Komponen abiotik ekosistem terdiri atas benda mati seperti tanah, air, udara, iklim, cahaya matahari, suhu, dan kelembapan. Komponen-komponen ini saling berinteraksi dan mempengaruhi jenis makhluk hidup yang dapat hidup. Contohnya, kesuburan tanah menentukan jenis tumbuhan, sedangkan jenis tumbuhan menentukan jenis hewan. Komponen-komponen ini juga penting bagi kelangsun
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Komponen abiotik
1. Komponen Abiotik
Komponen abiotik – Yang dimaksud komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang
terdiri atas benda mati, seperti tanah, air, udara, iklim, sinar matahari, suhu, dan kelembapan.
Setiap ekosistem mengandung komponen biotik maupun abiotik. Apabila pada suatu tempat
tidak ditemukan kehidupan maka tempat tersebut tak dapat disebut ekosistem.
Antara komponen biotik dengan lingkungan
abiotiknya senantiasa terjadi interaksi. Lingkungan
abiotik sangat menentukan janis makhluk hidup
yangmenghuni suatu lingkungan. Oleh karena itu,
untuk mencari suatu jenis makhluk hidup perlu
memahami syarat yang diperlukan makhluk tersebut.
Komponen abiotik banyak ragamnya. Setiap
komponen mempunyai sifat khas. Pengaruh
komponen abiotik terhadap komponen biotik juga khas. Dalam uraian berikut ini hanya akan
dibahas beberapa komponen.
Tanah
Langsung atau tidak langsung semua kehidupan bergantung kepada tanah. Sebagaimana
besar unsur hara yang diperlukan tubuh mekhluk hidup berasal dari tanah. Jadi, tanah
merupakan sumber unsur semua kehidupan. Tanah yang subur adalah tanah yang kaya unsur
hara serta cukup kandungan airnya. Tanah subur sangat berguna bagi kehidupan tumbuhan
karena tumbuhan hanya dapat menyerap hara yang terlarut dalam air.
Tumbuhan merupakan komponen biotik lingkungan yang mampu mengambil hara tanah dan
mengubahnya menjadi zat yang dapat digunakan oleh kehidupan lainnya. Oleh karena itu,
kesuburan tanah sangat meenentukan jenis tumbuhan yang hidup di atasnya. Jenis tumbuhan
yang hidup di atasnya akan menentukan jenis hewan yang mampu berkembang di dalam
lingkungan. Untuk menjaga tanah agar tetap subur, antara lain kita harus mencegah terjadinya
erosi. Tanah yang terkena erosi akan terkikis permukaanya. Padahal, bagian yang terkikis
itulah yang mengandung hara yang sangat diperlukan organisme.
2. Air
Salah satu komponen penyusun tubuh makhluk hidup adalah air. Air yang menyusun tubuh
tersebut diperoleh dari lingkungannya. Oleh karena itu, air merupakan komponen abiotik
yang sangat menentukan kelangsungan hidup organisme. Di alam, air selalu mengalami
proses daur air atau daur hidrologi. Melalui itulah sebagian besar tanah di permukaan bumi
memperoleh air. Ada tiga macam daur air, yakni daur air kecil, sedang, dan besar.
Udara
Semua organisme memerlukan udara. Beberapa unsur yang diperlukan organisme diperoleh
dari udara. Karbon dioksida atau CO2, merupakan gas sumber unsur karbon yang selalu
diambil oleh tumbuhan dari udara. Gas yang merupakan sisa pembakaran tersebut sangat
berguna dalam proses fotosintesis. Oksigen atau O2, adalah gas yang memungkinkan
terjadinya pembakaran. Gas tersebut juga diambil dari udara. Tanpa adanya oksigen, tidak
mungkin terjadi oksidasi atau pembakaran. Tanpa adanya pembakaran, tidak akan tersedia
energi untuk aktivitas kehidupan.
Disamping kedua macam gas tersebut, komponen udara yang terbesar adalah nitrogen atau
zat lemas. Zat itu merupakan unsur penting dalam penyusunan protein. Nitrogen akan larut
dalam air tanah dalam bentuk senyawa tertentu yang amat diperlukan tumbuhan. Dengan
demikian, keberadaan udara sangat menentukan kelangsungan hidup semua organisme.
Suhu
Setiap mekhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu, baik suhu lingkungan dalam
tubuh maupun lingkungan luar tubuh. Oleh karena itu, pada lingkungan dengan suhu berbeda
akan ditemukan jenis makhluk yang berbeda. Perubahan suhu lingkungan akan sangat
berpengaruh terhadap kehidupan organisme. Hanya organisme yang mampu menyesuaikan
perubahan suhu yang dapat hidup dan berkembang dengan baik.
Suhu lingkungan dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari. Sinar matahari tidak semuanya
sampai ke permukaaan bumi. Sebagian diserap oleh atmosfer, sebagian oleh awan, sebagian
oleh tumbuhan, dan sebagian besar dipantulkan kembali ke angkasa.
3. Cahaya
Cahaya merupakan komponen abiotik yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Cahaya
matahari merupakan sumber energi bagi semua kehidupan. Tanpa sinar matahari, tidak
mungkin tumbuhan hijau mampu melaksanakan fotosintesis. Tanpa fotosintesis berarti
oksigen di udara dan zat makanan bagi kehidupan tak akan tersedia. Di samping sebagai
sumber energi bagi kehidupan, cahaya matahari juga sangat besar pengaruhnya terhadap
perubahan suhu lingkungan. Suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan
organisme.
Iklim
Iklim perupakan keadaan rata-rata cuaca dalam jangka waktu tertentu. Cuaca merupakan
gabungan dari sejumlah unsur yang meliputi suhu, kelembapan, perawanan, sinar, dan curah
hujan. Dengan demikian, iklim merupakan komponen abiotik yang terbentuk sebagai hasil
interaksi antara berbagai komponen abiotik. Keadaan tanah juga sangat dipengaruhi oleh
iklim. Keadaan tanah sangat menentukan kehidupan tumbuhan. Kehidupan tumbuhan sangat
berpengaruh terhadap kehidupan hewan. Dengan demikian, pengaruh iklim terhadap
kehidupan organisme sangat besar.
Faktor-faktor pendukung lingkungan hidup :
Kondisi dan perubahan yang perlu diperhatikan adalah kualitas lingkungan kita yang
terdiri dari berbagai unsur pendukung seperti air, tanah, udara, flora, fauna, sumber
energi alam, dan iklim yang terbentuk.
Sehingga, kita bisa mengetahui apa yang sedang terjadi pada lingkungan hidup disekitar
kita. Upaya yang kita lakukan dengan senantiasa memperhatikan perkembangan
lingkungan hidup akan memberi dampak yang positif berupa kesadaran terhadap
peningkatan mutu dan kualitas lingkungan hidup kita.
4. Sepanjang jalan kita dapat melihat apa yang terjadi dengan kondisi lingkungan hidup,
sehingga kita dapat mengetahui dengan jelas seperti apa perubahannya. Berangkat dari
kebiasaan ini, kita dapat mengetahui secara pasti jika lingkungan hidup kita sangat
perlu untuk diperhatikan. Kondisi yang terjadi dengan lingkungan hidup kita akan
sangat berpengaruh juga dengan kualitas kehidupan kita.
Sebagai mahluk yang berakal, kita telah diberi mandat
untuk mengelola lingkungan hidup kita. Hanya saja,
kemampuan kita dalam mengelola lingkungan hidup kita
biasanya tidak sejalan dengan daya tampung lingkungan
hidup disekeliling kita. Sehingga hasilnya akan menjadi
sumber kerusakan yang akan berdampak fatal pada
keseimbangan lingkungan hidup. Keseimbangan lingkungan hidup yang tidak terjaga
akan mengakibatkan bencana yang tidak pernah terpikirkan oleh kita sebagai mahluk
yang mendapat mandat untuk mengelola lingkungan hidup.
Jadi, hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana
upaya kita untuk terus menciptakan keseimbangan
dalam lingkungan hidup kita. Upaya yang kita lakukan
berupa perhatian terhadap lingkungan hidup, menjaga
keseimbangannya,
dan
terus
melestarikan
semua
pendukungnya. Sehingga bagian lain yang juga perlua
diperhatikan adalah semua pendukung lingkungan hidup kita, yaitu air, tanah, udara,
flora, fauna, sumber energi alam, dan iklim yang seimbang.
Walaupun kita menyadari bahwa ada 2 hal utama yang
menjadi penyebab lingkungan hidup tidak seimbang
yaitu faktor alam dan dan faktor manusia sebagai
pemegang mandat untuk mengelola lingkungan. Faktor
alam dapat merubah komposisi lingkungan hidup juga
karena berawal dari gagalnya manusia sebagai pemegang mandat dalam mengelola,
menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
5. Hal ini terjadi karena manusia sering tidak memikirkan
nasib generasi yang akan datang yang menjadi pewaris
kita untuk hidup. Akibatnya adalah melakukan aktivitas
yang berdampak negatif pada lingkungan hidup tanpa
ada rasa bersalah. Memberikan hasil yang merusak
keseimbangan lingkungan hidup tanpa disadari dengan
alasan mengelola kekayaan lingkungan hidup yang ada sebagai sumber penghidupan.