SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  46
PENGERTIAN LITERASI MEDIA: 
KONSEP DAN PRAKSIS 
Lubuk Linggau, 23 Sept 2014
Sebagai (calon) penggiat 
Literasi Media, kita harus 
tahu FAKTA, bahwa:
BERITA, IKLAN, HIBURAN: film, sinetron, reality show, talk show, 
religious show, variety show: 
Menghantam dan menghegemoni kesadaran kita
BATASAN 
LITERASI 
MEDIA
3 literasi / kecakapan media 
• Literasi (media cetak) 
• Literasi media (Televisi/ radio) 
• Literasi media baru (literasi digital)
Mengapa Perlu Literasi 
Media? 
Karena: 
A. secara IDEAL (Das Sollen), media berfungsi: 
1. Sumber informasi yang berkualitas 
2. Penyedia hiburan yang sehat 
3. Edukasi bagi semua lapisan masyarakat 
4. Perekat sosial 
B. Perkembangan teknologi dan masyarakat 
Namun, nyatanya?
Contoh... 
Atau...
Bad News is A Good News?
 “Media Literacy is a set perspectives that 
we actively use to expose ourselves to the mass media 
to interpret the meaning of the messages we encounter.” 
(Potter, 2013) 
 “Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, 
dan mengkomunikasikan isi pesan media”. 
Isi pesan media: berita, hiburan, iklan, 
reality show 
Diatur dalam UU Penyiaran 32/2002, Bab VI pasal 52 (2)
Lokus dan fokus Literasi media 
 Lokus litmed: tempat atau wilayah literasi 
media terjadi. Lokus litmed ada di wilayah 
siapapun yang mengakses media 
• Lokus mikro: personal 
• Lokus makro: masyarakat/ komunitas
Fokus literasi media 
1. Peningkatan kecakapan individu dalam menggunakan media 
2. Pemahaman yang lebih baik atas realitas sesungguhnya 
Sebagai upaya pembelajaran, merujuk pada cara informasi 
dikemas dan didistribusikan 
3. Pemahaman kritis atas apa yang disampaikan media 
4. Pemberdayaan masyarakat, terutama saat “berhadapan” 
dengan konglomerasi media
Perbedaan literasi media, 
pemantauan media, dan 
pendidikan media 
 Pendidikan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan 
untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima 
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan 
minat pebelajar yang menjurus kearah terjadinya proses belajar 
 bertujuan melahirkan pemahaman 
 Pemantauan media: fungsi kritis dari masyarakat dalam 
menyikapi cara berkerja sistem pers atau media  bertujuan 
untuk mengawasi bagaimana kerja pers sebagai sebuah entitas/ 
sistem
Struktur Literasi Media 
 Perhatian Pribadi (Personal Locus) 
 Struktur Pengetahuan 
(Knowledge Structure on Media) 
 Kemampuan Diri (Skills)
PERHATIAN PRIBADI (PERSONAL LOCUS) 
 Perhatian Pribadi adalah tujuan dan motivasi kita dalam 
mengonsumsi media. 
 Semakin kuat perhatian yang kita miliki secara pribadi 
maka semakin kritis kita dalam memilah dan memilih isi 
siaran. 
Aktif dalam menyadari perhatian pribadi kita terhadap 
terpaan media (media exposure). 
 Lokus akan bekerja dalam dua keadaan, yaitu sadar 
(conscious) dan bawah sadar (subconscious).
STRUKTUR PENGETAHUAN (KNOWLEDGE STRUCTURE) 
 Struktur pengetahuan dibentuk melalui proses filterisasi 
dan kodifikasi yang lama dan dapat dipanggil kembali 
(recall) dalam bentuk pengetahuan, sikap, perilaku. 
 kita harus dapat membedakan apa yang disebut pesan 
(message), informasi faktual (factual information), dan 
informasi sosial (social information).
STRUKTUR PENGETAHUAN (KNOWLEDGE STRUCTURE) 
 Lima area dari struktur pengetahuan adalah: 
1. Efek media (media effects) Primer & Sekunder 
( Keith R. Stamm & John E. Bowes (1990); 
2. Isi media (media content) 
3. Industri media (media industry) 
4. Dunia nyata (the real world) 
5. Diri sendiri (the self)
KEMAMPUAN DIRI (SKILLS) 
1. 
Analisa 
2. Evaluasi 
3. mengelompokkan 
4. Induksi 
7. Menguraikan 
5. Deduksi 
6. Sintesa
 Analisis: mengambil makna dari sebuah pesan 
 Evaluasi: memberikan penilaian terhadap makna pesan 
 Grouping: mengelompokkan makna dalam kriteria tertentu 
 Induksi : membuat kesimpulan dari sedikit petunjuk 
 Deduksi : menggunakan prinsip umum untuk menjelaskan hal yang spesifik 
 sintesis: menggabungkan unsur2 tersebut kedalam struktur yang baru 
 abstraksi: menciptakan gambaran yang singkat, jelas, dan akurat atas 
sebuah pesan media
Efek Literasi Media 
Secara normatif, dampak dari literasi media sebagaimana dijelaskan 
oleh Potter (2013) yaitu: 
1. Meningkatnya kualitas preventif individu terhadap media. 
2. Meningkatnya minat untuk mengkonsumsi pesan dari lebih 
banyak media. 
3. Tumbuhnya tanggung jawab sosial baik kepada masyarakat 
maupun diri sendiri untuk bersikap kritis terhadap media
•TERIMA KASIH
1. Distorsi (penyimpangan) informasi 
2. Fakta palsu didramatisasi 
3. Pembunuhan karakter 
4. Mengganggu privasi 
5. Eksploitasi seks 
6. Meracuni pikiran anak-anak 
7. Penyalahgunaan kekuasaan
Berdasarkan kecakapan atau keahlian, literasi 
media dapat diklasifikasikan dalam tiga level: 
a. DASAR (pengenalan terhadap efek negatif dan 
positif media) 
b. MENENGAH (menumbuhkan kecakapan dalam 
memahami pesan media) 
c. LANJUTAN (memiliki keahlian memahami media 
dari proses produksi pesan, pengetahuan thdp 
media, dan level aksi
A. konsep dasar 
1. Media membangun budaya kita 
2. Pesan media memengaruhi pikiran, sikap, dan tindakan/ 
perilaku 
3. Media menggunakan bahasa persuasi 
4. Media membangun fantasi dunia 
5. Media tidak menceritakan keseluruhan realitas 
6. Media berisi teks (kata2, gambar, dan suara) serta sub-teks 
(makna dibalik pesan) 
7. Pesan media merefleksikan nilai2 dan sudut pandang pembuat 
media 
8. Individu membangun makna mereka sendiri dari media 
9. Pesan media dapat diterjemahkan
B. Konsep menengah 
1. Otak manusia memroses gambar dengan cara yang berbeda 
daripada kata kata 
2. Kita memroses media berbasis-waktu berbeda dari media statis 
3. Media yang paling kuat adalah ketika beroperasi pada tingkat 
emosional 
4. Pesan media dapat dimanipulasi untuk meningkatkan dampat 
emosional 
5. Efek media adalah halus 
6. Efek media kompleks 
7. Media menyampaikan pesan ideologi dan nilai 
8. Kita semua menciptakan media
C. Konsep Lanjut 
1. Sistem media merefleksikan dinamika kekuasaan dalam masyarakat kita 
2. Media paling dikendalikan oleh kepentingan bisnis/ komersial 
3. Monopoli media mengurangi kesempatan untuk berpartisipasi dalam 
pengambilan keputusan 
4. Mengubah sistem media adalah masalah keadilan 
5. Kita dapat mengubah sistem media kita 
6. Literasi media kaum muda dan dewasa adalah aktivis media 
sumber: belajarliterasimedia.blogspot.com
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengajar/melatih 
literasi media 
Bersikap pesimis bahkan mengutuk media bukanlah literasi 
media, walaupun kemampuan literasi media terkadang mencakup 
keharusan kita untuk berpikir ‘kritis’ tentang pesan media. 
Semata-mata memproduksi media bukanlah literasi media, 
walaupun di dalam literasi media sudah termasuk dengan 
kemampuan untuk memproduksi media (media production) 
Dengan hanya mengajar/melatih melalui video, CD, atau buku 
bukanlah literasi media. Literasi media adalah sebuah proses 
dimana pembimbingan dilakukan secara efektif dengan kontak 
nyata antara peserta dan pengajar/pelatih.
Dengan sengaja mencari-cari agenda politik media, stereotip, 
misinterpretasi, atau kesalahan-kesalahan teknis bukanlah 
literasi media, harus ada eksplorasi dan evaluasi yang 
komprehensif sehingga kita dapat mengatakan mengapa sebuah 
pesan media tampak ‘normal’. 
Dengan sengaja menganalisa pesan media hanya dari satu 
perspektif bukanlah literasi media, melainkan harus 
diajarkan/dilatih dengan membiasakan diri menganalisa pesan 
media dari berbagai sudut pandang. 
Literasi Media bukan berarti “Jangan Tonton!” melainkan 
jadilah penonton yang baik, penonton yang sadar dan kritis 
terhadap pesan media.
Selain itu… 
• Kekerasan fisik 
• Kekerasan verbal 
• Erotisme dan pornoaksi 
• Mimetisme 
• Monotoisme
• tayangan yang sehat: memberikan informasi & 
hiburan yg mendorong perkembangan 
intelektualitas, emosi, dan spiritualitas yg 
diperlukan untuk menentukan arah, pola pikir, 
pandangan, dan wawasan kehidupan yang 
sehat, berkualitas, dan bermakna
Batasan tayangan tidak 
sehat 
• tayangan yang sakit: akan memberikan 
informasi & hiburan yg dapat 
menghambat perkembangan 
intelektualitas, emosi, dan spiritualitas yg 
merangsang perkembangan sikap buruk 
yang sia-sia dan tidak bermakna
• Unsur fitnah 
• Menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, 
penyalahgunaan narkoba, mempertentangkan SARA 
• Memperolok, merendahkan, melecehkan, mengabaikan 
nilai-nilai agama, martabat manusia, dan merusak 
hubungan internasional 
• Eksploitasi anak
• Promosi ajaran agama atau kepercayaan yang 
menyinggung perasaan pemeluk agama 
• Minuman keras dan narkoba 
• Promosi wujud rokok 
• Yang bertentangan dengan kesusilaan, nilai agama, 
moral dan norma sosial 
• Eksploitasi anak dibawah umur
For kids & teen: 
 Si Bolang, Bocah Petualang 
 laptop Si Unyl 
 program pendidikan (sesame street) 
For adults: 
 Kick Andy 
 berita yang proporsional 
 JEJAk SI GUNDUL
Dewasa: 
Film dan sinetron yang melampaui realita 
(hyperreality) 
 komedi/ lawak yang tidak mendidik (slapstick) 
 Berita yang tidak proporsional 
 info tentang artis secara berlebihan 
reality show klenik, perselisihan keluarga dan cinta 
yang dibuat-buat
Anak-anak: 
 film kartun: dora emon, pokemon, digimon, naruto-mon. 
 ? 
Remaja: 
 film friends, Glee, 
 sinetron remaja yang tidak memberikan contoh 
sopan-santun dan sejenisnya 
 ?
FTV 
• Sumpah pocong disekolah 
• Merebut suami dari simpanan 
• Istri dari neraka, aku benci istriku 
Sinetron 
• Ganteng-ganteng serigala 
• ABG jadi manten 
• Ayah mengapa aku berbeda
Tipologi efek media menurut 
McQuaill (2002) 
• 1. dimensi time span 
• 2. dimensi intentionality
Efek jangka pendek yang disengaja 
• Propaganda 
• Individual response 
• Media campaign 
• News learning 
• Agenda setting 
• Framing
Efek jangka panjang yang disengaja 
• Diffusion in development 
• News diffusion 
• Diffusion of innovations 
• Distribution of knowledge
Efek jangka pendek yang tidak 
disengaja 
• Individual reaction 
• Collective reaction
Efek jangka panjang yang tidak 
disengaja 
• Social control 
• Socialization 
• Event outcomes 
• Reality defining 
• Institutional change 
• Cultural change
4 tahap perkembangan penelitian efek 
media (McQuaill) 
Fase I : all-powerful media (1920 – 1945) 
Fase II : powerful media put to the test (1945 – 1960) 
Fase III : powerful media rediscovery (1960 – 1970) 
Fase IV : negotiated media influence (1970 – skr)

Contenu connexe

Tendances (20)

1 pentingnya gerakan literasi media
1 pentingnya gerakan literasi media1 pentingnya gerakan literasi media
1 pentingnya gerakan literasi media
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
 
Efek komunikasi massa
Efek komunikasi massaEfek komunikasi massa
Efek komunikasi massa
 
Cultivaion Theory
Cultivaion TheoryCultivaion Theory
Cultivaion Theory
 
Difusi Inovasi PPT
Difusi Inovasi PPTDifusi Inovasi PPT
Difusi Inovasi PPT
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Limited Effect Theory
Limited Effect TheoryLimited Effect Theory
Limited Effect Theory
 
Hegemoni media
Hegemoni mediaHegemoni media
Hegemoni media
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Komunikasi politik
 
Sistem pers (1)
Sistem pers (1)Sistem pers (1)
Sistem pers (1)
 
Komodifikan dalam ekonomi politik media
Komodifikan dalam ekonomi politik mediaKomodifikan dalam ekonomi politik media
Komodifikan dalam ekonomi politik media
 
ilmu komunikasi
ilmu komunikasiilmu komunikasi
ilmu komunikasi
 
pesan komunikasi politik
pesan komunikasi politikpesan komunikasi politik
pesan komunikasi politik
 
Filsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi brFilsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi br
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapan
 
Post Positivisme
Post PositivismePost Positivisme
Post Positivisme
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
 

Similaire à ToT Literasi Media

Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaSMP N1 Salak
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatSirajuddin Lathif
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2Diana Amelia Bagti
 
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Mediadigilib2023
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124YuliaIya1
 
Copy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massaCopy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massaApratama C T
 
Materi Pembelajaran Sosiologi Komunikasi
Materi Pembelajaran Sosiologi KomunikasiMateri Pembelajaran Sosiologi Komunikasi
Materi Pembelajaran Sosiologi KomunikasiAdePutraTunggali
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
veronika anjeli_literasi informasi dan media
veronika anjeli_literasi informasi dan mediaveronika anjeli_literasi informasi dan media
veronika anjeli_literasi informasi dan mediaveronikaanjeli
 
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA EkaAgustina23
 
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxtb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxTiaResti1
 
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem SosialTeori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem SosialAdePutraTunggali
 

Similaire à ToT Literasi Media (20)

Literasi media
Literasi mediaLiterasi media
Literasi media
 
Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi Massa
 
Literasi media
Literasi mediaLiterasi media
Literasi media
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
 
Media dan literasi
Media dan literasiMedia dan literasi
Media dan literasi
 
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
 
Ade
AdeAde
Ade
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
 
Copy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massaCopy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massa
 
Materi Pembelajaran Sosiologi Komunikasi
Materi Pembelajaran Sosiologi KomunikasiMateri Pembelajaran Sosiologi Komunikasi
Materi Pembelajaran Sosiologi Komunikasi
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
 
PPT bijak bermedsos.pptx
PPT bijak bermedsos.pptxPPT bijak bermedsos.pptx
PPT bijak bermedsos.pptx
 
veronika anjeli_literasi informasi dan media
veronika anjeli_literasi informasi dan mediaveronika anjeli_literasi informasi dan media
veronika anjeli_literasi informasi dan media
 
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Pengaruh medsos 17.18
Pengaruh medsos 17.18Pengaruh medsos 17.18
Pengaruh medsos 17.18
 
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxtb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
 
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem SosialTeori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
 

Plus de Stisipol Candradimuka Palembang

Jurnal utp optimizing fo ei web social media perspective
Jurnal utp optimizing fo ei web social media perspectiveJurnal utp optimizing fo ei web social media perspective
Jurnal utp optimizing fo ei web social media perspectiveStisipol Candradimuka Palembang
 
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetrisJurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetrisStisipol Candradimuka Palembang
 
Optimizing Friends of the Earth International's Website Usability: A Social M...
Optimizing Friends of the Earth International's Website Usability: A Social M...Optimizing Friends of the Earth International's Website Usability: A Social M...
Optimizing Friends of the Earth International's Website Usability: A Social M...Stisipol Candradimuka Palembang
 
The challenges of communicating CSR for Corporate Communications
The challenges of communicating CSR for Corporate CommunicationsThe challenges of communicating CSR for Corporate Communications
The challenges of communicating CSR for Corporate CommunicationsStisipol Candradimuka Palembang
 
Globalization Impacts on Friends of the Earth International
Globalization Impacts on Friends of the Earth InternationalGlobalization Impacts on Friends of the Earth International
Globalization Impacts on Friends of the Earth InternationalStisipol Candradimuka Palembang
 

Plus de Stisipol Candradimuka Palembang (13)

Jurnal inspirasi media relations strategy
Jurnal inspirasi media relations strategyJurnal inspirasi media relations strategy
Jurnal inspirasi media relations strategy
 
Jurnal utp optimizing fo ei web social media perspective
Jurnal utp optimizing fo ei web social media perspectiveJurnal utp optimizing fo ei web social media perspective
Jurnal utp optimizing fo ei web social media perspective
 
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetrisJurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
 
Optimizing Friends of the Earth International's Website Usability: A Social M...
Optimizing Friends of the Earth International's Website Usability: A Social M...Optimizing Friends of the Earth International's Website Usability: A Social M...
Optimizing Friends of the Earth International's Website Usability: A Social M...
 
Materi Sosiologi Komunikasi
Materi Sosiologi KomunikasiMateri Sosiologi Komunikasi
Materi Sosiologi Komunikasi
 
The challenges of communicating CSR for Corporate Communications
The challenges of communicating CSR for Corporate CommunicationsThe challenges of communicating CSR for Corporate Communications
The challenges of communicating CSR for Corporate Communications
 
Jurnal 6
Jurnal 6Jurnal 6
Jurnal 6
 
Psikologi Komunikasi
Psikologi KomunikasiPsikologi Komunikasi
Psikologi Komunikasi
 
Globalization Impacts on Friends of the Earth International
Globalization Impacts on Friends of the Earth InternationalGlobalization Impacts on Friends of the Earth International
Globalization Impacts on Friends of the Earth International
 
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
 
Pengantar Teori Komunikasi I
Pengantar Teori Komunikasi IPengantar Teori Komunikasi I
Pengantar Teori Komunikasi I
 
Diktat Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Diktat Komunikasi Verbal dan NonverbalDiktat Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Diktat Komunikasi Verbal dan Nonverbal
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 

ToT Literasi Media

  • 1. PENGERTIAN LITERASI MEDIA: KONSEP DAN PRAKSIS Lubuk Linggau, 23 Sept 2014
  • 2. Sebagai (calon) penggiat Literasi Media, kita harus tahu FAKTA, bahwa:
  • 3. BERITA, IKLAN, HIBURAN: film, sinetron, reality show, talk show, religious show, variety show: Menghantam dan menghegemoni kesadaran kita
  • 4.
  • 6. 3 literasi / kecakapan media • Literasi (media cetak) • Literasi media (Televisi/ radio) • Literasi media baru (literasi digital)
  • 7. Mengapa Perlu Literasi Media? Karena: A. secara IDEAL (Das Sollen), media berfungsi: 1. Sumber informasi yang berkualitas 2. Penyedia hiburan yang sehat 3. Edukasi bagi semua lapisan masyarakat 4. Perekat sosial B. Perkembangan teknologi dan masyarakat Namun, nyatanya?
  • 9. Bad News is A Good News?
  • 10.  “Media Literacy is a set perspectives that we actively use to expose ourselves to the mass media to interpret the meaning of the messages we encounter.” (Potter, 2013)  “Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media”. Isi pesan media: berita, hiburan, iklan, reality show Diatur dalam UU Penyiaran 32/2002, Bab VI pasal 52 (2)
  • 11. Lokus dan fokus Literasi media  Lokus litmed: tempat atau wilayah literasi media terjadi. Lokus litmed ada di wilayah siapapun yang mengakses media • Lokus mikro: personal • Lokus makro: masyarakat/ komunitas
  • 12. Fokus literasi media 1. Peningkatan kecakapan individu dalam menggunakan media 2. Pemahaman yang lebih baik atas realitas sesungguhnya Sebagai upaya pembelajaran, merujuk pada cara informasi dikemas dan didistribusikan 3. Pemahaman kritis atas apa yang disampaikan media 4. Pemberdayaan masyarakat, terutama saat “berhadapan” dengan konglomerasi media
  • 13. Perbedaan literasi media, pemantauan media, dan pendidikan media  Pendidikan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat pebelajar yang menjurus kearah terjadinya proses belajar  bertujuan melahirkan pemahaman  Pemantauan media: fungsi kritis dari masyarakat dalam menyikapi cara berkerja sistem pers atau media  bertujuan untuk mengawasi bagaimana kerja pers sebagai sebuah entitas/ sistem
  • 14. Struktur Literasi Media  Perhatian Pribadi (Personal Locus)  Struktur Pengetahuan (Knowledge Structure on Media)  Kemampuan Diri (Skills)
  • 15.
  • 16. PERHATIAN PRIBADI (PERSONAL LOCUS)  Perhatian Pribadi adalah tujuan dan motivasi kita dalam mengonsumsi media.  Semakin kuat perhatian yang kita miliki secara pribadi maka semakin kritis kita dalam memilah dan memilih isi siaran. Aktif dalam menyadari perhatian pribadi kita terhadap terpaan media (media exposure).  Lokus akan bekerja dalam dua keadaan, yaitu sadar (conscious) dan bawah sadar (subconscious).
  • 17. STRUKTUR PENGETAHUAN (KNOWLEDGE STRUCTURE)  Struktur pengetahuan dibentuk melalui proses filterisasi dan kodifikasi yang lama dan dapat dipanggil kembali (recall) dalam bentuk pengetahuan, sikap, perilaku.  kita harus dapat membedakan apa yang disebut pesan (message), informasi faktual (factual information), dan informasi sosial (social information).
  • 18. STRUKTUR PENGETAHUAN (KNOWLEDGE STRUCTURE)  Lima area dari struktur pengetahuan adalah: 1. Efek media (media effects) Primer & Sekunder ( Keith R. Stamm & John E. Bowes (1990); 2. Isi media (media content) 3. Industri media (media industry) 4. Dunia nyata (the real world) 5. Diri sendiri (the self)
  • 19. KEMAMPUAN DIRI (SKILLS) 1. Analisa 2. Evaluasi 3. mengelompokkan 4. Induksi 7. Menguraikan 5. Deduksi 6. Sintesa
  • 20.  Analisis: mengambil makna dari sebuah pesan  Evaluasi: memberikan penilaian terhadap makna pesan  Grouping: mengelompokkan makna dalam kriteria tertentu  Induksi : membuat kesimpulan dari sedikit petunjuk  Deduksi : menggunakan prinsip umum untuk menjelaskan hal yang spesifik  sintesis: menggabungkan unsur2 tersebut kedalam struktur yang baru  abstraksi: menciptakan gambaran yang singkat, jelas, dan akurat atas sebuah pesan media
  • 21. Efek Literasi Media Secara normatif, dampak dari literasi media sebagaimana dijelaskan oleh Potter (2013) yaitu: 1. Meningkatnya kualitas preventif individu terhadap media. 2. Meningkatnya minat untuk mengkonsumsi pesan dari lebih banyak media. 3. Tumbuhnya tanggung jawab sosial baik kepada masyarakat maupun diri sendiri untuk bersikap kritis terhadap media
  • 23.
  • 24. 1. Distorsi (penyimpangan) informasi 2. Fakta palsu didramatisasi 3. Pembunuhan karakter 4. Mengganggu privasi 5. Eksploitasi seks 6. Meracuni pikiran anak-anak 7. Penyalahgunaan kekuasaan
  • 25. Berdasarkan kecakapan atau keahlian, literasi media dapat diklasifikasikan dalam tiga level: a. DASAR (pengenalan terhadap efek negatif dan positif media) b. MENENGAH (menumbuhkan kecakapan dalam memahami pesan media) c. LANJUTAN (memiliki keahlian memahami media dari proses produksi pesan, pengetahuan thdp media, dan level aksi
  • 26. A. konsep dasar 1. Media membangun budaya kita 2. Pesan media memengaruhi pikiran, sikap, dan tindakan/ perilaku 3. Media menggunakan bahasa persuasi 4. Media membangun fantasi dunia 5. Media tidak menceritakan keseluruhan realitas 6. Media berisi teks (kata2, gambar, dan suara) serta sub-teks (makna dibalik pesan) 7. Pesan media merefleksikan nilai2 dan sudut pandang pembuat media 8. Individu membangun makna mereka sendiri dari media 9. Pesan media dapat diterjemahkan
  • 27. B. Konsep menengah 1. Otak manusia memroses gambar dengan cara yang berbeda daripada kata kata 2. Kita memroses media berbasis-waktu berbeda dari media statis 3. Media yang paling kuat adalah ketika beroperasi pada tingkat emosional 4. Pesan media dapat dimanipulasi untuk meningkatkan dampat emosional 5. Efek media adalah halus 6. Efek media kompleks 7. Media menyampaikan pesan ideologi dan nilai 8. Kita semua menciptakan media
  • 28. C. Konsep Lanjut 1. Sistem media merefleksikan dinamika kekuasaan dalam masyarakat kita 2. Media paling dikendalikan oleh kepentingan bisnis/ komersial 3. Monopoli media mengurangi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan 4. Mengubah sistem media adalah masalah keadilan 5. Kita dapat mengubah sistem media kita 6. Literasi media kaum muda dan dewasa adalah aktivis media sumber: belajarliterasimedia.blogspot.com
  • 29. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengajar/melatih literasi media Bersikap pesimis bahkan mengutuk media bukanlah literasi media, walaupun kemampuan literasi media terkadang mencakup keharusan kita untuk berpikir ‘kritis’ tentang pesan media. Semata-mata memproduksi media bukanlah literasi media, walaupun di dalam literasi media sudah termasuk dengan kemampuan untuk memproduksi media (media production) Dengan hanya mengajar/melatih melalui video, CD, atau buku bukanlah literasi media. Literasi media adalah sebuah proses dimana pembimbingan dilakukan secara efektif dengan kontak nyata antara peserta dan pengajar/pelatih.
  • 30. Dengan sengaja mencari-cari agenda politik media, stereotip, misinterpretasi, atau kesalahan-kesalahan teknis bukanlah literasi media, harus ada eksplorasi dan evaluasi yang komprehensif sehingga kita dapat mengatakan mengapa sebuah pesan media tampak ‘normal’. Dengan sengaja menganalisa pesan media hanya dari satu perspektif bukanlah literasi media, melainkan harus diajarkan/dilatih dengan membiasakan diri menganalisa pesan media dari berbagai sudut pandang. Literasi Media bukan berarti “Jangan Tonton!” melainkan jadilah penonton yang baik, penonton yang sadar dan kritis terhadap pesan media.
  • 31. Selain itu… • Kekerasan fisik • Kekerasan verbal • Erotisme dan pornoaksi • Mimetisme • Monotoisme
  • 32. • tayangan yang sehat: memberikan informasi & hiburan yg mendorong perkembangan intelektualitas, emosi, dan spiritualitas yg diperlukan untuk menentukan arah, pola pikir, pandangan, dan wawasan kehidupan yang sehat, berkualitas, dan bermakna
  • 33. Batasan tayangan tidak sehat • tayangan yang sakit: akan memberikan informasi & hiburan yg dapat menghambat perkembangan intelektualitas, emosi, dan spiritualitas yg merangsang perkembangan sikap buruk yang sia-sia dan tidak bermakna
  • 34. • Unsur fitnah • Menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan narkoba, mempertentangkan SARA • Memperolok, merendahkan, melecehkan, mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia, dan merusak hubungan internasional • Eksploitasi anak
  • 35. • Promosi ajaran agama atau kepercayaan yang menyinggung perasaan pemeluk agama • Minuman keras dan narkoba • Promosi wujud rokok • Yang bertentangan dengan kesusilaan, nilai agama, moral dan norma sosial • Eksploitasi anak dibawah umur
  • 36. For kids & teen:  Si Bolang, Bocah Petualang  laptop Si Unyl  program pendidikan (sesame street) For adults:  Kick Andy  berita yang proporsional  JEJAk SI GUNDUL
  • 37. Dewasa: Film dan sinetron yang melampaui realita (hyperreality)  komedi/ lawak yang tidak mendidik (slapstick)  Berita yang tidak proporsional  info tentang artis secara berlebihan reality show klenik, perselisihan keluarga dan cinta yang dibuat-buat
  • 38. Anak-anak:  film kartun: dora emon, pokemon, digimon, naruto-mon.  ? Remaja:  film friends, Glee,  sinetron remaja yang tidak memberikan contoh sopan-santun dan sejenisnya  ?
  • 39. FTV • Sumpah pocong disekolah • Merebut suami dari simpanan • Istri dari neraka, aku benci istriku Sinetron • Ganteng-ganteng serigala • ABG jadi manten • Ayah mengapa aku berbeda
  • 40. Tipologi efek media menurut McQuaill (2002) • 1. dimensi time span • 2. dimensi intentionality
  • 41.
  • 42. Efek jangka pendek yang disengaja • Propaganda • Individual response • Media campaign • News learning • Agenda setting • Framing
  • 43. Efek jangka panjang yang disengaja • Diffusion in development • News diffusion • Diffusion of innovations • Distribution of knowledge
  • 44. Efek jangka pendek yang tidak disengaja • Individual reaction • Collective reaction
  • 45. Efek jangka panjang yang tidak disengaja • Social control • Socialization • Event outcomes • Reality defining • Institutional change • Cultural change
  • 46. 4 tahap perkembangan penelitian efek media (McQuaill) Fase I : all-powerful media (1920 – 1945) Fase II : powerful media put to the test (1945 – 1960) Fase III : powerful media rediscovery (1960 – 1970) Fase IV : negotiated media influence (1970 – skr)

Notes de l'éditeur

  1. BAB VI PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 52 1) Setiap warga negara Indonesia memiliki hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam berperan serta mengembangkan penyelenggaraan penyiaran nasional. 2) Organisasi nirlaba, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, dan kalangan pendidikan, dapat mengembangkan kegiatan literasi dan/atau pemantauan Lembaga Penyiaran. 3) Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat mengajukan keberatan terhadap program dan/atau isi siaran yang merugikan.
  2. Efek Primer, yaitu efek yang ditimbulkan karena adanya terpaan, perhatian dan pemahaman. Jika manusia tidak bisa lepas dari media massa, maka efek yang ditimbulkan sungguh-sungguh terjadi. Semakin memahami apa yang disampaikan oleh media, maka semakin kuat pula efek primer yang terjadi. Contoh terjadinya efek primer adalah, saat media menayangkan atau menulis berita mengenai maraknya polisi ditembak oleh orang tidak bertanggung jawab. Maka di saat yang sama, masyarakat tertarik menyimak berita itu dengan saksama. [5] Efek Sekunder, yaitu efek yang ditimbulkan karena adanya perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan prilaku (menerima dan memilih). Yang termasuk dari efek sekunder adalah prilaku penerima yang ada dibawah kontrol langsung si pemberi pesan. Efek sekunder diyakini lebih menggambarkan realitas yang sungguh-sungguh terjadi di masyarakat. Salah satu bentuk efek sekunder adalah efek dari teori penggunaan dan kepuasan, atau uses and gratifications, yang memfokuskan perhatian pada audience atau masyarakat sebagai konsumen media massa, dan bukan pada pesan yang disampaikan. Dalam perspektif teori tersebut, audience dipandang sebagai partisipan yang aktif dalam proses komunikasi, meski tingkat keaktifan setiap individu tidaklah sama. Contoh terjadinya efek sekunder adalah, saat media mengulas tentang peristiwa penembakan polisi oleh orang yang tidak bertanggungjawab, maka reaksi masyarakat begitu beragam. Mereka lebih berhati-hati. Tak hanya polisi yang membekali diri [6], masyarakat pun akhirnya melakukan hal serupa, yaitu membekali diri mereka dengan membeli rompi dan helm anti peluru. Terbukti, bahwa tingkat penjualan rompi dan helm anti peluru, mengalami peningkatan. Dunia nyata (the real world); Dengan mengetahui posisi sebuah pesan di dunia nyata dan bagaimana pesan itu dibuat akan melahirkan pemahaman yang lebih baik atas terpaan media. Diri sendiri (the self); Kita perlu membuat refleksi diri atas tujuan dan apa-apa yang hendak kita lakukan ketika kita berinteraksi dengan media.
  3. Meningkatnya kualitas preventif individu terhadap media. Seseorang dapat lebih memprogram dirinya sendiri terhadap terpaan media dibandingkan membiarkan media menentukan apa yang harus ia percayai atau tidak. Meningkatnya minat untuk mengkonsumsi pesan dari lebih banyak media. Seseorang yang sudah melek media akan menjadi seseorang yang secara merdeka dapat menentukan pilihan terhadap apa dan bagaimana ia mengkonsumsi media ditengah arus pertumbuhan dan perkembangan media yang pesat. . Seseorang yang sudah melek media akan mempunyai tanggung jawab sosial baik kepada masyarakat maupun diri sendiri untuk bersikap kritis terhadap media. Ia akan dapat menggunakan media untuk mencapai tujuan-tujuan pribadinya bahkan melakukan advokasi kepada masyarakatnya terkait dengan terpaan media.