Titrasi kompleksometri digunakan untuk menentukan kadar logam dan ligannya melalui reaksi pembentukan kompleks antara ion logam dengan liganda seperti EDTA. Titik akhir ditentukan dengan indikator logam yang membentuk warna berbeda untuk kompleks logam dan kompleks EDTA.
2. Titrasi kompleksometri berasal dari kata
metri dan kompleks.
Metri artinya pengukuran.
Kompleks artinya komplek yaitu dari logam
dan ligan nya.
Jadi titrasi kompleksometri itu adalah
pengukuran kadar logam dan ligannya.
3. Titrasi kompleksometri yaitu titrasi
berdasarkan pembentukan persenyawaan
kompleks (ion kompleks atau garam yang
sukar mengion).
Kompleksometri merupakan jenis titrasi
dimana titran dan titrat saling
mengkompleks, membentuk hasil berupa
kompleks.
4. Reaksi–reaksi pembentukan kompleks atau
yang menyangkut kompleks banyak sekali
dan penerapannya juga banyak, tidak hanya
dalam titrasi.
Metode titrasi kompleksometri dapat
digunakan untuk menentukan kadar logam
dan ligan dalam suatu obat.
Contoh reaksi titrasi kompleksometri :
Ag+ + 2 CN- Ag(CN)2
Hg2+ + 2Cl- HgCl2
5. Titrasi kompleksometri ialah suatu titrasi
berdasarkan reaksi pembentukan senyawa
kompleks antara ion logam dengan zat
pembentuk kompleks (liganda).
Liganda yang banyak digunakan adalah
Dinatrium Etilen Diaminna Tetra Asetat
(Na2EDTA).
Dinatrium Etilen Diaminna Tetra Asetat
adalah suatu liganda yang heksadentat
(mempunyai enam buah atom donor
pasangan elektron), yaitu melalui kedua atom
nitrogen dan keempat atom oksigen dari OH.
6. 1. Titrasi langsung
Titrasi ini biasa digunakan untuk ion-ion yang tidak
mengendap pada pH titrasi, reaksi pembentukan
kompleksnya berjalan cepat.
Contoh penentuannya ialah untuk ion-ion Mg, Ca, dan Fe.
2. Titrasi kembali
Titrasi ini digunakan untuk ion-ion logam yang
mengendap pada pH titrasi, reaksi pembentukan
kompleksnya berjalan lambat.
Contoh penentuannya ialah untuk penentuan ion Ni.
7. 3. Titrasi penggantian atau titrasi substitusi
Titrasi ini digunakan untuk ion-ion logam yang tidak
bereaksi sempurna dengan indikator logam yang
membentuk kompleks EDTA yang lebih stabil daripada
kompleks ion-ion logam lainnya.
contoh penentuannya ialah untuk ion-ion Ca dan Mg.
4. Titrasi tidak langsung
Titrasi ini dilakukan dengan cara, yaitu :
a. Titrasi kelebihan kation pengendap (misalnya
penetapan ion sulfat, dan fosfat).
b. Titrasi kelebihan kation pembentuk senyawa kompleks
(misalnya penetapan ion sianida).
8. Penentuan titik akhir titrasi kompleksometri
dilakukan dengan cara visual.
Indikator digunakan jenis indikator logam,
seperti : EBT, Mureksida, Xylenol Orange,
Calcon, Dithizon, pan>Asam Sulfosalisilat.
Indikator logam merupakan suatu asam atau
basa organik yang dapat membentuk kelat
dengan ion logam dan warna kelat tersebut
berbeda dari warna indikator bebas.
10. Ahli kimia asal Swiss in mengkhususkan
perhatiannya pada penggunaan asam-asam
aminopolikarboksilat, salah satunya
Ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA).
Titrasi kompleksometri digunakan untuk
menetapkan kadar ion-ion alkali dan alkali tanah/
ion-ion logam. Larutan bakunya : EDTA
Syarat-syarat untuk titrasi telah terpenuhi
dengan baik jika menggunakan EDTA adlah
faktor-faktor di bawah ini.
11. 1. Selalu membentuk kompleks ketika direaksikan
dengan ion logam.
2. Kestabilannya dalam membentuk kelat sangat
konstan sehingga reaksi. berjalan sempurna (kecuali
dengan logam alkali).
3. Dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam.
4. telah dikembangkan indikatornya secara khusus.
5. mudah diperoleh bahan baku primernya.
6. dapat digunakan baik sebagai bahan yang dianalisis
maupun sebagai bahan untuk standardisasi.