SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
Télécharger pour lire hors ligne
ISSN: 1693-1246
Juli 2010
JF
P F I
http://journal.unnes.ac.id
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 133 - 137
PENGENALAN POLA CITRA
DENGAN METODE EKSTRAKSI FITUR CITRA
LEUKOSIT
D. R. Fifin*
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia, 50299
Diterima: 12 Januari 2010, Disetujui: 1 Maret 2010, Dipublikasikan: Juli 2010
Leukosit terdiri dari berbagai macam bentuk. Berdasarkan bentuknya maka leukosit dibedakan lima jenis, yaitu basofil, eosinofil,
neutrofil, limfosit dan monosit. Perbedaan bentuk ini yang melatar belakangi proses pengenalan pola citra leukosit dengan metode
ekstraksi fitur. Tujuannya agar mempermudah proses identifikasi jenis leukosit secara otomatis. Proses identifikasi memerlukan
data-data ekstraksi fitur citra, meliputi area citra, perimeter dan euler number. Data-data ekstraksi fitur citra ini akan dimasukkan ke
dalam data referensi dalam database. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa proses identifikasi diperoleh berdasarkan range
nilai perimeter dan euler number pada citra. Kelima jenis leukosit memberikan prediksi kesalahan sebesar 30 %. Kesalahan ini
membuktikan bahwa sistem identifikasi jenis citra leukosit telah mampu mengidentifikasi jenis citra Leukosit.
Based on their forms, leucocytes can be classified into five types. They are basophyle, eosinophyle, neutrophyle, lymphocyte, and
monocyte. The difference of the forms was considered as the basic of imaging pattern identification using feature extraction
methods which aiming simplify identification process of leucocyte types automatically. The process need imaging feature extraction
data, including imaging area, perimeter, and Euler number. The data of imaging are entered on data reference and database. The
result shows that identification can be found using perimeter value and Euler number of imaging. Five leucocyte types give 30%
prediction of error.The error proves that identification system can identify the types of leucocyte imaging.
leucocytes; perimeter; euler number
ABSTRAK
ABSTRACT
Keywords:
© 2010 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang
PENDAHULUAN
Leukosit adalah sel yang membentuk komponen
darah. Leukosit ini berfungsi untuk membantu tubuh
melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari
sistem kekebalan tubuh. Leukosit terdiri dari berbagai
macam bentuk. Berdasarkan bentuknya maka Leukosit
dibedakan lima jenis, yaitu basofil, eosinofil, neutrofil,
limfosit dan monosit. Perbedaan bentuk ini yang melatar
belakangi proses pengenalan pola citra Leukosit dengan
metode ekstraksi fitur.
Pengenalan pola citra sel darah dimulai dengan
mengambil citra sel darah secara digital. Pengambilan
citra sel darah ini menggunakan mikroskop digital.
Mikroskop digital merupakan mikroskop cahaya yang
telah dimodifikasi dengan kamera digital. Mikroskop
digital akan dihubungkan dengan perangkat lunak
komputer. Perkembangan perangkat lunak komputer
yang begitu pesat dan didukung konsep pengenalan pola
dan teknik pengolahan citra, maka diharapkan
identifikasi Leukosit dapat secara otomatis diperoleh.
Berbagai penelitian berkaitan dengan penelitian sel
darah dilakukan seperti pada penelitian Song, dkk (1997)
mengusulkan untuk menggabungkan teknik informasi
kontekstual ke dalam klasifikasi objek. Dalam dunia
nyata ada kasus di mana identitas obyek disebabkan
oleh kebisingan dalam pengukuran ambigu berdasarkan
klasifikasi yang harus dilakukan. Hal ini membantu untuk
mengurangi ambiguitas dengan memanfaatkan
informasi tambahan disebut sebagai konteks,yang
dalam kasus peneltian Song adalah identitas obyek yang
menyertainya. Teknik Song dkk diterapkan untuk
klasifikasi Leukosit. Perbandingan dibuat terhadap
"konteks tidak" yang pendekatannya menunjukkan
klasifikasi unggul yang dicapai dengan menggunakan
konteks. Proses klasifikasi menunjukkan secara
signifikan mengurangi tingkat alarm palsu dan sangat
mengurangi biaya tes.
Hartadi, dkk (2004), menyampaikan laporan
penelitiannya tentang pengamatan dan penghitungan sel
darah secara otomatis dengan analisis citra. Tujuan
Hartadi, dkk adalah membuat suatu sistem yang mampu
memberikan inovasi-inovasi dengan pengukuran
program simulasi yang dapat menghitung jumlah sel
darah merah, yang terdapat dalam citra digital secara
automatis. Citra yang akan diolah adalah hasil
pemotretan sel darah merah dengan menggunakan
kamera dan mikroskop khusus, tanpa membahas proses
pemotretannya. Perancangan meliputi algoritma mulai
dari pembacaan citra digital hingga penghitungan
jumlah sel darah merah dalam citra. Analisis citra
merupakan salah satu metode dalam pengolahan citra
digital.
Menurut Aprilianti (2006), menyampaikan bahwa
perkembangan teknologi dunia medis saat ini menuntut
kita untuk menciptakan suatu inovasi, demikian halnya
dengan metode penghitungan jumlah sel darah merah.
Analisis yang dilakukan oleh dokter berdasarkan
*Alamat korespondensi:
Pandean Barat 35 RT 03 RW 01 Rembang
Mobile Phone: 081575316312
Email: phing_fis@yahoo.com
preparat darah tidak selalu sama antara dokter yang satu
dengan dokter yang lain. Ketelitian dan konsentrasi
dokter sangat menentukan hasil analisis.
Mahasagentha (2006), melakukan penelitan
untuk menghitung jumlah sel darah merah dengan
metode pengolahan citra. Sel darah merah salah
satunya, untuk meneliti atau menghitung jumlah akan
diambil sampelnya untuk kemudian diamati, namun
tingkat ketelitian seseorang berbeda terutama untuk
menghitung jumlah sel darah merah Program simulasi
pengolahan citra digital eritrosit ini menggunakan citra
biner pada proses pengolahannnya.
Lestari (2008), menyampaikan laporan
penelitiannya yang bertujuan untuk mengenali dan
menganalisa penyakit darah Leukimia dengan citra
darah menggunakan metode . Proses
pengenalan penyakit darah dilakukan dengan beberapa
operasi pengolahan citra. Penelitian yang peneliti
lakukan diharapkan dapat menambah proses
pemeriksaan darah yang selama ini dilakukan.
Tahapan proses identifikasi dan klasifikasi
Leukosit dapat digambarkan pada Gambar 1. Gambar
tersebut menjelaskan tentang rancangan metode
penelitian sistem identifikasi dan klasifikasi Leukosit.
. Rancangan metode penelitian
Persiapan sebelum penelitian adalah dengan
mengambil satu tetes darah dari pasien. Kemudian,
darah diletakkan dalam preparat dan dibuat lapisan tipis
agar sel-sel darah tidak saling menumpuk satu sama lain.
Sampel darah dikeringkan, kemudian darah ditetesi
dengan dan dan dikeringkan kembali.
Proses selanjutnya, sel darah pada kaca preparat siap
dilakukan proses pengambilan citra. Proses
pengambilan citra dilakukan dengan menggunakan
mikroskop digital. Mikroskop digital ini merupakan
mikroskop yang dilengkapi dengan kamera digital jenis
prolink. Perbesaran yang dilakukan pada proses
pengambilan citra adalah 500 kali. Citra sel darah
diperoleh dengan ukuran citra sebesar (640 x 480) piksel
dan disimpan dalam format bitmap (bmp).
Logika Fuzzy
methanol giemsa
METODE
Gambar 1
Sistem identifikasi dan klasifikasi Leukosit
dibangun dalam penelitian ini dengan menggunakan
sistem pengolahan citra. Sistem ini akan dapat
mengidentifikasi dan mengklasifikasikan Leukosit pada
masing-masing jenisnya. Proses mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan Leukosit, sebelumnya akan
diperlukan jenis Leukosit yang sudah diketahui label
kelas kategorinya. Label kelas kategori jenis Leukosit
diperoleh dari pakar dengan menggunakan
perancangan subsistem pakar. Hasil yang diperoleh
dalam perancangan subsistem pakar berupa data-data
ekstraksi fitur. Data-data ekstraksi fitur tersebut disimpan
dalam database dan berfungsi sebagai data referensi
Gambar 2
HASIL DAN PEMBAHASAN
. Mikroskop digital
Sistem yang akan dirancang berikutnya adalah
perancangan subsistem pengguna ( ).
Perancangan subsistem pengguna ( ) berfungsi
untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sampel
citra Leukosit baru. Sampel citra Leukosit baru akan
diekstraksi fitur sehingga akan diperoleh data-data
ekstraksi fitur. Data-data ekstraksi fitur citra Leukosit baru
dibandingkan dengan data-data referensi.
Citra Leukosit merupakan hasil dari citra
sel darah yang diambil dari kaca preparat dengan
menggunakan mikroskop digital. Citra Leukosit ini akan
diklasifikasikan dalam lima jenis yaitu
. Kelima jenis citra
Leukosit tersebut akan diekstraksi berdasarkan ciri
bentuk citra. Bentuk masing-masing jenis Leukosit ini
dapat dibedakan satu dengan lainnya berdasarkan
range nilai dan nya. Sehingga
ekstraksi berdasarkan ciri bentuknya dapat digunakan
untuk mengidentifikasi jenis Leukosit.
Subsistem pengguna ( ) dibangun bagi
pengguna umum untuk dapat mengidentifikasi jenis
Leukosit yang akan diuji. Subsistem pakar merupakan
subsistem yang digunakan bagi para pakar atau ahli
laboratorium yang dapat menganalisa dan
mengklasifikasikan jenis Leukosit. Pakar (ahli) ini adalah
seseorang yang dapat mengetahui jenis sel-sel darah,
dalam hal ini jenis Leukosit. Subsistem pakar berfungsi
sebagai subsistem yang dapat memasukkan data-data
baru jenis Leukosit untuk data referensi.
Data yang diperoleh berupa hasil perhitungan nilai
area, dan . Nilai tersebut
digunakan untuk mengklasifikasikan jenis Leukosit.
Jenis Leukosit diperoleh dengan proses citra
sel darah. Kode program sel darah dapat dilihat
sebagai berikut:
if (Form4.Image1.Picture.Bitmap = nil) then
begin
ShowMessage('Ambil dulu citra yang akan diolah');
users
users
cropping
basofil, neutrofil,
monosit, limfosit dan eosinofil
perimeter euler number
users
perimeter euler number
cropping
cropping
134
preprocessing sistem Rancangan subsistem pakar
Rancangan subsistem pengguna ( users)
referensi
pengujian
Pengumpulan
data citra
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 133-137
D. R. Fifin - Pengenalan pola citra leukosit
exit;
end;
if ((xL= xR) or (yT= yB)) then
begin
xL:= 0;
yT:= 0;
xR := Form4.Image1.Picture.Width-1;
yB := Form4.Image1.Picture.Height-1;
end;
if (Form4=nil) then
Form4.Image2.Picture.Bitmap :=
Form4.Image1.Picture.Bitmap;
Form4.Image2.Top := (Form4.Image1.Top+5);
Form4.Image2.Left:=
(Form4.Image1.Left+5)+Form4.Image1.Width;
Olah;
Sedangkan kode program perhitungan nilai area,
dan adalah sebagi berikut:
for kol := 0 to Form4.Image2.Picture.Bitmap.Height-1 do
begin
kol1:=kol+1;
for brs := 0 to Form4.Image2.Picture.Bitmap.Width-1 do
brs1:=brs;
area:=brs1*kol1;
for kol := 0 to form4.Image2.Picture.Bitmap.Height-1 do
begin
for brs := 0 to Image2.Picture.Bitmap.Width-1 do
begin
g := GetgValue(color);
b := GetbValue(color);
r := GetRValue(color);
if (r<>255) and (g<>255) and(b<>255) then
begin
perimeter:=( brs*kol);
end;
putih:=area-perimeter;
euler:=perimeter-putih;
Citra Leukosit yang diambil dalam penelitian ini
adalah sebanyak 60 citra sebagai citra referensi. Area
citra dalam penelitian ini adalah 400 piksel. Jenis citra
Leukosit mempunyai nilai dan
yang berbeda-beda. Nilai menunjukkan
banyaknnya piksel citra jenis Leukosit. Sedangkan euler
number menunjukkan banyaknya piksel yang bukan citra
dikurangi dengan banyaknya piksel citra.
Jenis Leukosit dapat diekstraksi fiturnya
berdasarkan ciri bentuknya. Ciri-ciri bentuk citra Leukosit
dapat dilihat berdasarkan range dan
nya.
. Range data perhitungan ciri citra Leukosit.
perimeter euler number
perimeter euler number
perimeter
perimeter euler
number
Obyek Referensi
Tabel 1
Range data perhitungan pada Tabel 1 merupakan
range hasil perhitungan dari 60 citra Leukosit dan
berfungsi sebagai data referensi untuk proses identifikasi
dan klasifikasi Leukosit. Sedangkan, contoh data
perhitungan pada Gambar 2 merupakan hasil imple-
mentasi subsistem pakar dalam database.
Hasil data perhitungan pada Tabel 2 digunakan
sebagai data referensi yang akan berfungsi untuk
memberikan informasi kepada pengguna tentang jenis
Leukosit yang akan diuji. Jenis Leukosit yang akan diuji
menggunakan implementasi subsistem pengguna
( ).
. Tampilan data perhitungan citra Leukosit
pada database
Tabel 2. Contoh data perhitungan citra sel darah putih
users
Gambar 2
135
Jenis Area perimeter Euler
Basofil 400 14 372
Basofil 400 42 316
Basofil 400 51 298
Basofil 400 54 292
Basofil 400 67 266
Eosinofil 400 99 202
Eosinofil 400 102 196
Eosinofil 400 107 186
Eosinofil 400 114 172
Eosinofil 400 121 158
Limfosit 400 135 130
Limfosit 400 140 120
Limfosit 400 142 116
Limfosit 400 142 116
Limfosit 400 148 104
Monosit 400 156 88
Monosit 400 157 86
Monosit 400 168 64
Monosit 400 171 58
Monosit 400 178 44
Neutrofil 400 204 8
Neutrofil 400 213 26
Neutrofil 400 216 32
Neutrofil 400 228 56
Neutrofil 400 229 58
Proses pada implementasi sub-sistem pengguna
adalah membandingkan nilai data perhitungan ekstraksi
fitur citra uji dengan nilai data perhitungan ekstraksi fitur
136
Gambar 3. Tampilan proses tambah data referensi pada
subsistem pakar
Pengujian dilakukan pada kelima jenis citra
Leukosit. Setiap jenis citra Leukosit uji akan diidentifikasi
sebanyak 15 kali untuk file citra yang sama. Pengambilan
dilakukan dengan variasi pada citra sel darah.
Citra Leukosit yang diuji sebayak 25 citra. Masing-
masing jenis citra Leukosit adalah 5 citra. Contoh hasil
pengujiannya dapat dilihat pada Gambar 4. Presentasi
masing-masing jenis citra dapat dilihat padaTabel 3.
cropping
T:tesisimagenewujibasofilpicture 005
T:tesisimagenewujieosinofil12
T:tesisimagenewujilimfosit9
T:tesisimagenewujimonositpicture 001
T:tesisimagenewujineutrofilpicture 011
Gambar 4. Contoh hasil pengujian citra ujiLeukosit
Proses identifikasi dapat mengalami kesalahan,
jika citra Leukosit tersebut dalam proses
mengalami pergeseran nilai piksel. Nilai piksel citra
Leukosit dapat dilihat pada nilai dan
nya. Nilai tersebut akan teridentifikasi secara
akurat jika nilai dan citra dalam
range yang ditentukan pada masing-masing jenis citra
Leukosit. Jangkauan tersebut memberikan perbedaan
ciri pada masing-masing jenis Leukosit. Ciri-ciri pada
masing-masing jenis citra Leukosit diperoleh dengan
mengekstraksi fitur citra berdasarkan bentuk citra
cropping
perimeter euler
number
perimeter euler number
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 133-137
D. R. Fifin - Pengenalan pola citra leukosit 137
Leukosit.
Kesalahan proses identifikasi dan klasifikasi
diperoleh berdasarkan pengujian citra dengan nilai
dan sesuai pada Gambar 4.
Kelima jenis Leukosit memberikan prediksi kesalahan
sebesar 30 %. Kesalahan ini membuktikan bahwa sistem
identifikasi dan klasifikasi jenis citra Leukosit telah
mampu mengidentifikasi dan mengkla-sifikasikan jenis
citra Leukosit.
Penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan
berdasarkan data-data hasil perhitungan sebagai
berikut:
Pertama, ekstraksi fitur citra pada penelitian ini
adalah berdasarkan nilai area, dan
. Proses tersebut dilakukan pada kedua
subsistem yaitu subsistem pengguna ( ) dan
subsistem pakar.
Kedua, subsistem pakar telah mampu melakukan
proses identifikasi dan klasifikasi oleh pakar melalui nilai
perhitungan dari ekstraksi fitur citra. Nilai perhitungan
tersebut dapat membedakan kelima jenis citra Leukosit
yaitu .
Ketiga, subsistem pengguna telah mampu
memberikan informasi kepada pengguna tentang citra
Leukosit uji.
Keempat, kesalahan proses identifikasi dan
klasifikasi diperoleh berdasarkan range nilai
dan pada citra. Kelima jenis Leukosit
memberikan prediksi kesalahan sebesar 30 %.
Kesalahan ini membuktikan bahwa sistem identifikasi
dan klasifikasi jenis citra Leukosit telah mampu
perimeter euler number
perimeter euler
number
users
basofil, limfosit, eosinofil, monosit dan neutrofil
perimeter
euler number
PENUTUP
mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis citra
Leukosit.
Aprilianti,L.M., 2006,
. Jurnal
online vol 10, Oktober 2009
Arunkumar, P & Anand S. Deshpande. 2008. A System
for Extracting Product Features from CAD Models A
Step Approach. .
1 (3) : 139 - 146
Hartadi,Diaz.,Sumardi, Isnanto,R.R. 2004. Simulasi
Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah,
Vol.8, No.2, Desember 2004 : 1 – 6
Lestari, D.R.,2008,
.
Skripsi. Jakarta: UI
Lior Shamir., John D. Delaney., Nikita Orlov., D. Mark
Eckley., Ilya G. Goldberg. 2010.
. 6 (11): 1 – 10.
e1000974
Mahasagentha, I.S. 2006.
,
http://sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/nim/2
2012732, diakses tanggal 20April 2010
Song,X., Mustofa,Y.A., Sill,J., Kasdan, H. 1997.
,
.
diakses tanggal 8 Juli 2010
DAFTAR PUSTAKA
Otomatisasi Penghi-tungan Sel
darah Merah Berbasis Pengolahan citra Digital
dengan MetodeAnalisis Warna dan Ukuran Sel
Contemporary Engineering Sciences
Transmisi,
Pengenalan Penyakit Darah dengan
Citra Darah Menggunakan Metode Logika Fuzzy
Pattern Recognition
Software and Techniques for Biologycal Image
Analysis. PloS Computational Biology
Pengolahan Citra Digital untuk
Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah
Incorporating Contextual Information in WhiteBlood
Cell Iden-tification Proceeding NIPS '97 Proceedings
of the 1997 conference on Advances in neural
information processing systems 10 ISBN:0-262-
10076-2

Contenu connexe

Similaire à Leukosit Identification Using Feature Extraction

Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterolDeteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterolAmiliya Emil
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum ivsarahmae26
 
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...roniracuda
 
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...IsmedsyahSyah1
 
Tugas presensate pcd
Tugas presensate pcdTugas presensate pcd
Tugas presensate pcdBfhie El
 
Okti Paris Presentation
Okti Paris PresentationOkti Paris Presentation
Okti Paris Presentationjohnkecops
 
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babiCase-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babiAburame-Deo Gr
 
Laporan biologi ipa 3
Laporan  biologi ipa 3Laporan  biologi ipa 3
Laporan biologi ipa 3Budi Triyanto
 
Laporan biologi ipa 3
Laporan  biologi ipa 3Laporan  biologi ipa 3
Laporan biologi ipa 3Budi Triyanto
 
Laporan biologi ipa 3
Laporan  biologi ipa 3Laporan  biologi ipa 3
Laporan biologi ipa 3Budi Triyanto
 
jurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdf
jurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdfjurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdf
jurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdfFatihaniNurqolbiah
 
Analisis dalam jaringan ppt
Analisis dalam jaringan pptAnalisis dalam jaringan ppt
Analisis dalam jaringan pptcindyaraa
 
Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukum
Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukumPemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukum
Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukumsalwa mahsum
 
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikussystem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikusUmii Charunieati
 
Sistem informasi dan pengujian golongan darah sistem a b o via sms
Sistem informasi dan pengujian golongan darah sistem a b o via smsSistem informasi dan pengujian golongan darah sistem a b o via sms
Sistem informasi dan pengujian golongan darah sistem a b o via smsRahmatdi Black
 
Konsep patologi dan patofisiologi
Konsep patologi dan patofisiologiKonsep patologi dan patofisiologi
Konsep patologi dan patofisiologiDenisFarida
 

Similaire à Leukosit Identification Using Feature Extraction (20)

Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterolDeteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
2-1-1-SM (1).pdf
2-1-1-SM (1).pdf2-1-1-SM (1).pdf
2-1-1-SM (1).pdf
 
2-1-1-SM.pdf
2-1-1-SM.pdf2-1-1-SM.pdf
2-1-1-SM.pdf
 
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
 
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...
Identifikasi Tumbuhan Obat Herbal Berdasarkan Citra Daun Menggunakan Algoritm...
 
Tugas presensate pcd
Tugas presensate pcdTugas presensate pcd
Tugas presensate pcd
 
Okti Paris Presentation
Okti Paris PresentationOkti Paris Presentation
Okti Paris Presentation
 
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babiCase-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
Case-based reasoning untuk mendiagnosa penyakit babi
 
Laporan biologi ipa 3
Laporan  biologi ipa 3Laporan  biologi ipa 3
Laporan biologi ipa 3
 
Laporan biologi ipa 3
Laporan  biologi ipa 3Laporan  biologi ipa 3
Laporan biologi ipa 3
 
Laporan biologi ipa 3
Laporan  biologi ipa 3Laporan  biologi ipa 3
Laporan biologi ipa 3
 
jurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdf
jurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdfjurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdf
jurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdf
 
Analisis dalam jaringan ppt
Analisis dalam jaringan pptAnalisis dalam jaringan ppt
Analisis dalam jaringan ppt
 
Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukum
Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukumPemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukum
Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukum
 
Apusan darah
Apusan darahApusan darah
Apusan darah
 
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikussystem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
 
Sistem informasi dan pengujian golongan darah sistem a b o via sms
Sistem informasi dan pengujian golongan darah sistem a b o via smsSistem informasi dan pengujian golongan darah sistem a b o via sms
Sistem informasi dan pengujian golongan darah sistem a b o via sms
 
Konsep patologi dan patofisiologi
Konsep patologi dan patofisiologiKonsep patologi dan patofisiologi
Konsep patologi dan patofisiologi
 

Plus de bankir212

Medpen tahap akhir
Medpen tahap akhirMedpen tahap akhir
Medpen tahap akhirbankir212
 
Medpen tahap 1
Medpen tahap 1Medpen tahap 1
Medpen tahap 1bankir212
 
J1f111019 abdul hadi
J1f111019 abdul hadiJ1f111019 abdul hadi
J1f111019 abdul hadibankir212
 
Medpen tahap 1
Medpen tahap 1Medpen tahap 1
Medpen tahap 1bankir212
 
J1 f111019 abdul hadi
J1 f111019 abdul hadiJ1 f111019 abdul hadi
J1 f111019 abdul hadibankir212
 
J1f111237 a zainal a
J1f111237 a zainal aJ1f111237 a zainal a
J1f111237 a zainal abankir212
 
J1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi asliJ1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi aslibankir212
 
Abstrak skripsi
Abstrak skripsiAbstrak skripsi
Abstrak skripsibankir212
 

Plus de bankir212 (8)

Medpen tahap akhir
Medpen tahap akhirMedpen tahap akhir
Medpen tahap akhir
 
Medpen tahap 1
Medpen tahap 1Medpen tahap 1
Medpen tahap 1
 
J1f111019 abdul hadi
J1f111019 abdul hadiJ1f111019 abdul hadi
J1f111019 abdul hadi
 
Medpen tahap 1
Medpen tahap 1Medpen tahap 1
Medpen tahap 1
 
J1 f111019 abdul hadi
J1 f111019 abdul hadiJ1 f111019 abdul hadi
J1 f111019 abdul hadi
 
J1f111237 a zainal a
J1f111237 a zainal aJ1f111237 a zainal a
J1f111237 a zainal a
 
J1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi asliJ1 f111019 abdul hadi asli
J1 f111019 abdul hadi asli
 
Abstrak skripsi
Abstrak skripsiAbstrak skripsi
Abstrak skripsi
 

Dernier

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Dernier (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

Leukosit Identification Using Feature Extraction

  • 1. ISSN: 1693-1246 Juli 2010 JF P F I http://journal.unnes.ac.id Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 133 - 137 PENGENALAN POLA CITRA DENGAN METODE EKSTRAKSI FITUR CITRA LEUKOSIT D. R. Fifin* Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia, 50299 Diterima: 12 Januari 2010, Disetujui: 1 Maret 2010, Dipublikasikan: Juli 2010 Leukosit terdiri dari berbagai macam bentuk. Berdasarkan bentuknya maka leukosit dibedakan lima jenis, yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit dan monosit. Perbedaan bentuk ini yang melatar belakangi proses pengenalan pola citra leukosit dengan metode ekstraksi fitur. Tujuannya agar mempermudah proses identifikasi jenis leukosit secara otomatis. Proses identifikasi memerlukan data-data ekstraksi fitur citra, meliputi area citra, perimeter dan euler number. Data-data ekstraksi fitur citra ini akan dimasukkan ke dalam data referensi dalam database. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa proses identifikasi diperoleh berdasarkan range nilai perimeter dan euler number pada citra. Kelima jenis leukosit memberikan prediksi kesalahan sebesar 30 %. Kesalahan ini membuktikan bahwa sistem identifikasi jenis citra leukosit telah mampu mengidentifikasi jenis citra Leukosit. Based on their forms, leucocytes can be classified into five types. They are basophyle, eosinophyle, neutrophyle, lymphocyte, and monocyte. The difference of the forms was considered as the basic of imaging pattern identification using feature extraction methods which aiming simplify identification process of leucocyte types automatically. The process need imaging feature extraction data, including imaging area, perimeter, and Euler number. The data of imaging are entered on data reference and database. The result shows that identification can be found using perimeter value and Euler number of imaging. Five leucocyte types give 30% prediction of error.The error proves that identification system can identify the types of leucocyte imaging. leucocytes; perimeter; euler number ABSTRAK ABSTRACT Keywords: © 2010 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang PENDAHULUAN Leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah. Leukosit ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit terdiri dari berbagai macam bentuk. Berdasarkan bentuknya maka Leukosit dibedakan lima jenis, yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit dan monosit. Perbedaan bentuk ini yang melatar belakangi proses pengenalan pola citra Leukosit dengan metode ekstraksi fitur. Pengenalan pola citra sel darah dimulai dengan mengambil citra sel darah secara digital. Pengambilan citra sel darah ini menggunakan mikroskop digital. Mikroskop digital merupakan mikroskop cahaya yang telah dimodifikasi dengan kamera digital. Mikroskop digital akan dihubungkan dengan perangkat lunak komputer. Perkembangan perangkat lunak komputer yang begitu pesat dan didukung konsep pengenalan pola dan teknik pengolahan citra, maka diharapkan identifikasi Leukosit dapat secara otomatis diperoleh. Berbagai penelitian berkaitan dengan penelitian sel darah dilakukan seperti pada penelitian Song, dkk (1997) mengusulkan untuk menggabungkan teknik informasi kontekstual ke dalam klasifikasi objek. Dalam dunia nyata ada kasus di mana identitas obyek disebabkan oleh kebisingan dalam pengukuran ambigu berdasarkan klasifikasi yang harus dilakukan. Hal ini membantu untuk mengurangi ambiguitas dengan memanfaatkan informasi tambahan disebut sebagai konteks,yang dalam kasus peneltian Song adalah identitas obyek yang menyertainya. Teknik Song dkk diterapkan untuk klasifikasi Leukosit. Perbandingan dibuat terhadap "konteks tidak" yang pendekatannya menunjukkan klasifikasi unggul yang dicapai dengan menggunakan konteks. Proses klasifikasi menunjukkan secara signifikan mengurangi tingkat alarm palsu dan sangat mengurangi biaya tes. Hartadi, dkk (2004), menyampaikan laporan penelitiannya tentang pengamatan dan penghitungan sel darah secara otomatis dengan analisis citra. Tujuan Hartadi, dkk adalah membuat suatu sistem yang mampu memberikan inovasi-inovasi dengan pengukuran program simulasi yang dapat menghitung jumlah sel darah merah, yang terdapat dalam citra digital secara automatis. Citra yang akan diolah adalah hasil pemotretan sel darah merah dengan menggunakan kamera dan mikroskop khusus, tanpa membahas proses pemotretannya. Perancangan meliputi algoritma mulai dari pembacaan citra digital hingga penghitungan jumlah sel darah merah dalam citra. Analisis citra merupakan salah satu metode dalam pengolahan citra digital. Menurut Aprilianti (2006), menyampaikan bahwa perkembangan teknologi dunia medis saat ini menuntut kita untuk menciptakan suatu inovasi, demikian halnya dengan metode penghitungan jumlah sel darah merah. Analisis yang dilakukan oleh dokter berdasarkan *Alamat korespondensi: Pandean Barat 35 RT 03 RW 01 Rembang Mobile Phone: 081575316312 Email: phing_fis@yahoo.com
  • 2. preparat darah tidak selalu sama antara dokter yang satu dengan dokter yang lain. Ketelitian dan konsentrasi dokter sangat menentukan hasil analisis. Mahasagentha (2006), melakukan penelitan untuk menghitung jumlah sel darah merah dengan metode pengolahan citra. Sel darah merah salah satunya, untuk meneliti atau menghitung jumlah akan diambil sampelnya untuk kemudian diamati, namun tingkat ketelitian seseorang berbeda terutama untuk menghitung jumlah sel darah merah Program simulasi pengolahan citra digital eritrosit ini menggunakan citra biner pada proses pengolahannnya. Lestari (2008), menyampaikan laporan penelitiannya yang bertujuan untuk mengenali dan menganalisa penyakit darah Leukimia dengan citra darah menggunakan metode . Proses pengenalan penyakit darah dilakukan dengan beberapa operasi pengolahan citra. Penelitian yang peneliti lakukan diharapkan dapat menambah proses pemeriksaan darah yang selama ini dilakukan. Tahapan proses identifikasi dan klasifikasi Leukosit dapat digambarkan pada Gambar 1. Gambar tersebut menjelaskan tentang rancangan metode penelitian sistem identifikasi dan klasifikasi Leukosit. . Rancangan metode penelitian Persiapan sebelum penelitian adalah dengan mengambil satu tetes darah dari pasien. Kemudian, darah diletakkan dalam preparat dan dibuat lapisan tipis agar sel-sel darah tidak saling menumpuk satu sama lain. Sampel darah dikeringkan, kemudian darah ditetesi dengan dan dan dikeringkan kembali. Proses selanjutnya, sel darah pada kaca preparat siap dilakukan proses pengambilan citra. Proses pengambilan citra dilakukan dengan menggunakan mikroskop digital. Mikroskop digital ini merupakan mikroskop yang dilengkapi dengan kamera digital jenis prolink. Perbesaran yang dilakukan pada proses pengambilan citra adalah 500 kali. Citra sel darah diperoleh dengan ukuran citra sebesar (640 x 480) piksel dan disimpan dalam format bitmap (bmp). Logika Fuzzy methanol giemsa METODE Gambar 1 Sistem identifikasi dan klasifikasi Leukosit dibangun dalam penelitian ini dengan menggunakan sistem pengolahan citra. Sistem ini akan dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan Leukosit pada masing-masing jenisnya. Proses mengidentifikasi dan mengklasifikasikan Leukosit, sebelumnya akan diperlukan jenis Leukosit yang sudah diketahui label kelas kategorinya. Label kelas kategori jenis Leukosit diperoleh dari pakar dengan menggunakan perancangan subsistem pakar. Hasil yang diperoleh dalam perancangan subsistem pakar berupa data-data ekstraksi fitur. Data-data ekstraksi fitur tersebut disimpan dalam database dan berfungsi sebagai data referensi Gambar 2 HASIL DAN PEMBAHASAN . Mikroskop digital Sistem yang akan dirancang berikutnya adalah perancangan subsistem pengguna ( ). Perancangan subsistem pengguna ( ) berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sampel citra Leukosit baru. Sampel citra Leukosit baru akan diekstraksi fitur sehingga akan diperoleh data-data ekstraksi fitur. Data-data ekstraksi fitur citra Leukosit baru dibandingkan dengan data-data referensi. Citra Leukosit merupakan hasil dari citra sel darah yang diambil dari kaca preparat dengan menggunakan mikroskop digital. Citra Leukosit ini akan diklasifikasikan dalam lima jenis yaitu . Kelima jenis citra Leukosit tersebut akan diekstraksi berdasarkan ciri bentuk citra. Bentuk masing-masing jenis Leukosit ini dapat dibedakan satu dengan lainnya berdasarkan range nilai dan nya. Sehingga ekstraksi berdasarkan ciri bentuknya dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis Leukosit. Subsistem pengguna ( ) dibangun bagi pengguna umum untuk dapat mengidentifikasi jenis Leukosit yang akan diuji. Subsistem pakar merupakan subsistem yang digunakan bagi para pakar atau ahli laboratorium yang dapat menganalisa dan mengklasifikasikan jenis Leukosit. Pakar (ahli) ini adalah seseorang yang dapat mengetahui jenis sel-sel darah, dalam hal ini jenis Leukosit. Subsistem pakar berfungsi sebagai subsistem yang dapat memasukkan data-data baru jenis Leukosit untuk data referensi. Data yang diperoleh berupa hasil perhitungan nilai area, dan . Nilai tersebut digunakan untuk mengklasifikasikan jenis Leukosit. Jenis Leukosit diperoleh dengan proses citra sel darah. Kode program sel darah dapat dilihat sebagai berikut: if (Form4.Image1.Picture.Bitmap = nil) then begin ShowMessage('Ambil dulu citra yang akan diolah'); users users cropping basofil, neutrofil, monosit, limfosit dan eosinofil perimeter euler number users perimeter euler number cropping cropping 134 preprocessing sistem Rancangan subsistem pakar Rancangan subsistem pengguna ( users) referensi pengujian Pengumpulan data citra Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 133-137
  • 3. D. R. Fifin - Pengenalan pola citra leukosit exit; end; if ((xL= xR) or (yT= yB)) then begin xL:= 0; yT:= 0; xR := Form4.Image1.Picture.Width-1; yB := Form4.Image1.Picture.Height-1; end; if (Form4=nil) then Form4.Image2.Picture.Bitmap := Form4.Image1.Picture.Bitmap; Form4.Image2.Top := (Form4.Image1.Top+5); Form4.Image2.Left:= (Form4.Image1.Left+5)+Form4.Image1.Width; Olah; Sedangkan kode program perhitungan nilai area, dan adalah sebagi berikut: for kol := 0 to Form4.Image2.Picture.Bitmap.Height-1 do begin kol1:=kol+1; for brs := 0 to Form4.Image2.Picture.Bitmap.Width-1 do brs1:=brs; area:=brs1*kol1; for kol := 0 to form4.Image2.Picture.Bitmap.Height-1 do begin for brs := 0 to Image2.Picture.Bitmap.Width-1 do begin g := GetgValue(color); b := GetbValue(color); r := GetRValue(color); if (r<>255) and (g<>255) and(b<>255) then begin perimeter:=( brs*kol); end; putih:=area-perimeter; euler:=perimeter-putih; Citra Leukosit yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 citra sebagai citra referensi. Area citra dalam penelitian ini adalah 400 piksel. Jenis citra Leukosit mempunyai nilai dan yang berbeda-beda. Nilai menunjukkan banyaknnya piksel citra jenis Leukosit. Sedangkan euler number menunjukkan banyaknya piksel yang bukan citra dikurangi dengan banyaknya piksel citra. Jenis Leukosit dapat diekstraksi fiturnya berdasarkan ciri bentuknya. Ciri-ciri bentuk citra Leukosit dapat dilihat berdasarkan range dan nya. . Range data perhitungan ciri citra Leukosit. perimeter euler number perimeter euler number perimeter perimeter euler number Obyek Referensi Tabel 1 Range data perhitungan pada Tabel 1 merupakan range hasil perhitungan dari 60 citra Leukosit dan berfungsi sebagai data referensi untuk proses identifikasi dan klasifikasi Leukosit. Sedangkan, contoh data perhitungan pada Gambar 2 merupakan hasil imple- mentasi subsistem pakar dalam database. Hasil data perhitungan pada Tabel 2 digunakan sebagai data referensi yang akan berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang jenis Leukosit yang akan diuji. Jenis Leukosit yang akan diuji menggunakan implementasi subsistem pengguna ( ). . Tampilan data perhitungan citra Leukosit pada database Tabel 2. Contoh data perhitungan citra sel darah putih users Gambar 2 135 Jenis Area perimeter Euler Basofil 400 14 372 Basofil 400 42 316 Basofil 400 51 298 Basofil 400 54 292 Basofil 400 67 266 Eosinofil 400 99 202 Eosinofil 400 102 196 Eosinofil 400 107 186 Eosinofil 400 114 172 Eosinofil 400 121 158 Limfosit 400 135 130 Limfosit 400 140 120 Limfosit 400 142 116 Limfosit 400 142 116 Limfosit 400 148 104 Monosit 400 156 88 Monosit 400 157 86 Monosit 400 168 64 Monosit 400 171 58 Monosit 400 178 44 Neutrofil 400 204 8 Neutrofil 400 213 26 Neutrofil 400 216 32 Neutrofil 400 228 56 Neutrofil 400 229 58
  • 4. Proses pada implementasi sub-sistem pengguna adalah membandingkan nilai data perhitungan ekstraksi fitur citra uji dengan nilai data perhitungan ekstraksi fitur 136 Gambar 3. Tampilan proses tambah data referensi pada subsistem pakar Pengujian dilakukan pada kelima jenis citra Leukosit. Setiap jenis citra Leukosit uji akan diidentifikasi sebanyak 15 kali untuk file citra yang sama. Pengambilan dilakukan dengan variasi pada citra sel darah. Citra Leukosit yang diuji sebayak 25 citra. Masing- masing jenis citra Leukosit adalah 5 citra. Contoh hasil pengujiannya dapat dilihat pada Gambar 4. Presentasi masing-masing jenis citra dapat dilihat padaTabel 3. cropping T:tesisimagenewujibasofilpicture 005 T:tesisimagenewujieosinofil12 T:tesisimagenewujilimfosit9 T:tesisimagenewujimonositpicture 001 T:tesisimagenewujineutrofilpicture 011 Gambar 4. Contoh hasil pengujian citra ujiLeukosit Proses identifikasi dapat mengalami kesalahan, jika citra Leukosit tersebut dalam proses mengalami pergeseran nilai piksel. Nilai piksel citra Leukosit dapat dilihat pada nilai dan nya. Nilai tersebut akan teridentifikasi secara akurat jika nilai dan citra dalam range yang ditentukan pada masing-masing jenis citra Leukosit. Jangkauan tersebut memberikan perbedaan ciri pada masing-masing jenis Leukosit. Ciri-ciri pada masing-masing jenis citra Leukosit diperoleh dengan mengekstraksi fitur citra berdasarkan bentuk citra cropping perimeter euler number perimeter euler number Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 133-137
  • 5. D. R. Fifin - Pengenalan pola citra leukosit 137 Leukosit. Kesalahan proses identifikasi dan klasifikasi diperoleh berdasarkan pengujian citra dengan nilai dan sesuai pada Gambar 4. Kelima jenis Leukosit memberikan prediksi kesalahan sebesar 30 %. Kesalahan ini membuktikan bahwa sistem identifikasi dan klasifikasi jenis citra Leukosit telah mampu mengidentifikasi dan mengkla-sifikasikan jenis citra Leukosit. Penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan berdasarkan data-data hasil perhitungan sebagai berikut: Pertama, ekstraksi fitur citra pada penelitian ini adalah berdasarkan nilai area, dan . Proses tersebut dilakukan pada kedua subsistem yaitu subsistem pengguna ( ) dan subsistem pakar. Kedua, subsistem pakar telah mampu melakukan proses identifikasi dan klasifikasi oleh pakar melalui nilai perhitungan dari ekstraksi fitur citra. Nilai perhitungan tersebut dapat membedakan kelima jenis citra Leukosit yaitu . Ketiga, subsistem pengguna telah mampu memberikan informasi kepada pengguna tentang citra Leukosit uji. Keempat, kesalahan proses identifikasi dan klasifikasi diperoleh berdasarkan range nilai dan pada citra. Kelima jenis Leukosit memberikan prediksi kesalahan sebesar 30 %. Kesalahan ini membuktikan bahwa sistem identifikasi dan klasifikasi jenis citra Leukosit telah mampu perimeter euler number perimeter euler number users basofil, limfosit, eosinofil, monosit dan neutrofil perimeter euler number PENUTUP mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis citra Leukosit. Aprilianti,L.M., 2006, . Jurnal online vol 10, Oktober 2009 Arunkumar, P & Anand S. Deshpande. 2008. A System for Extracting Product Features from CAD Models A Step Approach. . 1 (3) : 139 - 146 Hartadi,Diaz.,Sumardi, Isnanto,R.R. 2004. Simulasi Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah, Vol.8, No.2, Desember 2004 : 1 – 6 Lestari, D.R.,2008, . Skripsi. Jakarta: UI Lior Shamir., John D. Delaney., Nikita Orlov., D. Mark Eckley., Ilya G. Goldberg. 2010. . 6 (11): 1 – 10. e1000974 Mahasagentha, I.S. 2006. , http://sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/nim/2 2012732, diakses tanggal 20April 2010 Song,X., Mustofa,Y.A., Sill,J., Kasdan, H. 1997. , . diakses tanggal 8 Juli 2010 DAFTAR PUSTAKA Otomatisasi Penghi-tungan Sel darah Merah Berbasis Pengolahan citra Digital dengan MetodeAnalisis Warna dan Ukuran Sel Contemporary Engineering Sciences Transmisi, Pengenalan Penyakit Darah dengan Citra Darah Menggunakan Metode Logika Fuzzy Pattern Recognition Software and Techniques for Biologycal Image Analysis. PloS Computational Biology Pengolahan Citra Digital untuk Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah Incorporating Contextual Information in WhiteBlood Cell Iden-tification Proceeding NIPS '97 Proceedings of the 1997 conference on Advances in neural information processing systems 10 ISBN:0-262- 10076-2