SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  56
Télécharger pour lire hors ligne
Wieke Irawati Kodri
fe_bandung@yahoo.com
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Langkah-Langkah
Implementasi Prakarsa
Peningkatan Daya
Saing Daerah
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Prakarsa peningkatan daya saing
daerah membutuhkan rangkaian
langkah yang cukup memakan waktu.
Langkah-langkah implementasi
prakarsa perlu didampingi secara
intensif.
Selain mengenalkan proses
sistematis untuk melakukan
perencanaan kegiatan, kelembagaan
di tingkat lokal juga perlu dibenahi
dan diperkuat.
DASAR
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Berprakarsa melakukan
peningkatan daya saing daerah
membutuhkan LANGKAH-
LANGKAH KECIL yang tersusun
secara sistematis sehingga
tercapai efektivitas yang
optimum.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Langkah-langkah berikut meru-
pakan rangkaian pertemuan yang
dapat dijadikan tonggak
(milestones) selama proses
prakarsa inisiasi peningkatan
daya saing daerah.
13
14
15
16
17
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Navigasi
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. SK Kelompok Kerja. Kelompok kerja klaster yang terbentuk
perlu disahkan atau dilegalkan melalui surat keputusan kepala
daerah. Untuk itu draft SK harus didiskusikan dengan instansi
yang terkait untuk menyesuaikan dengan proses administrasi
dan proses hukum daerah.
b. Diskusi dengan kepala daerah. Jika pada proses sebelumnya
kepala daerah belum terlibat secara langsung, maka ini saatnya
untuk berdiskusi lebih dalam dengannya. Jika dirasakan perlu,
disampaikan juga tentang lembaga kolaboratif lainnya yang
akan dibentuk, yakni dewan daya saing.
c. Format basis data. Karena data merupakan dasar segala
tindakan yang akan dilakukan, maka format yang telah
didiskusikan perlu dipertajam sekaligus dirancang mekanisme
perolehannya. Upaya khusus diperlukan, terutama tentang
penugasan personel untuk melakukannya.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Ini merupakan pertemuan kelompok kerja klaster yang
pertama. Biasanya susunan anggota pokja yang didiskusikan
pada pertemuan sebelumnya, belum dapat dikatakan
“resmi” karena berbagai hal seperti belum dapat hadir,
belum dihubungi dlsb. Untuk itu perlu dilakukan konfirmasi
ulang terhadap seluruh anggota pokja. Selain itu, perlu
didiskusikan juga tentang formalisasi pokja beserta dengan
tata kerjanya sehingga mereka dapat bekerja dengan
nyaman. Dalam kesempatan ini juga perlu ditetapkan
penyusunan basis data sebagai agenda pertama dari
sekretariat pokja.
Diskusi pokja:
• Konfirmasi anggota
pokja
• formalisasi lembaga
• tata kerja
• basis data
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
FGD-1.
Goal: pemahaman tentang
daya saing daerah dan
landasan klaster industri
serta penetapan tema
klaster spesifik
FGD-2.
Goal: terbentuk prakarsa
perkuatan klaster yang
dikawal oleh kelompok
kerja klaster spesifik
Diskusi pokja:
• Konfirmasi peta pelaku
• Data dasar
• Penajaman rencana
tindak lanjut
Diskusi pokja:
• Konfirmasi anggota
pokja
• formalisasi lembaga
• tata kerja
• basis data
Urutan pertemuan yang merupakan tonggak
capaian langkah-langkah implementasi prakarsa
Nomor
pertemuan
Butir-butir proses
diskusi
Penjelasan tentang proses diskusi,
latar belakang dan petunjuk.
Langkah-langkah yang perlu diambil
setelah pertemuan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Langkah-langkah berikut meru-
pakan rangkaian pertemuan yang
dapat dijadikan tonggak
(milestones) selama proses
prakarsa inisiasi peningkatan
daya saing daerah.
13
14
15
16
17
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Diskusi dengan pihak
yang mau dan mampu
melakukan prakarsa.
Contoh: Bappeda, swasta
besar, divisi comdev
perusahaan besar,
asosiasi.
Tentukan kelompok
pemangku kepentingan
kunci pada wilayah
tersebut.
Dengan pihak
pemrakarsa, rencanakan
FGD-1
Diskusi dengan kelompok
kecil, pemangku
kepentingan di wilayah
tersebut. Diskusi
dilakukan beberapa kali
dalam kelompok homogen.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
FGD-1.
Goal: pemahaman tentang
daya saing daerah dan
landasan klaster industri
serta penetapan tema
klaster spesifik
FGD-2.
Goal: terbentuk prakarsa
perkuatan klaster yang
dikawal oleh kelompok
kerja klaster spesifik
Diskusi pokja:
• Konfirmasi peta pelaku
• Data dasar
• Penajaman rencana
tindak lanjut
Diskusi pokja:
• Konfirmasi anggota
pokja
• formalisasi lembaga
• tata kerja
• basis data
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pleno
• Partisipan: seluruh pokja
yang ada
• Agenda: Informasi
inovatif; Penajaman
agenda intervensi; Dewan
daya saing
Penetapan
anggota dewan
daya saing dan
Formalisasi
dewan daya saing
Rencana tindak
dewan daya saing
Presentasi agenda
tindak klaster,
diselenggarakan oleh
dewan daya saing
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Penyusunan usulan
DPDS tentang
kebijakan daerah
Rapat kerja
DPDS dengan
seluruh pokja
klaster industri
spesifik
Rapat kerja
dengan tim
penyusun kebijakan
daerah (dprd,
bappeda, biro
hukum &
organisasi)
Finalisasi dokumen
usulan kebijakan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Adopsi usulan
DPDS ke dalam
dokumen rencana
daerah
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Diskusi dengan pihak
yang mau dan mampu
melakukan prakarsa.
Contoh: Bappeda, swasta
besar, divisi comdev
perusahaan besar,
asosiasi.
Dalam konteks daya saing, ada beberapa pihak yang dapat
diajak diskusi. Karena hal ini merupakan pendekatan yang
relatif baru, diskusi sebaiknya dilakukan dalam kelompok
kecil. Diskusi diperdalam hanya jika terdapat minat dari
mitra diskusi. Dalam tahap ini dilakukan sinkronisasi misi
antara pihak yang berprakarsa.
Mampu melakukan prakarsa diberi makna minimum, yakni
mampu mengundang pihak lain serta mampu
menyelenggarakan pertemuan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Kumpulkan data daerah. Untuk mulai memahami situasi daerah
sasaran, perlu dicari data yang terkini melalui sumber
sekunder. Sumber dari media masa sangat berguna untuk
mencari perkembangan aktual.
b. Lakukan komunikasi. Hubungan dengan contact person di
daerah perlu mulai dilakukan melalui media komunikasi yang
tersedia dan dirasakan nyaman bagi kedua belah pihak (mis.
Telpon, SMS). Jika perlu kirimkan dokumen sederhana yang
dibutuhkan daerah dan muncul pada pertemuan 1.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Setelah diskusi 1 telah dilalui dan pemrakarsa memiliki
minat untuk meningkatkan daya saing daerah, proses
dilanjutkan dengan penentuan pemangku kepentingan kunci
(key stakeholder).
Di suatu wilayah/daerah, biasanya terdapat beberapa pihak
yang dapat dikatakan pemangku kepentingan kunci (PKK)
terhadap pembangunan daerah. PKK ini dapat saja
merupakan wakil dari kelompok, tapi dapat juga merupakan
seseorang yang dianggap berpengaruh. Susun daftar
tentang kelompok ini untuk melakukan pertemuan.
Tentukan kelompok
pemangku kepentingan
kunci pada wilayah
tersebut.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Buat kontak. Mulai membangun kontak dengan kelompok PKK di
daerah. Usahakan untuk menghubungi pimpinannya. Minta
bantuan kepada pemrakarsa sebagai “pengetuk pintu”.
b. Buat jadual. Susun jadual pertemuan dengan masing-masing
kelompok. Satu hari dapat dilakukan dua sampai tiga
pertemuan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Setelah kelompok PKK ditentukan, lakukan diskusi dengan
kelompok-kelompok tersebut dalam kelompok yang relatif
homogen. Anggota kelompok diskusi tetap kecil, dan
sebaiknya dilakukan di tempat mereka bermarkas.
Kegiatan ini sebenarnya merupakan survai awal, sehingga
suasananya mirip dengan kunjungan biasa. Dalam diskusi
kecil tersebut dilakukan eksplorasi tentang isu-isu
menonjol di seputar tema PKK. Perlu diingat bahwa PKK
dapat berupa pelaku usaha, penentu kebijakan atau
lembaga pendukung.
Diskusi dengan kelompok
kecil, pemangku
kepentingan di wilayah
tersebut. Diskusi
dilakukan beberapa kali
dalam kelompok homogen.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Pembuatan notulen pertemuan. Buat dokumen tertulis tentang
rekaman setiap pertemuan, termasuk daftar partisipan.
b. Siapkan presentasi. Rekaman berbagai pertemuan dengan
kelompok PKK dirangkum dalam presentasi yang mudah untuk
dikomunikasikan (mis. menggunakan powerpoint, impress dlsb).
Jangan terlalu banyak, cukup 3 atau 4 slides. Dokumen ini
digunakan untuk membantu pertemuan 4.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Setelah melakukan diskusi dengan kelompok-kelompok
homogen, kita dapat melakukan diskusi lagi dengan
kelompok pemrakarsa untuk melakukan perencanaan
kegiatan diskusi kelompok terfokus (Focused Group
Discussion).
Rencana pelaksanaan FGD ini disusun berdasarkan tema
utama “peningkatan daya saing daerah”.
Dengan pihak
pemrakarsa, rencanakan
FGD-1
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Penyusunan naskah undangan. Naskah undangan perlu disiapkan
khusus agar partisipan memahami maksud dan tujuan
pertemuan. Lengkapi dengan penjelasan singkat tentang
pertemuan
b. Penetapan/penyusunan daftar partisipan. Senarai partisipan
dihubungi terlebih dahulu untuk menjamin kehadirannya.
Pertimbangkan untuk menghadirkan pemangku kepentingan
yang didiskusikan pada butir e.
c. Pemilihan lokasi/ruangan. Tentukan dan siapkan lokasi
pertemuan (lihat dokumen panduan). Lokasi (tuan rumah,
gedung, alamat) serta tata ruang sangat menentukan
keberhasilan pertemuan.
d. Penyiapan bahan pendukung diskusi. Siapkan secara lengkap
seluruh bahan pendukung, termasuk „template‟ diskusi.
e. Penyiapan data awal. Siapkan segala data tentang kondisi
perekonomian daerah. Format data dapat saja beragam, yang
penting mencerminkan kondisi faktual. Akan lebih baik jika
survai awal ini sudah menyoroti hubungan antar pelaku di
daerah.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Diskusi Kelompok Fokus ini merupakan lokakarya
partisipatif yang diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan
kunci yang telah disusun pada langkah 4. Jangan lupa
melibatkan pihak legislatif dalam proses ini. Alur acara
beserta tahapannya dapat dibaca pada dokumen terpisah.
Karena mengandung substansi perubahan paradigma maka
dibutuhkan waktu cukup lama untuk langkah 5 ini.
Penetapan tema klaster spesifik ini disertai dengan
penyusunan pemangku kepentingan kunci untuk masing-
masing klaster.
FGD-1.
Goal: pemahaman tentang
daya saing daerah dan
landasan klaster industri
serta penetapan tema
klaster spesifik
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Kaji ulang. Tema klaster yang telah ditetapkan dikaji ulang
dengan mempertimbangkan beberapa data / informasi yang
telah terkumpul sebelumnya. Berikan nama yang khusus kepada
tema klaster dengan mempertimbangkan “nilai jual” serta
mencerminkan keunikan lokal.
b. Buat sketsa. Diagram pelaku dalam klaster mulai disusun.
Diagram ini berguna untuk memandu FGD klaster yang akan
dilakukan.
c. Buat strategi pelaksanaan. Karena tema klaster dapat lebih
dari satu, jadual pelaksanaan FGD perlu diatur. Sebaiknya FGD
klaster dimulai dari kelompok yang lebih “bersemangat” atau
memiliki keinginan untuk meningkatkan daya saing.
d. Siapkan template. Untuk memudahkan proses perekaman
proses diskusi pada FGD klaster, disiapkan template yang
disesuaikan dengan tahapan/alur diskusi.
e. Siapkan material pendukung. Siapkan material/ peralatan
pendukung diskusi. Jangan lupa siapkan Compact Disc kosong
beserta pembakarnya untuk merekam materi diskusi dan
kemudian membagikan kepada partisipan diskusi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Setelah ditetapkan tema klaster spesifik, proses
pembahasan dilanjutkan secara terpisah, disesuaikan
dengan jumlah klaster.
Prakarsa untuk melakukan perkuatan klaster perlu dikawal
oleh suatu kelompok kerja lintas pelaku yang
dibentuk/disusun dari pemangku kepentingan kunci pada
masing-masing klaster.
Pada akhir tahap ini, ditentukan waktu pertemuan kelompok
kerja serta agenda pertemuannya.
Lihat dokumen terpisah untuk alur rinci dari tahap ini.
FGD-2.
Goal: terbentuk prakarsa
perkuatan klaster yang
dikawal oleh kelompok
kerja klaster spesifik
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Konfirmasi dokumen. Pastikan bahwa semua partisipan FGD
klaster telah menerima dokumen rekaman diskusi, terutama
anggota kelompok kerja klaster.
b. Ingatkan. Pada setiap akhir diskusi klaster selalu diakhiri
dengan pembentukan kelompok kerja, dilengkapi dengan jadual
pertemuan pokja serta agendanya. Kemajuan proses ini perlu
dipantau untuk menjaga momentum kemajuan. Bila ada
kesulitan, libatkan kelompok pemrakarsa untuk membantu
mendorongnya.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Ini merupakan pertemuan kelompok kerja klaster yang
pertama. Biasanya susunan anggota pokja yang didiskusikan
pada pertemuan sebelumnya, belum dapat dikatakan
“resmi” karena berbagai hal seperti belum dapat hadir,
belum dihubungi dlsb. Untuk itu perlu dilakukan konfirmasi
ulang terhadap seluruh anggota pokja. Selain itu, perlu
didiskusikan juga tentang formalisasi pokja beserta dengan
tata kerjanya sehingga mereka dapat bekerja dengan
nyaman. Dalam kesempatan ini juga perlu ditetapkan
penyusunan basis data sebagai agenda pertama dari
sekretariat pokja.
Diskusi pokja:
• Konfirmasi anggota
pokja
• formalisasi lembaga
• tata kerja
• basis data
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. SK Kelompok Kerja. Kelompok kerja klaster yang terbentuk
perlu disahkan atau dilegalkan melalui surat keputusan kepala
daerah. Untuk itu draft SK harus didiskusikan dengan instansi
yang terkait untuk menyesuaikan dengan proses administrasi
dan proses hukum daerah.
b. Diskusi dengan kepala daerah. Jika pada proses sebelumnya
kepala daerah belum terlibat secara langsung, maka ini saatnya
untuk berdiskusi lebih dalam dengannya. Jika dirasakan perlu,
disampaikan juga tentang lembaga kolaboratif lainnya yang
akan dibentuk, yakni dewan daya saing.
c. Format basis data. Karena data merupakan dasar segala
tindakan yang akan dilakukan, maka format yang telah
didiskusikan perlu dipertajam, sekaligus dirancang mekanisme
perolehannya. Upaya khusus diperlukan, terutama tentang
penugasan personel untuk melakukannya. Format data yang
telah disepakati segera mulai diisi dan diupayakan untuk
segera pula direkam dalam bentuk digital (komputer).
d. Survai rantai pasok dan rantai nilai. Utk mengetahui kondisi
ekonomi pada klaster, perlu dilakukan survai kepada para
pelaku (pelaku usaha maupun pelaku lain) dengan titik masuk
kelompok industri inti pada peta pelaku. Survai ini juga dimak-
sudkan untuk mengetahui lingkungan usaha penentu daya saing.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Tahap ini masih merupakan diskusi di antara anggota pokja.
Peta pelaku yang pernah disusun pada FGD terdahulu perlu
dilihat kembali. Penambahan/pengurangan pelaku bisa saja
terjadi, bahkan mungkin saja peta tersebut perlu dilakukan
rekonstruksi, bila terjadi cara pandang yang baru dari para
pemangku kepentingan. Hal yang penting juga pada tahap ini
adalah mempertimbangkan cakupan wilayah klaster.
Data dasar yang sudah mulai disusun, dibahas kelengkapan
serta mekanisme perolehannya. Matriks perencanaan
kegiatan mungkin perlu dipertajam dan dibahas
kemajuannya.
Diskusi pokja:
• Konfirmasi peta pelaku
• Data dasar
• Penajaman rencana
tindak lanjut
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Peta pelaku. Diagram pelaku klaster yang telah disempurnakan
dibagikan kepada seluruh anggota pokja.
b. Data dasar. Pengumpulan data yang telah dimulai sejak
pertemuan 7 perlu dilengkapi dengan survai lingkungan usaha
pada klaster spesifik. Setelah dirapihkan dan dicetak,
kemudian dibagikan kepada seluruh anggota pokja.
c. Matriks rencana tindak. Rencana tindak yang telah dirinci dan
dipertajam juga dibagikan ke seluruh anggota pokja.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pertemuan ini merupakan pertemuan besar yang dihadiri oleh seluruh
aktivis pokja, sehingga makin banyak klaster industri, makin banyak
partisipan diskusi. Seluruh pokja memaparkan kemajuannya disertai data
pendukung yang berhasil disusunnya. Dalam kesempatan ini juga dibahas
tentang sinkronisasi intervensi sekaligus kemungkinan sinergi antar
klaster. Harmonisasi intervensi dan prakarsa lain yang berhubungan
dengan klaster, memunculkan kebutuhan untuk membangun forum
kolaborasi lintas klaster. Selain itu, perlu ditumbuhkan kesadaran akan
peningkatan kapasitas inovasi, baik itu inovasi yang bersifat umum dan
yang berhubungan dengan klaster spesifik. Forum kolaborasi tersebut
kemudian disusun/dibentuk dari seluruh pokja dan jika perlu ditambah
dengan anggota lain yang dianggap memiliki kapasitas memadai. Sedapat
mungkin anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari komisi yang
relevan perlu dimasukkan dalam daftar kandidat. Forum tersebut dapat
disebut sebagai “Dewan Daya Saing” yang melengkapi kehadiran beberapa
lembaga daerah yang terbentuk sebelumnya.
Pleno
• Partisipan: seluruh pokja
yang ada
• Agenda: Informasi
inovatif; Penajaman
agenda intervensi; Dewan
daya saing
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Dewan Daya Saing. Topik ini biasanya cukup menyita perhatian,
karena selain merupakan barang baru, juga melibatkan aspek
kelembagaan yang terkadang sangat sensitif. Diskusi-diskusi
kecil tentang “dewan” perlu dilakukan secara intensif setelah
pertemuan 9 ini. Siapkan beberapa konsep naskah surat
pembentukan “dewan”, termasuk langkah legislasinya. Disiapkan
pula undangan buat kandidat anggota DPDS.
b. Data inovatif. Biasanya, data yang tersedia di daerah
(kalaupun pernah disusun), belum mendukung ke arah
pencapaian kapasitas inovatif. Setelah lingkup dan format
didiskusikan di pertemuan 9, sebaiknya segera dilakukan
pencatatan tentang data tersebut, walaupun belum terlalu
lengkap.
c. Pokja klaster. Kelompok kerja klaster yang telah terbentuk
perlu didampingi dalam memperoleh data, karena selain
merupakan tugas baru, juga terdapat cara pandang baru,
terutama dalam melihat hubungan antar entitas pada klaster.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Partisipan pertemuan ini adalah calon/kandidat anggota Dewan
Daya Saing yang telah ditentukan pada pertemuan terdahulu.
Dengan pertimbangan yang akan dijelaskan berikut, anggota
legislatif dan biro hukum pemda perlu diundang.
Anggota dewan daya saing dan susunan organisasinya ditetapkan
setelah dilakukan konfirmasi terhadap seluruh calon anggota.
Format legal dari dewan ini didiskusikan agar dicapai hasil yang
realistis. Jika format peraturan daerah (perda) sulit dicapai,
dapat digunakan surat keputusan kepala daerah (bupati/walikota)
sebagai dokumen pengukuhannya.
Penetapan
anggota Dewan
Daya Saing dan
Formalisasi
dewan daya saing
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Dokumen DPDS. Pembentukan DPDS ini juga agak
memakan waktu. Dokumen pendukung perlu
disiapkan, berisi latar belakang, daftar nama
kandidat anggota dan draft SK kepala daerah.
b. Finalisasi. Lakukan diskusi tuntas dengan pejabat
terkait (mis. ka bappeda, sekda) untuk proses
pengukuhan DPDS.
c. Pelantikan. Atur waktu yang cocok untuk pelantikan
anggota DPDS.
d. Publikasi. Sebarluaskan peristiwa pembentukan
DPDS ini kepada daerah lain, terutama daerah mitra
utama.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Dewan daya saing yang telah diresmikan keberadaannya
melakukan pertemuan dengan seluruh aktivis pokja klaster.
Sinkronisasi prakarsa klaster kembali didiskusikan di sini
dengan penekanan kepada hal-hal yang lebih inovatif.
Dewan daya saing kemudian mulai merancang agenda
strategis dengan mempertimbangkan dinamika klaster,
kondisi umum daerah serta dikaitkan dengan isu
kontemporer yang dianggap perlu ditanggapi atau
kecenderungan-kecenderungan yang perlu diantisipasi.
Presentasi agenda
tindak klaster,
diselenggarakan oleh
dewan daya saing
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Rapat DPDS. Setelah menyelenggarakan pertemuan
dengan seluruh pokja klaster, DPDS melakukan
pertemuan untuk mulai merumuskan agenda tindak
yang meliputi tema peningkatan daya saing daerah.
Perlu diperhatikan bahwa suatu daerah berdaya
saing karena dukungan semua klaster yang kuat dan
bukan hanya mengandalkan satu klaster saja. Rapat
dilakukan beberapa kali untuk menggali semua
potensi yang ada dalam daerah tersebut.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Segenap hasil diskusi maupun temuan-temuan selama
proses berprakarsa perlu diolah untuk menyusun rencana
tindak dewan dan ditetapkan sebagai acuan kerja dewan.
Seluruh proses yang dilakukan oleh dewan daya saing, harus
memunculkan dokumen rekomendasi kepada pemerintah
daerah dan dilakukan pada jangka pendek. Pertimbangan
“waktu” ini penting, untuk memberi kesempatan bagi proses
legislasi dokumen perencanaan daerah.
Rencana tindak
dewan daya saing
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Finalisasi. Rencana tindak dewan daya saing
dimatangkan dan dijadikan dokumen resmi DPDS.
b. Pemilahan. Rencana tindak dipilah untuk menentukan
agenda yang akan dirumuskan menjadi usulan
kebijakan dan agenda yang cukup diusulkan kepada
lembaga kunci terkait.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Salah satu fungsi DPDS adalah menyusun usulan kepada
pemerintah daerah untuk upaya peningkatan daya saing.
Setelah beberapa waktu bekerja, dianggap cukup informasi
yang diperolehnya, sehingga dapat menyusun usulan.
Pertemuan ini mendiskusikan tentang format usulan dan
beberapa substansi dokumen rencana.
Penyusunan usulan
DPDS tentang
kebijakan daerah
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Notulen. Cetak hasil rapat terdahulu dan bagikan
kepada lembaga terkait.
b. Diskusi kecil. Gagasan tentang usulan kebijakan
didiskusikan dengan lembaga terkait secara
individual. Dilakukan secara serial maupun paralel
dengan rekaman diskusi yang terstruktur.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kelompok kerja klaster industri spesifik merupakan simpul
utama kegiatan ekonomi daerah. Dewan Daya Saing
melakukan pembingkaian terhadap segala dinamika yang ada
melalui diskusi dengan kelompok kerja.
Rapat kerja DPDS
dengan seluruh
pokja klaster
industri spesifik
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Rangkuman. Hasil rapat kerja dirangkum dan
dijadikan rujukan untuk menyusun/ melengkapi
usulan DPDS
b. Draft Usulan. Usulan dijilid dan dijadikan bahan
untuk pertemuan 15
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Segenap hasil diskusi maupun gagasan yang muncul selama
proses penyusunan dikemas dalam bentuk rancangan usulan.
Dinamika yang belum terungkap dalam dinamika klaster
perlu dimunculkan untuk lebih merangsang proses inovasi.
Finalisasi dokumen
usulan kebijakan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Sinkronisasi. Segenap dokumen rujukan dibahas dan
dipelajari formatnya.
b. Basis data. Lakukan diskusi khusus tentang data /
informasi yang mendukung inovasi. Capaian tentang
data inovatif ini kemudian diusulkan untuk diukur
secara periodik.
c. Peningkatan kapasitas. Karena seluruh proses
peningkatan daya saing merupakan agenda yang
relatif baru, perlu disusun juga rencana/ agenda
untuk melakukan peningkatan kapasitas (capacity
building) bagi seluruh aparat daerah.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Proses formalisasi usulan beserta mekanisme adopsi-nya,
perlu didiskusikan dengan pihak yang berkompeten untuk
itu, seperti Biro hukum & organisasi, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dlsb.
Biasanya kegiatan ini tidak terlalu sinkron dengan jadual
penyusunan dokumen rencana daerah (RPJMD), namun
dapat dilakukan lewat mekanisme penyusunan dokumen
daerah yang lain (mis. SK Bupati/ Walikota)
Rapat kerja
dengan tim
penyusun kebijakan
daerah (DPRD,
Bappeda, Biro
hukum &
organisasi)
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Perbaikan. Jika ada hasil pertemuan 16 yang
mengharuskan perubahan dokumen maka dokumen
usulan diperbaiki dan kemudian dijilid.
b. Adopsi. Tim penyusun dokumen rencana daerah mulai
melakukan adopsi usulan DPDS ke dalam dokumen
rencana daerah.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Tim penyusun dokumen rencana daerah memaparkan draft
dokumen rencana daerah hasil adopsi usulan DPDS.
Adopsi usulan pada langkah 16 dilakukan dengan
mempertimbangkan jadual penyusunan dokumen, termasuk
mekanisme penyampaiannya.
Mungkin saja, usulan dilewatkan beberapa mekanisme yang
tersedia. Misalnya, sebagian gagasan diusulkan menjadi
Perda dan sebagian lagi melalui Surat Keputusan kepala
Daerah.
Adopsi usulan
DPDS ke dalam
dokumen rencana
daerah
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
a. Diseminasi. Dokumen rencana daerah yang baru
disebar-luaskan kepada lembaga-lembaga daerah dan
lembaga lain yang dianggap perlu.
b. Pemantauan. Susun agenda pemantauan dan
pengendalian, bersama dengan seluruh anggota
DPDS.
Lanjutan
Langkah dan Dokumen Panduan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
1
2
3
4
1
2
3
4
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kapasitas
inovatif dan
standar hidup
Topik
Lokasi
Klaster
Industri
Referensi
kebijakan
Lingkungan
Usaha
Isu penting
pembangunan
ekonomi
Pergeseran
Daya Saing
Tahapan
ekonomi
Ilustrasi
perkuatan KI
Inisiasi
peningkatan
daya saing Rambu
kebijakan
kontemporer
regionalRantai nilai
perbandingan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
6
65
5Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kapasitas
inovatif dan
standar hidup
Topik
Lokasi
Klaster
Industri
Referensi
kebijakan
Lingkungan
Usaha
Isu penting
pembangunan
ekonomi
Pergeseran
Daya Saing
Tahapan
ekonomi
Ilustrasi
perkuatan KI
Inisiasi
peningkatan
daya saing Rambu
kebijakan
kontemporer
regionalRantai nilai
perbandingan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Diskusi Kelompok FokusDiskusi Kelompok Fokus
Strategi Pengembangan Daya Saing Ekonomi
Daerah Melalui Penguatan Klaster Industri
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
22
3344
55
11
DD
telebiro.bandung0@clubmember.org Kawi Boedisetio
Enlightenment Series
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
9
10
9
10
7
8
7
8
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
SurvaiSurvai
Pedoman untuk pelaksanaan
survai dasar bagi perkuatan
klaster industri menuju
daya saing
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Rekaman hasil
Diskusi Kelompok
Fokus
Rekaman hasil
Diskusi Kelompok
Fokus
Tempat/WaktuTempat/Waktu
Judul klasterJudul klasterStrategi Pengembangan Daya
Saing Ekonomi Daerah
Melalui Penguatan Klaster
Industri
Strategi Pengembangan Daya
Saing Ekonomi Daerah
Melalui Penguatan Klaster
Industri
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Diskusi Kelompok FokusDiskusi Kelompok Fokus
Strategi Pengembangan Daya Saing Ekonomi
Daerah Melalui Penguatan Klaster Industri
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pertemuan Kelompok Kerja KlasterPertemuan Kelompok Kerja Klaster
pertama
Hasil survai
Proyek : Survai diagnostik kapal rakyat
Sponsor : Direktorat Industri Kecil dan Menengah, Departemen Perindustrian
Waktu : Agustus 2006 – Oktober 2006
Titik masuk : Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan
(merupakan bagian dari survai yang lebih luas dengan titik masuk di
provinsi Riau, Kalsel, Jateng, Jatim dan Bali)
Tim survai : 1. Asep Efendi
Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil
Departemen Perindustrian Republik Indonesia
2. Ade Abdurachman
3. Novia Aferida
4. Asdar Marsuki
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kondisi
permintaan
Strategi
perusahaan dan
persaingan
Kebijakan
inovasi
persediaan
“pengetahuan”
nasional
Sumberdaya
inovasi
Kualitas hubungan
Faktor kondisi
Industri pendukung
dan terkait
Infrastruktur inovasi
umum
Infrastruktur inovasi
umum
Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik
Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik
Kondisi
permintaan
Strategi
perusahaan dan
persaingan
Kebijakan
inovasi
persediaan
“pengetahuan”
nasional
Sumberdaya
inovasi
Kualitas hubungan
Faktor kondisi
Industri pendukung
dan terkait
Infrastruktur inovasi
umum
Infrastruktur inovasi
umum
Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik
Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik
KemakmuranKemakmuran
Daya Saing
(Produktivitas)
Daya Saing
(Produktivitas)
Kapasitas InovatifKapasitas Inovatif
KemakmuranKemakmuran
Daya Saing
(Produktivitas)
Daya Saing
(Produktivitas)
Kapasitas InovatifKapasitas Inovatif
Kerangka
umum
Lemb Iptek
& UKM
Kolaborasi
Inovasi
Budaya
inovasi
SI & KI
Penyelaras
-an global
1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4
A B C D E F
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
13
14
13
14
11
12
11
12
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
16
17
16
17
15
15
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Rentang Waktu dan Dokumen Akhir
dokumenrentang waktu
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
langkah
minggu
Rentang Waktu
Gambaran tentang rentang waktu selama proses prakarsa dilakukan
17 langkah
67
minggu
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Rentang Waktu
1 1 0 2 2 4 9 4
1 1 2 3 7 4 4 4
Jarak waktu minimum yang disarankan antar pertemuan (minggu).
Pertimbangkan proses paska pertemuan untuk menetapkan
pertemuan berikutnya.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Dokumen pada akhir prakarsa
 Dokumen legal-aspek Tim Klaster spesifik
 Dokumen rencana tindak Tim Klaster spesifik
 Dokumen basis data klaster spesifik
 Dokumen panduan pemutakhiran data klaster spesifik
 Dokumen legal-aspek Dewan Pengembangan Daya Saing
Daerah (atau nama lain)
 Dokumen rencana tindak Dewan Pengembangan Daya Saing
Daerah (atau nama lain)
 Dokumen rencana daerah yang sudah mengadopsi usulan
DPDS (atau nama lain).
 Dokumen basis data inovasi daerah
 Dokumen panduan pemutakhiran data inovasi daerah
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Mulai dibuat
23/04/2006
Fonts tambahan
Arial Rounded MT Bold
Comic Sans MS
Technical
Jumlah halaman
56
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kawi Boedisetio
+62 817 219 755
telebiro.bandung0@clubmember.org
kawi.4shared.com

Contenu connexe

En vedette

Kb survai-12
Kb survai-12Kb survai-12
Kb survai-12PUPUK
 
Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07PUPUK
 
KB pengetahuan tradisional-02
KB pengetahuan tradisional-02KB pengetahuan tradisional-02
KB pengetahuan tradisional-02PUPUK
 
Kb jamur merang-r4
Kb jamur merang-r4Kb jamur merang-r4
Kb jamur merang-r4PUPUK
 
KB under cover-03
KB under cover-03KB under cover-03
KB under cover-03PUPUK
 
Kb csr &-daya_saing-03
Kb csr &-daya_saing-03Kb csr &-daya_saing-03
Kb csr &-daya_saing-03PUPUK
 
KB input-output table-r05
KB input-output table-r05KB input-output table-r05
KB input-output table-r05PUPUK
 
KB Kerjasama-07
KB Kerjasama-07KB Kerjasama-07
KB Kerjasama-07PUPUK
 
Kb kacang gurandil
Kb kacang gurandilKb kacang gurandil
Kb kacang gurandilPUPUK
 
KB kacang pongkor-01
KB kacang pongkor-01KB kacang pongkor-01
KB kacang pongkor-01PUPUK
 
KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03PUPUK
 
KB short statements-05
KB short statements-05KB short statements-05
KB short statements-05PUPUK
 
KB profil kegiatan-08
KB profil kegiatan-08KB profil kegiatan-08
KB profil kegiatan-08PUPUK
 
KB Kaidah Pelaksanaan-04
KB Kaidah Pelaksanaan-04KB Kaidah Pelaksanaan-04
KB Kaidah Pelaksanaan-04PUPUK
 
KB Kap Inovasi-04
KB Kap Inovasi-04KB Kap Inovasi-04
KB Kap Inovasi-04PUPUK
 
KB pohon industri-19
KB pohon industri-19KB pohon industri-19
KB pohon industri-19PUPUK
 

En vedette (16)

Kb survai-12
Kb survai-12Kb survai-12
Kb survai-12
 
Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07
 
KB pengetahuan tradisional-02
KB pengetahuan tradisional-02KB pengetahuan tradisional-02
KB pengetahuan tradisional-02
 
Kb jamur merang-r4
Kb jamur merang-r4Kb jamur merang-r4
Kb jamur merang-r4
 
KB under cover-03
KB under cover-03KB under cover-03
KB under cover-03
 
Kb csr &-daya_saing-03
Kb csr &-daya_saing-03Kb csr &-daya_saing-03
Kb csr &-daya_saing-03
 
KB input-output table-r05
KB input-output table-r05KB input-output table-r05
KB input-output table-r05
 
KB Kerjasama-07
KB Kerjasama-07KB Kerjasama-07
KB Kerjasama-07
 
Kb kacang gurandil
Kb kacang gurandilKb kacang gurandil
Kb kacang gurandil
 
KB kacang pongkor-01
KB kacang pongkor-01KB kacang pongkor-01
KB kacang pongkor-01
 
KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03
 
KB short statements-05
KB short statements-05KB short statements-05
KB short statements-05
 
KB profil kegiatan-08
KB profil kegiatan-08KB profil kegiatan-08
KB profil kegiatan-08
 
KB Kaidah Pelaksanaan-04
KB Kaidah Pelaksanaan-04KB Kaidah Pelaksanaan-04
KB Kaidah Pelaksanaan-04
 
KB Kap Inovasi-04
KB Kap Inovasi-04KB Kap Inovasi-04
KB Kap Inovasi-04
 
KB pohon industri-19
KB pohon industri-19KB pohon industri-19
KB pohon industri-19
 

Similaire à KB FGD-0-r12

Kb inno participative-02
Kb inno participative-02Kb inno participative-02
Kb inno participative-02PUPUK
 
Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03PUPUK
 
Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04PUPUK
 
KB tactics-02
KB tactics-02KB tactics-02
KB tactics-02PUPUK
 
KB inno facilitator-03
KB inno facilitator-03KB inno facilitator-03
KB inno facilitator-03PUPUK
 
lingkar belajar guru 3 proposal.pptx
lingkar belajar guru 3 proposal.pptxlingkar belajar guru 3 proposal.pptx
lingkar belajar guru 3 proposal.pptxsakranramli
 
Kb cluster pocket-06
Kb cluster pocket-06Kb cluster pocket-06
Kb cluster pocket-06PUPUK
 
KB cluster pocket-07
KB cluster pocket-07KB cluster pocket-07
KB cluster pocket-07PUPUK
 
KB Penerapan Kaidah-02
KB Penerapan Kaidah-02KB Penerapan Kaidah-02
KB Penerapan Kaidah-02PUPUK
 
Menyusun Rencana Kerja RKDD-1.pptx
Menyusun Rencana Kerja RKDD-1.pptxMenyusun Rencana Kerja RKDD-1.pptx
Menyusun Rencana Kerja RKDD-1.pptxriaskatupu
 
Rancangan Aktualisasi.docx
Rancangan Aktualisasi.docxRancangan Aktualisasi.docx
Rancangan Aktualisasi.docxharioski
 
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanPembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
KB whitebook-03
KB whitebook-03KB whitebook-03
KB whitebook-03PUPUK
 
laporan kegiatan training-imron-01
laporan kegiatan training-imron-01laporan kegiatan training-imron-01
laporan kegiatan training-imron-01Imraan Muslim
 
KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04PUPUK
 
PANDUAN KEGIATAN DALAM RANGKA PENGISIAN LKE ZI 2023.pptx
PANDUAN KEGIATAN DALAM RANGKA PENGISIAN LKE ZI 2023.pptxPANDUAN KEGIATAN DALAM RANGKA PENGISIAN LKE ZI 2023.pptx
PANDUAN KEGIATAN DALAM RANGKA PENGISIAN LKE ZI 2023.pptxIkrarSabangsa
 
KB Agenda Jembrana-01
KB Agenda Jembrana-01KB Agenda Jembrana-01
KB Agenda Jembrana-01PUPUK
 
Pra Raker 03 Juni 2023 (1).pptx
Pra Raker 03 Juni 2023 (1).pptxPra Raker 03 Juni 2023 (1).pptx
Pra Raker 03 Juni 2023 (1).pptxa_ziz
 
Profil bidang program humas dan kerjasama
Profil bidang program humas dan kerjasamaProfil bidang program humas dan kerjasama
Profil bidang program humas dan kerjasamaMamik Ht
 

Similaire à KB FGD-0-r12 (20)

Kb inno participative-02
Kb inno participative-02Kb inno participative-02
Kb inno participative-02
 
Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03
 
Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04
 
KB tactics-02
KB tactics-02KB tactics-02
KB tactics-02
 
KB inno facilitator-03
KB inno facilitator-03KB inno facilitator-03
KB inno facilitator-03
 
lingkar belajar guru 3 proposal.pptx
lingkar belajar guru 3 proposal.pptxlingkar belajar guru 3 proposal.pptx
lingkar belajar guru 3 proposal.pptx
 
Kb cluster pocket-06
Kb cluster pocket-06Kb cluster pocket-06
Kb cluster pocket-06
 
KB cluster pocket-07
KB cluster pocket-07KB cluster pocket-07
KB cluster pocket-07
 
KB Penerapan Kaidah-02
KB Penerapan Kaidah-02KB Penerapan Kaidah-02
KB Penerapan Kaidah-02
 
MONEV.ppt
MONEV.pptMONEV.ppt
MONEV.ppt
 
Menyusun Rencana Kerja RKDD-1.pptx
Menyusun Rencana Kerja RKDD-1.pptxMenyusun Rencana Kerja RKDD-1.pptx
Menyusun Rencana Kerja RKDD-1.pptx
 
Rancangan Aktualisasi.docx
Rancangan Aktualisasi.docxRancangan Aktualisasi.docx
Rancangan Aktualisasi.docx
 
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanPembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
KB whitebook-03
KB whitebook-03KB whitebook-03
KB whitebook-03
 
laporan kegiatan training-imron-01
laporan kegiatan training-imron-01laporan kegiatan training-imron-01
laporan kegiatan training-imron-01
 
KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04
 
PANDUAN KEGIATAN DALAM RANGKA PENGISIAN LKE ZI 2023.pptx
PANDUAN KEGIATAN DALAM RANGKA PENGISIAN LKE ZI 2023.pptxPANDUAN KEGIATAN DALAM RANGKA PENGISIAN LKE ZI 2023.pptx
PANDUAN KEGIATAN DALAM RANGKA PENGISIAN LKE ZI 2023.pptx
 
KB Agenda Jembrana-01
KB Agenda Jembrana-01KB Agenda Jembrana-01
KB Agenda Jembrana-01
 
Pra Raker 03 Juni 2023 (1).pptx
Pra Raker 03 Juni 2023 (1).pptxPra Raker 03 Juni 2023 (1).pptx
Pra Raker 03 Juni 2023 (1).pptx
 
Profil bidang program humas dan kerjasama
Profil bidang program humas dan kerjasamaProfil bidang program humas dan kerjasama
Profil bidang program humas dan kerjasama
 

Plus de PUPUK

KB innovative financing-02
KB innovative financing-02KB innovative financing-02
KB innovative financing-02PUPUK
 
KB inclusive business-02
KB inclusive business-02KB inclusive business-02
KB inclusive business-02PUPUK
 
KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20PUPUK
 
KB oyama &-yufuin-02
KB oyama &-yufuin-02KB oyama &-yufuin-02
KB oyama &-yufuin-02PUPUK
 
KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36PUPUK
 
KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05PUPUK
 
KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02PUPUK
 
KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03PUPUK
 
KB FGD-3-r05
KB FGD-3-r05KB FGD-3-r05
KB FGD-3-r05PUPUK
 
KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19PUPUK
 
KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25PUPUK
 
KB greenbook-3-ind-06
KB greenbook-3-ind-06KB greenbook-3-ind-06
KB greenbook-3-ind-06PUPUK
 
KB studipasar-04
KB studipasar-04KB studipasar-04
KB studipasar-04PUPUK
 
KB san ojego-07
KB san ojego-07KB san ojego-07
KB san ojego-07PUPUK
 
KB migrasi-03
KB migrasi-03KB migrasi-03
KB migrasi-03PUPUK
 
KB lembar kerja_CSR-02
KB lembar kerja_CSR-02KB lembar kerja_CSR-02
KB lembar kerja_CSR-02PUPUK
 
KB pelatihan basis-data-02
KB pelatihan basis-data-02KB pelatihan basis-data-02
KB pelatihan basis-data-02PUPUK
 
KB techno pemuda-04
KB techno pemuda-04KB techno pemuda-04
KB techno pemuda-04PUPUK
 
KB Cluster Game-08
KB Cluster Game-08KB Cluster Game-08
KB Cluster Game-08PUPUK
 
KB campaign-05
KB campaign-05KB campaign-05
KB campaign-05PUPUK
 

Plus de PUPUK (20)

KB innovative financing-02
KB innovative financing-02KB innovative financing-02
KB innovative financing-02
 
KB inclusive business-02
KB inclusive business-02KB inclusive business-02
KB inclusive business-02
 
KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20
 
KB oyama &-yufuin-02
KB oyama &-yufuin-02KB oyama &-yufuin-02
KB oyama &-yufuin-02
 
KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36
 
KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05
 
KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02
 
KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03
 
KB FGD-3-r05
KB FGD-3-r05KB FGD-3-r05
KB FGD-3-r05
 
KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19
 
KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25
 
KB greenbook-3-ind-06
KB greenbook-3-ind-06KB greenbook-3-ind-06
KB greenbook-3-ind-06
 
KB studipasar-04
KB studipasar-04KB studipasar-04
KB studipasar-04
 
KB san ojego-07
KB san ojego-07KB san ojego-07
KB san ojego-07
 
KB migrasi-03
KB migrasi-03KB migrasi-03
KB migrasi-03
 
KB lembar kerja_CSR-02
KB lembar kerja_CSR-02KB lembar kerja_CSR-02
KB lembar kerja_CSR-02
 
KB pelatihan basis-data-02
KB pelatihan basis-data-02KB pelatihan basis-data-02
KB pelatihan basis-data-02
 
KB techno pemuda-04
KB techno pemuda-04KB techno pemuda-04
KB techno pemuda-04
 
KB Cluster Game-08
KB Cluster Game-08KB Cluster Game-08
KB Cluster Game-08
 
KB campaign-05
KB campaign-05KB campaign-05
KB campaign-05
 

Dernier

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 

Dernier (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

KB FGD-0-r12

  • 1. Wieke Irawati Kodri fe_bandung@yahoo.com Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Langkah-Langkah Implementasi Prakarsa Peningkatan Daya Saing Daerah
  • 2. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Prakarsa peningkatan daya saing daerah membutuhkan rangkaian langkah yang cukup memakan waktu. Langkah-langkah implementasi prakarsa perlu didampingi secara intensif. Selain mengenalkan proses sistematis untuk melakukan perencanaan kegiatan, kelembagaan di tingkat lokal juga perlu dibenahi dan diperkuat. DASAR
  • 3. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Berprakarsa melakukan peningkatan daya saing daerah membutuhkan LANGKAH- LANGKAH KECIL yang tersusun secara sistematis sehingga tercapai efektivitas yang optimum.
  • 4. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Langkah-langkah berikut meru- pakan rangkaian pertemuan yang dapat dijadikan tonggak (milestones) selama proses prakarsa inisiasi peningkatan daya saing daerah. 13 14 15 16 17 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Navigasi Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. SK Kelompok Kerja. Kelompok kerja klaster yang terbentuk perlu disahkan atau dilegalkan melalui surat keputusan kepala daerah. Untuk itu draft SK harus didiskusikan dengan instansi yang terkait untuk menyesuaikan dengan proses administrasi dan proses hukum daerah. b. Diskusi dengan kepala daerah. Jika pada proses sebelumnya kepala daerah belum terlibat secara langsung, maka ini saatnya untuk berdiskusi lebih dalam dengannya. Jika dirasakan perlu, disampaikan juga tentang lembaga kolaboratif lainnya yang akan dibentuk, yakni dewan daya saing. c. Format basis data. Karena data merupakan dasar segala tindakan yang akan dilakukan, maka format yang telah didiskusikan perlu dipertajam sekaligus dirancang mekanisme perolehannya. Upaya khusus diperlukan, terutama tentang penugasan personel untuk melakukannya. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Ini merupakan pertemuan kelompok kerja klaster yang pertama. Biasanya susunan anggota pokja yang didiskusikan pada pertemuan sebelumnya, belum dapat dikatakan “resmi” karena berbagai hal seperti belum dapat hadir, belum dihubungi dlsb. Untuk itu perlu dilakukan konfirmasi ulang terhadap seluruh anggota pokja. Selain itu, perlu didiskusikan juga tentang formalisasi pokja beserta dengan tata kerjanya sehingga mereka dapat bekerja dengan nyaman. Dalam kesempatan ini juga perlu ditetapkan penyusunan basis data sebagai agenda pertama dari sekretariat pokja. Diskusi pokja: • Konfirmasi anggota pokja • formalisasi lembaga • tata kerja • basis data Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org FGD-1. Goal: pemahaman tentang daya saing daerah dan landasan klaster industri serta penetapan tema klaster spesifik FGD-2. Goal: terbentuk prakarsa perkuatan klaster yang dikawal oleh kelompok kerja klaster spesifik Diskusi pokja: • Konfirmasi peta pelaku • Data dasar • Penajaman rencana tindak lanjut Diskusi pokja: • Konfirmasi anggota pokja • formalisasi lembaga • tata kerja • basis data Urutan pertemuan yang merupakan tonggak capaian langkah-langkah implementasi prakarsa Nomor pertemuan Butir-butir proses diskusi Penjelasan tentang proses diskusi, latar belakang dan petunjuk. Langkah-langkah yang perlu diambil setelah pertemuan.
  • 5. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Langkah-langkah berikut meru- pakan rangkaian pertemuan yang dapat dijadikan tonggak (milestones) selama proses prakarsa inisiasi peningkatan daya saing daerah. 13 14 15 16 17
  • 6. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Diskusi dengan pihak yang mau dan mampu melakukan prakarsa. Contoh: Bappeda, swasta besar, divisi comdev perusahaan besar, asosiasi. Tentukan kelompok pemangku kepentingan kunci pada wilayah tersebut. Dengan pihak pemrakarsa, rencanakan FGD-1 Diskusi dengan kelompok kecil, pemangku kepentingan di wilayah tersebut. Diskusi dilakukan beberapa kali dalam kelompok homogen.
  • 7. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org FGD-1. Goal: pemahaman tentang daya saing daerah dan landasan klaster industri serta penetapan tema klaster spesifik FGD-2. Goal: terbentuk prakarsa perkuatan klaster yang dikawal oleh kelompok kerja klaster spesifik Diskusi pokja: • Konfirmasi peta pelaku • Data dasar • Penajaman rencana tindak lanjut Diskusi pokja: • Konfirmasi anggota pokja • formalisasi lembaga • tata kerja • basis data
  • 8. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Pleno • Partisipan: seluruh pokja yang ada • Agenda: Informasi inovatif; Penajaman agenda intervensi; Dewan daya saing Penetapan anggota dewan daya saing dan Formalisasi dewan daya saing Rencana tindak dewan daya saing Presentasi agenda tindak klaster, diselenggarakan oleh dewan daya saing
  • 9. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Penyusunan usulan DPDS tentang kebijakan daerah Rapat kerja DPDS dengan seluruh pokja klaster industri spesifik Rapat kerja dengan tim penyusun kebijakan daerah (dprd, bappeda, biro hukum & organisasi) Finalisasi dokumen usulan kebijakan
  • 11. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Diskusi dengan pihak yang mau dan mampu melakukan prakarsa. Contoh: Bappeda, swasta besar, divisi comdev perusahaan besar, asosiasi. Dalam konteks daya saing, ada beberapa pihak yang dapat diajak diskusi. Karena hal ini merupakan pendekatan yang relatif baru, diskusi sebaiknya dilakukan dalam kelompok kecil. Diskusi diperdalam hanya jika terdapat minat dari mitra diskusi. Dalam tahap ini dilakukan sinkronisasi misi antara pihak yang berprakarsa. Mampu melakukan prakarsa diberi makna minimum, yakni mampu mengundang pihak lain serta mampu menyelenggarakan pertemuan.
  • 12. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Kumpulkan data daerah. Untuk mulai memahami situasi daerah sasaran, perlu dicari data yang terkini melalui sumber sekunder. Sumber dari media masa sangat berguna untuk mencari perkembangan aktual. b. Lakukan komunikasi. Hubungan dengan contact person di daerah perlu mulai dilakukan melalui media komunikasi yang tersedia dan dirasakan nyaman bagi kedua belah pihak (mis. Telpon, SMS). Jika perlu kirimkan dokumen sederhana yang dibutuhkan daerah dan muncul pada pertemuan 1.
  • 13. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Setelah diskusi 1 telah dilalui dan pemrakarsa memiliki minat untuk meningkatkan daya saing daerah, proses dilanjutkan dengan penentuan pemangku kepentingan kunci (key stakeholder). Di suatu wilayah/daerah, biasanya terdapat beberapa pihak yang dapat dikatakan pemangku kepentingan kunci (PKK) terhadap pembangunan daerah. PKK ini dapat saja merupakan wakil dari kelompok, tapi dapat juga merupakan seseorang yang dianggap berpengaruh. Susun daftar tentang kelompok ini untuk melakukan pertemuan. Tentukan kelompok pemangku kepentingan kunci pada wilayah tersebut.
  • 14. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Buat kontak. Mulai membangun kontak dengan kelompok PKK di daerah. Usahakan untuk menghubungi pimpinannya. Minta bantuan kepada pemrakarsa sebagai “pengetuk pintu”. b. Buat jadual. Susun jadual pertemuan dengan masing-masing kelompok. Satu hari dapat dilakukan dua sampai tiga pertemuan.
  • 15. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Setelah kelompok PKK ditentukan, lakukan diskusi dengan kelompok-kelompok tersebut dalam kelompok yang relatif homogen. Anggota kelompok diskusi tetap kecil, dan sebaiknya dilakukan di tempat mereka bermarkas. Kegiatan ini sebenarnya merupakan survai awal, sehingga suasananya mirip dengan kunjungan biasa. Dalam diskusi kecil tersebut dilakukan eksplorasi tentang isu-isu menonjol di seputar tema PKK. Perlu diingat bahwa PKK dapat berupa pelaku usaha, penentu kebijakan atau lembaga pendukung. Diskusi dengan kelompok kecil, pemangku kepentingan di wilayah tersebut. Diskusi dilakukan beberapa kali dalam kelompok homogen.
  • 16. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Pembuatan notulen pertemuan. Buat dokumen tertulis tentang rekaman setiap pertemuan, termasuk daftar partisipan. b. Siapkan presentasi. Rekaman berbagai pertemuan dengan kelompok PKK dirangkum dalam presentasi yang mudah untuk dikomunikasikan (mis. menggunakan powerpoint, impress dlsb). Jangan terlalu banyak, cukup 3 atau 4 slides. Dokumen ini digunakan untuk membantu pertemuan 4.
  • 17. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Setelah melakukan diskusi dengan kelompok-kelompok homogen, kita dapat melakukan diskusi lagi dengan kelompok pemrakarsa untuk melakukan perencanaan kegiatan diskusi kelompok terfokus (Focused Group Discussion). Rencana pelaksanaan FGD ini disusun berdasarkan tema utama “peningkatan daya saing daerah”. Dengan pihak pemrakarsa, rencanakan FGD-1
  • 18. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Penyusunan naskah undangan. Naskah undangan perlu disiapkan khusus agar partisipan memahami maksud dan tujuan pertemuan. Lengkapi dengan penjelasan singkat tentang pertemuan b. Penetapan/penyusunan daftar partisipan. Senarai partisipan dihubungi terlebih dahulu untuk menjamin kehadirannya. Pertimbangkan untuk menghadirkan pemangku kepentingan yang didiskusikan pada butir e. c. Pemilihan lokasi/ruangan. Tentukan dan siapkan lokasi pertemuan (lihat dokumen panduan). Lokasi (tuan rumah, gedung, alamat) serta tata ruang sangat menentukan keberhasilan pertemuan. d. Penyiapan bahan pendukung diskusi. Siapkan secara lengkap seluruh bahan pendukung, termasuk „template‟ diskusi. e. Penyiapan data awal. Siapkan segala data tentang kondisi perekonomian daerah. Format data dapat saja beragam, yang penting mencerminkan kondisi faktual. Akan lebih baik jika survai awal ini sudah menyoroti hubungan antar pelaku di daerah.
  • 19. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Diskusi Kelompok Fokus ini merupakan lokakarya partisipatif yang diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan kunci yang telah disusun pada langkah 4. Jangan lupa melibatkan pihak legislatif dalam proses ini. Alur acara beserta tahapannya dapat dibaca pada dokumen terpisah. Karena mengandung substansi perubahan paradigma maka dibutuhkan waktu cukup lama untuk langkah 5 ini. Penetapan tema klaster spesifik ini disertai dengan penyusunan pemangku kepentingan kunci untuk masing- masing klaster. FGD-1. Goal: pemahaman tentang daya saing daerah dan landasan klaster industri serta penetapan tema klaster spesifik
  • 20. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Kaji ulang. Tema klaster yang telah ditetapkan dikaji ulang dengan mempertimbangkan beberapa data / informasi yang telah terkumpul sebelumnya. Berikan nama yang khusus kepada tema klaster dengan mempertimbangkan “nilai jual” serta mencerminkan keunikan lokal. b. Buat sketsa. Diagram pelaku dalam klaster mulai disusun. Diagram ini berguna untuk memandu FGD klaster yang akan dilakukan. c. Buat strategi pelaksanaan. Karena tema klaster dapat lebih dari satu, jadual pelaksanaan FGD perlu diatur. Sebaiknya FGD klaster dimulai dari kelompok yang lebih “bersemangat” atau memiliki keinginan untuk meningkatkan daya saing. d. Siapkan template. Untuk memudahkan proses perekaman proses diskusi pada FGD klaster, disiapkan template yang disesuaikan dengan tahapan/alur diskusi. e. Siapkan material pendukung. Siapkan material/ peralatan pendukung diskusi. Jangan lupa siapkan Compact Disc kosong beserta pembakarnya untuk merekam materi diskusi dan kemudian membagikan kepada partisipan diskusi.
  • 21. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Setelah ditetapkan tema klaster spesifik, proses pembahasan dilanjutkan secara terpisah, disesuaikan dengan jumlah klaster. Prakarsa untuk melakukan perkuatan klaster perlu dikawal oleh suatu kelompok kerja lintas pelaku yang dibentuk/disusun dari pemangku kepentingan kunci pada masing-masing klaster. Pada akhir tahap ini, ditentukan waktu pertemuan kelompok kerja serta agenda pertemuannya. Lihat dokumen terpisah untuk alur rinci dari tahap ini. FGD-2. Goal: terbentuk prakarsa perkuatan klaster yang dikawal oleh kelompok kerja klaster spesifik
  • 22. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Konfirmasi dokumen. Pastikan bahwa semua partisipan FGD klaster telah menerima dokumen rekaman diskusi, terutama anggota kelompok kerja klaster. b. Ingatkan. Pada setiap akhir diskusi klaster selalu diakhiri dengan pembentukan kelompok kerja, dilengkapi dengan jadual pertemuan pokja serta agendanya. Kemajuan proses ini perlu dipantau untuk menjaga momentum kemajuan. Bila ada kesulitan, libatkan kelompok pemrakarsa untuk membantu mendorongnya.
  • 23. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Ini merupakan pertemuan kelompok kerja klaster yang pertama. Biasanya susunan anggota pokja yang didiskusikan pada pertemuan sebelumnya, belum dapat dikatakan “resmi” karena berbagai hal seperti belum dapat hadir, belum dihubungi dlsb. Untuk itu perlu dilakukan konfirmasi ulang terhadap seluruh anggota pokja. Selain itu, perlu didiskusikan juga tentang formalisasi pokja beserta dengan tata kerjanya sehingga mereka dapat bekerja dengan nyaman. Dalam kesempatan ini juga perlu ditetapkan penyusunan basis data sebagai agenda pertama dari sekretariat pokja. Diskusi pokja: • Konfirmasi anggota pokja • formalisasi lembaga • tata kerja • basis data
  • 24. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. SK Kelompok Kerja. Kelompok kerja klaster yang terbentuk perlu disahkan atau dilegalkan melalui surat keputusan kepala daerah. Untuk itu draft SK harus didiskusikan dengan instansi yang terkait untuk menyesuaikan dengan proses administrasi dan proses hukum daerah. b. Diskusi dengan kepala daerah. Jika pada proses sebelumnya kepala daerah belum terlibat secara langsung, maka ini saatnya untuk berdiskusi lebih dalam dengannya. Jika dirasakan perlu, disampaikan juga tentang lembaga kolaboratif lainnya yang akan dibentuk, yakni dewan daya saing. c. Format basis data. Karena data merupakan dasar segala tindakan yang akan dilakukan, maka format yang telah didiskusikan perlu dipertajam, sekaligus dirancang mekanisme perolehannya. Upaya khusus diperlukan, terutama tentang penugasan personel untuk melakukannya. Format data yang telah disepakati segera mulai diisi dan diupayakan untuk segera pula direkam dalam bentuk digital (komputer). d. Survai rantai pasok dan rantai nilai. Utk mengetahui kondisi ekonomi pada klaster, perlu dilakukan survai kepada para pelaku (pelaku usaha maupun pelaku lain) dengan titik masuk kelompok industri inti pada peta pelaku. Survai ini juga dimak- sudkan untuk mengetahui lingkungan usaha penentu daya saing.
  • 25. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Tahap ini masih merupakan diskusi di antara anggota pokja. Peta pelaku yang pernah disusun pada FGD terdahulu perlu dilihat kembali. Penambahan/pengurangan pelaku bisa saja terjadi, bahkan mungkin saja peta tersebut perlu dilakukan rekonstruksi, bila terjadi cara pandang yang baru dari para pemangku kepentingan. Hal yang penting juga pada tahap ini adalah mempertimbangkan cakupan wilayah klaster. Data dasar yang sudah mulai disusun, dibahas kelengkapan serta mekanisme perolehannya. Matriks perencanaan kegiatan mungkin perlu dipertajam dan dibahas kemajuannya. Diskusi pokja: • Konfirmasi peta pelaku • Data dasar • Penajaman rencana tindak lanjut
  • 26. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Peta pelaku. Diagram pelaku klaster yang telah disempurnakan dibagikan kepada seluruh anggota pokja. b. Data dasar. Pengumpulan data yang telah dimulai sejak pertemuan 7 perlu dilengkapi dengan survai lingkungan usaha pada klaster spesifik. Setelah dirapihkan dan dicetak, kemudian dibagikan kepada seluruh anggota pokja. c. Matriks rencana tindak. Rencana tindak yang telah dirinci dan dipertajam juga dibagikan ke seluruh anggota pokja.
  • 27. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Pertemuan ini merupakan pertemuan besar yang dihadiri oleh seluruh aktivis pokja, sehingga makin banyak klaster industri, makin banyak partisipan diskusi. Seluruh pokja memaparkan kemajuannya disertai data pendukung yang berhasil disusunnya. Dalam kesempatan ini juga dibahas tentang sinkronisasi intervensi sekaligus kemungkinan sinergi antar klaster. Harmonisasi intervensi dan prakarsa lain yang berhubungan dengan klaster, memunculkan kebutuhan untuk membangun forum kolaborasi lintas klaster. Selain itu, perlu ditumbuhkan kesadaran akan peningkatan kapasitas inovasi, baik itu inovasi yang bersifat umum dan yang berhubungan dengan klaster spesifik. Forum kolaborasi tersebut kemudian disusun/dibentuk dari seluruh pokja dan jika perlu ditambah dengan anggota lain yang dianggap memiliki kapasitas memadai. Sedapat mungkin anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari komisi yang relevan perlu dimasukkan dalam daftar kandidat. Forum tersebut dapat disebut sebagai “Dewan Daya Saing” yang melengkapi kehadiran beberapa lembaga daerah yang terbentuk sebelumnya. Pleno • Partisipan: seluruh pokja yang ada • Agenda: Informasi inovatif; Penajaman agenda intervensi; Dewan daya saing
  • 28. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Dewan Daya Saing. Topik ini biasanya cukup menyita perhatian, karena selain merupakan barang baru, juga melibatkan aspek kelembagaan yang terkadang sangat sensitif. Diskusi-diskusi kecil tentang “dewan” perlu dilakukan secara intensif setelah pertemuan 9 ini. Siapkan beberapa konsep naskah surat pembentukan “dewan”, termasuk langkah legislasinya. Disiapkan pula undangan buat kandidat anggota DPDS. b. Data inovatif. Biasanya, data yang tersedia di daerah (kalaupun pernah disusun), belum mendukung ke arah pencapaian kapasitas inovatif. Setelah lingkup dan format didiskusikan di pertemuan 9, sebaiknya segera dilakukan pencatatan tentang data tersebut, walaupun belum terlalu lengkap. c. Pokja klaster. Kelompok kerja klaster yang telah terbentuk perlu didampingi dalam memperoleh data, karena selain merupakan tugas baru, juga terdapat cara pandang baru, terutama dalam melihat hubungan antar entitas pada klaster.
  • 29. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Partisipan pertemuan ini adalah calon/kandidat anggota Dewan Daya Saing yang telah ditentukan pada pertemuan terdahulu. Dengan pertimbangan yang akan dijelaskan berikut, anggota legislatif dan biro hukum pemda perlu diundang. Anggota dewan daya saing dan susunan organisasinya ditetapkan setelah dilakukan konfirmasi terhadap seluruh calon anggota. Format legal dari dewan ini didiskusikan agar dicapai hasil yang realistis. Jika format peraturan daerah (perda) sulit dicapai, dapat digunakan surat keputusan kepala daerah (bupati/walikota) sebagai dokumen pengukuhannya. Penetapan anggota Dewan Daya Saing dan Formalisasi dewan daya saing
  • 30. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Dokumen DPDS. Pembentukan DPDS ini juga agak memakan waktu. Dokumen pendukung perlu disiapkan, berisi latar belakang, daftar nama kandidat anggota dan draft SK kepala daerah. b. Finalisasi. Lakukan diskusi tuntas dengan pejabat terkait (mis. ka bappeda, sekda) untuk proses pengukuhan DPDS. c. Pelantikan. Atur waktu yang cocok untuk pelantikan anggota DPDS. d. Publikasi. Sebarluaskan peristiwa pembentukan DPDS ini kepada daerah lain, terutama daerah mitra utama.
  • 31. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Dewan daya saing yang telah diresmikan keberadaannya melakukan pertemuan dengan seluruh aktivis pokja klaster. Sinkronisasi prakarsa klaster kembali didiskusikan di sini dengan penekanan kepada hal-hal yang lebih inovatif. Dewan daya saing kemudian mulai merancang agenda strategis dengan mempertimbangkan dinamika klaster, kondisi umum daerah serta dikaitkan dengan isu kontemporer yang dianggap perlu ditanggapi atau kecenderungan-kecenderungan yang perlu diantisipasi. Presentasi agenda tindak klaster, diselenggarakan oleh dewan daya saing
  • 32. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Rapat DPDS. Setelah menyelenggarakan pertemuan dengan seluruh pokja klaster, DPDS melakukan pertemuan untuk mulai merumuskan agenda tindak yang meliputi tema peningkatan daya saing daerah. Perlu diperhatikan bahwa suatu daerah berdaya saing karena dukungan semua klaster yang kuat dan bukan hanya mengandalkan satu klaster saja. Rapat dilakukan beberapa kali untuk menggali semua potensi yang ada dalam daerah tersebut.
  • 33. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Segenap hasil diskusi maupun temuan-temuan selama proses berprakarsa perlu diolah untuk menyusun rencana tindak dewan dan ditetapkan sebagai acuan kerja dewan. Seluruh proses yang dilakukan oleh dewan daya saing, harus memunculkan dokumen rekomendasi kepada pemerintah daerah dan dilakukan pada jangka pendek. Pertimbangan “waktu” ini penting, untuk memberi kesempatan bagi proses legislasi dokumen perencanaan daerah. Rencana tindak dewan daya saing
  • 34. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Finalisasi. Rencana tindak dewan daya saing dimatangkan dan dijadikan dokumen resmi DPDS. b. Pemilahan. Rencana tindak dipilah untuk menentukan agenda yang akan dirumuskan menjadi usulan kebijakan dan agenda yang cukup diusulkan kepada lembaga kunci terkait.
  • 35. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Salah satu fungsi DPDS adalah menyusun usulan kepada pemerintah daerah untuk upaya peningkatan daya saing. Setelah beberapa waktu bekerja, dianggap cukup informasi yang diperolehnya, sehingga dapat menyusun usulan. Pertemuan ini mendiskusikan tentang format usulan dan beberapa substansi dokumen rencana. Penyusunan usulan DPDS tentang kebijakan daerah
  • 36. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Notulen. Cetak hasil rapat terdahulu dan bagikan kepada lembaga terkait. b. Diskusi kecil. Gagasan tentang usulan kebijakan didiskusikan dengan lembaga terkait secara individual. Dilakukan secara serial maupun paralel dengan rekaman diskusi yang terstruktur.
  • 37. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Kelompok kerja klaster industri spesifik merupakan simpul utama kegiatan ekonomi daerah. Dewan Daya Saing melakukan pembingkaian terhadap segala dinamika yang ada melalui diskusi dengan kelompok kerja. Rapat kerja DPDS dengan seluruh pokja klaster industri spesifik
  • 38. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Rangkuman. Hasil rapat kerja dirangkum dan dijadikan rujukan untuk menyusun/ melengkapi usulan DPDS b. Draft Usulan. Usulan dijilid dan dijadikan bahan untuk pertemuan 15
  • 39. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Segenap hasil diskusi maupun gagasan yang muncul selama proses penyusunan dikemas dalam bentuk rancangan usulan. Dinamika yang belum terungkap dalam dinamika klaster perlu dimunculkan untuk lebih merangsang proses inovasi. Finalisasi dokumen usulan kebijakan
  • 40. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Sinkronisasi. Segenap dokumen rujukan dibahas dan dipelajari formatnya. b. Basis data. Lakukan diskusi khusus tentang data / informasi yang mendukung inovasi. Capaian tentang data inovatif ini kemudian diusulkan untuk diukur secara periodik. c. Peningkatan kapasitas. Karena seluruh proses peningkatan daya saing merupakan agenda yang relatif baru, perlu disusun juga rencana/ agenda untuk melakukan peningkatan kapasitas (capacity building) bagi seluruh aparat daerah.
  • 41. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Proses formalisasi usulan beserta mekanisme adopsi-nya, perlu didiskusikan dengan pihak yang berkompeten untuk itu, seperti Biro hukum & organisasi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dlsb. Biasanya kegiatan ini tidak terlalu sinkron dengan jadual penyusunan dokumen rencana daerah (RPJMD), namun dapat dilakukan lewat mekanisme penyusunan dokumen daerah yang lain (mis. SK Bupati/ Walikota) Rapat kerja dengan tim penyusun kebijakan daerah (DPRD, Bappeda, Biro hukum & organisasi)
  • 42. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Perbaikan. Jika ada hasil pertemuan 16 yang mengharuskan perubahan dokumen maka dokumen usulan diperbaiki dan kemudian dijilid. b. Adopsi. Tim penyusun dokumen rencana daerah mulai melakukan adopsi usulan DPDS ke dalam dokumen rencana daerah.
  • 43. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Tim penyusun dokumen rencana daerah memaparkan draft dokumen rencana daerah hasil adopsi usulan DPDS. Adopsi usulan pada langkah 16 dilakukan dengan mempertimbangkan jadual penyusunan dokumen, termasuk mekanisme penyampaiannya. Mungkin saja, usulan dilewatkan beberapa mekanisme yang tersedia. Misalnya, sebagian gagasan diusulkan menjadi Perda dan sebagian lagi melalui Surat Keputusan kepala Daerah. Adopsi usulan DPDS ke dalam dokumen rencana daerah
  • 44. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org a. Diseminasi. Dokumen rencana daerah yang baru disebar-luaskan kepada lembaga-lembaga daerah dan lembaga lain yang dianggap perlu. b. Pemantauan. Susun agenda pemantauan dan pengendalian, bersama dengan seluruh anggota DPDS. Lanjutan
  • 45. Langkah dan Dokumen Panduan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 46. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 1 2 3 4 1 2 3 4 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Kapasitas inovatif dan standar hidup Topik Lokasi Klaster Industri Referensi kebijakan Lingkungan Usaha Isu penting pembangunan ekonomi Pergeseran Daya Saing Tahapan ekonomi Ilustrasi perkuatan KI Inisiasi peningkatan daya saing Rambu kebijakan kontemporer regionalRantai nilai perbandingan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 47. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 6 65 5Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Kapasitas inovatif dan standar hidup Topik Lokasi Klaster Industri Referensi kebijakan Lingkungan Usaha Isu penting pembangunan ekonomi Pergeseran Daya Saing Tahapan ekonomi Ilustrasi perkuatan KI Inisiasi peningkatan daya saing Rambu kebijakan kontemporer regionalRantai nilai perbandingan Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Diskusi Kelompok FokusDiskusi Kelompok Fokus Strategi Pengembangan Daya Saing Ekonomi Daerah Melalui Penguatan Klaster Industri Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 22 3344 55 11 DD telebiro.bandung0@clubmember.org Kawi Boedisetio Enlightenment Series Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 48. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 9 10 9 10 7 8 7 8 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org SurvaiSurvai Pedoman untuk pelaksanaan survai dasar bagi perkuatan klaster industri menuju daya saing Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Rekaman hasil Diskusi Kelompok Fokus Rekaman hasil Diskusi Kelompok Fokus Tempat/WaktuTempat/Waktu Judul klasterJudul klasterStrategi Pengembangan Daya Saing Ekonomi Daerah Melalui Penguatan Klaster Industri Strategi Pengembangan Daya Saing Ekonomi Daerah Melalui Penguatan Klaster Industri Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Diskusi Kelompok FokusDiskusi Kelompok Fokus Strategi Pengembangan Daya Saing Ekonomi Daerah Melalui Penguatan Klaster Industri Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Pertemuan Kelompok Kerja KlasterPertemuan Kelompok Kerja Klaster pertama Hasil survai Proyek : Survai diagnostik kapal rakyat Sponsor : Direktorat Industri Kecil dan Menengah, Departemen Perindustrian Waktu : Agustus 2006 – Oktober 2006 Titik masuk : Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (merupakan bagian dari survai yang lebih luas dengan titik masuk di provinsi Riau, Kalsel, Jateng, Jatim dan Bali) Tim survai : 1. Asep Efendi Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil Departemen Perindustrian Republik Indonesia 2. Ade Abdurachman 3. Novia Aferida 4. Asdar Marsuki Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Kondisi permintaan Strategi perusahaan dan persaingan Kebijakan inovasi persediaan “pengetahuan” nasional Sumberdaya inovasi Kualitas hubungan Faktor kondisi Industri pendukung dan terkait Infrastruktur inovasi umum Infrastruktur inovasi umum Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik Kondisi permintaan Strategi perusahaan dan persaingan Kebijakan inovasi persediaan “pengetahuan” nasional Sumberdaya inovasi Kualitas hubungan Faktor kondisi Industri pendukung dan terkait Infrastruktur inovasi umum Infrastruktur inovasi umum Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik KemakmuranKemakmuran Daya Saing (Produktivitas) Daya Saing (Produktivitas) Kapasitas InovatifKapasitas Inovatif KemakmuranKemakmuran Daya Saing (Produktivitas) Daya Saing (Produktivitas) Kapasitas InovatifKapasitas Inovatif Kerangka umum Lemb Iptek & UKM Kolaborasi Inovasi Budaya inovasi SI & KI Penyelaras -an global 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 A B C D E F
  • 51. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Rentang Waktu dan Dokumen Akhir dokumenrentang waktu
  • 52. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 langkah minggu Rentang Waktu Gambaran tentang rentang waktu selama proses prakarsa dilakukan 17 langkah 67 minggu
  • 53. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Rentang Waktu 1 1 0 2 2 4 9 4 1 1 2 3 7 4 4 4 Jarak waktu minimum yang disarankan antar pertemuan (minggu). Pertimbangkan proses paska pertemuan untuk menetapkan pertemuan berikutnya.
  • 54. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Dokumen pada akhir prakarsa  Dokumen legal-aspek Tim Klaster spesifik  Dokumen rencana tindak Tim Klaster spesifik  Dokumen basis data klaster spesifik  Dokumen panduan pemutakhiran data klaster spesifik  Dokumen legal-aspek Dewan Pengembangan Daya Saing Daerah (atau nama lain)  Dokumen rencana tindak Dewan Pengembangan Daya Saing Daerah (atau nama lain)  Dokumen rencana daerah yang sudah mengadopsi usulan DPDS (atau nama lain).  Dokumen basis data inovasi daerah  Dokumen panduan pemutakhiran data inovasi daerah
  • 55. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Mulai dibuat 23/04/2006 Fonts tambahan Arial Rounded MT Bold Comic Sans MS Technical Jumlah halaman 56
  • 56. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Kawi Boedisetio +62 817 219 755 telebiro.bandung0@clubmember.org kawi.4shared.com