A pada derajat sedang
juga beresiko tinggi untuk mengalami gangguan pertumbuhan
(Hadi et. al., 2000)
Disamping itu penderita KVA juga dapat menderita beberapa penyakit
infeksi seperti campak & diare
Kekurangan vitamin A bertanggung jawab terhadap 23% kematian anak
dan balita di seluruh dunia (Beaton, 1997).
12. Referensi :
Wanita. Makalah Kekurangan Vitamin A (KVA). Yogyakarta [dikutip 15 Okt
2015] Tersedia dari: URL: http://berbagiilmubio.blogspot.co.id/2012/12/kva-
kekurangan-vitamin-a.html.
Minarto. Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM) Tahun 2010 –
2014.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2013.
Artikel Penyebab KVA [dikutip 15 Okt 2015] Tersedia dari: URL:
https://id.scribd.com/doc/268385967/Penyebab-KVA.
http://fkm.ilearn.unand.ac.id/pluginfile.php/605/mod_resource/content/0/7.
EPIDEMIOLOGI%20KVA.ok.pdf.