2. PENDAHULUAN
Urutan Hirarki Blok Diagnosis Gangguan Jiwa berdasarkan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III :
I.Gangguan Mental Organik dan Simptomatik (F00-F09)
II.Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Menetap (F20-
F29)
III.Gangguan Susana Perasaan (Mood/Afektif) (F30-F39)
IV.Ganggan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Stres (F40-
F48)
V.Sindrom perilku yang berhubunga dengan gangguan fisiologis dan faktor
fisik (F50-F59)
VI.Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewas (F60-F69)
VII.Retadasi Mental (F70-F79)
VIII.Gangguan Perkmebangan Psikologis (F80-F89)
IX.Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Masa Kanak Remaja
(F90-F98)
X.Kondisi Lain yang menjadi Fokus Perhatian (Kode Z)
3. F2: SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL, GANGGUAN
WAHAM[ KELOMPOKGANGGUAN PSIKOTIK”NONORGANIK”]
• Ciri khas gangguan jiwa yang tergolong dalam blok
ini adalah terdapatnya : gejala psikotik yang cukup
bermakna dan yang tidak disebabkan oleh
Gangguan Mental Organik (F0) dan Gangguan
Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat
Psikoaktif (F1).
4. Yang tergolong dalamblokini adalah
:
• F20: Skizofrenia
• F21: Gangguan Skizotipal
• F22: Gangguan WahamMenetap
• F23: Gangguan PsikotikAkut dan Sementara
• F24: Gangguan WahamTerinduksi
• F25: Gangguan Skizoafektif
• F28: Gangguan PsikotikLainnya
5. GANGGUAN PSIKOTIKSINGKAT
• Gangguan psikotik singkat merupakan sindrom psikotik
akut dan sementara.
• Gangguan psikotik terjadi jika seseorang kehilangan
kemampuannya untuk membedakan 1) realita atau bukan;
2) membedakan pikiran yang sesuai logika atau tidak; dan
3) menilai perilaku yang serasi dan bukan disebabkan oleh
gangguan mental organik atau akibat penggunaan zat
psikoaktif.
• Gejala psikotik meliputi halusinasi, perilaku gaduh gelisah,
kacau, aktivitas berlebihan atau retardasi psikomotor berat,
perilaku katatonik, pembicaraan yang kacau atau waham,
tanpa tilikan yang baik (dalam keadaan remisi tilikan dapat
bertambah baik).
6. • Waham : keyakinan yang salah (tidak sesuai dengan
kenyataan, budaya dan norma yang berlaku), yang
tetap dipertahankan walaupun telah dikoreksi dan
diberikan bukti-bukti. Misalnya : makhluk angkasa luar
menanamkan elektroda di tak manusia.
• Halusinasi adalah adanya persepsi yang dirasakan
(dapat berupa pendengaran, penglihatan, penciuman,
perabaan) yang dialami walaupun tidak ada rangsang.
Misalnya: mendengar suara tapi tidak ada orang yang
berbicara.
• Perilaku katatonia : penurunan aktivitas motorik
secara ekstrim, manifestasi : gerakan melambat
hingga tak bergerak dan kaku seperti patung.
7. SEJARAH
• Gangguan psikotik singkat sangat kurang dipelajari
dlm psikiatri di US diakibatkan seringnya
perubahan kriteria diagnostik 15 tahun terakhir.
• Pasien dengan gangguan yang serupa dengan
gangguan psikotik singkat dulu dimasukan sebagai
mengalami reaktif, histerikal, stress dan psikosis
psikogenik.
• Psikosis reaktif juga sering digunakan sebagai sinonim
untuk skizofrenia dgn prognosis yang baik, tetapi
diagnosis gangguan psikotik singkat pada DSM IV TR
tidak bermaksud adanya hubungan dengan
skizofrenia.
8. SEJARAH
• Karl Jasper (1913)
Gambaran penting untuk diagnosis psikosis
reaktif :
stresor yang dapat diketahui dan sangat
traumatik
hubungan sementara yg dekat antara stresor &
perkembangan dari psikosis
perjalanan yang lambat dari episode psikotik
Isi dari psikosis mencerminkan dasar
dari pengalaman traumatik dan perkembangan
dari psikosis terlihat memiliki tujuan tertentu
bagi pasien (sebagai pelarian dari sebuah
kondisi traumatik).
9. EPIDEMIOLOGI
• Insiden & Prevalensi pasti tidak diketahui, tetapi
secara umum dianggap jarang.
• >> Pasien muda (20 dan 30 tahunan)
• Negara berkembang : Wanita >> (data masih terbatas)
• Pendapat klinikus paling sering pada pasien dari
kelompok sosioekonomi rendah dan yang mengalami
bencana alam atau perubahan kebudayaan yg besar
(imigran).
• Seseorang yang telah mengalami stresor psikososial
yang berat mungkin mengalami resiko > utk gangguan
psikotik singkat berikutnya.
10. • Gangguan ini bisa terdapat pada pasien dengan
gangguan kepribadian (paling sering gangguan
kepribadian histerionik, narsistik, paranoid, skizotipal,
dan bo rde rline ).
11. ETIOLOGI
• Penyebab gangguan psikotik singkat tidak diketahui.
• Pasien dengan gangguan kepribadian memiliki
kerentanan biologikal/ psikologikal terhadap timbulnya
gejala psikotik, terutama bo rde rline , skizoid, skizotipal
atau paranoid.
• Adanya riwayat gangguan skizofrenia atau mood
dalam keluarganya, tetapi ini tidak menentukan.
12. • Formulasi psikodinamik :
• Menekankan adanya mekanisme koping yang tidak
adekuat
• Kemungkinan keuntungan sekunder pada pasien
dengan gejala psikotik.
• Gejala psikotik merupakan suatu mekanisme
pertahanan terhadap fantasi yang terlarang,
pemenuhan terhadap keinginan yang tidak
tercapai, atau sebagai pelarian dari situasi yang
penuh dengan stres psikososial.
ETIOLOGI
13. DIAGNOSIS
• Karena variasi dan sifatnya yang tidak stabil dari gangguan
ini maka terkadang sulit untuk membuat diagnosis pada
praktek klinik.
• Kriteria diagnosis dapat menggunakan :
• Diag no stic and Statistik Manualo f Me ntalDiso rde rs
(DSM) V
• Inte rnatio nalStatisticalClassificatio n o f Dise ase s and
Re late d He alth Pro ble m s (ICD-10)
• Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
(PPDGJ) III
14. Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat
(DSMV)
A. Terdapat satu (atau lebih) gejala berikut ini :
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara kacau (misalnya, sering menyimpang atau inkoheren)
4. Perilaku kacau atau katatonik yang nyata
(jangan memasukkan suatu gejala jika merupaka pola respon
yang dinilai secara kulltural).
B. Durasi suatu gangguan paling kurang 1 hari tetapi kurang 1
bulan, yang pada akhirnya kembali pada fungsi premorbid.
C. Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mood
dengan ciri psikotik, gangguan skizoafektif, atau skizofrenia dan
bukan efek fisiologis langsung dari zat (misalnya
penyalahgunaan zat, pengobatan) atau suatu kondisi medik
umum.
15. Sebutkan jika :
Dengan stressor yang jelas : gejala terjadi sesaat setelah dan
secara jel;as merupakan respon terhadap peristiwa tersebut,
sendiri atau bersamaan, akan menyebabkan penderitaan
yang nyatata bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang
serupa dalam kultur orang tersebut.
Tanpa stressor yang jelas: jika gejala tidak terjadi sesaat
setelah dan secara jel;as merupakan respon terhadap
peristiwa tersebut, sendiri atau bersamaan, akan
menyebabkan penderitaan yang nyatata bagi hampir setiap
orang dalam keadaan yang serupa dalam kultur orang
tersebut.
Dengan onset post partum : jika onset terjadi dalam 4 minggu
post partum.
Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat
(DSMV)
16. • Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan
prioritas yang untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini.
Urutan priortitasnya adalah :
1. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang : gejala
psikotik menjadi nyata dan mengganggu pekerjaan sehari-
hari, tidak termasuk periode prodromal yang tidak jelas.
2. Adanya sindrom yang khas berupa polimorfik (beraneka
ragam dan berubah cepat) atau schizo phre nia-like (gejala
skizofrenia yang khas)
3. Adanya stres akut yang berkaitan (tidak selalu ada).
4. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung.
• Tidak memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif,
walaupun perubahan emosional dan gejala afektif individual
menonjol dari waktu ke waktu.
• Tidak ada penyebab organik seperti trauma kapitis, delirium, atau
demensia, tidak merupakan intoksikasi obat-obatan atau alkohol.
Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat
(PPDGJIII/ICD 10)
17. Sub Tipe Gejala
Gangguan psikotik polimorfik
akut tanpa gejala skizofrenia
Harus ada beberapa jenis halusinasi dan waham
yang berubah dalam jenis dan intensitasnya,
keadaan emosional yang sama beraneka ragam,
namun tidak memenuhi kriteria skizofrenia.
Gangguan psikotik polimorfik
akut dengan gejala
skizofrenia
Disertai gejala yang memenuhi kriteria
skizofrenia yang harus sudah ada untuk
sebagian besar waktu sejak munculnya
gambaran klinis psikotik itu secara jelas.
Gangguan psikotik Lir-
skizofrenia
Memenuhi kriteria skizofrenia, tidak memenuhi
kriteria psikosis polimorfik akut.
Gangguan psikotik akut
lainnya dengan predominan
waham
Waham dan halusinasi harus sudah ada, namun
kriteria skizofrenia dan psikosis polimorfik akut
tidak terpenuhi.
Gangguan psikotik akut dan
sementara lainnya
Gangguan psikotik lain yang tidak dapat
diklasifikasi ke dalam kategori manapun.
Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat
(PPDGJIII/ICD 10)
18. • Apabila gejala skizofrenia menetap > 1 bulan,
diagnosis yang tepat untuk dipertimbangkan adalah
skizofrenia.
• Apabila waham menetap > 3 bulan , gangguan waham
menetap.
Kriteria Diagnosis Gangguan PsikotikSingkat
(PPDGJIII/ICD 10)
19. • Diagnosis tidak hanya diperoleh dari pasien (gejala
psikotik yang jelas.
• Alloananmesis keluarga atau teman riwayat
penyakit seperti gejala prodromal, episode gangguan
mood sebelumnya, penggunaan terakhir tentang
penggunaan zat psikomimetik, adanya faktor
pencetus.
20. GAMBARAN KLINIK
• Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk
setidaknya satu gejala psikotik utama, biasanya dengan
onset mendadak, tetapi tidak selalu terdapat seluruh
pola gejala yang terlihat pada skizofrenia.
• Gejala mood yang labil, kebingungan, dan gangguan
perhatian lebih sering pada onset gangguan psikotik
singkat dibandingkan pada onset gangguan psikotik
kronik.
• Perubahan emosional, pakaian atau perilaku yang aneh,
berteriak-teriak, diam membisu, dan gangguan daya
ingat yang belum lama terjadi.
21. • Beberapa gejala mengarah pada diagnosis delirium atau
psikotik organik memerlukan pemeriksaan fisik dan
penunjang (laboratorium).
22. STRESSORPENCETUS
• Stressor pencetus adalah peristiwa kehidupan yang
besar yang dapat menyebabkan kemarahan
emosional yang bermakna pada tiap orang, misalnya :
meninggalnya keluarga dekat atau kecelakaan mobil
yang berat.
• Beberapa klinisi masih mempermasalahkan apakah
beratnya kejadian dipertimbangkan dalam hubungan
dengan kehidupan seseorang, serta satu atau
serangkaian kejadian.
23. DIAGNOSIS BANDING
• Gangguan waham menetap
• Skizofrenia
• Gangguan psikotik karena kondisi medis umum
(epilepsi atau delirium) pemeriksaan fisik,
Laboratorium
• Gangguan psikotik yang disebabkan oleh penggunaan
zat.
• Gangguan kepribadian disosiatif
• Episode psikotik yang berhubungan dengan gangguan
kepribadian borderline
• Gangguan kepribadian skizotipal.
24. PERJALANAN DAN PROGNOSIS
• Menurut definisi perjalanan gangguan psikotik
singkat selama 1 bulan.
• >> kasus dengan gangguan psikotik singkat kemudian
menunjukan sindrom psikiatri kronik seperti skizofrenia
dan gangguan mood.
• Secara umum pasien gangguan psikotik singkat
mempunyai prognosis yang baik.
25. PERJALANAN DAN PROGNOSIS
• Beberapa indikator prognosis yang baik :
- Penyesuaian diri premorbid yang baik
- Sedikit ciri skizoid pada premorbid
- Faktor pencetus yang berat
- Onset gejala yang akut
- Gejala afektif
- Kebingungan dan kekacauan selama psikosis
- Penumpulan afek sedikit
- Durasi gejala yang singkat
- Tidak adanya riwayat keluarga dengan skizofrenia
26. PENGOBATAN
• Perawatan Rumah Sakit
• Indikasi rawat terutama perilaku membahayakan
diri sendiri dan orang lain.
• Monitoring ketat gejala dan tingkat keberbahayaan
pasien terhadap diri dan orang lain.
• Memperoleh kembali realitasnya.
• Mungkin membutuhkan fiksasi fisik dan fiksasi
kimia
27. PENGOBATAN
• Farmakoterapi
• Pemberian antipsikostik mempertimbangkan gejala
psikotik yang dominant dan efek samping obat.
• Antipsikotik tipikal/konvensional vs antipsikotik atipikal
• Pengobatan sekitar 2-5 tahun untuk mencegah
kekambuhan.
Mengontrol gejala
posistif Efek
samping sindrom
parkinsom >>
Mengontrol gejala positif
dan negatif
Efek samping sindrom
parkinson <<
28. DOSIS ADEKUAT ANTIPSIKOTIK
Konvensio
nal /Tipikal
Episode
Pertama
Akut
(mg/hari)
Episode
Hari
Maintena
nce
(mg/hari)
Multi
Episode
Akut
(mg/hari)
Multi
Episode
Maintena
nce
(mg/hari)
Dosis
harian
maksi
mal
Chlorprom
azine
200-650 150-600 400-800 250-750 950
Haloperidol 3.0-13.5 1.5-10.5 7.0-18.5 6.0-13.5 25.0
Trifluopera
zine
5 - 30 2 - 20 10 - 35 10 - 30 40
29. DOSIS ADEKUAT ANTIPSIKOTIK(PER
ORAL)
10 - 20
350-700
300-500
Episode
Pertama
Akut
(mg/hari)
4012.5-22.515 - 2510 - 20Olanzapine
950400-750500-800300-600Quetiapine
850300-550400-600250-500Clozapine
Dosis
harian
maksi
mum
Multi
Episode
Mainte-
nance
(mg/hari)
Multi
Episode
Akut
(mg/hari)
Episode
Pertama
Maintena
nce
(mg/hari)
Anti-psikotik
Atipikal
30. 10 - 20
100-160
2.5–5.0
Episode
Pertama
3015 - 2015 -3010 - 20Aripiprazole
180120-180140-18080-160Ziprasidone
10.53.5 –5.54.0–6.52.0– 4.5Risperidone
Dosis
harian
maksi
mum
Multi
Episode
Multi
Episode
Episode
Pertama
Atipikal
DOSIS ADEKUAT ANTI-PSIKOTIK
(PERORAL)
31. PENGOBATAN
• Pengaturan dosis antipsikosis adalah:
Pertimbangkan :
• efek klinis sekitar 2-4 minggu
• efek samping sekitar 2-6 jam
• waktu paruh 12-24 jam (pemberian obat 1-2 x
sehari).
• dosis pagi lebih kecil daripada malam agar tidak
mengganggu aktivitas pasien.
• Pada pemberian antipsikotik dapat terjadi sindrom
Parkinson, untuk mengatasinya berikan:
• Tablet Trihexyphenidyl 3-4 x 2 mg/hari; atau
• Sulfas Atropin 0,5-0,75 mg im.
32. PENGOBATAN
• PSIKOTERAPI
• Psikoterapi individual, terapi kelompok, terapi
keluarga.
• Diskusi tentang stressor, episode psikotik dan
strategi untuk mengatasi
• Meningkatkan se lf e ste e m pasien
34. GANGGUAN WAHAM
MENETAP/DELUSIONAL
• Definisi : Gangguan psikiatri dengan gejala utama
yang menonjol adalah waham.
• Sebelumnya dikenal sebagai paranoia atau
gangguan paranoid istilah yang tidak tepat.
• Karena isi waham pada gangguan waham bukan
hanya waham kejar ,tetapi dapat juga berisi waham
eratomania, waham kebesaran,waham somatik dan
lainnya.
• Gangguan waham harus dibedakan dari gangguan
mood dan skizofrenia.
35. SEJARAH
• Istilah sebelumnya adalah “paranoia” yang berasal
dari bahasa mesir yang berarti disamping pikiran.
• Pemakaian oleh orang awam, “paranoia” :
kecurigaan yang berlebihan.
• Pada Th.1818, Johan Christian Heinroch
memperkenalkan konsep dasar Paranoia dalam
bidang psikiatri saat ia menggambarkan gangguan
intelektual dengan istilah “Verrucktheit”
• Emil Kraepelin mengenali suatu keadaan yang
disebutnya “paranoia”,yang ditandai adanya sistim
waham yang persisten tanpa adanya halusinasi
dan deteorasi kepribadian.
36. EPIDEMIOLOGI
• Kasus jarang dapat dikarenakan kurang dilaporkan dan
perubahan definisi selama sejarahnya.
• Prevalensi gangguan delusional di US ± 0,025% - 0,3%
<< dibandingkan Skizofrenia (1%) dan Ganggguan Mood
(5%).
• Usia onset rata-rata 40 th,dengan rentang usia 18 th – 90
th.
• Wanita > Pria
• Penderita banyak yang sudah
• Status sosioekonomi yang rendah.
37. ETIOLOGI
• Belum diketahui pasti.
• Faktor Biologis
• Berbagai kondisi medis nonpsikiatri dapat
menjadi penyebab timbulnya waham.
• Gangguan waham,mungkin melibatkan patologi
sistim limbik atau ganglia basalis pada
penderita yang memiliki fungsi kortikal
sereberal yang intak.
• Faktor Psikodinamika
• Teori psikodinamika spesifik : orang yang
hipersensitif dan mekanisme ego spesifik,
formasi reaksi,proyeksi dan penyangkalan.
38. Teori Psikodinamik
• Freud berpendapat bahwa gangguan waham
merupakan suatu proses penyembuhan,bukan
sebagai suatu gejala gangguan.
• Freud mengungkapkan teori bahwa
Homoseksualitas secara sadar tidak dapat diterima
oleh beberapa pasien paranoid, sehingga perasaan
mencintai sejenis itu kemudian ditransformasikan
menjadi suatu penyangkalan dan berlanjut dengan
proyeksi bahwa pasien dibenci sehingga ia dapat
merasionalisasikan kemarahannya pada orang
yang membenci tidak ada bukti klinis.
39. Norman Cameron menggambarkan 7 situasi yang memungkinkan
perkembangan gang guan delusional,yaitu :
1. Peningkatan harapan untuk mendapatkan terapi sadistik.
2. Situasi yang meningkatkan kecurigaan dan ketidak percayaan.
3. Isolasi sosial.
4. Situasi yang meningkatkan kecemburuan dan iri hati.
5. Situasi yang memperendah harga diri.
6. Situasi yang menyebabkan seseorang melihat kecacatan
dirinya pada orang lain.
7. Situasi yang meningkatkan kemungkinan untuk perenungan
dan motivasi.
Bilamana terjadi frustasi akibat kombinasi keadaan diatas maka terjadi
suautu kristalisasi waham
Teori Psikodinamik
40. A. Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi dalam
kehidupan nyata,seperti sedang diikuti, diracuni, terinfeksi, dicintai
dari jarak jauh, atau dikhianti kekasih atau menderita penyakit)
selama sekurangnya satu bulan.
B. Tidak pernah memenuhi Kriteria A untuk skizofrenia.
catatan : Halusinasi taktil dan olfaktorius mungkin ditemukan jika
berhubungan dengan tema waham.
C. Terlepas dari pengaruh waham atau akibatnya, fungsi tidak jelas
terganggu dan perilaku tidak terlihat kacau atau aneh.
D. Jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan
waham, lama totalnya adalah relatif lebih singkat dibandingkan
dengan lamanya periode waham.
E. Gangguan bukan oleh akibat langsung dari suatu zat (misalnya obat
yang disalah gunakan) atau suatu kondisi medis umum.
Kriteria Diagnosis Gangguan Waham
(DSMV)
41. Sebutkan tipe berikut : (tipe berikut berdasarkan tema waham yang predominan )
•Tipe erotomanik : bahwa orang lain biasanya dengan status yang lebih tinggi
mencintai orang tersebut.
•Tipe kebesaran : waham peningkatan
kemampuan,kekuatan,pengetahuan,identitas,atau hubungan khusus dengan dewa
atau orang terkenal.
•Tipe cemburu : waham bahwa pasangan seksual pasien tidak setia.
•Tipe Kejar : waham nahwa seseorang ( atau seseorang yang dekat dengannya )
diperlakukan secara dengki.
•Tipe somatik : waham bahwa pasien memiliki suatu cacat fisik atau kondisi medis
umum.
•Tipe campuran : karakteristik waham salah satu atau lebih tipe diatas tanpa adanya
penonjolan tema.
•Tipe yang tidak ditentukan seperti pada :
• Sindroma Capgras : waham bahwa orang yang akrab dengan pasien telah
digantikan oleh penipu yang identik.
Kriteria Diagnosis Gangguan Waham
(DSMV)
42. GAMBARAN KLINIS
• Status Mental.
• Deskripsi umum : Pasien biasanya berdandan rapi
tanpa adanya disintegritas pada kepribadian dan
aktivitas harian, tetapi memiliki sikap yang
eksentrik,aneh dan curiga.
• Pada pemeriksaan status mental : tampak sangat
normal kecuali jika terdapat sistim waham abnormal
yang sangat jelas.
• Mood,perasaan dan afek : mood konsisten dengan isi
waham.
• waham kebesaran euforik, waham kejar adalah
pencuriga,
43. • Status mental
• Gangguan persepsi : tidak memiliki halusinasi
menonjol kecuali berkaitan dengan waham misal
waham somatik tentang bau badan halusinasi cium.
• Pikiran gangguan isi pikir Waham : sistematis dan
karakteristik nya dapat diterima logika.
• Sensorium dan kognisi ? Tidak terdapat gangguan
orientasi terkecuali jika pasien mempunyai waham
spesifik tentang orang,tempat atau waktu.
• Daya ingat : tidak terganggu.
• Tilikan : derajat 1
• Kejujuran : biasanya dapat dipercaya
GAMBARAN KLINIS
44. DIAGNOSIS BANDING
• Delirium,demensia dan gangguan yang berhubungan
dengan zat.
1. Delirium dibedakan dari fluktuasi tingkat
kesadaran
2. Demensia dibedakan dari hasil test neurofisiologis
yang menunjukkan gangguan pada fungsi kognitif
3. Gangguan berhubungan dengan zat,seperti
psikotik akibat alkohol dibedakan dengan adanya
halusinasi yang menonjol.
45. • Diagnosis banding gangguan waham lainnya
1. Berpura-pura dan gangguan buatan,yang
dibedakan berdasarkan adanya penonjolan tanda
dan gejala psikologis.
2. Skizofrenia yang dibedakan berdasarkan dengan
tidak adanya gejala skizofrenik dan kualitas waham
yang tidak kacau.
3. Gangguan Depresi yang dibedakan dari tidak
adanya tanda dan kualitas depresi yang menetap.
4. Gangguan somatoform yang dibedakan oleh derajat
kepercayaan somatik yang dipertahankan. pasien
dengan ggn somatik dapat menerima kemungkinan
penyakitnya memang tidak ada.
46. PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Gangguan delusional onsetnya biasanya tiba-tiba,
jarang yang perlahan-lahan.
• 25% penderita gangguan delusional skizofrenia
• < 10 % Gangguan mood
• ± 50 % pulih pada follow up jangka panjang.
• 20 % mengalami penurunan gejala
• 30 %= tidak mengalami perubahan gejala.
47. • Prognosis
Faktor yang mendukung prognosis kearah baik :
1. Tingkat pekerjaan sosial
2. Penyesuain funsional tinggi
3. Jenis kelamin wanita
4. Onset < 30 th,terjadi tiba-tiba
5. Lama penyakit yang singkat
6. Dan adanya faktor pencetus.
7. Waham kejar,somatik dan erotik lebih baik
prognosisnya dibandingkan waham kebesaran dan
cemburu.
48. TERAPI
• Fokus terapi : mengatasi morbiditi penyakit dan mengurangi
akibatnya pada kehidupan pasien.
• Perawatan Rumah Sakit
• Rawat jalan kecuali ada indikasi seperti
• perlu pemeriksaaan medis dan neurologi lengkap
untuk memastikan kondisi non-psikiatrik
• adanya kesulitan pengenda;lan impuls kekerasan
seperti membunuh
• waham telah menganggu kehidupan sehari-hari
misalnya keluarga dan pekerjaan. misalnya kelaurga
dan pekerjaam.
49. • Psikoterapi
• Elemen penting : membangun rapport antara
pasien dan dokter
• Psikoterapi supportif berorientasi tilikan, Co g nitif
be havio r the rapi efektif
• Terapis hendaknya tidak menyetujui atau
menantang waham pasien
• Terapis memotivasi pasien nerobat melalui
kecemassan atau iritabilitasnya, bukan dengan
menagtakan akan mengobati wahamnya.
50. TERAPI
• Farmakoterapi.
• Pemberian antipsikotik (AP) intramuskular emergensi
(keadaan agitasi berat)
• Terapi AP dimulai dari dosis rendah dan dievaluasi
selama 6 minggu dengan dosis adekuat,dan bila tidak
memberikan respon ganti dengan obat AP kelas yang
lain.
• Pimozide (Orap) efektif terhadap gangguan waham
somatik.
• Bila AP tidak memberikan respon memberikan
Lithium atau antikonvulsan (Carbamazepin, As.Valproat),
terutama bila ada riwayat keluarga dengan gangguan
mood.