SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Télécharger pour lire hors ligne
RENCANA PENGKAJIAN TIM PENGKAJI (RPTP)
REKOMENDASI KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PERTANIAN
NAMA PENELITI UTAMA: Dr. Ir. Priatna Sasmita
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA SELATAN
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2018
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Proposal : Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian
2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
3. Alamat Unit Kerja : Jl. Kol. H. Burlian Km.6 Palembang, Kotak Pos 1265.
Telp. (0711) 410155
4. Sumber Dana : DIPA TA 2018
5. Status Kegiatan (L/B) : Baru
6. Penanggung Jawab :
a. Nama : Dr. Ir. Priatna Sasmita
b. Pangkat/Golongan : Pembina/IV-A
7. Lokasi : Sumatera Selatan
8. Agroekosistem : Irigasi, Pasang Surut, Lebak dan Tadah Hujan
9. Tahun Mulai : 2018
10. Tahun Selesai : 2018
11. Output : Rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian spesifik
lokasi, baik aspek teknis maupun sosial ekonomi
Koordinator Program Penanggung Jawab Kegiatan
Budi Raharjo, STP, M.Si
NIP. 19710828 200003 1001
Dr. Ir. Priatna Sasmita
NIP. 19641104 199203 1001
Mengetahui,
Kepala Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian
Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA
NIP. 19680415 199203 1 001
Menyetujui
Kepala BPTP Sumsel
Dr. Ir. Priatna Sasmita
NIP. 19641104 199203 1001
ii
RINGKASAN
Kegiatan pengkajian dan diseminasi di BPTP Sumsel diarahkan untuk mencapai sasaran
terciptanya dan terdisminasinya paket teknologi spesifik lokasi. Kebijakan dan program
yang disusun di tingkat pusat dan sebagian kegiatan disusun di tingkat BPTP, haruslah
mampu menjawab permasalahan mendasar dan isu strategis pembangunan pertanian.
Analisis kebijakan diarahkan untuk merespon isu pembangunan pertanian di daerah,
khususnya yang bersifat responsif dan butuh pemecahan masalah yang mendesak.
Kegiatan analisis kebijakan ini bertujuan untuk menganalisis dan merumuskan kebijakan
pembangunan pertanian spesifik lokasi, baik aspek teknis maupun sosial ekonomi.
Kegiatan ini akan dilakukan diberbagai agroekosistem di Sumatera Selatan tahun 2018.
Pengumpulan data primer melalui survai, dengan melakukan diskusi kelompok dan
wawancara perorangan pada petugas instansi terkait, kelompok dan petani. Data
sekunder dikumpulkan melalui desk study (review literature , laporan instansi, data
statistik dan hasil-hasil penelitian). Data dianalisis secara deskriptif baik secara kuantitatif
dan kualitatif, dapat dilakukan melalui analisis perbandingan dan analisis senjang.
SUMMARY
Assessment and dissemination activities in South Sumatra AIAT directed to create and
dissemination the local specific technology packages. Policies and programs are arranged
at the central level and AIAT level, must be able to answer the fundamental and strategic
issues of agricultural development. Policy analysis directed to respond the issue of
regional agricultural development, particularly the responsive policy and need urgent
problem solving. The activities of this policy analysis aims to analyze and formulate local
specific policies on agricultural development, both the technical and the socio-economic
aspects. This activity will be conducted in various agro-ecosystem in South Sumatra in
2018. The collection of primary data through surveys, with group discussions and
individual interviews to the official agencies, farmer groups and farmers. Secondary data
was collected through a desk study (literature review, the agency reports, statistical data
and research results). Data were descriptively analyzed both quantitatively and
qualitatively, can be done through a comparative and gap analysis.
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara umum, hasil-hasil penelitian Badan Litbang Pertanian masih memerlukan
akselerasi pemasyarakatan inovasi melalui kegiatan pengkajian dan diseminasi
teknologi pertanian. Hal ini terkait dengan salah satu isu pembangunan pertanian,
yakni masih belum optimalnya pemenuhan kebutuhan inovasi dalam mendukung
pembangunan pertanian wilayah, dan lambannya pemasyarakatan inovasi pertanian
hasil-hasil litbang pertanian. Dengan demikian, kegiatan pengkajian dan diseminasi
inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi diarahkan untuk mencapai sasaran
terciptanya dan terdiseminasinya teknologi spesifik lokasi.
Disadari pula bahwa capaian kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Sumatera Selatan tidak hanya dalam pelaksanaan program/kegiatan, namun juga
dipengaruhi pemerintah daerah, institusi lain, bahkan petani dan peternak sebagai
pelaku utama pembangunan pertanian. Kebijakan dan program yang disusun di tingkat
pusat dan sebagian kegiatan disusun di tingkat BPTP, haruslah mampu menjawab
permasalahan mendasar dan isu strategis pembangunan pertanian saat ini yaitu: (1).
Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, (2). Terbatasnya
ketersediaan infrastruktur, (3). Belum optimalnya sistem perbenihan, (4). Terbatasnya
akses petani terhadap permodalan, (5) Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani
dan penyuluh, dan (6) Belum optimalnya koordinasi antara pusat dan daerah, demikian
juga antar sektor.
Dukungan teknologi untuk pengembangan pertanian telah tersedia melalui jasa
penelitian dan pengkajian yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian melalui Balai Penelitiannya. Sebagian teknologi tersebut telah tersebar di
tingkat pengguna dan stakeholder, namun untuk pengembangannya ke target yang
lebih luas lagi memerlukan upaya percepatan.
Program penelitian mencakup pengemasan teknologi dan kebijakan pendukung
untuk komoditas unggulan dalam rangka pengembangan sistem usaha pertanian,
optimasi manfaat yang dapat dicapai dan dampaknya kedepan. Oleh karena itu analisis
kebijakan diarahkan untuk merespon isu pembangunan pertanian di daerah,
khususnya yang bersifat responsif dan butuh pemecahan masalah yang mendesak
(Badan Litbang Pertanian, 2013). Sintesis kebijakan diarahkan untuk memfasilitasi
adopsi teknologi, pengembangan agribisnis serta mendukung pembangunan pertanian
2
wilayah, diharapkan mampu mengatasi permasalahan teknis, sosial dan ekonomi baik
yang bersifat responsif maupun antisipatif.
1.2. Tujuan
Menganalisis dan merumuskan kebijakan pembangunan pertanian spesifik
lokasi, baik aspek teknis maupun sosial ekonomi.
1.3. Keluaran yang Diharapkan
Rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian spesifik lokasi, baik aspek teknis
maupun sosial ekonomi.
1.4. Perkiraan Manfaat dan Dampak
Perkiraan Manfaat
Digunakannya opsi kebijakan untuk pelaksanaan pembangunan pertanian oleh
stakeholder di Sumatera Selatan.
Perkiraan Dampak
Menumbuhkan pemahaman stakeholder terhadap upaya penanggulangan
permasalahan pembangunan pertanian di Sumatera Selatan dan meningkatnya
kredibilitas institusi litbang pertanian.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
Sektor pertanian saling mempengaruhi dengan sektor lainnya. Oleh karena itu
berbagai kebijkan yang dibuat pada sektor non-pertanian akan berpengaruh terhadap
keragaan pembangunan pertanian. Kebijakan perkreditan misalnya, yang merupakan
kebijakan sektor keuangan jelas sangat mempengaruhi keragaan pembangunan sektor
pertanian, sementara itu kebijakan subsidi harga pupuk bagi petani yang merupakan
kebijakan sektor pertanian jelas akan mempengaruhi industri pupuk yang berarti
mempengaruhi keragaan pembangunaan sektor industri. Sehingga cakupan kebijakan
pembangunan pertanian tidak dapat dibatasi berdasarkan delineasi sektor secara baku
(Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, 2000).
Cakupan kebijakan pembangunan pertanian sangat luas, sehingga dapat dipilah
kearah yang lebih spesifik, misalnya menurut sub-sektor seperti kebijakan
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan atau
menurut komoditas seperti kebijakan perberasan, jagung, karet rakyat (Simatupang,
2013). Pengkategorian kebijakan pembangunan pertanian dilakukan dengan
mengelompokkannya ke dalam tujuh bidang pembangunan pertanian yaitu: 1). inovasi
teknologi,2). input pertanian, 3). investasi dan modal, 4). insentif, 5). infrastruktur, 6).
institusi dan 7). industri (Hazell dalam Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian,
2000). Instrumen kebijakan untuk ke tujuh bidang utama tersebut adalah: 1). inovasi
teknologi (penelitian dan pengembangan teknologi, pendidikan dan penyuluhan, 2).
input pertanian (penataan sistem penyediaan input dan subsidi harga input, 3).
investasi dan modal (pengembangan lembaga keuangan, penyediaan kredit investasi
dan modal kerja, pengendalian suku bunga , pembukaan lahan baru, 4). Insentif
(dukungan harga output, pajak, tarif, regulasi perdagangan), 5). Infrastruktur
(investasi irigasi, pengembangan transportasi dan telekomunikasi dan kelistrikan, 6).
Institusi (pengembangan kelompok tani, sistem kemitraan usaha, layanan informasi
pasar dan teknologi, peraturan bidang pertanian dan 7). Industri (pengembangan
agroindustri)
Tahapan operasional pelaksanaan sintesis kebijakan mencakup analisis isu
aktual (kebijakan responsif), sintesis kebijakan antisipatif serta monitoring dan dampak
kebijakan. Kebijakan yang sudah dirancang, dipersiapkan untuk diimplementasikan,
4
namun kebijakan apapun sebenarnya mengandung risiko untuk gagal apabila tidak
terimplementasi atau implementasinya tidak berhasil (Wahab, 1997).
2.2. Hasil Penelitian/Pengkajian Terkait
Hasil kegiatan analisis kebijakan di BPTP Sumsel Tahun 2016 yang difokuskan
pada potensi, ketersediaan benih di lembaga perbenihan (BBI, BBU, dan kelompok
penangkar) mengindikasikan sudah adanya koordinasi dan kemitraan dalam
menghasilkan benih, namun diperlukan peningkatan kemampuan lembaga perbenihan
tersebut dalam menghasilkan benih. Dari potensi yang tersedia, maka hasil yang
dicapai masih dapat ditingkatkan baik melalui inovasi teknologi maupun peningkatan
indeks pertanaman.
Ketersediaan alsintan perlu dilengkapi terutama untuk mendukung prosesing
benih. Pendampingan terhadap kelompok penangkar perlu dibenahi terutama melalui
penyediaan layanan informasi teknologi dan display varietas sebelum ditangkarkan.
5
III. METODOLOGI
3.1. Ruang Lingkup
Kegiatan ini merupakan kegiatan responsif terhadap kebijakan pemerintah
dalam pelaksanaan pembangunan pertanian. Pada tahun 2018 akan dianalisis dan
dirumuskan kebijakan dalam merespon isu-isu pembangunan pertanian spesifik lokasi
baik aspek teknis maupun sosial ekonomi. Fokus yang dianalisis terlebih dahulu
dengan melihat isu-isu yang berkembang.
3.2. Pendekatan
Satu atau lebih dari tiga pendekatan analisis kebijakan yang ada, yaitu: empiris,
evaluatif dan normatif, dapat digunakan dalam menghasilkan informasi dan
argumentasi. Analisis kebijakan untuk merespon isu-isu pembangunan pertanian
spesifik lokasi di Sumatera Selatan ini akan dilakukan dengan pendekatan normatif,
yang memberikan alternatif kebijakan yang perlu ditempuh, yakni usulan atau arah-
arah tindakan yang dapat memecahkan masalah, menekankan pada rekomendasi
serangkaian tindakan (aksi) dengan tipe informasi yang dihasilkan bersifat anjuran
(Dunn, 2000).
3.3. Bahan dan Metode Pelaksanaan
3.3.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan analisis kebijakan ini dilakukan pada tahun 2018. Data dan informasi
yang diperlukan akan diakses dari instansi terkait, dan secara hierarki dapat diliput
mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan bahkan pada saat pelaksanaan
observasi dan survei di beberapa desa atau instansi.
3.3.2. Jenis dan sumber data
Bahan untuk pelaksanaan analisis kebijakan ini dikumpulkan dari laporan-laporan
kegiatan institusi terkait, hasil-hasil penelitian dan kajian sebelumnya serta data-data
statistik yang dikelompokkan dalam data sekunder. Selain itu juga digunakan data
primer, yaitu hasil wawancara dengan petani dan petugas dinas institusi terkait.
3.3.3. Pengumpulan data
Pengumpulan data primer melalui survai, dengan melakukan diskusi kelompok
dan wawancara perorangan pada petugas instansi terkait, kelompok dan petani.
6
Data sekunder dikumpulkan secara desk study (review literature , laporan
instansi, data statistik dan hasil-hasil penelitian), serta penelusuran data sekunder dari
instansi terkait.
3.3.4. Analisis Data
Data dan informasi yang diperoleh terkait dengan analisis kebijakan ini dianalisis
secara deskriptif baik secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis perbandingan dapat
dilakukan untuk mengetahui kondisi sebelum dengan sesudah berjalannya suatu
kebijakan. Analisis senjang dapat digunakan untuk melihat seberapa besar peningkatan
yang masih dapat dilakukan terkait dengan pelaksanaan suatu program. Juga dapat
dilakukan prediksi menggunakan data yang ada untuk perkiraan kondisi dimasa
mendatang.
3.3.5. Metode Pelaksanaan
Untuk Menganalisis suatu kebijakan, memerlukan prosedur yang
memungkinkan dihasilkannya beberapa opsi kebijakan yaitu:
a). Perumusan masalah
Untuk melakukan suatu analisis, terlebih dahulu harus disadari akan adanya
masalah dan potensi untuk pemecahannya. Merupakan tahap dimana analis
diperhadapkan dengan berbagai informasi yang merupakan akibat atau berpotensi
untuk mengakibatkan munculnya masalah. Isu kebijakan yang menjadi prioritas
penanganan dirumuskan dari berbagai permasalahan yang muncul. Perumusan ini
harus dapat mengungkapkan penyebab masalah yang ada.
b). Pengumpulan data dan informasi
Berbagai data dan informasi diliput sebagai sebab dan akibat kebijakan yang
telah dilakukan yang akan digunakan untuk menganalisis dan evaluasi suatu kebijakan
yang berlangsung.
c). Sintesis pemecahan masalah
Data dan informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk melakukan prediksi
yang memungkinkan untuk menghasilkan informasi mengenai akibat suatu kebijakan
untuk masa mendatang, dan melakukan evaluasi dari kebijakan dimasa lalu. Analisis ini
akan digunakan untuk menyusun strategi kebijakan.
7
d) Perumusan opsi kebijakan
Hasil analisis dan sintesis kebijakan disajikan dalam bentuk makalah kebijakan.
Hasil ini merupakan bahan pemikiran bagi pengambil keputusan untuk menyusun
alternatif kebijakan.
e). Komunikasi opsi kebijakan/Diskusi
Penyampaian analisis opsi kebijakan dilakukan kepada pengambil /penentu
kebijakan. Diskusi ataupun seminar dilakukan untuk mendapatkan masukan dan
umpan balik, sebagai bahan untuk masukan bagi pengambil kebijakan. Pertemuan ini
dapat dihadiri oleh peneliti, penyuluh, petugas dari instansi terkait.
f). Penyusunan laporan
Perkembangan dan hasil dari analisis kebijakan ini disusun dalam bentuk
laporan hasil telaahan ilmiah. Tim sintesis kebijakan bertanggung jawab untuk
mempertajam rekomendasi dan merumuskan pemecahan permasalahan.
8
IV. ANALISIS RISIKO
4.1. Daftar Risiko
No Risiko Penyebab Dampak
1. Informasi yang diperoleh
tidak akurat
Kurangnya pemahaman
pewawancara tentang
kuesioner
Salah menganalisis data
Informasi yang diperoleh
tidak akurat
Pertanyaan belum
lengkap
Informasi yang diberikan
tidak lengkap/benar
2. Kuesioner belum terisi
seperti dikehendaki
Waktu kunjungan ke
responden yang tidak
tepat
Informasi tidak lengkap
4.2. Daftar Penanganan Risiko
No Risiko Penyebab Penanganan Risiko
1. Informasi yang
diperoleh tidak akurat
Kurangnya pemahaman
pewawancara tentang
kuesioner
Enumerator mempelajari
kuesioner
Informasi yang
diperoleh tidak akurat
Pertanyaan belum
lengkap
Pre test kuesioner dan
mengulangi bertanya
perlahan-lahan agar
dapat dimengerti
responden
2. Kuesioner belum terisi
seperti dikehendaki
Waktu kunjungan ke
responden yang tidak
tepat
Wawancara ulang
dengan waktu yang
tepat
9
V. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
5.1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan
No Nama/NIP Jabatan
dalam
Kegiatan
Uraian Tugas Alokasi
Waktu
(Jam/
minggu)
1. Dr. Priatna Sasmita Penjab Menanggujawabi dan
mengarahkan
pelaksanaan kegiatan
2
2. Ir. Yanter Hutapea, M.Si/ Anggota
tim
Menyusunan proposal,
pengumpulan data dan
pelaporan,
3
3. Ir. Waluyo, M.Si Anggota
tim
Pengumpulan data dan
menyusun laporan
3
4. Tumarlan, SP. MP Anggota
tim
Pengumpulan data dan
menyusun laporan
3
5. Budi Raharjo, STP, M.Si Anggota
tim
Pengumpulan data dan
menyusun laporan
3
6. IKW. Edi, SP Anggota
tim
Pengumpulan data/
informasi, analisis data
3
7. Usman Setiawan, SP Anggota
tim
Pengumpulan data/
informasi, analisis data
3
9. Yayan, SP Anggota
tim
Pengumpulan data/
informasi, analisis data
3
10. Maulida, SP Anggota
tim
Pengumpulan data/
informasi, analisis data
3
11. PM (Petugas dinas/
instansi terkait 7 orang )
Anggota
tim
Pengumpulan data/
informasi
2
10
5.2. Jangka Waktu Kegiatan
No Uraian Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan pembuatan RPTP/ ROPP x x
2. Pengumpulan data/Informasi x x x x x x x x x
3. Koordinasi x x x x
4. Pembuatan/Pre-test kuesioner x x
5. Sintesis/Analisis data x x x x x x
6. Diskusi x x x
7. Penulisan Laporan x x
8. Penggandaan, pendistribusian
laporan
x x
11
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian, 2013. Panduan Umum Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Kementerian Pertanian, Jakarta.
Dunn, W.N. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Muhammad, S, 2008. Manajemen Strategik Konsep dan Kasus. UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, 2000. Membangun Kemampuan Analisis
Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Bogor.
Simatupang, P. 2003. Analisis Kebijakan: Konsep Dasar dan Prosedur Pelaksanaan.
Analisis Kebijakan Pertanian. Vol. 3 No. 1. Pusat Analisis Social Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian.
Wahab, S.A. 1997. Analisis Kebijaksanaan, Dari Formulsi ke Impleentasi Kebijaksanaan
Negara. Bumi Aksara, Jakarta

Contenu connexe

Tendances

Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Ronykur Ronykur
 
Tanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanTanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaan
Hadi Purwanto
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Kamen Ride
 
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitungLaporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Dwitantri Rezkiandini
 
Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
Buku pedoman-pendampingan-tks-2013Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
Lini Mumi
 

Tendances (20)

Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
 
Presentasi laporan akhir edited
Presentasi laporan akhir editedPresentasi laporan akhir edited
Presentasi laporan akhir edited
 
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribuJurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
 
FGD I KSCT Belitung Timur
FGD I KSCT Belitung TimurFGD I KSCT Belitung Timur
FGD I KSCT Belitung Timur
 
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
54 98-1-sm
54 98-1-sm54 98-1-sm
54 98-1-sm
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
 
Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.
Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.
Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.
 
Tanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanTanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaan
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tubes Pengek Smt 2
Tubes Pengek Smt 2Tubes Pengek Smt 2
Tubes Pengek Smt 2
 
Pedum agro 2011 jatim
Pedum agro 2011 jatimPedum agro 2011 jatim
Pedum agro 2011 jatim
 
Beras harga
Beras hargaBeras harga
Beras harga
 
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitungLaporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
 
Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
Buku pedoman-pendampingan-tks-2013Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
Buku pedoman-pendampingan-tks-2013
 
KEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah Banten
KEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah BantenKEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah Banten
KEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah Banten
 
Lakip 2015
Lakip 2015Lakip 2015
Lakip 2015
 

Similaire à Rptp anjak 2018

Memacu produksi pertanian melalui asp dan atp
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atpMemacu produksi pertanian melalui asp dan atp
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atp
IAARD/Bogor, Indonesia
 
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfpenyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
Deni Hardiman
 

Similaire à Rptp anjak 2018 (20)

Rktm kerjasama kspp
Rktm kerjasama ksppRktm kerjasama kspp
Rktm kerjasama kspp
 
Rdhp upsus 2018
Rdhp upsus 2018Rdhp upsus 2018
Rdhp upsus 2018
 
Rktm program
Rktm programRktm program
Rktm program
 
3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new
3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new
3.fp unsri bahan paparan peragi andy mulyana new
 
Lakip bptp sumsel 2012
Lakip bptp sumsel 2012Lakip bptp sumsel 2012
Lakip bptp sumsel 2012
 
Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011
 
Lakip BPTP Sumsel
Lakip BPTP SumselLakip BPTP Sumsel
Lakip BPTP Sumsel
 
Rdhp peningkatan komunikasi 2018 01 final-1
Rdhp peningkatan komunikasi 2018 01 final-1Rdhp peningkatan komunikasi 2018 01 final-1
Rdhp peningkatan komunikasi 2018 01 final-1
 
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atp
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atpMemacu produksi pertanian melalui asp dan atp
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atp
 
Lakip bptp sumsel 2013
Lakip bptp sumsel 2013Lakip bptp sumsel 2013
Lakip bptp sumsel 2013
 
tugas geografi industri
tugas geografi  industri tugas geografi  industri
tugas geografi industri
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfpenyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
 
Revisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatan
Revisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatanRevisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatan
Revisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatan
 
Draft lab lapang kabupaten edit 8 okt2
Draft lab lapang kabupaten edit 8 okt2Draft lab lapang kabupaten edit 8 okt2
Draft lab lapang kabupaten edit 8 okt2
 
Rdhptaman agro inovasi
Rdhptaman agro inovasiRdhptaman agro inovasi
Rdhptaman agro inovasi
 
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A TaufikDaya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
 
Laphir BPTP 2018
Laphir BPTP 2018Laphir BPTP 2018
Laphir BPTP 2018
 
Lakin BPTP Sumsel 2017
Lakin BPTP Sumsel 2017 Lakin BPTP Sumsel 2017
Lakin BPTP Sumsel 2017
 

Plus de BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN

Plus de BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN (20)

daftar-aset-2021.pdf
daftar-aset-2021.pdfdaftar-aset-2021.pdf
daftar-aset-2021.pdf
 
PENCEGAHAN COVID-19.pdf
PENCEGAHAN COVID-19.pdfPENCEGAHAN COVID-19.pdf
PENCEGAHAN COVID-19.pdf
 
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdfMITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
 
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdfEVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
 
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdfSurat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
 
simak bmn.pdf
simak bmn.pdfsimak bmn.pdf
simak bmn.pdf
 
Laporan Keuangan 2021.pdf
Laporan Keuangan 2021.pdfLaporan Keuangan 2021.pdf
Laporan Keuangan 2021.pdf
 
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdfNOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
 
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdfNOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
 
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdfSURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
 
RealisasiAnggarantw2 2021.pdf
RealisasiAnggarantw2 2021.pdfRealisasiAnggarantw2 2021.pdf
RealisasiAnggarantw2 2021.pdf
 
RealisasiAnggarantw1 2022.pdf
RealisasiAnggarantw1 2022.pdfRealisasiAnggarantw1 2022.pdf
RealisasiAnggarantw1 2022.pdf
 
STATISTIK LAP KEU 2022.pdf
STATISTIK LAP KEU 2022.pdfSTATISTIK LAP KEU 2022.pdf
STATISTIK LAP KEU 2022.pdf
 
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdfREKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
 
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdfJUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
 
Agenda KEG INSTANSI.pdf
Agenda KEG INSTANSI.pdfAgenda KEG INSTANSI.pdf
Agenda KEG INSTANSI.pdf
 
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdfSURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
 
Daftar Rancangan Peraturan.pdf
Daftar Rancangan Peraturan.pdfDaftar Rancangan Peraturan.pdf
Daftar Rancangan Peraturan.pdf
 
SE Larangan Mudik.pdf
SE Larangan Mudik.pdfSE Larangan Mudik.pdf
SE Larangan Mudik.pdf
 
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
 

Rptp anjak 2018

  • 1. RENCANA PENGKAJIAN TIM PENGKAJI (RPTP) REKOMENDASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NAMA PENELITI UTAMA: Dr. Ir. Priatna Sasmita BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA SELATAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018
  • 2. i LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Proposal : Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian 2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan 3. Alamat Unit Kerja : Jl. Kol. H. Burlian Km.6 Palembang, Kotak Pos 1265. Telp. (0711) 410155 4. Sumber Dana : DIPA TA 2018 5. Status Kegiatan (L/B) : Baru 6. Penanggung Jawab : a. Nama : Dr. Ir. Priatna Sasmita b. Pangkat/Golongan : Pembina/IV-A 7. Lokasi : Sumatera Selatan 8. Agroekosistem : Irigasi, Pasang Surut, Lebak dan Tadah Hujan 9. Tahun Mulai : 2018 10. Tahun Selesai : 2018 11. Output : Rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian spesifik lokasi, baik aspek teknis maupun sosial ekonomi Koordinator Program Penanggung Jawab Kegiatan Budi Raharjo, STP, M.Si NIP. 19710828 200003 1001 Dr. Ir. Priatna Sasmita NIP. 19641104 199203 1001 Mengetahui, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA NIP. 19680415 199203 1 001 Menyetujui Kepala BPTP Sumsel Dr. Ir. Priatna Sasmita NIP. 19641104 199203 1001
  • 3. ii RINGKASAN Kegiatan pengkajian dan diseminasi di BPTP Sumsel diarahkan untuk mencapai sasaran terciptanya dan terdisminasinya paket teknologi spesifik lokasi. Kebijakan dan program yang disusun di tingkat pusat dan sebagian kegiatan disusun di tingkat BPTP, haruslah mampu menjawab permasalahan mendasar dan isu strategis pembangunan pertanian. Analisis kebijakan diarahkan untuk merespon isu pembangunan pertanian di daerah, khususnya yang bersifat responsif dan butuh pemecahan masalah yang mendesak. Kegiatan analisis kebijakan ini bertujuan untuk menganalisis dan merumuskan kebijakan pembangunan pertanian spesifik lokasi, baik aspek teknis maupun sosial ekonomi. Kegiatan ini akan dilakukan diberbagai agroekosistem di Sumatera Selatan tahun 2018. Pengumpulan data primer melalui survai, dengan melakukan diskusi kelompok dan wawancara perorangan pada petugas instansi terkait, kelompok dan petani. Data sekunder dikumpulkan melalui desk study (review literature , laporan instansi, data statistik dan hasil-hasil penelitian). Data dianalisis secara deskriptif baik secara kuantitatif dan kualitatif, dapat dilakukan melalui analisis perbandingan dan analisis senjang. SUMMARY Assessment and dissemination activities in South Sumatra AIAT directed to create and dissemination the local specific technology packages. Policies and programs are arranged at the central level and AIAT level, must be able to answer the fundamental and strategic issues of agricultural development. Policy analysis directed to respond the issue of regional agricultural development, particularly the responsive policy and need urgent problem solving. The activities of this policy analysis aims to analyze and formulate local specific policies on agricultural development, both the technical and the socio-economic aspects. This activity will be conducted in various agro-ecosystem in South Sumatra in 2018. The collection of primary data through surveys, with group discussions and individual interviews to the official agencies, farmer groups and farmers. Secondary data was collected through a desk study (literature review, the agency reports, statistical data and research results). Data were descriptively analyzed both quantitatively and qualitatively, can be done through a comparative and gap analysis.
  • 4. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, hasil-hasil penelitian Badan Litbang Pertanian masih memerlukan akselerasi pemasyarakatan inovasi melalui kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian. Hal ini terkait dengan salah satu isu pembangunan pertanian, yakni masih belum optimalnya pemenuhan kebutuhan inovasi dalam mendukung pembangunan pertanian wilayah, dan lambannya pemasyarakatan inovasi pertanian hasil-hasil litbang pertanian. Dengan demikian, kegiatan pengkajian dan diseminasi inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi diarahkan untuk mencapai sasaran terciptanya dan terdiseminasinya teknologi spesifik lokasi. Disadari pula bahwa capaian kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan tidak hanya dalam pelaksanaan program/kegiatan, namun juga dipengaruhi pemerintah daerah, institusi lain, bahkan petani dan peternak sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Kebijakan dan program yang disusun di tingkat pusat dan sebagian kegiatan disusun di tingkat BPTP, haruslah mampu menjawab permasalahan mendasar dan isu strategis pembangunan pertanian saat ini yaitu: (1). Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, (2). Terbatasnya ketersediaan infrastruktur, (3). Belum optimalnya sistem perbenihan, (4). Terbatasnya akses petani terhadap permodalan, (5) Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, dan (6) Belum optimalnya koordinasi antara pusat dan daerah, demikian juga antar sektor. Dukungan teknologi untuk pengembangan pertanian telah tersedia melalui jasa penelitian dan pengkajian yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Penelitiannya. Sebagian teknologi tersebut telah tersebar di tingkat pengguna dan stakeholder, namun untuk pengembangannya ke target yang lebih luas lagi memerlukan upaya percepatan. Program penelitian mencakup pengemasan teknologi dan kebijakan pendukung untuk komoditas unggulan dalam rangka pengembangan sistem usaha pertanian, optimasi manfaat yang dapat dicapai dan dampaknya kedepan. Oleh karena itu analisis kebijakan diarahkan untuk merespon isu pembangunan pertanian di daerah, khususnya yang bersifat responsif dan butuh pemecahan masalah yang mendesak (Badan Litbang Pertanian, 2013). Sintesis kebijakan diarahkan untuk memfasilitasi adopsi teknologi, pengembangan agribisnis serta mendukung pembangunan pertanian
  • 5. 2 wilayah, diharapkan mampu mengatasi permasalahan teknis, sosial dan ekonomi baik yang bersifat responsif maupun antisipatif. 1.2. Tujuan Menganalisis dan merumuskan kebijakan pembangunan pertanian spesifik lokasi, baik aspek teknis maupun sosial ekonomi. 1.3. Keluaran yang Diharapkan Rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian spesifik lokasi, baik aspek teknis maupun sosial ekonomi. 1.4. Perkiraan Manfaat dan Dampak Perkiraan Manfaat Digunakannya opsi kebijakan untuk pelaksanaan pembangunan pertanian oleh stakeholder di Sumatera Selatan. Perkiraan Dampak Menumbuhkan pemahaman stakeholder terhadap upaya penanggulangan permasalahan pembangunan pertanian di Sumatera Selatan dan meningkatnya kredibilitas institusi litbang pertanian.
  • 6. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis Sektor pertanian saling mempengaruhi dengan sektor lainnya. Oleh karena itu berbagai kebijkan yang dibuat pada sektor non-pertanian akan berpengaruh terhadap keragaan pembangunan pertanian. Kebijakan perkreditan misalnya, yang merupakan kebijakan sektor keuangan jelas sangat mempengaruhi keragaan pembangunan sektor pertanian, sementara itu kebijakan subsidi harga pupuk bagi petani yang merupakan kebijakan sektor pertanian jelas akan mempengaruhi industri pupuk yang berarti mempengaruhi keragaan pembangunaan sektor industri. Sehingga cakupan kebijakan pembangunan pertanian tidak dapat dibatasi berdasarkan delineasi sektor secara baku (Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, 2000). Cakupan kebijakan pembangunan pertanian sangat luas, sehingga dapat dipilah kearah yang lebih spesifik, misalnya menurut sub-sektor seperti kebijakan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan atau menurut komoditas seperti kebijakan perberasan, jagung, karet rakyat (Simatupang, 2013). Pengkategorian kebijakan pembangunan pertanian dilakukan dengan mengelompokkannya ke dalam tujuh bidang pembangunan pertanian yaitu: 1). inovasi teknologi,2). input pertanian, 3). investasi dan modal, 4). insentif, 5). infrastruktur, 6). institusi dan 7). industri (Hazell dalam Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, 2000). Instrumen kebijakan untuk ke tujuh bidang utama tersebut adalah: 1). inovasi teknologi (penelitian dan pengembangan teknologi, pendidikan dan penyuluhan, 2). input pertanian (penataan sistem penyediaan input dan subsidi harga input, 3). investasi dan modal (pengembangan lembaga keuangan, penyediaan kredit investasi dan modal kerja, pengendalian suku bunga , pembukaan lahan baru, 4). Insentif (dukungan harga output, pajak, tarif, regulasi perdagangan), 5). Infrastruktur (investasi irigasi, pengembangan transportasi dan telekomunikasi dan kelistrikan, 6). Institusi (pengembangan kelompok tani, sistem kemitraan usaha, layanan informasi pasar dan teknologi, peraturan bidang pertanian dan 7). Industri (pengembangan agroindustri) Tahapan operasional pelaksanaan sintesis kebijakan mencakup analisis isu aktual (kebijakan responsif), sintesis kebijakan antisipatif serta monitoring dan dampak kebijakan. Kebijakan yang sudah dirancang, dipersiapkan untuk diimplementasikan,
  • 7. 4 namun kebijakan apapun sebenarnya mengandung risiko untuk gagal apabila tidak terimplementasi atau implementasinya tidak berhasil (Wahab, 1997). 2.2. Hasil Penelitian/Pengkajian Terkait Hasil kegiatan analisis kebijakan di BPTP Sumsel Tahun 2016 yang difokuskan pada potensi, ketersediaan benih di lembaga perbenihan (BBI, BBU, dan kelompok penangkar) mengindikasikan sudah adanya koordinasi dan kemitraan dalam menghasilkan benih, namun diperlukan peningkatan kemampuan lembaga perbenihan tersebut dalam menghasilkan benih. Dari potensi yang tersedia, maka hasil yang dicapai masih dapat ditingkatkan baik melalui inovasi teknologi maupun peningkatan indeks pertanaman. Ketersediaan alsintan perlu dilengkapi terutama untuk mendukung prosesing benih. Pendampingan terhadap kelompok penangkar perlu dibenahi terutama melalui penyediaan layanan informasi teknologi dan display varietas sebelum ditangkarkan.
  • 8. 5 III. METODOLOGI 3.1. Ruang Lingkup Kegiatan ini merupakan kegiatan responsif terhadap kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan pertanian. Pada tahun 2018 akan dianalisis dan dirumuskan kebijakan dalam merespon isu-isu pembangunan pertanian spesifik lokasi baik aspek teknis maupun sosial ekonomi. Fokus yang dianalisis terlebih dahulu dengan melihat isu-isu yang berkembang. 3.2. Pendekatan Satu atau lebih dari tiga pendekatan analisis kebijakan yang ada, yaitu: empiris, evaluatif dan normatif, dapat digunakan dalam menghasilkan informasi dan argumentasi. Analisis kebijakan untuk merespon isu-isu pembangunan pertanian spesifik lokasi di Sumatera Selatan ini akan dilakukan dengan pendekatan normatif, yang memberikan alternatif kebijakan yang perlu ditempuh, yakni usulan atau arah- arah tindakan yang dapat memecahkan masalah, menekankan pada rekomendasi serangkaian tindakan (aksi) dengan tipe informasi yang dihasilkan bersifat anjuran (Dunn, 2000). 3.3. Bahan dan Metode Pelaksanaan 3.3.1. Waktu dan Tempat Kegiatan analisis kebijakan ini dilakukan pada tahun 2018. Data dan informasi yang diperlukan akan diakses dari instansi terkait, dan secara hierarki dapat diliput mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan bahkan pada saat pelaksanaan observasi dan survei di beberapa desa atau instansi. 3.3.2. Jenis dan sumber data Bahan untuk pelaksanaan analisis kebijakan ini dikumpulkan dari laporan-laporan kegiatan institusi terkait, hasil-hasil penelitian dan kajian sebelumnya serta data-data statistik yang dikelompokkan dalam data sekunder. Selain itu juga digunakan data primer, yaitu hasil wawancara dengan petani dan petugas dinas institusi terkait. 3.3.3. Pengumpulan data Pengumpulan data primer melalui survai, dengan melakukan diskusi kelompok dan wawancara perorangan pada petugas instansi terkait, kelompok dan petani.
  • 9. 6 Data sekunder dikumpulkan secara desk study (review literature , laporan instansi, data statistik dan hasil-hasil penelitian), serta penelusuran data sekunder dari instansi terkait. 3.3.4. Analisis Data Data dan informasi yang diperoleh terkait dengan analisis kebijakan ini dianalisis secara deskriptif baik secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis perbandingan dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi sebelum dengan sesudah berjalannya suatu kebijakan. Analisis senjang dapat digunakan untuk melihat seberapa besar peningkatan yang masih dapat dilakukan terkait dengan pelaksanaan suatu program. Juga dapat dilakukan prediksi menggunakan data yang ada untuk perkiraan kondisi dimasa mendatang. 3.3.5. Metode Pelaksanaan Untuk Menganalisis suatu kebijakan, memerlukan prosedur yang memungkinkan dihasilkannya beberapa opsi kebijakan yaitu: a). Perumusan masalah Untuk melakukan suatu analisis, terlebih dahulu harus disadari akan adanya masalah dan potensi untuk pemecahannya. Merupakan tahap dimana analis diperhadapkan dengan berbagai informasi yang merupakan akibat atau berpotensi untuk mengakibatkan munculnya masalah. Isu kebijakan yang menjadi prioritas penanganan dirumuskan dari berbagai permasalahan yang muncul. Perumusan ini harus dapat mengungkapkan penyebab masalah yang ada. b). Pengumpulan data dan informasi Berbagai data dan informasi diliput sebagai sebab dan akibat kebijakan yang telah dilakukan yang akan digunakan untuk menganalisis dan evaluasi suatu kebijakan yang berlangsung. c). Sintesis pemecahan masalah Data dan informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk melakukan prediksi yang memungkinkan untuk menghasilkan informasi mengenai akibat suatu kebijakan untuk masa mendatang, dan melakukan evaluasi dari kebijakan dimasa lalu. Analisis ini akan digunakan untuk menyusun strategi kebijakan.
  • 10. 7 d) Perumusan opsi kebijakan Hasil analisis dan sintesis kebijakan disajikan dalam bentuk makalah kebijakan. Hasil ini merupakan bahan pemikiran bagi pengambil keputusan untuk menyusun alternatif kebijakan. e). Komunikasi opsi kebijakan/Diskusi Penyampaian analisis opsi kebijakan dilakukan kepada pengambil /penentu kebijakan. Diskusi ataupun seminar dilakukan untuk mendapatkan masukan dan umpan balik, sebagai bahan untuk masukan bagi pengambil kebijakan. Pertemuan ini dapat dihadiri oleh peneliti, penyuluh, petugas dari instansi terkait. f). Penyusunan laporan Perkembangan dan hasil dari analisis kebijakan ini disusun dalam bentuk laporan hasil telaahan ilmiah. Tim sintesis kebijakan bertanggung jawab untuk mempertajam rekomendasi dan merumuskan pemecahan permasalahan.
  • 11. 8 IV. ANALISIS RISIKO 4.1. Daftar Risiko No Risiko Penyebab Dampak 1. Informasi yang diperoleh tidak akurat Kurangnya pemahaman pewawancara tentang kuesioner Salah menganalisis data Informasi yang diperoleh tidak akurat Pertanyaan belum lengkap Informasi yang diberikan tidak lengkap/benar 2. Kuesioner belum terisi seperti dikehendaki Waktu kunjungan ke responden yang tidak tepat Informasi tidak lengkap 4.2. Daftar Penanganan Risiko No Risiko Penyebab Penanganan Risiko 1. Informasi yang diperoleh tidak akurat Kurangnya pemahaman pewawancara tentang kuesioner Enumerator mempelajari kuesioner Informasi yang diperoleh tidak akurat Pertanyaan belum lengkap Pre test kuesioner dan mengulangi bertanya perlahan-lahan agar dapat dimengerti responden 2. Kuesioner belum terisi seperti dikehendaki Waktu kunjungan ke responden yang tidak tepat Wawancara ulang dengan waktu yang tepat
  • 12. 9 V. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN 5.1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan No Nama/NIP Jabatan dalam Kegiatan Uraian Tugas Alokasi Waktu (Jam/ minggu) 1. Dr. Priatna Sasmita Penjab Menanggujawabi dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan 2 2. Ir. Yanter Hutapea, M.Si/ Anggota tim Menyusunan proposal, pengumpulan data dan pelaporan, 3 3. Ir. Waluyo, M.Si Anggota tim Pengumpulan data dan menyusun laporan 3 4. Tumarlan, SP. MP Anggota tim Pengumpulan data dan menyusun laporan 3 5. Budi Raharjo, STP, M.Si Anggota tim Pengumpulan data dan menyusun laporan 3 6. IKW. Edi, SP Anggota tim Pengumpulan data/ informasi, analisis data 3 7. Usman Setiawan, SP Anggota tim Pengumpulan data/ informasi, analisis data 3 9. Yayan, SP Anggota tim Pengumpulan data/ informasi, analisis data 3 10. Maulida, SP Anggota tim Pengumpulan data/ informasi, analisis data 3 11. PM (Petugas dinas/ instansi terkait 7 orang ) Anggota tim Pengumpulan data/ informasi 2
  • 13. 10 5.2. Jangka Waktu Kegiatan No Uraian Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Persiapan pembuatan RPTP/ ROPP x x 2. Pengumpulan data/Informasi x x x x x x x x x 3. Koordinasi x x x x 4. Pembuatan/Pre-test kuesioner x x 5. Sintesis/Analisis data x x x x x x 6. Diskusi x x x 7. Penulisan Laporan x x 8. Penggandaan, pendistribusian laporan x x
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Pertanian, 2013. Panduan Umum Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, Jakarta. Dunn, W.N. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Muhammad, S, 2008. Manajemen Strategik Konsep dan Kasus. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, 2000. Membangun Kemampuan Analisis Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. Simatupang, P. 2003. Analisis Kebijakan: Konsep Dasar dan Prosedur Pelaksanaan. Analisis Kebijakan Pertanian. Vol. 3 No. 1. Pusat Analisis Social Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Wahab, S.A. 1997. Analisis Kebijaksanaan, Dari Formulsi ke Impleentasi Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara, Jakarta