Beberapa pemberontakan terjadi di Indonesia setelah kemerdekaan yang disebabkan ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat, seperti PRRI/Permesta di Sumatra dan Sulawesi (1958-1961) serta gerakan Darul Islam di Jawa Barat yang ingin mendirikan negara Islam (1949-1962). Pemerintah menangani dengan operasi militer untuk menumpas pemberontakan-pemberontakan tersebut.
3. PEMBERONTAKAN APRA ( Angkatan Perang Ratu Adil)
Dipimpin Raymond Westerling (tentara Belanda bekas
KNIL)
Menganggap dirinya “Ratu Adil”
Bekas tentara KNIL menuntut dimasukkan dalam
APRIS, sementara RIS menolak
Tujuan Pemberontakan : Mempertahankan negara
bagian / Federal, khususnya Federal Pasundan
Dengan 800 pasukan melakukan Penyerbuan kota
Bandung dan mnembaki markas tentara Siliwangi
Berencana menculik menteri keamanan Sultan HB IX
7. Penanganan dengan Operasi militer
oleh pasukan Siliwangi
Westerling melarikan diri ke Belanda
8. PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ
Dipimpin Oleh Andi Aziz mantan perwira KNIL
- di Sulawesi Selatan
Pada 5 April 1950, pasukan Andi Aziz
menyerang markas TNI di Makassar dan
menawan Letkol Mokoginta.
Tujuan mempertahan Negara federal NIT
Tindakan Pemerintah : memberikan ultimatum
dan memanggil Andi Aziz menghadap ke
Jakarta, Tetapi Andi Aziz terlambat melapor
sehingga ia ditangkap dan diadili
9. PEMBERONTAKAN RMS
• Dipimpin Dr. Soumokil, seorang bekas Jaksa Agung
negara Indonesia Timur.
• tanggal 25 April 1950 membentuk Republik Maluku
Selatan (RMS)
• Mula-mula pemerintah ingin menyelesaikan masalah ini
secara damai, tetapi ditolak.
• Maka dikirimkanlah pasukan dipimpin Letkol Slamet
Riyadi
• Tahun 1963 dibulan Desember Soumokil tertangkap.
Diajukan ke Mahkamah Militer dan dijatuhi hukuman
mati.
• Letkol Slamet Riyadi Gugur dalam tugas
15. DI/TII (Darul Islam / Tentara Islam Indonesia
Dipimpin oleh S.M. Kartosuwirjo – Jawa Barat
Tujuan :Mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) (7
Agustus 1949)
Daerah pemberontakan menyebar ke daerah lain (Jawa
Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan)
Penumpasan :
Di Jawa Barat : Operasi militer Pagar Betis dan
Baratayudha
4 Juni 1962 Behasil menengkap SM Kartosuwijo di
gunung Geber- Jawa Barat
Di Jawa Tengah Operasi Militer Guntur dengan pasukan
diberi nama Banteng Raider
22. Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)
Pemimpin
Latar Belakang
Kronologi
Penumpasan
23. Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)
Hubungan yang tidak harmonis
antara pemerintah pusat dengan
beberapa daerah
Keadaan itu disebabkan
Karena ketidakpuasan beberapa
daerah di Sumatra dan Sulawesi
terhadap alokasi biaya pembangunan
dari pemerintah pusat
Pemimpin
Latar Belakang
Kronologi
Penumpasan
24. Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)
Pemimpin
Latar Belakang
Kronologi
Penumpasan
10 Februari 1958
Ahmad Husein menuntut agar Kabinet
Djuanda mengundurkan diri dalam
waktu 5 x 24 jam, dan menyerahkan
mandatnya kepada presiden.
Tuntutan ditolak pemerintah pusat.
15 Februari 1958
Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI). Sebagai perdana menterinya adalah Mr.
Syafruddin Prawiranegara.
25. Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)
Pemimpin
Latar Belakang
Kronologi
Penumpasan
02 Maret 1957
Panglima tentara dan teritorium VII letnan Kolonel
Ventje Sumual memproklamasikan berdirinya
Piagam Perjuangan Semesta (Permesta).
26. Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)
KSAD melaksanakan Operasi militer
Gabungan (Operasi 17 Agustus)
Untuk menghadapi permesta
April 1958
Pemerintah melancarkan Operasi Sapta Marga
Agustus 1958
Gerakan PERMESTA
baru dapat dilumpuhkan
walaupun sisa-sisanya
masih ada
sampai tahun
1961.
Pemimpin
Latar Belakang
Kronologi
Penumpasan