SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
BAB 7 KONSUMEN, PRODUSEN DAN EFISIENSI PASAR




    TUGAS PENGANTAR
     EKONOMI MIKRO




                                                  2011
              KELOMPOK 3 (TIGA)

           Shintya Fetryan (1111000422)
          Neng Ina Marlina (1111000426)
         Ovie Alferina Lestari (1111000430)
            Fatiha Lestari (1111000432)
      Yossia Novaliana Safonta (1111000456)
                Hillary Kartika Sauli N S I
                     S1 AKUNTA                K
2


         Dalam bab ini, kita akan membahas llmu ekonomi kesejahteraan (welfare
economics) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana pengalokasian sumber-sumber
daya memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan. Kerelaan untuk membayar
(willingness to pay) adalah harga tertinggi yang rela untuk dibayar oleh masing –
masing pembeli. Surplus konsumen (consumen surplus) adalah nilai kerelaan
seseorang untuk membayar suatu barang dikurangi nilai yang sebenarnya dibayarkan
olehnya.


                                                               TABEL 1

  Pembeli             Kerelaan untuk Membayar      Kerelaan untuk Membayar

  John                      $100                   dari Empat Calon Pembeli

  Paul                      $80

  George                    $70

  Ringo                     $50
3



Skedul permintaan dari Kurva Permintaan
      Tabel di bawah menunjukan skedul permintaan pembeli di Tabel 1. Grafik di
bawah menunjukan kurva permintaan yang bersesuaian. Perhatikan bahwa tingginya
kurva permintaan mencerminkan kerelaan untuk membayar para pembeli.

      FIGUR 1

        Harga                Pembeli                       JumlahPermintaan

        > $100                        Tidak ada                   0

        $80 - $100           John                                 1

        $70 - $80            John, Paul                           2

        $50 - $70            John, Paul, George                   3

        < $50                John, Paul, George, Ringo            4




   Harga
   Album

     $100
                             Kerelaan untuk Membayar

      $80
                                      Kerelaan Paul untuk Membayar
      $70
                                          Kerelaan George untuk Membayar

      $50
                                                  Kerelaan Ringo untuk Membayar


                                              Permintaan




            0        1   2        3       4                             Jumlah Album
4


Pada tabel 1 jika harga diatas $100, maka jumlah permintaan barang tersebut adalah
nol, karena tidak ada pembeli yang rela membayar setinggi itu. Jiak harganya berbeda
pada $80 dan $100, jumlah permintaan adalah sat, karena hanya John yang rela
membayar setinggi itu.
      Jika harganya berada pada $70 dan $80, jumlah permintaan adalah dua, karena
baik John maupun Paul rela membayar setinngi itu. Kita dapat meneruskan analisis ini
untuk harga-harga yang lain. Dengan begitu, skedul permintaan dapat dibentuk dari
kerelaan untuk membayar keempat calon pembeli.
      Figur 1 menunjukan kurva permintaan yang bersesuaian dengan skedul

permintaannya. Pada jumlah berapa pun, harga yang diberikan oleh kurva permintaan

menunjukan kerelaan untuk membayar si pembeli marginal, yaitu pembeli yang akan

meninggalkan pasar jika harganya naik sedikit saja. Kurva permintaan mencerminkan

kerelaan untuk membayar pembeli, oleh karena itu kita dapat menggunakannya untuk

mengukur surplus konsumen.


Mengukur Surplus Konsumen dengan Kurva Permintaan

      Pada panel (a), harga barangnya $20, dan surplus konsumennya $20. Pada
panel (b) harga barangnya $70, dan surplus konsumennya $40.
5



                                                                    FIGUR 2
Harga                            (a)       Harga = $80

Album

$100
                                       Surplus konsumen (John) = $20
$80

$70


$50
                                             Permintaan



         0     1       2     3         4                               Jumlah Album
                                 (b)       Harga = $70




 Harga

Album

 $100
                                       Surplus konsumen (John) = $30

 $80                                             Surplus konsumen (Paul) = $10
 $70

             Total surplus
 $50         konsumen =                     Permintaan
             $40


         0      1       2    3         4
                                                                       Jumlah Album
6


      Figur 2 menggunakan kurva permintaan untuk menghitung surplus konsumen.

Pada panel (a), harganya adalah $80 (atau sedikit lebih tinggi), dan jumlah

permintaannya adalah 1. Perhatikan bahwa luas daerah diatas harga dan dibawah

kurva penawaran sama dengan $20. Jumlah ini adalah besarnya surplus konsumen

yang telah kita hitung sebelumnya, ketika hanya satu album yang terjual.

      Panel (b) menunjukan surplus konsumen ketika harganya adalah $70 (atau

sedikit lebih tinggi0. Pada kasus ini, luas daerah diatas harga dan dibawah kurva

permintaan nilainya adalah sama dengan jumlah luas kedua persegi: Surplus

konsumen John pada harga ini adalah $30, dan surplus konsumen Paul adalah $10.

Jumlah keduanya adalah $40.


Bagaimana Harga Memengaruhi Surplus Konsumen.

      Pada panel (a), harganya adalah P1, jumlah permintaannya Q1, dan surplus

konsumennya sama dengan luas segitiga ABC. Ketika harganya turun dari P 1 ke P2

seperti di panel (b), jumlah permintaan meningkat dari Q 1 ke Q2, dan surplus

konsumennya meningkat, nilainya sekarang sama dengan luas daerah segitiga ADF.

Peningkatan nilai surplus konsumen ini terjadi sebagian karena pembeli lama sekarang

membayar dengan lebih murah (BCED) dan sebagian lagi karena pembeli baru

memasuki pasar pada harga yang lebih rendah (CEF).
7




                                                                                FIGUR 3
                      (a) Surplus Konsumen pada Harga P2

 Harga
                 A




                 Surplus
                 Konsumen
                                                     D
   P1                                                    A
                 B                      C


                                                                          Permintaan




         0                                  Q1                                          Jumlah
                         (b) Surplus Konsumen pada Harga P2
Harga
                 A




             Surplus
                                                             Surplus konsumen
             Konsumen
                                                             kepada konsumen
             Awal
                                                 C           baru
  P1
             B


  P2                                                              F
             D       Surplus konsumen            E
                                                                                Permintaan
                     tambahan kepada
                     konsumen awal

         0                                  Q1                              Q2           Jumlah
8


SURPLUS PODUSEN
Surplus Produsen adalah Harga yang di bayarkan kepada penjual di kurangi biaya yang
di keluarkan olehnya.

Biaya dan Kerelaan untuk menjual.Biaya adalah nilai segala sesuatu yang harus di
korbankan oleh penjual untuk memproduksi suatu barang.

Contoh: tabel 2

Biaya – biaya keempat calon penjual jasa pengecatan.


                                                                    TABEL 2
        Penjual      Biaya

        Mary         $900                              Biaya – biaya Keempat Calon

        Frida         800                              Penjual Jasa Pengecatan

        Georgia       600

        Grandma       500
9


Menggunakan Kurva Penawaran untuk Mengukur Surplus
Produsen

     FIGUR 4
 Skedul penawaran dan Kurva Penawaran

 Tabel menunjujan skedul untuk penjualan pada Tabel 2. Grafik menunjukan kurva
 penawarannya. Perhatikan bahwa tinggi dari kurva penawaran mencerminkan biaya yang
 harus dikeluarkan oleh para penjual.

       Harga        Penjual                               Jumlah Penawaran
       > $900       Mary, Frida, Georgia, Grandma                4

       $800-$900    Frida, Georgia, Grandma                      3

       $600-$800    Georgia, Grandma                             2

       $500-$600    Grandma                                      1

       < $500       Tidak ada                                    0



 Harga
 Pengecatan
 Rumah                                        Penawaran

        $900                                                     Biaya Mary
         800                                      Biaya Frida


         600
                                                       Biaya Georgia
         500
                                  Biaya Grandma




                0   1      2      3     4                       Jumlah Rumah yang Dicat
10




    FIGUR 5

Mengukur Surplus Produsen dengan Kurva Penawaran

Pada panel (a) harganya adalah $600, dan surplus produsennya adalah $100. Pada panel
(b), harganya adalah $800, dan surplus produsennya adalah $500.

                                             (a) Harga = $600
Harga
Pengecatan
Rumah
                                                 Penawaran
      $900
       800


        600
        500

                               Surplus Produsen
                               (Grandma) = $100




              0     1      2        3        4                   Jumlah Rumah yang Dicat

Harga                                        (b) Harga = $ 800
Pengecatan
                    Total Surplus
Rumah                                             Penawaran
                  Produsen = $500
      $900
       800


        600
                                        Surplus Produsen (George) = $200
        500


                     Surplus Produsen (Grandma) = $300



              0     1      2        3        4                   Jumlah Rumah yang Dicat
11




FIGUR 6

                    (a) Surplus Produsen pada Harga P1

Harga
                                                                  Penawaran




            B
 P1
            Surplus                         C
            Produsen
            Produsen


                A

        0                              Q1                                     Jumlah



                    (b) Surplus Produsen pada Harga P2

Harga           Surplus produsen tambahan                          Penawaran
                pada produsen awal

            D                          E
 P2
                                                              F
            B
 P1                                                               Surplus awal
            Surplus                         C                     produsen pada
            Produsen                                              produsen baru
            Produsen


                A

        0                             Q1                 Q2                   Jumlah
12



EFISIENSI PASAR

       Surplus konsumen dan surplus produsen adalah metode-metode dasar yang

digunakan para ekonom untuk mempelajari kesejahteraan pembeli dan penjual dalam

suatu pasar. Metodenya itu diantaranya :

Perencana sosial yang baik

       Untuk mengevaluasi hasil dari suatu pasar perlu analisis perncanaan sosial yang

baik diperlukan, karena perncanaan sosial yang baik itu adalah seorang diktator yang

mengetahui segalanya, memilki kekuasaan yang atas segalanya dan berniat baik.

Perncana sosial ini ingin memaksimalkan kemakmuran dari                semua orang di

masyarakat, untuk itu seorang perencana soial yang baik harus memutuskan terlebih

dahulu bagaimana mengukur kemakmuran masyarakat. Salah satu caranya adalah

dengan mengukur jumlah surplus produsen dan surplus konsumen, yang kita sebut

dengan suplus total. Surplus konsumen adalah keuntungan yang diterima oleh pembeli

dari partisipasinya pada suatu pasar, sedangkan surpus produsen adalahkeuntungan

yang diterima penjual dari partisipasinya terhadap suatu pasar.

       Untuk lebih memahami ukuran kemakmuran, kita telah mendefinisikannya

surplus konsumen dan produsen sebagai berikut:



             Surplus konsumen = nilai bagi– nilai yang dibayarkan pembeli



             Surplus produsen = nilai yang diterima penjual – biaya penjualan

       Ketika kita menjumlahkan surplus konsumen dengan surplus produsen, maka

hasilnya :
13


          Suplus total = nilai bagi pembeli – nilai yang dibayarkan pembeli + nilai yang

          diterima   penjual – biaya penjual



      Jumlah yang dibayarkan oleh pembeli sama dengan jumlah yang diterma

      penjual, jadi keduanya saling meniadakan. Maka hasilnya



          Surplus produsen = nilai yang diterima penjual – biaya penjualan



Surplus total dalam suatu pasar adalah nilai keseluruhan barang bagi pembeli

sebagaimana diukur oleh kerelaan mereka untuk membayar, dikurangi biaya

keseluruhan penjual untuk menyediakan barang – barang tersebut.


Jika suatu alokasi sumber-sumber daya memaksimalkan surplus total, dikatakan bahwa
alokasi tersebut memiliki efisiensi (efficiency). Efisiensi adalah kondisi pengalokasian
sumber daya yang memaksimalkan surplus keseluruhan yang diterima seluruh anggota
masyarakat.sebagai tambahan dari efisiensi, perencana sosial yang baik ini juga harus
memerhatikan masalah pemerataan (equity). Pemerataan adalah tingkat keadilan
distribusi kesejahteraan diantara anggota masyarakat.




  EVALUASI KESEIMBANGAN PASAR

  Surplus produsen dan surplus konsumen pada saat terjadi keseimbangan antara
  permintaan dan penawaran di pasar.
14



                                                                       FIGUR 7
 Surplus Konsumen dan surplus Produsen pada Keseimbangan Pasar.

 Surplus total – jumlah dari surplus konsumen dan surplus produsen – adalah luas daerah
 diantara kurva penawaran dan kurva permintaan sampai pada titik keseimbangan.


 Harga        A                                                D

                                                                       Penawaran



             Surplus
             Konsumen
 Harga                                       E
 Keseim-
              Surplus
 Bangan
              Produsen


                                                                       Permintaan

                                                                   B
              C


         0                   Jumlah Keseimbangan                                Jumlah



Ketika suatu pasar berada pada titik keseimbangan, harga menentukan siapa pembeli

dan penjual yang akan masuk ke pasar. Para pembeli             yang mengharagai barang

diatas tingkat harga sekarang (yang diwakili segmen AE dari kurva permintaan)memilih

untuk membeli barang tersebut: pembeli yang menghargai barang dibwah tingkat harga

sekarang (yang diwakili oleh segmen EB) tidak mau membeli baang                     dari harga

tersebut. Begitu penjual yang biayanya lebih kecil dari harga jual (yang diwakili oleh

segmen CE pada kurva penawaran) memilih untuk menjual barang tersebut: penjual

yang biayanya lebih besar daripada harga jualnya(diwakili oleh segmen ED), tidak mau
menjualnya.
15


Pengamatan ini membawa kepada dua pemahaman tentang hasil-hasil pasar

1. Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang-barang kepada para pembeli yang

   paling menghargai barang-barang yang dijual, sebagaimana ditunjukkan oleh

   kerelaan mereka unuk membelinya.

2. Pasar bebas mengalokasikan permintaan barang-barang kepada para penjual yang

   dapat memproduksinya dengan biaya yang paling rendah.

   Tapi apakah perencana sosial mampu meningkatkan kemakmuran menyeluruh

dengan cara meningkatkan atau mengurangi jumlah barang? Tidak, sebagaimana

dinyatakan pada pemahaman ketiga tentang hasil-hasil pasar.

3. Pasar bebas memproduksi sejumlah barang yangmemaksimalkansurplus konsumen

   dan surplus produsen.

   Tiga pemahaman akan hasil-hasil pasar ini mengajarkan bahwa keseimbangan

penawaran dan permintaan memaksimalkan jumlah        surpus produsen   dan surpus

konsumen.dengan kata lain, hasil dari keseimbangan ini adalah alokasi sumber daya

yang efisien.
16




Efisiensi Jumlah Keseimbangan                                             FIGUR 8
Pada jumlah barang yang lebih sedikit daripada jumlah keseimbangan, nilai barang
tersebut bagi pembeli melebihi biaya penjualanya. Pada jumlah barang yang lebih banyak
daripada jumlah keseimbangan, biaya penjualnya telah melebihinilai barang tersebut bagi
pembeli. Maka dari itu, keseimbangan pasar memaksimalkan surplus produsen dan surplus
konsumen.


Harga
                                                                              Penawaran




            Nilai untuk                                            Biaya untuk
             pembeli                                                 penjual


            Biaya untuk
                                                                           Nilai untuk
              penjual
                                                                            pembeli




                                                                              Permintaan


        0                             Jumlah keseimbangan                          Jumlah




              Nilai untuk pembeli lebih         Nilai untuk pembeli lebih kecil
              besar dari biaya untuk penjual    dari biaya untuk penjual
17




              APLIKASI : BIAYA-BIAYA PAJAK


       Dampak pajak dari kesejahteraan adalah pemerintah memberlakukan pajak untuk
menaikan pendapatan negara, dan pendapatan tersebut harus berasal dari saku seseorang.
Bagaimana pajak memepengaruhi keadaan ekonomi, terlebih dahulu harus membandingkan
besar pengurangan kesejahteraan pembeli dan penjual dengan kenaikan jumlah pendapatan
pemerintah. Perangkat surplus konsumen dan produsen memungkinkan untuk membuat
perbandingan ini. Analisis tersebut akan memperlihatkan bagaimana biaya perpajakan pada
pembeli dan penjual melampaui pendapatan pemerintah.




       KERUGIAN BEBAN BAKU PERPAJAKAN


       Dampak pajak

        Pajak pada sebuah barang menimbulkan irisan antara harga yang harus dibayar pembeli
dan harga yang harus diterima oleh penjual. Akibat irisan ini jumlah penjualan menurun dibawah
tingkat penjualan tanpa pajak. Dengan kata lain pajak barang menyebabkan ukuran pasar
menyusut.
18


         Harga



     Harga yang
  harus dibayar                                Tarif pajak              penawaran
       pembeli
    Harga tanpa
      pajak
      Harga yang
diterima penjual

                                                                     permintaan


                   0             Jumlah          Jumlah                    jumlah
                               dengan pajak     tanpa pajak




                       Bagaimana Pajak Memengaruhi Para Pelaku Pasar
                Untuk mengukur keuntungan dan kerugian dari pajak pada suatu barang, harus
         memperhitungkan bagaimana pajak mempengaruhi pembeli, penjual dan pemerintah
         .keuntungan yang diperoleh pembeli dalam sebuah pasar diukur dengan surplus konsumen, yaitu
         harga yang rela dibayar oleh pembeli atas sebuah barang dikurangi harga yang sebenarnya
         mereka bayarkan untuk barang tersebut. Keuntungan yang diperoleh penjual pada suatu pasar
         diukur dengan surplus produsen, yaitu harga yang diterima penjual atas suatu barang dikurangi
         biaya produksi.

                       Pendapatan pemerintah dari pajak

                 Pendapatan dari pajak yang dikumpulkan pemerintah sama dengan T*Q, tarif pajak T
         dikali jumlah penjualan Q. Jadi, pendapatan pemerintah dari pajak sama dengan luas persegi
         panjang antara kurva penawaran dan permintaan.
19


           Harga

                                                                      Penawaran

   Harga yang                                     Tarif pajak
   Harus dibeli    pendapatan

                      pajak

     Harga yang       ( T*Q )
Diterima penjual


                                                                        permintaan



                                   Jumlah        jumlah                  jumlah
                                dengan pajak   tanpa pajak




          Kesejahteraan Tanpa Pajak
          Tanpa pajak, harga dan jumlah ditemukan pada irisan kurva penawaran dan permintaan. Harga
          tersebut adalan P1, dan jumlah penjualan adalah Q1, karena kurva permintaan mencerminkan
          kerelaan pembeli untuk membayar, surplus konsumen merupakan luas antara kurva permintaan
          dan harga, A+B+C. Demikian pula, karena kurva penawaran mencerminkan biaya produksi bagi
          penjual, surplus produsen merupakan luas antara kurva penawaran dan harga, D+E+F, pada
          kasus ini, karena tidak ada pajak, pendapatan pemerintah dari pajak sama dengan nol.

          Surplus total, yaitu penjumlahan surplus konsumen dari produsen, sama dengan luas
          A+B+C+D+E+F, karena surplus total merupakan luas antara kurva penawaran dan permintaan
          hingga jumlah keseimbangan.



          Kesejahteraan setelah Pajak
          harga yang dibayar oleh pembeli naik dari P1 menjadi Pb, sehingga surplus konsumen sekarang
          hanya sama dengan luas A (luas dibawah kurva permintaan dan diatas harga
          pembeli).pendapatan yang diterima penjual turun dari P1 menjadi Ps , sehingga surplus produsen
          sekarang hanya sama dengan luas F ( luas diatas kurva penawaran dan dibawah harga penjual ).
          Jumlah penjualan turun dari Q1 menjadi Q2, dan pemerintah mengumpulkan pendapatan dari
          pajak yang sama dengan luas B+D.
20


               Untuk menghitung surplus total dengan pajak, jumlahkan surplus konsumen, surplus produsen
               dan pendapatan pemerintah dari pajak. Memperoleh surplus total merupakan luas A+B+D+F.

                 Bagaimana pajak memengaruhi kesejahteraan

                 Pajak pada sebuah barang mengurangi surplus konsumen (luas B+C) dan surplus produsen (luas
                 D+E). Karena penurunan surplus produsen dan konsumen lebih besar dari pendapatan
                 pemerintah dari pajak (luas B+D), bisa dikatakan bahwa pajak menimbulkan kerugian beban
                 baku (luas C+E).



                                               Tanpa pajak           Dengan pajak                 Perubahan

                     Surplus konsumen          A+B+C                       A                      - (B+C)
                   Surplus produsen            D+E+F                       F                      - (D+E)
                   Pendapatan pajak            Tidak ada                 B+D                      + (B+E)
                   Surplus total               A+B+C+D+E+F              A+B+D+F                   - (C+E)


                   Luas daerah C+E menunjukan penurunan surplus total dan merupakan kerugian beban baku pajak


         Harga


   Harga yang            A                                                 permintaan
Harus dibayar = Pb
        Pembeli          B

     Harga = P1                            C
 Tanpa pajak                               E

Harga yang = Ps          D
Diterima penjual         F

                                                                            penawaran



               0

                                      Q2            Q1                    Jumlah
21


Perubahan kesejahteraan
Dampak pajak dengan membandingkan kesejahteraan sebelum dan setelah pembebanan pajak.
Pajak menyebabkan surplus konsumen turun sebesar luas daerah B+C dan surplus produsen
turun sebesar luas daerah D+E. Pendapatan pemerintah dari pajak naik sebesar luas daerah B+D.
Pajak menyebabkan pembeli dan penjual berada pada kondisi yang tidak menguntungkan dan
pemerintah berada pada kondisi menguntungkan.

Perubahan kesejahteraan total meliputi perubahan pada surplus konsumen (berharga negatif ),
perubahan surplus produsen ( yang juga berharga negatrif ) , dan perubahan pendapatan
pemerintah dari pajak (yang berharga positif ). Ketika menjumlahkan ketiga surplus ini, surplus
total pada pasar akan turun sebesar luas daerah C+E. Jadi, kerugian pada surplus konsumen dan
surplus produsen dari pajak lebih besar dari pendapatan yang ditingkatkan pemerintah.
Penurunan surplus total yang terjadi ketika pajak ( atau kebijakan lainnya ) mengubah hasil pasar
disebut kerugian beban baku (deadweight loss). Luas C+E merupakan ukuran kerugian beban
baku.

Pajak menimbulkan kerugian beban baku karena masyarakat menanggapi insentif dan pasar
biasanya mengaolokasikan sumber-sumber dayanya yang langka secara efisien. Artinya,
keseimbangan penawaran dan permintaan memaksimumkan surplus total pembeli dan penjual
pada sebuah pasar. Akan tetapi, ketika pajak mengakibatkan kenaikan harga bagi pembeli dan
penurunan harga bagi penjual, pajak akan memberi insentif pada pembeli untuk melakukan
konsumsi lebih sedikit dari pada penjual untuk menghasilkan lebih sedikit dari pada yang
seharusnya. Ketika pembeli dan penjual bereaksi terhadap insentif, ukuran pasar menyusut
dibawah kondisi optimalnya. Jadi, karena pajak mengubah insentif, pajak mengakibatkan pasar
mengalokasikan sumber-sumber dayanya dengan tidak efisien.




Kerugian Beban Baku dan Keuntungan Perdagangan


Sumber kerugian beban baku yang paling utama: Pajak menimbulkan kerugian beban baku
karena pajak mencegah pembeli dan penjual merealisasikan keuntungan dari perdagangan.

Figur 4 : Kerugian Beban Baku

Ketika pemerintah mamberlakukan pajak pada sebuah barang, jumlah penjualan turun dari Q1
menjadi Q2 . Akibatnya, beberapa keuntungan potensial perdagangan antara pembeli dan penjual
tidak terealisasi. Keuntungan-keuntungan yang hilang dari perdagangan menciptakan kerugian
beban baku.
22




  Harga
                                         Keuntungan-
                                                                              Penawaran
                                         keuntungan yang
                                         hilang dari
      PB                                 pedagangan

              Tanpa pajak

Harga tanpa
     pajak

       Ps                                          Biaya untuk
                                                   penjual                    Permintaan
                Nilai untuk
                pembeli



          0                   Q2              Q1                                           Jumlah

                                   Penurunan jumlah sehubungan adanya pajak



  Ketika pajak menyebabkan kenaikan harga bagi pembeli menjadi PB dan menurunkan harga bagi
  penjual menjadi Ps , pembeli dan penjual marginal akan meninggalkan pasar sehingga jumlah
  penjual turun dari Q1 menjadi Q2. Namun seperti yang ditunjukan figur4, nilai barang kepada
  para pembeli masih lebih besar daripada biaya para penjual.


  FAKTOR-FAKTOR PENENTU KERUGIAN BEBAN BAKU

  Pajak menaikkan harga yang dibayar oleh pembeli sehingga konsumsi pembeli lebih sedikit.
  Pada saat yang bersamaan, pajak menurunkan pendapatan yang diterima penjual sehingga
  penjual memproduksi lebih sedikit. Elastisitas penawaran dan permintaan mengukur seberapa
  besar penjual dan pembeli bereaksi terhadap perubahan harga dan oleh karena itu, semakin besar
  elastisitas penawaran dan permintaan, semakin besar kerugian beban baku akibat pajak.
23



          Figur 5 : Distorsi Pajak dan Elastisitas

              a) Penawaran Inelastis                                         b) Penawaran Elastis
Harga                                                            Harga
                          Penawaran                                             Ketika penawaran relatif
                                                                                elastis, kerugian beban baku
                                                                                akibat pajak adalah besar
                                Ketika penawaran relatif
                                inelastis, kerugian beban                                                      Penawaran
                                baku akibat pajak adalah             Tarif
                                kecil
                                                                     Pajak
Tarif pajak



                                      Permintaan                                                               Permintaan


      0                                                Jumlah    0                                                 Jumlah

              c) Permintaan Inelastis                                        d) Permintaan Elastis

Harga                                                                Harga


                                              Penawaran                                                        Penawaran



    Tarif Pajak                      Ketika permintaan relatif
                                     inelastis, kerugian beban
                                     baku akibat pajak adalah        Tarif
                                     kecil
                                                                     Pajak
                                                                                                               Permintaan
                                                                               Ketika permintaan relatif
                                   Permintaan                                  elastis, kerugian beban baku
                                                                               akibat pajak adalah besar


0                                                      Jumlah    0                                                 Jumlah




           Permintaan
24




   KERUGIAN BEBAN BAKU DAN PENDAPATAN PAJAK
   SEIRING PERUBAHAN PAJAK
         Sesungguhnya , kerugian beban baku akibat pajak meningkat jauh lebih cepat
   dibanding tarif pajak itu sendiri. Alasannya adalah, kerugian beban baku merupakan
   luas segitiga, dan luas segitiga bergantung pada kuadrat ukuannya. Bila kita
   menggandakan tarif pajak, misalnya, alas dan tinggi segitiga menjadi dua kali lipat,
   sehingga kerugian beban baku meningkat 4 kali lipat.

          Pendapatan pemerintah dari pajak merupakan tarif pajak dikali jumlah barang
   yang tejual.



   FIGUR 6

   Kerugian beban baku merupakan penurunan surplus total akibat pajak. Pendapatan
   pemerintah dari pajak merupakan jumlah pajak dikali jumlah barang yang terjual. Pada
   panel (a), pajak bertarif kecil menimbulkan kerugian beban baku yang kecil dan
   meningkatkan pemerintah dari pajak dalam jumlah kecil. Pada panel (b), pajak bertarif
   lebih besar menimbulkan kerugian beban baku yang lebih besar dan meningkatkan
   pendapatan pemerintah dari pajak dalam jumlah yang lebih besar. Pada panel (c),
   pajak bertarif sangat besar menimbulkan kerugian beban baku yang lebih besar, namun
   karena mengurangi ukuran pasar, pajak hanya memberikan pendapatan kecil bagi
   pemerintah.

                 (a) Pajak Bertarif Kecil                                       (b) Pajak Bertarif Lebih Besar

                                                                                                   Kerugian Beban
 Harga                       Kerugian Beban                         Harga                               Baku
                                                                                                                    Penawaran
                                  Baku

                                                                      PB
                                                                                  Pendapa
   PB                                          Penawaran
                                                                                  tan Pajak
                Pendapatan
                Pajak
       PS
                                                                      PS
                                                       Permintaan
                                                                                                                    Permintaan

            0                Q2    Q1         Jumlah                        0                 Q2          Q1           Jumlah


                 (C) Pajak Bertarif Sangat Besar
Harga
                             Kerugian Beban
  PB
                                  Baku
25


                      Kerugian Beban
  PB
                           Baku



                                            Penawaran




                                         Permintaan
   PS

        0
            Q2                 Q1          Jumlah




   FIGUR 7

   Panel (a) memperlihatkan bahwa ketika tarif pajak meningkat, kerugian beban baku juga
   meningkat. Panel (b) memperlihatkan bahwa pada awalnya pendapatan pemerintah dari pajak
   meningkat, kemudian turun. Hubungan ini kadang-kadang disebut kurva Laffer.

             (a) Kerugian Beban Baku                          b) Pendapatan Kurva
                                                      Pendapatan
Kerugian
                                                      Kerja
Beban Baku




             0                      Tarif Pajak                   0                 Tarif Pajak

Contenu connexe

Tendances

Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKstephaniejessey
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiQuinta Nursabrina
 
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaPermintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaJogo Hera
 
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)pakguruku.site
 
Teori perilaku konsumen (kardinal)
Teori perilaku konsumen (kardinal)Teori perilaku konsumen (kardinal)
Teori perilaku konsumen (kardinal)Selfia Dewi
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Penawaran, permintaan dan kebijakan pemerintah
Penawaran, permintaan dan kebijakan pemerintahPenawaran, permintaan dan kebijakan pemerintah
Penawaran, permintaan dan kebijakan pemerintahMuhammad Khoirul Fuddin
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)Indra Jaya
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]Melly Chairul
 
Mikroekonomi bab3 kelompok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab3 kelompok1_akuntansi1Mikroekonomi bab3 kelompok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab3 kelompok1_akuntansi1Annisa Khoerunnisya
 

Tendances (20)

Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
 
2 teori barang swasta
2 teori barang swasta2 teori barang swasta
2 teori barang swasta
 
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaPermintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
 
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
 
Teori perilaku konsumen (kardinal)
Teori perilaku konsumen (kardinal)Teori perilaku konsumen (kardinal)
Teori perilaku konsumen (kardinal)
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran
 
Penawaran, permintaan dan kebijakan pemerintah
Penawaran, permintaan dan kebijakan pemerintahPenawaran, permintaan dan kebijakan pemerintah
Penawaran, permintaan dan kebijakan pemerintah
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
PERILAKU KONSUMEN ( KARDINAL).pptx
PERILAKU KONSUMEN ( KARDINAL).pptxPERILAKU KONSUMEN ( KARDINAL).pptx
PERILAKU KONSUMEN ( KARDINAL).pptx
 
Pasar monopoli
Pasar monopoliPasar monopoli
Pasar monopoli
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Mikroekonomi bab3 kelompok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab3 kelompok1_akuntansi1Mikroekonomi bab3 kelompok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab3 kelompok1_akuntansi1
 

En vedette

Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenHarya Wirawan
 
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8Cipta Ajeng Pratiwi
 
Bab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksiBab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksiTossan Ihsan
 
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsiSejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsiDedi Supriadi
 
Prinsip ekonomi casefair e8j1
Prinsip ekonomi casefair e8j1Prinsip ekonomi casefair e8j1
Prinsip ekonomi casefair e8j1aanjbi
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 

En vedette (13)

Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
 
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8
PPT - Pyndick Microeconomics 7e - Bab 8
 
Softskillekonomi2014_part1
Softskillekonomi2014_part1Softskillekonomi2014_part1
Softskillekonomi2014_part1
 
Bab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksiBab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksi
 
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsiSejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
 
Trade policy
Trade policyTrade policy
Trade policy
 
Prinsip ekonomi casefair e8j1
Prinsip ekonomi casefair e8j1Prinsip ekonomi casefair e8j1
Prinsip ekonomi casefair e8j1
 
Kekuatan Pasar Penawaran dan Permintaan
Kekuatan Pasar Penawaran dan PermintaanKekuatan Pasar Penawaran dan Permintaan
Kekuatan Pasar Penawaran dan Permintaan
 
surplus produsen dan konsumen
surplus produsen dan konsumensurplus produsen dan konsumen
surplus produsen dan konsumen
 
Surplus Produsen dan Surplus Konsumen
Surplus Produsen dan Surplus KonsumenSurplus Produsen dan Surplus Konsumen
Surplus Produsen dan Surplus Konsumen
 
Consumer and Producer surplus
Consumer and Producer surplusConsumer and Producer surplus
Consumer and Producer surplus
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 

Konsumen, produsen, dan efisiensi pasar

  • 1. BAB 7 KONSUMEN, PRODUSEN DAN EFISIENSI PASAR TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO 2011 KELOMPOK 3 (TIGA) Shintya Fetryan (1111000422) Neng Ina Marlina (1111000426) Ovie Alferina Lestari (1111000430) Fatiha Lestari (1111000432) Yossia Novaliana Safonta (1111000456) Hillary Kartika Sauli N S I S1 AKUNTA K
  • 2. 2 Dalam bab ini, kita akan membahas llmu ekonomi kesejahteraan (welfare economics) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana pengalokasian sumber-sumber daya memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan. Kerelaan untuk membayar (willingness to pay) adalah harga tertinggi yang rela untuk dibayar oleh masing – masing pembeli. Surplus konsumen (consumen surplus) adalah nilai kerelaan seseorang untuk membayar suatu barang dikurangi nilai yang sebenarnya dibayarkan olehnya. TABEL 1 Pembeli Kerelaan untuk Membayar Kerelaan untuk Membayar John $100 dari Empat Calon Pembeli Paul $80 George $70 Ringo $50
  • 3. 3 Skedul permintaan dari Kurva Permintaan Tabel di bawah menunjukan skedul permintaan pembeli di Tabel 1. Grafik di bawah menunjukan kurva permintaan yang bersesuaian. Perhatikan bahwa tingginya kurva permintaan mencerminkan kerelaan untuk membayar para pembeli. FIGUR 1 Harga Pembeli JumlahPermintaan > $100 Tidak ada 0 $80 - $100 John 1 $70 - $80 John, Paul 2 $50 - $70 John, Paul, George 3 < $50 John, Paul, George, Ringo 4 Harga Album $100 Kerelaan untuk Membayar $80 Kerelaan Paul untuk Membayar $70 Kerelaan George untuk Membayar $50 Kerelaan Ringo untuk Membayar Permintaan 0 1 2 3 4 Jumlah Album
  • 4. 4 Pada tabel 1 jika harga diatas $100, maka jumlah permintaan barang tersebut adalah nol, karena tidak ada pembeli yang rela membayar setinggi itu. Jiak harganya berbeda pada $80 dan $100, jumlah permintaan adalah sat, karena hanya John yang rela membayar setinggi itu. Jika harganya berada pada $70 dan $80, jumlah permintaan adalah dua, karena baik John maupun Paul rela membayar setinngi itu. Kita dapat meneruskan analisis ini untuk harga-harga yang lain. Dengan begitu, skedul permintaan dapat dibentuk dari kerelaan untuk membayar keempat calon pembeli. Figur 1 menunjukan kurva permintaan yang bersesuaian dengan skedul permintaannya. Pada jumlah berapa pun, harga yang diberikan oleh kurva permintaan menunjukan kerelaan untuk membayar si pembeli marginal, yaitu pembeli yang akan meninggalkan pasar jika harganya naik sedikit saja. Kurva permintaan mencerminkan kerelaan untuk membayar pembeli, oleh karena itu kita dapat menggunakannya untuk mengukur surplus konsumen. Mengukur Surplus Konsumen dengan Kurva Permintaan Pada panel (a), harga barangnya $20, dan surplus konsumennya $20. Pada panel (b) harga barangnya $70, dan surplus konsumennya $40.
  • 5. 5 FIGUR 2 Harga (a) Harga = $80 Album $100 Surplus konsumen (John) = $20 $80 $70 $50 Permintaan 0 1 2 3 4 Jumlah Album (b) Harga = $70 Harga Album $100 Surplus konsumen (John) = $30 $80 Surplus konsumen (Paul) = $10 $70 Total surplus $50 konsumen = Permintaan $40 0 1 2 3 4 Jumlah Album
  • 6. 6 Figur 2 menggunakan kurva permintaan untuk menghitung surplus konsumen. Pada panel (a), harganya adalah $80 (atau sedikit lebih tinggi), dan jumlah permintaannya adalah 1. Perhatikan bahwa luas daerah diatas harga dan dibawah kurva penawaran sama dengan $20. Jumlah ini adalah besarnya surplus konsumen yang telah kita hitung sebelumnya, ketika hanya satu album yang terjual. Panel (b) menunjukan surplus konsumen ketika harganya adalah $70 (atau sedikit lebih tinggi0. Pada kasus ini, luas daerah diatas harga dan dibawah kurva permintaan nilainya adalah sama dengan jumlah luas kedua persegi: Surplus konsumen John pada harga ini adalah $30, dan surplus konsumen Paul adalah $10. Jumlah keduanya adalah $40. Bagaimana Harga Memengaruhi Surplus Konsumen. Pada panel (a), harganya adalah P1, jumlah permintaannya Q1, dan surplus konsumennya sama dengan luas segitiga ABC. Ketika harganya turun dari P 1 ke P2 seperti di panel (b), jumlah permintaan meningkat dari Q 1 ke Q2, dan surplus konsumennya meningkat, nilainya sekarang sama dengan luas daerah segitiga ADF. Peningkatan nilai surplus konsumen ini terjadi sebagian karena pembeli lama sekarang membayar dengan lebih murah (BCED) dan sebagian lagi karena pembeli baru memasuki pasar pada harga yang lebih rendah (CEF).
  • 7. 7 FIGUR 3 (a) Surplus Konsumen pada Harga P2 Harga A Surplus Konsumen D P1 A B C Permintaan 0 Q1 Jumlah (b) Surplus Konsumen pada Harga P2 Harga A Surplus Surplus konsumen Konsumen kepada konsumen Awal C baru P1 B P2 F D Surplus konsumen E Permintaan tambahan kepada konsumen awal 0 Q1 Q2 Jumlah
  • 8. 8 SURPLUS PODUSEN Surplus Produsen adalah Harga yang di bayarkan kepada penjual di kurangi biaya yang di keluarkan olehnya. Biaya dan Kerelaan untuk menjual.Biaya adalah nilai segala sesuatu yang harus di korbankan oleh penjual untuk memproduksi suatu barang. Contoh: tabel 2 Biaya – biaya keempat calon penjual jasa pengecatan. TABEL 2 Penjual Biaya Mary $900 Biaya – biaya Keempat Calon Frida 800 Penjual Jasa Pengecatan Georgia 600 Grandma 500
  • 9. 9 Menggunakan Kurva Penawaran untuk Mengukur Surplus Produsen FIGUR 4 Skedul penawaran dan Kurva Penawaran Tabel menunjujan skedul untuk penjualan pada Tabel 2. Grafik menunjukan kurva penawarannya. Perhatikan bahwa tinggi dari kurva penawaran mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh para penjual. Harga Penjual Jumlah Penawaran > $900 Mary, Frida, Georgia, Grandma 4 $800-$900 Frida, Georgia, Grandma 3 $600-$800 Georgia, Grandma 2 $500-$600 Grandma 1 < $500 Tidak ada 0 Harga Pengecatan Rumah Penawaran $900 Biaya Mary 800 Biaya Frida 600 Biaya Georgia 500 Biaya Grandma 0 1 2 3 4 Jumlah Rumah yang Dicat
  • 10. 10 FIGUR 5 Mengukur Surplus Produsen dengan Kurva Penawaran Pada panel (a) harganya adalah $600, dan surplus produsennya adalah $100. Pada panel (b), harganya adalah $800, dan surplus produsennya adalah $500. (a) Harga = $600 Harga Pengecatan Rumah Penawaran $900 800 600 500 Surplus Produsen (Grandma) = $100 0 1 2 3 4 Jumlah Rumah yang Dicat Harga (b) Harga = $ 800 Pengecatan Total Surplus Rumah Penawaran Produsen = $500 $900 800 600 Surplus Produsen (George) = $200 500 Surplus Produsen (Grandma) = $300 0 1 2 3 4 Jumlah Rumah yang Dicat
  • 11. 11 FIGUR 6 (a) Surplus Produsen pada Harga P1 Harga Penawaran B P1 Surplus C Produsen Produsen A 0 Q1 Jumlah (b) Surplus Produsen pada Harga P2 Harga Surplus produsen tambahan Penawaran pada produsen awal D E P2 F B P1 Surplus awal Surplus C produsen pada Produsen produsen baru Produsen A 0 Q1 Q2 Jumlah
  • 12. 12 EFISIENSI PASAR Surplus konsumen dan surplus produsen adalah metode-metode dasar yang digunakan para ekonom untuk mempelajari kesejahteraan pembeli dan penjual dalam suatu pasar. Metodenya itu diantaranya : Perencana sosial yang baik Untuk mengevaluasi hasil dari suatu pasar perlu analisis perncanaan sosial yang baik diperlukan, karena perncanaan sosial yang baik itu adalah seorang diktator yang mengetahui segalanya, memilki kekuasaan yang atas segalanya dan berniat baik. Perncana sosial ini ingin memaksimalkan kemakmuran dari semua orang di masyarakat, untuk itu seorang perencana soial yang baik harus memutuskan terlebih dahulu bagaimana mengukur kemakmuran masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan mengukur jumlah surplus produsen dan surplus konsumen, yang kita sebut dengan suplus total. Surplus konsumen adalah keuntungan yang diterima oleh pembeli dari partisipasinya pada suatu pasar, sedangkan surpus produsen adalahkeuntungan yang diterima penjual dari partisipasinya terhadap suatu pasar. Untuk lebih memahami ukuran kemakmuran, kita telah mendefinisikannya surplus konsumen dan produsen sebagai berikut: Surplus konsumen = nilai bagi– nilai yang dibayarkan pembeli Surplus produsen = nilai yang diterima penjual – biaya penjualan Ketika kita menjumlahkan surplus konsumen dengan surplus produsen, maka hasilnya :
  • 13. 13 Suplus total = nilai bagi pembeli – nilai yang dibayarkan pembeli + nilai yang diterima penjual – biaya penjual Jumlah yang dibayarkan oleh pembeli sama dengan jumlah yang diterma penjual, jadi keduanya saling meniadakan. Maka hasilnya Surplus produsen = nilai yang diterima penjual – biaya penjualan Surplus total dalam suatu pasar adalah nilai keseluruhan barang bagi pembeli sebagaimana diukur oleh kerelaan mereka untuk membayar, dikurangi biaya keseluruhan penjual untuk menyediakan barang – barang tersebut. Jika suatu alokasi sumber-sumber daya memaksimalkan surplus total, dikatakan bahwa alokasi tersebut memiliki efisiensi (efficiency). Efisiensi adalah kondisi pengalokasian sumber daya yang memaksimalkan surplus keseluruhan yang diterima seluruh anggota masyarakat.sebagai tambahan dari efisiensi, perencana sosial yang baik ini juga harus memerhatikan masalah pemerataan (equity). Pemerataan adalah tingkat keadilan distribusi kesejahteraan diantara anggota masyarakat. EVALUASI KESEIMBANGAN PASAR Surplus produsen dan surplus konsumen pada saat terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar.
  • 14. 14 FIGUR 7 Surplus Konsumen dan surplus Produsen pada Keseimbangan Pasar. Surplus total – jumlah dari surplus konsumen dan surplus produsen – adalah luas daerah diantara kurva penawaran dan kurva permintaan sampai pada titik keseimbangan. Harga A D Penawaran Surplus Konsumen Harga E Keseim- Surplus Bangan Produsen Permintaan B C 0 Jumlah Keseimbangan Jumlah Ketika suatu pasar berada pada titik keseimbangan, harga menentukan siapa pembeli dan penjual yang akan masuk ke pasar. Para pembeli yang mengharagai barang diatas tingkat harga sekarang (yang diwakili segmen AE dari kurva permintaan)memilih untuk membeli barang tersebut: pembeli yang menghargai barang dibwah tingkat harga sekarang (yang diwakili oleh segmen EB) tidak mau membeli baang dari harga tersebut. Begitu penjual yang biayanya lebih kecil dari harga jual (yang diwakili oleh segmen CE pada kurva penawaran) memilih untuk menjual barang tersebut: penjual yang biayanya lebih besar daripada harga jualnya(diwakili oleh segmen ED), tidak mau menjualnya.
  • 15. 15 Pengamatan ini membawa kepada dua pemahaman tentang hasil-hasil pasar 1. Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang-barang kepada para pembeli yang paling menghargai barang-barang yang dijual, sebagaimana ditunjukkan oleh kerelaan mereka unuk membelinya. 2. Pasar bebas mengalokasikan permintaan barang-barang kepada para penjual yang dapat memproduksinya dengan biaya yang paling rendah. Tapi apakah perencana sosial mampu meningkatkan kemakmuran menyeluruh dengan cara meningkatkan atau mengurangi jumlah barang? Tidak, sebagaimana dinyatakan pada pemahaman ketiga tentang hasil-hasil pasar. 3. Pasar bebas memproduksi sejumlah barang yangmemaksimalkansurplus konsumen dan surplus produsen. Tiga pemahaman akan hasil-hasil pasar ini mengajarkan bahwa keseimbangan penawaran dan permintaan memaksimalkan jumlah surpus produsen dan surpus konsumen.dengan kata lain, hasil dari keseimbangan ini adalah alokasi sumber daya yang efisien.
  • 16. 16 Efisiensi Jumlah Keseimbangan FIGUR 8 Pada jumlah barang yang lebih sedikit daripada jumlah keseimbangan, nilai barang tersebut bagi pembeli melebihi biaya penjualanya. Pada jumlah barang yang lebih banyak daripada jumlah keseimbangan, biaya penjualnya telah melebihinilai barang tersebut bagi pembeli. Maka dari itu, keseimbangan pasar memaksimalkan surplus produsen dan surplus konsumen. Harga Penawaran Nilai untuk Biaya untuk pembeli penjual Biaya untuk Nilai untuk penjual pembeli Permintaan 0 Jumlah keseimbangan Jumlah Nilai untuk pembeli lebih Nilai untuk pembeli lebih kecil besar dari biaya untuk penjual dari biaya untuk penjual
  • 17. 17 APLIKASI : BIAYA-BIAYA PAJAK Dampak pajak dari kesejahteraan adalah pemerintah memberlakukan pajak untuk menaikan pendapatan negara, dan pendapatan tersebut harus berasal dari saku seseorang. Bagaimana pajak memepengaruhi keadaan ekonomi, terlebih dahulu harus membandingkan besar pengurangan kesejahteraan pembeli dan penjual dengan kenaikan jumlah pendapatan pemerintah. Perangkat surplus konsumen dan produsen memungkinkan untuk membuat perbandingan ini. Analisis tersebut akan memperlihatkan bagaimana biaya perpajakan pada pembeli dan penjual melampaui pendapatan pemerintah. KERUGIAN BEBAN BAKU PERPAJAKAN Dampak pajak Pajak pada sebuah barang menimbulkan irisan antara harga yang harus dibayar pembeli dan harga yang harus diterima oleh penjual. Akibat irisan ini jumlah penjualan menurun dibawah tingkat penjualan tanpa pajak. Dengan kata lain pajak barang menyebabkan ukuran pasar menyusut.
  • 18. 18 Harga Harga yang harus dibayar Tarif pajak penawaran pembeli Harga tanpa pajak Harga yang diterima penjual permintaan 0 Jumlah Jumlah jumlah dengan pajak tanpa pajak Bagaimana Pajak Memengaruhi Para Pelaku Pasar Untuk mengukur keuntungan dan kerugian dari pajak pada suatu barang, harus memperhitungkan bagaimana pajak mempengaruhi pembeli, penjual dan pemerintah .keuntungan yang diperoleh pembeli dalam sebuah pasar diukur dengan surplus konsumen, yaitu harga yang rela dibayar oleh pembeli atas sebuah barang dikurangi harga yang sebenarnya mereka bayarkan untuk barang tersebut. Keuntungan yang diperoleh penjual pada suatu pasar diukur dengan surplus produsen, yaitu harga yang diterima penjual atas suatu barang dikurangi biaya produksi. Pendapatan pemerintah dari pajak Pendapatan dari pajak yang dikumpulkan pemerintah sama dengan T*Q, tarif pajak T dikali jumlah penjualan Q. Jadi, pendapatan pemerintah dari pajak sama dengan luas persegi panjang antara kurva penawaran dan permintaan.
  • 19. 19 Harga Penawaran Harga yang Tarif pajak Harus dibeli pendapatan pajak Harga yang ( T*Q ) Diterima penjual permintaan Jumlah jumlah jumlah dengan pajak tanpa pajak Kesejahteraan Tanpa Pajak Tanpa pajak, harga dan jumlah ditemukan pada irisan kurva penawaran dan permintaan. Harga tersebut adalan P1, dan jumlah penjualan adalah Q1, karena kurva permintaan mencerminkan kerelaan pembeli untuk membayar, surplus konsumen merupakan luas antara kurva permintaan dan harga, A+B+C. Demikian pula, karena kurva penawaran mencerminkan biaya produksi bagi penjual, surplus produsen merupakan luas antara kurva penawaran dan harga, D+E+F, pada kasus ini, karena tidak ada pajak, pendapatan pemerintah dari pajak sama dengan nol. Surplus total, yaitu penjumlahan surplus konsumen dari produsen, sama dengan luas A+B+C+D+E+F, karena surplus total merupakan luas antara kurva penawaran dan permintaan hingga jumlah keseimbangan. Kesejahteraan setelah Pajak harga yang dibayar oleh pembeli naik dari P1 menjadi Pb, sehingga surplus konsumen sekarang hanya sama dengan luas A (luas dibawah kurva permintaan dan diatas harga pembeli).pendapatan yang diterima penjual turun dari P1 menjadi Ps , sehingga surplus produsen sekarang hanya sama dengan luas F ( luas diatas kurva penawaran dan dibawah harga penjual ). Jumlah penjualan turun dari Q1 menjadi Q2, dan pemerintah mengumpulkan pendapatan dari pajak yang sama dengan luas B+D.
  • 20. 20 Untuk menghitung surplus total dengan pajak, jumlahkan surplus konsumen, surplus produsen dan pendapatan pemerintah dari pajak. Memperoleh surplus total merupakan luas A+B+D+F. Bagaimana pajak memengaruhi kesejahteraan Pajak pada sebuah barang mengurangi surplus konsumen (luas B+C) dan surplus produsen (luas D+E). Karena penurunan surplus produsen dan konsumen lebih besar dari pendapatan pemerintah dari pajak (luas B+D), bisa dikatakan bahwa pajak menimbulkan kerugian beban baku (luas C+E). Tanpa pajak Dengan pajak Perubahan Surplus konsumen A+B+C A - (B+C) Surplus produsen D+E+F F - (D+E) Pendapatan pajak Tidak ada B+D + (B+E) Surplus total A+B+C+D+E+F A+B+D+F - (C+E) Luas daerah C+E menunjukan penurunan surplus total dan merupakan kerugian beban baku pajak Harga Harga yang A permintaan Harus dibayar = Pb Pembeli B Harga = P1 C Tanpa pajak E Harga yang = Ps D Diterima penjual F penawaran 0 Q2 Q1 Jumlah
  • 21. 21 Perubahan kesejahteraan Dampak pajak dengan membandingkan kesejahteraan sebelum dan setelah pembebanan pajak. Pajak menyebabkan surplus konsumen turun sebesar luas daerah B+C dan surplus produsen turun sebesar luas daerah D+E. Pendapatan pemerintah dari pajak naik sebesar luas daerah B+D. Pajak menyebabkan pembeli dan penjual berada pada kondisi yang tidak menguntungkan dan pemerintah berada pada kondisi menguntungkan. Perubahan kesejahteraan total meliputi perubahan pada surplus konsumen (berharga negatif ), perubahan surplus produsen ( yang juga berharga negatrif ) , dan perubahan pendapatan pemerintah dari pajak (yang berharga positif ). Ketika menjumlahkan ketiga surplus ini, surplus total pada pasar akan turun sebesar luas daerah C+E. Jadi, kerugian pada surplus konsumen dan surplus produsen dari pajak lebih besar dari pendapatan yang ditingkatkan pemerintah. Penurunan surplus total yang terjadi ketika pajak ( atau kebijakan lainnya ) mengubah hasil pasar disebut kerugian beban baku (deadweight loss). Luas C+E merupakan ukuran kerugian beban baku. Pajak menimbulkan kerugian beban baku karena masyarakat menanggapi insentif dan pasar biasanya mengaolokasikan sumber-sumber dayanya yang langka secara efisien. Artinya, keseimbangan penawaran dan permintaan memaksimumkan surplus total pembeli dan penjual pada sebuah pasar. Akan tetapi, ketika pajak mengakibatkan kenaikan harga bagi pembeli dan penurunan harga bagi penjual, pajak akan memberi insentif pada pembeli untuk melakukan konsumsi lebih sedikit dari pada penjual untuk menghasilkan lebih sedikit dari pada yang seharusnya. Ketika pembeli dan penjual bereaksi terhadap insentif, ukuran pasar menyusut dibawah kondisi optimalnya. Jadi, karena pajak mengubah insentif, pajak mengakibatkan pasar mengalokasikan sumber-sumber dayanya dengan tidak efisien. Kerugian Beban Baku dan Keuntungan Perdagangan Sumber kerugian beban baku yang paling utama: Pajak menimbulkan kerugian beban baku karena pajak mencegah pembeli dan penjual merealisasikan keuntungan dari perdagangan. Figur 4 : Kerugian Beban Baku Ketika pemerintah mamberlakukan pajak pada sebuah barang, jumlah penjualan turun dari Q1 menjadi Q2 . Akibatnya, beberapa keuntungan potensial perdagangan antara pembeli dan penjual tidak terealisasi. Keuntungan-keuntungan yang hilang dari perdagangan menciptakan kerugian beban baku.
  • 22. 22 Harga Keuntungan- Penawaran keuntungan yang hilang dari PB pedagangan Tanpa pajak Harga tanpa pajak Ps Biaya untuk penjual Permintaan Nilai untuk pembeli 0 Q2 Q1 Jumlah Penurunan jumlah sehubungan adanya pajak Ketika pajak menyebabkan kenaikan harga bagi pembeli menjadi PB dan menurunkan harga bagi penjual menjadi Ps , pembeli dan penjual marginal akan meninggalkan pasar sehingga jumlah penjual turun dari Q1 menjadi Q2. Namun seperti yang ditunjukan figur4, nilai barang kepada para pembeli masih lebih besar daripada biaya para penjual. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KERUGIAN BEBAN BAKU Pajak menaikkan harga yang dibayar oleh pembeli sehingga konsumsi pembeli lebih sedikit. Pada saat yang bersamaan, pajak menurunkan pendapatan yang diterima penjual sehingga penjual memproduksi lebih sedikit. Elastisitas penawaran dan permintaan mengukur seberapa besar penjual dan pembeli bereaksi terhadap perubahan harga dan oleh karena itu, semakin besar elastisitas penawaran dan permintaan, semakin besar kerugian beban baku akibat pajak.
  • 23. 23 Figur 5 : Distorsi Pajak dan Elastisitas a) Penawaran Inelastis b) Penawaran Elastis Harga Harga Penawaran Ketika penawaran relatif elastis, kerugian beban baku akibat pajak adalah besar Ketika penawaran relatif inelastis, kerugian beban Penawaran baku akibat pajak adalah Tarif kecil Pajak Tarif pajak Permintaan Permintaan 0 Jumlah 0 Jumlah c) Permintaan Inelastis d) Permintaan Elastis Harga Harga Penawaran Penawaran Tarif Pajak Ketika permintaan relatif inelastis, kerugian beban baku akibat pajak adalah Tarif kecil Pajak Permintaan Ketika permintaan relatif Permintaan elastis, kerugian beban baku akibat pajak adalah besar 0 Jumlah 0 Jumlah Permintaan
  • 24. 24 KERUGIAN BEBAN BAKU DAN PENDAPATAN PAJAK SEIRING PERUBAHAN PAJAK Sesungguhnya , kerugian beban baku akibat pajak meningkat jauh lebih cepat dibanding tarif pajak itu sendiri. Alasannya adalah, kerugian beban baku merupakan luas segitiga, dan luas segitiga bergantung pada kuadrat ukuannya. Bila kita menggandakan tarif pajak, misalnya, alas dan tinggi segitiga menjadi dua kali lipat, sehingga kerugian beban baku meningkat 4 kali lipat. Pendapatan pemerintah dari pajak merupakan tarif pajak dikali jumlah barang yang tejual. FIGUR 6 Kerugian beban baku merupakan penurunan surplus total akibat pajak. Pendapatan pemerintah dari pajak merupakan jumlah pajak dikali jumlah barang yang terjual. Pada panel (a), pajak bertarif kecil menimbulkan kerugian beban baku yang kecil dan meningkatkan pemerintah dari pajak dalam jumlah kecil. Pada panel (b), pajak bertarif lebih besar menimbulkan kerugian beban baku yang lebih besar dan meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak dalam jumlah yang lebih besar. Pada panel (c), pajak bertarif sangat besar menimbulkan kerugian beban baku yang lebih besar, namun karena mengurangi ukuran pasar, pajak hanya memberikan pendapatan kecil bagi pemerintah. (a) Pajak Bertarif Kecil (b) Pajak Bertarif Lebih Besar Kerugian Beban Harga Kerugian Beban Harga Baku Penawaran Baku PB Pendapa PB Penawaran tan Pajak Pendapatan Pajak PS PS Permintaan Permintaan 0 Q2 Q1 Jumlah 0 Q2 Q1 Jumlah (C) Pajak Bertarif Sangat Besar Harga Kerugian Beban PB Baku
  • 25. 25 Kerugian Beban PB Baku Penawaran Permintaan PS 0 Q2 Q1 Jumlah FIGUR 7 Panel (a) memperlihatkan bahwa ketika tarif pajak meningkat, kerugian beban baku juga meningkat. Panel (b) memperlihatkan bahwa pada awalnya pendapatan pemerintah dari pajak meningkat, kemudian turun. Hubungan ini kadang-kadang disebut kurva Laffer. (a) Kerugian Beban Baku b) Pendapatan Kurva Pendapatan Kerugian Kerja Beban Baku 0 Tarif Pajak 0 Tarif Pajak