Dokumen tersebut membahas berbagai metode kontrasepsi untuk pria seperti kondom, obat, pull out, ultrasonografi, dan vasektomi. Metode yang paling efektif adalah vasektomi meskipun bersifat permanen karena mengikat atau memutus saluran sperma.
3. Kondom
Kondom adalah jenis alat kontrasepsi bagi pria yang
paling umum digunakan. Kondom memang praktis dan
mudah ditemukan. Bahkan kondom bisa ditemukan dalam
berbagai bentuk sampai rasa yang berbeda.
Sayangnya, banyak pria malas pakai kondom karena
merasa alat kontrasepsi ini menurunkan kualitas aktivitas
bercinta. Selain itu, beberapa pria kesulitan menemukan
ukuran kondom yang tepat, entah itu karena alasan terlalu
kecil atau malah kebesaran.
Untuk urusan keefektifan, kondom memang tidak bisa
menurunkan risiko kehamilan atau penyakit menular
seksual sampai 100 persen. Namun banyak ahli
berpendapat memakai kondom lebih baik daripada tidak
sama sekali.
BACK
4. Pull out
Metode pull out cukup populer di kalangan
para pria. Ketika mereka malas memakai
kondom, pria membujuk pasangan agar
melakukan metode ini. Caranya adalah dengan
menarik Mr P sebelum berejakulasi.
Karena tak menggunakan alat apapun, tidak
ada jaminan bahwa metode ini ampuh menunda
kehamilan. Meskipun bisa mencegah hamil, risiko
penyakit menular seksual tetap muncul karena
ada kontak antar kelamin pria dan wanita.
BACK
5. Obat
Jika pil KB umumnya dikonsumsi oleh wanita, kini
peneliti juga tengah mengembangkan obat kontrasepsi
untuk pria. Cara kerjanya adalah dengan cara menghambat
kecepatan sperma ketika mengejar sel telur, sehingga kecil
kemungkinan wanita hamil ketika bercinta.
Obat ini pun bisa ditemukan dalam bentuk suntikan
atau pil. Sayang harganya cukup mahal dan cukup sulit
ditemukan.
Bukan cuma itu, kelemahan obat adalah pria harus
mengonsumsinya tepat waktu. Jika tidak, performa sperma
tak mampu dikontrol dan pada akhirnya wanita tetap akan
hamil ketika bercinta.
BACK
6. Ultrasonografi
Usaha lain dari para peneliti untuk
menciptakan alat kontrasepsi pada pria adalah
dengan metode perlakuan ultrasonografi. Dengan
ini, sperma bisa diturunkan kecepatannya ketika
mengejar sel telur selama bercinta.
Meski demikian, penelitian tersebut baru
diujicobakan pada hewan laboratorium. Belum
ada kepastian apakah metode ini cukup aman
dilakukan pada manusia. Sebab jika tidak mampu
dikontrol, sperma bisa mati seluruhnya dan pria
terancam mandul.
BACK
7. Vasektomi
Kontrasepsi yang paling aman dan efektif adalah
vasektomi, demikian menurut para ahli. Namun ini
adalah metode kontrasepsi permanen yang membuat
pria tak mampu membuahi sel telur wanita untuk
selamanya.
Selama
proses
vasektomi,
saluran
yang
mengalirkan sperma dari testis ke alat kelamin diikat
atau diputus. Sehingga pria tak mampu menghasilkan
sperma lagi dan membuahi sel telur.
Vasektomi pun biasanya dilakukan bagi pasangan
yang memang benar-benar tak ingin punya anak lagi
namun masih tetap aktif bercinta.
BACK