Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian deskriptif korelasional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja tentang sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian keputihan. Populasi penelitian adalah remaja putri SMAN 19 Garut sebanyak 255 orang dengan sampel 156 orang. Instrumen penelitian berupa angket untuk mengukur pengetahuan dan hasil pemeriksaan laboratorium untuk menguk
1. 1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
1. Paradigma Penelitian
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang. Perilaku yang di dasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak di
dasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2005).
Salah satu perilaku yang dipengaruhi oleh pengetahuan ialah
perilaku penggunaan sabun sirih. Hal tersebut sebagaimana yang
dikemukakan oleh Lawrence Green (1980 dalam Mubarak dkk, 2007)
bahwa pengetahuan merupakan faktor predisposisi yang
mempengaruhii perilaku seseorang.
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka konsep peneltian
sebagai berikut :
Menggunakan
Independen Dependen
Pengetahuan sabun antiseptic daun sirih
Kejadian keputihan
64
2. 2
Tidak Menggunakan
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Sumber : Budiman (2010)
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian Deskriptive Corelative yaitu merupakan rancangan
penelitian yang bertujuan menerangkan atau menggambarkan tingkat
pengetahuan remaja tentang sabun antiseptik daun sirih terhadap
kejadian keputihan serta berusaha mencari hubungan antara variabel
independen (pengetahuan remaja tentang sabun antiseptik daun sirih)
dengan variabel dependen (kejadian keputihan) dengan menggunakan
pendekatan cross sectional dimana peneliti melakukan pengukuran
variabel independen dan dependen dalam waktu yang bersamaan.
3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian dalam sebuah taksiran atau referensi yang
dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan
fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati,dan
digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah penelitian
selanjutnya (Good dan Scater, 1954 dalam Budiman 2010). Dalam hal
ini peneliti melakukan penelitian hubungan antara pengetahuan remaja
tentang sabun antiseptic daun sirih dengan kejadian keputihan.
3. 3
Hipotesisi dalam penelitian ini adalah :
Ho : Tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang
sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian keputihan.
Ha : Ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang sabun
antiseptik daun sirih dengan kejadian keputihan.
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan objek yang akan diteliti sehingga
kita sudah bisa pastikan bahwa variable penelitian yang kita pilih sudah
memenuhi syarat untuk diteliti (Budiman, 2010). Variabel adalah
attribute seseorang dengan yang lain atau satu objek dengan objek
yang lain (Hatch dan Farhady, 1981 dalam Budiman, 2010). Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan dua variable, yaitu :
a. Variabel Bebas ( Independen Variable)
Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan,
remaja tentang sabun antiseptic daun sirih.
b. Variabel Terikat (Dependen variable)
Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian
keputihan.
4. 4
5. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi
Konseptual
Definisi
Operasional
Alat
Ukur
Hasil
ukur
Skala
Independen
:
Pengetahua
n remaja
tentang
sabun
antiseptik
daun sirih.
Hasil dari tahu,
dan ini terjadi
setelah orang
melakukan
penginderaan
terhadap sesuatu
objek tertentu
(Notoatmodjo,
2005).
Segala macam
kegiatan yang
diketahui dan
dilakukan oleh
remaja di
SMAN 19
Garut
terhadap
penggunaan
sabun sirih
yang dikur
dengan
menggunakan
Angket
tertutup
1.Kurang,
jika skor
< 60%
2.Cukup,
jika skor
antara
Ordinal
5. 5
angket tertutup
secara
langsung
(primer).
60-75%
3.Baik ,
jika skor
> 75%
Dependen :
Keputihan
Keputihan adalah
semua
pengeluaran
cairan alat
genetalia yang
bukan darah.
Keputihan bukan
penyakit
tersendiri, tetapi
merupakan
manifestasi
gejala dari hampir
semua penyakit
kandungan
(Manuaba, 2005)
Adanya cairan
yang keluar
dari vagina
yang
dirasakan oleh
remaja di
SMAN 19
Garut yang
disebabkan
karena
berbagai
bakteri.
Wawanc
ara dan
angket
tertutup
1.Keputih
an
2.Tidak
keputi
han
Ordinal
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2003). Populasi dalam penelitian ini
adalah remaja wanita yang berada di SMAN 19 Garut periode
2011/2012 sebanyak 255 remaja wanita.
2. Sampel
6. 6
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2003).
Sampel dalam penelitian ini diambil dari semua remaja yang tersebar di
SMAN 19 Garut sebanyak 156 orang remaja dengan tekhnik pengambilan
sampel Proportionate Random Sampling, yaitu suatu cara pengambilan
sampel yang digunakan bila anggota populasinya tidak homogen secara
proporsional (Hidayat, 2009). Alasan menggunakan teknik ini karena
populasi tersebar di beberapa kelas.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah sampel
yaitu :
Keterangan :
n : Besar sampel
N : Besar populasi
d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (5%= 0,05)
Dengan menggunakan rumus diatas maka dapat ditentukan
jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut :
7. 7
n = 155,7 dibulatkan menjadi 156 responden remaja wanita.
Adapun sampel yang diambil tersebar di berbagai kelas diSMAN
19 Garut dan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
berjumlah 156 orang remaja, untuk mengambil sampel remaja yang
tersebar di kelas yang berbeda, dapat di hitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut (Nazir M, 2003) :
nx
N
n
ni
1
=
Keterangan :
ni = Besar sampel ( masing – masing kelas)
n
1
= Total populasi ( masing – masing kelas )
N = Total populasi secara keseluruhan
n = Besar sampel secara keseluruhan
8. 8
Tabel 3.2 Perhitungan sampel tiap kelas di SMA X
Kelas
Jumlah
remaja tahun
2011
Perhitungan
sampel
Sampel
yang
diambil
Kelas X
X1 20 (20 :410) x 203 10
X2 19 (19 :410) x 203 9
X3 21 (21 :410) x 203 10
X4 22 (22 :410) x 203 11
X5 18 (18 :410) x 203 9
X6 15 (15 :410) x 203 7
X7 19 (19 :410) x 203 9
XI IPA
Kelas
XI IPA
IPA 1 19 (19 :410) x 203 9
IPA 2 22 (22 :410) x 203 11
IPA 3 19 (19 :410) x 203 9
IPA 4 20 ((20 :410) x 203 10
XI IPS Kelas
XI IPS
IPS 1 14 (14 :410) x 203 7
IPS 2 15 (15 :410) x 203 7
IPS 3 13 (13 :410) x 203 6
9. 9
IPS 4 20 (20 :410) x 203 10
Jumlah 410 198
Pada waktu penelitian, setelah diperoleh jumlah responden untuk
setiap kelas, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Quota
Sampling yaitu peneliti mengambil responden penelitian berdasarkan
ciri-ciri sampai di dapat jumlah yang telah ditentukan (Hidayat, 2009).
C. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pedekatan
kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang
diperlukan dalam suatu penelitian (Hidayat, 2009). Pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh
secara langsung dari responden dengan menggunakan angket yaitu
dengan cara mengedarkan suatu daftar pertanyaan, angket diajukan
secara tertulis kepada sejumlah responden untuk mendapatkan
informasi jawaban yang diperlukan dalam penelitian. Data primer
digunakan untuk menjawab variabel pengetahuan remaja tentang sabun
antiseptic daun sirih dan kepeutihan. Proses pengumpulan data dibantu
oleh teman.
Pengambilan data dilakukan dengan memberikan penjelasan
terlebih dahulu tentang tujuan penelitian serta meminta kesediaan dari
yang bersangkutan untuk dijadikan sebagai responden penelitian.
10. 10
Sebelum kuesioner atau angket diisi, responden diberikan waktu untuk
bertanya, dilanjutkan dengan pengisian kuesioner atau angket.
Tata cara penelitian adalah responden memberikan tanda (X)
pada lembar kuesioner atau angket tertutup sesuai dengan apa yang
diketahui, selama pengambilan data berlangsung, peneliti mendampingi
responden agar dapat memberikan penjelasan apabila ada hal yang
kurang dimengerti oleh responden, peneliti kemudian memeriksa
jawaban yang telah diisi oleh responden. Supaya penelitian lebih akurat,
maka memerlukan alat pengumpulan data atau instrumen yang tepat.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
pengumpulan data (Arikunto, 2006).
Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang
berbentuk pertanyaan multiple choice untuk mengukur pengetahuan
responden, dimana responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan
yang diketahuinya, jika responden menjawab pertayaan dengan benar
maka diberi skor = 1, namun jika responden menjawab salah maka
diberi skor = 0. sedangkan data sekunder hasil Lab. untuk mengukur
kejadian keputihan.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpulan data menggunakan kuesioner
yang akan digunakan harus memenuhi dua syarat utama yaitu validitas
dan reliabilitas. Instrumen ini harus diuji coba dulu sebelum diberikan
11. 11
kepada seluruh sampel. Ada dua uji coba yang dilakukan terhadap
instrumen, yaitu :
a. Validitas
Menurut Arikunto (2006), Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah.
Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuisioner, yaitu
keharusan sebuah kuisioner untuk valid dan reliabel. Suatu
kuisioner dikatakan valid kalau pertanyaan pada suatu kuisioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut (Riyanto A, 2010).
Teknik uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
korelasi product moment yaitu dengan menghitung item pertanyaan
dianggap valid jika memiliki tingkat korelasi yang tinggi dengan skor
total item. Korelasi harus punya nilai arah yang positif yaitu hasil
harus lebih besar dari r tabel :
Rumus product moment :
r hitung= n (∑XY) – (∑X). (∑Y)
√ [ n. ∑ X² − (∑X²)].[n.∑Y²−(∑Y)²]
Keterangan :
r hitung = Koefisiensi kolerasi
∑X = Jumlah skor item
12. 12
∑Y = Jumlah skor total (item)
n = Jumlah responden uji coba
Selanjutnya untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap item itu
significant, maka perlu dilihat pada tabel nilai product moment, yang
biasanya ada di dalam buku-buku statistik. Uji validitas akan
dilakukan di SMA X, yang akan disebarkan pada 20 responden,
sehingga batasan yang akan digunakan (r tabel = 0,444), dikatakan
valid jika nilai r hitung ≥ r tabel (0, 444) dan tidak valid jika nilai r
hitung < r tabel (0, 444).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Notoatmodjo,
2005). Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hasil
dengan konstanta (0,6) atau dengan r tabel (cronbach’s alpha)
(Riyanto A, 2010). Pada penelitian ini uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan rumus alpha cronbach, yaitu :
Keterangan:
: Reliabilitas instrument
K : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: Varian total
13. 13
Selanjutnya dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach > 0,6
(kontanta) (Arikunto, 2006).
D. Prosedur Penelitian
Adapun beberapa tahapan sebelum melakukan penelitian, yaitu :
1. Tahap Persiapan
a. Mencari masalah yang terjadi di masyarakat
b. Mengajukan judul penelitian kepada LPPM STIKes A.Yani dan
pembimbing
c. Menentukan lahan penelitian
d. Membuat surat izin pengambilan data awal
e. Studi kepustakaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
f. Bekerjasama dengan lahan penelitian sebagai data untuk keperluan
administrasi yaitu mengambil jumlah populasi dan sampel dengan
wawancara dan angket.
g. Menyusun proposal penelitian.
h. Pelaksanaan seminar proposal.
i. Perbaikan proposal.
j. Menyusun instrumen dan perbaikan instumen
k. Mengurus perizinan untuk pelaksanaan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Izin melakukan penelitian dari sekolah setempat
b. Melakukan penelitian
14. 14
c. Mengumpulkan hasil penelitian
d. Menarik kesimpulan dan mengambil kesimpulan dari data yang
telah diperoleh berdasarkan pengolahan dan analisis yang telah
dilakukan sebelumnya.
3. Tahap Akhir
a. Menyusun laporan hasil penelitian.
b. Presentasi hasil penelitian.
c. Pendokumentasian hasil penelitian.
E. Pengolahan Data
Sebelum dilakukan pengolahan data, variabel penelitian diberi skor
sesuai dengan bobot jawaban pada tiap-tiap pilihan jawaban dari pertanyaan
yang disediakan. Pengolahan data yang dilakukan dengan tahap berikut
(Hastono, S.P., 2007) :
a. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuisioner apakah
kuisioner sudah diisi dengan lengkap, jelas, dan relevan jawaban
dengan pertanyaan, dan konsisten.
b. Coding
15. 15
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka atau bilangan.
Kode untuk variabel penggunaan sabun antiseptik daun sirih:
1 = Menggunakan
2 = Tidak menggunakan
Kode untuk variabel keputihan :
1 = Keputihan
2 = Tidak keputihan
Kode untuk variabel pengetahuan
1= Kurang, jika skor < 60%
2= Cukup, jika skor antara 60-75%
3= Baik , jika skor > 75%
c. Proccessing
Merupakan kegiatan melakukan entry data dari kuisioner ke dalam
program komputer.
d. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry
apakah ada kesalahan atau tidak.
F. Analisa Data
16. 16
Data yang telah diperoleh dianalisis dan interpretasikan untuk
menguji hipotesis dengan menggunakan aplikasi komputer.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi
dan proporsi dari variabel-variabel yang diamati, terdiri dari variabel
pengetahuan dan kejadian keputihan. Data yang diperoleh dikumpulkan
dan disajikan dalam bentuk tabel.
Untuk menghitung distribusi frekuensi yaitu dengan rumus
(Budiarto E, 2004) :
Distribusi Frekuensi (P) =
2. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan uji hipotesis variabel bebas dan
variabel terikat untuk melihat hubungan antara 2 variabel yaitu variabel
bebas (konseling) dengan variabel terikat (kepuasan).
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi
Square (Chi Kuadrat). Adapun yang digunakan ialah sebagai berikut :
Rumus yang digunakan untuk menghitung Chi Square, yaitu :
17. 17
∑
−
=
fe
fefo
X
2
2 )(
Keterangan :
X2
= Nilai chi square
ƒo = Frekuensi yang diobservasi
ƒe = Frekuensi yang diharapkan
∑
∑ ∑=
T
fbxfk
fe
)()(
Rumus mencari frekuensi teoritis:
Keterangan :
ƒe = Frekuensi yang
diharapkan
∑ƒk = Jumlah frekuensi pada kolom
∑ƒb = Jumlah frekuensi pada baris
∑T = Jumlah keseluruhan baris atau kolom
18. 18
Uji kemaknaan dilakukan dengan menggunakan α = 0,05 dan
Confidence Interval (CI) 95% (penelitian di kesehatan masyarakat)
dengan ketentuan bila :
1. p-value > 0,05 berarti Ho gagal ditolak (p>α). Uji statistik
menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna.
2. p-value ≤ 0,05 berarti Ho ditolak (p≤α). Uji statistik menunjukan ada
hubungan yang bermakna.
G. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mendapat adanya
rekomendasi dari institusi atau pihak lain dengan mengajukan permohonan
izin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian untuk mencegah
timbulnya masalah etika, maka di lakukan hal-hal sebagi berikut (Hidayat,
2003) :
1. Persetujuan (informed Consent)
Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lemabar persetujuan
(informed consent). Informed consent tersebut diberikan sebelum
penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk
menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika
subjek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus
menghormatinya.
2. Tanpa nama (anonimity)
19. 19
Anonimity ini merupakan masalah etika dalam penelitian
keperawatan dengan cara tidak memberikan cara responden pada
lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data.
3. Kerahasia (Confidentiality)
Kerahasiaan ini merupakan masalah etika dengan menjamin
kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-
masalah lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset.
H. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini akan dilakukan di SMAN 19 Garut.
2. Waktu penelitian
Penelitian akan dilakukan bulan April tahun 2012.