Dokumen tersebut merangkum materi soal ujian kompetensi guru kelas tentang PKn yang mencakup konsep kejujuran, nasionalisme, demokrasi, pancasila, NKRI, sistem pemerintahan, dan politik luar negeri ASEAN dan Indonesia. Materi tersebut meliputi proses pembelajaran, penilaian sikap, sanksi pelanggaran norma, prinsip demokrasi, kategorisasi peraturan perundangan, sejarah pancasila, dan nilai-nilainya se
1. 1
PREDIKSI MATERI SOAL
BERDASARKAN KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL
SERTIFIKASI GURU KELAS
MATERI PEMBELAJARAN PKn
2.1.1 Merumuskan proses belajar PKn tentang konsep kejujuran
Konsep pembelajaran tentang kejujuran adalah masuk dalam ranah sikaf. Sikaf dapat
tercermin dalam sebuah tingkah laku atau prilaku siswa itu sendiri. Atas dasar
tersebut, maka rumusan proses pembelajaran konsep kejujuran harus dirancang dalam
bentuk proses prilaku baik secara perorangan maupun kelompok diskusi. Misalnya
diskusi kelombok, depat, musyawarah dan lain-lain.
2.1.2 Membuat tes proses pembelajaran tentang sikap nasionalisme
Tes tentang pembelajaran sikaf nasionalisme dapat dirumuskan dalam tes sekala sikaf
dengan menggunakan media angket tentang sikaf siswa secara pribadi terhadap rasa
nasionalisme terhadap Bangsa dan Negara.
Test sekala sikaf merupakan test subjektif bersisikan sikaf-sikaf yang diharapkan
dimilki siswa yang dituangkan dalam pertanyaan-pertanyaan dengan alternative
jawaban (setuju, kurang setuju, sangat setuju) atau alternative lain yang disesuaikan
dengan pertanyaanya.
2.2.1 Membuat contoh sangsi pelanggaran norma yang berlaku di sekolah
Sanksi-sanksi yang diberlakukan di sekolah merupakan hasil rumusan kesepakatan
antara, pihak sekolah, komite dan orang tua siswa yang dituangkan dalam tata tertib
sekolah. Semua bentuk sanksi yang nantinya diberlakukan harus bersifat mendidik dan
menanamkan sikaf taat hokum. Misalnya jika siswa tidak membuang sampah pada
tempatnya, maka hukumannya harus membuat dia mau membuang sampah. Siswa
yang bolos sekolah, hukumannya harus mengacu kepada sikaf agar dia tidak
mengulangi prilaku bolosnya itu.
2.3.1 Menelaah prinsip-prinsip demokrasi.
Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan di mana kedaulatan ada di tangan
rakyat. Artinya, dalam negara demokrasi rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi.
Namun, bukan berarti rakyatlah yang menjalankan roda pemerintahan. Rakyat
diberikan kesempatan untuk ikut serta menentukan jalannya pemerintahan. Kekuasaan
ini terwujud dalam suatu sistem pemilihan wakil rakyat. Rakyat menyerahkan
kekuasaannya kepada para wakil yang duduk di pemerintahan. Dengan demikian,
pemerintah sesungguhnya memegang amanat rakyat.
2.3.2 Mengkategorikan Peraturan perundang- undangan di tingkat pusat dan daerah.
Dilihat dari wilayah pemberlakuannya, peraturan perundang-undangan dibagi menjadi
dua jenis. Pertama, peraturan perundang-undangan tingkat pusat. Kedua, peraturan
perundang-undangan tingkat daerah.
Peraturan perundang-undangan tingkat pusat dibuat oleh pemerintah tingkat pusat.
Paraturan perundang-undangan tingkat pusat diberlakukan bagi seluruh rakyat
Indonesia. (Contohnya UUD 45, PP, Permen)
2. 2
Perundanga-undangan tingkat daerah dibuat oleh pemerintahan daerah dan hanya
berlaku bagi daerah tersebut.(contohnya Perda)
2.4.1 Mengemukakan sejarah terbentuknya Pancasila sebagai pandangan hidup dan sejarah
Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi penting dalam kehidupan bernegara.
Pancasila menjadi penentu arah dan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup artinya bahwa pancasila harus dijadikan tuntunan
untuk menjalankan kehidupan bernegara. Segenap warga Indonesia harus menjunjung
tinggi nilai-nilai Pancasila. Bila semua dapat melakukannya maka cita-cita luhur
bangsa Indonesia akan terwujud. Cita-cita luhur yang dimaksud yaitu masyarakat adil
dan makmur.
Sejarah perumusanPancasila sangatlah panjang, namun berkat kebersamaan para
tokoh bangsa yang diantaranya beberapa rumusan yang diajukan oleh :
Mohammad Yamin.
1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5.
Kesejahteraan Rakyat
Soepomo.
1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Keseimbangan Lahir dan Batin 4. Musyawarah 5.
Keadilan Rakyat
Soekarno.
1. Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme 2. Peri Kemanusiaan atau
Internasionalisme 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5.
Ketuhanan Yang Maha Esa
2.4.2 Menyimpulkan nilai-nilai Pancasila,sebagai idiologi negara.
Pancasila yang merupakan rakuman tatanan nilai-nilai luhur segenap Bangsa dan
Negara Indonesia menjadi idiologi dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Semua lapisan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, wajib metaati
semua nilai yang terkandung di dalamnya.
2.5.1 Menganalisis pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Pasal 1 UUD tahun 1945 (ayat1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan,
yang berbentuk Republik.
Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah menjadi harga
mati, artinya baik pemerintah pusat, daerah dan segenap rakyat Indonesia
berkewajiban untuk menjaga keutuhan NIKRI, dengan meciptkan kehidupan yang
damai, tolerasi, utuh, demokratis, saling menghargai dan menghormati keragaman
suku, budaya, bahasa, dan agama sebagai kesatuan saling melengkapi.
2.5.2 Menelaah bentuk-bentuk manifestasi nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
Benruk-bentuk mansifestasi nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
1. Prilaku Cinta tanah air dan bangsa
2. Menghormati keragam suku bangsa sebagai keutuhan bangsa
3. Perduli terhadap sesama
4. Menjaga dan memelihara pasilitas-pasilitas umum
3. 3
5. Menjaga dan mengembangkan kelestarian budaya bangsa
2.6.1 Menelaah setiap lembaga-lembaga pemerintahan di tingkat desa, kabupaten/kota,
provinsi, dan pusat.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut bahwa
desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Yang termasuk lembaga-
lembaga di Desa adalah; Kepala Desa, BPD,Perangkat Desa,)
Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah provinsi.
Pemerintahan kabupaten terdiri atas pemerintah kabupaten dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten. Pemerintah kabupaten terdiri atas bupati dan
perangkatnya.
Hak dan kewajiban pemerintah kabupaten/kota diatur dalam pasal 21 dan 22 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Hak pemerintah
kabupaten/kota sendiri antara lain:
a. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.
b. Memilih pimpinan daerah.
c. Mengelola aparatur daerah.
d. Mengelola kekayaan daerah.
e. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.
f. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya lainnya yang berada di daerah.
g. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
h. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
Lembaga-lembaga daerah di tingkat Kabupaten Kota yaitu; Bupati/Wali Kota,
DPRD,Polres, Kodim, Pengadilan negeri, Kejaksaan negeri)
Provinsi adalah nama sebuah pembagian wilayah administratif dibawah wilayah
nasional. Kata ini merupakan kata pungutan dari bahasa Belanda provincie yang
berasal dari bahasa Latin dan pertama kalinya digunakan di kekaisaran Romawi.
Mereka membagi wilayah kekuasaan mereka atas provincie.Dalam pembagian
administratif, Indonesia terdiri atas 33 provinsi yang masing-masing provinsi dikepalai
oleh seorang gubernur.(Lembaga-lembaga tingkat Provinsi: Gubernur, DPRD, Sekda,
Sekertariat DPRD, Pamongpraja,
Pemerintahan Pusat adalah Presiden. Sedangkan Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan ada di tangan rakyat: MPR, DPR, DPD,
Presiden, MA (lembaga kehakiman), MK (Kekuasaan kehakiman), Komisi Yudisial,
BPK,
2.6.2. Menelaah system Pemilu dan Pilkada yang ada di Indonesia
Pemilu dan Pilkada di Indonesia dilaksanakan dengan sitem langsung oleh rakyat
dengan prinsip LUBER (Langsung Umum Bebas dan Rahasia)
4. 4
2.7.1 Menelaah prinsip politik luar negeri dan dalam negeri ASEAN.
Prinsip politik Indonesia adalah bebas aktif,
Prinsif politik luar negeri Indonesia adalah menerapkan system politik bebas aktif.
Rumusan yang ada pada alinea I dan alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan
dasar hukum yang sangat kuat bagi politik luar negeri RI. Namun dari rumusan
tersebut, kita belum mendapatkan gambaran mengenai makna politik luar negeri yang
bebas aktif.
Menurut Mochtar Kusumaatmaja rumusan bebas aktif sebagai berikut : Bebas, dalam
pengertian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada
dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagaimana dicerminkan dalam
Pancasila. Aktif, berarti bahwa di dalam menjalankan kebijaksanaan luar negerinya,
Indonesia tidak bersifat pasif-reaktif atas kejadiankejadian internasionalnya,
melainkan bersifat aktif.