SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
Télécharger pour lire hors ligne
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM DIGITAL
RANGKAIAN PENJUMLAH DAN PENGURANG BINER 4-BIT
Oleh :
Nama : Ayu Purwati
NIM : 14302241028
Kelas : Pendidikan Fisika I
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2016
Percobaan 4
RANGKAIAN PENJUMLAH DAN PENGURANG BINER 4-BIT
A. Tujuan Praktikum
1. Membandingkan hasil praktikum dengan teori
2. Mengetahui cara kerja rangkaian penjumlah dan pengurang biner 4-bit
B. Alat – alat
1. Catu daya (5V)
2. LED
3. IC dengan seri 7483 dan 7486
4. Kabel penghubung
C. Langkah Percobaan
1. Merangkai rangkaian seperti gambar berikut:
a. Rangkaian Penjumlah (Adder)
b. Rangkaian Pengurang (Subtractor)
2. Mengatur Vcc sebesar 5 volt sebelum masuk pada rangkaian,
3. Memberi nilai pada input untuk masing – masing rangkaian adder dan substractor
sesuai dengan perhitungan yang telah ditentukan,
4. Mengamati hasil keluaran dengan memperhatikan LED yang menyala,
5. Mencatat hasil yang diperoleh.
D. Landasan Teori
Ternyata, jika hendak membuat rangkaian penjumlah paralel n bit, maka diperlukan n
buah rangkaian penjumlah penuh (FA). Jadi banyak bit bilangan yang akan
dijumlahkan menentukan cacah rangkaian penjumlah penuh yang diperlukan.
Rangkaian penjumlah paralel n bit dapat digunakan untuk menjumlahkan dua
bilangan A dan B yang masing-masing bilangan adalah A = A(n-1)A(n-2) ...
A3A2A1A0 dan bilangan B = B(n-1)B(n-2) ... B3B2B1B0. Rangkaian penjumlah
paralel sangat lazim digunakan dalam rangkaian digital. Rangkaian penjumlah paralel
banyak tersedia dalam bentuk rangkaian terpadu (IC). Salah satu yang terkenal adalah
dikemas sebagai rangkaian penjumlah paralel 4 bit yang di dalamnya terdiri dari
empat buah penjumlah penuh. Untuk jenis TTL IC tersebut berseri 7483 dan juga
74283, sedangkan jenis CMOS adalah 4008. Gambar berikut memperlihatkan simbol
dari penjumlah paralel 4 bit yang dikemas dalam IC 7483. Masukan-masukan pada IC
tersebut untuk dua bilangan masing-masing 4 bit yaitu A3A2A1A0 dan B3B2B1B0 serta
simpanan Ci. Sedangkan keluarannya adalah bit-bit hasil penjumlahan S3S2S1S0 dan
simpanan C0 . (Sumarna, 2015)
Penjumlahan dan pengurangan 4 bit sesungguhnya didasari oleh penjumlahan dan
pengurangan 1 bit . Untuk penjumlahan 4 bit diperlukan 4 buah full adder yang
inputnya dipasang secara parallel dan outputnya diambil dari masing-masing “sum” .
C-out dimasukkan ke C_in dari full adder berikutnya. Seperti diketahui bahwa
persamaan Sum pada penjumlahan 1 bit (FA) sesungguhnya sama dengan Diffrence
pada pengurangan 1 bit (FS), Sum (Difference) = A’.B’.C + A’.B.C’ + A.B’.C’ +
A.B.C Akan tetapi persamaan untuk carry_out dan Borrow_out adalah berlainan.
Oleh karena itu untuk membuat rangkaian dapat berfungsi sebagai penjumlah dan
pengurang perlu ditambah kontrol Add/Sub. Hal ini sebagai pemilih kapan rangkaian
tersebut memilih Carry_out atau Borrow_out. Kontrol Add/Sub ditunjukkan sebagai
berikut :
Sehingga dari kontrol add/sub tersebut rangkaian dapat berfungsi sebagai
penjumlahan, jika kontrol add/sub berlogika rendah, dan berfungsi sebagai
pengurangan, bilamana kontrol add/sub berlogika tinggi. (anonim,2009)
Gambar 6.15 memperlihatkan rangkaian adder/subtractor 4 bit
Berikut proses penjumlahan biner 4-bit:
Proses pengurangan 4-bit:
Dimana : -B3B2B1B0 artinya bilangan negatif dari B3B2B1B0 yang dilakukan
dengan 2’s complement. Jadi prinsip rangkaian subtractor adalah rangkaian Adder
yang salah satu inputnya diubah menjadi negatif. (Iswanto,2007)
E. Data Hasil Praktikum
a. Rangkaian Penjumlah (Adder)
No.
Masukan A Masukan B Keluaran
A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 Oc O3 O2 O1 O0
1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
2 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0
3 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
4 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
Gambar hasil praktikum :
b. Rangkaian Pengurang (Substractor)
No.
Masukan A Masukan B Keluaran
A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 Ob O3 O2 O1 O0
1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
2 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
3 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
4 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1
5 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1
6 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1
7 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
8 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
Gambar hasil praktikum:
F. Analisa Data
a. Rangkaian Penjumlah
Perhitungan berdasarkan proses penjumlahan:
Hasil berdasarkan aplikasi Proteus:
No. Desimal
Masukan A Masukan B Output
A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 Oc O3 O2 O1 O0
1 8+8 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
2 12+8 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0
3 3+12 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
a. 1 0 0 0
1 0 0 0 +
1 0 0 0 0
Carry
e. 1 1 0 0
1 0 0 0 +
1 0 1 0 0
d. 0 0 1 1
1 1 0 0 +
0 1 1 1 1
c. 0 1 0 1
0 0 1 0 +
0 0 1 1 1
b. 1 1 1 1
1 1 0 0 +
1 1 0 1 1
4 5+4 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1
5 15+12 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
b. Rangkaian Pengurang (Subtractor)
Perhitungan berdasarkan proses pengurangan:
Desimal Biner Komplemen 1 Komplemen 2
2 0010 1101 1110
5 0101 1010 1011
4 0100 1011 1100
1 0001 1110 1111
15 1111 0000 0001
7 0111 1000 1001
8 1000 0111 1000
10 1010 0101 0110
Data berdasarkan analisa pada aplikasi Proteus:
No. Desimal
Masukan A Masukan B Keluaran
A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 Ob O3 O2 O1 O0
1 15-2 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
2 7-5 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
3 8-4 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
4 10-1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1
5 2-15 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1
6 5-7 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1
7 4-8 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
8 1-10 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
c. 1 1 1 1
1 1 1 0 +
1 1 1 0 1
Borrow
b. 0 1 1 1
1 0 1 1 +
1 0 0 1 0
a. 1 0 0 0
1 1 0 0 +
1 0 1 0 0
h. 1 0 1 0
1 1 1 1 +
1 1 0 0 1
f. 0 0 1 0
0 0 0 1 +
0 0 0 1 1
e. 0 1 0 1
1 0 0 1 +
0 1 1 1 0
g. 0 1 0 0
1 0 0 0 +
0 1 1 0 0
d. 0 0 0 1
0 1 1 0 +
0 0 1 1 1
G. Pembahasan
Pada praktikum yang dilaksanakan pada 21 Maret 2016 ini membahas lebih lanjut
mengenai rangkaian penjumlah dan rangkaian pengurang biner. Pada praktikum
sebelumnya telah membahas mengenai rangkaian penjumlah dan pengurang untuk 2
bit, untuk praktikum yang ke 4 ini mengenai rangkaian penjumlah dan pengurang
biner untuk 4 bit.
Dalam sistem digital hanya mengenal operasi penjumlahan, semua operasi
aritmetika lainnya harus dilakukan dengan proses penjumlahan. Misalnya untuk
melakukan pengurangan, bilangan pengurang harus dirubah ke dalam bentuk
komplemen 2 kemudian hasilnya dijumlahkan dengan bilangan pengurang seperti
yang telah dipaparkan pada analisa data untuk rangkaian pengurang. Sistem
komplemen adalah pembalikan data dari 0 menjadi 1 atau sebaliknya. Untuk
komplemen 2 adalah hasil komplemen 1 ditambah 1.
Pada percobaan ini menggunakan IC 74LS83 yang berfungsi sebagai 4-bit binary
full adder, sehingga IC 7483 hanya memiliki fungsi sebagai rangkaian penjumlah
untuk 4-bit biner. Berikut logic diagram dari IC 7483 yang menandakan bahwa IC
tersebut sebagai IC penjumlah 4-bit:
Agar IC 7483 juga dapat digunakan sebagai rangkaian pengurang, maka harus ada
rangkaian tambahan yang berfungsi sebagai kontrol atau yang disebut kontrol
add/sub. Kontrol tersebut menggunakan gerbang EX-OR atau IC 7486 yang juga
disebut sebagai inverter, karena terdapat 4 masukan pada IC 7483 maka dibutuhkan 4
fungsi gerbang EX-OR. Pada rangkaian percobaan hanya dibutuhkan 1 IC 7486
karena dalam satu IC 7486 terdapat 4 fungsi gerbang EX-OR. Berikut rangkaian
penjumlah dan pengurang yang menggunakan kontrol add/sub:
Ketika kontrol (dalam praktikum digunakan simbol M) dalam keadaan rendah (0) ,
bit-bit masukan B akan melewati inverter terkendali tanpa mengalami inversi,
sehingga keluarannya S = A + B atau berfungsi sebagai rangkaian penjumlah.
Sedangkan jika kontrol (M) dalam keadaan tinggi (1), maka inverter terkendali
menghasilkan komplemen-1, dan keadaan M=1 akan menambahkan angka 1 kepada
penjumlah penuh pertama, sehingga keluarannya S = A + B’ dimana B’ adalah
komplemen 2 dari B. Persamaan tersebut ekuivalen dengan S = A – B.
Pada analisa data telah dipaparkan hasil data yang diperoleh baik melalui percobaan
maupun melalui aplikasi proteus. Kedua hasil tersebut memiliki hasil yang sama
untuk rangkaian penjumlah dan rangkaian pengurang untuk biner 4-bit. Untuk
perhitungan yang dilakukan secara proses penjumlahan atau pengurangan biasa pada
bilangan biner pun, hasil yang diperoleh sesuai dengan hasil yang dilakukan pada
praktikum.
Nilai carry pada rangkaian penjumlah dapat kita amati bahwa akan bernilai 1 apabila
hasil jumlahan bilangan yang dijumlahkan lebih dari 15, dan akan bernilai 0 apabila
hasil jumlahan tersebut kurang dari sama dengan 15. Output carry tersebut berguna
untuk menandakan adanya simpanan pada penjumlahan sebelumnya dan berguna
untuk dihubungkan ke IC lain untuk penjumlahan lebih dari 4 bit.
Borrow pada rangkaian pengurangan pun dapat kita amati bahwa akan bernilai 1
apabila hasil pengurangan tersebut bernilai positif dan akan bernilai 0 apabila hasil
pengurangan tersebut bernilai negatif.
H. Kesimpulan
1. Hasil praktikum yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada
2. Cara kerja rangkaian penjumlah dan pengurang 4-bit adalah:
Rangkaian akan berfungsi sebagai rangkaian penjumlah apabila kontrol (M)
dalam keadaaan rendah (0), dan rangkaian akan berfungsi sebagai rangkaian
pengurang apabila kontrol (M) dalam keadaan tinggi (1).
Daftar Pustaka
Anonim.2009.BAB VI Rangkaian - Rangkaian Aritmetik. Pdf
Sumarna.2015.Rangkain Penjumlah Biner. Universitas Negeri Yogyakarta. Pdf

Contenu connexe

Tendances

sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikModel Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikRumah Belajar
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderAnarstn
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronIGustingurahKanha
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state spaceRumah Belajar
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORAnarstn
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR Delmaqo Delmaqo
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapCheria Asyifa
 
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...Muhammad Kennedy Ginting
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 

Tendances (20)

sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikModel Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorder
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
 
Sensor thermal
Sensor thermalSensor thermal
Sensor thermal
 
Makalah adc
Makalah adcMakalah adc
Makalah adc
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state space
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NOR
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Laporan Modulo Counter
Laporan Modulo CounterLaporan Modulo Counter
Laporan Modulo Counter
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Diagram blok
Diagram blokDiagram blok
Diagram blok
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Bab 2 sistem kontrol
Bab 2 sistem kontrolBab 2 sistem kontrol
Bab 2 sistem kontrol
 
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
Laporan Laboratorium Dasar Pemrograman dengan Bahasa C by Muhammad Kennedy Gi...
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 

En vedette

Laporan akhir
Laporan akhirLaporan akhir
Laporan akhirdmaylina
 
Laporan praktikum modul 10 (dfd)
Laporan praktikum modul 10 (dfd)Laporan praktikum modul 10 (dfd)
Laporan praktikum modul 10 (dfd)Devi Apriansyah
 
Laporan praktikum modul 3
Laporan praktikum modul 3Laporan praktikum modul 3
Laporan praktikum modul 3Devi Apriansyah
 
Laporan praktikum modul 8 pemrogrman mobile j2me II devi-201208104
Laporan praktikum modul 8 pemrogrman mobile j2me II devi-201208104Laporan praktikum modul 8 pemrogrman mobile j2me II devi-201208104
Laporan praktikum modul 8 pemrogrman mobile j2me II devi-201208104Devi Apriansyah
 
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Puti Andini
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolarie eric
 

En vedette (7)

Laporan akhir
Laporan akhirLaporan akhir
Laporan akhir
 
Laporan praktikum modul 10 (dfd)
Laporan praktikum modul 10 (dfd)Laporan praktikum modul 10 (dfd)
Laporan praktikum modul 10 (dfd)
 
Laporan praktikum modul 3
Laporan praktikum modul 3Laporan praktikum modul 3
Laporan praktikum modul 3
 
Laporan praktikum modul 8 pemrogrman mobile j2me II devi-201208104
Laporan praktikum modul 8 pemrogrman mobile j2me II devi-201208104Laporan praktikum modul 8 pemrogrman mobile j2me II devi-201208104
Laporan praktikum modul 8 pemrogrman mobile j2me II devi-201208104
 
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis
 
pci geomatica
pci geomaticapci geomatica
pci geomatica
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrol
 

Similaire à Ayu purwati laporan 4

Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorAbdulRosyid63
 
Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adderpersonal
 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaFrance Rhezhek
 
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdfAyuNuril1
 
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur KomputerRakhmi Khalida, M.M.S.I
 
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterLaporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterKurniawan Suganda
 
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur KomputerRakhmi Khalida, M.M.S.I
 
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G
 
Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutPressa Surya
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik Lela Warni
 
Operasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdf
Operasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdfOperasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdf
Operasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdfdedesyahrul4
 
Skd 141311039 -laporan akhir sistem kendali digital pada plant flow
Skd 141311039 -laporan akhir sistem kendali digital pada plant flowSkd 141311039 -laporan akhir sistem kendali digital pada plant flow
Skd 141311039 -laporan akhir sistem kendali digital pada plant flowniel95
 
Laporan Dasar Sistem Kontrol (Pengatur Proporsi)
Laporan Dasar Sistem Kontrol (Pengatur Proporsi)Laporan Dasar Sistem Kontrol (Pengatur Proporsi)
Laporan Dasar Sistem Kontrol (Pengatur Proporsi)Lyla Susanti
 
Algoritma copy
Algoritma   copyAlgoritma   copy
Algoritma copyEddy_TKJ
 

Similaire à Ayu purwati laporan 4 (20)

Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractor
 
Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adder
 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatika
 
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
 
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
 
Pert.10 aritmatika
Pert.10 aritmatikaPert.10 aritmatika
Pert.10 aritmatika
 
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterLaporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
 
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
 
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
 
14675172.ppt
14675172.ppt14675172.ppt
14675172.ppt
 
BAB 4.pptx
BAB 4.pptxBAB 4.pptx
BAB 4.pptx
 
Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjut
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik
 
Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika
 
Operasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdf
Operasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdfOperasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdf
Operasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdf
 
Skd 141311039 -laporan akhir sistem kendali digital pada plant flow
Skd 141311039 -laporan akhir sistem kendali digital pada plant flowSkd 141311039 -laporan akhir sistem kendali digital pada plant flow
Skd 141311039 -laporan akhir sistem kendali digital pada plant flow
 
Laporan Dasar Sistem Kontrol (Pengatur Proporsi)
Laporan Dasar Sistem Kontrol (Pengatur Proporsi)Laporan Dasar Sistem Kontrol (Pengatur Proporsi)
Laporan Dasar Sistem Kontrol (Pengatur Proporsi)
 
Algoritma
AlgoritmaAlgoritma
Algoritma
 
Algoritma copy
Algoritma   copyAlgoritma   copy
Algoritma copy
 

Plus de ayu purwati

Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenayu purwati
 
Gelombang teredam
Gelombang teredamGelombang teredam
Gelombang teredamayu purwati
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaayu purwati
 
Paper Air conditioning System
Paper Air conditioning SystemPaper Air conditioning System
Paper Air conditioning Systemayu purwati
 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)ayu purwati
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 

Plus de ayu purwati (6)

Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmen
 
Gelombang teredam
Gelombang teredamGelombang teredam
Gelombang teredam
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersama
 
Paper Air conditioning System
Paper Air conditioning SystemPaper Air conditioning System
Paper Air conditioning System
 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 

Dernier

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 

Dernier (11)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 

Ayu purwati laporan 4

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL RANGKAIAN PENJUMLAH DAN PENGURANG BINER 4-BIT Oleh : Nama : Ayu Purwati NIM : 14302241028 Kelas : Pendidikan Fisika I LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2016
  • 2. Percobaan 4 RANGKAIAN PENJUMLAH DAN PENGURANG BINER 4-BIT A. Tujuan Praktikum 1. Membandingkan hasil praktikum dengan teori 2. Mengetahui cara kerja rangkaian penjumlah dan pengurang biner 4-bit B. Alat – alat 1. Catu daya (5V) 2. LED 3. IC dengan seri 7483 dan 7486 4. Kabel penghubung C. Langkah Percobaan 1. Merangkai rangkaian seperti gambar berikut: a. Rangkaian Penjumlah (Adder)
  • 3. b. Rangkaian Pengurang (Subtractor) 2. Mengatur Vcc sebesar 5 volt sebelum masuk pada rangkaian, 3. Memberi nilai pada input untuk masing – masing rangkaian adder dan substractor sesuai dengan perhitungan yang telah ditentukan, 4. Mengamati hasil keluaran dengan memperhatikan LED yang menyala, 5. Mencatat hasil yang diperoleh. D. Landasan Teori Ternyata, jika hendak membuat rangkaian penjumlah paralel n bit, maka diperlukan n buah rangkaian penjumlah penuh (FA). Jadi banyak bit bilangan yang akan dijumlahkan menentukan cacah rangkaian penjumlah penuh yang diperlukan. Rangkaian penjumlah paralel n bit dapat digunakan untuk menjumlahkan dua bilangan A dan B yang masing-masing bilangan adalah A = A(n-1)A(n-2) ... A3A2A1A0 dan bilangan B = B(n-1)B(n-2) ... B3B2B1B0. Rangkaian penjumlah paralel sangat lazim digunakan dalam rangkaian digital. Rangkaian penjumlah paralel banyak tersedia dalam bentuk rangkaian terpadu (IC). Salah satu yang terkenal adalah dikemas sebagai rangkaian penjumlah paralel 4 bit yang di dalamnya terdiri dari empat buah penjumlah penuh. Untuk jenis TTL IC tersebut berseri 7483 dan juga 74283, sedangkan jenis CMOS adalah 4008. Gambar berikut memperlihatkan simbol dari penjumlah paralel 4 bit yang dikemas dalam IC 7483. Masukan-masukan pada IC tersebut untuk dua bilangan masing-masing 4 bit yaitu A3A2A1A0 dan B3B2B1B0 serta
  • 4. simpanan Ci. Sedangkan keluarannya adalah bit-bit hasil penjumlahan S3S2S1S0 dan simpanan C0 . (Sumarna, 2015) Penjumlahan dan pengurangan 4 bit sesungguhnya didasari oleh penjumlahan dan pengurangan 1 bit . Untuk penjumlahan 4 bit diperlukan 4 buah full adder yang inputnya dipasang secara parallel dan outputnya diambil dari masing-masing “sum” . C-out dimasukkan ke C_in dari full adder berikutnya. Seperti diketahui bahwa persamaan Sum pada penjumlahan 1 bit (FA) sesungguhnya sama dengan Diffrence pada pengurangan 1 bit (FS), Sum (Difference) = A’.B’.C + A’.B.C’ + A.B’.C’ + A.B.C Akan tetapi persamaan untuk carry_out dan Borrow_out adalah berlainan. Oleh karena itu untuk membuat rangkaian dapat berfungsi sebagai penjumlah dan pengurang perlu ditambah kontrol Add/Sub. Hal ini sebagai pemilih kapan rangkaian tersebut memilih Carry_out atau Borrow_out. Kontrol Add/Sub ditunjukkan sebagai berikut : Sehingga dari kontrol add/sub tersebut rangkaian dapat berfungsi sebagai penjumlahan, jika kontrol add/sub berlogika rendah, dan berfungsi sebagai pengurangan, bilamana kontrol add/sub berlogika tinggi. (anonim,2009) Gambar 6.15 memperlihatkan rangkaian adder/subtractor 4 bit
  • 5. Berikut proses penjumlahan biner 4-bit: Proses pengurangan 4-bit: Dimana : -B3B2B1B0 artinya bilangan negatif dari B3B2B1B0 yang dilakukan dengan 2’s complement. Jadi prinsip rangkaian subtractor adalah rangkaian Adder yang salah satu inputnya diubah menjadi negatif. (Iswanto,2007)
  • 6. E. Data Hasil Praktikum a. Rangkaian Penjumlah (Adder) No. Masukan A Masukan B Keluaran A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 Oc O3 O2 O1 O0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 4 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 Gambar hasil praktikum :
  • 7. b. Rangkaian Pengurang (Substractor) No. Masukan A Masukan B Keluaran A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 Ob O3 O2 O1 O0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 2 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 3 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 4 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 5 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
  • 8. 8 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 Gambar hasil praktikum:
  • 9.
  • 10. F. Analisa Data a. Rangkaian Penjumlah Perhitungan berdasarkan proses penjumlahan: Hasil berdasarkan aplikasi Proteus: No. Desimal Masukan A Masukan B Output A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 Oc O3 O2 O1 O0 1 8+8 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 12+8 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3 3+12 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 a. 1 0 0 0 1 0 0 0 + 1 0 0 0 0 Carry e. 1 1 0 0 1 0 0 0 + 1 0 1 0 0 d. 0 0 1 1 1 1 0 0 + 0 1 1 1 1 c. 0 1 0 1 0 0 1 0 + 0 0 1 1 1 b. 1 1 1 1 1 1 0 0 + 1 1 0 1 1
  • 11. 4 5+4 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 5 15+12 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 b. Rangkaian Pengurang (Subtractor) Perhitungan berdasarkan proses pengurangan: Desimal Biner Komplemen 1 Komplemen 2 2 0010 1101 1110 5 0101 1010 1011 4 0100 1011 1100 1 0001 1110 1111 15 1111 0000 0001 7 0111 1000 1001 8 1000 0111 1000 10 1010 0101 0110
  • 12. Data berdasarkan analisa pada aplikasi Proteus: No. Desimal Masukan A Masukan B Keluaran A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 Ob O3 O2 O1 O0 1 15-2 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 2 7-5 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 3 8-4 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 4 10-1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 5 2-15 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 5-7 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 4-8 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 8 1-10 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 c. 1 1 1 1 1 1 1 0 + 1 1 1 0 1 Borrow b. 0 1 1 1 1 0 1 1 + 1 0 0 1 0 a. 1 0 0 0 1 1 0 0 + 1 0 1 0 0 h. 1 0 1 0 1 1 1 1 + 1 1 0 0 1 f. 0 0 1 0 0 0 0 1 + 0 0 0 1 1 e. 0 1 0 1 1 0 0 1 + 0 1 1 1 0 g. 0 1 0 0 1 0 0 0 + 0 1 1 0 0 d. 0 0 0 1 0 1 1 0 + 0 0 1 1 1
  • 13. G. Pembahasan Pada praktikum yang dilaksanakan pada 21 Maret 2016 ini membahas lebih lanjut mengenai rangkaian penjumlah dan rangkaian pengurang biner. Pada praktikum sebelumnya telah membahas mengenai rangkaian penjumlah dan pengurang untuk 2 bit, untuk praktikum yang ke 4 ini mengenai rangkaian penjumlah dan pengurang biner untuk 4 bit. Dalam sistem digital hanya mengenal operasi penjumlahan, semua operasi aritmetika lainnya harus dilakukan dengan proses penjumlahan. Misalnya untuk melakukan pengurangan, bilangan pengurang harus dirubah ke dalam bentuk komplemen 2 kemudian hasilnya dijumlahkan dengan bilangan pengurang seperti yang telah dipaparkan pada analisa data untuk rangkaian pengurang. Sistem komplemen adalah pembalikan data dari 0 menjadi 1 atau sebaliknya. Untuk komplemen 2 adalah hasil komplemen 1 ditambah 1. Pada percobaan ini menggunakan IC 74LS83 yang berfungsi sebagai 4-bit binary full adder, sehingga IC 7483 hanya memiliki fungsi sebagai rangkaian penjumlah untuk 4-bit biner. Berikut logic diagram dari IC 7483 yang menandakan bahwa IC tersebut sebagai IC penjumlah 4-bit:
  • 14. Agar IC 7483 juga dapat digunakan sebagai rangkaian pengurang, maka harus ada rangkaian tambahan yang berfungsi sebagai kontrol atau yang disebut kontrol add/sub. Kontrol tersebut menggunakan gerbang EX-OR atau IC 7486 yang juga disebut sebagai inverter, karena terdapat 4 masukan pada IC 7483 maka dibutuhkan 4 fungsi gerbang EX-OR. Pada rangkaian percobaan hanya dibutuhkan 1 IC 7486 karena dalam satu IC 7486 terdapat 4 fungsi gerbang EX-OR. Berikut rangkaian penjumlah dan pengurang yang menggunakan kontrol add/sub: Ketika kontrol (dalam praktikum digunakan simbol M) dalam keadaan rendah (0) , bit-bit masukan B akan melewati inverter terkendali tanpa mengalami inversi, sehingga keluarannya S = A + B atau berfungsi sebagai rangkaian penjumlah. Sedangkan jika kontrol (M) dalam keadaan tinggi (1), maka inverter terkendali menghasilkan komplemen-1, dan keadaan M=1 akan menambahkan angka 1 kepada penjumlah penuh pertama, sehingga keluarannya S = A + B’ dimana B’ adalah komplemen 2 dari B. Persamaan tersebut ekuivalen dengan S = A – B. Pada analisa data telah dipaparkan hasil data yang diperoleh baik melalui percobaan maupun melalui aplikasi proteus. Kedua hasil tersebut memiliki hasil yang sama untuk rangkaian penjumlah dan rangkaian pengurang untuk biner 4-bit. Untuk perhitungan yang dilakukan secara proses penjumlahan atau pengurangan biasa pada bilangan biner pun, hasil yang diperoleh sesuai dengan hasil yang dilakukan pada praktikum. Nilai carry pada rangkaian penjumlah dapat kita amati bahwa akan bernilai 1 apabila hasil jumlahan bilangan yang dijumlahkan lebih dari 15, dan akan bernilai 0 apabila hasil jumlahan tersebut kurang dari sama dengan 15. Output carry tersebut berguna
  • 15. untuk menandakan adanya simpanan pada penjumlahan sebelumnya dan berguna untuk dihubungkan ke IC lain untuk penjumlahan lebih dari 4 bit. Borrow pada rangkaian pengurangan pun dapat kita amati bahwa akan bernilai 1 apabila hasil pengurangan tersebut bernilai positif dan akan bernilai 0 apabila hasil pengurangan tersebut bernilai negatif. H. Kesimpulan 1. Hasil praktikum yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada 2. Cara kerja rangkaian penjumlah dan pengurang 4-bit adalah: Rangkaian akan berfungsi sebagai rangkaian penjumlah apabila kontrol (M) dalam keadaaan rendah (0), dan rangkaian akan berfungsi sebagai rangkaian pengurang apabila kontrol (M) dalam keadaan tinggi (1). Daftar Pustaka Anonim.2009.BAB VI Rangkaian - Rangkaian Aritmetik. Pdf Sumarna.2015.Rangkain Penjumlah Biner. Universitas Negeri Yogyakarta. Pdf