SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
KEADAAN EKONOMI INDONESIAPADA MASA AWAL KEERDEKAAN (1945) HINGGA
1950

I. KONDISI EKONOMI INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN
Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada awal berdirinya
Republik Indonesia sangat kacau dan sulit. Latar belakang keadaan yang kacau tersebut
disebabkan karena :
• Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki pemerintahan yang baik, dimana
belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk menangani perekonomian Indonesia.
• Sebagai negara baru Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi
keuangan yang mantap.
• Tingalan pemerintah pendudukan Jepang dimana ekonomi saat pendudukan Jepang
memang sudah buruk akibat pengeluaran pembiayaan perang Jepang. Membuat
pemerintah baru Indonesia agak sulit untuk bangkit dari keterpurukan.
• Kondisi keamanan dalam negeri sendiri tidak stabil akibat sering terjadinya pergantian
kabinet, dimana hal tersebut mendukung ketidakstabilan ekonomi.
• Politik keuangan yang berlaku di Indonesia dibuat di negara Belanda guna menekan
pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan untuk menghancurkan ekonomi nasional.
• Belanda masih tetap tidak mau mengakui kemerdeaan Indonesia dan masih terus
melakukan pergolakan politik yang menghambat langkah kebijakan pemerintah dalam
bidang ekonomi.

2. . KONDISI POLITIK INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN
Pada masa ini elit politik kita didominasi oleh para intelektual. Mereka umumnya
berasal dari kelas sosial “atas” dalam lingkungan sosial masyarakatnya. Ini terjadi sebagai
konsekuensi logis kebijakan politik etis pemerintah kolonial Belanda yang hanya
membolehkan kelas-kelas “tertentu” dalam masyarakat yang dapat mengenyam
pendidikan tingi. Mereka akhirnya tumbuh sebagai elit yang mampu berfikir lebih luas dan
keluar dari lingkup berpikir kelas sosial mereka menuju penderitaan menua bangsa dan
rakyatnya, yaitu belenggu penjajahan, yang harus segera diakhiri. Mereka beralih dari anak
muda inlander yang tidak tahu apa-apa menjadi pengerak dan pelopor gerakan
kemerdekaan. Muda, terdidik dan kosmopolitan. Menjadi apa yang disebut Ali Syariati,
rausan fikr, intelektual yang tercerahkan yang menjadi penggerak revolusi. H.Agus Salim,
M.H Thamrin, dr Wahidin, dr Tjiptomangunkusumo, DR Rivai, H.O.S Cokroaminoto, Sutan
Syahrir, Muhammad Hatta, Sukarno, Tan Malaka, Muhammad Yamin, Soepomo, Kibagus
Hadikusno, Hasyim Asyari, IJ Kasimo, Muh Natsir sekedar menyebut contoh generasi ini.
Para dokter, sarjana hukum, doktorandus ekonomi, insinyur teknik, ulama didikan Mesir
dan Mekah, Arab Saudi.
Mereka muncul sebagai intelektual dan mengambil kiprah sebagai elit politik. Karena ciri
intelelektualitas ini, mereka selalu bergerak atas dasar keyakinan keyakinan normatifidealis akan perjuangannya. Pragmatisme mereka akan menjadi “elit baru” bila Indonesia
merdeka masih begitu kecil, untuk mengatakan tidak ada. Kondisi yang demikian bukan
menihilkan konflik diantara mereka satu sama lain. Konflik yang tercipta lebih pada
perbedaan bagaimana jalan perjuangan yang tepat menuju kemerdekaan. Ada yang setuju
koperasi, ada pula yang lebih yakin dengan non koperasi, dalam hal membangun
perjuangan vis a vis pemerintahan kolonial. Ada yang setuju melalui penggalangan massa
rakyat besar-besaran, dan ada pula yang lebih yakin dengan membentuk kader-kader yang
militan dan terdidik. Mereka berpolemik di media, saling beradu argumen, tapi tak
bertengkar satu sama lain, sehingga rakyat meneladani bagaimana perbedaan yang mereka
bangun menjadi kekuatan.
Pada masa ini, mereka bisa membuang jauh jauh prasangka kelompok yang mengungkung
mereka. Mereka memang pada awalnya berjuang atas nama kelompok. Jawa, Ambon,
Sumatera, Selebes, Islam, Katolik, Barat, Timur dan berlainan asal. Namun mereka bisa
bersatu atas ke-Indonesia-an yang tidak lagi sloganis yang kosmetik. Ada yang rela mundur
satu, untuk maju seribu. Kesediaan kalangan Islam untuk mencabut tujuh kata dalam
Piagam Jakarta sekedar menyebut contoh, dilakukan demi persatuan dan kesatuan bangsa
yang baru merdeka. Tanpa darah, tanpa senjata. Semua hanya dengan argumen, kesatuan
dan persatuan.
Bahkan idealisme mereka tetap tercermin dalam hidup, yang menggambarkan betapa
mereka tidak jauh dari hidup masa rakyat yang banyak. H A Salim, diplomat ulung,
intelektual-ulama, menteri kabinet, hingga akhir hayatnya tetap memilih hidup bersama
rakyat di gang kecil di pingiran kwitang. Hatta muda bersumpah tidak akan menikah
sebelum Indonesia merdeka, dan itupun ia buktikan. Syahrir yang hidup berhari-hari
bersama rakyat dan para pekerja di pedalaman Garut, hanya agar ia tahu betul dan
merasakan apa yang diderita rakyatnya. Betapa rakyat, dalam arti sesungguhnya menjadi
napas dalam keseharian hidup elit ketika itu. Namun diatas perbedaan itu, mereka bisa
bahu membahu.
Beberapa bulan setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat negara yang mengubah secara
signifikan konstelasi elit ketika itu. Maklumat pertama adalah maklumat No X tanggal 16
Oktober 1945 tentang pembentukan Komite Nasional (KNIP) sebagai lembaga legislatif
sementara sebelum DPR MPR yang sesuai konstitusi belum terbentuk dan maklumat kedua
tertanggal 3 November 1945 tentang pembentukan partai-partai dan kehidupan
berdemokrasi.
Para aktivis pro kemerdekaan sebagaimana disebutkan diatas memiliki kesempatan
berkarier di sektor sipil pada lembaga yang menjadi konsekuensi logis dikeluarkannya
maklumat-maklumat tersebut. Jalur perjuangan mereka adalah melalui partai politik,
birokrasi, menteri, kabinet serta Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Mereka mengisi
cabang pertama yang pada umumnya berfokus bagaimana berjuang di jalur diplomasi
melawan keinginan belanda untuk kembali berkuasa di Indonesia, setelah Jepang
menyerah pada sekutu. Medan mereka adalah meja perundingan. Sementara cabang kedua
mulai terbentuknya elit baru yaitu kalangan militer. Meskipun mereka elit yang belum
pernah ada dalam kancah politik Indonesia sebelumnya, peranan mereka di fase ini begitu
signifikan. Sektor karier mereka adalah medan pertempuran.Bagaimana memastikan
kekuatan Jepang hengkang dari republik, dan Belanda tidak bisa sedikitpun menjejak
kembali ke bumi pertiwi. Jenderal Sudirman, Urip Sumoharjo, Nasution, TB Simatupang,
sekedar menyebut nama dari kelompok ini. Mereka berlatar pendidikan militer yang
berbeda beda. Ada yang terkader melalui akademi militer Belanda, ada yang melalui PETA
pada masa pendudukan Jepang, atau sekedar laskar-laskar perjuangan rakyat. Tapi mereka
bersatu dalam satu peperangan melawan penjajah yang ingin kembali.
Pada fase ini nuansa konflik yang lebih luas mulai satu demi satu merasuk dalam
aktivitas politik elit Indonesia. Di sektor sipil cara berfikir kepartaian yang cenderung
mengedepankan kepentingan kelompok mulai mendominasi. Hanya karena perbebedaan
pandangan dalam menyelesaikan masalah politik atau diplomasi dengan pihak Belanda,
kabinet bisa bubar, dan mandat harus segera dikembalikan oleh PM kepada Presiden.
Tercatat pada fasa ini (1945-1949) terjadi pegantian kabinet sebanyak delapan kali,
“hanya” karena hal sepele yaitu ketidaksepakatan partai partai elemen pemerintah. Ini
berarti rata rata satu kabinet hanya berusia sepuluh bulan.
Namun meskipun demikian, perpolitikan Indonesia pada fase ini memiliki faktor
Sukarno-Hatta yang begitu kuat, sehingga setiap kali gonjang ganjing politik yang
mengakibatkan bubarnya kabinet, mandat tetap bisa dikembalikan kepada mereka tanpa
kisruh berkepanjangan, dan mandat itu bisa diberikan kembali ke kabinet selanjutnya.
Faktor yang tidak pernah terulang, setidaknya sampai saat sekarang, adalah wibawa kepala
negara, presiden dan wakil presiden begitu melembaga, dan membuat variabel politik lain
akan segera ikut dalam determinan kepala negara bila terjadi instabilitas politik. Sejarah
kerap timpang kita pelajari. Yang kita tahu, waktu partai partai silih berganti berkuasa
hanya karena kekuasaan padahal bukan semata karena hal itu. Memang dinamika sejarah
yang membuat itu terjadi sementara nilai etik, betapa kuatnya lembaga presiden dalam
menjadi penengah setiap konflik politik, nilai moral mengembalikan mandat ketika
pemerintahan tidak lagi diakui oleh partai-partai pendukung tidak pernah kita pelajari
dengan baik
Sebagaimana dikemukakan di atas, fasa ini juga mula bertumbuhnya peranan
militer sebagai kekuatan tersendiri dalam kawah candradimuka kekuasaan di tingkat elit
Indonesia. Diluar dugaan sebelumnya, peranan militer mulai menguat drastis seiring
popularitasnya berjuang bersama rakyat. Doktrin militer rakyat muncul pada fase ini.
Militer tertrasendesikan sebagai pejuang rakyat. Bahkan, Panglima Sudirman memiliki
wibawa pada maqam-nya tersendiri pula. Tidak menerima ajakan presiden untuk ikut
bersama-sama ke pengasingan ketika Ibu Kota RI di Yogyakarta diserang dalam Agresi
Militer Belanda, padahal kita tahu, presiden adalah panglima tertinggi, dan perintahnya
adalah komando.Namun, justru Sudirman mengindahkan komando itu dalam keadaan
menderita penyakit tbc kritis. Beliau lebih memilih berjuang bersama rakyat. Ini
setidaknya memberikan gambaran bagi militer, khususnya angkatan darat, bahwa pada
tubuhnya tertanam kekuasaan tersendiri yang ia bawa sejak kelahirannya sebagai tentara
Indonesia.
Namun demikian, tetap saja kepatuhan militer pada supremasi sipil pada fase ini
masih terpelihara. Semua aktivitas ketentaraan tetap berada di bawah koordinasi
kementrian pertahanan yang selalu dipimpin oleh otoritas sipil.
2. . KONDISI SOSIAL BUDAYA INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN
Pasca proklamasi kemerdekaan banyak terjadi perubahan sosial yang ada di dalam
kehidupan masyarakat Indonesia pada khususnya. Dikarenakan sebelum kemerdekaan di
proklamirkan, didalam kehidupan bangsa Indonesia ini telah terjadi diskriminasi rasial
dengan membagi kelas-kelas masyarakat. Yang mana masyarakat di Indonesia sebelum
kemerdekaan di dominasi oleh warga eropa dan jepang, sehingga warga pribumi hanyalah
masyarakat rendahan yang kebanyakan hanya menjadi budak dari bangsawan atau
penguasa.
Tetapi setelah 17 agustus 1945 segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi
bangsa Indonesia dan semua warga negara Indonesia dinyatakan memiliki hak dan
kewajiban yang sama dalam segala bidang.
Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang telah dicanangkan sejak awal adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya landasan itulah yang menjadikan misi
utama yaitu menitik beratkan pembangunan awal dibidang pendidikan yang mana telah di
pelopori oleh Ki Hajar Dewantara yang mana di cetuskan menjadi Bapak pendidikan
yang juga menjabat sebagai menteri pendidikan pada masa pasca kemerdekaan 1945.

Contenu connexe

Tendances

Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Dewi Setiyani Putri
 
KONDISI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA D...
KONDISI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA D...KONDISI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA D...
KONDISI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA D...
Irsal Shabirin
 
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baruproses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
Rara Bintra Amelia
 
Pancasila di masa orde baru (p3)
Pancasila di masa orde baru (p3)Pancasila di masa orde baru (p3)
Pancasila di masa orde baru (p3)
ahmad sururi
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
AmirahNada1
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Kiki Evi Wahyuliana
 

Tendances (20)

DEMOKRASI PANCASILA PADA MASA ORDE BARU (PKN XI)
DEMOKRASI PANCASILAPADA MASA ORDE BARU (PKN XI)DEMOKRASI PANCASILAPADA MASA ORDE BARU (PKN XI)
DEMOKRASI PANCASILA PADA MASA ORDE BARU (PKN XI)
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
 
KONDISI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA D...
KONDISI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA D...KONDISI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA D...
KONDISI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA D...
 
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaPPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
 
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baruproses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
 
Pancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baruPancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baru
 
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai SekarangPolitik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
 
Sistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde BaruSistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde Baru
 
Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Pancasila di masa orde baru (p3)
Pancasila di masa orde baru (p3)Pancasila di masa orde baru (p3)
Pancasila di masa orde baru (p3)
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
 
Perbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baru
Perbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baruPerbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baru
Perbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baru
 
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
 
Bab 2b sni 6
Bab 2b sni 6Bab 2b sni 6
Bab 2b sni 6
 
Politik indonesia pada masa orde baru
Politik indonesia pada masa orde baruPolitik indonesia pada masa orde baru
Politik indonesia pada masa orde baru
 
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruPancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Perekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lamaPerekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lama
 

En vedette (20)

Kandungan zat berbahaya dalam rokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokokKandungan zat berbahaya dalam rokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokok
 
Budaya barat yang masuk ke indonesi11
Budaya barat yang masuk ke indonesi11 Budaya barat yang masuk ke indonesi11
Budaya barat yang masuk ke indonesi11
 
Angkutan sewa exsecutive full ac
Angkutan sewa exsecutive full ac Angkutan sewa exsecutive full ac
Angkutan sewa exsecutive full ac
 
Cabang legislatif
Cabang legislatifCabang legislatif
Cabang legislatif
 
Kue ultah
Kue ultahKue ultah
Kue ultah
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarah
 
Unit console computer port instalasi computer
Unit console computer port instalasi computerUnit console computer port instalasi computer
Unit console computer port instalasi computer
 
Tanaman obat
Tanaman obatTanaman obat
Tanaman obat
 
Sepakbola,4shat
Sepakbola,4shatSepakbola,4shat
Sepakbola,4shat
 
Medan eropa
Medan eropaMedan eropa
Medan eropa
 
Makalah mtk
Makalah mtkMakalah mtk
Makalah mtk
 
Profil negara
Profil negaraProfil negara
Profil negara
 
10 macam teori tentang sel
10 macam teori tentang sel 10 macam teori tentang sel
10 macam teori tentang sel
 
Jelaskan dua cara untuk memindahkan kursor
Jelaskan dua cara untuk memindahkan kursorJelaskan dua cara untuk memindahkan kursor
Jelaskan dua cara untuk memindahkan kursor
 
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Kondisi awal kemerdekaan sampai tahun 1950
 
Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu dan
 
Pvbs042013
Pvbs042013Pvbs042013
Pvbs042013
 
Estrela no Asfalto - Apresentação Startup
Estrela no Asfalto - Apresentação Startup Estrela no Asfalto - Apresentação Startup
Estrela no Asfalto - Apresentação Startup
 
Benua pangea
Benua pangea Benua pangea
Benua pangea
 
Comentarios
ComentariosComentarios
Comentarios
 

Similaire à Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan

Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
musniumar
 
Tugas Mata Kuliah Kekuatan Politik Di Indonesia
Tugas Mata Kuliah Kekuatan Politik Di IndonesiaTugas Mata Kuliah Kekuatan Politik Di Indonesia
Tugas Mata Kuliah Kekuatan Politik Di Indonesia
Ullaah Fathullah Syahrul
 
Soeharto 5
Soeharto 5Soeharto 5
Soeharto 5
La Mone
 
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politikKondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Mahfuri Mahfuri
 
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesiaCiri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
Nyak Nisa Ul Khairani
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Latief Ahyaluddin
 
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Pedroped Pedroro
 
Kebijakan Politik pada Masa Orde Baru
Kebijakan Politik pada Masa Orde BaruKebijakan Politik pada Masa Orde Baru
Kebijakan Politik pada Masa Orde Baru
Anggie Noer Fietrie
 

Similaire à Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan (20)

Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
 
Document (8)
Document (8)Document (8)
Document (8)
 
Tugas Mata Kuliah Kekuatan Politik Di Indonesia
Tugas Mata Kuliah Kekuatan Politik Di IndonesiaTugas Mata Kuliah Kekuatan Politik Di Indonesia
Tugas Mata Kuliah Kekuatan Politik Di Indonesia
 
ppt sejarah pergerakan kel.5.pptx
ppt sejarah pergerakan kel.5.pptxppt sejarah pergerakan kel.5.pptx
ppt sejarah pergerakan kel.5.pptx
 
Soeharto 5
Soeharto 5Soeharto 5
Soeharto 5
 
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politikKondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
 
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah BangsaMusni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
 
Revolusi nasional indonesia
Revolusi nasional indonesiaRevolusi nasional indonesia
Revolusi nasional indonesia
 
KEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALKEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONAL
 
Cbr pancasila
Cbr pancasilaCbr pancasila
Cbr pancasila
 
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesiaCiri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
 
RPJP_2005-2025.pdf
RPJP_2005-2025.pdfRPJP_2005-2025.pdf
RPJP_2005-2025.pdf
 
Membedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaanMembedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaan
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
 
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
 
Bab 4 sni 6
Bab 4 sni 6Bab 4 sni 6
Bab 4 sni 6
 
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
 
Kebijakan Politik pada Masa Orde Baru
Kebijakan Politik pada Masa Orde BaruKebijakan Politik pada Masa Orde Baru
Kebijakan Politik pada Masa Orde Baru
 
PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA dan per
PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA dan perPERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA dan per
PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA dan per
 
14259123.ppt
14259123.ppt14259123.ppt
14259123.ppt
 

Plus de VJ Asenk

Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam OrthodoxPrakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
VJ Asenk
 
Surat kuasa
Surat kuasaSurat kuasa
Surat kuasa
VJ Asenk
 
Surat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hakSurat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hak
VJ Asenk
 
Sultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusumaSultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusuma
VJ Asenk
 
Sistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilSistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobil
VJ Asenk
 
Rumus persegi
Rumus persegiRumus persegi
Rumus persegi
VJ Asenk
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
VJ Asenk
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawab
VJ Asenk
 
Perilaku sombong
Perilaku sombongPerilaku sombong
Perilaku sombong
VJ Asenk
 
Pengertian zakat
Pengertian zakatPengertian zakat
Pengertian zakat
VJ Asenk
 
Pemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buahPemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buah
VJ Asenk
 
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaPelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
VJ Asenk
 
Panitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasiPanitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasi
VJ Asenk
 
Nankobes fc
Nankobes fcNankobes fc
Nankobes fc
VJ Asenk
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
VJ Asenk
 
Laporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudniLaporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudni
VJ Asenk
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
VJ Asenk
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
VJ Asenk
 
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
VJ Asenk
 

Plus de VJ Asenk (20)

Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam OrthodoxPrakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
 
Surat kuasa
Surat kuasaSurat kuasa
Surat kuasa
 
Surat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hakSurat keterangan pelepasan hak
Surat keterangan pelepasan hak
 
Sultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusumaSultan agung hanyakrakusuma
Sultan agung hanyakrakusuma
 
Soal
SoalSoal
Soal
 
Sistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilSistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobil
 
Rumus persegi
Rumus persegiRumus persegi
Rumus persegi
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawab
 
Perilaku sombong
Perilaku sombongPerilaku sombong
Perilaku sombong
 
Pengertian zakat
Pengertian zakatPengertian zakat
Pengertian zakat
 
Pemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buahPemanfaatan tanaman buah
Pemanfaatan tanaman buah
 
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesiaPelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
Pelanggaran ham-berat-yang-terjadi-di-indonesia
 
Panitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasiPanitia pelaksana training motivasi
Panitia pelaksana training motivasi
 
Nankobes fc
Nankobes fcNankobes fc
Nankobes fc
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 
Laporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudniLaporan triwulan paudni
Laporan triwulan paudni
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
 
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
 

Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan

  • 1. KEADAAN EKONOMI INDONESIAPADA MASA AWAL KEERDEKAAN (1945) HINGGA 1950 I. KONDISI EKONOMI INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau dan sulit. Latar belakang keadaan yang kacau tersebut disebabkan karena : • Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki pemerintahan yang baik, dimana belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk menangani perekonomian Indonesia. • Sebagai negara baru Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi keuangan yang mantap. • Tingalan pemerintah pendudukan Jepang dimana ekonomi saat pendudukan Jepang memang sudah buruk akibat pengeluaran pembiayaan perang Jepang. Membuat pemerintah baru Indonesia agak sulit untuk bangkit dari keterpurukan. • Kondisi keamanan dalam negeri sendiri tidak stabil akibat sering terjadinya pergantian kabinet, dimana hal tersebut mendukung ketidakstabilan ekonomi. • Politik keuangan yang berlaku di Indonesia dibuat di negara Belanda guna menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan untuk menghancurkan ekonomi nasional. • Belanda masih tetap tidak mau mengakui kemerdeaan Indonesia dan masih terus melakukan pergolakan politik yang menghambat langkah kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. 2. . KONDISI POLITIK INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN Pada masa ini elit politik kita didominasi oleh para intelektual. Mereka umumnya berasal dari kelas sosial “atas” dalam lingkungan sosial masyarakatnya. Ini terjadi sebagai konsekuensi logis kebijakan politik etis pemerintah kolonial Belanda yang hanya membolehkan kelas-kelas “tertentu” dalam masyarakat yang dapat mengenyam pendidikan tingi. Mereka akhirnya tumbuh sebagai elit yang mampu berfikir lebih luas dan keluar dari lingkup berpikir kelas sosial mereka menuju penderitaan menua bangsa dan
  • 2. rakyatnya, yaitu belenggu penjajahan, yang harus segera diakhiri. Mereka beralih dari anak muda inlander yang tidak tahu apa-apa menjadi pengerak dan pelopor gerakan kemerdekaan. Muda, terdidik dan kosmopolitan. Menjadi apa yang disebut Ali Syariati, rausan fikr, intelektual yang tercerahkan yang menjadi penggerak revolusi. H.Agus Salim, M.H Thamrin, dr Wahidin, dr Tjiptomangunkusumo, DR Rivai, H.O.S Cokroaminoto, Sutan Syahrir, Muhammad Hatta, Sukarno, Tan Malaka, Muhammad Yamin, Soepomo, Kibagus Hadikusno, Hasyim Asyari, IJ Kasimo, Muh Natsir sekedar menyebut contoh generasi ini. Para dokter, sarjana hukum, doktorandus ekonomi, insinyur teknik, ulama didikan Mesir dan Mekah, Arab Saudi. Mereka muncul sebagai intelektual dan mengambil kiprah sebagai elit politik. Karena ciri intelelektualitas ini, mereka selalu bergerak atas dasar keyakinan keyakinan normatifidealis akan perjuangannya. Pragmatisme mereka akan menjadi “elit baru” bila Indonesia merdeka masih begitu kecil, untuk mengatakan tidak ada. Kondisi yang demikian bukan menihilkan konflik diantara mereka satu sama lain. Konflik yang tercipta lebih pada perbedaan bagaimana jalan perjuangan yang tepat menuju kemerdekaan. Ada yang setuju koperasi, ada pula yang lebih yakin dengan non koperasi, dalam hal membangun perjuangan vis a vis pemerintahan kolonial. Ada yang setuju melalui penggalangan massa rakyat besar-besaran, dan ada pula yang lebih yakin dengan membentuk kader-kader yang militan dan terdidik. Mereka berpolemik di media, saling beradu argumen, tapi tak bertengkar satu sama lain, sehingga rakyat meneladani bagaimana perbedaan yang mereka bangun menjadi kekuatan. Pada masa ini, mereka bisa membuang jauh jauh prasangka kelompok yang mengungkung mereka. Mereka memang pada awalnya berjuang atas nama kelompok. Jawa, Ambon, Sumatera, Selebes, Islam, Katolik, Barat, Timur dan berlainan asal. Namun mereka bisa bersatu atas ke-Indonesia-an yang tidak lagi sloganis yang kosmetik. Ada yang rela mundur satu, untuk maju seribu. Kesediaan kalangan Islam untuk mencabut tujuh kata dalam Piagam Jakarta sekedar menyebut contoh, dilakukan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang baru merdeka. Tanpa darah, tanpa senjata. Semua hanya dengan argumen, kesatuan dan persatuan.
  • 3. Bahkan idealisme mereka tetap tercermin dalam hidup, yang menggambarkan betapa mereka tidak jauh dari hidup masa rakyat yang banyak. H A Salim, diplomat ulung, intelektual-ulama, menteri kabinet, hingga akhir hayatnya tetap memilih hidup bersama rakyat di gang kecil di pingiran kwitang. Hatta muda bersumpah tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka, dan itupun ia buktikan. Syahrir yang hidup berhari-hari bersama rakyat dan para pekerja di pedalaman Garut, hanya agar ia tahu betul dan merasakan apa yang diderita rakyatnya. Betapa rakyat, dalam arti sesungguhnya menjadi napas dalam keseharian hidup elit ketika itu. Namun diatas perbedaan itu, mereka bisa bahu membahu. Beberapa bulan setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat negara yang mengubah secara signifikan konstelasi elit ketika itu. Maklumat pertama adalah maklumat No X tanggal 16 Oktober 1945 tentang pembentukan Komite Nasional (KNIP) sebagai lembaga legislatif sementara sebelum DPR MPR yang sesuai konstitusi belum terbentuk dan maklumat kedua tertanggal 3 November 1945 tentang pembentukan partai-partai dan kehidupan berdemokrasi. Para aktivis pro kemerdekaan sebagaimana disebutkan diatas memiliki kesempatan berkarier di sektor sipil pada lembaga yang menjadi konsekuensi logis dikeluarkannya maklumat-maklumat tersebut. Jalur perjuangan mereka adalah melalui partai politik, birokrasi, menteri, kabinet serta Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Mereka mengisi cabang pertama yang pada umumnya berfokus bagaimana berjuang di jalur diplomasi melawan keinginan belanda untuk kembali berkuasa di Indonesia, setelah Jepang menyerah pada sekutu. Medan mereka adalah meja perundingan. Sementara cabang kedua mulai terbentuknya elit baru yaitu kalangan militer. Meskipun mereka elit yang belum pernah ada dalam kancah politik Indonesia sebelumnya, peranan mereka di fase ini begitu signifikan. Sektor karier mereka adalah medan pertempuran.Bagaimana memastikan kekuatan Jepang hengkang dari republik, dan Belanda tidak bisa sedikitpun menjejak kembali ke bumi pertiwi. Jenderal Sudirman, Urip Sumoharjo, Nasution, TB Simatupang, sekedar menyebut nama dari kelompok ini. Mereka berlatar pendidikan militer yang berbeda beda. Ada yang terkader melalui akademi militer Belanda, ada yang melalui PETA
  • 4. pada masa pendudukan Jepang, atau sekedar laskar-laskar perjuangan rakyat. Tapi mereka bersatu dalam satu peperangan melawan penjajah yang ingin kembali. Pada fase ini nuansa konflik yang lebih luas mulai satu demi satu merasuk dalam aktivitas politik elit Indonesia. Di sektor sipil cara berfikir kepartaian yang cenderung mengedepankan kepentingan kelompok mulai mendominasi. Hanya karena perbebedaan pandangan dalam menyelesaikan masalah politik atau diplomasi dengan pihak Belanda, kabinet bisa bubar, dan mandat harus segera dikembalikan oleh PM kepada Presiden. Tercatat pada fasa ini (1945-1949) terjadi pegantian kabinet sebanyak delapan kali, “hanya” karena hal sepele yaitu ketidaksepakatan partai partai elemen pemerintah. Ini berarti rata rata satu kabinet hanya berusia sepuluh bulan. Namun meskipun demikian, perpolitikan Indonesia pada fase ini memiliki faktor Sukarno-Hatta yang begitu kuat, sehingga setiap kali gonjang ganjing politik yang mengakibatkan bubarnya kabinet, mandat tetap bisa dikembalikan kepada mereka tanpa kisruh berkepanjangan, dan mandat itu bisa diberikan kembali ke kabinet selanjutnya. Faktor yang tidak pernah terulang, setidaknya sampai saat sekarang, adalah wibawa kepala negara, presiden dan wakil presiden begitu melembaga, dan membuat variabel politik lain akan segera ikut dalam determinan kepala negara bila terjadi instabilitas politik. Sejarah kerap timpang kita pelajari. Yang kita tahu, waktu partai partai silih berganti berkuasa hanya karena kekuasaan padahal bukan semata karena hal itu. Memang dinamika sejarah yang membuat itu terjadi sementara nilai etik, betapa kuatnya lembaga presiden dalam menjadi penengah setiap konflik politik, nilai moral mengembalikan mandat ketika pemerintahan tidak lagi diakui oleh partai-partai pendukung tidak pernah kita pelajari dengan baik Sebagaimana dikemukakan di atas, fasa ini juga mula bertumbuhnya peranan militer sebagai kekuatan tersendiri dalam kawah candradimuka kekuasaan di tingkat elit Indonesia. Diluar dugaan sebelumnya, peranan militer mulai menguat drastis seiring popularitasnya berjuang bersama rakyat. Doktrin militer rakyat muncul pada fase ini. Militer tertrasendesikan sebagai pejuang rakyat. Bahkan, Panglima Sudirman memiliki wibawa pada maqam-nya tersendiri pula. Tidak menerima ajakan presiden untuk ikut bersama-sama ke pengasingan ketika Ibu Kota RI di Yogyakarta diserang dalam Agresi Militer Belanda, padahal kita tahu, presiden adalah panglima tertinggi, dan perintahnya
  • 5. adalah komando.Namun, justru Sudirman mengindahkan komando itu dalam keadaan menderita penyakit tbc kritis. Beliau lebih memilih berjuang bersama rakyat. Ini setidaknya memberikan gambaran bagi militer, khususnya angkatan darat, bahwa pada tubuhnya tertanam kekuasaan tersendiri yang ia bawa sejak kelahirannya sebagai tentara Indonesia. Namun demikian, tetap saja kepatuhan militer pada supremasi sipil pada fase ini masih terpelihara. Semua aktivitas ketentaraan tetap berada di bawah koordinasi kementrian pertahanan yang selalu dipimpin oleh otoritas sipil. 2. . KONDISI SOSIAL BUDAYA INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN Pasca proklamasi kemerdekaan banyak terjadi perubahan sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada khususnya. Dikarenakan sebelum kemerdekaan di proklamirkan, didalam kehidupan bangsa Indonesia ini telah terjadi diskriminasi rasial dengan membagi kelas-kelas masyarakat. Yang mana masyarakat di Indonesia sebelum kemerdekaan di dominasi oleh warga eropa dan jepang, sehingga warga pribumi hanyalah masyarakat rendahan yang kebanyakan hanya menjadi budak dari bangsawan atau penguasa. Tetapi setelah 17 agustus 1945 segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi bangsa Indonesia dan semua warga negara Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala bidang. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang telah dicanangkan sejak awal adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya landasan itulah yang menjadikan misi utama yaitu menitik beratkan pembangunan awal dibidang pendidikan yang mana telah di pelopori oleh Ki Hajar Dewantara yang mana di cetuskan menjadi Bapak pendidikan yang juga menjabat sebagai menteri pendidikan pada masa pasca kemerdekaan 1945.