Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum menguji keberadaan asam lemak jenuh dan tidak jenuh pada minyak goreng kemasan, curah, dan jelantah dengan menggunakan iodium dan larutan KMnO4.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa minyak goreng kemasan memiliki kandungan asam lemak tak jenuh lebih banyak dibandingkan minyak lainnya
1. Kelompok 5
1. Isnainatu Ulfah
2. Nindya H
3. Rahmawanti Buana P
4. Avidia Sarasvati
5. Nuzul Andri P
Progam Studi Pendidikan IPA
2012
(4001412006)
(40014120)
(40014120)
(4001412037)
(40014120)
3. Suatu asam lemak merupakan senyawa organik
yang terdapat di alam serta tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut organic non polar.
Klasifikasi lemak dan minyak dapat di tinjau
dari beberapa aspek salah satunya adalah
kejenuhannya lemak dan minyak dapat
dibedakan berdasarkan
ikatan rangkapnya
(jenuh dan tidak jenuh). Jenuh jika hanya
memiliki ikatan rangkap dan tak jenuh jika
memiliki dua dan tiga ikatan rangkap.
4. Berikut contohnya :
Asam Lemak Tak Jenuh
Nama Asam
Struktur
Sumber
Palmitoleat
CH3(CH2)5CH=CH (CH2)7CO2H
Lemak hewani dan nabati
Oleat
CH3(CH2)7CH
CH(CH2)7CO2H Lemak
hewani dan nabati
5. Asam Lemak Jenuh
Nama Asam
Struktur
Butirat
CH3(CH2)2CO2H
Lemak susu
Palmitat
CH3(CH2)14CO2H
Lemak hewani dan nabati
Sumber
6.
Alat dan Bahan
Pembakar spirtus, kaki tiga + asbes
Beker glass
Pipet tetes
Pengaduk kaca
Pengukur waktu
Iodium
Minyak goring kemasan
Minyak jelantah
Larutan KMn O4
9. 5.
6.
Diulangi butir 1 – 4 mengganti iodium
dengan KMnO4
Diulangi butir 1 – 5 mengganti minyak
curah dengan minyak jelantah dan
kemasan.
10. Tabel Data
Campuran
Jumlah
Pengamatan
tetesan
Minyak goreng
Sebelum di beri lugol warna minyak
kemasan +
goreng kemasan bening dan setelah
lugol
5
di beri lugol warna minyak menjadi
orange kecoklatan.
+ KMnO4
Warna minyak sebelum di tetesi KMnO4
1
kuning bening, dan setelah di tetesi
KMnO4 warna minyak berubah menjadi
ungu lama kelamaan coklat muda (C)
11. Tabel Data
Campuran
Jumlah tetesan
Pengamatan
Minyak
Sebelum di beri lugol warna minyak curah
goreng curah
kuning cerah, setelah di beri lugol warna
+ lugol
4
minyak
berubah
menjadi
orange
kecoklatan.
+ KMnO4
Sebelum di beri KMnO4 warna minyak
2
curah kuning cerah, dan setelah di tetesi
KMnO4 warna minyak berubah menjadi
coklat.
12. Tabel Data
Campuran
Jumlah
Pengamatan
tetesan
Minyak goreng
Sebelum
jelantah + lugol
kuning keruh dan setelah di beri
3
lugol
di
beri
warnanya
lugol
warnanya
menjadi
orange
kecoklatan.
+ KMnO4
Warna
3
minyak
sebelum
di
tetesi
KMnO4 kuning keruh, dan setelah di
tetesi KMnO4 warna minyak berubah
menjadi coklat tua.
13. Penentuan Iodine menunjukkan ketidak jenuhan
asam lemak penyusunan lemak dan minyak. Asam
lemak tidak jenuh manpu mengikat iodium dan
membentuk senyawaan yang jenuh. Banyaknya
iodine yang diikat menunjukkan banyaknya ikatan
rangkap yang terdapat dalam asam lemaknya.
Angka iodine dinyatakan sebagai banyaknya iodine
dalam gram yang diikat oleh 100 gram lemak /
minyak. Saat iodine dan minyak bercampur menjadi
reasi adisi, yaitu reaksi pemutusan ikatan tidak
jenuh menjadi jenuh. Sebagai berikut reaksinya
14. H2C – O – CO – (CH2)7 CH = CH = CH (CH7) CH3
HC – O – CO – (CH2)7 CH = CH = CH (CH2)7 CH3
= 3 I2
H2C – O – CO – (CH2)7 CH = CH = (CH2)7CH7
H2C – O – CO – (CH2)7 CHI – CHI (CH2)7 CH3
HC – O – CO (CH2)7 CHI – CHI (CH2)7 CH3
H2C – O – CO (CH2)7 CHI – CHI (CH2)7 CH3
15.
Dari ketiga sampel minyak tersebut minyak goring
kemasan memiliki ikatan rangkap yang paling
banyak, sehingga sifatnya paling tidak jenuh. Dapat
disimpulkan semakin banyak lugol / iodine yang
dibutuhkan.
Reaksi antara minyak dengan KMnO4
Minyak goreng merupakan rantai karbon yang
panjang dan menyebabkan reaksi berjalan lambat.
Ketika direaksikan dengan oksidator KMnO4 dalam
suasana netral di mana minyak terputus dan mengikat
atom O.
Pada percobaan menggunakan larutan KMnO4 terjadi
reaksi oksidasi yaitu suatu proses dimana
mengakibatkan hilangnya 1 elektrolit / lebih.
16.
Reaksinya yang terjadi (oksidasi)
O
//
H2C – O – C – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – CH3
O
//
HC – O – C – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – CH3 + KMnO4 + 2H+ =>
O
//
H2C – O – C – (CH2)7 – CH = CH – (CH 2)7 – CH 3
O
//
H2C – O – C – (CH2)7 – CH – CH – (CH2)7 – CH3
O
//
HC – O – C – (CH2)7 – CH – CH – (CH2)7 – CH3 + 2MnO4 + H2O + 2K+
O
//
H2C – O – C – (CH2)7 – CH – CH – (CH 2)7 – CH 3
17.
Ketika minyak kemasan direaksikan dengan
KMnO4 pada tetesan pertama minyak berubah
menjadi merah maron. Pada tetesan ke dua
menjadi coklatt keruh. Untuk minyak
kemasan butuh 1 tetes untuk menjadi jenuh
dan minyak curah 2 tetes, minyak jelantah 3
tetes.
18. Simpulan
Minyak goreng kemasan memiliki kandungan
asam lemak tak jenuh dari pada yang lain
Minyak goreng jelantah memiliki kandungan
asam lemak jenuh dari pada yang lain
Pada penambahan iodine / lugol terjadi reaksi
adisi
Pada
penambahan KMnO4 terjadi reaksi
oksidasi
19. Saran
1. Pengamatan merupakan faktor yang paling
penting dalam praktikum ini, jadi amati
dengan cermat apa yang terjadi dengan
perubahan warnanya agar hasilnya akurat.
20. Tim
Kimia Dasar. 2012. Diktat Petunjuk
Praktikum Kimia Dasar I Pendidikan IPA.
Semarang : FMIPA UNNES
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk Kelas XI
Semester 1. Jakarta : Erlangga
www.google.com
www.wikipedia.com