SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
ASPEK MEDIKOLEGAL
PENANGANAN PASIEN
HIV/AIDS
Catherine
Wahyuningsih adrian
A. Emier hidayat
• Menurut data komisi penanggulangan AIDS
Indonesia hingga
31 Desember 2006, ada 8194
kasus HIV/AIDS di seluruh Indonesia. Seperti
fenomena Gunung Es.
• Data terbaru yang diperoleh dari laporan Ditjen PP
dan PL Kemerdekaan RI, jumlah kumulatif kasus
AIDS di Indonesia menurut jenis kelamin sampai
dengan akhir Juni 2011 sebanyak 26.483 kasus,
paling banyak ditemukan dan pada jenis kelamin
laki-laki (19.139 kasus) dan pada kelompok umur 2049 tahun (23.225 kasus).
DEFENISI


Dulu definisi AIDS berubah tiap tahunnya,
sampai
akhirnya
AIDS
pertama
kali
didefinisikan oleh CDC sebagai penyakit yang
ditandai oleh kelainan pada mediasi sel imun.
Selanjutnya diketahuinya penyebab penyakit
ini yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Virus ini menular melalui
 kontak seksual,
 kontak dengan darah, produk darah atau cairan
tubuh lainnya (seperti pada pengguna obat-obatan
terlarang yang saling bertukar jarum suntik yang
sudah terkontaminasi),
 intrapartum atau secara perinatal dari ibu kepada
bayi, atau via susu ibu.
Perlindungan Hukum dan HAM
terhadap Pengidap HIV/AIDS
Permasalahan pokok yang menyangkut
hukum berkaitan dengan maraknya kasus
HIV/
AIDS
adalah
bagaimana
menyeimbangkan
antara
perlindungan
kepentingan masyarakat dan
kepentingan
individu pengidap HIV dan penderita AIDS.
Terdapat dua hak asasi fundamental yang
berkaitan dengan epidemi HIV/ AIDS yaitu :
1. Hak terhadap kesehatan
2. hak untuk bebas dari diskriminasi.

Hak Atas Pelayanan Kesehatan


Pasal 5 UU Kesehatan
“ Setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atas sumber daya di
bidang kesehatan”.
Hak Atas Informasi



Pasal 7 UU Kesehatan no.36/2009
Pasal 8 UU Kesehatan no.36/2009
Hak atas kerahasiaan



UU Kesehatan No.36/2009 pasal 57
Selain itu UUPK No. 29/2004 Pasal 48 Paragraph 4
tentang rekam medis (9)




Kewajiban menyimpan rahasia medis juga
terdapat pada
Declaration of Geneve
International code of medical ethics
Declaration of Lisbon





Kode Etik Kedokteran (KODEKI) tahun 2002
pasal 12
Peraturan pemerintah no.26 tahun 1966
Peraturan pemerintah no.10 tahun 1966
Hak atas persetujuan tindakan
medis


UU Kesehatan no.36 2009 pasal 56 (8)
a. Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian
atau seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan
kepadanya setelah menerima dan memahami informasi
mengenai tindakan tersebut secara lengkap
b. Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak berlaku pada:
 Penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara
cepat menular ke dalam masyarakat yang lebih luas.
 Keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri
 Gangguan mental berat
Perlindungan Hukum Tenaga
Kesehatan
Tenaga kesehatan diwajibkan menjaga
kerahasiaan penderita . Khusus untuk kasus
HIV/AIDS diatur tentang pelaporan HIV/AIDS
dalam(11)
 Instruksi Menteri Kesehatan RI No 72 / Menkes
/ Instll / 1988
 Surat Keputusan Menko Kesra No 9 Tahun
1994
1). Pasal 322 Kitab UU Hukum Pidana ( KUHP )11)
2). Pasal 1365 Kitab UU Hukum Perdata
3). Sanksi Administratif dari MenKes ( berdasar PP no 10 tahun1966 tentang Wajib Simpan Rahasia
Kedokteran ) Kejadian ini dapat dihindarkan karena adanya hak undur diri dimana tenaga kesehatan
mendapat perlindungan hukum berdasarkan Menurut Pasal 170 KUHP
4). Mereka yang karena pekerjaan, harkat martabat atau jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat
dibebaskan dan kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi, yaitu tentang hal yang dipercayakan
kepada mereka.
5). Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk permintaan tersebut, maka pengadilan negeri
memutuskan apakah alasan yang dikemukakan oleh saksi atau saksi ahli untuk tidak berbicara itu, layak dan
dapat ditenima atau tidak. Penegakan hak undur diri dapat dianggap sebagai pengakuan para ahli hukum,
bahwa kedudukan jabatan itu harus dijamin sebaik-baiknya. Hal tersebut membebaskan seorang dokter untuk
menjadi saksi ahli dan kewajibannya untuk membuka rahasia jabatan, namun pembebasan itu tidak selalu
datang dengan sendirinya. Pasal 57 (2) UU Kesehatan mengatur tentang hilangnya hak pribadidalam rahasia
medis dalam kondisi: perintah undang-undang, perintah pengadilan, izin yang bersangkutan, kepentingan
masyarakat dan kepentingan orang tersebut. Ketentuan mengenai informed consent pun merupakan payung
hukum
bagi
tenaga
kesehatan
karena
sesuai
dengan
tujuan
informed
consent
memberi perlindungan hukum kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya terhadap suatu kegagalan dan
bersifat negatif, karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko, dan pada setiap tindakan medik ada
melekat suatu resiko (Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008Pasal 3 ) sehingga terhindar dari resiko
tuntutan melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP Pasal 351 (trespass, battery, bodily assault ).
TERIMAH KASIH

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada AnakTatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Th5
Th5Th5
Th5
 
Th7
Th7Th7
Th7
 
Rangkuman baca ekg
Rangkuman baca ekgRangkuman baca ekg
Rangkuman baca ekg
 
Donor Darah PPT
Donor Darah PPTDonor Darah PPT
Donor Darah PPT
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
 
Keluarga 1
Keluarga 1Keluarga 1
Keluarga 1
 
pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik
 
Rim8
Rim8Rim8
Rim8
 
Tugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariaTugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malaria
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
 
PPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan JiwaPPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan Jiwa
 
Assessment psikiatri
Assessment psikiatriAssessment psikiatri
Assessment psikiatri
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
HIV
HIVHIV
HIV
 
Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronisGagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 

Similaire à Aspek medikolegal penanganan pasien hiv

MI 1 Bahan Bacaan
MI 1 Bahan BacaanMI 1 Bahan Bacaan
MI 1 Bahan Bacaanljjkadinkes
 
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompokJawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompokRefriani Full
 
Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Isti Rahayu
 
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppteeeeee35
 
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptxSejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptxpengelolaanbbbr
 
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfEtika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfAnthonyFu9
 
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptxHUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptxLuhAriyani1
 
KRTHA VOL 15 NO 1 2021.pdf
KRTHA VOL 15 NO 1 2021.pdfKRTHA VOL 15 NO 1 2021.pdf
KRTHA VOL 15 NO 1 2021.pdfnorfahusada1234
 
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatantelaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatanAsiyah Khoirunnisaa
 
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptxHUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptxLuhAriyani1
 
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanSesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanMuklis Bat'Rock
 
Kelompok 4 Wabah Penyakit Menular.pptx
Kelompok 4 Wabah Penyakit Menular.pptxKelompok 4 Wabah Penyakit Menular.pptx
Kelompok 4 Wabah Penyakit Menular.pptxMohcRidloAlifizzaman
 
materi_sintak.pptx
materi_sintak.pptxmateri_sintak.pptx
materi_sintak.pptxssuser36294c
 
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etika
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etikaRahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etika
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etikaShantti1
 

Similaire à Aspek medikolegal penanganan pasien hiv (20)

MI 1 Bahan Bacaan
MI 1 Bahan BacaanMI 1 Bahan Bacaan
MI 1 Bahan Bacaan
 
Garuda956500
Garuda956500Garuda956500
Garuda956500
 
bioethic health and law
bioethic health and lawbioethic health and law
bioethic health and law
 
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompokJawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
Jawaban tugas-mch-aborsi-kelompok
 
Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2
 
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt
 
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptxSejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
 
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfEtika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
 
MI1
MI1MI1
MI1
 
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptxHUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
 
Informed consent
Informed consentInformed consent
Informed consent
 
KRTHA VOL 15 NO 1 2021.pdf
KRTHA VOL 15 NO 1 2021.pdfKRTHA VOL 15 NO 1 2021.pdf
KRTHA VOL 15 NO 1 2021.pdf
 
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatantelaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
 
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptxHUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
 
BAB III.pdf
BAB III.pdfBAB III.pdf
BAB III.pdf
 
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanSesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
 
Aspek legal keperawatan gawat darurat
Aspek legal keperawatan gawat daruratAspek legal keperawatan gawat darurat
Aspek legal keperawatan gawat darurat
 
Kelompok 4 Wabah Penyakit Menular.pptx
Kelompok 4 Wabah Penyakit Menular.pptxKelompok 4 Wabah Penyakit Menular.pptx
Kelompok 4 Wabah Penyakit Menular.pptx
 
materi_sintak.pptx
materi_sintak.pptxmateri_sintak.pptx
materi_sintak.pptx
 
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etika
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etikaRahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etika
Rahasia Medis Vs Keterbukaan Informasi dari perpektif etika
 

Plus de babarock

Abscess of liver
Abscess of liverAbscess of liver
Abscess of liverbabarock
 
Kista dan abses kelenjar bartholini
Kista  dan abses kelenjar bartholiniKista  dan abses kelenjar bartholini
Kista dan abses kelenjar bartholinibabarock
 
Kista dan abses kelenjar bartholini
Kista  dan abses kelenjar bartholiniKista  dan abses kelenjar bartholini
Kista dan abses kelenjar bartholinibabarock
 
Bacterial vaginosis
Bacterial vaginosisBacterial vaginosis
Bacterial vaginosisbabarock
 
Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014babarock
 
Pengawetan daging segar olahan
Pengawetan daging segar olahanPengawetan daging segar olahan
Pengawetan daging segar olahanbabarock
 
Pengumuman lokasi tpu kemenkeu 2013
Pengumuman lokasi tpu kemenkeu 2013Pengumuman lokasi tpu kemenkeu 2013
Pengumuman lokasi tpu kemenkeu 2013babarock
 
Tentamen suicide
Tentamen suicideTentamen suicide
Tentamen suicidebabarock
 
Dampak masturbasi bagi keswa
Dampak masturbasi bagi keswaDampak masturbasi bagi keswa
Dampak masturbasi bagi keswababarock
 
Peresepan hewan kecil
Peresepan hewan kecilPeresepan hewan kecil
Peresepan hewan kecilbabarock
 

Plus de babarock (10)

Abscess of liver
Abscess of liverAbscess of liver
Abscess of liver
 
Kista dan abses kelenjar bartholini
Kista  dan abses kelenjar bartholiniKista  dan abses kelenjar bartholini
Kista dan abses kelenjar bartholini
 
Kista dan abses kelenjar bartholini
Kista  dan abses kelenjar bartholiniKista  dan abses kelenjar bartholini
Kista dan abses kelenjar bartholini
 
Bacterial vaginosis
Bacterial vaginosisBacterial vaginosis
Bacterial vaginosis
 
Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014
 
Pengawetan daging segar olahan
Pengawetan daging segar olahanPengawetan daging segar olahan
Pengawetan daging segar olahan
 
Pengumuman lokasi tpu kemenkeu 2013
Pengumuman lokasi tpu kemenkeu 2013Pengumuman lokasi tpu kemenkeu 2013
Pengumuman lokasi tpu kemenkeu 2013
 
Tentamen suicide
Tentamen suicideTentamen suicide
Tentamen suicide
 
Dampak masturbasi bagi keswa
Dampak masturbasi bagi keswaDampak masturbasi bagi keswa
Dampak masturbasi bagi keswa
 
Peresepan hewan kecil
Peresepan hewan kecilPeresepan hewan kecil
Peresepan hewan kecil
 

Dernier

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 

Dernier (20)

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 

Aspek medikolegal penanganan pasien hiv

  • 2. • Menurut data komisi penanggulangan AIDS Indonesia hingga 31 Desember 2006, ada 8194 kasus HIV/AIDS di seluruh Indonesia. Seperti fenomena Gunung Es. • Data terbaru yang diperoleh dari laporan Ditjen PP dan PL Kemerdekaan RI, jumlah kumulatif kasus AIDS di Indonesia menurut jenis kelamin sampai dengan akhir Juni 2011 sebanyak 26.483 kasus, paling banyak ditemukan dan pada jenis kelamin laki-laki (19.139 kasus) dan pada kelompok umur 2049 tahun (23.225 kasus).
  • 3. DEFENISI  Dulu definisi AIDS berubah tiap tahunnya, sampai akhirnya AIDS pertama kali didefinisikan oleh CDC sebagai penyakit yang ditandai oleh kelainan pada mediasi sel imun. Selanjutnya diketahuinya penyebab penyakit ini yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus)
  • 4. Virus ini menular melalui  kontak seksual,  kontak dengan darah, produk darah atau cairan tubuh lainnya (seperti pada pengguna obat-obatan terlarang yang saling bertukar jarum suntik yang sudah terkontaminasi),  intrapartum atau secara perinatal dari ibu kepada bayi, atau via susu ibu.
  • 5. Perlindungan Hukum dan HAM terhadap Pengidap HIV/AIDS Permasalahan pokok yang menyangkut hukum berkaitan dengan maraknya kasus HIV/ AIDS adalah bagaimana menyeimbangkan antara perlindungan kepentingan masyarakat dan kepentingan individu pengidap HIV dan penderita AIDS. Terdapat dua hak asasi fundamental yang berkaitan dengan epidemi HIV/ AIDS yaitu : 1. Hak terhadap kesehatan 2. hak untuk bebas dari diskriminasi. 
  • 6. Hak Atas Pelayanan Kesehatan  Pasal 5 UU Kesehatan “ Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan”.
  • 7. Hak Atas Informasi   Pasal 7 UU Kesehatan no.36/2009 Pasal 8 UU Kesehatan no.36/2009
  • 8. Hak atas kerahasiaan   UU Kesehatan No.36/2009 pasal 57 Selain itu UUPK No. 29/2004 Pasal 48 Paragraph 4 tentang rekam medis (9)
  • 9.    Kewajiban menyimpan rahasia medis juga terdapat pada Declaration of Geneve International code of medical ethics Declaration of Lisbon
  • 10.    Kode Etik Kedokteran (KODEKI) tahun 2002 pasal 12 Peraturan pemerintah no.26 tahun 1966 Peraturan pemerintah no.10 tahun 1966
  • 11. Hak atas persetujuan tindakan medis  UU Kesehatan no.36 2009 pasal 56 (8) a. Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap b. Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku pada:  Penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam masyarakat yang lebih luas.  Keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri  Gangguan mental berat
  • 12. Perlindungan Hukum Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan diwajibkan menjaga kerahasiaan penderita . Khusus untuk kasus HIV/AIDS diatur tentang pelaporan HIV/AIDS dalam(11)  Instruksi Menteri Kesehatan RI No 72 / Menkes / Instll / 1988  Surat Keputusan Menko Kesra No 9 Tahun 1994
  • 13. 1). Pasal 322 Kitab UU Hukum Pidana ( KUHP )11) 2). Pasal 1365 Kitab UU Hukum Perdata 3). Sanksi Administratif dari MenKes ( berdasar PP no 10 tahun1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran ) Kejadian ini dapat dihindarkan karena adanya hak undur diri dimana tenaga kesehatan mendapat perlindungan hukum berdasarkan Menurut Pasal 170 KUHP 4). Mereka yang karena pekerjaan, harkat martabat atau jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat dibebaskan dan kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi, yaitu tentang hal yang dipercayakan kepada mereka. 5). Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk permintaan tersebut, maka pengadilan negeri memutuskan apakah alasan yang dikemukakan oleh saksi atau saksi ahli untuk tidak berbicara itu, layak dan dapat ditenima atau tidak. Penegakan hak undur diri dapat dianggap sebagai pengakuan para ahli hukum, bahwa kedudukan jabatan itu harus dijamin sebaik-baiknya. Hal tersebut membebaskan seorang dokter untuk menjadi saksi ahli dan kewajibannya untuk membuka rahasia jabatan, namun pembebasan itu tidak selalu datang dengan sendirinya. Pasal 57 (2) UU Kesehatan mengatur tentang hilangnya hak pribadidalam rahasia medis dalam kondisi: perintah undang-undang, perintah pengadilan, izin yang bersangkutan, kepentingan masyarakat dan kepentingan orang tersebut. Ketentuan mengenai informed consent pun merupakan payung hukum bagi tenaga kesehatan karena sesuai dengan tujuan informed consent memberi perlindungan hukum kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif, karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko, dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu resiko (Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008Pasal 3 ) sehingga terhindar dari resiko tuntutan melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP Pasal 351 (trespass, battery, bodily assault ).