SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Rangkaian Pra-tegangan Transistor
Prategangan Umpan-balik Emiter

VCE + IE.RE – VCC + IC.RC = 0
VCC = IE.RE + VCE + IC.RC
Karena IC ≈ IE maka : IC = (VCC – VCE) / (RC + RE)
Persamaan pada Basis :
VCC = IE.RE + VBE + IB.RB

Karena IE = IC dan IB = IC/β maka persamaan diatas
dapat diubah menjadi :
IC ≈ (VCC – VBE) / (RE + RB/β)
Jika RB = β.RC maka :
IC = (VCC – VBE) / (RE + RC)
Contoh :
IC(SAT) = 15V / 910Ω + 100Ω = 14,9 mA
Jika β = 100 maka :
IC = (15V – 0,7V) /100Ω + 430KΩ/100 = 3,25 mA
Jika β = 300 maka :
IC = (15V – 0,7V) /100Ω + 430KΩ/300 = 9,33 mA
Prategangan Umpan-balik Kolektor

VCE – VCC + (IC + IB)RC = 0
Jika IC >> IB maka IB dapat diabaikan sehingga :
VCE – VCC + IC.RC = 0 dan
IC ≈ (VCC – VCE) / RC
Pengaruh βDC
Pada simpal Basis :
VBE – VCC + (IC + IB).RC + IB.RB = 0
Jika IC >> IB maka :
VBE – VCC + IC.RC + IB.RB ≈ 0
Karena IB = IC / β maka :
IC ≈ (VCC – VBE) / RC + RB/β
Ternyata pengaruh β masih ada tetapi sangat sedikit.
Oleh karena itu, prategangan umpanbalik kolektor
lebih baik daripada prategangan umpanbalik emiter.
Rangkaian ini tak pernah dapat jenuh karena
walaupun RB dibuat menjadi nol, tegangan VCE tak
akan pernah < 0,7 V.
Pada perancangan biasanya dibuat RB = β.RC agar
titik Q berada ditengah garis beban.
Hal ini bertujuan agar simpangan tegangan keluaran
menjadi simetri.
Prategangan dengan pembagi tegangan
VTH = VCC. R2 / R1
RTH = R1//R2
= R1.R2 / (R1 + R2)
VB = VTH – IB.RTH
IE = V E / RE
VBE + IE.RE – VTH + IB.RTH = 0

= (VB – VBE) / RE

Karena IB = IE / βDC maka :
IE = (VTH – VBE) / RE + RTH/βDC
Jika RE >> RTH/βDC maka :
IE = (VTH – VBE) / RE
Untuk itu RE dibuat 100.RTH/βDC

R2 ≈ RTH ≤ 0,01βDC.RE
Prategangan Kaku :
RE dibuat 100.RTH/βDC sehingga
R2 ≈ RTH ≤ 0,01βDC.RE

Prategangan Teguh :
Untuk mendapatkan impedansi masukan yang lebih
besar RE dibuat 100.RTH/βDC sehingga
R2 ≈ RTH ≤ 0,1βDC.RE
Garis Beban DC
IC = (VCC – VCE) / (RC + RE)
VCE(cut-off) = VCC
IC(sat) = VCC / (RC + RE)
Tegangan-tegangan pada transistor
VC = VCC – IC.RC
VE = IE.RE = VTH – VBE
VB ≈ VTH
Garis tuntunan rancangan
• Bila tak ada ketentuan lain, maka :
VE = 0,1 VCC.

• Tentukan RE untuk mendpatkan IC yang
diinginkan.
• Agar titik Q terletak ditengah garis beban,
maka RC = 4.RE
• R2 = 0,01 βDC.RE
• R1 = R2(V1/V2)
Contoh 6-4
IC(SAT) = 30V / (3000 + 750)
= 8 mA
VTH = 30V x 1000 / (1000 + 6800)
= 3,85V
IC ≈ IE = (3,85 – 0,7) / 750 = 4,2 mA
VC = 30V – (4,2mA x 3000)
= 17,4V
VE = 3,85 – 0,7 = 3,15V
VCE = VC – VE
= 17,4 – 3,15
= 14,3V
Contoh 6-5
Hitung VE dan
VC setiap tahap.

Reaktansi kapasitor adalah : XC = 1/2πfC
Untuk tegangan DC, f = 0 sehingga XC = ∞ sehingga
kapasitor merupakan rangkaian terbuka. Oleh karena itu
kedua tahap penguat merupakan dua penguat yang
terpisah.
VB = VTH = 15V.1K/(1K + 5,6K)
= 2,27V
VE = VB – VBE
= 2,27 – 0,7
= 1,57V
IE = 1,57V / 120Ω
= 13,1 mA
Jika IB >> IC maka IC ≈ IE = 13.1 mA
VC = VCC – IC.RC
= 15V – 13,1mA.470Ω
= 8,84V
Prategangan emiter

IE ≈ (VEE – VBE) / RE
IE = (VEE – VBE) / (RE + RB/βDC)
RB ≤ 0,01.βDC.RE
VC = VCC – IC.RC
Contoh 6-7
Hitunglah VC.
IE = (15V – 0,7) / 10K
= 1,43mA
Jika IC ≈ IE maka
VC = 15V – 1,43mA.5K1
= 7,71V
Pentanahan
Rangkaian Transistor PNP
• Pada dasarnya sama dengan transistor
NPN tetapi polaritas tegangan catu
berlawanan.
• Arah arus IB, IC dan IE berlawanan dengan
transistor NPN.
• Untuk transistor PNP, balik arah arus I C, IB
dan IE.
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor

Contenu connexe

Tendances

RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaRL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaMuhammad Dany
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlabSimon Patabang
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorkukuhruyuk15
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
hukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetikhukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetikPrayitno Joko Hadi
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 14 - transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 14 - transformasi zPengolahan Sinyal Digital - Slide week 14 - transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 14 - transformasi zBeny Nugraha
 
I Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik KirchoffI Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik KirchoffFauzi Nugroho
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Ishardi Nassogi
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoarinnana
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAhmad_Bagus
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralelSimon Patabang
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Satria Wijaya
 

Tendances (20)

RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaRL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
 
Buck Boost Converter
Buck Boost ConverterBuck Boost Converter
Buck Boost Converter
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
hukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetikhukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetik
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 14 - transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 14 - transformasi zPengolahan Sinyal Digital - Slide week 14 - transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 14 - transformasi z
 
I Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik KirchoffI Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik Kirchoff
 
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 

En vedette

Tugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelasTugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelasFianggoro
 
AHMAD MASTERS Power point pra tegasan
AHMAD MASTERS Power point pra tegasan AHMAD MASTERS Power point pra tegasan
AHMAD MASTERS Power point pra tegasan uthm
 
6 Pengganda Tegangan Limiter
6 Pengganda Tegangan Limiter6 Pengganda Tegangan Limiter
6 Pengganda Tegangan Limiterbaehaqi alanawa
 
Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1Ali Hacikdin
 
Bank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen TransistorBank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen TransistorMuhammad Hendra
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input outputKruduk Bisa
 
DESAIN JARINGAN DENGAN 1 ROUTER DAN 3 SWITCH
DESAIN JARINGAN DENGAN 1 ROUTER DAN 3 SWITCHDESAIN JARINGAN DENGAN 1 ROUTER DAN 3 SWITCH
DESAIN JARINGAN DENGAN 1 ROUTER DAN 3 SWITCHfirmanalvia14
 
ee2259-lab-manual
 ee2259-lab-manual ee2259-lab-manual
ee2259-lab-manualsurya721327
 
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DC
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DCMAKALAH ARUS AC DAN ARUS DC
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DCChairun Nisa
 

En vedette (13)

Tugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelasTugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelas
 
AHMAD MASTERS Power point pra tegasan
AHMAD MASTERS Power point pra tegasan AHMAD MASTERS Power point pra tegasan
AHMAD MASTERS Power point pra tegasan
 
BJT AC Analisi 5
BJT AC Analisi 5 BJT AC Analisi 5
BJT AC Analisi 5
 
Tegangan
TeganganTegangan
Tegangan
 
6 Pengganda Tegangan Limiter
6 Pengganda Tegangan Limiter6 Pengganda Tegangan Limiter
6 Pengganda Tegangan Limiter
 
Aula 11-fet
Aula 11-fetAula 11-fet
Aula 11-fet
 
Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1
 
Bank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen TransistorBank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen Transistor
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input output
 
DESAIN JARINGAN DENGAN 1 ROUTER DAN 3 SWITCH
DESAIN JARINGAN DENGAN 1 ROUTER DAN 3 SWITCHDESAIN JARINGAN DENGAN 1 ROUTER DAN 3 SWITCH
DESAIN JARINGAN DENGAN 1 ROUTER DAN 3 SWITCH
 
ee2259-lab-manual
 ee2259-lab-manual ee2259-lab-manual
ee2259-lab-manual
 
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DC
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DCMAKALAH ARUS AC DAN ARUS DC
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DC
 
Dc servo motor
Dc servo motorDc servo motor
Dc servo motor
 

Similaire à 8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor

Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusumaRevisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusumayanuarindra
 
Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusumaKarakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusumayanuarindra
 
Adi prayoga presetasi
Adi prayoga presetasiAdi prayoga presetasi
Adi prayoga presetasiadiprayogaa
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistorhidayatulloh08
 
Bab5 multivibrator
Bab5 multivibratorBab5 multivibrator
Bab5 multivibrator123run
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorAlfi Diantoro
 
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazKarakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazazwar_anaz
 
192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-base192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-baseNessya Mila Putri
 
Karakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_RohmanKarakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_RohmanRohman Rohman
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistorerwin_rochmad
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorKurniawan Ya Tyo
 
Karakteristik transistor rev
Karakteristik transistor revKarakteristik transistor rev
Karakteristik transistor revazwar_anaz
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistoranom_saputro
 

Similaire à 8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor (20)

Bj tx
Bj txBj tx
Bj tx
 
Elektronika analog 3
Elektronika analog 3Elektronika analog 3
Elektronika analog 3
 
Elektronika analog 2
Elektronika analog 2Elektronika analog 2
Elektronika analog 2
 
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusumaRevisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
 
Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusumaKarakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Adi prayoga presetasi
Adi prayoga presetasiAdi prayoga presetasi
Adi prayoga presetasi
 
Unit7
Unit7Unit7
Unit7
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Bab5 multivibrator
Bab5 multivibratorBab5 multivibrator
Bab5 multivibrator
 
Multivibrator
MultivibratorMultivibrator
Multivibrator
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazKarakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
 
192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-base192970736 lapres-common-base
192970736 lapres-common-base
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Karakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_RohmanKarakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_Rohman
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 
Karakteristik transistor rev
Karakteristik transistor revKarakteristik transistor rev
Karakteristik transistor rev
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 

Plus de baehaqi alanawa

Plus de baehaqi alanawa (10)

Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem PengapianPemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
 
New text documentsad
New text documentsadNew text documentsad
New text documentsad
 
9 Penguat Emiter Sekutu
9 Penguat Emiter Sekutu9 Penguat Emiter Sekutu
9 Penguat Emiter Sekutu
 
7. Transistor Bipolar
7. Transistor Bipolar7. Transistor Bipolar
7. Transistor Bipolar
 
5 Dioda Zener
5 Dioda Zener5 Dioda Zener
5 Dioda Zener
 
4 Rangkaian Dioda
4 Rangkaian Dioda4 Rangkaian Dioda
4 Rangkaian Dioda
 
3 Penyearah
3 Penyearah3 Penyearah
3 Penyearah
 
10. Penguat Common Colector
10. Penguat Common Colector10. Penguat Common Colector
10. Penguat Common Colector
 
2 teori semikonduktor
2 teori semikonduktor2 teori semikonduktor
2 teori semikonduktor
 
1 Arus dan Tegangan
1 Arus dan Tegangan1 Arus dan Tegangan
1 Arus dan Tegangan
 

8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor

  • 2. Prategangan Umpan-balik Emiter VCE + IE.RE – VCC + IC.RC = 0 VCC = IE.RE + VCE + IC.RC Karena IC ≈ IE maka : IC = (VCC – VCE) / (RC + RE)
  • 3. Persamaan pada Basis : VCC = IE.RE + VBE + IB.RB Karena IE = IC dan IB = IC/β maka persamaan diatas dapat diubah menjadi : IC ≈ (VCC – VBE) / (RE + RB/β) Jika RB = β.RC maka : IC = (VCC – VBE) / (RE + RC)
  • 4. Contoh : IC(SAT) = 15V / 910Ω + 100Ω = 14,9 mA Jika β = 100 maka : IC = (15V – 0,7V) /100Ω + 430KΩ/100 = 3,25 mA Jika β = 300 maka : IC = (15V – 0,7V) /100Ω + 430KΩ/300 = 9,33 mA
  • 5. Prategangan Umpan-balik Kolektor VCE – VCC + (IC + IB)RC = 0 Jika IC >> IB maka IB dapat diabaikan sehingga : VCE – VCC + IC.RC = 0 dan IC ≈ (VCC – VCE) / RC
  • 6. Pengaruh βDC Pada simpal Basis : VBE – VCC + (IC + IB).RC + IB.RB = 0 Jika IC >> IB maka : VBE – VCC + IC.RC + IB.RB ≈ 0 Karena IB = IC / β maka : IC ≈ (VCC – VBE) / RC + RB/β Ternyata pengaruh β masih ada tetapi sangat sedikit. Oleh karena itu, prategangan umpanbalik kolektor lebih baik daripada prategangan umpanbalik emiter. Rangkaian ini tak pernah dapat jenuh karena walaupun RB dibuat menjadi nol, tegangan VCE tak akan pernah < 0,7 V.
  • 7. Pada perancangan biasanya dibuat RB = β.RC agar titik Q berada ditengah garis beban. Hal ini bertujuan agar simpangan tegangan keluaran menjadi simetri.
  • 9. VTH = VCC. R2 / R1 RTH = R1//R2 = R1.R2 / (R1 + R2) VB = VTH – IB.RTH IE = V E / RE VBE + IE.RE – VTH + IB.RTH = 0 = (VB – VBE) / RE Karena IB = IE / βDC maka : IE = (VTH – VBE) / RE + RTH/βDC Jika RE >> RTH/βDC maka : IE = (VTH – VBE) / RE Untuk itu RE dibuat 100.RTH/βDC R2 ≈ RTH ≤ 0,01βDC.RE
  • 10. Prategangan Kaku : RE dibuat 100.RTH/βDC sehingga R2 ≈ RTH ≤ 0,01βDC.RE Prategangan Teguh : Untuk mendapatkan impedansi masukan yang lebih besar RE dibuat 100.RTH/βDC sehingga R2 ≈ RTH ≤ 0,1βDC.RE
  • 11. Garis Beban DC IC = (VCC – VCE) / (RC + RE) VCE(cut-off) = VCC IC(sat) = VCC / (RC + RE)
  • 12. Tegangan-tegangan pada transistor VC = VCC – IC.RC VE = IE.RE = VTH – VBE VB ≈ VTH
  • 13. Garis tuntunan rancangan • Bila tak ada ketentuan lain, maka : VE = 0,1 VCC. • Tentukan RE untuk mendpatkan IC yang diinginkan. • Agar titik Q terletak ditengah garis beban, maka RC = 4.RE • R2 = 0,01 βDC.RE • R1 = R2(V1/V2)
  • 14. Contoh 6-4 IC(SAT) = 30V / (3000 + 750) = 8 mA VTH = 30V x 1000 / (1000 + 6800) = 3,85V IC ≈ IE = (3,85 – 0,7) / 750 = 4,2 mA VC = 30V – (4,2mA x 3000) = 17,4V VE = 3,85 – 0,7 = 3,15V VCE = VC – VE = 17,4 – 3,15 = 14,3V
  • 15. Contoh 6-5 Hitung VE dan VC setiap tahap. Reaktansi kapasitor adalah : XC = 1/2πfC Untuk tegangan DC, f = 0 sehingga XC = ∞ sehingga kapasitor merupakan rangkaian terbuka. Oleh karena itu kedua tahap penguat merupakan dua penguat yang terpisah.
  • 16. VB = VTH = 15V.1K/(1K + 5,6K) = 2,27V VE = VB – VBE = 2,27 – 0,7 = 1,57V IE = 1,57V / 120Ω = 13,1 mA Jika IB >> IC maka IC ≈ IE = 13.1 mA VC = VCC – IC.RC = 15V – 13,1mA.470Ω = 8,84V
  • 17. Prategangan emiter IE ≈ (VEE – VBE) / RE IE = (VEE – VBE) / (RE + RB/βDC) RB ≤ 0,01.βDC.RE VC = VCC – IC.RC
  • 18. Contoh 6-7 Hitunglah VC. IE = (15V – 0,7) / 10K = 1,43mA Jika IC ≈ IE maka VC = 15V – 1,43mA.5K1 = 7,71V
  • 20. Rangkaian Transistor PNP • Pada dasarnya sama dengan transistor NPN tetapi polaritas tegangan catu berlawanan. • Arah arus IB, IC dan IE berlawanan dengan transistor NPN. • Untuk transistor PNP, balik arah arus I C, IB dan IE.