3. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
pengantar
Masyarakat Kabupaten Kutai Timur bersepakat untuk mulai
membangun daya saing daerah dengan berbagai prakarsa.
Prakarsa strategis dilakukan dengan mulai membangun sistem
inovasi daerah (SID) dengan prioritas bidang pendidikan,
lingkungan hidup dan ekonomi.
Dokumen ini memaparkan salah satu fragmen pembangunan
daya saing daerah dalam perspektif ekonomi, yang diinisiasi
oleh PUPUK bersama PT KPC dan pemerintah daerah..
Dalam konteks SID, masih banyak agenda yang perlu dilakukan
namun belum terlaksana di Kutai Timur.
Beberapa tonjolan (highlight) dipaparkan di sini dengan maksud
berbagi dan semangat untuk saling belajar.
4. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
1
Platform klaster industri
disepakati
2
Lembaga kolaborasi
lintas pelaku terbentuk
4
Lembaga litbang
terlibatkan
5
Komersialisasi hasil
litbang
8
Kegiatan litbang di
pelaku bisnis lokal
9
Market intelligence
6
Skema 'pembiayaan
berisiko' terinisiasi
Prakarsa dan dinamika penentu
3
CSR strategis
dijalankan
7
melakukan investasi yang me-
numbuhkan permintaan lokal.
10
Proses pembelajaran
terjadi di antara
pelaku
6. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Landasan Klaster Industri disepakati 1
Setelah melewati dis-
kusi yang intensif se-
lama enam hari, dise-
pakati salah satu tema
pembangunan ekonomi
Kutim adalah Nilam
dan dibangun formasi
klaster industri nilam.
Untuk memberi identitas keunikan lokal, sekaligus
memberikan ciri daya saing kolektif, formasi ini diberi
nama “Pechole Borneo”
12. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
CSR strategis *) 3
Logistik
Logis
(penyimpanan
material datang,
(penyimpanan
(penyimpanan mater
(penyimp
Pembelian
(komponen, peralatan, iklan, jasa)
Operasi
(perakitan
(perakitan
(perakitan
(perakitan fabr
(peraki
Logistik
Logist
(pemrosesan
(pemroses
(pemrosesan pe
(pemrosesa
(pemrose
Pemasaran &
Pemasaran
(tenaga pen-
jualan, promosi,
(tenaga pen-juala
(tenaga pe
(tenaga
Layanan purna
Laya
(instalasi, du-
(instalasi, d
(instalasi,
(instalasi, du-ku
(instalasi
Pengembangan teknologi
(desain produk, pengujian, desain proses, riset material, riset pasar)
Manajemen SDM
(rekrut, pelatihan, sistem kompensasi)
Infrastruktur perusahaan
(pembiayaan, perencanaan, hubungan investor)
Kegiatan utama
Kegiatanpendukung
Valueyangbersediadibayarolehpembeli
Kondisi
Kondi
Kondisi
permintaan
Industri
pendukung
Industri pe
Konteks strategi
Konteks strateg
Konteks st
Akuisisi lahan.
Berpotensi memunculkan
konflik antara perusahaan
dengan masyarakat Program khusus
“Gerdabangagri”
Agroklimat baik utk
tanaman nilam
Penumbuhan &
perkuatan klaster nilam
Analisis Rantai Nilai
Perusahaan (Inside-out
analysis)
Analisis lingkungan usaha
(Outside-in analysis)
*) baca dokumen “CSR & Daya Saing”
13. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Produsen batubara
unggul
Aspek kompetitif
lainnya
Penyiapan paska
tambang
Penyiapan
masyarakat
reklamasi lahan
Penyiapan ekonomi
berkelanjutan
Penguatan
lingkungan usaha
CSR Strategis
● mengidentifikasi
sejumlah kecil dampak
sosial yang secara sig-
nifikan dapat diberikan
oleh perusahaan kepa-
da masyarakat, sambil
meningkatkan daya
saing bisnis dalam
jangka panjang.
● Menciptakan dimensi
sosial pada value
proposition.
Strategi
perusahaan
14. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Lembaga litbang terlibat 4
BALITTRO merupakan unit pelaksana teknis dibidang penelitian dan
pengembangan yang berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Pertanian Republik Indonesia. Memiliki dua kelompok program komoditas,
Tanaman Obat dan Aromatik. Terdapat juga 2 unit organisasi fungsional
yaitu, Unit Komersialisasi Teknologi (UKT) dan Unit Pengelola Benih Sumber
(UPBS). Dalam pengembangan klaster industri nilam Kutim, BALITTRO
mengenalkan varietas unggul yang cocok dibudidayakan di Kutim.
18. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Skema pembiayaan berisiko terinisiasi 6
time
revenue
Idea
Start-up
Pilot
Roll-out
Growth
Expansion
Maturirty
Angel InvestorsFounders
Venture Capital Firms &
CorporateInvestors
Banks
IPO,
AcquisitionIncubation period
Salah satu titik
kritis dalam siklus
bisnis adalah “start-
up” atau memulai
bisnis
KSU BSM memulai usaha
baru, penyulingan nilam,
yang merupakan bidang
usaha pionir di Kutai
Timur
Pinjaman lunak
diberikan kepada
KSU disertai dengan
pendampingan usaha
25. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kaidah pelaksanaan kegiatan dipenuhi 11
permintaanpermintaan pasokanpasokantautantautan
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
Mengembangkankerangka umum
yang kondusif bagi inovasi
Mengembangkan
kelembagaan& daya dukung
iptek serta mengembangkan
kemampuan absorpsi UKM
Menumbuhkembangkan
KolaborasibagiInovasi dan
Meningkatkan DifusiInovasi,
Praktik Baik dan/atauHasil
Litbang
Membangun budaya
inovasi
Menumbuhkembangkan
Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Penyelarasan dengan
perkembangan Global
PengembanganDaerah
tertinggal
G1 B3
B1
C1F1
G2
PenerapanTeknologiInformasi
danKomunikasi
Kemakmuran
Daya Saing
(produktivitas)
Kapasitas
inovatif
Kondisipermintaan
Strategi perusahaan
dan persainganKebijakan
inovasi
persediaan
“pengetahuan”
nasional
Sumberdaya
inovasi
Faktor kondisi
Industripendukung
danterkait
Infrastruktur inovasi
umum
Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik
Kualitas
hubungan
Perkuatan basis data
Pembangunan kapasitas
Pembangunan kapasit
rencanarencana tindakantindakan
partisipatifpartisipatif kolaboratifkolaboratif
Untuk penjelasan lebih
rinci tentang kaidah
pelaksanaan ini, baca
dokumen terpisah
kesertaan
kelayakan
memulai
30. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
Mengembangkankerangkaumum
yangkondusif bagi inovasi
Mengembangkan
kelembagaan & daya dukung
iptekserta mengembangkan
kemampuan absorpsi UKM
Menumbuhkembangkan
KolaborasibagiInovasi dan
MeningkatkanDifusiInovasi,
Praktik Baik dan/atau Hasil
Litbang
Membangunbudaya
inovasi
Menumbuhkembangkan
SistemInovasi dan Klaster
IndustriNasional dan Daerah
Penyelarasandengan
perkembangan Global
Pengembangan Daerah
tertinggal
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan TeknologiInformasi
dan Komunikasi
Kemakmuran
Daya Saing
(produktivitas)
Kapasitas
inovatif
Kondisi permintaan
Strategi perusahaan
dan persainganKebijakan
inovasi
persediaan
“pengetahuan”
nasional
Sumberdaya
inovasi
Faktor kondisi
Industri pendukung
dan terkait
Infrastruktur inovasi
umum
Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik
Kualitas
hubungan
Apapun strateginya, seluruh rangkaian agenda perlu dimulai dengan prakarsa
perkuatan basis data dan pembangunan kapasitas (capacity building) pihak
pemrakarsa
memulaimemulai
Perkuatan basis data
Pembangunan kapasitas
personil pemrakarsa
kaidah
31. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Perkuatan basis data
Pembangunan kapasitas
personil pemrakarsa
Pertemuan reguler dilakukan di antara
pemrakarsa untuk memperdalam
pemahaman dan untuk mempertajam
agenda tindak.
Data seputar klaster nilam, mulai
ditata dan dipelihara sebagai pijakan
perencanaan dan juga sebagai
penetapan capaian
32. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pelaku ekonomi bertambah 12
Petani bertambah
Karena melihat peluang usaha, petani nilam bertambah jumlahnya
Penangkar bibit bertambah
Kebutuhan bibit yang meningkat, menumbuhkan penangkar bibit.
Penyuling bertambah
Karena harga minyak nilam dianggap menarik, maka jumlah
penyuling makin banyak.
Pembuat mesin penyulingan muncul
Lahir bengkel pembuat mesin penyulingan yang pertama di Kutai
Timur
Seluruh perkembangan di atas mem-
perkuat lapis-lapis usaha sekaligus
memperbaiki struktur persaingan.
33. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Rekayasa alat suling di tingkat lokal 13
Berdasarkan pengamatan pada
perjalanan studi banding ke Jawa,
KSU bersama pendamping dan
bengkel lokal melakukan modifikasi
desain alat penyulingan dan
membuatnya sendiri di Sengata.
Pada masa sebelumnya, alat suling
didatangkan dari Jawa.
34. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Strategi diversifikasi usaha 14
Penyuling
nilam
Pembeli m.
nilam
Petani nilam
600 rb/kg800/kg
Situasi 1
Penyuling
nilam
Pembeli m.
nilam
320 rb/kg
Situasi 2
Penyuling
nilam
Pembeli m.
nilam
Petani nilam
320 rb/kg
Situasi 3
Petani nilam
baru
650/bibit
terna
800/kg
terna
bibit
Ketika harga pasar minyak nilam jatuh, dilakukan strategi diversifikasi usaha sehingga
harga pembelian terna dari petani tetap. Dengan demikian petani tetap tertarik untuk
menanam nilam dan terjadi perluasan basis pemasok terna.
40. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Bukit Subur Mandiri
Desa Singa Gembara
Kec. Sengatta Utara
Kap. 400 kg kering
Muara Wahau
Desa
Kap 300 kg kering
Km 125
Desa Tepian Langsat
Kec Bengalon
Kap 100 kg kering
Kap 200 kg kering
Batutak
Desa Muara Bengalon
Kec Bengalon
Kap 200 kg kering
Km 106
Desa Tepian Langsat
Kec Bengalon
Kap 550 kg kering
Lokasi Unit Penyulingan
Januari 2009
46. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Petani nilam
Penyuling
nilam
665 petani
2000 pekerja
209 ha
6 penyulingan
40 pekerja
700 juta
Pedagang nilam
di Jawa1.530 juta
Penangkar
bibit
2,037
juta
3 pengusaha
20 pekerja
Bengkel alat
suling Jawa
Bengkel alat
suling Sengata
380 juta 70 juta
Periode Agustus '08 – Januari '09
Dealer sepeda
motor
50 juta
(6 bulan)
4,75 milyar
2.725 orang
51. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kondisi
Kondi
Kondisi
permintaan
Industri
pendukung
Industri pe
Konteks strategi
Konteks strateg
Konteks st
● Diversifikasi usaha
● Studi banding/
benchmarking
● Perbaikan struktur
persaingan
● Kegiatan litbang di tingkat
pelaku
● Perbanyakan lapis-lapis
usaha
● Penyepakatan formasi
klaster industri
● Terbentuk Komite Klaster
Pechole Borneo
● Investasi yang
menyebabkan tumbuhnya
permintaan lokal.
● Skema pembiayaan berisiko
● Peningkatan peran lembaga
riset
Perkuatan
lingkungan usaha
53. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pemahaman seluruh pelaku
Keberhasilan suatu formasi rumpun usaha sangat
bergantung kepada pemahaman seluruh pelaku akan
prinsip-prinsip daya saing wilayah.
Beberapa prakarsa penentu inovasi perlu difahami dan
dilakukan terus-menerus.
54. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Infrastruktur jalan tidak memadai
Faktor pendukung utama dalam kegiatan masyarakat,
khususnya ekonomi, adalah infrastruktur jalan. Kondisi
jalan di Kabupaten Kutai Timur rusak dan sulit dilalui
kendaraan.
Khusus untuk angkutan terna, kondisi ini tidak saja
memperlambat transportasi, namun juga dapat membuat
terna menjadi rusak dan tak dapat diproses lebih lanjut.
56. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Bercocok tanam di lahan tambang
Sebagian wilayah Kabupaten Kutai Timur adalah wilayah
usaha pertambangan. Beberapa bagian wilayah tambang
yang belum di-eksploitasi digunakan oleh masyarakat.
Untuk menjamin kepastian usaha, wilayah tambang ini
perlu dikomunikasikan kepada seluruh anggota
masyarakat agar dapat disesuaikan dengan rencana
usaha.
57. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Lembaga kolaboratif pengawal agenda
Agenda perkuatan lingkungan usaha telah disepakati dan
akan terus dikembangkan. Komite Klaster Pechole Borneo
perlu ditingkatkan kapasitasnya sebagai lembaga
pengawal agenda perkuatan.
Formalisasi lembaga merupakan salah satu prasyarat
keberlanjutan proses peningkatan.