SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  51
GANGGUAN PSIKOTIK
SINGKAT
dr. Mutiara Anissa, Sp.KJ
PENDAHULUAN
Urutan Hirarki Blok Diagnosis Gangguan Jiwa berdasarkan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III :
I.Gangguan Mental Organik dan Simptomatik (F00-F09)
II.Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Menetap (F20-
F29)
III.Gangguan Susana Perasaan (Mood/Afektif) (F30-F39)
IV.Ganggan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Stres (F40-
F48)
V.Sindrom perilku yang berhubunga dengan gangguan fisiologis dan faktor
fisik (F50-F59)
VI.Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewas (F60-F69)
VII.Retadasi Mental (F70-F79)
VIII.Gangguan Perkmebangan Psikologis (F80-F89)
IX.Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Masa Kanak Remaja
(F90-F98)
X.Kondisi Lain yang menjadi Fokus Perhatian (Kode Z)
F2: SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL, GANGGUAN
WAHAM[ KELOMPOKGANGGUAN PSIKOTIK”NONORGANIK”]
• Ciri khas gangguan jiwa yang tergolong dalam blok
ini adalah terdapatnya : gejala psikotik yang cukup
bermakna dan yang tidak disebabkan oleh
Gangguan Mental Organik (F0) dan Gangguan
Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat
Psikoaktif (F1).
Yang tergolong dalamblokini adalah
:
• F20: Skizofrenia
• F21: Gangguan Skizotipal
• F22: Gangguan WahamMenetap
• F23: Gangguan PsikotikAkut dan Sementara
• F24: Gangguan WahamTerinduksi
• F25: Gangguan Skizoafektif
• F28: Gangguan PsikotikLainnya
GANGGUAN PSIKOTIKSINGKAT
• Gangguan psikotik singkat merupakan sindrom psikotik
akut dan sementara.
• Gangguan psikotik terjadi jika seseorang kehilangan
kemampuannya untuk membedakan 1) realita atau bukan;
2) membedakan pikiran yang sesuai logika atau tidak; dan
3) menilai perilaku yang serasi dan bukan disebabkan oleh
gangguan mental organik atau akibat penggunaan zat
psikoaktif.
• Gejala psikotik meliputi halusinasi, perilaku gaduh gelisah,
kacau, aktivitas berlebihan atau retardasi psikomotor berat,
perilaku katatonik, pembicaraan yang kacau atau waham,
tanpa tilikan yang baik (dalam keadaan remisi tilikan dapat
bertambah baik).
• Waham : keyakinan yang salah (tidak sesuai dengan
kenyataan, budaya dan norma yang berlaku), yang
tetap dipertahankan walaupun telah dikoreksi dan
diberikan bukti-bukti. Misalnya : makhluk angkasa luar
menanamkan elektroda di tak manusia.
• Halusinasi adalah adanya persepsi yang dirasakan
(dapat berupa pendengaran, penglihatan, penciuman,
perabaan) yang dialami walaupun tidak ada rangsang.
Misalnya: mendengar suara tapi tidak ada orang yang
berbicara.
• Perilaku katatonia : penurunan aktivitas motorik
secara ekstrim, manifestasi : gerakan melambat
hingga tak bergerak dan kaku seperti patung.
SEJARAH
• Gangguan psikotik singkat sangat kurang dipelajari
dlm psikiatri di US  diakibatkan seringnya
perubahan kriteria diagnostik 15 tahun terakhir.
• Pasien dengan gangguan yang serupa dengan
gangguan psikotik singkat dulu dimasukan sebagai
mengalami reaktif, histerikal, stress dan psikosis
psikogenik.
• Psikosis reaktif juga sering digunakan sebagai sinonim
untuk skizofrenia dgn prognosis yang baik, tetapi
diagnosis gangguan psikotik singkat pada DSM IV TR
tidak bermaksud adanya hubungan dengan
skizofrenia.
SEJARAH
• Karl Jasper (1913)
 Gambaran penting untuk diagnosis psikosis
reaktif :
 stresor yang dapat diketahui dan sangat
traumatik
 hubungan sementara yg dekat antara stresor &
perkembangan dari psikosis
 perjalanan yang lambat dari episode psikotik
Isi dari psikosis  mencerminkan dasar
dari pengalaman traumatik dan perkembangan
dari psikosis terlihat memiliki tujuan tertentu
bagi pasien (sebagai pelarian dari sebuah
kondisi traumatik).
EPIDEMIOLOGI
• Insiden & Prevalensi pasti tidak diketahui, tetapi
secara umum dianggap jarang.
• >> Pasien muda (20 dan 30 tahunan)
• Negara berkembang : Wanita >> (data masih terbatas)
• Pendapat klinikus  paling sering pada pasien dari
kelompok sosioekonomi rendah dan yang mengalami
bencana alam atau perubahan kebudayaan yg besar
(imigran).
• Seseorang yang telah mengalami stresor psikososial
yang berat mungkin mengalami resiko > utk gangguan
psikotik singkat berikutnya.
• Gangguan ini bisa terdapat pada pasien dengan
gangguan kepribadian (paling sering gangguan
kepribadian histerionik, narsistik, paranoid, skizotipal,
dan bo rde rline ).
ETIOLOGI
• Penyebab gangguan psikotik singkat tidak diketahui.
• Pasien dengan gangguan kepribadian memiliki
kerentanan biologikal/ psikologikal terhadap timbulnya
gejala psikotik, terutama bo rde rline , skizoid, skizotipal
atau paranoid.
• Adanya riwayat gangguan skizofrenia atau mood
dalam keluarganya, tetapi ini tidak menentukan.
• Formulasi psikodinamik :
• Menekankan adanya mekanisme koping yang tidak
adekuat
• Kemungkinan keuntungan sekunder pada pasien
dengan gejala psikotik.
• Gejala psikotik merupakan suatu mekanisme
pertahanan terhadap fantasi yang terlarang,
pemenuhan terhadap keinginan yang tidak
tercapai, atau sebagai pelarian dari situasi yang
penuh dengan stres psikososial.
ETIOLOGI
DIAGNOSIS
• Karena variasi dan sifatnya yang tidak stabil dari gangguan
ini maka terkadang sulit untuk membuat diagnosis pada
praktek klinik.
• Kriteria diagnosis dapat menggunakan :
• Diag no stic and Statistik Manualo f Me ntalDiso rde rs
(DSM) V
• Inte rnatio nalStatisticalClassificatio n o f Dise ase s and
Re late d He alth Pro ble m s (ICD-10)
• Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
(PPDGJ) III
Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat
(DSMV)
A. Terdapat satu (atau lebih) gejala berikut ini :
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara kacau (misalnya, sering menyimpang atau inkoheren)
4. Perilaku kacau atau katatonik yang nyata
(jangan memasukkan suatu gejala jika merupaka pola respon
yang dinilai secara kulltural).
B. Durasi suatu gangguan paling kurang 1 hari tetapi kurang 1
bulan, yang pada akhirnya kembali pada fungsi premorbid.
C. Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mood
dengan ciri psikotik, gangguan skizoafektif, atau skizofrenia dan
bukan efek fisiologis langsung dari zat (misalnya
penyalahgunaan zat, pengobatan) atau suatu kondisi medik
umum.
Sebutkan jika :
Dengan stressor yang jelas : gejala terjadi sesaat setelah dan
secara jel;as merupakan respon terhadap peristiwa tersebut,
sendiri atau bersamaan, akan menyebabkan penderitaan
yang nyatata bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang
serupa dalam kultur orang tersebut.
Tanpa stressor yang jelas: jika gejala tidak terjadi sesaat
setelah dan secara jel;as merupakan respon terhadap
peristiwa tersebut, sendiri atau bersamaan, akan
menyebabkan penderitaan yang nyatata bagi hampir setiap
orang dalam keadaan yang serupa dalam kultur orang
tersebut.
Dengan onset post partum : jika onset terjadi dalam 4 minggu
post partum.
Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat
(DSMV)
• Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan
prioritas yang untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini.
Urutan priortitasnya adalah :
1. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang : gejala
psikotik menjadi nyata dan mengganggu pekerjaan sehari-
hari, tidak termasuk periode prodromal yang tidak jelas.
2. Adanya sindrom yang khas berupa polimorfik (beraneka
ragam dan berubah cepat) atau schizo phre nia-like (gejala
skizofrenia yang khas)
3. Adanya stres akut yang berkaitan (tidak selalu ada).
4. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung.
• Tidak memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif,
walaupun perubahan emosional dan gejala afektif individual
menonjol dari waktu ke waktu.
• Tidak ada penyebab organik seperti trauma kapitis, delirium, atau
demensia, tidak merupakan intoksikasi obat-obatan atau alkohol.
Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat
(PPDGJIII/ICD 10)
Sub Tipe Gejala
Gangguan psikotik polimorfik
akut tanpa gejala skizofrenia
 
Harus ada beberapa jenis halusinasi dan waham
yang berubah dalam jenis dan intensitasnya,
keadaan emosional yang sama beraneka ragam,
namun tidak memenuhi kriteria skizofrenia.
Gangguan psikotik polimorfik
akut dengan gejala
skizofrenia
 
Disertai gejala yang memenuhi kriteria
skizofrenia yang harus sudah ada untuk
sebagian besar waktu sejak munculnya
gambaran klinis psikotik itu secara jelas.
Gangguan psikotik Lir-
skizofrenia
Memenuhi kriteria skizofrenia, tidak memenuhi
kriteria psikosis polimorfik akut.
Gangguan psikotik akut
lainnya dengan predominan
waham
Waham dan halusinasi harus sudah ada, namun
kriteria skizofrenia dan psikosis polimorfik akut
tidak terpenuhi.
Gangguan psikotik akut dan
sementara lainnya
Gangguan psikotik lain yang tidak dapat
diklasifikasi ke dalam kategori manapun.
Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat
(PPDGJIII/ICD 10)
• Apabila gejala skizofrenia menetap > 1 bulan,
diagnosis yang tepat untuk dipertimbangkan adalah
skizofrenia.
• Apabila waham menetap > 3 bulan , gangguan waham
menetap.
Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat
(PPDGJIII/ICD 10)
• Diagnosis tidak hanya diperoleh dari pasien (gejala
psikotik yang jelas.
• Alloananmesis keluarga atau teman  riwayat
penyakit seperti gejala prodromal, episode gangguan
mood sebelumnya, penggunaan terakhir tentang
penggunaan zat psikomimetik, adanya faktor
pencetus.
GAMBARAN KLINIK
• Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk
setidaknya satu gejala psikotik utama, biasanya dengan
onset mendadak, tetapi tidak selalu terdapat seluruh
pola gejala yang terlihat pada skizofrenia.
• Gejala mood yang labil, kebingungan, dan gangguan
perhatian lebih sering pada onset gangguan psikotik
singkat dibandingkan pada onset gangguan psikotik
kronik.
• Perubahan emosional, pakaian atau perilaku yang aneh,
berteriak-teriak, diam membisu, dan gangguan daya
ingat yang belum lama terjadi.
• Beberapa gejala mengarah pada diagnosis delirium atau
psikotik organik  memerlukan pemeriksaan fisik dan
penunjang (laboratorium).
STRESSORPENCETUS
• Stressor pencetus adalah peristiwa kehidupan yang
besar yang dapat menyebabkan kemarahan
emosional yang bermakna pada tiap orang, misalnya :
meninggalnya keluarga dekat atau kecelakaan mobil
yang berat.
• Beberapa klinisi masih mempermasalahkan apakah
beratnya kejadian dipertimbangkan dalam hubungan
dengan kehidupan seseorang, serta satu atau
serangkaian kejadian.
DIAGNOSIS BANDING
• Gangguan waham menetap
• Skizofrenia
• Gangguan psikotik karena kondisi medis umum
(epilepsi atau delirium)  pemeriksaan fisik,
Laboratorium
• Gangguan psikotik yang disebabkan oleh penggunaan
zat.
• Gangguan kepribadian disosiatif
• Episode psikotik yang berhubungan dengan gangguan
kepribadian borderline
• Gangguan kepribadian skizotipal.
PERJALANAN DAN PROGNOSIS
• Menurut definisi  perjalanan gangguan psikotik
singkat selama 1 bulan.
• >> kasus dengan gangguan psikotik singkat kemudian
menunjukan sindrom psikiatri kronik seperti skizofrenia
dan gangguan mood.
• Secara umum pasien gangguan psikotik singkat
mempunyai prognosis yang baik.
PERJALANAN DAN PROGNOSIS
• Beberapa indikator prognosis yang baik :
- Penyesuaian diri premorbid yang baik
- Sedikit ciri skizoid pada premorbid
- Faktor pencetus yang berat
- Onset gejala yang akut
- Gejala afektif
- Kebingungan dan kekacauan selama psikosis
- Penumpulan afek sedikit
- Durasi gejala yang singkat
- Tidak adanya riwayat keluarga dengan skizofrenia
PENGOBATAN
• Perawatan Rumah Sakit
• Indikasi rawat terutama perilaku membahayakan
diri sendiri dan orang lain.
• Monitoring ketat gejala dan tingkat keberbahayaan
pasien terhadap diri dan orang lain.
• Memperoleh kembali realitasnya.
• Mungkin membutuhkan fiksasi fisik dan fiksasi
kimia
PENGOBATAN
• Farmakoterapi
• Pemberian antipsikostik mempertimbangkan gejala
psikotik yang dominant dan efek samping obat.
• Antipsikotik tipikal/konvensional vs antipsikotik atipikal
• Pengobatan sekitar 2-5 tahun untuk mencegah
kekambuhan.
Mengontrol gejala
posistif Efek
samping sindrom
parkinsom >>
Mengontrol gejala positif
dan negatif
Efek samping sindrom
parkinson <<
DOSIS ADEKUAT ANTIPSIKOTIK
Konvensio
nal /Tipikal
Episode
Pertama
Akut
(mg/hari)
Episode
Hari
Maintena
nce
(mg/hari)
Multi
Episode
Akut
(mg/hari)
Multi
Episode
Maintena
nce
(mg/hari)
Dosis
harian
maksi
mal
Chlorprom
azine
200-650 150-600 400-800 250-750 950
Haloperidol 3.0-13.5 1.5-10.5 7.0-18.5 6.0-13.5 25.0
Trifluopera
zine
5 - 30 2 - 20 10 - 35 10 - 30 40
DOSIS ADEKUAT ANTIPSIKOTIK(PER
ORAL)
10 - 20
350-700
300-500
Episode
Pertama
Akut
(mg/hari)
4012.5-22.515 - 2510 - 20Olanzapine
950400-750500-800300-600Quetiapine
850300-550400-600250-500Clozapine
Dosis
harian
maksi
mum
Multi
Episode
Mainte-
nance
(mg/hari)
Multi
Episode
Akut
(mg/hari)
Episode
Pertama
Maintena
nce
(mg/hari)
Anti-psikotik
Atipikal
10 - 20
100-160
2.5–5.0
Episode
Pertama
3015 - 2015 -3010 - 20Aripiprazole
180120-180140-18080-160Ziprasidone
10.53.5 –5.54.0–6.52.0– 4.5Risperidone
Dosis
harian
maksi
mum
Multi
Episode
Multi
Episode
Episode
Pertama
Atipikal
DOSIS ADEKUAT ANTI-PSIKOTIK
(PERORAL)
PENGOBATAN
• Pengaturan dosis antipsikosis adalah:
Pertimbangkan :
• efek klinis sekitar 2-4 minggu
• efek samping sekitar 2-6 jam
• waktu paruh 12-24 jam (pemberian obat 1-2 x
sehari).
• dosis pagi lebih kecil daripada malam agar tidak
mengganggu aktivitas pasien.
• Pada pemberian antipsikotik dapat terjadi sindrom
Parkinson, untuk mengatasinya berikan:
• Tablet Trihexyphenidyl 3-4 x 2 mg/hari; atau
• Sulfas Atropin 0,5-0,75 mg im.
PENGOBATAN
• PSIKOTERAPI
• Psikoterapi individual, terapi kelompok, terapi
keluarga.
• Diskusi tentang stressor, episode psikotik dan
strategi untuk mengatasi
• Meningkatkan se lf e ste e m pasien
GANGGUAN WAHAM
MENETAP
GANGGUAN WAHAM
MENETAP/DELUSIONAL
• Definisi : Gangguan psikiatri dengan gejala utama
yang menonjol adalah waham.
• Sebelumnya dikenal sebagai paranoia atau
gangguan paranoid  istilah yang tidak tepat.
• Karena isi waham pada gangguan waham bukan
hanya waham kejar ,tetapi dapat juga berisi waham
eratomania, waham kebesaran,waham somatik dan
lainnya.
• Gangguan waham harus dibedakan dari gangguan
mood dan skizofrenia.
SEJARAH
• Istilah sebelumnya adalah “paranoia” yang berasal
dari bahasa mesir yang berarti disamping pikiran.
• Pemakaian oleh orang awam, “paranoia” :
kecurigaan yang berlebihan.
• Pada Th.1818, Johan Christian Heinroch
memperkenalkan konsep dasar Paranoia dalam
bidang psikiatri saat ia menggambarkan gangguan
intelektual dengan istilah “Verrucktheit”
• Emil Kraepelin mengenali suatu keadaan yang
disebutnya “paranoia”,yang ditandai adanya sistim
waham yang persisten tanpa adanya halusinasi
dan deteorasi kepribadian.
EPIDEMIOLOGI
• Kasus jarang dapat dikarenakan kurang dilaporkan dan
perubahan definisi selama sejarahnya.
• Prevalensi gangguan delusional di US ± 0,025% - 0,3% 
<< dibandingkan Skizofrenia (1%) dan Ganggguan Mood
(5%).
• Usia onset rata-rata 40 th,dengan rentang usia 18 th – 90
th.
• Wanita > Pria
• Penderita banyak yang sudah
• Status sosioekonomi yang rendah.
ETIOLOGI
• Belum diketahui pasti.
• Faktor Biologis
• Berbagai kondisi medis nonpsikiatri dapat
menjadi penyebab timbulnya waham.
• Gangguan waham,mungkin melibatkan patologi
sistim limbik atau ganglia basalis pada
penderita yang memiliki fungsi kortikal
sereberal yang intak.
• Faktor Psikodinamika
• Teori psikodinamika spesifik : orang yang
hipersensitif dan mekanisme ego spesifik,
formasi reaksi,proyeksi dan penyangkalan.
Teori Psikodinamik
• Freud berpendapat bahwa gangguan waham
merupakan suatu proses penyembuhan,bukan
sebagai suatu gejala gangguan.
• Freud mengungkapkan teori bahwa
Homoseksualitas secara sadar tidak dapat diterima
oleh beberapa pasien paranoid, sehingga perasaan
mencintai sejenis itu kemudian ditransformasikan
menjadi suatu penyangkalan dan berlanjut dengan
proyeksi bahwa pasien dibenci sehingga ia dapat
merasionalisasikan kemarahannya pada orang
yang membenci  tidak ada bukti klinis.
Norman Cameron menggambarkan 7 situasi yang memungkinkan
perkembangan gang guan delusional,yaitu :
1. Peningkatan harapan untuk mendapatkan terapi sadistik.
2. Situasi yang meningkatkan kecurigaan dan ketidak percayaan.
3. Isolasi sosial.
4. Situasi yang meningkatkan kecemburuan dan iri hati.
5. Situasi yang memperendah harga diri.
6. Situasi yang menyebabkan seseorang melihat kecacatan
dirinya pada orang lain.
7. Situasi yang meningkatkan kemungkinan untuk perenungan
dan motivasi.
Bilamana terjadi frustasi akibat kombinasi keadaan diatas maka terjadi
suautu kristalisasi waham
Teori Psikodinamik
A. Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi dalam
kehidupan nyata,seperti sedang diikuti, diracuni, terinfeksi, dicintai
dari jarak jauh, atau dikhianti kekasih atau menderita penyakit)
selama sekurangnya satu bulan.
B. Tidak pernah memenuhi Kriteria A untuk skizofrenia.
catatan : Halusinasi taktil dan olfaktorius mungkin ditemukan jika
berhubungan dengan tema waham.
C. Terlepas dari pengaruh waham atau akibatnya, fungsi tidak jelas
terganggu dan perilaku tidak terlihat kacau atau aneh.
D. Jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan
waham, lama totalnya adalah relatif lebih singkat dibandingkan
dengan lamanya periode waham.
E. Gangguan bukan oleh akibat langsung dari suatu zat (misalnya obat
yang disalah gunakan) atau suatu kondisi medis umum.
Kriteria Diagnosis Gangguan Waham
(DSMV)
Sebutkan tipe berikut : (tipe berikut berdasarkan tema waham yang predominan )
•Tipe erotomanik : bahwa orang lain biasanya dengan status yang lebih tinggi
mencintai orang tersebut.
•Tipe kebesaran : waham peningkatan
kemampuan,kekuatan,pengetahuan,identitas,atau hubungan khusus dengan dewa
atau orang terkenal.
•Tipe cemburu : waham bahwa pasangan seksual pasien tidak setia.
•Tipe Kejar : waham nahwa seseorang ( atau seseorang yang dekat dengannya )
diperlakukan secara dengki.
•Tipe somatik : waham bahwa pasien memiliki suatu cacat fisik atau kondisi medis
umum.
•Tipe campuran : karakteristik waham salah satu atau lebih tipe diatas tanpa adanya
penonjolan tema.
•Tipe yang tidak ditentukan seperti pada :
• Sindroma Capgras : waham bahwa orang yang akrab dengan pasien telah
digantikan oleh penipu yang identik.
Kriteria Diagnosis Gangguan Waham
(DSMV)
GAMBARAN KLINIS
• Status Mental.
• Deskripsi umum : Pasien biasanya berdandan rapi
tanpa adanya disintegritas pada kepribadian dan
aktivitas harian, tetapi memiliki sikap yang
eksentrik,aneh dan curiga.
• Pada pemeriksaan status mental : tampak sangat
normal kecuali jika terdapat sistim waham abnormal
yang sangat jelas.
• Mood,perasaan dan afek : mood konsisten dengan isi
waham.
• waham kebesaran  euforik, waham kejar adalah
pencuriga,
• Status mental
• Gangguan persepsi : tidak memiliki halusinasi
menonjol kecuali berkaitan dengan waham misal
waham somatik tentang bau badan  halusinasi cium.
• Pikiran  gangguan isi pikir  Waham : sistematis dan
karakteristik nya dapat diterima logika.
• Sensorium dan kognisi ? Tidak terdapat gangguan
orientasi terkecuali jika pasien mempunyai waham
spesifik tentang orang,tempat atau waktu.
• Daya ingat : tidak terganggu.
• Tilikan : derajat 1
• Kejujuran : biasanya dapat dipercaya
GAMBARAN KLINIS
DIAGNOSIS BANDING
• Delirium,demensia dan gangguan yang berhubungan
dengan zat.
1. Delirium dibedakan dari fluktuasi tingkat
kesadaran
2. Demensia dibedakan dari hasil test neurofisiologis
yang menunjukkan gangguan pada fungsi kognitif
3. Gangguan berhubungan dengan zat,seperti
psikotik akibat alkohol dibedakan dengan adanya
halusinasi yang menonjol.
• Diagnosis banding gangguan waham lainnya
1. Berpura-pura dan gangguan buatan,yang
dibedakan berdasarkan adanya penonjolan tanda
dan gejala psikologis.
2. Skizofrenia yang dibedakan berdasarkan dengan
tidak adanya gejala skizofrenik dan kualitas waham
yang tidak kacau.
3. Gangguan Depresi yang dibedakan dari tidak
adanya tanda dan kualitas depresi yang menetap.
4. Gangguan somatoform yang dibedakan oleh derajat
kepercayaan somatik yang dipertahankan. pasien
dengan ggn somatik dapat menerima kemungkinan
penyakitnya memang tidak ada.
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Gangguan delusional onsetnya biasanya tiba-tiba,
jarang yang perlahan-lahan.
• 25% penderita gangguan delusional  skizofrenia
• < 10 %  Gangguan mood
• ± 50 % pulih pada follow up jangka panjang.
• 20 %  mengalami penurunan gejala
• 30 %= tidak mengalami perubahan gejala.
• Prognosis
Faktor yang mendukung prognosis kearah baik :
1. Tingkat pekerjaan sosial
2. Penyesuain funsional tinggi
3. Jenis kelamin wanita
4. Onset < 30 th,terjadi tiba-tiba
5. Lama penyakit yang singkat
6. Dan adanya faktor pencetus.
7. Waham kejar,somatik dan erotik lebih baik
prognosisnya dibandingkan waham kebesaran dan
cemburu.
TERAPI
• Fokus terapi : mengatasi morbiditi penyakit dan mengurangi
akibatnya pada kehidupan pasien.
• Perawatan Rumah Sakit
• Rawat jalan kecuali ada indikasi seperti
• perlu pemeriksaaan medis dan neurologi lengkap
untuk memastikan kondisi non-psikiatrik
• adanya kesulitan pengenda;lan impuls kekerasan
seperti membunuh
• waham telah menganggu kehidupan sehari-hari
misalnya keluarga dan pekerjaan. misalnya kelaurga
dan pekerjaam.
• Psikoterapi
• Elemen penting : membangun rapport antara
pasien dan dokter
• Psikoterapi supportif berorientasi tilikan, Co g nitif
be havio r the rapi  efektif
• Terapis hendaknya tidak menyetujui atau
menantang waham pasien
• Terapis memotivasi pasien nerobat melalui
kecemassan atau iritabilitasnya, bukan dengan
menagtakan akan mengobati wahamnya.
TERAPI
• Farmakoterapi.
• Pemberian antipsikotik (AP) intramuskular  emergensi
(keadaan agitasi berat)
• Terapi AP dimulai dari dosis rendah dan dievaluasi
selama 6 minggu dengan dosis adekuat,dan bila tidak
memberikan respon ganti dengan obat AP kelas yang
lain.
• Pimozide (Orap)  efektif terhadap gangguan waham
somatik.
• Bila AP tidak memberikan respon  memberikan
Lithium atau antikonvulsan (Carbamazepin, As.Valproat),
terutama bila ada riwayat keluarga dengan gangguan
mood.
GANGGUAN PSIKOTIK SINGKAT

Contenu connexe

Tendances

how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitusSofiaNofianti
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisSeascape Surveys
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiUsqi Krizdiana
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)Elissa Lisencia
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialisfikri asyura
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaSyscha Lumempouw
 
Pemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatriPemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatrifikri asyura
 
Tatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasTatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasSuharti Wairagya
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratAris Rahmanda
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Ade Wijaya
 

Tendances (20)

how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
Pemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatriPemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatri
 
Referat Meningitis
Referat MeningitisReferat Meningitis
Referat Meningitis
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
PPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan JiwaPPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan Jiwa
 
Tatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasTatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemas
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 

En vedette

skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutJoni Iswanto
 
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)mia maya aziza
 
Tugas ismiatin
Tugas ismiatinTugas ismiatin
Tugas ismiatinitaokta
 
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotikKp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotikAhmad Muhtar
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
 
Konsep dasar keswa
Konsep dasar keswaKonsep dasar keswa
Konsep dasar keswarian92
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptAskaria Jonison
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutDavid Edward
 
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiStandar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiAang Triyadi
 
Asuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan wahamAsuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan wahamNoveldy Pitna
 
Persepsi, halusinasi, imajinasi
Persepsi, halusinasi, imajinasiPersepsi, halusinasi, imajinasi
Persepsi, halusinasi, imajinasiRatih Aini
 
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatGangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatdadadony
 
Kp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotikKp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotikAhmad Muhtar
 
Pharmacogerontology
PharmacogerontologyPharmacogerontology
PharmacogerontologyDavid Edward
 

En vedette (20)

skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
 
icdx
 icdx icdx
icdx
 
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
 
Tugas ismiatin
Tugas ismiatinTugas ismiatin
Tugas ismiatin
 
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotikKp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Konsep dasar keswa
Konsep dasar keswaKonsep dasar keswa
Konsep dasar keswa
 
Sp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosaSp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosa
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
 
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiStandar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
 
Kti ita ariani
Kti  ita arianiKti  ita ariani
Kti ita ariani
 
Asuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan wahamAsuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan waham
 
Persepsi, halusinasi, imajinasi
Persepsi, halusinasi, imajinasiPersepsi, halusinasi, imajinasi
Persepsi, halusinasi, imajinasi
 
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatGangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
 
Kp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotikKp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotik
 
phd dissertation drawing
 phd dissertation drawing  phd dissertation drawing
phd dissertation drawing
 
Pharmacogerontology
PharmacogerontologyPharmacogerontology
Pharmacogerontology
 

Similaire à GANGGUAN PSIKOTIK SINGKAT

PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxPPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxApriliaAdelinaBarus
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofreniaIs Muhar
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalAhmad Muhtar
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriYeni Anggraini
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatmentSHINee World
 
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifGangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifBagus Utomo
 
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptx
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptxUEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptx
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptxssuser5538251
 
Schizopherenia -skizofrenia
Schizopherenia  -skizofreniaSchizopherenia  -skizofrenia
Schizopherenia -skizofreniaAgilannadarajan4
 
Skizoafektif.pptx
Skizoafektif.pptxSkizoafektif.pptx
Skizoafektif.pptxWindaHan1
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiAngel Purwanti
 

Similaire à GANGGUAN PSIKOTIK SINGKAT (20)

PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxPPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofrenia
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
 
CRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptxCRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptx
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
 
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
 
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifGangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
 
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
 
Pleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidurPleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidur
 
Psikosafix.pptx
Psikosafix.pptxPsikosafix.pptx
Psikosafix.pptx
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
referat jiwa.pptx
referat jiwa.pptxreferat jiwa.pptx
referat jiwa.pptx
 
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptx
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptxUEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptx
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptx
 
psikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptxpsikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptx
 
Schizopherenia -skizofrenia
Schizopherenia  -skizofreniaSchizopherenia  -skizofrenia
Schizopherenia -skizofrenia
 
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptxSKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
 
Skizoafektif.pptx
Skizoafektif.pptxSkizoafektif.pptx
Skizoafektif.pptx
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 

Plus de fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Dernier

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 

Dernier (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 

GANGGUAN PSIKOTIK SINGKAT

  • 2. PENDAHULUAN Urutan Hirarki Blok Diagnosis Gangguan Jiwa berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III : I.Gangguan Mental Organik dan Simptomatik (F00-F09) II.Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Menetap (F20- F29) III.Gangguan Susana Perasaan (Mood/Afektif) (F30-F39) IV.Ganggan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Stres (F40- F48) V.Sindrom perilku yang berhubunga dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik (F50-F59) VI.Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewas (F60-F69) VII.Retadasi Mental (F70-F79) VIII.Gangguan Perkmebangan Psikologis (F80-F89) IX.Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Masa Kanak Remaja (F90-F98) X.Kondisi Lain yang menjadi Fokus Perhatian (Kode Z)
  • 3. F2: SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL, GANGGUAN WAHAM[ KELOMPOKGANGGUAN PSIKOTIK”NONORGANIK”] • Ciri khas gangguan jiwa yang tergolong dalam blok ini adalah terdapatnya : gejala psikotik yang cukup bermakna dan yang tidak disebabkan oleh Gangguan Mental Organik (F0) dan Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat Psikoaktif (F1).
  • 4. Yang tergolong dalamblokini adalah : • F20: Skizofrenia • F21: Gangguan Skizotipal • F22: Gangguan WahamMenetap • F23: Gangguan PsikotikAkut dan Sementara • F24: Gangguan WahamTerinduksi • F25: Gangguan Skizoafektif • F28: Gangguan PsikotikLainnya
  • 5. GANGGUAN PSIKOTIKSINGKAT • Gangguan psikotik singkat merupakan sindrom psikotik akut dan sementara. • Gangguan psikotik terjadi jika seseorang kehilangan kemampuannya untuk membedakan 1) realita atau bukan; 2) membedakan pikiran yang sesuai logika atau tidak; dan 3) menilai perilaku yang serasi dan bukan disebabkan oleh gangguan mental organik atau akibat penggunaan zat psikoaktif. • Gejala psikotik meliputi halusinasi, perilaku gaduh gelisah, kacau, aktivitas berlebihan atau retardasi psikomotor berat, perilaku katatonik, pembicaraan yang kacau atau waham, tanpa tilikan yang baik (dalam keadaan remisi tilikan dapat bertambah baik).
  • 6. • Waham : keyakinan yang salah (tidak sesuai dengan kenyataan, budaya dan norma yang berlaku), yang tetap dipertahankan walaupun telah dikoreksi dan diberikan bukti-bukti. Misalnya : makhluk angkasa luar menanamkan elektroda di tak manusia. • Halusinasi adalah adanya persepsi yang dirasakan (dapat berupa pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan) yang dialami walaupun tidak ada rangsang. Misalnya: mendengar suara tapi tidak ada orang yang berbicara. • Perilaku katatonia : penurunan aktivitas motorik secara ekstrim, manifestasi : gerakan melambat hingga tak bergerak dan kaku seperti patung.
  • 7. SEJARAH • Gangguan psikotik singkat sangat kurang dipelajari dlm psikiatri di US  diakibatkan seringnya perubahan kriteria diagnostik 15 tahun terakhir. • Pasien dengan gangguan yang serupa dengan gangguan psikotik singkat dulu dimasukan sebagai mengalami reaktif, histerikal, stress dan psikosis psikogenik. • Psikosis reaktif juga sering digunakan sebagai sinonim untuk skizofrenia dgn prognosis yang baik, tetapi diagnosis gangguan psikotik singkat pada DSM IV TR tidak bermaksud adanya hubungan dengan skizofrenia.
  • 8. SEJARAH • Karl Jasper (1913)  Gambaran penting untuk diagnosis psikosis reaktif :  stresor yang dapat diketahui dan sangat traumatik  hubungan sementara yg dekat antara stresor & perkembangan dari psikosis  perjalanan yang lambat dari episode psikotik Isi dari psikosis  mencerminkan dasar dari pengalaman traumatik dan perkembangan dari psikosis terlihat memiliki tujuan tertentu bagi pasien (sebagai pelarian dari sebuah kondisi traumatik).
  • 9. EPIDEMIOLOGI • Insiden & Prevalensi pasti tidak diketahui, tetapi secara umum dianggap jarang. • >> Pasien muda (20 dan 30 tahunan) • Negara berkembang : Wanita >> (data masih terbatas) • Pendapat klinikus  paling sering pada pasien dari kelompok sosioekonomi rendah dan yang mengalami bencana alam atau perubahan kebudayaan yg besar (imigran). • Seseorang yang telah mengalami stresor psikososial yang berat mungkin mengalami resiko > utk gangguan psikotik singkat berikutnya.
  • 10. • Gangguan ini bisa terdapat pada pasien dengan gangguan kepribadian (paling sering gangguan kepribadian histerionik, narsistik, paranoid, skizotipal, dan bo rde rline ).
  • 11. ETIOLOGI • Penyebab gangguan psikotik singkat tidak diketahui. • Pasien dengan gangguan kepribadian memiliki kerentanan biologikal/ psikologikal terhadap timbulnya gejala psikotik, terutama bo rde rline , skizoid, skizotipal atau paranoid. • Adanya riwayat gangguan skizofrenia atau mood dalam keluarganya, tetapi ini tidak menentukan.
  • 12. • Formulasi psikodinamik : • Menekankan adanya mekanisme koping yang tidak adekuat • Kemungkinan keuntungan sekunder pada pasien dengan gejala psikotik. • Gejala psikotik merupakan suatu mekanisme pertahanan terhadap fantasi yang terlarang, pemenuhan terhadap keinginan yang tidak tercapai, atau sebagai pelarian dari situasi yang penuh dengan stres psikososial. ETIOLOGI
  • 13. DIAGNOSIS • Karena variasi dan sifatnya yang tidak stabil dari gangguan ini maka terkadang sulit untuk membuat diagnosis pada praktek klinik. • Kriteria diagnosis dapat menggunakan : • Diag no stic and Statistik Manualo f Me ntalDiso rde rs (DSM) V • Inte rnatio nalStatisticalClassificatio n o f Dise ase s and Re late d He alth Pro ble m s (ICD-10) • Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III
  • 14. Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat (DSMV) A. Terdapat satu (atau lebih) gejala berikut ini : 1. Waham 2. Halusinasi 3. Bicara kacau (misalnya, sering menyimpang atau inkoheren) 4. Perilaku kacau atau katatonik yang nyata (jangan memasukkan suatu gejala jika merupaka pola respon yang dinilai secara kulltural). B. Durasi suatu gangguan paling kurang 1 hari tetapi kurang 1 bulan, yang pada akhirnya kembali pada fungsi premorbid. C. Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan skizoafektif, atau skizofrenia dan bukan efek fisiologis langsung dari zat (misalnya penyalahgunaan zat, pengobatan) atau suatu kondisi medik umum.
  • 15. Sebutkan jika : Dengan stressor yang jelas : gejala terjadi sesaat setelah dan secara jel;as merupakan respon terhadap peristiwa tersebut, sendiri atau bersamaan, akan menyebabkan penderitaan yang nyatata bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang serupa dalam kultur orang tersebut. Tanpa stressor yang jelas: jika gejala tidak terjadi sesaat setelah dan secara jel;as merupakan respon terhadap peristiwa tersebut, sendiri atau bersamaan, akan menyebabkan penderitaan yang nyatata bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang serupa dalam kultur orang tersebut. Dengan onset post partum : jika onset terjadi dalam 4 minggu post partum. Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat (DSMV)
  • 16. • Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan priortitasnya adalah : 1. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang : gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu pekerjaan sehari- hari, tidak termasuk periode prodromal yang tidak jelas. 2. Adanya sindrom yang khas berupa polimorfik (beraneka ragam dan berubah cepat) atau schizo phre nia-like (gejala skizofrenia yang khas) 3. Adanya stres akut yang berkaitan (tidak selalu ada). 4. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung. • Tidak memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif, walaupun perubahan emosional dan gejala afektif individual menonjol dari waktu ke waktu. • Tidak ada penyebab organik seperti trauma kapitis, delirium, atau demensia, tidak merupakan intoksikasi obat-obatan atau alkohol. Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat (PPDGJIII/ICD 10)
  • 17. Sub Tipe Gejala Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia   Harus ada beberapa jenis halusinasi dan waham yang berubah dalam jenis dan intensitasnya, keadaan emosional yang sama beraneka ragam, namun tidak memenuhi kriteria skizofrenia. Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia   Disertai gejala yang memenuhi kriteria skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas. Gangguan psikotik Lir- skizofrenia Memenuhi kriteria skizofrenia, tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut. Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham Waham dan halusinasi harus sudah ada, namun kriteria skizofrenia dan psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi. Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya Gangguan psikotik lain yang tidak dapat diklasifikasi ke dalam kategori manapun. Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat (PPDGJIII/ICD 10)
  • 18. • Apabila gejala skizofrenia menetap > 1 bulan, diagnosis yang tepat untuk dipertimbangkan adalah skizofrenia. • Apabila waham menetap > 3 bulan , gangguan waham menetap. Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat (PPDGJIII/ICD 10)
  • 19. • Diagnosis tidak hanya diperoleh dari pasien (gejala psikotik yang jelas. • Alloananmesis keluarga atau teman  riwayat penyakit seperti gejala prodromal, episode gangguan mood sebelumnya, penggunaan terakhir tentang penggunaan zat psikomimetik, adanya faktor pencetus.
  • 20. GAMBARAN KLINIK • Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk setidaknya satu gejala psikotik utama, biasanya dengan onset mendadak, tetapi tidak selalu terdapat seluruh pola gejala yang terlihat pada skizofrenia. • Gejala mood yang labil, kebingungan, dan gangguan perhatian lebih sering pada onset gangguan psikotik singkat dibandingkan pada onset gangguan psikotik kronik. • Perubahan emosional, pakaian atau perilaku yang aneh, berteriak-teriak, diam membisu, dan gangguan daya ingat yang belum lama terjadi.
  • 21. • Beberapa gejala mengarah pada diagnosis delirium atau psikotik organik  memerlukan pemeriksaan fisik dan penunjang (laboratorium).
  • 22. STRESSORPENCETUS • Stressor pencetus adalah peristiwa kehidupan yang besar yang dapat menyebabkan kemarahan emosional yang bermakna pada tiap orang, misalnya : meninggalnya keluarga dekat atau kecelakaan mobil yang berat. • Beberapa klinisi masih mempermasalahkan apakah beratnya kejadian dipertimbangkan dalam hubungan dengan kehidupan seseorang, serta satu atau serangkaian kejadian.
  • 23. DIAGNOSIS BANDING • Gangguan waham menetap • Skizofrenia • Gangguan psikotik karena kondisi medis umum (epilepsi atau delirium)  pemeriksaan fisik, Laboratorium • Gangguan psikotik yang disebabkan oleh penggunaan zat. • Gangguan kepribadian disosiatif • Episode psikotik yang berhubungan dengan gangguan kepribadian borderline • Gangguan kepribadian skizotipal.
  • 24. PERJALANAN DAN PROGNOSIS • Menurut definisi  perjalanan gangguan psikotik singkat selama 1 bulan. • >> kasus dengan gangguan psikotik singkat kemudian menunjukan sindrom psikiatri kronik seperti skizofrenia dan gangguan mood. • Secara umum pasien gangguan psikotik singkat mempunyai prognosis yang baik.
  • 25. PERJALANAN DAN PROGNOSIS • Beberapa indikator prognosis yang baik : - Penyesuaian diri premorbid yang baik - Sedikit ciri skizoid pada premorbid - Faktor pencetus yang berat - Onset gejala yang akut - Gejala afektif - Kebingungan dan kekacauan selama psikosis - Penumpulan afek sedikit - Durasi gejala yang singkat - Tidak adanya riwayat keluarga dengan skizofrenia
  • 26. PENGOBATAN • Perawatan Rumah Sakit • Indikasi rawat terutama perilaku membahayakan diri sendiri dan orang lain. • Monitoring ketat gejala dan tingkat keberbahayaan pasien terhadap diri dan orang lain. • Memperoleh kembali realitasnya. • Mungkin membutuhkan fiksasi fisik dan fiksasi kimia
  • 27. PENGOBATAN • Farmakoterapi • Pemberian antipsikostik mempertimbangkan gejala psikotik yang dominant dan efek samping obat. • Antipsikotik tipikal/konvensional vs antipsikotik atipikal • Pengobatan sekitar 2-5 tahun untuk mencegah kekambuhan. Mengontrol gejala posistif Efek samping sindrom parkinsom >> Mengontrol gejala positif dan negatif Efek samping sindrom parkinson <<
  • 28. DOSIS ADEKUAT ANTIPSIKOTIK Konvensio nal /Tipikal Episode Pertama Akut (mg/hari) Episode Hari Maintena nce (mg/hari) Multi Episode Akut (mg/hari) Multi Episode Maintena nce (mg/hari) Dosis harian maksi mal Chlorprom azine 200-650 150-600 400-800 250-750 950 Haloperidol 3.0-13.5 1.5-10.5 7.0-18.5 6.0-13.5 25.0 Trifluopera zine 5 - 30 2 - 20 10 - 35 10 - 30 40
  • 29. DOSIS ADEKUAT ANTIPSIKOTIK(PER ORAL) 10 - 20 350-700 300-500 Episode Pertama Akut (mg/hari) 4012.5-22.515 - 2510 - 20Olanzapine 950400-750500-800300-600Quetiapine 850300-550400-600250-500Clozapine Dosis harian maksi mum Multi Episode Mainte- nance (mg/hari) Multi Episode Akut (mg/hari) Episode Pertama Maintena nce (mg/hari) Anti-psikotik Atipikal
  • 30. 10 - 20 100-160 2.5–5.0 Episode Pertama 3015 - 2015 -3010 - 20Aripiprazole 180120-180140-18080-160Ziprasidone 10.53.5 –5.54.0–6.52.0– 4.5Risperidone Dosis harian maksi mum Multi Episode Multi Episode Episode Pertama Atipikal DOSIS ADEKUAT ANTI-PSIKOTIK (PERORAL)
  • 31. PENGOBATAN • Pengaturan dosis antipsikosis adalah: Pertimbangkan : • efek klinis sekitar 2-4 minggu • efek samping sekitar 2-6 jam • waktu paruh 12-24 jam (pemberian obat 1-2 x sehari). • dosis pagi lebih kecil daripada malam agar tidak mengganggu aktivitas pasien. • Pada pemberian antipsikotik dapat terjadi sindrom Parkinson, untuk mengatasinya berikan: • Tablet Trihexyphenidyl 3-4 x 2 mg/hari; atau • Sulfas Atropin 0,5-0,75 mg im.
  • 32. PENGOBATAN • PSIKOTERAPI • Psikoterapi individual, terapi kelompok, terapi keluarga. • Diskusi tentang stressor, episode psikotik dan strategi untuk mengatasi • Meningkatkan se lf e ste e m pasien
  • 34. GANGGUAN WAHAM MENETAP/DELUSIONAL • Definisi : Gangguan psikiatri dengan gejala utama yang menonjol adalah waham. • Sebelumnya dikenal sebagai paranoia atau gangguan paranoid  istilah yang tidak tepat. • Karena isi waham pada gangguan waham bukan hanya waham kejar ,tetapi dapat juga berisi waham eratomania, waham kebesaran,waham somatik dan lainnya. • Gangguan waham harus dibedakan dari gangguan mood dan skizofrenia.
  • 35. SEJARAH • Istilah sebelumnya adalah “paranoia” yang berasal dari bahasa mesir yang berarti disamping pikiran. • Pemakaian oleh orang awam, “paranoia” : kecurigaan yang berlebihan. • Pada Th.1818, Johan Christian Heinroch memperkenalkan konsep dasar Paranoia dalam bidang psikiatri saat ia menggambarkan gangguan intelektual dengan istilah “Verrucktheit” • Emil Kraepelin mengenali suatu keadaan yang disebutnya “paranoia”,yang ditandai adanya sistim waham yang persisten tanpa adanya halusinasi dan deteorasi kepribadian.
  • 36. EPIDEMIOLOGI • Kasus jarang dapat dikarenakan kurang dilaporkan dan perubahan definisi selama sejarahnya. • Prevalensi gangguan delusional di US ± 0,025% - 0,3%  << dibandingkan Skizofrenia (1%) dan Ganggguan Mood (5%). • Usia onset rata-rata 40 th,dengan rentang usia 18 th – 90 th. • Wanita > Pria • Penderita banyak yang sudah • Status sosioekonomi yang rendah.
  • 37. ETIOLOGI • Belum diketahui pasti. • Faktor Biologis • Berbagai kondisi medis nonpsikiatri dapat menjadi penyebab timbulnya waham. • Gangguan waham,mungkin melibatkan patologi sistim limbik atau ganglia basalis pada penderita yang memiliki fungsi kortikal sereberal yang intak. • Faktor Psikodinamika • Teori psikodinamika spesifik : orang yang hipersensitif dan mekanisme ego spesifik, formasi reaksi,proyeksi dan penyangkalan.
  • 38. Teori Psikodinamik • Freud berpendapat bahwa gangguan waham merupakan suatu proses penyembuhan,bukan sebagai suatu gejala gangguan. • Freud mengungkapkan teori bahwa Homoseksualitas secara sadar tidak dapat diterima oleh beberapa pasien paranoid, sehingga perasaan mencintai sejenis itu kemudian ditransformasikan menjadi suatu penyangkalan dan berlanjut dengan proyeksi bahwa pasien dibenci sehingga ia dapat merasionalisasikan kemarahannya pada orang yang membenci  tidak ada bukti klinis.
  • 39. Norman Cameron menggambarkan 7 situasi yang memungkinkan perkembangan gang guan delusional,yaitu : 1. Peningkatan harapan untuk mendapatkan terapi sadistik. 2. Situasi yang meningkatkan kecurigaan dan ketidak percayaan. 3. Isolasi sosial. 4. Situasi yang meningkatkan kecemburuan dan iri hati. 5. Situasi yang memperendah harga diri. 6. Situasi yang menyebabkan seseorang melihat kecacatan dirinya pada orang lain. 7. Situasi yang meningkatkan kemungkinan untuk perenungan dan motivasi. Bilamana terjadi frustasi akibat kombinasi keadaan diatas maka terjadi suautu kristalisasi waham Teori Psikodinamik
  • 40. A. Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi dalam kehidupan nyata,seperti sedang diikuti, diracuni, terinfeksi, dicintai dari jarak jauh, atau dikhianti kekasih atau menderita penyakit) selama sekurangnya satu bulan. B. Tidak pernah memenuhi Kriteria A untuk skizofrenia. catatan : Halusinasi taktil dan olfaktorius mungkin ditemukan jika berhubungan dengan tema waham. C. Terlepas dari pengaruh waham atau akibatnya, fungsi tidak jelas terganggu dan perilaku tidak terlihat kacau atau aneh. D. Jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan waham, lama totalnya adalah relatif lebih singkat dibandingkan dengan lamanya periode waham. E. Gangguan bukan oleh akibat langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalah gunakan) atau suatu kondisi medis umum. Kriteria Diagnosis Gangguan Waham (DSMV)
  • 41. Sebutkan tipe berikut : (tipe berikut berdasarkan tema waham yang predominan ) •Tipe erotomanik : bahwa orang lain biasanya dengan status yang lebih tinggi mencintai orang tersebut. •Tipe kebesaran : waham peningkatan kemampuan,kekuatan,pengetahuan,identitas,atau hubungan khusus dengan dewa atau orang terkenal. •Tipe cemburu : waham bahwa pasangan seksual pasien tidak setia. •Tipe Kejar : waham nahwa seseorang ( atau seseorang yang dekat dengannya ) diperlakukan secara dengki. •Tipe somatik : waham bahwa pasien memiliki suatu cacat fisik atau kondisi medis umum. •Tipe campuran : karakteristik waham salah satu atau lebih tipe diatas tanpa adanya penonjolan tema. •Tipe yang tidak ditentukan seperti pada : • Sindroma Capgras : waham bahwa orang yang akrab dengan pasien telah digantikan oleh penipu yang identik. Kriteria Diagnosis Gangguan Waham (DSMV)
  • 42. GAMBARAN KLINIS • Status Mental. • Deskripsi umum : Pasien biasanya berdandan rapi tanpa adanya disintegritas pada kepribadian dan aktivitas harian, tetapi memiliki sikap yang eksentrik,aneh dan curiga. • Pada pemeriksaan status mental : tampak sangat normal kecuali jika terdapat sistim waham abnormal yang sangat jelas. • Mood,perasaan dan afek : mood konsisten dengan isi waham. • waham kebesaran  euforik, waham kejar adalah pencuriga,
  • 43. • Status mental • Gangguan persepsi : tidak memiliki halusinasi menonjol kecuali berkaitan dengan waham misal waham somatik tentang bau badan  halusinasi cium. • Pikiran  gangguan isi pikir  Waham : sistematis dan karakteristik nya dapat diterima logika. • Sensorium dan kognisi ? Tidak terdapat gangguan orientasi terkecuali jika pasien mempunyai waham spesifik tentang orang,tempat atau waktu. • Daya ingat : tidak terganggu. • Tilikan : derajat 1 • Kejujuran : biasanya dapat dipercaya GAMBARAN KLINIS
  • 44. DIAGNOSIS BANDING • Delirium,demensia dan gangguan yang berhubungan dengan zat. 1. Delirium dibedakan dari fluktuasi tingkat kesadaran 2. Demensia dibedakan dari hasil test neurofisiologis yang menunjukkan gangguan pada fungsi kognitif 3. Gangguan berhubungan dengan zat,seperti psikotik akibat alkohol dibedakan dengan adanya halusinasi yang menonjol.
  • 45. • Diagnosis banding gangguan waham lainnya 1. Berpura-pura dan gangguan buatan,yang dibedakan berdasarkan adanya penonjolan tanda dan gejala psikologis. 2. Skizofrenia yang dibedakan berdasarkan dengan tidak adanya gejala skizofrenik dan kualitas waham yang tidak kacau. 3. Gangguan Depresi yang dibedakan dari tidak adanya tanda dan kualitas depresi yang menetap. 4. Gangguan somatoform yang dibedakan oleh derajat kepercayaan somatik yang dipertahankan. pasien dengan ggn somatik dapat menerima kemungkinan penyakitnya memang tidak ada.
  • 46. PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS • Gangguan delusional onsetnya biasanya tiba-tiba, jarang yang perlahan-lahan. • 25% penderita gangguan delusional  skizofrenia • < 10 %  Gangguan mood • ± 50 % pulih pada follow up jangka panjang. • 20 %  mengalami penurunan gejala • 30 %= tidak mengalami perubahan gejala.
  • 47. • Prognosis Faktor yang mendukung prognosis kearah baik : 1. Tingkat pekerjaan sosial 2. Penyesuain funsional tinggi 3. Jenis kelamin wanita 4. Onset < 30 th,terjadi tiba-tiba 5. Lama penyakit yang singkat 6. Dan adanya faktor pencetus. 7. Waham kejar,somatik dan erotik lebih baik prognosisnya dibandingkan waham kebesaran dan cemburu.
  • 48. TERAPI • Fokus terapi : mengatasi morbiditi penyakit dan mengurangi akibatnya pada kehidupan pasien. • Perawatan Rumah Sakit • Rawat jalan kecuali ada indikasi seperti • perlu pemeriksaaan medis dan neurologi lengkap untuk memastikan kondisi non-psikiatrik • adanya kesulitan pengenda;lan impuls kekerasan seperti membunuh • waham telah menganggu kehidupan sehari-hari misalnya keluarga dan pekerjaan. misalnya kelaurga dan pekerjaam.
  • 49. • Psikoterapi • Elemen penting : membangun rapport antara pasien dan dokter • Psikoterapi supportif berorientasi tilikan, Co g nitif be havio r the rapi  efektif • Terapis hendaknya tidak menyetujui atau menantang waham pasien • Terapis memotivasi pasien nerobat melalui kecemassan atau iritabilitasnya, bukan dengan menagtakan akan mengobati wahamnya.
  • 50. TERAPI • Farmakoterapi. • Pemberian antipsikotik (AP) intramuskular  emergensi (keadaan agitasi berat) • Terapi AP dimulai dari dosis rendah dan dievaluasi selama 6 minggu dengan dosis adekuat,dan bila tidak memberikan respon ganti dengan obat AP kelas yang lain. • Pimozide (Orap)  efektif terhadap gangguan waham somatik. • Bila AP tidak memberikan respon  memberikan Lithium atau antikonvulsan (Carbamazepin, As.Valproat), terutama bila ada riwayat keluarga dengan gangguan mood.