SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Télécharger pour lire hors ligne
KAJIAN MANAJEMAN PEMELIHARAAN GEDUNG
(BUILDING MAINTENANCE) DI UNIVERSITAS LAMPUNG
Kristianto Usman1
, Restita Winandi2
Abstrak
Program pemeliharaan komponen bangunan diperlukan untuk kelancaran dan kenyamanan
kegiatan perkuliahan di kampus. Penelitian ini bertujuan mengkaji pemeliharaan gedung di
Universitas lampung melalui mekanisme manajemen pemeliharaan yaitu : tinjauan kondisi
eksisting mengenai program pemeliharaan dari pihak universitas, mengevaluasi kondisi
kerusakan komponen struktur, arsitektur dan utilitas dengan klasifikasi berdasarkan kerusakan
ringan, sedang dan berat yang dilengkapi dengan membuat program kerja pemeliharaan dalam
kurun waktu lima tahun dengan alokasi biaya dan jadwal perbaikan kerusakan komponen.
Penelitian ini difokuskan pada tahap pasca konstruksi yang dilakukan melalui suvey gedung di
Universitas Lampung, yaitu gedung Teknologi Hasil Pertanian dan Fisika (MIPA). Hasil
penelitian ini adalah mengetahui mekanisme kerja program pemeliharaan komponen bangunan di
Universitas Lampung, besarnya volume kerusakan komponen bangunan yang diklasifikasikan
dalam kerusakan ringan, sedang dan berat yang kemudian dibuat suatu Rencana Anggaran Biaya
pemeliharaan apabila dilakukan perbaikan. Dari anggaran pemeliharaan tersebut, didapat
prosentase nilai pemeliharaan untuk kerusakan ringan sebesar 47,17%, kerusakan sedang sebesar
50,54% dan kerusakan berat sebesar 2,28% pada gedung THP, sedangkan pada gedung Fisika
prosentase nilai kerusakan ringan sebesar 66,57%, kerusakan sedang sebesar 33,42% dan tidak
ada komponen yang mengalami kerusakan berat. Kemudian dirancang program kerja
pemeliharaan komponen jangka panjang yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun
kedepan, yaitu untuk kerusakan ringan dan sedang dilakukan masing - masing selama dua tahun
sedangkan kerusakan berat selama satu tahun.
Kata Kunci : Manajemen Pemeliharaan Gedung, Klasifikasi kerusakan, Prosentase nilai
pemeliharaan, Program kerja pemeliharaan
1. PENDAHULUAN
Visi Universitas Lampung adalah “Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di
Indonesia Pada Tahun 2025” dan untuk mewujudkan visi tersebut harus dilengkapi
dengan misi pendidikan nasional, yaitu “Mewujudkan Budaya Akademik yang Kondusif,
Dinamis dan Bermoral” (Masterplan UNILA, 2008). Berdasarkan hal tersebut,
pengelolaan aset universitas seperti fasilitas bangunan dan infrastuktur yang ada,
diarahkan untuk pemanfaatan gedung secara maksimal dengan pemeliharaan bangunan
agar tetap layak digunakan. Pada umumnya pemeliharaan dibagi menjadi tiga jenis yaitu
pemeliharaan ringan, sedang, berat, sedangkan pemeliharaan berat umumnya dilakukan
setelah usia pakai bangunan mencapai ± 20 tahun, oleh karena itu pemeliharaan penting
dilakukan secara periodik melalui mekanisme pemeliharaan yang terintegrasi.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting 2 buah Gedung
Universitas Lampung an program pemeliharaan yang telah dilakukan dalam kurun waktu
lima tahun terakhir pada proses manajemen pemeliharaan gedung kampus, mengevaluasi
kondisi kerusakan gedung yang ditinjau berdasarkan klasifikasi pada setiap bidang
kerusakan, yaitu kerusakan ringan, sedang dan berat, dan membuat usulan program kerja
������������������������������������������������������������
1
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung, JL. Sumantri
Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145�
2
Alumni Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung�
�
REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009
manajemen pemeliharaan gedung kampus dalam kurun waktu lima tahun dengan alokasi
biaya dan jadwal perbaikan kerusakan komponen.
1.1. Definisi Pemeliharaan
Definisi pemeliharaan menurut The Committee on Building Maintenance adalah :
“Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga,
memperbaharui dan juga memperbaiki semua fasilitas yang ada sebagai bagian dari
suatu bangunan, baik fasilitas layanan maupun lingkungan sekitar bangunan agar tetap
berada pada kondisi sesuai standar yang berlaku dan mempertahankan kegunaan serta
nilai dari bangunan tersebut”.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan bangunan beserta elemen
didalamnya sangat penting dan perlu dilakukan setelah bangunan tersebut dibangun dan
dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sehingga bangunan dapat memberikan
kepuasan dan kenyamanan bagi penggunanya.
1.2. Komponen Pemeliharaan Bangunan
Perawatan komponen bangunan memerlukan perhatian yang serius agar diperoleh hasil
yang maksimal dan perawatan ini diharapkan dapat membuat kondisi bangunan semakin
nyaman dengan fasilitas yang baik. Berikut adalah klasifikasi pemeliharaan komponen
bangunan berdasarkan bidangnya.
�
�
�
Utilitas�
�
� Instalasi�AC�
� Instalasi�listrik�
� Instalasi�air�
� Alat�–�alat��
����sanitasi��
�
�
Struktur�
�
� Balok�
� Kolom�
� Dinding�
�
�
�
Komponen�Pemeliharaan�
Bangunan�
�
Arsitektur�
�
� Atap�
� Pelapis�lantai�
� Pelapis�dinding�
� Kusen,�pintu,��dan�
jendela�
� Penutup�langit���
langit�
Gambar 1. Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Bangunan
1.3. Klasifikasi Jenis Kerusakan
Pada penelitian ini digunakan panduan untuk mengklasifikasikan jenis kerusakan untuk
setiap pengamatan komponen bangunan dikelompokan menjadi 3 kondisi yaitu rusak
ringan (Rr), rusak sedang (Rs) dan rusak berat (Rb). Batasan mengenai ketiga jenis
kerusakan tersebut didefinisikan sebagai berikut :
Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ... 158
REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009
(1) Katagori Kerusakan Struktur : (a) rusak ringan adalah kerusakan pada komponen
struktur yang tidak mengurangi fungsi layan (kekuatan, kekakuan dan daktilitas) struktur
secara keseluruhan, yaitu retak kecil pada balok, kolom dan dinding yang mempunyai
lebar celah antara 0,075 hingga 0,6 cm; (b) rusak sedang adalah kerusakan pada
komponen struktur yang dapat mengurangi kekuatan tetapi kapasitas layan secara
keseluruhan dalam kondisi aman, yaitu retak besar pada balok, kolom dan dinding dengan
lebar celah lebih besar dari 0,6 cm; (c) Rusak berat adalah kerusakan pada komponen
struktur yang dapat mengurangi kekuatannya sehingga kapasitas layan struktur sebagian
atau seluruh bangunan dalam kondisi tidak aman, yaitu terjadi apabila dinding pemikul
beban terbelah dan runtuh, bangunan terpisah akibat kegagalan unsur pengikat dan 50%
elemen utama mengalami kerusakan atau tidak layak huni (Ditjen Cipta Karya, 2006).
(2) Katagori Kerusakan Arsitektur: (a) rusak ringan adalah kerusakan yang tidak
menganggu fungsi bangunan dari segi arsitektur, seperti kerusakan pada pekerjaan
finishing, yaitu mengelupasnya cat yang tidak menimbulkan gangguan fungsi dan estetika
serta tidak menimbulkan bahaya sedikitpun kepada penghuni; (b) rusak sedang adalah
kerusakan yang dapat mengganggu fungsi bangunan dari segi arsitektur (fungsi,
kenyamanan, estetika), seperti kerusakan pada bagian bangunan yaitu pecahnya kaca
pada jendela dan pintu yang dapat mengurangi estetika bangunan dan mengurangi
kenyaman pada penghuni; dan (c) rusak berat adalah kerusakan yang sangat mengganggu
fungsi dan estetika bangunan serta mengakibatkan hilangnya rasa nyaman dan dapat
menimbulkan bahaya kepada penghuni (Ditjen Cipta Karya, 2006).
(3) Katagori Kerusakan Utilitas: (a) rusak ringan adalah rusak kecil atau tidak
berfungsinya sub komponen utilitas yang tidak akan menimbulkan gangguan atau
mengurangi fungsi komponen utilitas, misalnya pada instalasi listrik yaitu padamnya
salah satu lampu pada ruangan; (b) rusak sedang adalah kerusakan atau tidak
berfungsinya sub komponen utilitas yang menimbulkan gangguan atau mengurangi
fungsi komponen utilitas, misalnya pada instalasi telepon yang mengalami gangguan di
salah satu ruangan yang menyebabkan matinya saluran telepon diruangan tersebut; dan
(c) rusak berat adalah rusak atau tidak berfungsinya sub komponen utilitas yang dapat
menimbulkan gangguan berat atau mengakibatkan tidak berfungsinya secara total
komponen utilitas.
Upah Pekerja
Harga Material
Gambar Denah
Volume
Survey
AnalisaHarga
RAB
Gambar 2. Skema Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ...
�
159
REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009
�
2. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian kajian manajeman pemeliharaan gedung (building maintenance) di
Universitas Lampung ini dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.
Analisis Kompilasi Data Kerusakan
o Alokasi Biaya Pemeliharaan
o Program Kerja (Schedule) Pemeliharaan
Kesimpulan
Selesai
Mulai
Persiapan bahan dan peralatan
Penelitian
kondisi
Pengamatan
visual elemen
Penelitian
dokumen teknis
Objek Penelitian
o Gedung Teknologi Hasil Pertanian, Gedung Fisika (MIPA)
Pengumpulan Data
o Jenis pekerjaan pemeliharaan
o Volume Awal
o Volume Kerusakan
o Klasifikasi kerusakan komponen struktur, arsitektur, dan utilitas
berdasarkan katagori kerusakan ringan, sedang dan berat.
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ...
�
160
REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009
�
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Mekanisme Kerja ProgramPemeliharaan
SedangRingan Berat
Komponen struktur, arsitektur dan utilitas
yang mengalami kerusakan
Tidak cukup
Cukup
Dana
Pekerjaan ditunda
Pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan
Mendesak
Gambar 4. Mekanisme Kerja Pemeliharaan Gedung di UNILA (Sumber : Kepala Jurusan
THP dan MIPA)
Analisis Kompilasi Data Kerusakan
Data kerusakan komponen bangunan yang didapat dari hasil survey ke masing–masing
gedung dihitung prosentase kerusakan ringan, sedang dan berat yang tejadi pada
komponen struktur, arsitektur dan utilitas di gedung THP dan Fisika.
1. Gedung Teknologi Hasil Pertanian
Tabel 1. Prosentase Komponen Kerusakan Ringan
Volume Volume Prosentase
Awal Kerusakan Kerusakan
Retak kecil dengan lebar
celah 0,075 - 0,6 cm
Pelapis
di di
dinding
Lampu Pengganti Buah 112 38 33.93
Kran air Pasangan kran air Buah 57 15 26.32
59.62
3.291830.245 60.25
1846.97 1101.15
Bidang Komponen Rusak Ringan Satuan
Utilitas
Arsitektur
Struktur
Pengecatan dinding
M²
M²
Dinding
Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ...
�
161
REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009
�
Tabel 2. Prosentase Komponen Kerusakan Sedang
Volume Volume Prosentase
Awal Kerusakan Kerusakan
Struktur
Pelapis
langit-langit
Pelapis
lantai
Pasangan daun pintu
kunci dan engsel pintu
Jendela dan Pasangan hak angin
kusen dan grendel pintu
Pengecatan dan bongkar
atap
Saklar Pasangan saklar Buah 61 2 3.28
Kipas Perbaikan kipas Buah 4 1 25
Stop kontak Pasangan stop kontak Buah 150 28 18.67
Bidang Komponen Rusak Sedang Satuan
1883.25
Arsitektur
M² 684.74 30
Penggantian plafon M²
Utilitas
290.25 15.41
Penggantian keramik M² 1883.25 62.92 3.34
Buah 142 9 6.34
Buah 336 168 50.00
Atap
Pintu
4.38
Tabel 3. Prosentase Komponen Kerusakan Berat
Volume Volume Prosentase
Awal Kerusakan Kerusakan
Struktur - - - - - -
Arsitektur - - - - - -
AC Perbaikan AC Buah 32 4 12.50
Washtafel Pasangan washtafel Buah 6 2 33.3
Urinal Pasangan urinal Buah 12 1 8.33
Utilitas
Bidang Komponen Rusak Berat Satuan
3
1. Gedung Fisika (MIPA)
Tabel 4. Prosentase Komponen Kerusakan Ringan
Volume Volume Prosentase
Awal Kerusakan Kerusakan
Dinding Retak kecil dengan lebar 3643.58 192.0 5.27
Kolom celah 0,075 - 0,6 cm 34.60 2.5 7.23
Pelapis
dinding
Utilitas Lampu Pengganti Buah 422 65 15.40
80.59
Bidang Komponen Rusak Ringan Satuan
Struktur M²
Arsitektur Pengecatan dinding M² 3670 2957.76
Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ...
�
162
REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009
�
Tabel 5. Prosentase Komponen Kerusakan Sedang
Volume Volume Prosentase
Awal Kerusakan Kerusakan
Struktur
Pelapis
langit-langit
Pelapis
lantai
Pintu Pasangan daun pintu
kunci dan engsel pintu
Jendela dan Pasangan hak angin
kusen dan grendel pintu
Utilitas Saklar Pasangan saklar Buah 72 16 22.22
Bidang Komponen Rusak Sedang Satuan
Arsitektur
Penggantian plafon M²
Buah
1459.75 36 2.44
Penggantian keramik M² 1459.75 12.00 0.82
38 9 23.68
Buah 152 84 55.26
Perencanaan Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost Planning)
1. Gedung Teknologi Hasil Pertanian
Total nilai pemeliharaan komponen struktur, arsitektur dan utilitas pada gedung THP
sebesar Rp259.052.433,48. Nilai ini merupakan hasil perhitungan yang dilakukan
berdasarkan harga upah pekerja, material dan alat bantu pada tahun 2009. Dari
dokumentasi universitas, nilai investasi awal gedung THP sebesar Rp1.270.000.000,00
dengan pelaksanaan serah terima awal gedung pada tanggal 2 september 1997 tepat sehari
setelah serah terima gedung fisika, gedung ini mulai digunakan untuk proses perkuliahan
pada tahun 1998.
Dari Rencana Anggaran Biaya yang telah dihitung, dapat diketahui nilai dan prosentase
pemeliharaan untuk kerusakan ringan, sedang dan berat untuk membuat suatu program
kerja pemeliharaan, berikut adalah tabel nilai dan prosentase biaya pemeliharaan pada
klasifikasi masing – masing kerusakan. Berdasarkan estimasi, didapat : (a) Biaya
pemeliharaan komponen yang mengalami kerusakan ringan adalah sebesar Rp
122.207.302,13 dengan prosentase biaya pemeliharaan secara keseluruhan sebesar
47.17%; (b) Biaya pemeliharaan komponen yang mengalami kerusakan sedang adalah
sebesar Rp 130,935,879.66 dengan prosentase biaya pemeliharaan secara keseluruhan
sebesar 50,54%; (c) Biaya pemeliharaan komponen yang mengalami kerusakan berat
adalah sebesar Rp 5.909.251,70 dengan prosentase biaya pemeliharaan secara
keseluruhan sebesar 2,28%.
2. Gedung Fisika (MIPA)
Berdasarkan Rencana Anggaran Biaya yang telah dihitung, diperoleh nilai pemeliharaan
komponen struktur, arsitektur dan utilitas pada gedung fisika sebesar Rp 188,896,473.87,
nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan pada gedung THP. Hal ini disebabkan oleh
jumlah pengguna dan komponen gedung yang lebih sedikit dibandingkan pada gedung
THP. Hasil perhitungan ini dilakukan berdasar harga upah pekerja, material dan alat
bantu pada tahun 2009.
Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ...
�
163
REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009
�
Berdasarkan dokumentasi universitas, nilai investasi awal gedung fisika sebesar
Rp1.269.500.000,00 dengan pelaksanaan serah terima awal gedung pada tanggal 1
september 1997, gedung ini mulai digunakan untuk proses perkuliahan pada tahun 1998.
Berdasarkan estimasi, didapat : (a) Biaya pemeliharaan komponen yang mengalami
kerusakan ringan adalah sebesar Rp 125.751.276,74 dengan prosentase biaya
pemeliharaan secara keseluruhan sebesar 66.57%; (b) Biaya pemeliharaan komponen
yang mengalami kerusakan sedang adalah sebesar Rp 63.135.233,13 dengan prosentase
biaya pemeliharaan secara keseluruhan sebesar 33,43%; (c) Secara keseluruhan tidak
terdapat kerusakan berat pada gedung THP.
Program Kerja Pemeliharaan
Berdasarkan pengelompokan biaya pemeliharaan pada klasifikasi kerusakan ringan,
sedang dan berat, maka dibuat suatu program kerja dalam jangka waktu lima tahun.
Tabel 6. Program Kerja Pemeliharaan
Klasifikasi
Kerusakan I II IV V
Kerusakan Ringan
Kerusakan Sedang
Kerusakan Berat
III
Tahun
Program kerja untuk kerusakan komponen ringan dan sedang dilaksanakan selama dua
tahun, karena nilai prosentase pekerjaan yang hampir sama yaitu 47,17% dan 50,54%
pada gedung THP, 66,57% dan 33,32% pada gedung fisika. Untuk komponen dengan
kerusakan berat dilaksanakan selama satu tahun, karena komponen yang mengalami
kerusakan berat hanya terjadi pada bidang utilitas yaitu mati atau rusaknya komponen
AC, washtafel dan urinal dengan prosentase nilai pemeliharaan sebesar 2.28%.
Perencanaan pemeliharaan ini merupakan program pemeliharaan jangka panjang.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
1. Dalam program kerja pemeliharaan komponen bangunan pada kedua gedung,
dilakukan apabila kerusakan bersifat mendesak dengan dana yang tersedia di jurusan
atau sebaliknya apabila dana di jurusan belum tersedia maka perbaikan ditunda.
2. Prosentase kerusakan ringan terbesar untuk bidang struktur sebesar 5,27% pada
bagian dinding dengan perbaikan yang bersifat arsitektur, bidang arsitektur sebesar
80,59% untuk pengecatan dinding dan bidang utilitas sebesar 33,93% pada komponen
lampu.
3. Prosentase kerusakan sedang terbesar untuk bidang arsitektur sebesar 55,26% pada
komponen jendela dan kusen, bidang utilitas sebesar 22,22% pada komponen saklar
dan tidak ada kerusakan pada komponen struktur.
Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ...
�
164
REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009
�
4. Prosentase kerusakan berat terjadi pada Gedung THP, yaitu pada komponen washtafel
sebesar 33,33% dimana sub komponen tersebut mengalami kerusakan total.
5. Rencana Anggaran Biaya pemeliharaan yang didapat berdasarkan kerusakan
komponen pada masing-masing gedung sebesar Rp259.052.433,48 untuk Gedung
THP sedangkan untuk Gedung fisika jauh lebih kecil, yaitu sebesar
Rp188.896.473,87.
6. Prosentase nilai pemeliharaan untuk gedung THP adalah : kerusakan ringan sebesar
47.17%, kerusakan sedang sebesar 50.54%, kerusakan berat sebesar sebesar 2.27%
dari rencana anggaran biaya Gedung THP sebesar Rp259.052.433,48.
7. Prosentase nilai pemeliharaan untuk gedung fisika adalah : kerusakan ringan sebesar
66.57%, kerusakan sedang sebesar 33.43% dari rencana anggaran biaya Gedung
THP sebesar Rp.188.896.473,87
8. Keterbatasan dana perbaikan yang dianggarkan oleh Universitas Lampung, dapat
ditanggulangi dengan menerapkan skala prioritas perbaikan disesuaikan dengan
tingkat kerusakan komponen yang akan diperbaiki.
9. Pada usulan program kerja pemeliharaan komponen gedung yang direncanakan dalam
kurun waktu 5 tahun, kerusakan ringan dan sedang dilakukan masing – masing
selama 2 tahun, sedangkan kerusakan berat selama 1 tahun. Agar umur bangunan
dapat sesuai yang direncanakan dan kondisi perkuliahan terasa aman dan nyaman.
4.1. Saran
1. Untuk memperoleh data mengenai kondisi gedung dan kerusakan komponen, maka
perlu diadakan inspeksi secara periodik disertai dengan laporan kondisi kerusakan
pada gedung dan komponennya yang didukung dengan sistem data pemeliharaan
gedung sehingga dapat dipantau secara menyeluruh dan berkesinambungan.
2. Pada program kerja pemeliharaan, sebaiknya dibuat database penggantian semua
komponen bangunan, sehingga umur setiap komponen dapat diperkirakan. Data ini
dapat digunakan untuk prediksi biaya yang dibutuhkan pada tahun mendatang.
3. Untuk mencegah terjadinya kerusakan komponen yang lebih serius, maka Universitas
Lampung perlu membuat program kerja pemeliharaan gedung, dalam jangka pendek
(pertahun), menengah (per lima tahun), dan panjang (per sepuluh tahun).
DAFTAR PUSTAKA
Corder, A.S. 1996. “Teknik Manajemen Pemeliharaan”. Erlangga. Jakarta.
Ervianto, I Wulfram. 2007. “Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung”. Jurnal Teknik Sipil,
volume 7, nomor 3. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Hendayaningsih, Heni, dkk. 2006. “Strategi Pengelolaan Pemeliharaan Fasilitas Gedung
Kantor di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya”. Tesis Magister.
Teknik Sipil FTSP-ITS.
Irawan, Taufik. 2002. “Model Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost) Gedung
Perkuliahan dan Administrasi (Gedung A, B dan E) Fakultas Teknik Sipil
Universitas Lampung”. Skripsi Teknik Sipil UNILA
Kyle, R.C., and Baird, F.M. 1995. “Property Management” Dearborn Financial
Publishing Inc. USA.
Lee, R. 1987. “Building Maintenance Management”. Collins Profesional and Technical
Books.
Oravetz, J. 1996. “Building Maintenance”. Howard W. Sams & Co., Inc. Indianapolis.
Soedradjat,A. 1994. “Anggaran Biaya Pelaksanaan dan Analisa (Cara Modern) Anggaran
Biaya Pelaksanaan Lanjutan”. Nova. Bandung.
Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ...
�
165
REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009
�
Tamrin A.G. 2008. “Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 1”. Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Tim Penyusun. 2007. “Tata Cara Evaluasi dan Pemeliharaan Komponen Arsitektur dan
Struktur Bangunan Rumah Susun”. Departemen PU dan JICA. Bandung.
Tim Penyusun. 2008. “Master Plan Universitas Lampung 2009 – 2019”. Dokumen
Perencanaan Pengembangan Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Tim Penyusun. 2008. “Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung”.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No:24/PRT/M/2008. Jakarta.
Tim Penyusun M2S. “Analisis BOW (Analisa Upah dan Bahan)”. M2S Bandung
Anggota IKAPI. Bandung.
Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ...
�
166

Contenu connexe

Tendances

sains sukan penggsal 12.3 & 2.4
 sains sukan penggsal 12.3 & 2.4 sains sukan penggsal 12.3 & 2.4
sains sukan penggsal 12.3 & 2.4AsmidahIsdal
 
Chapter 3 pengurusan strata
Chapter 3 pengurusan strataChapter 3 pengurusan strata
Chapter 3 pengurusan stratajantanhero
 
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...Fina Melinda Jumrotul Mu'minin
 
Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg)
Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg)Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg)
Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg)noussevarenna
 
penyelenggaraan
penyelenggaraan penyelenggaraan
penyelenggaraan Jius Musz
 

Tendances (6)

sains sukan penggsal 12.3 & 2.4
 sains sukan penggsal 12.3 & 2.4 sains sukan penggsal 12.3 & 2.4
sains sukan penggsal 12.3 & 2.4
 
Chapter 3 pengurusan strata
Chapter 3 pengurusan strataChapter 3 pengurusan strata
Chapter 3 pengurusan strata
 
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg)
Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg)Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg)
Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg)
 
penyelenggaraan
penyelenggaraan penyelenggaraan
penyelenggaraan
 

En vedette

Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolahKonsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolahYUNIZAR S.Pd.
 
11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana
11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana
11.sop pemeliharaan sarana dan prasaranaAylla123
 
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedungPedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedunginfosanitasi
 
презентация для гидов
презентация для гидовпрезентация для гидов
презентация для гидовMax Malkovych
 
que es el ciclo economico
que es el ciclo economicoque es el ciclo economico
que es el ciclo economicoIsmaelGR
 
Revista Amigos del Oeste N° 4 - Abril 2015
Revista Amigos del Oeste N° 4 - Abril 2015Revista Amigos del Oeste N° 4 - Abril 2015
Revista Amigos del Oeste N° 4 - Abril 2015revistaamigosdeloeste
 
Bac Si Tang Ha Nam Anh
Bac Si Tang Ha Nam AnhBac Si Tang Ha Nam Anh
Bac Si Tang Ha Nam Anhbobbie552
 
Srs tx-survey
Srs tx-surveySrs tx-survey
Srs tx-surveySRSsoft
 
Tuffman®-Eriez® Metal Separation Systems Offers Value from ASR
Tuffman®-Eriez® Metal Separation Systems Offers Value from ASRTuffman®-Eriez® Metal Separation Systems Offers Value from ASR
Tuffman®-Eriez® Metal Separation Systems Offers Value from ASRTuffman Equipment
 
Avoimuus ja tutkimusetiikka
Avoimuus ja tutkimusetiikkaAvoimuus ja tutkimusetiikka
Avoimuus ja tutkimusetiikkaHeidi Laine
 
elliotparkinson-Young Persons at Work (2).pdf
elliotparkinson-Young Persons at Work (2).pdfelliotparkinson-Young Persons at Work (2).pdf
elliotparkinson-Young Persons at Work (2).pdfHSE1
 
Geothermal Power Plants Could Help Produce Lithium for Electric Cars - Scient...
Geothermal Power Plants Could Help Produce Lithium for Electric Cars - Scient...Geothermal Power Plants Could Help Produce Lithium for Electric Cars - Scient...
Geothermal Power Plants Could Help Produce Lithium for Electric Cars - Scient...Stephen Harrison
 

En vedette (15)

Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolahKonsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
 
11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana
11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana
11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana
 
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedungPedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
 
презентация для гидов
презентация для гидовпрезентация для гидов
презентация для гидов
 
que es el ciclo economico
que es el ciclo economicoque es el ciclo economico
que es el ciclo economico
 
Hi̇kaye(öykü)
Hi̇kaye(öykü)Hi̇kaye(öykü)
Hi̇kaye(öykü)
 
Revista Amigos del Oeste N° 4 - Abril 2015
Revista Amigos del Oeste N° 4 - Abril 2015Revista Amigos del Oeste N° 4 - Abril 2015
Revista Amigos del Oeste N° 4 - Abril 2015
 
Bac Si Tang Ha Nam Anh
Bac Si Tang Ha Nam AnhBac Si Tang Ha Nam Anh
Bac Si Tang Ha Nam Anh
 
Psych. 401 Lit. Review
Psych. 401 Lit. ReviewPsych. 401 Lit. Review
Psych. 401 Lit. Review
 
Srs tx-survey
Srs tx-surveySrs tx-survey
Srs tx-survey
 
Tuffman®-Eriez® Metal Separation Systems Offers Value from ASR
Tuffman®-Eriez® Metal Separation Systems Offers Value from ASRTuffman®-Eriez® Metal Separation Systems Offers Value from ASR
Tuffman®-Eriez® Metal Separation Systems Offers Value from ASR
 
Avoimuus ja tutkimusetiikka
Avoimuus ja tutkimusetiikkaAvoimuus ja tutkimusetiikka
Avoimuus ja tutkimusetiikka
 
elliotparkinson-Young Persons at Work (2).pdf
elliotparkinson-Young Persons at Work (2).pdfelliotparkinson-Young Persons at Work (2).pdf
elliotparkinson-Young Persons at Work (2).pdf
 
Geothermal Power Plants Could Help Produce Lithium for Electric Cars - Scient...
Geothermal Power Plants Could Help Produce Lithium for Electric Cars - Scient...Geothermal Power Plants Could Help Produce Lithium for Electric Cars - Scient...
Geothermal Power Plants Could Help Produce Lithium for Electric Cars - Scient...
 
3 easy outlines for your marketing video
3 easy outlines for your marketing video3 easy outlines for your marketing video
3 easy outlines for your marketing video
 

Similaire à OPTIMALISASI MANAJEMEN

Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
PER 01_BANGUNAN TEKNIKSIPIL(2019-2020)_UNIVERSITAS BINA DARMA.ppt
PER 01_BANGUNAN TEKNIKSIPIL(2019-2020)_UNIVERSITAS BINA DARMA.pptPER 01_BANGUNAN TEKNIKSIPIL(2019-2020)_UNIVERSITAS BINA DARMA.ppt
PER 01_BANGUNAN TEKNIKSIPIL(2019-2020)_UNIVERSITAS BINA DARMA.pptkunwidiatmono82
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanRenol Doang
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanRenol Doang
 
Modul TKP M1KB4 - PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
Modul TKP M1KB4 - PERAWATAN DAN PEMELIHARAANModul TKP M1KB4 - PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
Modul TKP M1KB4 - PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPGHybrid1
 
Tugas satu alat berat
Tugas satu alat beratTugas satu alat berat
Tugas satu alat beratRina Febriani
 
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdfKangZain3
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3ahmad fuadi
 
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfCMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfssuser422c48
 
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7vickrygaluh59
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfssuser422c48
 
Modul TKP M1KB1 - Pondasi
Modul TKP M1KB1 - PondasiModul TKP M1KB1 - Pondasi
Modul TKP M1KB1 - PondasiPPGHybrid1
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxMuh.Nasir Lewa
 
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form simaridhoalamsyah
 
ppt ahli teknik bangunan gedung_Oke_fix_
ppt ahli teknik bangunan gedung_Oke_fix_ppt ahli teknik bangunan gedung_Oke_fix_
ppt ahli teknik bangunan gedung_Oke_fix_AngelinaDewi1
 
02 hidayat r perencaan keg maintenance_layout final-new
02 hidayat r perencaan keg maintenance_layout final-new02 hidayat r perencaan keg maintenance_layout final-new
02 hidayat r perencaan keg maintenance_layout final-newMardi Banurea
 

Similaire à OPTIMALISASI MANAJEMEN (20)

Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Buku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-iBuku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-i
 
PER 01_BANGUNAN TEKNIKSIPIL(2019-2020)_UNIVERSITAS BINA DARMA.ppt
PER 01_BANGUNAN TEKNIKSIPIL(2019-2020)_UNIVERSITAS BINA DARMA.pptPER 01_BANGUNAN TEKNIKSIPIL(2019-2020)_UNIVERSITAS BINA DARMA.ppt
PER 01_BANGUNAN TEKNIKSIPIL(2019-2020)_UNIVERSITAS BINA DARMA.ppt
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunan
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunan
 
Modul TKP M1KB4 - PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
Modul TKP M1KB4 - PERAWATAN DAN PEMELIHARAANModul TKP M1KB4 - PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
Modul TKP M1KB4 - PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
 
Tugas satu alat berat
Tugas satu alat beratTugas satu alat berat
Tugas satu alat berat
 
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3
 
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfCMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
 
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
 
363 599-1-pb
363 599-1-pb363 599-1-pb
363 599-1-pb
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
 
Modul TKP M1KB1 - Pondasi
Modul TKP M1KB1 - PondasiModul TKP M1KB1 - Pondasi
Modul TKP M1KB1 - Pondasi
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
 
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima
 
ppt ahli teknik bangunan gedung_Oke_fix_
ppt ahli teknik bangunan gedung_Oke_fix_ppt ahli teknik bangunan gedung_Oke_fix_
ppt ahli teknik bangunan gedung_Oke_fix_
 
02 hidayat r perencaan keg maintenance_layout final-new
02 hidayat r perencaan keg maintenance_layout final-new02 hidayat r perencaan keg maintenance_layout final-new
02 hidayat r perencaan keg maintenance_layout final-new
 

Dernier

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Dernier (9)

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

OPTIMALISASI MANAJEMEN

  • 1. KAJIAN MANAJEMAN PEMELIHARAAN GEDUNG (BUILDING MAINTENANCE) DI UNIVERSITAS LAMPUNG Kristianto Usman1 , Restita Winandi2 Abstrak Program pemeliharaan komponen bangunan diperlukan untuk kelancaran dan kenyamanan kegiatan perkuliahan di kampus. Penelitian ini bertujuan mengkaji pemeliharaan gedung di Universitas lampung melalui mekanisme manajemen pemeliharaan yaitu : tinjauan kondisi eksisting mengenai program pemeliharaan dari pihak universitas, mengevaluasi kondisi kerusakan komponen struktur, arsitektur dan utilitas dengan klasifikasi berdasarkan kerusakan ringan, sedang dan berat yang dilengkapi dengan membuat program kerja pemeliharaan dalam kurun waktu lima tahun dengan alokasi biaya dan jadwal perbaikan kerusakan komponen. Penelitian ini difokuskan pada tahap pasca konstruksi yang dilakukan melalui suvey gedung di Universitas Lampung, yaitu gedung Teknologi Hasil Pertanian dan Fisika (MIPA). Hasil penelitian ini adalah mengetahui mekanisme kerja program pemeliharaan komponen bangunan di Universitas Lampung, besarnya volume kerusakan komponen bangunan yang diklasifikasikan dalam kerusakan ringan, sedang dan berat yang kemudian dibuat suatu Rencana Anggaran Biaya pemeliharaan apabila dilakukan perbaikan. Dari anggaran pemeliharaan tersebut, didapat prosentase nilai pemeliharaan untuk kerusakan ringan sebesar 47,17%, kerusakan sedang sebesar 50,54% dan kerusakan berat sebesar 2,28% pada gedung THP, sedangkan pada gedung Fisika prosentase nilai kerusakan ringan sebesar 66,57%, kerusakan sedang sebesar 33,42% dan tidak ada komponen yang mengalami kerusakan berat. Kemudian dirancang program kerja pemeliharaan komponen jangka panjang yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun kedepan, yaitu untuk kerusakan ringan dan sedang dilakukan masing - masing selama dua tahun sedangkan kerusakan berat selama satu tahun. Kata Kunci : Manajemen Pemeliharaan Gedung, Klasifikasi kerusakan, Prosentase nilai pemeliharaan, Program kerja pemeliharaan 1. PENDAHULUAN Visi Universitas Lampung adalah “Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di Indonesia Pada Tahun 2025” dan untuk mewujudkan visi tersebut harus dilengkapi dengan misi pendidikan nasional, yaitu “Mewujudkan Budaya Akademik yang Kondusif, Dinamis dan Bermoral” (Masterplan UNILA, 2008). Berdasarkan hal tersebut, pengelolaan aset universitas seperti fasilitas bangunan dan infrastuktur yang ada, diarahkan untuk pemanfaatan gedung secara maksimal dengan pemeliharaan bangunan agar tetap layak digunakan. Pada umumnya pemeliharaan dibagi menjadi tiga jenis yaitu pemeliharaan ringan, sedang, berat, sedangkan pemeliharaan berat umumnya dilakukan setelah usia pakai bangunan mencapai ± 20 tahun, oleh karena itu pemeliharaan penting dilakukan secara periodik melalui mekanisme pemeliharaan yang terintegrasi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting 2 buah Gedung Universitas Lampung an program pemeliharaan yang telah dilakukan dalam kurun waktu lima tahun terakhir pada proses manajemen pemeliharaan gedung kampus, mengevaluasi kondisi kerusakan gedung yang ditinjau berdasarkan klasifikasi pada setiap bidang kerusakan, yaitu kerusakan ringan, sedang dan berat, dan membuat usulan program kerja ������������������������������������������������������������ 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung, JL. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145� 2 Alumni Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung� �
  • 2. REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009 manajemen pemeliharaan gedung kampus dalam kurun waktu lima tahun dengan alokasi biaya dan jadwal perbaikan kerusakan komponen. 1.1. Definisi Pemeliharaan Definisi pemeliharaan menurut The Committee on Building Maintenance adalah : “Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga, memperbaharui dan juga memperbaiki semua fasilitas yang ada sebagai bagian dari suatu bangunan, baik fasilitas layanan maupun lingkungan sekitar bangunan agar tetap berada pada kondisi sesuai standar yang berlaku dan mempertahankan kegunaan serta nilai dari bangunan tersebut”. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan bangunan beserta elemen didalamnya sangat penting dan perlu dilakukan setelah bangunan tersebut dibangun dan dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sehingga bangunan dapat memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi penggunanya. 1.2. Komponen Pemeliharaan Bangunan Perawatan komponen bangunan memerlukan perhatian yang serius agar diperoleh hasil yang maksimal dan perawatan ini diharapkan dapat membuat kondisi bangunan semakin nyaman dengan fasilitas yang baik. Berikut adalah klasifikasi pemeliharaan komponen bangunan berdasarkan bidangnya. � � � Utilitas� � � Instalasi�AC� � Instalasi�listrik� � Instalasi�air� � Alat�–�alat�� ����sanitasi�� � � Struktur� � � Balok� � Kolom� � Dinding� � � � Komponen�Pemeliharaan� Bangunan� � Arsitektur� � � Atap� � Pelapis�lantai� � Pelapis�dinding� � Kusen,�pintu,��dan� jendela� � Penutup�langit��� langit� Gambar 1. Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Bangunan 1.3. Klasifikasi Jenis Kerusakan Pada penelitian ini digunakan panduan untuk mengklasifikasikan jenis kerusakan untuk setiap pengamatan komponen bangunan dikelompokan menjadi 3 kondisi yaitu rusak ringan (Rr), rusak sedang (Rs) dan rusak berat (Rb). Batasan mengenai ketiga jenis kerusakan tersebut didefinisikan sebagai berikut : Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ... 158
  • 3. REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009 (1) Katagori Kerusakan Struktur : (a) rusak ringan adalah kerusakan pada komponen struktur yang tidak mengurangi fungsi layan (kekuatan, kekakuan dan daktilitas) struktur secara keseluruhan, yaitu retak kecil pada balok, kolom dan dinding yang mempunyai lebar celah antara 0,075 hingga 0,6 cm; (b) rusak sedang adalah kerusakan pada komponen struktur yang dapat mengurangi kekuatan tetapi kapasitas layan secara keseluruhan dalam kondisi aman, yaitu retak besar pada balok, kolom dan dinding dengan lebar celah lebih besar dari 0,6 cm; (c) Rusak berat adalah kerusakan pada komponen struktur yang dapat mengurangi kekuatannya sehingga kapasitas layan struktur sebagian atau seluruh bangunan dalam kondisi tidak aman, yaitu terjadi apabila dinding pemikul beban terbelah dan runtuh, bangunan terpisah akibat kegagalan unsur pengikat dan 50% elemen utama mengalami kerusakan atau tidak layak huni (Ditjen Cipta Karya, 2006). (2) Katagori Kerusakan Arsitektur: (a) rusak ringan adalah kerusakan yang tidak menganggu fungsi bangunan dari segi arsitektur, seperti kerusakan pada pekerjaan finishing, yaitu mengelupasnya cat yang tidak menimbulkan gangguan fungsi dan estetika serta tidak menimbulkan bahaya sedikitpun kepada penghuni; (b) rusak sedang adalah kerusakan yang dapat mengganggu fungsi bangunan dari segi arsitektur (fungsi, kenyamanan, estetika), seperti kerusakan pada bagian bangunan yaitu pecahnya kaca pada jendela dan pintu yang dapat mengurangi estetika bangunan dan mengurangi kenyaman pada penghuni; dan (c) rusak berat adalah kerusakan yang sangat mengganggu fungsi dan estetika bangunan serta mengakibatkan hilangnya rasa nyaman dan dapat menimbulkan bahaya kepada penghuni (Ditjen Cipta Karya, 2006). (3) Katagori Kerusakan Utilitas: (a) rusak ringan adalah rusak kecil atau tidak berfungsinya sub komponen utilitas yang tidak akan menimbulkan gangguan atau mengurangi fungsi komponen utilitas, misalnya pada instalasi listrik yaitu padamnya salah satu lampu pada ruangan; (b) rusak sedang adalah kerusakan atau tidak berfungsinya sub komponen utilitas yang menimbulkan gangguan atau mengurangi fungsi komponen utilitas, misalnya pada instalasi telepon yang mengalami gangguan di salah satu ruangan yang menyebabkan matinya saluran telepon diruangan tersebut; dan (c) rusak berat adalah rusak atau tidak berfungsinya sub komponen utilitas yang dapat menimbulkan gangguan berat atau mengakibatkan tidak berfungsinya secara total komponen utilitas. Upah Pekerja Harga Material Gambar Denah Volume Survey AnalisaHarga RAB Gambar 2. Skema Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ... � 159
  • 4. REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009 � 2. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian kajian manajeman pemeliharaan gedung (building maintenance) di Universitas Lampung ini dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini. Analisis Kompilasi Data Kerusakan o Alokasi Biaya Pemeliharaan o Program Kerja (Schedule) Pemeliharaan Kesimpulan Selesai Mulai Persiapan bahan dan peralatan Penelitian kondisi Pengamatan visual elemen Penelitian dokumen teknis Objek Penelitian o Gedung Teknologi Hasil Pertanian, Gedung Fisika (MIPA) Pengumpulan Data o Jenis pekerjaan pemeliharaan o Volume Awal o Volume Kerusakan o Klasifikasi kerusakan komponen struktur, arsitektur, dan utilitas berdasarkan katagori kerusakan ringan, sedang dan berat. Gambar 3. Diagram Alir Penelitian Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ... � 160
  • 5. REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009 � 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Mekanisme Kerja ProgramPemeliharaan SedangRingan Berat Komponen struktur, arsitektur dan utilitas yang mengalami kerusakan Tidak cukup Cukup Dana Pekerjaan ditunda Pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan Mendesak Gambar 4. Mekanisme Kerja Pemeliharaan Gedung di UNILA (Sumber : Kepala Jurusan THP dan MIPA) Analisis Kompilasi Data Kerusakan Data kerusakan komponen bangunan yang didapat dari hasil survey ke masing–masing gedung dihitung prosentase kerusakan ringan, sedang dan berat yang tejadi pada komponen struktur, arsitektur dan utilitas di gedung THP dan Fisika. 1. Gedung Teknologi Hasil Pertanian Tabel 1. Prosentase Komponen Kerusakan Ringan Volume Volume Prosentase Awal Kerusakan Kerusakan Retak kecil dengan lebar celah 0,075 - 0,6 cm Pelapis di di dinding Lampu Pengganti Buah 112 38 33.93 Kran air Pasangan kran air Buah 57 15 26.32 59.62 3.291830.245 60.25 1846.97 1101.15 Bidang Komponen Rusak Ringan Satuan Utilitas Arsitektur Struktur Pengecatan dinding M² M² Dinding Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ... � 161
  • 6. REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009 � Tabel 2. Prosentase Komponen Kerusakan Sedang Volume Volume Prosentase Awal Kerusakan Kerusakan Struktur Pelapis langit-langit Pelapis lantai Pasangan daun pintu kunci dan engsel pintu Jendela dan Pasangan hak angin kusen dan grendel pintu Pengecatan dan bongkar atap Saklar Pasangan saklar Buah 61 2 3.28 Kipas Perbaikan kipas Buah 4 1 25 Stop kontak Pasangan stop kontak Buah 150 28 18.67 Bidang Komponen Rusak Sedang Satuan 1883.25 Arsitektur M² 684.74 30 Penggantian plafon M² Utilitas 290.25 15.41 Penggantian keramik M² 1883.25 62.92 3.34 Buah 142 9 6.34 Buah 336 168 50.00 Atap Pintu 4.38 Tabel 3. Prosentase Komponen Kerusakan Berat Volume Volume Prosentase Awal Kerusakan Kerusakan Struktur - - - - - - Arsitektur - - - - - - AC Perbaikan AC Buah 32 4 12.50 Washtafel Pasangan washtafel Buah 6 2 33.3 Urinal Pasangan urinal Buah 12 1 8.33 Utilitas Bidang Komponen Rusak Berat Satuan 3 1. Gedung Fisika (MIPA) Tabel 4. Prosentase Komponen Kerusakan Ringan Volume Volume Prosentase Awal Kerusakan Kerusakan Dinding Retak kecil dengan lebar 3643.58 192.0 5.27 Kolom celah 0,075 - 0,6 cm 34.60 2.5 7.23 Pelapis dinding Utilitas Lampu Pengganti Buah 422 65 15.40 80.59 Bidang Komponen Rusak Ringan Satuan Struktur M² Arsitektur Pengecatan dinding M² 3670 2957.76 Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ... � 162
  • 7. REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009 � Tabel 5. Prosentase Komponen Kerusakan Sedang Volume Volume Prosentase Awal Kerusakan Kerusakan Struktur Pelapis langit-langit Pelapis lantai Pintu Pasangan daun pintu kunci dan engsel pintu Jendela dan Pasangan hak angin kusen dan grendel pintu Utilitas Saklar Pasangan saklar Buah 72 16 22.22 Bidang Komponen Rusak Sedang Satuan Arsitektur Penggantian plafon M² Buah 1459.75 36 2.44 Penggantian keramik M² 1459.75 12.00 0.82 38 9 23.68 Buah 152 84 55.26 Perencanaan Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost Planning) 1. Gedung Teknologi Hasil Pertanian Total nilai pemeliharaan komponen struktur, arsitektur dan utilitas pada gedung THP sebesar Rp259.052.433,48. Nilai ini merupakan hasil perhitungan yang dilakukan berdasarkan harga upah pekerja, material dan alat bantu pada tahun 2009. Dari dokumentasi universitas, nilai investasi awal gedung THP sebesar Rp1.270.000.000,00 dengan pelaksanaan serah terima awal gedung pada tanggal 2 september 1997 tepat sehari setelah serah terima gedung fisika, gedung ini mulai digunakan untuk proses perkuliahan pada tahun 1998. Dari Rencana Anggaran Biaya yang telah dihitung, dapat diketahui nilai dan prosentase pemeliharaan untuk kerusakan ringan, sedang dan berat untuk membuat suatu program kerja pemeliharaan, berikut adalah tabel nilai dan prosentase biaya pemeliharaan pada klasifikasi masing – masing kerusakan. Berdasarkan estimasi, didapat : (a) Biaya pemeliharaan komponen yang mengalami kerusakan ringan adalah sebesar Rp 122.207.302,13 dengan prosentase biaya pemeliharaan secara keseluruhan sebesar 47.17%; (b) Biaya pemeliharaan komponen yang mengalami kerusakan sedang adalah sebesar Rp 130,935,879.66 dengan prosentase biaya pemeliharaan secara keseluruhan sebesar 50,54%; (c) Biaya pemeliharaan komponen yang mengalami kerusakan berat adalah sebesar Rp 5.909.251,70 dengan prosentase biaya pemeliharaan secara keseluruhan sebesar 2,28%. 2. Gedung Fisika (MIPA) Berdasarkan Rencana Anggaran Biaya yang telah dihitung, diperoleh nilai pemeliharaan komponen struktur, arsitektur dan utilitas pada gedung fisika sebesar Rp 188,896,473.87, nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan pada gedung THP. Hal ini disebabkan oleh jumlah pengguna dan komponen gedung yang lebih sedikit dibandingkan pada gedung THP. Hasil perhitungan ini dilakukan berdasar harga upah pekerja, material dan alat bantu pada tahun 2009. Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ... � 163
  • 8. REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009 � Berdasarkan dokumentasi universitas, nilai investasi awal gedung fisika sebesar Rp1.269.500.000,00 dengan pelaksanaan serah terima awal gedung pada tanggal 1 september 1997, gedung ini mulai digunakan untuk proses perkuliahan pada tahun 1998. Berdasarkan estimasi, didapat : (a) Biaya pemeliharaan komponen yang mengalami kerusakan ringan adalah sebesar Rp 125.751.276,74 dengan prosentase biaya pemeliharaan secara keseluruhan sebesar 66.57%; (b) Biaya pemeliharaan komponen yang mengalami kerusakan sedang adalah sebesar Rp 63.135.233,13 dengan prosentase biaya pemeliharaan secara keseluruhan sebesar 33,43%; (c) Secara keseluruhan tidak terdapat kerusakan berat pada gedung THP. Program Kerja Pemeliharaan Berdasarkan pengelompokan biaya pemeliharaan pada klasifikasi kerusakan ringan, sedang dan berat, maka dibuat suatu program kerja dalam jangka waktu lima tahun. Tabel 6. Program Kerja Pemeliharaan Klasifikasi Kerusakan I II IV V Kerusakan Ringan Kerusakan Sedang Kerusakan Berat III Tahun Program kerja untuk kerusakan komponen ringan dan sedang dilaksanakan selama dua tahun, karena nilai prosentase pekerjaan yang hampir sama yaitu 47,17% dan 50,54% pada gedung THP, 66,57% dan 33,32% pada gedung fisika. Untuk komponen dengan kerusakan berat dilaksanakan selama satu tahun, karena komponen yang mengalami kerusakan berat hanya terjadi pada bidang utilitas yaitu mati atau rusaknya komponen AC, washtafel dan urinal dengan prosentase nilai pemeliharaan sebesar 2.28%. Perencanaan pemeliharaan ini merupakan program pemeliharaan jangka panjang. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 1. Dalam program kerja pemeliharaan komponen bangunan pada kedua gedung, dilakukan apabila kerusakan bersifat mendesak dengan dana yang tersedia di jurusan atau sebaliknya apabila dana di jurusan belum tersedia maka perbaikan ditunda. 2. Prosentase kerusakan ringan terbesar untuk bidang struktur sebesar 5,27% pada bagian dinding dengan perbaikan yang bersifat arsitektur, bidang arsitektur sebesar 80,59% untuk pengecatan dinding dan bidang utilitas sebesar 33,93% pada komponen lampu. 3. Prosentase kerusakan sedang terbesar untuk bidang arsitektur sebesar 55,26% pada komponen jendela dan kusen, bidang utilitas sebesar 22,22% pada komponen saklar dan tidak ada kerusakan pada komponen struktur. Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ... � 164
  • 9. REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009 � 4. Prosentase kerusakan berat terjadi pada Gedung THP, yaitu pada komponen washtafel sebesar 33,33% dimana sub komponen tersebut mengalami kerusakan total. 5. Rencana Anggaran Biaya pemeliharaan yang didapat berdasarkan kerusakan komponen pada masing-masing gedung sebesar Rp259.052.433,48 untuk Gedung THP sedangkan untuk Gedung fisika jauh lebih kecil, yaitu sebesar Rp188.896.473,87. 6. Prosentase nilai pemeliharaan untuk gedung THP adalah : kerusakan ringan sebesar 47.17%, kerusakan sedang sebesar 50.54%, kerusakan berat sebesar sebesar 2.27% dari rencana anggaran biaya Gedung THP sebesar Rp259.052.433,48. 7. Prosentase nilai pemeliharaan untuk gedung fisika adalah : kerusakan ringan sebesar 66.57%, kerusakan sedang sebesar 33.43% dari rencana anggaran biaya Gedung THP sebesar Rp.188.896.473,87 8. Keterbatasan dana perbaikan yang dianggarkan oleh Universitas Lampung, dapat ditanggulangi dengan menerapkan skala prioritas perbaikan disesuaikan dengan tingkat kerusakan komponen yang akan diperbaiki. 9. Pada usulan program kerja pemeliharaan komponen gedung yang direncanakan dalam kurun waktu 5 tahun, kerusakan ringan dan sedang dilakukan masing – masing selama 2 tahun, sedangkan kerusakan berat selama 1 tahun. Agar umur bangunan dapat sesuai yang direncanakan dan kondisi perkuliahan terasa aman dan nyaman. 4.1. Saran 1. Untuk memperoleh data mengenai kondisi gedung dan kerusakan komponen, maka perlu diadakan inspeksi secara periodik disertai dengan laporan kondisi kerusakan pada gedung dan komponennya yang didukung dengan sistem data pemeliharaan gedung sehingga dapat dipantau secara menyeluruh dan berkesinambungan. 2. Pada program kerja pemeliharaan, sebaiknya dibuat database penggantian semua komponen bangunan, sehingga umur setiap komponen dapat diperkirakan. Data ini dapat digunakan untuk prediksi biaya yang dibutuhkan pada tahun mendatang. 3. Untuk mencegah terjadinya kerusakan komponen yang lebih serius, maka Universitas Lampung perlu membuat program kerja pemeliharaan gedung, dalam jangka pendek (pertahun), menengah (per lima tahun), dan panjang (per sepuluh tahun). DAFTAR PUSTAKA Corder, A.S. 1996. “Teknik Manajemen Pemeliharaan”. Erlangga. Jakarta. Ervianto, I Wulfram. 2007. “Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung”. Jurnal Teknik Sipil, volume 7, nomor 3. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Hendayaningsih, Heni, dkk. 2006. “Strategi Pengelolaan Pemeliharaan Fasilitas Gedung Kantor di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya”. Tesis Magister. Teknik Sipil FTSP-ITS. Irawan, Taufik. 2002. “Model Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost) Gedung Perkuliahan dan Administrasi (Gedung A, B dan E) Fakultas Teknik Sipil Universitas Lampung”. Skripsi Teknik Sipil UNILA Kyle, R.C., and Baird, F.M. 1995. “Property Management” Dearborn Financial Publishing Inc. USA. Lee, R. 1987. “Building Maintenance Management”. Collins Profesional and Technical Books. Oravetz, J. 1996. “Building Maintenance”. Howard W. Sams & Co., Inc. Indianapolis. Soedradjat,A. 1994. “Anggaran Biaya Pelaksanaan dan Analisa (Cara Modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan Lanjutan”. Nova. Bandung. Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ... � 165
  • 10. REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No. 2, Agustus 2009 � Tamrin A.G. 2008. “Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 1”. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Tim Penyusun. 2007. “Tata Cara Evaluasi dan Pemeliharaan Komponen Arsitektur dan Struktur Bangunan Rumah Susun”. Departemen PU dan JICA. Bandung. Tim Penyusun. 2008. “Master Plan Universitas Lampung 2009 – 2019”. Dokumen Perencanaan Pengembangan Universitas Lampung. Bandar Lampung. Tim Penyusun. 2008. “Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung”. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No:24/PRT/M/2008. Jakarta. Tim Penyusun M2S. “Analisis BOW (Analisa Upah dan Bahan)”. M2S Bandung Anggota IKAPI. Bandung. Kristianto Usman – Kajian Manajemen Pemeliharaan ... � 166