SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  71
Télécharger pour lire hors ligne
GPS
SURVEI DAN
PEMETAAN
MENGGUNAKAN
BALAI PEMETAAN TEMATIK DAN PRASARANA DASAR, PUSAT PENGOLAHAN DATA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, 2015
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya yang
tak terkira sehingga modul pelatihan ini selesai disusun. Pelatihan ini akan secara
nyata meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya
Manusia (SDM) di bidang Pemetaan di lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat. Peningkatan kapasitas ini sangat penting artinya
dalam pengelolaan data dan informasi geospasial, dan juga sebagai dukungan
dalam kegiatan pencantuman koordinat geografis (geotagging) pada lokasi
pelaksanaan paket kegiatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk
dapat membantu terlaksananya program PU melalui Kepmen PU Nomor 25
Tahun 2014 tentang pengelolaan Data Spasial di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta dalam mendukung percepatan
pelaksanaan prioritas pembangunan Nasional.
GPS merupakan alat bantu dalam mengelola data baik spasial maupun non spasial
dan saat ini telah menjadi alat utama untuk mengetahui informasi posisi.
Pelatihan ini memberikan kesempatan kepada para petugas dari berbagai bidang
di Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperbarui diri dengan perkembangan
teknologi GPS yang cepat tersebut. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan
pengguna dapat melakukan pekerjaan - pekerjaan survei dan pemetaan
menggunakan GPS.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung
terselesaikannya penyusunan modul pelatihan ini, para reviewer yang telah
meluangkan waktu untuk mereview dan memberikan saran perbaikan, dan juga
terselenggaranya pelatihan dasar - dasar GPS dan pemetaan. Pada akhirnya
semoga modul sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa saja.
Disusun di Jakarta tahun 2015
Pusat Pengolahan Data
Kementerian Pekerjaan Umum
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
Global Navigation Satellite System/Global Positioning System
BAB II
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
BAB III
Koreksi Data GPS
BAB IV
Publikasi Data GPS Ke dalam Peta Online
DAFTAR REFER ENSI
DAFTAR ISI
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
1
BAB I
GLOBAL NAVIGATION SATELLITE SYSTEM/GLOBAL POSITIONING SYSTEM
I. 1 Mengapa Menggunakan GPS ?
Manfaat utama GPS adalah dapat memberikan informasi posisi di permukaan bumi, Segala
kegiatan yang berkaitan dengan posisi/lokasi di permukaan bumi dapat diselesaikan dengan
bantuan GPS. Misalnya kita akan pergi ke suatu tempat baru yang belum pernah kita kunjungi,
dengan bantuan GPS, kita bisa mengetahui cara (disebut rute) agar kita bisa sampai di tempat
tersebut tanpa harus bertanya kepada orang - orang rute menuju ke tempat tersebut. Ilmu dan
metode untuk mengetahui posisi suatu tempat (baik secara relatif maupun absolut) kita kenal
dengan istilah navigasi. Ilmu ini banyak digunakan sejak jaman dulu sampai sekarang. Bentuknya
juga berkembang mulai dari kompas sederhana, peta, teropong, hingga sekarang menggunakan
GPS. GPS telah merevolusi cara pandang orang terhadap posisi dan lokasi. Penggunaan GPS di
jaman sekarang dapat ditemui di berbagai bidang, mulai dari dunia transportasi (posisi pesawat,
bus, mobil, keretaapi), militer (navigasi rudal, satelit mata-mata), hingga ke aktivitas olahraga
(hiking, climbing). Dengan menggunakan GPS, orang tidak terlalu khawatir berada di
tempat asing karena dia dapat mengetahui posisinya dengan baik dan apa yang harus dia lakukan
di tempat tersebut.
I. 2 Sistem GPS
Global Positioning System (GPS) adalah sebuah sistem navigasi satelit yang menyediakan
informasi lokasi dan waktu dalam berbagai kondisi cuaca, dimanapun di atas permukaan bumi,
sepanjang masih menerima sinyal GPS yang dipancarkan dari satelit. Pengembangan GPS dimulai
dari tahun 1973 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan beroperasi penuh pada tahun
1995. Nama resminya adalah NAVSTAR-GPS. Sistem GPS terdiri dari 24 satelit yang membentuk
konstelasi di luar angkasa dan beberapa satelit lagi sebagai cadangan. Berikut ini adalah tabel
perkembangan jumlah satelit yang beroperasi semenjak awal dibangun hingga sekarang.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
2
Blok Satelit
Periode
Peluncuran
Jumlah satelit yang telah diluncurkan
Beroperasi di Orbit
Sukses Gagal Dalam persiapan Rencana
I 1978–1985 10 1 0 0 0
II 1989–1990 9 0 0 0 0
IIA 1990–1997 19 0 0 0 6
IIR 1997–2004 12 1 0 0 12
IIR-M 2005–2009 8 0 0 0 7
IIF From 2010 8 0 4 0 8
IIIA From 2016 0 0 0 12 0
IIIB — 0 0 0 8 0
IIIC — 0 0 0 16 0
Total 65 2 5 36 32
Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Satelit GPS (Sumber : Wikipedia. Juni 2014)
I. 3 Cara Kerja Sistem GPS
Untuk menentukan posisi koordinat suatu tempat di permukaan bumi, GPS menggunakan prinsip
triangulasi. Sebagaimana diketahui, GPS memancarkan sinyal ke segala arah dari pusat satelit, dan
membentuk ruang sinyal dalam bentuk bola (sphere). Kita dipermukaan bumi menerima sinyal
tersebut dan receiver yang kita gunakan mencatat bahwa jarak kita 11.000 miles (kenapa jarak bisa
diketahui ? GPS memancarkan sinyal pada jam X dengan kecepatan Y dan diterima oleh receiver
dalam waktu X+I, dengan demikian jarak satelit ke receiver adalah I dikalikan Y). Karena ruang
sinyal bentuknya sphere, maka jarak 110000 miles dapat berada dimana saja di dalam ruang sinyal
satelit.
Gambar 1.2 Triangulasi Satelit Pertama
Sumber : Trimble GPS Tutorial
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
3
Selanjutnya, ada satelit kedua yang memancarkan sinyal dan menangkap posisi kita pada jarak
12000 miles. Berarti, ada dua sphere yang terbentuk, dan posisi kita pasti ada di irisan antara dua
sphere tersebut, tidak lagi di seluruh ruang sphere 1 dan sphere 2. .
Gambar 1.3 Triangulasi Satelit Kedua
Kemudian ada satelit ketiga yang diterima sinyalnya, dan jarak ke receiver ternyata 13000 miles.
Adanya satelit ketiga ini semakin menyempitkan posisi kita menjadi hanya ada dua kemungkinan
lokasi seperti ditunjukkan gambar di bawah. Untuk memastikan yang mana lokasi kita, bisa
digunakan satelit keempat, tapi biasanya salah satu dari dua lokasi tersebut posisinya tidak berada
di permukaan bumi, sehingga dapat dipastikan hanya ada satu lokasi yang merupakan lokasi
receiver kita, dengan demikian posisi kita dapat ditentukan koordinatnya.
Dalam pembahasan tentang spheres yang dihasilkan oleh satelit GPS, tadi disebutkan bahwa
triangulasi titik kedua dan ketiga akan membatasi kemungkinan lokasi receiver dan pada akhirnya
nanti satu diantara dua lokasi tersebut akan ditolak karena tidak berada di permukaan bumi. Yang
menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa mengetahui satu titik berada di permukaan bumi,
padahal informasi yang tersedia hanya jarak dari satelit ke receiver. Hal ini dapat dijawab dengan
mudah jika posisi koordinat satelit di luar angkasa di ketahui, sehingga koordinat receiver dapat
dihitung. Koordinat posisi satelit dikirimkan ke receiver bersamaan dengan sinyal GPS. Posisi
koordinat dan ketinggian satelit sendiri, serta aspek-aspek pemeliharaan satelit dan perubahan orbit
dikontrol oleh Ground Stations. Setiap ada perubahan data satelit akan dikirim ke satelit oleh ground
station dan kemudian dipancarkan ke seluruh dunia.
Gambar 1.5 Pseudo Random Code
Sumber : Trimble GPS Tutorial
Sumber : Trimble GPS Tutorial
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
4
Dengan menggunakan kecepatan cahaya, maka waktu tempuh satelit ke receiver biasanya sangat
sedikit (seper sekian detik), oleh karena itu penanda waktu baik di satelit maupun receiver haruslah
sangat tersinkronisasi dan sangat presisi. Untuk satelit tidak ada masalah karena bisa digunakan
jam atom. Namun untuk receiver? Implementasi jam atom akan menyebabkan harga receiver
menjadi sangat mahal dan tidak akan dapat dibeli masyarakat umum. Oleh karena itu, sebagai
pengganti jam atomik yang presisi, di GPS receiver digunakan pengukuran satelit keempat dari
triangulasi di atas. Jika waktu di receiver tidak ada kesalahan, seharusnya pengukuran jarak dari
GPS keempat (dan sphere yang dihasilkan) akan menghasilkan lokasi fix kita di permukaan bumi,
namun jika waktu receiver tidak sinkron dengan satelit, maka kalkulasi akan menjadi error dan
pengukuran satelit keempat tidak akan tepat menginterseksi ketiga pengukuran satelit sebelumnya.
Receiver kemudian akan menghitung faktor koreksi dalam bentuk pengurangan hasil pengukuran
agar ke empat sphere dari empat satelit tepat berinterseksi di satu titik, faktor koreksi ini juga
sekaligus menjadi faktor koreksi waktu di Receiver agar kembali sama dengan jam atomik di satelit.
Gambar 1.6 Triangulasi Satelit Keempat sebagai Pengkoreksi Waktu Receiver
Dalam pembahasan tentang spheres yang dihasilkan oleh satelit GPS, tadi disebutkan bahwa
triangulasi titik kedua dan ketiga akan membatasi kemungkinan lokasi receiver dan pada akhirnya
nanti satu diantara dua lokasi tersebut akan ditolak karena tidak berada di permukaan bumi. Yang
menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa mengetahui satu titik berada di permukaan bumi,
padahal informasi yang tersedia hanya jarak dari satelit ke receiver. Hal ini dapat dijawab dengan
mudah jika posisi koordinat satelit di luar angkasa di ketahui, sehingga koordinat receiver dapat
dihitung. Koordinat posisi satelit dikirimkan ke receiver bersamaan dengan sinyal GPS. Posisi
koordinat dan ketinggian satelit sendiri, serta aspek-aspek pemeliharaan satelit dan perubahan orbit
dikontrol oleh Ground Stations. Setiap ada perubahan data satelit akan dikirim ke satelit oleh ground
station dan kemudian dipancarkan ke seluruh dunia.
Dengan demikian, melengkapi prinsip triangulasi sebagai cara receiver memperoleh informasi posisi
koordinat di permukaan bumi, dapat diketahui juga tiga aspek yang menyusun sistem GPS, yaitu
Satelit GPS di angkasa, GPS receiver di permukaan bumi, dan Ground Station sebagai pemelihara
sistem.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
5
Gambar 1.7 Tiga Segmen GNSS/GPS
I. 4 Sinyal GPS
Setiap saat Satelit GPS memancarkan sinyal elektromagnetik pada spektrum gelombang mikro
berisi pesan navigasi ke seluruh dunia sesuai cakupannya. Sinyal ini diterima oleh receiver dan
memprosesnya menjadi informasi posisi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Sinyal dari
satelit membawa informasi antara lain sinyal jarak untuk menghitung jarak receiver dan satelit, dan
pesan navigasi. Pesan navigasi antara lain berisi informasi orbit satelit, jam satelit pada waktu sinyal
diluncurkan, dan informasi lainnya. Pesan navigasi ini diistilahkan sebagai “Almanac GPS”. Sinyal
GPS satelit kemudian dipancarkan dalam beberapa frekuensi mulai dari Frekuensi L1 sampai L5.
 Frekuensi L1 merupakan frekuensi yang di masa lalu dikenal sebagai Coarse Acquisition (C/A)
Code dan Encrypted Precision P(Y) Code. L1 merupakan frekuensi yang diterima di
kebanyakan receiver mulai dari grade navigasi sampai grade geodetic. L1 sendiri dibagi dua
yaitu C/A code untuk kepentingan sipil dan P(Y) code untuk kepentingan militer.
 Frekuensi L2 merupakan frekuensi baru yang dikembangkan pada tahun 1995. Frekuensi L2
lebih presisi daripada frekuensi L1 dan hanya bisa diterima receiver tipe geodetik dan
sebagian receiver tipe mapping. Receiver yang mendukung penerimaan dual frequency (L1
dan L2) memungkinkan untuk melakukan differential GPS processing untuk memperoleh data
posisi dengan akurasi sentimeter sampai millimeter.
 Frekuensi L3 merupakan frekuensi sangat presisi yang hanya digunakan untuk kepentingan
militer, yaitu untuk kepentingan peledakan nuklir.
 Frekuensi L4 dan L5 tidak ditransmisikan ke permukaan bumi dan hanya digunakan untuk
mengkaji pengaruh ionosfer terhadap sinyal GPS dan kemungkinan koreksinya.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
6
I. 4 Jenis dan Sumber Kesalahan Posisi dari GPS
Sinyal GPS dan pemodelan matematis untuk memperoleh informasi koordinat yang akurat hanya
bisa diperoleh jika sinyal ditransmisikan dalam kondisi ruang hampa udara dan tidak ada unsur
pengganggu diantara satelit dan receiver. Dalam kenyataannya, terdapat banyak faktor internal dan
eksternal yang dapat berpengaruh terhadap sinyal GPS sehingga tidak dapat menghasilkan
informasi koordinat yang akurat dan presisi .
Sumber utama eksternal pengganggu sinyal GPS adalah atmosfer bumi. Atmosfer dapat
menghamburkan, membelokkan dan memperlambat sinyal GPS sehingga kecepatannya tidak
konstan (yang berpengaruh pada kalkulasi jarak). Strata dari atmosfer yang dapat mengganggu
sinyal GPS antara lain Ionosfer (ketinggian 50 sampai 500 km dari permukaan bumi) yang banyak
mengandung partikel ionisasi, dan Troposfer (ketinggian 0 - 50 km) yang banyak mengandung uap
air dan variasi suhu/tekanan udara. Diantara keduanya, yang paling berat pengaruhnya terhadap
sinyal GPS adalah Ionosfer.
Gambar 1.8 Sinyal GPS terpengaruh oleh Ionosfer dan Troposfer
Setelah sampai di permukaan bumi, gangguan tidak berhenti. Sinyal GPS besar kemungkinan
dipantulkan dan dibelokkan arahnya oleh benda di permukaan bumi sebelum sampai ke receiver.
Efek ini disebut dengan “multipath error”. Gedung, vegetasi tinggi dan benda bermagnet merupakan
beberapa contoh penyebab multipath yang pada akhirnya menyebabkan penerimaan sinyal yang
sama selama dua kali atau lebih di receiver sehingga kalkulasi koordinat menjadi rawan salah.
Beberapa jenis receiver mapping dan geodetik biasanya mempunyai teknologi pemilahan sinyal
untuk memisahkan sinyal yang datang langsung dari satelit dan sinyal yang disebabkan oleh efek
multipath.
Sumber : Trimble GPS Tutorial
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
7
Gambar 1.9 Multipath
Sedangkan faktor internal penyebab kesalahan posisi antara lain kesalahan informasi ephemeris
dan almanac GPS yang dipancarkan oleh satelit bersamaan dengan sinyal. Walaupun kesalahan ini
biasanya sudah dimonitor dan diminimalisir oleh Ground Station, kesalahan dari aspek satelit ini
masih mungkin bisa terjadi.
Sebelum tahun 2000, sistem GPS pernah diimplementasikan yang disebut Selective Availability
(SA). SA adalah implementasi “noise” terhadap sinyal GPS sehingga kalkulasi koordinat tidak bisa
akurat dalam batas tertentu. Hal ini sengaja dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika untuk
mencegah penggunaan GPS oleh pelaku kejahatan dan terorisme. SA tidak berlaku untuk
kepentingan militer karena receiver militer diberikan semacam kode pendeskripsi SA sehingga efek
ini dapat dihilangkan. Saat ini SA sudah dimatikan sehingga GNSS/GPS dapat digunakan
semaksimal dan seoptimal mungkin baik untuk kepentingan sipil maupun militer.
Kesalahan - kesalahan diatas umumnya dapat dikoreksi antara lain menggunakan teknik differensial
GPS (akan dibahas di modul GPS tingkat lanjut).
I. 5 Jenis Receiver GPS
GPS Receiver adalah alat yang dapat melakukan penerimaan sinyal GPS dari satelit GPS dan
memproses sinyal tersebut untuk menghasilkan data koordinat. Dewasa ini dikenal tiga kategori
GPS Receiver untuk kepentingan sipil (non militer), yaitu GPS Receiver Tipe Navigasi, GPS
Receiver Tipe Mapping, dan GPS Receiver Tipe Geodetik
I. 5.1 Receiver GPS Tipe Navigasi
GPS Receiver tipe navigasi adalah GPS Receiver yang fungsi utamanya adalah sebagai alat bantu
navigasi dan informasi posisi secara umum. Receiver navigasi biasanya dicirikan dengan
kemampuan memberikan informasi koordinat dengan akurasi mulai dari 3 meter hingga puluhan
meter. Selain informasi posisi, receiver navigasi biasanya mempunyai fitur lain seperti Peta, turn by
turn navigation, lokasi fasilitas penting, route planning, tracking, geocaching dan fungsi lain.
Receiver tipe navigasi harganya biasanya cukup murah dan tersedia bebas di pasaran. Receiver
tipe Navigasi dapat berbentuk dedicated handheld atau GPS modules yang bisa dikoneksikan
dengan komputer, laptop, kamera, kendaraan atau smartphone. Beberapa perusahaan
pengembang GPS Receiver tipe navigasi antara lain Garmin, Navman, Magellan, Tomtom, Mio dan
Navigon.
Sumber : Trimble GPS Tutorial
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
8
Gambar 1.10 Receiver Navigasi Handheld (Kiri), Receiver Navigasi Modules (Kanan)
I. 5.2 Receiver GPS Tipe Mapping
GPS Receiver tipe mapping adalah GPS Receiver yang fungsi utamanya adalah sebagai receiver
GPS untuk kepentingan Survei dan Pemetaan. Receiver mapping biasanya dicirikan dengan
kemampuan memberikan informasi koordinat dengan akurasi mulai dari orde centimeter hingga 3
meter. Receiver ini juga sudah mendukung fasilitas koreksi data GPS yang diakibatkan efek
multipath, bias atmosfer, dan low visibility, baik secara koreksi metode absolut maupun differensial,
dan juga secara realtime correction maupun post processing correction, sehingga secara umum
kualitas data yang dihasilkan lebih baik dari receiver navigasi. Dikarenakan kegunaan utamanya
untuk survei dan pemetaan, biasanya fungsi navigasi yang disediakan tidak sebanyak receiver
navigasi, tapi fungsi pemetaan, manajemen data spasial dan Sistem informasi Geografisnya
diperbanyak. Receiver tipe Mapping umumnya berbentuk dedicated handheld dan sudah
mendukung sistem operasi mobile seperti Windows Mobile dan Android. Beberapa perusahaan
pengembang GPS Receiver tipe mapping antara lain Trimble, Spectra, Topcon, Sokkia, dan Leica.
Gambar 1.11 Receiver Mapping Handheld
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
9
I. 5.3 Receiver GPS Tipe Geodetik
GPS Receiver tipe Geodetik adalah GPS Receiver yang fungsi utamanya adalah sebagai receiver
GPS untuk memperoleh informasi posisi yang akurat dan presisi hingga orde milimeter. Receiver ini
juga sudah mendukung fasilitas koreksi data GPS yang diakibatkan efek multipath, bias atmosfer,
dan low visibility, baik secara koreksi metode absolut maupun differensial, dan juga secara realtime
correction maupun post processing correction, sehingga secara umum kualitas data yang dihasilkan
jauh lebih baik dari receiver navigasi dan receiver mapping. Dikarenakan kegunaan utamanya untuk
informasi posisi yang presisi, biasanya fungsi navigasi dan mapping yang disediakan tidak banyak,
tapi fungsi koreksi data, logging/perekaman data. Receiver tipe Geodetik umumnya berbentuk
dedicated Antenna/Receiver yang nanti dapat dikoneksikan dengan receiver Mapping sebagai
controller-nya (atau dedicated controller). Beberapa perusahaan pengembang GPS Receiver tipe
mapping antara lain Trimble, Spectra, Topcon, Sokkia, dan Leica. GPS Receiver tipe geodetic
banyak dipakai untuk aplikasi yang memerlukan informasi posisi yang presisi seperti studi deformasi
tanah dan batuan, pengukuran kadastral (bidang tanah), studi pergerakan lempeng, pembuatan
peta skala besar, dan lain-lain.
Gambar 1.12 Receiver Geodetik
I. 6 Aplikasi GPS
GNSS/GPS saat ini telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam kegiatan survei
dan pemetaan, tetapi juga kegiatan lain seperti kerekayasaan, olahraga, navigasi, transportasi,
kebencanaan dan lain-lain. Secara umum aplikasi GPS dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu
Lokasi, Navigasi, Tracking, Mapping dan Timing.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
10
I. 6.1 Lokasi
Penentuan posisi koordinat merupakan aplikasi paling dasar dari GNSS/GPS. Contoh kegiatan
penentuan lokasi dalam kehidupan sehari-hari misalnya, pemetaan titik dan penunjuk posisi sesuatu
di permukaan bumi.
Gambar 1.13 Penentuan Posisi
I. 6.2 Navigasi
Navigasi atau penunjukan arah dan jalur menuju tempat tertentu sekarang sudah lazim
menggunakan GPS dibanding alat konvensional seperti kompas. Berbagai sarana dan kegiatan
transportasi sudah menggunakan GPS antara lain dalam penerbangan pesawat, pelayaran, hiking,
bepergian menggunakan kendaraan, dan lain-lain.
Gambar 1.14 Navigasi GPS menggunakan Smartphone
I. 6.3 Tracking
Kalau navigasi atau penunjukan arah dan jalur menuju tempat tertentu, tracking adalah proses
monitoring dan perekaman sepanjang perjalanan menuju tempat tersebut. Beberapa kegiatan yang
menggunakan tracking antara lain pemetaan jalan, sungai, monitoring posisi kendaraan pelayanan
public seperti bus dan ambulans, dan lainnya.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
11
I. 6.4 Mapping
Survei dan Pemetaan merupakan salah satu pengguna utama GPS. Dengan menggunakan GPS,
pemetaan dan ploting obyek di permukaan bumi dapat langsung dilakukan tanpa harus
menginterpretasi dan melihat posisi obyek tersebut berdasarkan referensi tertentu (misalnya peta
dasar dan foto/citra udara). Melalui fungsi penentuan titik (waypoint) dan tracking, pemetaan obyek
titik dan garis dapat langsung dilakukan menggunakan data GPS (tanpa harus menggunakan peta
dasar).
Gambar 1.16 Pemetaan Menggunakan GPS
I. 6.5 Timing
Timing atau penentuan waktu/jeda waktu sekarang juga menggunakan GPS sebagai salah satu
sumber informasi atau referensi. Jam atom yang terpasang di satelit dapat menjadi standar
penunjuk waktu untuk berbagai kepentingan atau aplikasi yang memerlukan kepresisian waktu di
seluruh dunia.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
12
Gambar 1.17 Penggunaan GPS untuk menentukan waktu di Server maupun Client
I. 7 GNSS (Global Navigation Satellite System)
Setelah GPS sukses digunakan di seluruh dunia, negara - negara maju yang memiliki teknologi
serupa mulai membangun dan meluncurkan sistem GPS milik mereka sendiri. Rusia
mengembangkan GLONASS, Eropa mengembangkan GALILEO, China membanguna jaringan
navigasi satelit BeiDou, India dengan INRSS-nya dan Jepang dengan sistem QZNSS.
Perkembangan ini menyebabkan berbagai sistem navigasi satelit yang telah dikembangkan
diusulkan untuk dapat bekerja secara bersama dan membentuk sistem navigasi satelit global yang
disebut Global Navigation Satellite System (GNSS) .
Sistem GNSS menggunakan konstelasi dua atau lebih satelit di angkasa untuk menghitung dan
mengirimkan informasi posisi (dalam bentuk koordinat absolut lintang, bujur dan ketinggian) ke
penerima di permukaan bumi. Sistem GNSS terdiri dari beberapa konstelasi satelit milik beberapa
negara yang membentuk satu konstelasi besar guna memberikan layanan posisi yang seakurat dan
sepresisi mungkin di seluruh dunia. Dengan adanya kerjasama GNSS, maka sistem GPS yang
sebelumnya hanya mampu menerima 24 satelit, jika ditambah GLONASS bisa menjadi sekitar
50-an satelit, Implikasinya adalah, kapanpun kegiatan penggunaan GPS dilakukan, kita tidak akan
khawatir akan ketersediaan jumlah satelit yang mengorbit tepat di atas kita. Namun demikian, belum
semua receiver mendukung penggunaan dua sistem navigasi satelit (misalnya GPS dan
GLONASS) pada waktu yang bersamaan. Biasanya hanya receiver tipe Mapping dan Geodetik
yang sudah mendukung dua atau lebih sistem navigasi satelit (umumnya GPS dan GLONASS yang
sudah operasional).
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
13
Tabel 1.2 Perbandingan Beberapa Konstelasi Sistem GNSS (Sumber : Wikipedia)
Gambar 1.18 Konstelasi Berbagai Sistem GNSS di Dunia, Uni Eropa Galileo (Kiri atas), Jepang QZNSS (Kanan atas), Amerika
GPS (Kiri bawah) dan Rusia GLONASS (Kanan bawah)
System
GPS GLONASS BeiDou Galileo IRNSS
Pemilik
Amerika Serikat Rusia China Uni Eropa India
Koding CDMA FDMA CDMA CDMA CDMA
Tinggi Orbit 20,180 km (12,540 mi) 19,130 km (11,890 mi) 21,150 km (13,140 mi) 23,222 km (14,429 mi) 36,000 km (22,000 mi)
Period Rotasi 11.97 hours (11 h 58 m) 11.26 hours (11 h 16 m) 12.63 hours (12 h 38 m) 14.08 hours (14 h 5 m) N/A
Jumlah Satelit Minimal 24
31, Termasuk
24 operasional
1 dalam persiapan
2 dalam pemeliharaan
3 cadangan
1 sedang di tes
5 Sateli Geostationer,
30 Satelit medium Earth
orbit (MEO)
4 test bed satellites in
orbit,
22 operational satellites
budgeted
3 geostationary orbit
(GEO) satellites,
4 geosynchronous orbit
satellites
Akurasi (akses free)
Posisi: 3.5-7.8 m[9]
Posisi: 5–10 m
kecepatan: 0.1 m/s
waktu: 200 ns
Posisi: 10 m
kecepatan: 0.2 m/s
waktu: 20 ns
Posisi: 1 m Posisi: 10 m (India
daratan), 20 m (Indian
samudera)
Akurasi (akses berbayar) Posisi: lebih baik dari 3.5
-7.8 m melalui koreksi
ionosfer
Posisi: 10 cm Posisi: 1 cm
Frequency 1.57542 GHz (L1 signal)
1.2276 GHz (L2 signal)
Around 1.602 GHz (SP)
Around 1.246 GHz (SP)
1.561098 GHz (B1)
1.589742 GHz (B1-2)
1.20714 GHz (B2)
1.26852 GHz (B3)
1.164–1.215 GHz (E5a
and E5b)
1.260–1.300 GHz (E6)
1.559–1.592 GHz (E2-L1
-E11)
N/A
Status Beroperasi Beroperasi 15 satelit beroperasi,
20 direncanakan
Dalam persiapan 4 satelit beroperasi,
3 satelit akan diluncurkan
awal 2016
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
15
BAB II
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Beberapa data penting terkait survei dan pemetaan yang dapat diperoleh dari GNSS/GPS antara
lain adalah :
1. Titik Koordinat (Waypoint),
2. Garis Koordinat (track)
3. Ketinggian (Elevation)
Dalam kesempatan ini kita akan mempelajari teknik perolehan tiga data diatas menggunakan GPS
Receiver tipe navigasi. GPS receiver tipe navigasi saat ini sudah banyak tersedia di pasaran
dengan berbagai merk, spesifikasi dan harga, beberapa tipe yang cukup popular akan kita bahas
disini. Pelajari sesuai dengan GPS receiver yang anda gunakan.
II. 1 GPS Garmin 60/76 Csx (materi disarikan dari Modul GPS Dasar Badan Informasi Geospasial)
Garmin GPSMap 60CSX / 76CSX adalah salah satu RECEIVER GPS tipe Navigasi yang diproduksi
oleh Perusahaan Garmin. Kelebihan receiver ini antara lain dia dilengkapi dengan Kompas Digital
dan Altimeter Digital. Alat ini punya kemampuan antara lain :
 Dapat menentukan posisi (koordinat) dalam format geografi (lintang, bujur), dan koordinat pada
proyeksi peta (UTM), dll
 Dapat menentukan ketinggian suatu tempat
 Dapat menentukan waktu, kecepatan dan arah (untuk keperluan Navigasi)
 Dapat menyimpan koordinat sebanyak 3000 titik (waypoint)
 Dapat menyimpan koordinat secara otomatis (track) sebanyak 10000 titik.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
16
16
Gambar 2.1 Garmin 60/76 Csx dan fungsi tombolnya.
Fungsi Tombol pada keypad Receiver Garmin Gps map 60CSX / 76CSX adalah sebagai berikut :
1. Tombol ON/OFF, Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan Receiver atau
untuk mengatur terang/gelab layar
2. Tombol Zoom In dan Tombol Zoom Out, Tombol ini berfungsi pada tampilan halaman (page)
Map (peta) untuk memperbesar atau memperkecil tampilan peta dilayar.
3. Tombol FIND, Tombol Find berfungsi untuk menampilkan menu Find, berguna untuk navigasi
mencari suatu titik yang telah diketahui koordinatnya (waypoint) atau mencari suatu kota
(Cities)
4. Tombol MARK, Tombol Mark berfungsi untuk menyimpan posisi saat ini ke dalam Waypoint.
5. Tombol QUIT, Tombol Quit berfungsi untuk keluar dari suatu tampilan menu atau kembali ke
halaman sebelumnya.
6. Tombol ROCKER, Tombol Roker berfungsi untuk memilih menu atau menggerakkan kursor
pada tampilan dilayar
7. Tombol PAGE, Tombol Page berfungsi untuk pindah dari tampilan halaman (Page) 1 ke
halaman berikutnya.
8. Tombol MENU, Tombol Menu berfungsi untuk menampilkan option masing-masing tampilan
halaman atau kalau ditekan 2 kali akan menampilkan halaman menu utama.
9. Tombol ENTER, Beberapa fungsi tombol ini adalah sbb : - Untuk memilih MENU/SUB MENU,
atau untuk memasukkan data (misalnya memasukkan koordinat ke waypoint).
II.1.1. Tampilan Informasi Layar (PAGE)
Menampilkan informasi ke pengguna dalam bentuk halaman per halaman (PAGE) informasi di layar
monitor, ada enam (6) tampilan halaman informasi yang terdiri dari (Satellite Page, Trip Komputer
Page, Map Page, Compass Page, Altimetewr Page, Main Menu Page.) Untuk pindah dari tampilan
halaman 1 ke halaman lainnya dapat dilakukan dengan menekan tombol PAGE atau QUIT.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
17
Menampilkan informasi jumlah satelit yang diterima,
dalam bentuk diagram batang dan sky plot, dan Posisi
atau kordinat Geografi (lintang dan bujur) serta
ketelitian koordinat.
Sub Menu pilihan (options), yang dapat ditampilkan
dengan menekan tombol Menu
Menampilkan informasi data untuk navigasi seperti
Kecepatan, Arah, Jarak, Waktu, Posisi, Ketinggian dan
lain-lain.
Sub Menu pilihan (options), yang dapat ditampilkan
dengan menekan tombol Menu
Menampilkan Peta dan informasi navigasi (sesuai
kebutuhan). Pada tampilan halaman peta ini beberapa hal
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
• Zoom IN/OUT (memperbesar atau memperkecil) tampi-
lan skala peta
• Menampilkan titik Waypoint
• Menampilkan hasil pengukuran Track (seperti jalan dll)
• Mengukur Jarak antara 2 titik di Peta
• dll
Map Page Options diatas digunakan untuk mengatur tampilan
informasi peta, sebagai contoh untuk menampilkan informasi
Speed, Heading dan Lokasi pada tampilan peta dapat dil-
akukan sebagai berikut :
• Pada tampilan peta, tekan tombol Menu 1 kali
• Selanjutnya menggunaklan tombol Rocker pilih DATA
FIELDS selanjutnya tekan tombol Enter.
• Kemudian menggunaklan tombol Rocker pilih 3 Data
Fields, maka dilayar peta akan muncul kotak informasi
Speed, Heading dan Lokasi.
• Untuk mengganti informasi pada masing-masing kotak
data, gunakan menu Change Data Field.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
18
18
Menampilkan informasi navigasi, pada dasarnya sama
dengan Map Page :
• SPEED (Kecepatan)
• DIST TO NEXT (Jarak ke titik yang dituju)
• TO COURSE (Arah/Azimut ke titik yang dituju)
• OFF COURSE, Koreksi kearah garis tujuan dilapangan
(kiri atau kanan)
• TRACK (Arah perjalanan/ pergerakan receiver)
Menampilkan informasi profil perubahan ketinggian
berdasarkan jarak/waktu atau profil perubahan tekanan
udara berdasarkan jarak/waktu.
Main MENU, uktuk mengatur parameter receiver (datum,
format koordinat), satuan panjang/ sudut/ waktu yang
diinginkan, atau informasi mengenai GPS, tinggi muka laut,
waypoint , beberapa program bantu seperti Kalkulator,
Kalender, Stopwatch, Games dan lain-lain.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
19
II.1.2 PENGGUNAAN RECEIVER GPS GARMIN GPSMAP 60CSX / 76CSX
Beberapa pekerjaan yang dilakukan :
• Menghidupkan alat,
• pengaturan alat,
• kalibrasi ketinggian,
• penggunaan alat untuk penentuan posisi.
A. Menghidupkan Receiver GPSMAP 60CSX / 76CSX
Dilakukan dengan menekan tombol ON/OFF, setelah dihidupkan receiver akan melakukan
inisialisasi (acquiring satellites (mencari sinyal satelit)). Setelah diterima 4 satelit akan muncul
tampilan halaman informasi satelit beserta koordinat sbb :
B. Pengaturan RECEIVER GPS (Setup Receiver)
Sebelum Receiver GPS digunakan perlu dilakukan pengaturan receiver (Setup) agar sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Beberapa hal yang perlu diatur/diset adalah :
1. Unit ( Terkait dengan pengaturan Sistem koordinat, Datum koordinat dan bentuk/format
tampilan koordinat (UTM atau Geografi), satuan panjang, satuan tinggi, satuan kedalaman dll)
2. Tampilan Waktu.(lokal atau Utc)
3. Altimeter
4. Calibration
5. Interface (komunikasi Receiver dengan Komputer)
Catatan :
Apabila receiver tidak digunakan dalam jangka waktu yang
lama ( 3 bulan) dalam keadaan batterai dilepas, lakukan
inisialisasi seperti berikut :
•Hidupkan receiver (tekan tombol On/Off)
Setelah muncul halaman Satellites, tekan tombol menu 1 kali.
Akan muncul Satellite option :
Menggunakan tombol Rocker pilih NEW LOCATION,
kemudian tekan ENTER, setelah itu pilih AUTOMATIC dan
tekan ENTER.
Pengaturan (Setup) alat ini cukup satu kali dilakukan
kecuali kalau perlu perobahan dan sebaiknya
dilakukan di kantor sebelum berangkat ke lapangan.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
20
20
1. Pengaturan Unit
Pengaturan Unit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Hidupkan alat
2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali )
3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER
4. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Units dilanjutkan dengan menekan
tombol ENTER
5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Position Format, tekan Enter, selanjutnya
pilih sebagai berikut :
• Pilih format hddd° mm’ ss.ss” kemudian tekan tombol enter untuk koordinat Geografi
• Pilih UTM/UPS kemudian tekan tombol enter untuk koordinat UTM.
6. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Distance/Speed, tekan Enter, kemudian pilih Metric
diikuti dengan menekan tombol Enter
7. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Elevation(Vert Speed), tekan Enter, kemudian pilih
Meters (m/sec) dilanjutkan dengan menekan tombol Enter
8. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Depth, tekan Enter, kemudian pilih Meters dilanjutkan
dengan menekan tombol Enter
9. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Temperature, tekan Enter, kemudian pilih Celcius
dilanjutkan dengan menekan tombol Enter
10. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Presure, tekan Enter, kemudian pilih Milibar dilanjutkan
dengan menekan tombol Enter
11. Setelah selesai tekan tombol QUIT
2. Pengaturan Waktu
Pengaturan Waktu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Hidupkan alat
2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali )
3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER
4. Selanjunya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Time dilanjutkan dengan menekan
tombol ENTER
5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Time Format, tekan Enter, selanjutnya
pilih 12 Hour atau 24 Hour, diikuti dengan menekan tombol Enter
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
21
6. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Time Zone, tekan Enter, kemudian pilih Other diikuti
dengan menekan tombol Enter
7. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke UTC Offset, tekan Enter, kemudian isikan +09.00 untuk
Papua dilanjutkan dengan menekan tombol Enter
8. Setelah selesai tekan tombol QUIT
3. Pengaturan Altimeter
Pengaturan Altimeter dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Hidupkan alat
2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali )
3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER
4. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Altimeter dilanjutkan dengan
menekan tombol ENTER
5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Auto Calibration, tekan Enter, selanjutnya
pilih AUTO, diikuti dengan menekan tombol Enter
6. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Barometer Mode, tekan Enter, kemudian pilih Variable
Elevation diikuti dengan menekan tombol Enter
7. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Presure Trend recording, tekan Enter, kemudian pilih
Save When Power On diikuti dengan menekan tombol Enter
8. Setelah selesai tekan tombol QUIT
4. Kalibrasi Altimeter
Kalibrasi Altimeter dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Datang ke lokasi/titik yang diketahui ketinggiannya terhadap muka laut rata-rata.
2. Hidupkan alat
3. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali )
4. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER
5. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Calibration dilanjutkan dengan
menekan tombol ENTER
6. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Altimeter, tekan Enter, selanjutnya pilih
YES, diikuti dengan menekan tombol Enter
7. Selanjutnya isikan ketinggian terhadap muka laut, pindahkan kursor ke tombol Ok dilanjutkan
dengan menekan tombol Enter, kemudian muncul pesa Calibration Completed Successfully,
lanjutkan tekan tombol Enter.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
22
22
5. Pengaturan Interface
Pengaturan Interface perlu dilakukan agar Receiver dapat berkomunikasi dengan komputer, hal ini
diperlukan untuk memindahkan data hasil pengukuran ke komputer. Pengaturan Interface dapat dil-
akukan dengan cara sebagai berikut :
1. Hidupkan alat
2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali )
3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER
4. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Interface dilanjutkan dengan
menekan tombol ENTER
5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Tserial Data Format, tekan Enter, selanjut-
nya pilih GARMIN, diikuti dengan menekan tombol Enter
6. Setelah selesai tekan tombol QUIT
6. Pengaturan Tampilan Informasi pada Halaman (Page) Trip Computer
Pengaturan tampilan informasi ini agar informasi yang muncul dilayar trip computer sesuai dengan
kebutuhan. Pengaturan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Hidupkan alat
2. Pilih TRIP COMPUTER PAGE (dengan cara tekan tombol Page beberapa kali sampai muncul
Thalaman Trip Computer)
3. Selanjutnya tekan tombol Menu satu kali
4. Dengan tombol Rocker, pilih Change Data Field dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER
5. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu data field yang akan dirubah tampi-
lan informasinya (misalnya Field Odometer mau diganti dengan informasi Posisi/koordinat )
dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER
6. Menggunakan tombol Rocker, pilih Location (selected), diikuti dengan menekan tombol Enter
7. Sekarang informasi Odometer telah berubah menjadi informasi koordinat
8. Setelah selesai tekan tombol QUIT
C. Pengukuran Posisi/Koordinat Objek Titik di Lapangan
Pengukuran penentuan posisi titik dilapangan seperti tiang, bangunan, Jembatan menggunakan
GPS GPSMAP 60CSX / 76CSX dapat dilakukan sebagai berikut :
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
23
1. Persiapan Peralatan
• Receiver GPSMAP 60CSX / 76CSX
• Batterai
• Kabel Dounload
• Formulir Ukuran
 Pengaturan Receiver
2. Pengukuran di Lapangan
Datang ke lokasi objek titik yang akan diukur.(kondisi terbuka)
1. Hidupkan alat
2. Tunggu beberapa saat (setelah satelit keterima 4), akan muncul informasi koordinat.
3. Selanjutnya dicatat (atau direkam ke memori (Waypoint) dengan cara :
a. Tekan tombol MARK
b. Menggunakan tombol Rocker pilih Avg, dilanjutkan dengan menekan tombol Enter, setelah
estimated Accuracy terpenuhi misalnya 2 meter, tekan Enter kembali
c. Kalau perlu beri nama titik pada baris paling atas.
d. Pindahkan kursorke tombol Ok selanjutnya tekan [ENTER]
4. Sebaiknya Catat no urut Waypoint dan harga koordinat di Formulir Survei dan lengkapi juga
dengan keterangan objek yang diperlukan.
Lakukan hal yang sama untuk titik lainnya.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
24
24
D. Pengukuran Posisi/Koordinat Objek berbentuk Garis di Lapangan
Pengertian objek garis dilapangan dapat berupa jalan, garis keliling kebun sungai dan lain-lain.
Pengukuran penentuan posisi objek garis dilapangan dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Persiapan peralatan
• Receiver GPSMAP 60CSX / 76CSX
• Batterai
• Kabel Dounload
• Formulir Ukuran
 Pengaturan Receiver
2. Pengukuran Koordinat di Lapangan
Datang ke titik awal jalan yang akan diukur.
1. Hidupkan alat ( tekan tombol ON)
2. Tunggu beberapa saat (setelah satelit keterima 4), akan muncul informasi koordinat.
3. Tekan tombol PAGE beberapa kali sampai muncul Halaman Main Menu
4. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan kursor ke TRACKS, diikuti dengan menekan tombol
ENTER
5. Menggunakan tombol Rocker, Pilih SETUP, isikan :
a. Record Methode : DISTANCE
b. Interval : 0.01 Km
c. Selesai mengisi parameter ukuran, tekan tombol Quit
6. Isikan option Track Log : ON (pindah kursor ke ON tekan enter)
7. Mulai jalan mengikuti jalan yang akan diukur, sampai akhir segmen jalan yang hendak diukur.
8. Setelah selesai sampai diujung segmen jalan set Track Log pada option menjadi OFF.
(pindahkan kursor ke Off tekan enter).
9. Catat data atribut/keterangan seperti Nama jalan, kelas jalan dll.
10.Lakukan tahapan b.1 s/d b.9 untuk segmen jalan berikutnya.
11.Perhatikan % Memory Alat (Kalau sudah 95 % di simpan) dengan cara pindahkan kursor ke
SAVE diikuti Enter.
12.Muncul pertanyaan Do you want to save the entire track? Yes Enter
13.Isikan nama file atau menggunakan nama file otomatis berdasarkan Tanggal-Bulan-Tahun dan
sesi pengukuran contoh 01-AUG-05 01
14.Maksimal bisa menyimpan sampai 20 file.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
25
II. 2 GPS Garmin 12 XL (materi disarikan dari Modul GPS Dasar Badan Informasi Geospasial)
II.2.1 Merekam posisi (koordinat) suatu titik (Waypoint
1. Hidupkan receiver GPS, tunggu beberapa saat sampai terlihat satelit seperti pada page
“Satellite”, dan nilai EPE (pojok kanan atas) £10m, tekan tombol “MARK”, [ENTER], muncul
angka, misal 001, “SAVE”.
2. Nilai koordinat 001 bisa dilihat di folder, “WAYPOINT LIST”.
II.2.2 Pengukuran luasan suatu area dan pengukuran garis
1. Pindah ke page “Map”
2. Pilih menu “OPT” , [ENTER]
3. Pilih menu “TRACK SETUP”, [ENTER]
4. Tentukan TIME INTERVAL, misal 1 detik, [ENTER]
5. Pilih record: “WRAP”, kemudian tekan tombol [ENTER]
6. Mulailah berjalan menelusuri jalur yang telah ditentukan (misal poligon), jika selesai,
non-aktifkan kembali record “WRAP” ke posisi OFF
7. Hitung luasan poligon pada “CALC AREA”, [ENTER]
8. Akan muncul luasan area.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
26
26
II.2.3 Pelacakan Titik (Navigasi, misal titik A)
1. Key-in kan koordinat titik A ke memori receiver GPS), dengan cara sbb.:
 Pindah ke page “Menu”, pilih “WAYPOINT”, [ENTER]
 Pilih “NEW”, [ENTER], tulis A (tombol tengah ke atas, 1x), [ENTER], (tombol tengah ke kanan,
1x), [ENTER]
 Ganti nilai koordinat yang terdisplay sesuai dengan nilai koordinat titik A, “DONE”, [ENTER]
 Cek titik A pada “WAYPOINT LIST”
2. Tekan tombol “GOTO”, pilih titik “A”, [ENTER], akan terlihat BRG (asimut) dan DST (jarak) ke
titik A.
Indikasi kita sudah sampai di titik A, nilai jarak ke titik A sama dengan 0
II. 3 Garmin Oregon 450/550/650, Colorado 300 dan Montana Series
II.3.1 Pengaturan umum
Nyalakan GPS dengan memencet dan menahan tombol power di samping kanan GPS. GPS akan
menyala dan menampilkan Menu utama seperti gambar di bawah:
1. Gambar disamping menunjukkan kekuatan sinyal dari GPS dan jumlah
satelit yang diterima. Klik bar hijau untuk menampilkan menu sebaran
satelit. Jika Bar Hijau menunjukkan tanda penuh berarti jumlah satelit
dan sinyal yang diterima cukup kuat dan akurasi data yang diperoleh
GPS cukup akurat.
2. Gambar menunjukkan kekuatan sinyal dari GPS dan jumlah
satelit yang diterima. Klik bar hijau untuk menampilkan menu sebaran
satelit. Jika Bar Hijau menunjukkan tanda penuh berarti jumlah satelit
dan sinyal yang diterima cukup kuat dan akurasi data yang diperoleh
GPS cukup akurat.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
27
3. Untuk mengatur datum, spheroid, dan format koordinat yang diinginkan (geografis atau UTM),
dapat dilakukan di menu setup > position format. Pilih WGS 84 untuk datum dan spheroid, dan
degrees-minutes-second untuk format koordinat.
II.3.2 Menampilkan Peta
II.3.3 Menambah Waypoint
1. Untuk menambah waypoint , klik Menu Mark Waypoint dari menu utama, kemudian pilih Save
and Edit. Koordinat akan disimpan dan kemudian muncul menu editor untuk mengganti nama,
foto, simbol, koment, lokasi, elevasi, dan lain – lain.
2. Untuk melakukan editing dan perubahan dari titik – titik koordinat (waypoints) yang sudah
disimpan dapat dilakukan di menu waypoint manager di menu utama.
Untuk menampilkan peta, dari menu utama pilih Map. Peta akan mun-
cul dan posisi anda sekarang akan ditunjukkan di dalam peta. Di
dalam peta berisi informasi jalan, sungai, toponimi, topografi, dan ju-
ga data – data yang telah kita download atau upload ke dalam GPS
(Waypoints dan Tracks).
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
28
28
II.3.4 Melakukan Tracking
1. Untuk mengatur proses tracking, buka menu Setup > Tracks
2. Untuk memulai proses tracking, di menu track log pilih Record, Do Not Show, atau Record,
Show on Map untuk menampilkan progress tracking di menu peta. GPS akan melakukan proses
tracking sepanjang perjalanan. Di menu ini juga bisa diatur bagaimana metode perekaman
data, interval perekaman titik, sistem pengarsipan data, dan tampilan simbol jalur track di dalam
peta GPS.
3. Progress tracking dapat dilihat di menu Map.
4. Untuk menyimpan progress tracking, dari Menu utama pilih Tracks Manager, kemudian pilih
Current Track, kemudian pilih save track, berikan nama.
5. Untuk berhenti melakukan tracking, dari menu track log pilih Do Not Record.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
29
II.3.5 Mengambil Foto
GPS Garmin Oregon 550 dilengkapi dengan kamera 3.2 megapiksel, sehingga dapat digunakan
untuk melakukan geotagging. Foto yang diambil dari GPS secara otomatis menyimpan koordinat
lokasi pengambilan fotonya juga.
1. Untuk menggunakan fitur Kamera dari GPS Oregon, dari menu utama pilih Camera.
2. Kemudian untuk mengambil foto klik gambar kamera di menu foto.
3. Hasil foto akan tersimpan dan dapat dilihat menggunakan aplikasi Photo Viewer dari menu
utama
4. Koordinat foto tersimpan di metadata foto, dan dapat diekstrak untuk kepentingan geotagging.
II. 4 Garmin Etrex Vista Hcx (materi disarikan dari Modul GPS Dasar INA-Safe)
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
30
30
II.4.1 Pengaturan Sistem
Pergi ke Main Menu dengan menggunakan tombol Page (tombol X terdapat pada disisi sebelah
kanan dari perangkat). Gunakan joystick untuk mengklik Setup, dan kemudian klik pada System.
Beberapa pengaturan dapat diganti pada menu System seperti berikut:
GPS: mengatur bagaimana sensor GPS bekerja. Pilih pilihan Normal. Ini akan membuat
perangkat hanya menangkap sinyal dari satelit GPS. Namun akurasi posisi Anda terkadang
kurang akurat (berkisar 10-30 meter)
WAAS/EGNOS: WAAS merupakan kepanjangan dari Wide Area Augmentation System, sedangkan
EGNOS merupakan kepanjangan Euro Geostationary Navigation Overlay Service. Pada umumnya,
akurasi yang diberikan oleh GPS adalah 15 meter. WAAS/EGNOS merupakan sistem satelit dan
stasiun bumi yang memberikan koreksi sinyal GPS, sehingga memberikan Anda akurasi posisi
yang lebih baik (hingga kurang dari 3 meter). Sebaiknya Anda memilih mode WAAS/EGNOS
dengan memilih Enabled untuk mendapatkan akurasi yang lebih baik, namun dengan
konsekuensi Anda harus mempersiapkan baterai cadangan (tidak semua wilayah Indonesia
tercakup sinyal WAAS
Battery Type: Untuk optimalisasi penggunaan daya, sebaiknya disesuaikan dengan jenis
baterai yang Anda gunakan (standarnya: Alkaline).

Text Language: Pilih bahasa untuk perangkat GPS.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
31
II.4.2 Pengaturan Unit
Dari menu utama, pergi ke Setup ‣ Units. Pada menu ini Anda dapat mengatur satuan unit yang
ingin ditampilkan. Misalnya dalam meter, feet, dan lainnya. Selain itu Anda juga dapat mengatur
format posisi (derajat desimal, derajat menit desimal, derajat menit detik), datum (standarnya WGS
84), dan proyeksi (standarnya WGS 84).
II.4.3 Pengaturan Waktu
Dari menu utama, pergi ke Setup > Time. Disini format waktu diatur antara 12 jam atau 24 jam dan
juga zona waktu. Lebih baik jika diatur menggunakan waktu lokal, karena semua track dan waypoint
yang akan disimpan di GPS juga disimpan berdasarkan waktu saat itu.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
32
32
II.4.4 Pengaturan Halaman
Masih ingat ketika Anda menekan tombol Page (X) Anda dapat berganti ke menu yang berbeda.
Dengan mengedit pengaturan halaman, urutan dari halaman tersebut dapat diubah.
1. Dari menu utama, pergi ke Setup ‣ Page Sequence.
2. Tambahkan halaman baru di daftar dengan memilih Add Page. Kemudian pilih halaman
seperti: Tracks (untuk melihat detil dari perjalanan anda), Map (untuk melihat peta), atau
Satellite (untuk melihat status satelit, posisi dan akurasi).
3. Klik pada salah satu halaman untuk untuk berpindah antar daftar halaman dan untuk
mengubah urutan halaman.
II.4.5 Pengaturan Track
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
33
Masih ingat dimana tracks adalah kumpulan seri titik-titik yang merekam pergerakan Anda, dimana
hal tersebut berguna untuk memetakan jalan. Pada halaman Track terdapat beberapa pengaturan.
1. Dari halaman Track, klik Setup.
Pengaturan yang ada seperti:
Wrap When Full: Beri tanda centang pada pilihan ini. Ini berarti ketika kapasitas memori
internal di GPS sudah habis, GPS akan menghapus trackpoint yang lama untuk merekam yang
baru. Disarankan untuk mengaktifkan fitur ini, meskipun biasanya Anda akan merekam track ke
memory card, sehingga menyebabkan opsi ini tidak begitu penting.
Metode Perekaman: Terdapat beberapa cara sebuah GPS bisa merekam track:
 Distance – perekaman track dilakukan setiap rentang jarak tertentu.
 Time – perekaman track dilakukan setiap rentang waktu tertentu
 Auto: perekaman track dilakukan otomatis (sebaiknya pilih pengaturan ini)
Interval: Pengaturan ini menentukan seberapa sering GPS akan merekam jejak perjalan-
an Anda yang bergantung sesuai dengan metode yagn dipilih di Record Method. Menggunakan
pengaturan tertinggi (mengambil banyak titik) akan menghasilkan garis track yang halus dan
lebih teratur tetapi akan menghabiskan baterai lebih cepat, jika di atur jarang atau “least often”,
perekaman dilakukan secara jarang, garis track yang dihasilkan akan terlihat patah. Jika Record
Method diatur ke Auto, pengaturan Interval akan seperti ini:
 Most often
 More often
 Normal
 Less often
 Least often
2. Jika Record Method diatur ke Distance atau Time, pengaturan yang ada akan memperbolehkan
Anda untuk mengatur beberapa unit pengaturan yang sesuai.
Color: Anda dapat mengubah tampilan warna garis track pada peta.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
34
34
II.4.6 Pengambilan Waypoint
Untuk menyimpan lokasi Anda sebagai sebuah waypoint, klik tombol X hingga mencapai menu
utama. Dengan menggunakan joystick, gerakan joystick hingga bagian Mark tersorot pada layar.
Tekan tombol joystick untuk membuka halaman Save Waypoint.
Anda dapat melihat beberapa informasi tentang waypoint atau titik yang Anda simpan. Pertama
adalah namanya. Jika ini titik pertama Anda, Anda akan membaca “001”. Ini merupakan nomor yang
harus Anda catat di kertas bersamaan dengan informasi yang Anda ingin kumpulkan pada obyek ini.
Selanjutnya Anda akan melihat jam dan tanggal ketika titik tersebut direkam. Di bawahnya terdapat
koordinat, diikuti dengan ketinggian.
Gunakan joystick untuk bergerak ke tombol OK pada bagian bawah layar. Tekan tombol joystick
untuk menyimpan titik ini. Pastikan untuk menulis nomor titik, beserta keterangan tempat apakah itu
dan berbagai informasi lainnya yang Anda ingin ketahui di dalam buku catatan Anda.
Tekan tombol X untuk menuju halaman peta. Anda seharusnya akan melihat titik pada peta
II.4.7 Pengambilan Track
Sekarang kita telah mempelajari bagaimana caranya untuk menyimpan titik, sekarang mari
mempelajari bagaimana untuk menyalakan/mematikan track log. Ketika track log dinyalakan, secara
otomatis GPS akan merekam jalur Anda. Pada saat mulai memetakan, sebaiknya track log
dinyalakan, dan dimatikan pada saat Anda telah selesai. Anda akan dapat melihat trek pada sebuah
komputer dan melihat jalur yang telah Anda petakan. Jika Anda ingin memetakan jalur pada jalan
raya, adalah ide yang bagus untuk menyimpan sebuah waypoint pada awal dan akhir jalan,
menuliskan nama dan tipe jalan, serta informasi penting lainnya tentang jalan tersebut pada buku
catatan.
Untuk menyalakan track log, klik pada tombol X hingga Anda mencapai halaman yang bernama
Track Log.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
35
Jika Anda ingin mengosongkan track log untuk
menghapus perekaman sebelumnya, gunakan joystick
untuk memilih Clear, dan kemudian tekan joystick. Pada
bar yang terdapat di atas seharusnya terbaca “0%”
Untuk menyalakan track log, gerakan joystick untuk
menyorot On, kemudian tekan joystick. Track log
sekarang akan merekam jalur Anda.
Tekan tombol X untuk menuju halaman peta. Selama
Anda bergerak maka Anda akan melihat trek yang di-
tunjukan dengan titik-titik berseri.
Catatan
Dibawah Setup, Anda juga dapat mengatur interval waktu atau jarak untuk trek. Interval waktu memerintahkan GPS Anda untuk merekam lokasi Anda
setiap beberapa menit atau detik sesuai dengan pengaturan interval waktunya atau jika Anda memiliki kartu memori di GPS Anda, sebaiknya pilih
pengaturan 1 second, artinya setiap detik lokasi Anda akan ditambahkan pada track log. Hal ini akan berguna jika sedang melakukan survey yang sangat
detail.
Lihat GPS Settings untuk informasi lebih lanjut mengenai pengaturan pada track log
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
36
36
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
37
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
39
BAB III
KOREKSI DATA HASIL PENGUKURAN GNSS/GPS
Data hasil pengukuran GPS tidak lepas dari kesalahan (error), sebagaimana diuraikan di awal,
kesalahan dapat disebabkan karena kalibrasi alat yang tidak benar, adanya multipath, adanya
pengaruh bias atmosfer dan penyebab lain. Untuk pengukuran menggunakan GPS Navigasi,
perbedaan posisi hasil pengukuran dan posisi sebenarnya besar sekali kemungkinannya untuk
terjadi. Pergeserannya bervariasi dari 5 meter hingga puluhan meter. Oleh karena itu ada baiknya
sebelum digunakan dalam pemetaan, data hasil pengukuran dikoreksi terlebih dahulu guna
mendapatkan data dengan akurasi yang lebih baik. Untuk pengukuran menggunakan GPS Navi-
gasi, data hasil pengukuran umumnya tidak akan dapat memberikan akurasi yang lebih baik dari 3
meter, oleh karena itu data ini tidak dapat digunakan untuk pemetaan skala besar (lebih besar dari
skala 1 : 25.000), Untuk pemetaan skala besar, gunakan GPS receiver tipe Geodetik yang
akurasinya bisa sampai orde millimeter.
Metode koreksi yang dibahas dalam modul ini ada dua, yaitu koreksi relatif menggunakan peta
dasar yang kita anggap lebih akurat (bisa menggunakan citra ortho-corrected) dan koreksi relatif
menggunakan teknik perataan (averaging).
III. 1 Koreksi Relatif Menggunakan Citra Ortho-corrected.
Koreksi pengukuran GPS menggunakan citra orho ini pada prinsipnya adalah melihat kesesuaian
antara hasil pengukuran GPS dengan kenampakan lokasi pengukuran yang dilihat di citra satelit
ortho. Adapun yang dimaksud dengan citra satelit ortho adalah citra satelit yang sudah diolah
sedemikian rupa sehingga kesalahan geometriknya sudah dihilangkan dan dapat digunakan untuk
kegiatan pemetaan baik sebagai sumber informasi, sumber referensi maupun peta dasar. Akurasi
citra ortho bergantung pada jenis citra dan resolusi spasialnya. Untuk praktek ini digunakan citra
ortho SPOT-6 perekaman tahun 2014 dengan resolusi spasial 1,5 meter yang merekam daerah
Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Citra ini diproses oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan
dapat digunakan untuk pemetaan skala 10.000, sehingga dengan demikian hasil pengukuran GPS
dapat ditingkatkan akurasinya untuk memenuhi standar akurasi Peta Skala 1 : 10.000. Berikut ini
contoh koreksi data pengukuran menggunakan citra ortho.
1. Buka software Global Mapper, kemudian tampilkan citra satelit ortho Yogyakarta dengan format
tif dan data hasil pengukuran dengan format GPX. Contoh tampilan seperti gambar di bawah
ini.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
40
2. Tiga dari empat titik hasil survei ternyata bergeser cukup jauh dari posisi yang seharusnya. Kita
akan memperbaiki posisi hasil pengukuran agar sesuai dengan posisi survei. Agar posisi survei
dapat diidentifikasi di citra, usahakan survei lapangan dilengkapi dengan foto - foto dokumentasi,
sehingga ketika pemrosesan data dilakukan kita dapat mengingat posisi lokasi survei dengan baik
dan dapat diidentifikasi di citra.
3. Untuk memulai editing data, klik tombol Identify di global mapper (lingkaran biru), kemudian klik
kenampakan yang akan diedit, muncul jendela Feature Information. Dari menu Feature Information
klik tombol Location (Lingkaran Merah).
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
41
4. Setelah klik tombol Location, akan muncul jendela select location, kita dapat memasukkan
informasi koordinat yang benar ke dalam kolom yang tersedia, atau jika kita ingin
memindahkan posisi secara manual sesuai dengan kenampakan di citra, klik tombol Select
From Map.
5. Dari jendela map yang muncul, klik ke lokasi yang seharusnya, posisi titik awal akan
berpindah ke posisi baru.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
42
6. Lanjutkan untuk kenampakan yang lain. Untuk melakukan penyimpanan hasil editing,
Export file dengan cara dari Menu File > Export > Export Vector / Lidar Format. Anda bisa
meng-export kembali ke format GPX atau format lain seperti Shapefile (SHP) dan Mapinfo
(TAB).
7. Teknik yang sama dapat digunakan untuk meng-edit hasil tracking GPS, hanya untuk
editing track lebih kompleks karena editing dilakukan per vertex.
III. 2 Koreksi Relatif Menggunakan Teknik Perataan/Averaging.
Data koordinat dari GPS untuk sebuah posisi di permukaan bumi jika diambil secara kontinu
berdasarkan selang waktu tertentu tidak pernah menunjukkan posisi yang benar - benar sama
ketika data diplot. Hal ini disebabkan antara lain perubahan konfigurasi satelit, efek bias atmosfer,
efek multipath dan pengaruh lain terhadap sinyal sehingga hasil kalkulasi koordinat tidak sama. Jika
kita menggunakan GPS receiver grade geodetic pergeseran koordinat dari waktu ke waktu biasanya
relatif kecil (di dalam radius sentimeter sampai millimeter), hal ini dikarenakan sumber - sumber
penyebab kesalahan sudah dieliminir di GPS geodetic. Selain itu di GPS Geodetik biasanya sudah
mendukung proses koreksi data baik secara real time (misalnya RTK) maupun Post Processing
(misalnya DGPS). Adapun untuk GPS receiver tipe navigasi, pergeseran posisinya dari range 3
meter sampai puluhan meter. GPS navigasi juga tidak mendukung penerimaan data mentah (RAW)
dari satelit, sehingga tidak bisa dilakukan koreksi realtime maupun differensial sebagaimana di GPS
Geodetik. Oleh karena itu untuk memperoleh hasil koordinat yang lebih baik/akurat dari GPS
navigasi, idealnya kita tidak hanya mengambil satu koordinat saja ketika survei, tapi dilakukan
berulang kali (sampling) dan hasilnya nanti dilakukan perataan untuk memperoleh koordinat yang
paling mendekati koordinat sebenarnya dari sebuah posisi di permukaan bumi.
Untuk proses perataan koordinat, kita bisa menggunakan berbagai perangkat lunak baik geografis
maupun non geografis. Perangkat lunak non geografis yang bisa digunakan antara lain software
spreadsheet seperti Microsoft Excel. Dalam praktek ini kita akan mencoba melakukan perataan
koordinat menggunakan Microsoft Excel.
Tahapannya sebagai berikut :
1. Untuk melakukan perataan koordinat, ketika survei dilakukan, ketika berada di posisi yang akan
diambil koordinatnya, aktifkan mode tracking di dalam GPS receiver, dengan konfigurasi
pengambilan data berdasarkan waktu. Atur interval logging data misalnya per detik, per dua
detik atau per lima detik sesuai kebutuhan, kemudian lakukan logging dalam selang waktu
tertentu, misalnya 5 menit atau 10 menit. Untuk konfigurasi logging dengan interval 1 detik
selama 5 menit, kita akan memperoleh data koordinat sebanyak 300 pasang koordinat untuk
satu lokasi survei. Setelah selesai, matikan mode tracking, save track, kemudian lanjutkan di
lokasi survei berikutnya dengan cara yang sama.
2. Setelah survei selesai, ambil setiap track yang merepresentasikan satu lokasi survei ke dalam
computer melalui koneksi USB atau koneksi lain yang didukung oleh GPS Receiver. File yang
diambil adalah file track dengan ekstensi GPX.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
43
3. Kita akan menggunakan software Quantum GIS yang mempunyai fitur membuka file Tracklog
GPS dalam format Point (kebanyakan software hanya bisa membuka file tracklog GPS dalam
format line/garis). Buka Quantum GIS Dekstop, kemudian dari menu Layer klik Add Vector Layer
> File, pilih format GPX sebagai filetype. Muncul pilihan jenis data yang akan di-import,
pilih Track Points, kemudian klik OK.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
44
5. Data hasil tracking akan ditampilkan sebagai point layer.
6. Simpan layer tracklog dengan cara, dari nama layer > klik kanan > Save as, muncul pilihan
save vector, pilih format ESRI Shapefile, tentukan lokasi penyimpanan dan nama file,
kemudian klik OK.
7. Tampilkan data tracklog dalam format SHP ke dalam QGIS dari Menu Layer > Add Vector Lay-
er > File, pilih Shapefile sebagai filetype, kemudian pilih layer tracklog.shp.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
45
8. Buka tabel atribut dengan cara klik kanan nama layer > Open Attribute Table.
9. Kita akan menambahkan nilai Koordinat X dan Y ke dalam tabel atribut agar nanti bisa kita
hitung nilai perataanya. Klik tombol Toggle Editing (Lingkaran merah), kemudian klik Field
Calculator (Lingkaran biru).
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
46
10. Setelah jendela field calculator muncul, centang pilihan create new field, kemudian masukkan
KoordinatX sebagai nama field dan field type ke Decimal Number, dan Precision atur ke
10. Di kolom function list, expand kelompok fungsi Geometry, kemudian klik dua kali piliha $X,
kemudian klik OK.
11. Koordinat X (longitude) akan ditambahkan di tabel atribut.
12. Ulangi langkah yang sama, tapi untuk Koordinat Y. Jangan lupa pilih $Y di kolom geometry.
Setelah selesai, klik Tombol Toggle Editing lagi untuk menyimpan hasil editing.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
47
13. Untuk langkah selanjutnya kita akan menggunakan Microsoft Excel untuk melakukan perataan
koordinat. Agar bisa dibaca di Microsoft Excel, data tabel atribut yang dihasilkan perlu
dieksport ke format yang bisa dibaca oleh Microsoft Excel, kita akan menggunakan format
CSV (Comma Separated Values). Untuk melakukan eksport file, dari nama layer > klik
kanan > Save As. Muncul pilihan save vector, pilih format Comma Separated Values.
Untuk menghindari kesalahan pembatas kolom, di kolom Separator ganti dari COMMA
menjadi TAB. Kemudian klik OK untuk menyimpan.
14. Buka tabel hasil export di Microsoft excel, kemudian hapus semua kolom yang tidak diper-
lukan. Untuk contoh semua kolom saya hapus kecuali kolom koordinat X (longitude) dan Y
(Latitude). Dalam kenyataannya sebenarnya terdapat kolom-kolom berisi informasi penting
yang mungkin diperlukan, misalnya tanggal perekaman data dan elevasi titik survei.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
48
15. Untuk menghitung nilai rata - rata koordinat kita akan menggunakan fungsi AVERAGE dari
Microsoft Excel. Bentuk statement-nya dan hasilnya seperti contoh di bawah. Selain
koordinat X lakukan juga untuk koordinat Y.
16. Setelah selesai, hapus semua field dan record, kecuali field Average X dan Average Y, save
as tabel sebagai file Comma Separated Value (CSV) dengan cara, klik kanan nama layer >
Save As, muncul jendela save as, pilih format CSV, tentukan lokasi penyimpanan
kemudian kilk OK.
17. Hasil perataan untuk Koordinat X dan Y merupakan koordinat pendekatan yang lebih akurat
daripada pengambilan koordinat secara langsung. Setelah mendapat pasangan koordinat
rata-rata, simpan sebagai file CSV kembali.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
49
18. Hasil perataan dapat ditampilkan ke dalam Quantum GIS dengan cara sebagai berikut. Klik
tombol Add delimited text Layer, kemudian muncul jendela pengaturan delimited layer,
.browse ke file CSV hasil editing di Excel. Untuk file format pilih CSV, kemudian geometry
definition ke Point Features, X field ke Kolom Average X, dan Y field ke kolom Average
Y. Klik OK. Jika ada pilihan penentuan system koordinat, klik OK
19. Koordinat hasil perataan ditampilkan di peta.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
50
III. 3 Evaluasi
Demikian telah dibahas dua metode sederhana untuk mengkoreksi data hasil survei GPS
menggunakan GPS receiver tipe navigasi. Dua metode diatas memang bukan metode terbaik untuk
memperoleh data koordinat yang akurat dan presisi, mengingat penggunaan GPS navigasi sendiri
mempunyai banyak keterbatasan sebagaimana dijelaskan di awal. Satu hal yang harus dipahami
adalah, kita akan sulit memperoleh data koordinat dengan akurasi 3 meter atau lebih kecil
menggunakan GPS navigasi. Dua metode yang telah dijelaskan pun tidak lepas dari berbagai
kelemahan yang menyebabkan penggunaannya menjadi terbatas.
Untuk metode koreksi manual menggunakan peta dasar/citra ortho yang telah diketahui kualitas ge-
ometriknya, kualitas data hasil koreksi akan bergantung pada kualitas peta/citra referensi. Jika citra
ortho yang kita gunakan mempunyai resolusi spasial 5 meter, maka koreksi yang kita lakukan ter-
hadap data GPS mungkin tidak akan lebih baik dari 15 meter. Demikian pula jika resolusi spasial
citra 0,5 meter (50 cm), maka koreksi yang kita lakukan terhadap data GPS bisa mencapai akurasi 2
-3 meter. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan resolusi citra akan sangat menentukan kejelasan
kenampakan lokasi survei di permukaan bumi, sehingga dapat dikatakan, makin tinggi resolusi
citranya, makin mudah kita mengamati dan mengidentifikasi pergeseran posisi antara lokasi survei
yang sebenarnya dengan lokasi yang ditunjukkan oleh pembacaan GPS.
Adapun untuk teknik perataan (averaging), metode ini hanya bisa dipakai untuk meningkatkan
akurasi jika sebaran data titik hasil logging mempunyai distribusi penyebaran yang normal. Dilihat
dari konsep statistik, distribusi normal/Standar deviasi kecil, memungkinkan nilai rata-rata (mean/
average) dapat digunakan untuk merepresentasikan populasi atau sampel. Sedangkan jika
distribusinya tidak normal, maka teknik ini tidak dapat digunakan, dan kemungkinan besar tidak
akan memberikan koordinat rata-rata yang cukup akurat dan presisi. Dalam prakteknya kita dapat
melakukan seleksi data jika data sampel tidak menunjukkan distribusi yang normal, data - data yang
memiliki kecenderungan penyebaran yang menyimpang jauh (outliers) dapat dihapus dan tidak
digunakan dalam proses averaging. Di bawah ini adalah contoh sebaran data titik koordinat yang
terdistribusi normal dan tidak normal.
Distribusi Normal
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
51
Distribusi Tidak Normal
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
53
BAB IV
PUBLIKASI DATA GPS DALAM PETA ONLINE
Data hasil pengukuran GPS dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Untuk kepentingan survei
dan pemetaan, data GPS dapat digunakan sebagai sumber utama data titik, garis dan area/polygon
melalui kemampuan pengambilan waypoints, route, dan tracks. Data kemudian dapat dimasukkan
ke dalam peta, baik peta cetak maupun peta online/web map. Bab ini akan membahas cara
publikasi data GPS ke dalam peta online. Beberapa layanan peta online yang menyediakan hosting
data secara gratis diantaranya :
1. Google Mymaps (http://www.google.com/mymaps)
2. ArcGIS Online (http://www.arcgis.com/)
3. Geocommons (http://www.geocommons.com/)
4. GIS Cloud (http://www.giscloud.com/)
5. Mapbox (http://www.mapbox.com/)
Untuk praktek ini, kita akan mencoba mempublish data hasil pengukuran GPS ke dalam portal
ArcGIS.com dan Google MyMaps.
IV. 1 Google MyMaps.
Untuk dapat menggunakan layanan My Maps, minimal kita harus mempunyai akun google (gmail),
gunakan akun google anda untuk login ke dalam Portal My Maps. Jika belum, silahkan register
terlebih dahulu.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
54
1. Setelah membuat akun google, buka http://www.google.com/mymaps di browser (disarankan
menggunakan google chrome atau Mozilla firefox versi terbaru). Halaman utama Google My
Maps seperti di bawah ini.
2. Klik tombol Create a New Map, jendela akan berganti dengan tampilan new map.
3. Berikan judul peta dengan cara mengklik kolom yang ada tulisan “untitled map”, kemudian
berikan judul dan deskripsi, kemudian klik tombol save untuk menyimpan.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
55
4. Untuk tahap selanjutnya kita akan mengimport data GPS yang telah kita buat ke dalam peta,
namun untuk portal Google My Maps hanya mendukung import data spasial dalam format KML,
untuk itu, data GPS kita yang dalam format GPX harus kita konversi dahulu ke dalam format
KML. Kita dapat menggunakan software yang digunakan di sesi sebelumnya, yaitu Quantum
GIS dan Global Mapper untuk mengkonversi data GPX ke dalam format KML. Selain kedua
software tersebut, kita juga dapat menggunakan Google Earth. Berikut ini dicontohkan tahapan
konversi data menggunakan software Global Mapper. Buka data GPX dari GPS di software
Global Mapper.
5. Data akan ditampilkan di dalam software Global Mapper, untuk mengeksport ke dalam format
KML gunakan export vector layer dari Menu File > Export > Export Vector/Lidar Format. Pilih
format KML/KMZ, muncul pilihan KML/KMZ Export Options, biarkan semua pilihan kecuali
pilihan “Create Compressed KMZ file” jangan dicentang (lihat gambar di bawah). Tentukan na-
ma dan lokasi penyimpanan, kemudian klik OK, konversi akan dijalankan.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
56
6. Kita kembali ke tampilan Google My Maps, klik tombol import dari layer pertama, muncul
jendela upload data, pilih file KML hasil konversi dari Global Mapper. Data akan diupload.
7. Setelah upload selesai, data akan ditampilkan ke dalam peta.
8. Kita dapat mengubah nama layer, membuka tabel atribut, atau menghapus lauer dari pilihan
layer options di sebelah kanan nama layer. Misalnya kita ubah nama layer menjadi “titik survei”.
Klik tombol save jika sudah selesai.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
57
9. Selanjutnya, kita dapat mengatur symbol tiap titik survei dengan cara mengklik tiap
kenampakan, setelah diklik muncul jendela pop-up yang menginformasikan atribut dari data
yang dipilih. Di menu pop up tersebut terdapat tiga pilihan di kanan bawah, yang paling kiri
(symbol pensil) untuk meng-edit konten atribut, yang tengah (symbol arah) untuk menunjukkan
route dari tempat kita ke lokasi tersebut, dan yang kanan (symbol tempat sampah untuk
menghapus kenampakan yang bersangkutan. Klik tombol pensil untuk melakukan editing atribut.
10. Setelah tombol “pensil” di klik, nama feature dan description sudah bisa diedit, selain itu di
kanan bawah juga ada tombol dengan ikon “kamera” yang digunakan untuk menyisipkan
foto. Contoh editing seperti gambar di bawah ini. Klik tombol kamera untuk menyisipkan foto.
Anda dapat menggunakan image search dari google atau menggunakan foto anda sendiri.
Untuk menggunakan foto sendiri, foto anda harus diupload ke layanan penyimpanan foto
online, kemudian URL nya di paste di kolom image URL (kotak merah).
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
58
11. Foto akan dilampirkan di dalam Pop up window, di kanan bawah foto terdapat tombol Crosshair
dan Tong sampah (lingkaran merah). Tombol crosshair digunakan untuk menambah foto,
sedangkan tombol tong sampah digunakan untuk menghapus foto. Setelah selesai klik Tombol
Save. Lakukan editing untuk titik survei yang lain.
12. Selanjutnya, kita dapat mengganti ikon dari kenampakan yang kita petakan, dari layer klik
tombol symbolization di sebelah kanan (lingkaran merah), muncul pilihan warna dan ikon yang
bisa kita gunakan, terdapat juga tombol “more icon” untuk menambahkan ikon lain yang lebih
banyak. Kita juga bisa memasukkan ikon kita sendiri yang sudah diupload ke dalam
penyimpanan gambar online,
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
59
13. Contoh Hasil Petanya adalah sebagai berikut
14. Untuk menampilkan label, Klik kolom “individual styles”, kemudian set labels ke :Name” atau
atribut lain yang akan dijadikan label.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
60
Contoh hasilnya seperti di bawah ini
15. Kita dapat pula mengganti Peta Dasar sebagai background peta, ada beberapa pilihan base
map seperti basemap topografi, citra satelit, dan peta jalan.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
61
16. Data yang telah kita publish bisa juga kita tambahkan data lain dengan menggunakan
digitizing tool yang ada di bawah search box. Berikut ini adalah fungsi masing - masing tom-
bol.
17. Segala hasil editing akan secara otomatis disimpan. Selanjutnya kita dapat melakukan
operasi pengelolaan peta seperti menghapus peta, mengeksport data, pencetakan peta,
atau melampirkan peta ke dalam website (map embedding) dari menu Map Options
(lingkaran merah).
Undo editing
Redo editing
Panning (menggeser peta)
Menambah data titik
Menambah data garis
Membuat rute
Melakukan pengukuran
Parameter Keterangan
New Map Membuat Peta Baru
Open A Map Membuka Peta yang telah dibuat sebelumnya
Delete This Map Menghapus Peta Eksisting
Set Default View Mengatur tampilan saat ini sebagai tampilan ketika peta
dibuka orang lain
Embed on My Site Melampirkan Peta ke dalam Sebuah Website
Export to KML Mengeksport/download data dalam format KML
Print Map Mencetak Peta
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
62
18. Untuk berbagi peta dengan orang lain melalui email, link, atau social media, gunakan tombol
share. Sebelumnya ubah dulu permission untuk sharing peta dengan mengklik tombol change,
ada tiga pilihan, public on the web (semua orang bisa mengakses), anyone with the link (hanya
yang diberi link yang bisa melihat), atau specific people (hanya yang diberi link dan harus sign
in ke google). Selain itu kita juga bisa mengatur apa orang lain hanya boleh melihat, atau bisa
ikut mengedit dan mengupdate peta online (collaborative mapping). Kita juga bisa mengatur
apa orang lain boleh menambahkan orang lainnya lagi sebagai editor atau tidak.
IV. 2 ArcGIS.Com
Selain Google My Maps, portal lain yang menyediakan layanan peta online adalah ArcGIS.com.
Dibanding Google, arcgis.com lebih baik dalam hal antara lain format data yang didukung sudah
mendukung format GIS dan GPS seperti SHP, GPX, KML, dan Geodatabase, sehingga kita tidak
perlu melakukan konversi data GPS untuk bisa ditampilkan di dalam peta online. Di ArcGIS.com
juga dapat diintegrasikan jenis - jenis layanan peta lain seperti Map Services dari ArcGIS Server
atau OGC WMS, sehingga apabila data GPS akan dibandingkan dengan data-data resmi dari
berbagai Kementerian dan Lembaga dapat lebih mudah. ArcGIS Online dapat diakses dari http://
www.arcgis.com . Berikut ini adalah tampilan utama Website ArcGIS Online.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
63
1. Untuk mulai menggunakan aplikasi ini, kita harus membuat account terlebih dahulu. Untuk
membuat account, klik tombol “sign in” di kanan atas, kemudian muncul jendela baru. Untuk
membuat peta kita hanya memerlukan sebuah public account, oleh karena itu buat public
account dari tombol public account, Kemudian ikut step pembuatan akunnya sampai selesai,
kalau sudah selesai lakukan proses sign in ke dalam aplikasi.
2. Berikut ini adalah tampilan ketika setelah proses sign in
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
64
3. Untuk mulai membuat peta, klik tombol map di deretan menu atas.
4. Tampil halaman utama My Map.
5. Untuk menampilkan data GPS, klik tombol Add Data > Layer From File. Muncul jendela upload,
masukkan data GPX hasil pengukuran GPS, kemudian klik Import Layer. Data akan ditampilkan
di peta.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
65
6. Untuk modifikasi tampilan, dapat dilakukan dengan meng-klik tombol panah di samping nama
layer. Berikut ini keterangan masing-masing pengaturan.
7. Yang pertama kita ubah tampilannya adalah Set Visibility Range, geser visibility range agar
data bisa tampil di level Country. Kemudian Rename layer menjadi “Hasil Survei GPS”
8. Selanjutnya kita akan mengubah symbol, klik menu Change Style, tampilan menu kiri akan
berubah, di kolom choose attribute to show, pilih jenis atribut yang akan ditampilkan (untuk
contoh dipake “show location only”). Kemudian klik menu Options untuk mengganti symbol.
Klik ikon symbol untuk mengganti symbol, terdapat beberapa kategori yang bisa anda pilih.
Selain itu juga bisa menggunakan custom symbol, atur juga ukuran symbol. Klik OK k
emudian Done apabila sudah selesai.
Parameter Keterangan
Zoom to Untuk melakukan zooming ke layer
Transparency Untuk mengatur transparansi layer
Set Visibility Range Untuk mengatur rentang skala/zoom level kapan layer ditampilkan, kapan
tidak
Move Up Menggeser layer ke atas agar tampil lebih dahulu dari layer lain
Move Down Menggeser layer ke bawah agar tampil di bawah layer lain
Rename Mengganti nama layer
Remove Menghapus layer
Copy Meng-copy layer menjadi layer baru
Hide in Legend Tidak menampilkan layer di legenda
Remove Pop up Menghilangkan pop up atribut ketika kenampakan dari layer yang ber-
sangkutan di klik
Configure Pop-up Mengatur informasi apa saja yang tampil di jendela Pop up
Change Style Untuk mengganti symbol
Create Labels Untuk menampilkan label
Enable Editing Untuk meng-edit konten layer
Show Table Untuk menampilkan tabel data atribut
Save Layer Untuk menyimpan layer
Kategori simbol
Custom simbol
Ukuran simbol
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
66
9. Contoh tampilan setelah diedit simbolnya.
10. Tahap berikutnya adalah memasukkan label, Klik Create Label. Menu text menunjukkan atribut
yang akan kita gunakan sebagai label, di bawahnya adalah menu untuk menentukan ukuran
font, Bold, italic, underlined, dan warna font. Menu alignment menentukan di sebelah mana
label akan ditempatkan sesuai arah mata angin. Klik OK apabila sudah selesai.
11. Untuk mengganti Base Map dapat dilakukan dari tombol Base Map di samping Tombo Add
Data.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
67
12. Untuk menyimpan peta, klik tombol Save, pada tahap ini dilakukan juga pemberian judul peta,
deskripsi, dan tag. Anda dapat pula membuat folder baru atas akun anda guna menyimpan
peta yang telah dibuat.
13. Berikut ini fitur lain yang tersedia di ArcGIS.com
14. Untuk sharing data, ArcGIS.com menawarkan beberapa fungsionalitas tambahan yang tidak
ditemui di Google Mymaps. Klik Tombol share, muncul pilihan sharing, yang pertama,
centang pilihan Everyone (public) yang berarti peta akan bisa diakses oleh seluruh pengguna
internet. Kemudian muncul link peta yang bisa dishare di facebook, link, atau twitter. Selain
itu juga ada pilihan untuk melakukan embedding ke website dan membuat Web Application.
Untuk sharing peta ke sesama
pengguna internet atau social
media
Untuk mencetak peta
Untuk melakukan pengukuran
Untuk menyimpan tampilan
peta
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
68
15. Untuk pilihan embedding ke website, ada beberapa pilihan yang bisa diatur, seperti ukuran
peta, zoom control, basemap selector, home button dan pilihan lain yang akan dimasukkan
ke dalam peta embed. Hasil yang diperoleh adalah baris code (lingkaran merah) yang nanti
di copy paste ke halaman website pribadi, blog, website instansi atau website lain untuk
mempublikasi peta di luar ArcGIS.com sendiri. Di bawah ini ada contoh Webmap Embed yang
saya lampirkan dalam blog saya.
16. Selain itu kita juga dapat membuat web application dari Peta kita di ArcGIS.com untuk
dipublish, baik di ArcGIS.com kita maupun di-download untuk ditampilkan di server kita sendiri.
Web Application yang di-download bahkan bisa di-coding ulang untuk membuat webGIS baru
yang sesuai dengan kebutuhan kita sendiri.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
69
17. Contoh Web Application yang dipublish di dalam ArcGIS.com
IV. 3 Review.
Demikian telah diuraikan contoh penggunaan portal layanan peta online untuk mempublikasikan
hasil pengukuran GPS. Setiap portal biasanya menawarkan layanan yang berbeda-beda. Google
My Maps kapasitas penyimpanan onlinenya lebih banyak dan proses visualisasi dan editing datanya
lebih mudah, Selain itu basemap-nya baik basemap peta maupun citra satelit juga lebih update.
ArcGIS.com menawarkan berbagai format data spasial yang tidak tersedia di Google, selain itu juga
ada layanan pembuatan Web Application custom yang nantinya dapat dikembangkan sendiri oleh
pengguna tanpa harus tergantung dengan fungsionalitas di ArcGIS.Com sendiri. Demikian pula
dengan portal lain, ada hal-hal unik yang ditawarkan. Semua kembali pada kebutuhan kita, apa
yang kita perlukan dari sebuah Web Map, oleh karena itu sangat disarankan pengguna modul untuk
mencoba juga portal layanan data spasial online/Web Map yang lain seperti Geocommons, GIS
Cloud, MapBox, MangoMap, dan lain-lain.
Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar
71
REFERENSI
Ibrahim, Asadi. 2012. Aplikasi GPS untuk Sistem Informasi Geografis, Cibinong: Balai Pendidikan dan Pelatihan Geospa-
sial, Badan Informasi Geospasial
Global Positioning System in Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Global_Positioning_System)
Global Navigation Satellite System in Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Satellite_navigation)
Official U.S Government Information About Global Positioning System and Related Topics (http://www.gps.gov/)
Penggunaan GPS, Ina-SAFE Training Materials (http://inasafe.org/id/training/beginner/osm/104-using-gps.html)
Trimble GPS Tutorial (http://www.trimble.com/gps_tutorial/)
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS

Contenu connexe

Tendances

Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
Eko Artanto
 

Tendances (20)

GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Analisis spasial
Analisis spasialAnalisis spasial
Analisis spasial
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan GajahmungkurLaporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
 
Gis (surface analysis)
Gis (surface analysis)Gis (surface analysis)
Gis (surface analysis)
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
 
Pengukuran kerangka dasar vertikal
Pengukuran kerangka dasar vertikalPengukuran kerangka dasar vertikal
Pengukuran kerangka dasar vertikal
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 

En vedette

Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3
Beni Raharjo
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
Edho Wiranata
 
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadanganBuku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
Rio Anggara
 

En vedette (20)

Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
 
Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3
 
06 Penggunaan GPS
06 Penggunaan GPS06 Penggunaan GPS
06 Penggunaan GPS
 
Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanPedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
 
Modul gps Garmin oregon 550
Modul gps Garmin oregon 550Modul gps Garmin oregon 550
Modul gps Garmin oregon 550
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
 
Menghitung volume
Menghitung volumeMenghitung volume
Menghitung volume
 
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
 
Tugas Manajemen Survei dan Pemetaan
Tugas Manajemen Survei dan PemetaanTugas Manajemen Survei dan Pemetaan
Tugas Manajemen Survei dan Pemetaan
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadanganBuku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
 
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
Modul Agisoft Photoscan Tingkat Lanjut
Modul Agisoft Photoscan Tingkat LanjutModul Agisoft Photoscan Tingkat Lanjut
Modul Agisoft Photoscan Tingkat Lanjut
 
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan BasicTutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
 

Similaire à Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS

katalog Sistem & aplikasi gps & glonass
katalog Sistem & aplikasi gps & glonasskatalog Sistem & aplikasi gps & glonass
katalog Sistem & aplikasi gps & glonass
andy jaya
 
Prinsip gps dan navigasi
Prinsip gps dan navigasiPrinsip gps dan navigasi
Prinsip gps dan navigasi
Abhy Taridala
 

Similaire à Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS (20)

Modul 3-geodesi-satelit
Modul 3-geodesi-satelitModul 3-geodesi-satelit
Modul 3-geodesi-satelit
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR BTRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps
 
Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)
 
Makalah gps
Makalah gpsMakalah gps
Makalah gps
 
makalah-gps 1
makalah-gps 1makalah-gps 1
makalah-gps 1
 
Bab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasiBab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasi
 
pengenalan GNSS
pengenalan GNSSpengenalan GNSS
pengenalan GNSS
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning System
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
Gps network satellite
Gps network satelliteGps network satellite
Gps network satellite
 
katalog Sistem & aplikasi gps & glonass
katalog Sistem & aplikasi gps & glonasskatalog Sistem & aplikasi gps & glonass
katalog Sistem & aplikasi gps & glonass
 
Gps
GpsGps
Gps
 
Pertemuan 81
Pertemuan 81Pertemuan 81
Pertemuan 81
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
Prinsip gps dan navigasi
Prinsip gps dan navigasiPrinsip gps dan navigasi
Prinsip gps dan navigasi
 

Plus de bramantiyo marjuki

Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
bramantiyo marjuki
 

Plus de bramantiyo marjuki (20)

Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrint
Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrintPemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrint
Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrint
 
How to choose SAR satellite imagery for a good interferometric processing
How to choose SAR satellite imagery for a good interferometric processingHow to choose SAR satellite imagery for a good interferometric processing
How to choose SAR satellite imagery for a good interferometric processing
 
Crowsource Mapping, Captures Neography Practices
Crowsource Mapping, Captures Neography PracticesCrowsource Mapping, Captures Neography Practices
Crowsource Mapping, Captures Neography Practices
 
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
 
Pan Sharpening (Transkrip Kuliah Telegram) di Group Telegram GIS.ID
Pan Sharpening (Transkrip Kuliah Telegram) di Group Telegram GIS.ID Pan Sharpening (Transkrip Kuliah Telegram) di Group Telegram GIS.ID
Pan Sharpening (Transkrip Kuliah Telegram) di Group Telegram GIS.ID
 
Mapping Water features from SAR Imagery
Mapping Water features from SAR ImageryMapping Water features from SAR Imagery
Mapping Water features from SAR Imagery
 
Ingin Belajar Penginderaan Jauh Bersama Saya ?
Ingin Belajar Penginderaan Jauh Bersama Saya ?Ingin Belajar Penginderaan Jauh Bersama Saya ?
Ingin Belajar Penginderaan Jauh Bersama Saya ?
 
Final Report WWF Landcover and High Conservation Area Mapping, North Borneo 2017
Final Report WWF Landcover and High Conservation Area Mapping, North Borneo 2017Final Report WWF Landcover and High Conservation Area Mapping, North Borneo 2017
Final Report WWF Landcover and High Conservation Area Mapping, North Borneo 2017
 
FGD Sosialisasi Analisis HCV - Landcover Mapping, WWF Indonesia Kalimantan Utara
FGD Sosialisasi Analisis HCV - Landcover Mapping, WWF Indonesia Kalimantan UtaraFGD Sosialisasi Analisis HCV - Landcover Mapping, WWF Indonesia Kalimantan Utara
FGD Sosialisasi Analisis HCV - Landcover Mapping, WWF Indonesia Kalimantan Utara
 
Laporan KKL PPW 2016 MPWK UNDIP, BALI
Laporan KKL PPW 2016 MPWK UNDIP, BALILaporan KKL PPW 2016 MPWK UNDIP, BALI
Laporan KKL PPW 2016 MPWK UNDIP, BALI
 
Wonogiri Development, Reduce Disparity, Reduce Inequity (Final Report Plannin...
Wonogiri Development, Reduce Disparity, Reduce Inequity (Final Report Plannin...Wonogiri Development, Reduce Disparity, Reduce Inequity (Final Report Plannin...
Wonogiri Development, Reduce Disparity, Reduce Inequity (Final Report Plannin...
 
Stakeholder Approach benefits in Organization Practices
Stakeholder Approach benefits in Organization PracticesStakeholder Approach benefits in Organization Practices
Stakeholder Approach benefits in Organization Practices
 
Jenang Cluster Local Development in Kudus District
Jenang Cluster Local Development in Kudus DistrictJenang Cluster Local Development in Kudus District
Jenang Cluster Local Development in Kudus District
 
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in IndonesiaPlanning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
 
Planning theory in Waster Management
Planning theory in Waster ManagementPlanning theory in Waster Management
Planning theory in Waster Management
 
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
 
A translation paper about Cellular Automata,
A translation paper about Cellular Automata, A translation paper about Cellular Automata,
A translation paper about Cellular Automata,
 
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
 
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 TahunPerkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
 
Critical review insights debate about urban decline urban regeneration
Critical review insights debate about urban decline  urban regenerationCritical review insights debate about urban decline  urban regeneration
Critical review insights debate about urban decline urban regeneration
 

Dernier

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS

  • 1. GPS SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN BALAI PEMETAAN TEMATIK DAN PRASARANA DASAR, PUSAT PENGOLAHAN DATA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, 2015
  • 2. Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya yang tak terkira sehingga modul pelatihan ini selesai disusun. Pelatihan ini akan secara nyata meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Pemetaan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peningkatan kapasitas ini sangat penting artinya dalam pengelolaan data dan informasi geospasial, dan juga sebagai dukungan dalam kegiatan pencantuman koordinat geografis (geotagging) pada lokasi pelaksanaan paket kegiatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk dapat membantu terlaksananya program PU melalui Kepmen PU Nomor 25 Tahun 2014 tentang pengelolaan Data Spasial di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta dalam mendukung percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan Nasional. GPS merupakan alat bantu dalam mengelola data baik spasial maupun non spasial dan saat ini telah menjadi alat utama untuk mengetahui informasi posisi. Pelatihan ini memberikan kesempatan kepada para petugas dari berbagai bidang di Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperbarui diri dengan perkembangan teknologi GPS yang cepat tersebut. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan pengguna dapat melakukan pekerjaan - pekerjaan survei dan pemetaan menggunakan GPS. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya penyusunan modul pelatihan ini, para reviewer yang telah meluangkan waktu untuk mereview dan memberikan saran perbaikan, dan juga terselenggaranya pelatihan dasar - dasar GPS dan pemetaan. Pada akhirnya semoga modul sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa saja. Disusun di Jakarta tahun 2015 Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum KATA PENGANTAR
  • 3. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I Global Navigation Satellite System/Global Positioning System BAB II Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS BAB III Koreksi Data GPS BAB IV Publikasi Data GPS Ke dalam Peta Online DAFTAR REFER ENSI DAFTAR ISI
  • 4. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 1 BAB I GLOBAL NAVIGATION SATELLITE SYSTEM/GLOBAL POSITIONING SYSTEM I. 1 Mengapa Menggunakan GPS ? Manfaat utama GPS adalah dapat memberikan informasi posisi di permukaan bumi, Segala kegiatan yang berkaitan dengan posisi/lokasi di permukaan bumi dapat diselesaikan dengan bantuan GPS. Misalnya kita akan pergi ke suatu tempat baru yang belum pernah kita kunjungi, dengan bantuan GPS, kita bisa mengetahui cara (disebut rute) agar kita bisa sampai di tempat tersebut tanpa harus bertanya kepada orang - orang rute menuju ke tempat tersebut. Ilmu dan metode untuk mengetahui posisi suatu tempat (baik secara relatif maupun absolut) kita kenal dengan istilah navigasi. Ilmu ini banyak digunakan sejak jaman dulu sampai sekarang. Bentuknya juga berkembang mulai dari kompas sederhana, peta, teropong, hingga sekarang menggunakan GPS. GPS telah merevolusi cara pandang orang terhadap posisi dan lokasi. Penggunaan GPS di jaman sekarang dapat ditemui di berbagai bidang, mulai dari dunia transportasi (posisi pesawat, bus, mobil, keretaapi), militer (navigasi rudal, satelit mata-mata), hingga ke aktivitas olahraga (hiking, climbing). Dengan menggunakan GPS, orang tidak terlalu khawatir berada di tempat asing karena dia dapat mengetahui posisinya dengan baik dan apa yang harus dia lakukan di tempat tersebut. I. 2 Sistem GPS Global Positioning System (GPS) adalah sebuah sistem navigasi satelit yang menyediakan informasi lokasi dan waktu dalam berbagai kondisi cuaca, dimanapun di atas permukaan bumi, sepanjang masih menerima sinyal GPS yang dipancarkan dari satelit. Pengembangan GPS dimulai dari tahun 1973 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan beroperasi penuh pada tahun 1995. Nama resminya adalah NAVSTAR-GPS. Sistem GPS terdiri dari 24 satelit yang membentuk konstelasi di luar angkasa dan beberapa satelit lagi sebagai cadangan. Berikut ini adalah tabel perkembangan jumlah satelit yang beroperasi semenjak awal dibangun hingga sekarang.
  • 5. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 2 Blok Satelit Periode Peluncuran Jumlah satelit yang telah diluncurkan Beroperasi di Orbit Sukses Gagal Dalam persiapan Rencana I 1978–1985 10 1 0 0 0 II 1989–1990 9 0 0 0 0 IIA 1990–1997 19 0 0 0 6 IIR 1997–2004 12 1 0 0 12 IIR-M 2005–2009 8 0 0 0 7 IIF From 2010 8 0 4 0 8 IIIA From 2016 0 0 0 12 0 IIIB — 0 0 0 8 0 IIIC — 0 0 0 16 0 Total 65 2 5 36 32 Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Satelit GPS (Sumber : Wikipedia. Juni 2014) I. 3 Cara Kerja Sistem GPS Untuk menentukan posisi koordinat suatu tempat di permukaan bumi, GPS menggunakan prinsip triangulasi. Sebagaimana diketahui, GPS memancarkan sinyal ke segala arah dari pusat satelit, dan membentuk ruang sinyal dalam bentuk bola (sphere). Kita dipermukaan bumi menerima sinyal tersebut dan receiver yang kita gunakan mencatat bahwa jarak kita 11.000 miles (kenapa jarak bisa diketahui ? GPS memancarkan sinyal pada jam X dengan kecepatan Y dan diterima oleh receiver dalam waktu X+I, dengan demikian jarak satelit ke receiver adalah I dikalikan Y). Karena ruang sinyal bentuknya sphere, maka jarak 110000 miles dapat berada dimana saja di dalam ruang sinyal satelit. Gambar 1.2 Triangulasi Satelit Pertama Sumber : Trimble GPS Tutorial
  • 6. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 3 Selanjutnya, ada satelit kedua yang memancarkan sinyal dan menangkap posisi kita pada jarak 12000 miles. Berarti, ada dua sphere yang terbentuk, dan posisi kita pasti ada di irisan antara dua sphere tersebut, tidak lagi di seluruh ruang sphere 1 dan sphere 2. . Gambar 1.3 Triangulasi Satelit Kedua Kemudian ada satelit ketiga yang diterima sinyalnya, dan jarak ke receiver ternyata 13000 miles. Adanya satelit ketiga ini semakin menyempitkan posisi kita menjadi hanya ada dua kemungkinan lokasi seperti ditunjukkan gambar di bawah. Untuk memastikan yang mana lokasi kita, bisa digunakan satelit keempat, tapi biasanya salah satu dari dua lokasi tersebut posisinya tidak berada di permukaan bumi, sehingga dapat dipastikan hanya ada satu lokasi yang merupakan lokasi receiver kita, dengan demikian posisi kita dapat ditentukan koordinatnya. Dalam pembahasan tentang spheres yang dihasilkan oleh satelit GPS, tadi disebutkan bahwa triangulasi titik kedua dan ketiga akan membatasi kemungkinan lokasi receiver dan pada akhirnya nanti satu diantara dua lokasi tersebut akan ditolak karena tidak berada di permukaan bumi. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa mengetahui satu titik berada di permukaan bumi, padahal informasi yang tersedia hanya jarak dari satelit ke receiver. Hal ini dapat dijawab dengan mudah jika posisi koordinat satelit di luar angkasa di ketahui, sehingga koordinat receiver dapat dihitung. Koordinat posisi satelit dikirimkan ke receiver bersamaan dengan sinyal GPS. Posisi koordinat dan ketinggian satelit sendiri, serta aspek-aspek pemeliharaan satelit dan perubahan orbit dikontrol oleh Ground Stations. Setiap ada perubahan data satelit akan dikirim ke satelit oleh ground station dan kemudian dipancarkan ke seluruh dunia. Gambar 1.5 Pseudo Random Code Sumber : Trimble GPS Tutorial Sumber : Trimble GPS Tutorial
  • 7. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 4 Dengan menggunakan kecepatan cahaya, maka waktu tempuh satelit ke receiver biasanya sangat sedikit (seper sekian detik), oleh karena itu penanda waktu baik di satelit maupun receiver haruslah sangat tersinkronisasi dan sangat presisi. Untuk satelit tidak ada masalah karena bisa digunakan jam atom. Namun untuk receiver? Implementasi jam atom akan menyebabkan harga receiver menjadi sangat mahal dan tidak akan dapat dibeli masyarakat umum. Oleh karena itu, sebagai pengganti jam atomik yang presisi, di GPS receiver digunakan pengukuran satelit keempat dari triangulasi di atas. Jika waktu di receiver tidak ada kesalahan, seharusnya pengukuran jarak dari GPS keempat (dan sphere yang dihasilkan) akan menghasilkan lokasi fix kita di permukaan bumi, namun jika waktu receiver tidak sinkron dengan satelit, maka kalkulasi akan menjadi error dan pengukuran satelit keempat tidak akan tepat menginterseksi ketiga pengukuran satelit sebelumnya. Receiver kemudian akan menghitung faktor koreksi dalam bentuk pengurangan hasil pengukuran agar ke empat sphere dari empat satelit tepat berinterseksi di satu titik, faktor koreksi ini juga sekaligus menjadi faktor koreksi waktu di Receiver agar kembali sama dengan jam atomik di satelit. Gambar 1.6 Triangulasi Satelit Keempat sebagai Pengkoreksi Waktu Receiver Dalam pembahasan tentang spheres yang dihasilkan oleh satelit GPS, tadi disebutkan bahwa triangulasi titik kedua dan ketiga akan membatasi kemungkinan lokasi receiver dan pada akhirnya nanti satu diantara dua lokasi tersebut akan ditolak karena tidak berada di permukaan bumi. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa mengetahui satu titik berada di permukaan bumi, padahal informasi yang tersedia hanya jarak dari satelit ke receiver. Hal ini dapat dijawab dengan mudah jika posisi koordinat satelit di luar angkasa di ketahui, sehingga koordinat receiver dapat dihitung. Koordinat posisi satelit dikirimkan ke receiver bersamaan dengan sinyal GPS. Posisi koordinat dan ketinggian satelit sendiri, serta aspek-aspek pemeliharaan satelit dan perubahan orbit dikontrol oleh Ground Stations. Setiap ada perubahan data satelit akan dikirim ke satelit oleh ground station dan kemudian dipancarkan ke seluruh dunia. Dengan demikian, melengkapi prinsip triangulasi sebagai cara receiver memperoleh informasi posisi koordinat di permukaan bumi, dapat diketahui juga tiga aspek yang menyusun sistem GPS, yaitu Satelit GPS di angkasa, GPS receiver di permukaan bumi, dan Ground Station sebagai pemelihara sistem.
  • 8. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 5 Gambar 1.7 Tiga Segmen GNSS/GPS I. 4 Sinyal GPS Setiap saat Satelit GPS memancarkan sinyal elektromagnetik pada spektrum gelombang mikro berisi pesan navigasi ke seluruh dunia sesuai cakupannya. Sinyal ini diterima oleh receiver dan memprosesnya menjadi informasi posisi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Sinyal dari satelit membawa informasi antara lain sinyal jarak untuk menghitung jarak receiver dan satelit, dan pesan navigasi. Pesan navigasi antara lain berisi informasi orbit satelit, jam satelit pada waktu sinyal diluncurkan, dan informasi lainnya. Pesan navigasi ini diistilahkan sebagai “Almanac GPS”. Sinyal GPS satelit kemudian dipancarkan dalam beberapa frekuensi mulai dari Frekuensi L1 sampai L5.  Frekuensi L1 merupakan frekuensi yang di masa lalu dikenal sebagai Coarse Acquisition (C/A) Code dan Encrypted Precision P(Y) Code. L1 merupakan frekuensi yang diterima di kebanyakan receiver mulai dari grade navigasi sampai grade geodetic. L1 sendiri dibagi dua yaitu C/A code untuk kepentingan sipil dan P(Y) code untuk kepentingan militer.  Frekuensi L2 merupakan frekuensi baru yang dikembangkan pada tahun 1995. Frekuensi L2 lebih presisi daripada frekuensi L1 dan hanya bisa diterima receiver tipe geodetik dan sebagian receiver tipe mapping. Receiver yang mendukung penerimaan dual frequency (L1 dan L2) memungkinkan untuk melakukan differential GPS processing untuk memperoleh data posisi dengan akurasi sentimeter sampai millimeter.  Frekuensi L3 merupakan frekuensi sangat presisi yang hanya digunakan untuk kepentingan militer, yaitu untuk kepentingan peledakan nuklir.  Frekuensi L4 dan L5 tidak ditransmisikan ke permukaan bumi dan hanya digunakan untuk mengkaji pengaruh ionosfer terhadap sinyal GPS dan kemungkinan koreksinya.
  • 9. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 6 I. 4 Jenis dan Sumber Kesalahan Posisi dari GPS Sinyal GPS dan pemodelan matematis untuk memperoleh informasi koordinat yang akurat hanya bisa diperoleh jika sinyal ditransmisikan dalam kondisi ruang hampa udara dan tidak ada unsur pengganggu diantara satelit dan receiver. Dalam kenyataannya, terdapat banyak faktor internal dan eksternal yang dapat berpengaruh terhadap sinyal GPS sehingga tidak dapat menghasilkan informasi koordinat yang akurat dan presisi . Sumber utama eksternal pengganggu sinyal GPS adalah atmosfer bumi. Atmosfer dapat menghamburkan, membelokkan dan memperlambat sinyal GPS sehingga kecepatannya tidak konstan (yang berpengaruh pada kalkulasi jarak). Strata dari atmosfer yang dapat mengganggu sinyal GPS antara lain Ionosfer (ketinggian 50 sampai 500 km dari permukaan bumi) yang banyak mengandung partikel ionisasi, dan Troposfer (ketinggian 0 - 50 km) yang banyak mengandung uap air dan variasi suhu/tekanan udara. Diantara keduanya, yang paling berat pengaruhnya terhadap sinyal GPS adalah Ionosfer. Gambar 1.8 Sinyal GPS terpengaruh oleh Ionosfer dan Troposfer Setelah sampai di permukaan bumi, gangguan tidak berhenti. Sinyal GPS besar kemungkinan dipantulkan dan dibelokkan arahnya oleh benda di permukaan bumi sebelum sampai ke receiver. Efek ini disebut dengan “multipath error”. Gedung, vegetasi tinggi dan benda bermagnet merupakan beberapa contoh penyebab multipath yang pada akhirnya menyebabkan penerimaan sinyal yang sama selama dua kali atau lebih di receiver sehingga kalkulasi koordinat menjadi rawan salah. Beberapa jenis receiver mapping dan geodetik biasanya mempunyai teknologi pemilahan sinyal untuk memisahkan sinyal yang datang langsung dari satelit dan sinyal yang disebabkan oleh efek multipath. Sumber : Trimble GPS Tutorial
  • 10. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 7 Gambar 1.9 Multipath Sedangkan faktor internal penyebab kesalahan posisi antara lain kesalahan informasi ephemeris dan almanac GPS yang dipancarkan oleh satelit bersamaan dengan sinyal. Walaupun kesalahan ini biasanya sudah dimonitor dan diminimalisir oleh Ground Station, kesalahan dari aspek satelit ini masih mungkin bisa terjadi. Sebelum tahun 2000, sistem GPS pernah diimplementasikan yang disebut Selective Availability (SA). SA adalah implementasi “noise” terhadap sinyal GPS sehingga kalkulasi koordinat tidak bisa akurat dalam batas tertentu. Hal ini sengaja dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika untuk mencegah penggunaan GPS oleh pelaku kejahatan dan terorisme. SA tidak berlaku untuk kepentingan militer karena receiver militer diberikan semacam kode pendeskripsi SA sehingga efek ini dapat dihilangkan. Saat ini SA sudah dimatikan sehingga GNSS/GPS dapat digunakan semaksimal dan seoptimal mungkin baik untuk kepentingan sipil maupun militer. Kesalahan - kesalahan diatas umumnya dapat dikoreksi antara lain menggunakan teknik differensial GPS (akan dibahas di modul GPS tingkat lanjut). I. 5 Jenis Receiver GPS GPS Receiver adalah alat yang dapat melakukan penerimaan sinyal GPS dari satelit GPS dan memproses sinyal tersebut untuk menghasilkan data koordinat. Dewasa ini dikenal tiga kategori GPS Receiver untuk kepentingan sipil (non militer), yaitu GPS Receiver Tipe Navigasi, GPS Receiver Tipe Mapping, dan GPS Receiver Tipe Geodetik I. 5.1 Receiver GPS Tipe Navigasi GPS Receiver tipe navigasi adalah GPS Receiver yang fungsi utamanya adalah sebagai alat bantu navigasi dan informasi posisi secara umum. Receiver navigasi biasanya dicirikan dengan kemampuan memberikan informasi koordinat dengan akurasi mulai dari 3 meter hingga puluhan meter. Selain informasi posisi, receiver navigasi biasanya mempunyai fitur lain seperti Peta, turn by turn navigation, lokasi fasilitas penting, route planning, tracking, geocaching dan fungsi lain. Receiver tipe navigasi harganya biasanya cukup murah dan tersedia bebas di pasaran. Receiver tipe Navigasi dapat berbentuk dedicated handheld atau GPS modules yang bisa dikoneksikan dengan komputer, laptop, kamera, kendaraan atau smartphone. Beberapa perusahaan pengembang GPS Receiver tipe navigasi antara lain Garmin, Navman, Magellan, Tomtom, Mio dan Navigon. Sumber : Trimble GPS Tutorial
  • 11. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 8 Gambar 1.10 Receiver Navigasi Handheld (Kiri), Receiver Navigasi Modules (Kanan) I. 5.2 Receiver GPS Tipe Mapping GPS Receiver tipe mapping adalah GPS Receiver yang fungsi utamanya adalah sebagai receiver GPS untuk kepentingan Survei dan Pemetaan. Receiver mapping biasanya dicirikan dengan kemampuan memberikan informasi koordinat dengan akurasi mulai dari orde centimeter hingga 3 meter. Receiver ini juga sudah mendukung fasilitas koreksi data GPS yang diakibatkan efek multipath, bias atmosfer, dan low visibility, baik secara koreksi metode absolut maupun differensial, dan juga secara realtime correction maupun post processing correction, sehingga secara umum kualitas data yang dihasilkan lebih baik dari receiver navigasi. Dikarenakan kegunaan utamanya untuk survei dan pemetaan, biasanya fungsi navigasi yang disediakan tidak sebanyak receiver navigasi, tapi fungsi pemetaan, manajemen data spasial dan Sistem informasi Geografisnya diperbanyak. Receiver tipe Mapping umumnya berbentuk dedicated handheld dan sudah mendukung sistem operasi mobile seperti Windows Mobile dan Android. Beberapa perusahaan pengembang GPS Receiver tipe mapping antara lain Trimble, Spectra, Topcon, Sokkia, dan Leica. Gambar 1.11 Receiver Mapping Handheld
  • 12. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 9 I. 5.3 Receiver GPS Tipe Geodetik GPS Receiver tipe Geodetik adalah GPS Receiver yang fungsi utamanya adalah sebagai receiver GPS untuk memperoleh informasi posisi yang akurat dan presisi hingga orde milimeter. Receiver ini juga sudah mendukung fasilitas koreksi data GPS yang diakibatkan efek multipath, bias atmosfer, dan low visibility, baik secara koreksi metode absolut maupun differensial, dan juga secara realtime correction maupun post processing correction, sehingga secara umum kualitas data yang dihasilkan jauh lebih baik dari receiver navigasi dan receiver mapping. Dikarenakan kegunaan utamanya untuk informasi posisi yang presisi, biasanya fungsi navigasi dan mapping yang disediakan tidak banyak, tapi fungsi koreksi data, logging/perekaman data. Receiver tipe Geodetik umumnya berbentuk dedicated Antenna/Receiver yang nanti dapat dikoneksikan dengan receiver Mapping sebagai controller-nya (atau dedicated controller). Beberapa perusahaan pengembang GPS Receiver tipe mapping antara lain Trimble, Spectra, Topcon, Sokkia, dan Leica. GPS Receiver tipe geodetic banyak dipakai untuk aplikasi yang memerlukan informasi posisi yang presisi seperti studi deformasi tanah dan batuan, pengukuran kadastral (bidang tanah), studi pergerakan lempeng, pembuatan peta skala besar, dan lain-lain. Gambar 1.12 Receiver Geodetik I. 6 Aplikasi GPS GNSS/GPS saat ini telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam kegiatan survei dan pemetaan, tetapi juga kegiatan lain seperti kerekayasaan, olahraga, navigasi, transportasi, kebencanaan dan lain-lain. Secara umum aplikasi GPS dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu Lokasi, Navigasi, Tracking, Mapping dan Timing.
  • 13. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 10 I. 6.1 Lokasi Penentuan posisi koordinat merupakan aplikasi paling dasar dari GNSS/GPS. Contoh kegiatan penentuan lokasi dalam kehidupan sehari-hari misalnya, pemetaan titik dan penunjuk posisi sesuatu di permukaan bumi. Gambar 1.13 Penentuan Posisi I. 6.2 Navigasi Navigasi atau penunjukan arah dan jalur menuju tempat tertentu sekarang sudah lazim menggunakan GPS dibanding alat konvensional seperti kompas. Berbagai sarana dan kegiatan transportasi sudah menggunakan GPS antara lain dalam penerbangan pesawat, pelayaran, hiking, bepergian menggunakan kendaraan, dan lain-lain. Gambar 1.14 Navigasi GPS menggunakan Smartphone I. 6.3 Tracking Kalau navigasi atau penunjukan arah dan jalur menuju tempat tertentu, tracking adalah proses monitoring dan perekaman sepanjang perjalanan menuju tempat tersebut. Beberapa kegiatan yang menggunakan tracking antara lain pemetaan jalan, sungai, monitoring posisi kendaraan pelayanan public seperti bus dan ambulans, dan lainnya.
  • 14. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 11 I. 6.4 Mapping Survei dan Pemetaan merupakan salah satu pengguna utama GPS. Dengan menggunakan GPS, pemetaan dan ploting obyek di permukaan bumi dapat langsung dilakukan tanpa harus menginterpretasi dan melihat posisi obyek tersebut berdasarkan referensi tertentu (misalnya peta dasar dan foto/citra udara). Melalui fungsi penentuan titik (waypoint) dan tracking, pemetaan obyek titik dan garis dapat langsung dilakukan menggunakan data GPS (tanpa harus menggunakan peta dasar). Gambar 1.16 Pemetaan Menggunakan GPS I. 6.5 Timing Timing atau penentuan waktu/jeda waktu sekarang juga menggunakan GPS sebagai salah satu sumber informasi atau referensi. Jam atom yang terpasang di satelit dapat menjadi standar penunjuk waktu untuk berbagai kepentingan atau aplikasi yang memerlukan kepresisian waktu di seluruh dunia.
  • 15. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 12 Gambar 1.17 Penggunaan GPS untuk menentukan waktu di Server maupun Client I. 7 GNSS (Global Navigation Satellite System) Setelah GPS sukses digunakan di seluruh dunia, negara - negara maju yang memiliki teknologi serupa mulai membangun dan meluncurkan sistem GPS milik mereka sendiri. Rusia mengembangkan GLONASS, Eropa mengembangkan GALILEO, China membanguna jaringan navigasi satelit BeiDou, India dengan INRSS-nya dan Jepang dengan sistem QZNSS. Perkembangan ini menyebabkan berbagai sistem navigasi satelit yang telah dikembangkan diusulkan untuk dapat bekerja secara bersama dan membentuk sistem navigasi satelit global yang disebut Global Navigation Satellite System (GNSS) . Sistem GNSS menggunakan konstelasi dua atau lebih satelit di angkasa untuk menghitung dan mengirimkan informasi posisi (dalam bentuk koordinat absolut lintang, bujur dan ketinggian) ke penerima di permukaan bumi. Sistem GNSS terdiri dari beberapa konstelasi satelit milik beberapa negara yang membentuk satu konstelasi besar guna memberikan layanan posisi yang seakurat dan sepresisi mungkin di seluruh dunia. Dengan adanya kerjasama GNSS, maka sistem GPS yang sebelumnya hanya mampu menerima 24 satelit, jika ditambah GLONASS bisa menjadi sekitar 50-an satelit, Implikasinya adalah, kapanpun kegiatan penggunaan GPS dilakukan, kita tidak akan khawatir akan ketersediaan jumlah satelit yang mengorbit tepat di atas kita. Namun demikian, belum semua receiver mendukung penggunaan dua sistem navigasi satelit (misalnya GPS dan GLONASS) pada waktu yang bersamaan. Biasanya hanya receiver tipe Mapping dan Geodetik yang sudah mendukung dua atau lebih sistem navigasi satelit (umumnya GPS dan GLONASS yang sudah operasional).
  • 16. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 13 Tabel 1.2 Perbandingan Beberapa Konstelasi Sistem GNSS (Sumber : Wikipedia) Gambar 1.18 Konstelasi Berbagai Sistem GNSS di Dunia, Uni Eropa Galileo (Kiri atas), Jepang QZNSS (Kanan atas), Amerika GPS (Kiri bawah) dan Rusia GLONASS (Kanan bawah) System GPS GLONASS BeiDou Galileo IRNSS Pemilik Amerika Serikat Rusia China Uni Eropa India Koding CDMA FDMA CDMA CDMA CDMA Tinggi Orbit 20,180 km (12,540 mi) 19,130 km (11,890 mi) 21,150 km (13,140 mi) 23,222 km (14,429 mi) 36,000 km (22,000 mi) Period Rotasi 11.97 hours (11 h 58 m) 11.26 hours (11 h 16 m) 12.63 hours (12 h 38 m) 14.08 hours (14 h 5 m) N/A Jumlah Satelit Minimal 24 31, Termasuk 24 operasional 1 dalam persiapan 2 dalam pemeliharaan 3 cadangan 1 sedang di tes 5 Sateli Geostationer, 30 Satelit medium Earth orbit (MEO) 4 test bed satellites in orbit, 22 operational satellites budgeted 3 geostationary orbit (GEO) satellites, 4 geosynchronous orbit satellites Akurasi (akses free) Posisi: 3.5-7.8 m[9] Posisi: 5–10 m kecepatan: 0.1 m/s waktu: 200 ns Posisi: 10 m kecepatan: 0.2 m/s waktu: 20 ns Posisi: 1 m Posisi: 10 m (India daratan), 20 m (Indian samudera) Akurasi (akses berbayar) Posisi: lebih baik dari 3.5 -7.8 m melalui koreksi ionosfer Posisi: 10 cm Posisi: 1 cm Frequency 1.57542 GHz (L1 signal) 1.2276 GHz (L2 signal) Around 1.602 GHz (SP) Around 1.246 GHz (SP) 1.561098 GHz (B1) 1.589742 GHz (B1-2) 1.20714 GHz (B2) 1.26852 GHz (B3) 1.164–1.215 GHz (E5a and E5b) 1.260–1.300 GHz (E6) 1.559–1.592 GHz (E2-L1 -E11) N/A Status Beroperasi Beroperasi 15 satelit beroperasi, 20 direncanakan Dalam persiapan 4 satelit beroperasi, 3 satelit akan diluncurkan awal 2016
  • 17. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 15 BAB II SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Beberapa data penting terkait survei dan pemetaan yang dapat diperoleh dari GNSS/GPS antara lain adalah : 1. Titik Koordinat (Waypoint), 2. Garis Koordinat (track) 3. Ketinggian (Elevation) Dalam kesempatan ini kita akan mempelajari teknik perolehan tiga data diatas menggunakan GPS Receiver tipe navigasi. GPS receiver tipe navigasi saat ini sudah banyak tersedia di pasaran dengan berbagai merk, spesifikasi dan harga, beberapa tipe yang cukup popular akan kita bahas disini. Pelajari sesuai dengan GPS receiver yang anda gunakan. II. 1 GPS Garmin 60/76 Csx (materi disarikan dari Modul GPS Dasar Badan Informasi Geospasial) Garmin GPSMap 60CSX / 76CSX adalah salah satu RECEIVER GPS tipe Navigasi yang diproduksi oleh Perusahaan Garmin. Kelebihan receiver ini antara lain dia dilengkapi dengan Kompas Digital dan Altimeter Digital. Alat ini punya kemampuan antara lain :  Dapat menentukan posisi (koordinat) dalam format geografi (lintang, bujur), dan koordinat pada proyeksi peta (UTM), dll  Dapat menentukan ketinggian suatu tempat  Dapat menentukan waktu, kecepatan dan arah (untuk keperluan Navigasi)  Dapat menyimpan koordinat sebanyak 3000 titik (waypoint)  Dapat menyimpan koordinat secara otomatis (track) sebanyak 10000 titik.
  • 18. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 16 16 Gambar 2.1 Garmin 60/76 Csx dan fungsi tombolnya. Fungsi Tombol pada keypad Receiver Garmin Gps map 60CSX / 76CSX adalah sebagai berikut : 1. Tombol ON/OFF, Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan Receiver atau untuk mengatur terang/gelab layar 2. Tombol Zoom In dan Tombol Zoom Out, Tombol ini berfungsi pada tampilan halaman (page) Map (peta) untuk memperbesar atau memperkecil tampilan peta dilayar. 3. Tombol FIND, Tombol Find berfungsi untuk menampilkan menu Find, berguna untuk navigasi mencari suatu titik yang telah diketahui koordinatnya (waypoint) atau mencari suatu kota (Cities) 4. Tombol MARK, Tombol Mark berfungsi untuk menyimpan posisi saat ini ke dalam Waypoint. 5. Tombol QUIT, Tombol Quit berfungsi untuk keluar dari suatu tampilan menu atau kembali ke halaman sebelumnya. 6. Tombol ROCKER, Tombol Roker berfungsi untuk memilih menu atau menggerakkan kursor pada tampilan dilayar 7. Tombol PAGE, Tombol Page berfungsi untuk pindah dari tampilan halaman (Page) 1 ke halaman berikutnya. 8. Tombol MENU, Tombol Menu berfungsi untuk menampilkan option masing-masing tampilan halaman atau kalau ditekan 2 kali akan menampilkan halaman menu utama. 9. Tombol ENTER, Beberapa fungsi tombol ini adalah sbb : - Untuk memilih MENU/SUB MENU, atau untuk memasukkan data (misalnya memasukkan koordinat ke waypoint). II.1.1. Tampilan Informasi Layar (PAGE) Menampilkan informasi ke pengguna dalam bentuk halaman per halaman (PAGE) informasi di layar monitor, ada enam (6) tampilan halaman informasi yang terdiri dari (Satellite Page, Trip Komputer Page, Map Page, Compass Page, Altimetewr Page, Main Menu Page.) Untuk pindah dari tampilan halaman 1 ke halaman lainnya dapat dilakukan dengan menekan tombol PAGE atau QUIT.
  • 19. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 17 Menampilkan informasi jumlah satelit yang diterima, dalam bentuk diagram batang dan sky plot, dan Posisi atau kordinat Geografi (lintang dan bujur) serta ketelitian koordinat. Sub Menu pilihan (options), yang dapat ditampilkan dengan menekan tombol Menu Menampilkan informasi data untuk navigasi seperti Kecepatan, Arah, Jarak, Waktu, Posisi, Ketinggian dan lain-lain. Sub Menu pilihan (options), yang dapat ditampilkan dengan menekan tombol Menu Menampilkan Peta dan informasi navigasi (sesuai kebutuhan). Pada tampilan halaman peta ini beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : • Zoom IN/OUT (memperbesar atau memperkecil) tampi- lan skala peta • Menampilkan titik Waypoint • Menampilkan hasil pengukuran Track (seperti jalan dll) • Mengukur Jarak antara 2 titik di Peta • dll Map Page Options diatas digunakan untuk mengatur tampilan informasi peta, sebagai contoh untuk menampilkan informasi Speed, Heading dan Lokasi pada tampilan peta dapat dil- akukan sebagai berikut : • Pada tampilan peta, tekan tombol Menu 1 kali • Selanjutnya menggunaklan tombol Rocker pilih DATA FIELDS selanjutnya tekan tombol Enter. • Kemudian menggunaklan tombol Rocker pilih 3 Data Fields, maka dilayar peta akan muncul kotak informasi Speed, Heading dan Lokasi. • Untuk mengganti informasi pada masing-masing kotak data, gunakan menu Change Data Field.
  • 20. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 18 18 Menampilkan informasi navigasi, pada dasarnya sama dengan Map Page : • SPEED (Kecepatan) • DIST TO NEXT (Jarak ke titik yang dituju) • TO COURSE (Arah/Azimut ke titik yang dituju) • OFF COURSE, Koreksi kearah garis tujuan dilapangan (kiri atau kanan) • TRACK (Arah perjalanan/ pergerakan receiver) Menampilkan informasi profil perubahan ketinggian berdasarkan jarak/waktu atau profil perubahan tekanan udara berdasarkan jarak/waktu. Main MENU, uktuk mengatur parameter receiver (datum, format koordinat), satuan panjang/ sudut/ waktu yang diinginkan, atau informasi mengenai GPS, tinggi muka laut, waypoint , beberapa program bantu seperti Kalkulator, Kalender, Stopwatch, Games dan lain-lain.
  • 21. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 19 II.1.2 PENGGUNAAN RECEIVER GPS GARMIN GPSMAP 60CSX / 76CSX Beberapa pekerjaan yang dilakukan : • Menghidupkan alat, • pengaturan alat, • kalibrasi ketinggian, • penggunaan alat untuk penentuan posisi. A. Menghidupkan Receiver GPSMAP 60CSX / 76CSX Dilakukan dengan menekan tombol ON/OFF, setelah dihidupkan receiver akan melakukan inisialisasi (acquiring satellites (mencari sinyal satelit)). Setelah diterima 4 satelit akan muncul tampilan halaman informasi satelit beserta koordinat sbb : B. Pengaturan RECEIVER GPS (Setup Receiver) Sebelum Receiver GPS digunakan perlu dilakukan pengaturan receiver (Setup) agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Beberapa hal yang perlu diatur/diset adalah : 1. Unit ( Terkait dengan pengaturan Sistem koordinat, Datum koordinat dan bentuk/format tampilan koordinat (UTM atau Geografi), satuan panjang, satuan tinggi, satuan kedalaman dll) 2. Tampilan Waktu.(lokal atau Utc) 3. Altimeter 4. Calibration 5. Interface (komunikasi Receiver dengan Komputer) Catatan : Apabila receiver tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama ( 3 bulan) dalam keadaan batterai dilepas, lakukan inisialisasi seperti berikut : •Hidupkan receiver (tekan tombol On/Off) Setelah muncul halaman Satellites, tekan tombol menu 1 kali. Akan muncul Satellite option : Menggunakan tombol Rocker pilih NEW LOCATION, kemudian tekan ENTER, setelah itu pilih AUTOMATIC dan tekan ENTER. Pengaturan (Setup) alat ini cukup satu kali dilakukan kecuali kalau perlu perobahan dan sebaiknya dilakukan di kantor sebelum berangkat ke lapangan.
  • 22. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 20 20 1. Pengaturan Unit Pengaturan Unit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Hidupkan alat 2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali ) 3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 4. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Units dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Position Format, tekan Enter, selanjutnya pilih sebagai berikut : • Pilih format hddd° mm’ ss.ss” kemudian tekan tombol enter untuk koordinat Geografi • Pilih UTM/UPS kemudian tekan tombol enter untuk koordinat UTM. 6. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Distance/Speed, tekan Enter, kemudian pilih Metric diikuti dengan menekan tombol Enter 7. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Elevation(Vert Speed), tekan Enter, kemudian pilih Meters (m/sec) dilanjutkan dengan menekan tombol Enter 8. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Depth, tekan Enter, kemudian pilih Meters dilanjutkan dengan menekan tombol Enter 9. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Temperature, tekan Enter, kemudian pilih Celcius dilanjutkan dengan menekan tombol Enter 10. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Presure, tekan Enter, kemudian pilih Milibar dilanjutkan dengan menekan tombol Enter 11. Setelah selesai tekan tombol QUIT 2. Pengaturan Waktu Pengaturan Waktu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Hidupkan alat 2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali ) 3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 4. Selanjunya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Time dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Time Format, tekan Enter, selanjutnya pilih 12 Hour atau 24 Hour, diikuti dengan menekan tombol Enter
  • 23. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 21 6. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Time Zone, tekan Enter, kemudian pilih Other diikuti dengan menekan tombol Enter 7. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke UTC Offset, tekan Enter, kemudian isikan +09.00 untuk Papua dilanjutkan dengan menekan tombol Enter 8. Setelah selesai tekan tombol QUIT 3. Pengaturan Altimeter Pengaturan Altimeter dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Hidupkan alat 2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali ) 3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 4. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Altimeter dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Auto Calibration, tekan Enter, selanjutnya pilih AUTO, diikuti dengan menekan tombol Enter 6. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Barometer Mode, tekan Enter, kemudian pilih Variable Elevation diikuti dengan menekan tombol Enter 7. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Presure Trend recording, tekan Enter, kemudian pilih Save When Power On diikuti dengan menekan tombol Enter 8. Setelah selesai tekan tombol QUIT 4. Kalibrasi Altimeter Kalibrasi Altimeter dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Datang ke lokasi/titik yang diketahui ketinggiannya terhadap muka laut rata-rata. 2. Hidupkan alat 3. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali ) 4. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 5. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Calibration dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 6. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Altimeter, tekan Enter, selanjutnya pilih YES, diikuti dengan menekan tombol Enter 7. Selanjutnya isikan ketinggian terhadap muka laut, pindahkan kursor ke tombol Ok dilanjutkan dengan menekan tombol Enter, kemudian muncul pesa Calibration Completed Successfully, lanjutkan tekan tombol Enter.
  • 24. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 22 22 5. Pengaturan Interface Pengaturan Interface perlu dilakukan agar Receiver dapat berkomunikasi dengan komputer, hal ini diperlukan untuk memindahkan data hasil pengukuran ke komputer. Pengaturan Interface dapat dil- akukan dengan cara sebagai berikut : 1. Hidupkan alat 2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali ) 3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 4. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Interface dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Tserial Data Format, tekan Enter, selanjut- nya pilih GARMIN, diikuti dengan menekan tombol Enter 6. Setelah selesai tekan tombol QUIT 6. Pengaturan Tampilan Informasi pada Halaman (Page) Trip Computer Pengaturan tampilan informasi ini agar informasi yang muncul dilayar trip computer sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Hidupkan alat 2. Pilih TRIP COMPUTER PAGE (dengan cara tekan tombol Page beberapa kali sampai muncul Thalaman Trip Computer) 3. Selanjutnya tekan tombol Menu satu kali 4. Dengan tombol Rocker, pilih Change Data Field dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 5. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu data field yang akan dirubah tampi- lan informasinya (misalnya Field Odometer mau diganti dengan informasi Posisi/koordinat ) dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER 6. Menggunakan tombol Rocker, pilih Location (selected), diikuti dengan menekan tombol Enter 7. Sekarang informasi Odometer telah berubah menjadi informasi koordinat 8. Setelah selesai tekan tombol QUIT C. Pengukuran Posisi/Koordinat Objek Titik di Lapangan Pengukuran penentuan posisi titik dilapangan seperti tiang, bangunan, Jembatan menggunakan GPS GPSMAP 60CSX / 76CSX dapat dilakukan sebagai berikut :
  • 25. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 23 1. Persiapan Peralatan • Receiver GPSMAP 60CSX / 76CSX • Batterai • Kabel Dounload • Formulir Ukuran  Pengaturan Receiver 2. Pengukuran di Lapangan Datang ke lokasi objek titik yang akan diukur.(kondisi terbuka) 1. Hidupkan alat 2. Tunggu beberapa saat (setelah satelit keterima 4), akan muncul informasi koordinat. 3. Selanjutnya dicatat (atau direkam ke memori (Waypoint) dengan cara : a. Tekan tombol MARK b. Menggunakan tombol Rocker pilih Avg, dilanjutkan dengan menekan tombol Enter, setelah estimated Accuracy terpenuhi misalnya 2 meter, tekan Enter kembali c. Kalau perlu beri nama titik pada baris paling atas. d. Pindahkan kursorke tombol Ok selanjutnya tekan [ENTER] 4. Sebaiknya Catat no urut Waypoint dan harga koordinat di Formulir Survei dan lengkapi juga dengan keterangan objek yang diperlukan. Lakukan hal yang sama untuk titik lainnya.
  • 26. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 24 24 D. Pengukuran Posisi/Koordinat Objek berbentuk Garis di Lapangan Pengertian objek garis dilapangan dapat berupa jalan, garis keliling kebun sungai dan lain-lain. Pengukuran penentuan posisi objek garis dilapangan dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Persiapan peralatan • Receiver GPSMAP 60CSX / 76CSX • Batterai • Kabel Dounload • Formulir Ukuran  Pengaturan Receiver 2. Pengukuran Koordinat di Lapangan Datang ke titik awal jalan yang akan diukur. 1. Hidupkan alat ( tekan tombol ON) 2. Tunggu beberapa saat (setelah satelit keterima 4), akan muncul informasi koordinat. 3. Tekan tombol PAGE beberapa kali sampai muncul Halaman Main Menu 4. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan kursor ke TRACKS, diikuti dengan menekan tombol ENTER 5. Menggunakan tombol Rocker, Pilih SETUP, isikan : a. Record Methode : DISTANCE b. Interval : 0.01 Km c. Selesai mengisi parameter ukuran, tekan tombol Quit 6. Isikan option Track Log : ON (pindah kursor ke ON tekan enter) 7. Mulai jalan mengikuti jalan yang akan diukur, sampai akhir segmen jalan yang hendak diukur. 8. Setelah selesai sampai diujung segmen jalan set Track Log pada option menjadi OFF. (pindahkan kursor ke Off tekan enter). 9. Catat data atribut/keterangan seperti Nama jalan, kelas jalan dll. 10.Lakukan tahapan b.1 s/d b.9 untuk segmen jalan berikutnya. 11.Perhatikan % Memory Alat (Kalau sudah 95 % di simpan) dengan cara pindahkan kursor ke SAVE diikuti Enter. 12.Muncul pertanyaan Do you want to save the entire track? Yes Enter 13.Isikan nama file atau menggunakan nama file otomatis berdasarkan Tanggal-Bulan-Tahun dan sesi pengukuran contoh 01-AUG-05 01 14.Maksimal bisa menyimpan sampai 20 file.
  • 27. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 25 II. 2 GPS Garmin 12 XL (materi disarikan dari Modul GPS Dasar Badan Informasi Geospasial) II.2.1 Merekam posisi (koordinat) suatu titik (Waypoint 1. Hidupkan receiver GPS, tunggu beberapa saat sampai terlihat satelit seperti pada page “Satellite”, dan nilai EPE (pojok kanan atas) £10m, tekan tombol “MARK”, [ENTER], muncul angka, misal 001, “SAVE”. 2. Nilai koordinat 001 bisa dilihat di folder, “WAYPOINT LIST”. II.2.2 Pengukuran luasan suatu area dan pengukuran garis 1. Pindah ke page “Map” 2. Pilih menu “OPT” , [ENTER] 3. Pilih menu “TRACK SETUP”, [ENTER] 4. Tentukan TIME INTERVAL, misal 1 detik, [ENTER] 5. Pilih record: “WRAP”, kemudian tekan tombol [ENTER] 6. Mulailah berjalan menelusuri jalur yang telah ditentukan (misal poligon), jika selesai, non-aktifkan kembali record “WRAP” ke posisi OFF 7. Hitung luasan poligon pada “CALC AREA”, [ENTER] 8. Akan muncul luasan area.
  • 28. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 26 26 II.2.3 Pelacakan Titik (Navigasi, misal titik A) 1. Key-in kan koordinat titik A ke memori receiver GPS), dengan cara sbb.:  Pindah ke page “Menu”, pilih “WAYPOINT”, [ENTER]  Pilih “NEW”, [ENTER], tulis A (tombol tengah ke atas, 1x), [ENTER], (tombol tengah ke kanan, 1x), [ENTER]  Ganti nilai koordinat yang terdisplay sesuai dengan nilai koordinat titik A, “DONE”, [ENTER]  Cek titik A pada “WAYPOINT LIST” 2. Tekan tombol “GOTO”, pilih titik “A”, [ENTER], akan terlihat BRG (asimut) dan DST (jarak) ke titik A. Indikasi kita sudah sampai di titik A, nilai jarak ke titik A sama dengan 0 II. 3 Garmin Oregon 450/550/650, Colorado 300 dan Montana Series II.3.1 Pengaturan umum Nyalakan GPS dengan memencet dan menahan tombol power di samping kanan GPS. GPS akan menyala dan menampilkan Menu utama seperti gambar di bawah: 1. Gambar disamping menunjukkan kekuatan sinyal dari GPS dan jumlah satelit yang diterima. Klik bar hijau untuk menampilkan menu sebaran satelit. Jika Bar Hijau menunjukkan tanda penuh berarti jumlah satelit dan sinyal yang diterima cukup kuat dan akurasi data yang diperoleh GPS cukup akurat. 2. Gambar menunjukkan kekuatan sinyal dari GPS dan jumlah satelit yang diterima. Klik bar hijau untuk menampilkan menu sebaran satelit. Jika Bar Hijau menunjukkan tanda penuh berarti jumlah satelit dan sinyal yang diterima cukup kuat dan akurasi data yang diperoleh GPS cukup akurat.
  • 29. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 27 3. Untuk mengatur datum, spheroid, dan format koordinat yang diinginkan (geografis atau UTM), dapat dilakukan di menu setup > position format. Pilih WGS 84 untuk datum dan spheroid, dan degrees-minutes-second untuk format koordinat. II.3.2 Menampilkan Peta II.3.3 Menambah Waypoint 1. Untuk menambah waypoint , klik Menu Mark Waypoint dari menu utama, kemudian pilih Save and Edit. Koordinat akan disimpan dan kemudian muncul menu editor untuk mengganti nama, foto, simbol, koment, lokasi, elevasi, dan lain – lain. 2. Untuk melakukan editing dan perubahan dari titik – titik koordinat (waypoints) yang sudah disimpan dapat dilakukan di menu waypoint manager di menu utama. Untuk menampilkan peta, dari menu utama pilih Map. Peta akan mun- cul dan posisi anda sekarang akan ditunjukkan di dalam peta. Di dalam peta berisi informasi jalan, sungai, toponimi, topografi, dan ju- ga data – data yang telah kita download atau upload ke dalam GPS (Waypoints dan Tracks).
  • 30. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 28 28 II.3.4 Melakukan Tracking 1. Untuk mengatur proses tracking, buka menu Setup > Tracks 2. Untuk memulai proses tracking, di menu track log pilih Record, Do Not Show, atau Record, Show on Map untuk menampilkan progress tracking di menu peta. GPS akan melakukan proses tracking sepanjang perjalanan. Di menu ini juga bisa diatur bagaimana metode perekaman data, interval perekaman titik, sistem pengarsipan data, dan tampilan simbol jalur track di dalam peta GPS. 3. Progress tracking dapat dilihat di menu Map. 4. Untuk menyimpan progress tracking, dari Menu utama pilih Tracks Manager, kemudian pilih Current Track, kemudian pilih save track, berikan nama. 5. Untuk berhenti melakukan tracking, dari menu track log pilih Do Not Record.
  • 31. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 29 II.3.5 Mengambil Foto GPS Garmin Oregon 550 dilengkapi dengan kamera 3.2 megapiksel, sehingga dapat digunakan untuk melakukan geotagging. Foto yang diambil dari GPS secara otomatis menyimpan koordinat lokasi pengambilan fotonya juga. 1. Untuk menggunakan fitur Kamera dari GPS Oregon, dari menu utama pilih Camera. 2. Kemudian untuk mengambil foto klik gambar kamera di menu foto. 3. Hasil foto akan tersimpan dan dapat dilihat menggunakan aplikasi Photo Viewer dari menu utama 4. Koordinat foto tersimpan di metadata foto, dan dapat diekstrak untuk kepentingan geotagging. II. 4 Garmin Etrex Vista Hcx (materi disarikan dari Modul GPS Dasar INA-Safe)
  • 32. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 30 30 II.4.1 Pengaturan Sistem Pergi ke Main Menu dengan menggunakan tombol Page (tombol X terdapat pada disisi sebelah kanan dari perangkat). Gunakan joystick untuk mengklik Setup, dan kemudian klik pada System. Beberapa pengaturan dapat diganti pada menu System seperti berikut: GPS: mengatur bagaimana sensor GPS bekerja. Pilih pilihan Normal. Ini akan membuat perangkat hanya menangkap sinyal dari satelit GPS. Namun akurasi posisi Anda terkadang kurang akurat (berkisar 10-30 meter) WAAS/EGNOS: WAAS merupakan kepanjangan dari Wide Area Augmentation System, sedangkan EGNOS merupakan kepanjangan Euro Geostationary Navigation Overlay Service. Pada umumnya, akurasi yang diberikan oleh GPS adalah 15 meter. WAAS/EGNOS merupakan sistem satelit dan stasiun bumi yang memberikan koreksi sinyal GPS, sehingga memberikan Anda akurasi posisi yang lebih baik (hingga kurang dari 3 meter). Sebaiknya Anda memilih mode WAAS/EGNOS dengan memilih Enabled untuk mendapatkan akurasi yang lebih baik, namun dengan konsekuensi Anda harus mempersiapkan baterai cadangan (tidak semua wilayah Indonesia tercakup sinyal WAAS Battery Type: Untuk optimalisasi penggunaan daya, sebaiknya disesuaikan dengan jenis baterai yang Anda gunakan (standarnya: Alkaline).  Text Language: Pilih bahasa untuk perangkat GPS.
  • 33. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 31 II.4.2 Pengaturan Unit Dari menu utama, pergi ke Setup ‣ Units. Pada menu ini Anda dapat mengatur satuan unit yang ingin ditampilkan. Misalnya dalam meter, feet, dan lainnya. Selain itu Anda juga dapat mengatur format posisi (derajat desimal, derajat menit desimal, derajat menit detik), datum (standarnya WGS 84), dan proyeksi (standarnya WGS 84). II.4.3 Pengaturan Waktu Dari menu utama, pergi ke Setup > Time. Disini format waktu diatur antara 12 jam atau 24 jam dan juga zona waktu. Lebih baik jika diatur menggunakan waktu lokal, karena semua track dan waypoint yang akan disimpan di GPS juga disimpan berdasarkan waktu saat itu.
  • 34. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 32 32 II.4.4 Pengaturan Halaman Masih ingat ketika Anda menekan tombol Page (X) Anda dapat berganti ke menu yang berbeda. Dengan mengedit pengaturan halaman, urutan dari halaman tersebut dapat diubah. 1. Dari menu utama, pergi ke Setup ‣ Page Sequence. 2. Tambahkan halaman baru di daftar dengan memilih Add Page. Kemudian pilih halaman seperti: Tracks (untuk melihat detil dari perjalanan anda), Map (untuk melihat peta), atau Satellite (untuk melihat status satelit, posisi dan akurasi). 3. Klik pada salah satu halaman untuk untuk berpindah antar daftar halaman dan untuk mengubah urutan halaman. II.4.5 Pengaturan Track
  • 35. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 33 Masih ingat dimana tracks adalah kumpulan seri titik-titik yang merekam pergerakan Anda, dimana hal tersebut berguna untuk memetakan jalan. Pada halaman Track terdapat beberapa pengaturan. 1. Dari halaman Track, klik Setup. Pengaturan yang ada seperti: Wrap When Full: Beri tanda centang pada pilihan ini. Ini berarti ketika kapasitas memori internal di GPS sudah habis, GPS akan menghapus trackpoint yang lama untuk merekam yang baru. Disarankan untuk mengaktifkan fitur ini, meskipun biasanya Anda akan merekam track ke memory card, sehingga menyebabkan opsi ini tidak begitu penting. Metode Perekaman: Terdapat beberapa cara sebuah GPS bisa merekam track:  Distance – perekaman track dilakukan setiap rentang jarak tertentu.  Time – perekaman track dilakukan setiap rentang waktu tertentu  Auto: perekaman track dilakukan otomatis (sebaiknya pilih pengaturan ini) Interval: Pengaturan ini menentukan seberapa sering GPS akan merekam jejak perjalan- an Anda yang bergantung sesuai dengan metode yagn dipilih di Record Method. Menggunakan pengaturan tertinggi (mengambil banyak titik) akan menghasilkan garis track yang halus dan lebih teratur tetapi akan menghabiskan baterai lebih cepat, jika di atur jarang atau “least often”, perekaman dilakukan secara jarang, garis track yang dihasilkan akan terlihat patah. Jika Record Method diatur ke Auto, pengaturan Interval akan seperti ini:  Most often  More often  Normal  Less often  Least often 2. Jika Record Method diatur ke Distance atau Time, pengaturan yang ada akan memperbolehkan Anda untuk mengatur beberapa unit pengaturan yang sesuai. Color: Anda dapat mengubah tampilan warna garis track pada peta.
  • 36. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 34 34 II.4.6 Pengambilan Waypoint Untuk menyimpan lokasi Anda sebagai sebuah waypoint, klik tombol X hingga mencapai menu utama. Dengan menggunakan joystick, gerakan joystick hingga bagian Mark tersorot pada layar. Tekan tombol joystick untuk membuka halaman Save Waypoint. Anda dapat melihat beberapa informasi tentang waypoint atau titik yang Anda simpan. Pertama adalah namanya. Jika ini titik pertama Anda, Anda akan membaca “001”. Ini merupakan nomor yang harus Anda catat di kertas bersamaan dengan informasi yang Anda ingin kumpulkan pada obyek ini. Selanjutnya Anda akan melihat jam dan tanggal ketika titik tersebut direkam. Di bawahnya terdapat koordinat, diikuti dengan ketinggian. Gunakan joystick untuk bergerak ke tombol OK pada bagian bawah layar. Tekan tombol joystick untuk menyimpan titik ini. Pastikan untuk menulis nomor titik, beserta keterangan tempat apakah itu dan berbagai informasi lainnya yang Anda ingin ketahui di dalam buku catatan Anda. Tekan tombol X untuk menuju halaman peta. Anda seharusnya akan melihat titik pada peta II.4.7 Pengambilan Track Sekarang kita telah mempelajari bagaimana caranya untuk menyimpan titik, sekarang mari mempelajari bagaimana untuk menyalakan/mematikan track log. Ketika track log dinyalakan, secara otomatis GPS akan merekam jalur Anda. Pada saat mulai memetakan, sebaiknya track log dinyalakan, dan dimatikan pada saat Anda telah selesai. Anda akan dapat melihat trek pada sebuah komputer dan melihat jalur yang telah Anda petakan. Jika Anda ingin memetakan jalur pada jalan raya, adalah ide yang bagus untuk menyimpan sebuah waypoint pada awal dan akhir jalan, menuliskan nama dan tipe jalan, serta informasi penting lainnya tentang jalan tersebut pada buku catatan. Untuk menyalakan track log, klik pada tombol X hingga Anda mencapai halaman yang bernama Track Log.
  • 37. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 35 Jika Anda ingin mengosongkan track log untuk menghapus perekaman sebelumnya, gunakan joystick untuk memilih Clear, dan kemudian tekan joystick. Pada bar yang terdapat di atas seharusnya terbaca “0%” Untuk menyalakan track log, gerakan joystick untuk menyorot On, kemudian tekan joystick. Track log sekarang akan merekam jalur Anda. Tekan tombol X untuk menuju halaman peta. Selama Anda bergerak maka Anda akan melihat trek yang di- tunjukan dengan titik-titik berseri. Catatan Dibawah Setup, Anda juga dapat mengatur interval waktu atau jarak untuk trek. Interval waktu memerintahkan GPS Anda untuk merekam lokasi Anda setiap beberapa menit atau detik sesuai dengan pengaturan interval waktunya atau jika Anda memiliki kartu memori di GPS Anda, sebaiknya pilih pengaturan 1 second, artinya setiap detik lokasi Anda akan ditambahkan pada track log. Hal ini akan berguna jika sedang melakukan survey yang sangat detail. Lihat GPS Settings untuk informasi lebih lanjut mengenai pengaturan pada track log
  • 38. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 36 36
  • 39. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 37
  • 40. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 39 BAB III KOREKSI DATA HASIL PENGUKURAN GNSS/GPS Data hasil pengukuran GPS tidak lepas dari kesalahan (error), sebagaimana diuraikan di awal, kesalahan dapat disebabkan karena kalibrasi alat yang tidak benar, adanya multipath, adanya pengaruh bias atmosfer dan penyebab lain. Untuk pengukuran menggunakan GPS Navigasi, perbedaan posisi hasil pengukuran dan posisi sebenarnya besar sekali kemungkinannya untuk terjadi. Pergeserannya bervariasi dari 5 meter hingga puluhan meter. Oleh karena itu ada baiknya sebelum digunakan dalam pemetaan, data hasil pengukuran dikoreksi terlebih dahulu guna mendapatkan data dengan akurasi yang lebih baik. Untuk pengukuran menggunakan GPS Navi- gasi, data hasil pengukuran umumnya tidak akan dapat memberikan akurasi yang lebih baik dari 3 meter, oleh karena itu data ini tidak dapat digunakan untuk pemetaan skala besar (lebih besar dari skala 1 : 25.000), Untuk pemetaan skala besar, gunakan GPS receiver tipe Geodetik yang akurasinya bisa sampai orde millimeter. Metode koreksi yang dibahas dalam modul ini ada dua, yaitu koreksi relatif menggunakan peta dasar yang kita anggap lebih akurat (bisa menggunakan citra ortho-corrected) dan koreksi relatif menggunakan teknik perataan (averaging). III. 1 Koreksi Relatif Menggunakan Citra Ortho-corrected. Koreksi pengukuran GPS menggunakan citra orho ini pada prinsipnya adalah melihat kesesuaian antara hasil pengukuran GPS dengan kenampakan lokasi pengukuran yang dilihat di citra satelit ortho. Adapun yang dimaksud dengan citra satelit ortho adalah citra satelit yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga kesalahan geometriknya sudah dihilangkan dan dapat digunakan untuk kegiatan pemetaan baik sebagai sumber informasi, sumber referensi maupun peta dasar. Akurasi citra ortho bergantung pada jenis citra dan resolusi spasialnya. Untuk praktek ini digunakan citra ortho SPOT-6 perekaman tahun 2014 dengan resolusi spasial 1,5 meter yang merekam daerah Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Citra ini diproses oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan dapat digunakan untuk pemetaan skala 10.000, sehingga dengan demikian hasil pengukuran GPS dapat ditingkatkan akurasinya untuk memenuhi standar akurasi Peta Skala 1 : 10.000. Berikut ini contoh koreksi data pengukuran menggunakan citra ortho. 1. Buka software Global Mapper, kemudian tampilkan citra satelit ortho Yogyakarta dengan format tif dan data hasil pengukuran dengan format GPX. Contoh tampilan seperti gambar di bawah ini.
  • 41. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 40 2. Tiga dari empat titik hasil survei ternyata bergeser cukup jauh dari posisi yang seharusnya. Kita akan memperbaiki posisi hasil pengukuran agar sesuai dengan posisi survei. Agar posisi survei dapat diidentifikasi di citra, usahakan survei lapangan dilengkapi dengan foto - foto dokumentasi, sehingga ketika pemrosesan data dilakukan kita dapat mengingat posisi lokasi survei dengan baik dan dapat diidentifikasi di citra. 3. Untuk memulai editing data, klik tombol Identify di global mapper (lingkaran biru), kemudian klik kenampakan yang akan diedit, muncul jendela Feature Information. Dari menu Feature Information klik tombol Location (Lingkaran Merah).
  • 42. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 41 4. Setelah klik tombol Location, akan muncul jendela select location, kita dapat memasukkan informasi koordinat yang benar ke dalam kolom yang tersedia, atau jika kita ingin memindahkan posisi secara manual sesuai dengan kenampakan di citra, klik tombol Select From Map. 5. Dari jendela map yang muncul, klik ke lokasi yang seharusnya, posisi titik awal akan berpindah ke posisi baru.
  • 43. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 42 6. Lanjutkan untuk kenampakan yang lain. Untuk melakukan penyimpanan hasil editing, Export file dengan cara dari Menu File > Export > Export Vector / Lidar Format. Anda bisa meng-export kembali ke format GPX atau format lain seperti Shapefile (SHP) dan Mapinfo (TAB). 7. Teknik yang sama dapat digunakan untuk meng-edit hasil tracking GPS, hanya untuk editing track lebih kompleks karena editing dilakukan per vertex. III. 2 Koreksi Relatif Menggunakan Teknik Perataan/Averaging. Data koordinat dari GPS untuk sebuah posisi di permukaan bumi jika diambil secara kontinu berdasarkan selang waktu tertentu tidak pernah menunjukkan posisi yang benar - benar sama ketika data diplot. Hal ini disebabkan antara lain perubahan konfigurasi satelit, efek bias atmosfer, efek multipath dan pengaruh lain terhadap sinyal sehingga hasil kalkulasi koordinat tidak sama. Jika kita menggunakan GPS receiver grade geodetic pergeseran koordinat dari waktu ke waktu biasanya relatif kecil (di dalam radius sentimeter sampai millimeter), hal ini dikarenakan sumber - sumber penyebab kesalahan sudah dieliminir di GPS geodetic. Selain itu di GPS Geodetik biasanya sudah mendukung proses koreksi data baik secara real time (misalnya RTK) maupun Post Processing (misalnya DGPS). Adapun untuk GPS receiver tipe navigasi, pergeseran posisinya dari range 3 meter sampai puluhan meter. GPS navigasi juga tidak mendukung penerimaan data mentah (RAW) dari satelit, sehingga tidak bisa dilakukan koreksi realtime maupun differensial sebagaimana di GPS Geodetik. Oleh karena itu untuk memperoleh hasil koordinat yang lebih baik/akurat dari GPS navigasi, idealnya kita tidak hanya mengambil satu koordinat saja ketika survei, tapi dilakukan berulang kali (sampling) dan hasilnya nanti dilakukan perataan untuk memperoleh koordinat yang paling mendekati koordinat sebenarnya dari sebuah posisi di permukaan bumi. Untuk proses perataan koordinat, kita bisa menggunakan berbagai perangkat lunak baik geografis maupun non geografis. Perangkat lunak non geografis yang bisa digunakan antara lain software spreadsheet seperti Microsoft Excel. Dalam praktek ini kita akan mencoba melakukan perataan koordinat menggunakan Microsoft Excel. Tahapannya sebagai berikut : 1. Untuk melakukan perataan koordinat, ketika survei dilakukan, ketika berada di posisi yang akan diambil koordinatnya, aktifkan mode tracking di dalam GPS receiver, dengan konfigurasi pengambilan data berdasarkan waktu. Atur interval logging data misalnya per detik, per dua detik atau per lima detik sesuai kebutuhan, kemudian lakukan logging dalam selang waktu tertentu, misalnya 5 menit atau 10 menit. Untuk konfigurasi logging dengan interval 1 detik selama 5 menit, kita akan memperoleh data koordinat sebanyak 300 pasang koordinat untuk satu lokasi survei. Setelah selesai, matikan mode tracking, save track, kemudian lanjutkan di lokasi survei berikutnya dengan cara yang sama. 2. Setelah survei selesai, ambil setiap track yang merepresentasikan satu lokasi survei ke dalam computer melalui koneksi USB atau koneksi lain yang didukung oleh GPS Receiver. File yang diambil adalah file track dengan ekstensi GPX.
  • 44. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 43 3. Kita akan menggunakan software Quantum GIS yang mempunyai fitur membuka file Tracklog GPS dalam format Point (kebanyakan software hanya bisa membuka file tracklog GPS dalam format line/garis). Buka Quantum GIS Dekstop, kemudian dari menu Layer klik Add Vector Layer > File, pilih format GPX sebagai filetype. Muncul pilihan jenis data yang akan di-import, pilih Track Points, kemudian klik OK.
  • 45. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 44 5. Data hasil tracking akan ditampilkan sebagai point layer. 6. Simpan layer tracklog dengan cara, dari nama layer > klik kanan > Save as, muncul pilihan save vector, pilih format ESRI Shapefile, tentukan lokasi penyimpanan dan nama file, kemudian klik OK. 7. Tampilkan data tracklog dalam format SHP ke dalam QGIS dari Menu Layer > Add Vector Lay- er > File, pilih Shapefile sebagai filetype, kemudian pilih layer tracklog.shp.
  • 46. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 45 8. Buka tabel atribut dengan cara klik kanan nama layer > Open Attribute Table. 9. Kita akan menambahkan nilai Koordinat X dan Y ke dalam tabel atribut agar nanti bisa kita hitung nilai perataanya. Klik tombol Toggle Editing (Lingkaran merah), kemudian klik Field Calculator (Lingkaran biru).
  • 47. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 46 10. Setelah jendela field calculator muncul, centang pilihan create new field, kemudian masukkan KoordinatX sebagai nama field dan field type ke Decimal Number, dan Precision atur ke 10. Di kolom function list, expand kelompok fungsi Geometry, kemudian klik dua kali piliha $X, kemudian klik OK. 11. Koordinat X (longitude) akan ditambahkan di tabel atribut. 12. Ulangi langkah yang sama, tapi untuk Koordinat Y. Jangan lupa pilih $Y di kolom geometry. Setelah selesai, klik Tombol Toggle Editing lagi untuk menyimpan hasil editing.
  • 48. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 47 13. Untuk langkah selanjutnya kita akan menggunakan Microsoft Excel untuk melakukan perataan koordinat. Agar bisa dibaca di Microsoft Excel, data tabel atribut yang dihasilkan perlu dieksport ke format yang bisa dibaca oleh Microsoft Excel, kita akan menggunakan format CSV (Comma Separated Values). Untuk melakukan eksport file, dari nama layer > klik kanan > Save As. Muncul pilihan save vector, pilih format Comma Separated Values. Untuk menghindari kesalahan pembatas kolom, di kolom Separator ganti dari COMMA menjadi TAB. Kemudian klik OK untuk menyimpan. 14. Buka tabel hasil export di Microsoft excel, kemudian hapus semua kolom yang tidak diper- lukan. Untuk contoh semua kolom saya hapus kecuali kolom koordinat X (longitude) dan Y (Latitude). Dalam kenyataannya sebenarnya terdapat kolom-kolom berisi informasi penting yang mungkin diperlukan, misalnya tanggal perekaman data dan elevasi titik survei.
  • 49. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 48 15. Untuk menghitung nilai rata - rata koordinat kita akan menggunakan fungsi AVERAGE dari Microsoft Excel. Bentuk statement-nya dan hasilnya seperti contoh di bawah. Selain koordinat X lakukan juga untuk koordinat Y. 16. Setelah selesai, hapus semua field dan record, kecuali field Average X dan Average Y, save as tabel sebagai file Comma Separated Value (CSV) dengan cara, klik kanan nama layer > Save As, muncul jendela save as, pilih format CSV, tentukan lokasi penyimpanan kemudian kilk OK. 17. Hasil perataan untuk Koordinat X dan Y merupakan koordinat pendekatan yang lebih akurat daripada pengambilan koordinat secara langsung. Setelah mendapat pasangan koordinat rata-rata, simpan sebagai file CSV kembali.
  • 50. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 49 18. Hasil perataan dapat ditampilkan ke dalam Quantum GIS dengan cara sebagai berikut. Klik tombol Add delimited text Layer, kemudian muncul jendela pengaturan delimited layer, .browse ke file CSV hasil editing di Excel. Untuk file format pilih CSV, kemudian geometry definition ke Point Features, X field ke Kolom Average X, dan Y field ke kolom Average Y. Klik OK. Jika ada pilihan penentuan system koordinat, klik OK 19. Koordinat hasil perataan ditampilkan di peta.
  • 51. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 50 III. 3 Evaluasi Demikian telah dibahas dua metode sederhana untuk mengkoreksi data hasil survei GPS menggunakan GPS receiver tipe navigasi. Dua metode diatas memang bukan metode terbaik untuk memperoleh data koordinat yang akurat dan presisi, mengingat penggunaan GPS navigasi sendiri mempunyai banyak keterbatasan sebagaimana dijelaskan di awal. Satu hal yang harus dipahami adalah, kita akan sulit memperoleh data koordinat dengan akurasi 3 meter atau lebih kecil menggunakan GPS navigasi. Dua metode yang telah dijelaskan pun tidak lepas dari berbagai kelemahan yang menyebabkan penggunaannya menjadi terbatas. Untuk metode koreksi manual menggunakan peta dasar/citra ortho yang telah diketahui kualitas ge- ometriknya, kualitas data hasil koreksi akan bergantung pada kualitas peta/citra referensi. Jika citra ortho yang kita gunakan mempunyai resolusi spasial 5 meter, maka koreksi yang kita lakukan ter- hadap data GPS mungkin tidak akan lebih baik dari 15 meter. Demikian pula jika resolusi spasial citra 0,5 meter (50 cm), maka koreksi yang kita lakukan terhadap data GPS bisa mencapai akurasi 2 -3 meter. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan resolusi citra akan sangat menentukan kejelasan kenampakan lokasi survei di permukaan bumi, sehingga dapat dikatakan, makin tinggi resolusi citranya, makin mudah kita mengamati dan mengidentifikasi pergeseran posisi antara lokasi survei yang sebenarnya dengan lokasi yang ditunjukkan oleh pembacaan GPS. Adapun untuk teknik perataan (averaging), metode ini hanya bisa dipakai untuk meningkatkan akurasi jika sebaran data titik hasil logging mempunyai distribusi penyebaran yang normal. Dilihat dari konsep statistik, distribusi normal/Standar deviasi kecil, memungkinkan nilai rata-rata (mean/ average) dapat digunakan untuk merepresentasikan populasi atau sampel. Sedangkan jika distribusinya tidak normal, maka teknik ini tidak dapat digunakan, dan kemungkinan besar tidak akan memberikan koordinat rata-rata yang cukup akurat dan presisi. Dalam prakteknya kita dapat melakukan seleksi data jika data sampel tidak menunjukkan distribusi yang normal, data - data yang memiliki kecenderungan penyebaran yang menyimpang jauh (outliers) dapat dihapus dan tidak digunakan dalam proses averaging. Di bawah ini adalah contoh sebaran data titik koordinat yang terdistribusi normal dan tidak normal. Distribusi Normal
  • 52. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 51 Distribusi Tidak Normal
  • 53. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 53 BAB IV PUBLIKASI DATA GPS DALAM PETA ONLINE Data hasil pengukuran GPS dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Untuk kepentingan survei dan pemetaan, data GPS dapat digunakan sebagai sumber utama data titik, garis dan area/polygon melalui kemampuan pengambilan waypoints, route, dan tracks. Data kemudian dapat dimasukkan ke dalam peta, baik peta cetak maupun peta online/web map. Bab ini akan membahas cara publikasi data GPS ke dalam peta online. Beberapa layanan peta online yang menyediakan hosting data secara gratis diantaranya : 1. Google Mymaps (http://www.google.com/mymaps) 2. ArcGIS Online (http://www.arcgis.com/) 3. Geocommons (http://www.geocommons.com/) 4. GIS Cloud (http://www.giscloud.com/) 5. Mapbox (http://www.mapbox.com/) Untuk praktek ini, kita akan mencoba mempublish data hasil pengukuran GPS ke dalam portal ArcGIS.com dan Google MyMaps. IV. 1 Google MyMaps. Untuk dapat menggunakan layanan My Maps, minimal kita harus mempunyai akun google (gmail), gunakan akun google anda untuk login ke dalam Portal My Maps. Jika belum, silahkan register terlebih dahulu.
  • 54. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 54 1. Setelah membuat akun google, buka http://www.google.com/mymaps di browser (disarankan menggunakan google chrome atau Mozilla firefox versi terbaru). Halaman utama Google My Maps seperti di bawah ini. 2. Klik tombol Create a New Map, jendela akan berganti dengan tampilan new map. 3. Berikan judul peta dengan cara mengklik kolom yang ada tulisan “untitled map”, kemudian berikan judul dan deskripsi, kemudian klik tombol save untuk menyimpan.
  • 55. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 55 4. Untuk tahap selanjutnya kita akan mengimport data GPS yang telah kita buat ke dalam peta, namun untuk portal Google My Maps hanya mendukung import data spasial dalam format KML, untuk itu, data GPS kita yang dalam format GPX harus kita konversi dahulu ke dalam format KML. Kita dapat menggunakan software yang digunakan di sesi sebelumnya, yaitu Quantum GIS dan Global Mapper untuk mengkonversi data GPX ke dalam format KML. Selain kedua software tersebut, kita juga dapat menggunakan Google Earth. Berikut ini dicontohkan tahapan konversi data menggunakan software Global Mapper. Buka data GPX dari GPS di software Global Mapper. 5. Data akan ditampilkan di dalam software Global Mapper, untuk mengeksport ke dalam format KML gunakan export vector layer dari Menu File > Export > Export Vector/Lidar Format. Pilih format KML/KMZ, muncul pilihan KML/KMZ Export Options, biarkan semua pilihan kecuali pilihan “Create Compressed KMZ file” jangan dicentang (lihat gambar di bawah). Tentukan na- ma dan lokasi penyimpanan, kemudian klik OK, konversi akan dijalankan.
  • 56. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 56 6. Kita kembali ke tampilan Google My Maps, klik tombol import dari layer pertama, muncul jendela upload data, pilih file KML hasil konversi dari Global Mapper. Data akan diupload. 7. Setelah upload selesai, data akan ditampilkan ke dalam peta. 8. Kita dapat mengubah nama layer, membuka tabel atribut, atau menghapus lauer dari pilihan layer options di sebelah kanan nama layer. Misalnya kita ubah nama layer menjadi “titik survei”. Klik tombol save jika sudah selesai.
  • 57. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 57 9. Selanjutnya, kita dapat mengatur symbol tiap titik survei dengan cara mengklik tiap kenampakan, setelah diklik muncul jendela pop-up yang menginformasikan atribut dari data yang dipilih. Di menu pop up tersebut terdapat tiga pilihan di kanan bawah, yang paling kiri (symbol pensil) untuk meng-edit konten atribut, yang tengah (symbol arah) untuk menunjukkan route dari tempat kita ke lokasi tersebut, dan yang kanan (symbol tempat sampah untuk menghapus kenampakan yang bersangkutan. Klik tombol pensil untuk melakukan editing atribut. 10. Setelah tombol “pensil” di klik, nama feature dan description sudah bisa diedit, selain itu di kanan bawah juga ada tombol dengan ikon “kamera” yang digunakan untuk menyisipkan foto. Contoh editing seperti gambar di bawah ini. Klik tombol kamera untuk menyisipkan foto. Anda dapat menggunakan image search dari google atau menggunakan foto anda sendiri. Untuk menggunakan foto sendiri, foto anda harus diupload ke layanan penyimpanan foto online, kemudian URL nya di paste di kolom image URL (kotak merah).
  • 58. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 58 11. Foto akan dilampirkan di dalam Pop up window, di kanan bawah foto terdapat tombol Crosshair dan Tong sampah (lingkaran merah). Tombol crosshair digunakan untuk menambah foto, sedangkan tombol tong sampah digunakan untuk menghapus foto. Setelah selesai klik Tombol Save. Lakukan editing untuk titik survei yang lain. 12. Selanjutnya, kita dapat mengganti ikon dari kenampakan yang kita petakan, dari layer klik tombol symbolization di sebelah kanan (lingkaran merah), muncul pilihan warna dan ikon yang bisa kita gunakan, terdapat juga tombol “more icon” untuk menambahkan ikon lain yang lebih banyak. Kita juga bisa memasukkan ikon kita sendiri yang sudah diupload ke dalam penyimpanan gambar online,
  • 59. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 59 13. Contoh Hasil Petanya adalah sebagai berikut 14. Untuk menampilkan label, Klik kolom “individual styles”, kemudian set labels ke :Name” atau atribut lain yang akan dijadikan label.
  • 60. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 60 Contoh hasilnya seperti di bawah ini 15. Kita dapat pula mengganti Peta Dasar sebagai background peta, ada beberapa pilihan base map seperti basemap topografi, citra satelit, dan peta jalan.
  • 61. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 61 16. Data yang telah kita publish bisa juga kita tambahkan data lain dengan menggunakan digitizing tool yang ada di bawah search box. Berikut ini adalah fungsi masing - masing tom- bol. 17. Segala hasil editing akan secara otomatis disimpan. Selanjutnya kita dapat melakukan operasi pengelolaan peta seperti menghapus peta, mengeksport data, pencetakan peta, atau melampirkan peta ke dalam website (map embedding) dari menu Map Options (lingkaran merah). Undo editing Redo editing Panning (menggeser peta) Menambah data titik Menambah data garis Membuat rute Melakukan pengukuran Parameter Keterangan New Map Membuat Peta Baru Open A Map Membuka Peta yang telah dibuat sebelumnya Delete This Map Menghapus Peta Eksisting Set Default View Mengatur tampilan saat ini sebagai tampilan ketika peta dibuka orang lain Embed on My Site Melampirkan Peta ke dalam Sebuah Website Export to KML Mengeksport/download data dalam format KML Print Map Mencetak Peta
  • 62. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 62 18. Untuk berbagi peta dengan orang lain melalui email, link, atau social media, gunakan tombol share. Sebelumnya ubah dulu permission untuk sharing peta dengan mengklik tombol change, ada tiga pilihan, public on the web (semua orang bisa mengakses), anyone with the link (hanya yang diberi link yang bisa melihat), atau specific people (hanya yang diberi link dan harus sign in ke google). Selain itu kita juga bisa mengatur apa orang lain hanya boleh melihat, atau bisa ikut mengedit dan mengupdate peta online (collaborative mapping). Kita juga bisa mengatur apa orang lain boleh menambahkan orang lainnya lagi sebagai editor atau tidak. IV. 2 ArcGIS.Com Selain Google My Maps, portal lain yang menyediakan layanan peta online adalah ArcGIS.com. Dibanding Google, arcgis.com lebih baik dalam hal antara lain format data yang didukung sudah mendukung format GIS dan GPS seperti SHP, GPX, KML, dan Geodatabase, sehingga kita tidak perlu melakukan konversi data GPS untuk bisa ditampilkan di dalam peta online. Di ArcGIS.com juga dapat diintegrasikan jenis - jenis layanan peta lain seperti Map Services dari ArcGIS Server atau OGC WMS, sehingga apabila data GPS akan dibandingkan dengan data-data resmi dari berbagai Kementerian dan Lembaga dapat lebih mudah. ArcGIS Online dapat diakses dari http:// www.arcgis.com . Berikut ini adalah tampilan utama Website ArcGIS Online.
  • 63. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 63 1. Untuk mulai menggunakan aplikasi ini, kita harus membuat account terlebih dahulu. Untuk membuat account, klik tombol “sign in” di kanan atas, kemudian muncul jendela baru. Untuk membuat peta kita hanya memerlukan sebuah public account, oleh karena itu buat public account dari tombol public account, Kemudian ikut step pembuatan akunnya sampai selesai, kalau sudah selesai lakukan proses sign in ke dalam aplikasi. 2. Berikut ini adalah tampilan ketika setelah proses sign in
  • 64. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 64 3. Untuk mulai membuat peta, klik tombol map di deretan menu atas. 4. Tampil halaman utama My Map. 5. Untuk menampilkan data GPS, klik tombol Add Data > Layer From File. Muncul jendela upload, masukkan data GPX hasil pengukuran GPS, kemudian klik Import Layer. Data akan ditampilkan di peta.
  • 65. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 65 6. Untuk modifikasi tampilan, dapat dilakukan dengan meng-klik tombol panah di samping nama layer. Berikut ini keterangan masing-masing pengaturan. 7. Yang pertama kita ubah tampilannya adalah Set Visibility Range, geser visibility range agar data bisa tampil di level Country. Kemudian Rename layer menjadi “Hasil Survei GPS” 8. Selanjutnya kita akan mengubah symbol, klik menu Change Style, tampilan menu kiri akan berubah, di kolom choose attribute to show, pilih jenis atribut yang akan ditampilkan (untuk contoh dipake “show location only”). Kemudian klik menu Options untuk mengganti symbol. Klik ikon symbol untuk mengganti symbol, terdapat beberapa kategori yang bisa anda pilih. Selain itu juga bisa menggunakan custom symbol, atur juga ukuran symbol. Klik OK k emudian Done apabila sudah selesai. Parameter Keterangan Zoom to Untuk melakukan zooming ke layer Transparency Untuk mengatur transparansi layer Set Visibility Range Untuk mengatur rentang skala/zoom level kapan layer ditampilkan, kapan tidak Move Up Menggeser layer ke atas agar tampil lebih dahulu dari layer lain Move Down Menggeser layer ke bawah agar tampil di bawah layer lain Rename Mengganti nama layer Remove Menghapus layer Copy Meng-copy layer menjadi layer baru Hide in Legend Tidak menampilkan layer di legenda Remove Pop up Menghilangkan pop up atribut ketika kenampakan dari layer yang ber- sangkutan di klik Configure Pop-up Mengatur informasi apa saja yang tampil di jendela Pop up Change Style Untuk mengganti symbol Create Labels Untuk menampilkan label Enable Editing Untuk meng-edit konten layer Show Table Untuk menampilkan tabel data atribut Save Layer Untuk menyimpan layer Kategori simbol Custom simbol Ukuran simbol
  • 66. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 66 9. Contoh tampilan setelah diedit simbolnya. 10. Tahap berikutnya adalah memasukkan label, Klik Create Label. Menu text menunjukkan atribut yang akan kita gunakan sebagai label, di bawahnya adalah menu untuk menentukan ukuran font, Bold, italic, underlined, dan warna font. Menu alignment menentukan di sebelah mana label akan ditempatkan sesuai arah mata angin. Klik OK apabila sudah selesai. 11. Untuk mengganti Base Map dapat dilakukan dari tombol Base Map di samping Tombo Add Data.
  • 67. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 67 12. Untuk menyimpan peta, klik tombol Save, pada tahap ini dilakukan juga pemberian judul peta, deskripsi, dan tag. Anda dapat pula membuat folder baru atas akun anda guna menyimpan peta yang telah dibuat. 13. Berikut ini fitur lain yang tersedia di ArcGIS.com 14. Untuk sharing data, ArcGIS.com menawarkan beberapa fungsionalitas tambahan yang tidak ditemui di Google Mymaps. Klik Tombol share, muncul pilihan sharing, yang pertama, centang pilihan Everyone (public) yang berarti peta akan bisa diakses oleh seluruh pengguna internet. Kemudian muncul link peta yang bisa dishare di facebook, link, atau twitter. Selain itu juga ada pilihan untuk melakukan embedding ke website dan membuat Web Application. Untuk sharing peta ke sesama pengguna internet atau social media Untuk mencetak peta Untuk melakukan pengukuran Untuk menyimpan tampilan peta
  • 68. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 68 15. Untuk pilihan embedding ke website, ada beberapa pilihan yang bisa diatur, seperti ukuran peta, zoom control, basemap selector, home button dan pilihan lain yang akan dimasukkan ke dalam peta embed. Hasil yang diperoleh adalah baris code (lingkaran merah) yang nanti di copy paste ke halaman website pribadi, blog, website instansi atau website lain untuk mempublikasi peta di luar ArcGIS.com sendiri. Di bawah ini ada contoh Webmap Embed yang saya lampirkan dalam blog saya. 16. Selain itu kita juga dapat membuat web application dari Peta kita di ArcGIS.com untuk dipublish, baik di ArcGIS.com kita maupun di-download untuk ditampilkan di server kita sendiri. Web Application yang di-download bahkan bisa di-coding ulang untuk membuat webGIS baru yang sesuai dengan kebutuhan kita sendiri.
  • 69. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 69 17. Contoh Web Application yang dipublish di dalam ArcGIS.com IV. 3 Review. Demikian telah diuraikan contoh penggunaan portal layanan peta online untuk mempublikasikan hasil pengukuran GPS. Setiap portal biasanya menawarkan layanan yang berbeda-beda. Google My Maps kapasitas penyimpanan onlinenya lebih banyak dan proses visualisasi dan editing datanya lebih mudah, Selain itu basemap-nya baik basemap peta maupun citra satelit juga lebih update. ArcGIS.com menawarkan berbagai format data spasial yang tidak tersedia di Google, selain itu juga ada layanan pembuatan Web Application custom yang nantinya dapat dikembangkan sendiri oleh pengguna tanpa harus tergantung dengan fungsionalitas di ArcGIS.Com sendiri. Demikian pula dengan portal lain, ada hal-hal unik yang ditawarkan. Semua kembali pada kebutuhan kita, apa yang kita perlukan dari sebuah Web Map, oleh karena itu sangat disarankan pengguna modul untuk mencoba juga portal layanan data spasial online/Web Map yang lain seperti Geocommons, GIS Cloud, MapBox, MangoMap, dan lain-lain.
  • 70. Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar 71 REFERENSI Ibrahim, Asadi. 2012. Aplikasi GPS untuk Sistem Informasi Geografis, Cibinong: Balai Pendidikan dan Pelatihan Geospa- sial, Badan Informasi Geospasial Global Positioning System in Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Global_Positioning_System) Global Navigation Satellite System in Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Satellite_navigation) Official U.S Government Information About Global Positioning System and Related Topics (http://www.gps.gov/) Penggunaan GPS, Ina-SAFE Training Materials (http://inasafe.org/id/training/beginner/osm/104-using-gps.html) Trimble GPS Tutorial (http://www.trimble.com/gps_tutorial/)