Dokumen tersebut membahas tiga pihak utama yang terlibat dalam pengiriman kargo yaitu pengirim, pengangkut, dan penerima. Juga membahas beberapa dokumen penting yang digunakan dalam proses pengiriman kargo seperti airway bill, bukti timbang barang, dan pemberitahuan isi.
2. Ada tiga pihak utama yang terkait dengan pengiriman kargo, yaitu
a. Pihak pengirim ( shipper )
Shipper bisa berupa perorangan, badan usaha, dilakukan
secara langsung tanpa perantara, atau melalui jasa ekspedisi
muatan kapal laut atau ekspedisi muatan pesawat udara.
b. Pihak pengangkut ( carrier )
Carrier bisa berupa cargo sales airline, cargo sales agent,
airline / air charter yang juga berfungsi sebagai pengangkut
kargo.
c. Pihak penerima ( consignee )
Consignee bisa berupa perorangan, badan usaha maupun
dalam bentuk cargo agent.
3. A. OUT GOING
ORGANIZES : KELOMPOK YANG
BERPERAN LANGSUNG:
1. CARGO SALES
2. PENERIMAAN
3. RESERVATION
4. KASIR
5. PENYIMPANAN
6. MOVEMENT DESK
4. SARANA
A. ACCEPTANCE DESK:
1. SPPB ( SURAT PENGIRIMAN DAN
PENYERAHAN BARANG )
2. TIMBANGAN, ALAT UKUR DIMENSI
3. BUKU TARIP YANG BERLAKU
4. PTI ( PEMBERITAHUAN TENTANG
ISI )
5.SMU DAN AWB
6. LABEL DAN STIKER
7. Pelacakan kargo, klaim & refund
a.
b.
c.
d.
Prosedur Pelacakan Kargo rusak.
Prosedur Pelacakan Kargo Hilang
Penanganan Klaim
Refund (Penggantian)
8. YANG PERLU DIPERHATIKAN
PENERIMAAN CARGO SUPAYA DAPAT DI KIRIM
Packing harus baik sesuai aturan
Berat barang.
Volume
Isi bukan barang terlarang
Alamat yang jelas.
Dibayar lunas.
Lable/stiker jang jelas.
9. Fungsi dan Kegunaan
Dokumen
Fungsi dan kegunaan dokumen dapat
diartikan dalam beberapa hal seperti :
a. Alat komunikasi.
b. Bukti dari apa yang kita kerjakan /
lakukan.
c. Data pendukung apabila ada masalah.
d. Data pendukung untuk proses
pengurusan kargo.
10. 1) Persiapan
(a). CBA ( cargo booking advice )
(b). PTI ( pemberitahuan tentang isi )
(c). BTB ( bukti timbang barang )
(d). SMU ( surat muatan udara )
(e). CN 38 ( pos )
(f). Shipper Declaration for Dangerous
Goods
(g). Checklist for Dangerous Goods
(h). DB ( delivery bill )
(i). DRSC ( untuk kasir )/ Bordrel
(j). Pertelaan ( untuk kasir )
11. 2) Out Going
(a). CBA ( cargo booking advice )
(b). CLP ( cargo load plan )
(c). SMU ( surat muatan udara )
(d). CN 38 ( pos )
(e). Checklist Buildup
(f). Manifest Cargo Outbond
(g). NOTOC ( Notification to Captain )
(h). DO ( delivery order ) penarikan
kargo.
12. 3) Incoming
(a). Manifest Cargo Inbound
(b). SMU ( surat muatan udara )
(c). NOA ( notice on arrival )
(d). DO ( delivery order )
(e). DB ( delivery bill )
(f). Surat Jalan
(g). DRSC ( untuk kasir )
13. Pengertian dan Fungsi Jenis-Jenis Dokumen
Kargo Domestik
Airwaybill atau SMU adalah cargo dokumen yang diterbitkan
oleh carrier (pengangkut) atau agent yang dikuasakannya.
Airwaybill atau SMU mempunyai fungsi bermacam-macam
yang penting yaitu:
a. Bukti tertulis dari kesimpulan Contract pengangkut
b. Bukti dari penerimaan barang kiriman
c. Sebagai bukti penagihan ongkos kirim (jika CCX shippment)
d. Sertifikat asuransi dari barang kiriman
e. Sebagai acuan bagi pengangkut dalam melaksanakan
pengiriman dan penyerahan barang kiriman ditempat tujuan.
f. Airwaybill diparaf oleh sipengirim, atau atas namanya dan
g. Jika sudah ditanda tangani oleh Pengangkut (carrier) atau
oleh cargo agent atas nama sipengangkut yang telah disetujui
oleh pengangkut
14. Bukti Timbang Barang (BTB)
Formulir/Dokumen yang dikeluarkan oleh
pihak pengangkut/Warehouse Operator,
Sebagai bukti hasil dari penimbangan serta
pengukuran dimensi barang/kargo yang
akan dikirim
a. Fungsi BTB :
1. Keselamatan Penerbangan
2. Perhitungan Tarif
3. Batas Muat Dasaran ( Contact Area )
4. Penentuan Loading/Unloading
Equipment.
15. Pemberitahuan Tentang Isi
(PTI)
PTI adalah Formulir yang dipergunakan
oleh Shipper/pengirim barang untuk
enginstruksikan kepada pengangkut
(Airlines) agar menerbitkan SMU/AWB,
setelah dilakukan proses timbang
barang serta dibuatkan BTB.