SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  51
Afif Maulana Yusuf Batam
 Elisabeth Christiani
 Kenzie Sachisiva Anindita
 Mutiara Rahmah Amari
 Rafael Setiawan


Kelas X-MIA-3
SMA Negeri 1 Depok

(2)
(12)
(21)
(30)
(31)
Cyanobacteria berasal dari bahasa
Yunani (kyanos = biru, dan bacterion =
batang kecil)
 Cyanobacteria digolongkan ke dalam
kingdom monera.
 Cyanobacteria mempunyai ukuran
sekitar 1-50 mikron.



Cyanobacteria mempunyai klorofil di
dalam sitoplasmanya, tetapi belum
mempunyai kloroplas. Karena
mempunyai klorofil maka dapat
melakukan fotosintesis. Warna biru
disebabkan oleh adanya pigmen biru
atau fikosianin yang tersebar dalam
sitoplasma.
Cyanobacteria hidup dalam bentuk
uniseluler/koloni/filamen, tidak memiliki
flagel, bergerak dengan cara meluncur
di sepanjang permukaan, hidup di air
tawar, laut dan tanah-tanah lembap.
 Cyanobacteria dapat bersimbiosis
dengan lumut hati, paku- pakuan, jamur,
dan invertebrata.

Bersifat prokariotik
 Tubuh bersel satu atau bersel banyak
 Mempunyai klorofil, bersifat fotoautotrof
 Habitat kosmopolitan (terdapat
dimana-mana)
 Beberapa hidup dengan bersimbiosis
dengan makluk hidup lainnya
 Berkembang biak secara aseksual

Cyanobacteria mempunyai ukuran
sekitar 1-60 µm, mudah diamati dengan
miskroskop biasa.
 Cyanobacteria yang berukuran paling
besar adalah Oscillatoria princeps.
 Ukuran tubuh Cyanobacteria yang
bervariasi berkaitan dengan bentuknya
yang juga bervariasi.



Bentuk Bulat
merupakan Cyanobacteria uniseluler
dan hidup soliter atau berkoloni.

Contoh :
Chroococcus,
Gloeocapsa
Bentuk Benang (filamen)
sering disebut trikoma.
Contoh : Oscillatoria
 Terdapat tiga macam sel utama, yaitu :
• Heterokista : sel berdinding tebal untuk
mengikat oksigen.
• Akinet : adalah sel berdinding tebal
yang berfungsi untuk pertahanan diri
dari kondisi lingkungan yang buruk.
• Baeosit : adalah sel-sel bulat kecil hasil
reproduksi. Baeosit juga berfungsi untuk
melakukan fotosintesis.



Bentuk Beruntai
Contoh : Nostoc, Anabaena
Cyanobacteria ada yang uniseluler
(bersel satu) ada pula yang membentuk
koloni, serta juga ada yang berbentuk
benang.
 Adapun susunan selnya dari luar
kedalam adalah : Selubung lendir,
dinding sel, membran sel, sitoplasma,
dan asam inti (DNA), serta ribosom dan
mesosom

Terdapat di luar dinding sel.
 Berfungsi mencegah sel dari kekeringan,
juga mempermudah gerakan sel, yaitu
gerakan osilasi (maju mundur).



Memberi bentuk tetap pada sel.
Mengatur keluar masuknya zat dari dan
kedalam sel.
 Terdapat pelipatan membran sel ke
arah dalam membentuk lamela
fotosintetik atau tilakoid.

Berguna untuk fotosintesis.
 Terdapat klorofil didalamnya

Merupakan koloid yang tersusun atas air,
protein, lemak, gula, mineral, enzim,
ribosom dan DNA.
 Tempat berlangsungnya proses
metabolisme sel.



Terdapat di sitoplasma, namun tidak
memiliki membran inti, sehingga
cyanobacteria digolongkan ke dalam
prokariotik.
Mesosom adalah penonjolan membran
sel ke arah dalam yang berfungsi
sebagai penghasil energi.
 Ribosom adalah organel yang berguna
untuk menyintesis protein.



Pada umumnya
Cyanophyta/Chyanobacteria
bereproduksi secara aseksual (tanpa
peleburan sel telur betina dengan sel
jantan / tanpa perkawinan).



Terdapat 3 cara reproduksi
cyanobacteria, yaitu…
Akinet adalah bentuk istirahat yang
berfungsi sama seperti endospora. Pada
kondisi lingkungan yang buruk.
 Cyanobacteria akan membentuk spora
(akinet).
 Akinet adalah sel vegetative, karena
penimbunan zat makanan, akinet
membesar dan menebal.

Dinding akinet tebal dan tersusun dari
protein
 Tebalnya dinding akinet menyebabkan
akinet tahan terhadap berbagai kondisi
lingkungan yang buruk.
 Saat kondisi lingkungan sudah aman
atau menguntungkan, akinet akan
tumbuh menjadi sel bakteri baru.

Pembelahan biner adalah pembelahan
secara langsung, dimana setiap sel
membelah menjadi dua, kemudian sel
anakan membelah lagi menjadi dua
dan seterusnya.
 Hanya dilakukan oleh cyanobacteria
bersel satu (uniseluler).



Pembelahan sel melibatkan distribusi
materi genetik yang identik (DNA)
kepada 2 sel anak.
Pembelahan sel biner diawali dengan
pembelahan inti sel menjadi dua.
 Sel yang akan membelah menduplikasi
DNA nya, mengalokasikan kedua salinan
itu ke ujung yang berlawanan dalam sel,
dan kemudian sel tersebut terpisah
menjadi 2 sel anak.
 Setelah penggandaam ,materi genetic,
maka sel akan melakukan pelekukan
dinding sel

kemudian sekat dinding sel terbentuk
sehingga terpisah menjadi 2 sel baru.
 Masing-masing sel terus membelah
menjadi 2.

Fragmentasi adalah cara reproduksi
dengan memotong atau memutuskan
bagian tubuh, kemudian bagian tubuh
yang terpotong tersebut akan tumbuh
menjadi individu yang baru.
 Reproduksi dengan fragmentasi
dilakukan oleh Cyanobacteria
berbentuk benang (Filamen).

Cyanobacteria yang berbentuk filament
akan memutuskan diri di bagian sel mati
yang menyusunnya sehingga menjadi 2
bagian (Hormogonium).
 Setiap filament yang terputus
(Hormogonium) dari induknya akan
berkembang menjadi individu yang baru.
 Selain pada sel mati, fragmentasi juga
dapat terjadi pada sel Heterokista (sel
berdinding tebal untuk mengikat nitrogen).

Uniseluler (bersel 1).
 Hidup di dasar
kolam/tembok basah.
 Tubuh berlendir.
 Bereproduksi dengan
pembelahan biner.



Sering terdapat sel yang bergandengan
dua atau empat, Sel tersebut
merupakan sel yang gagal berpisah
dengan sel yang lain
Bersel satu (uniseluler).
 Hidup di permukaan
batu.
 Tubuhnya berlendir.
 Menyebabkan batu
permukaannya licin.



Terdiri dari sel-sel berbentuk bola yang
bergerombol seperti anggur.
Tubuh bentuk benang
(filamen)
 Tersusun atas sel sel yang
pipih dan rapat.
 Tidak berlendir.
 Bergerak maju mundur
(osilasi).

Diantara sel yang pipih
terdapat sel yang mati,
dan menyebabkan
filamen terputus dan
membentuk
hormogonium.
 Hormogonium akan
tumbuh menjadi
Oscillatoria baru.

Tersusun atas sel-sel yang
berbentuk bola.
 Hidup dibebatuan atau di
tanah yang lembap.
 Memiliki selubung lendir
kekuningan/ kecoklatan
yang menyebabkan licin
pada bebatuan.

Diantara sel-selnya
terdapat sel yang tidak
aktif karena mengalami
dormansi(tidur).
 Di dalam sel yang tidur
terdapat spora, dan ukuran
selnya lebih besar dari selsel berbentuk bola, dan
disebut Akinet.
 Spora yang sudah masak
akan membentuk filamen
baru.

Tersusun atas sel-sel yang berbentuk
bola.
 Selain memiliki akinet, memiliki
heterosista juga.
 Heterosista adalah penambat nitrogen.



Dapat hidup secara bebas dan
bersimbiosis mutualisme dengan
organisme lainnya. Cyanobacteria
merupakan organisme fotoautotrof yang
mampun berfotosintesis untuk menyusun
makanannya sendiri. Cyanobacteria
memiliki klorofil a, mampu
menggunakan air sebagai sumber
elektron dan mereduksi karbondioksida
menjadi karbohidrat


Cyanobacteria dapat hidup di berbagai
tempat seperti air laut, air tawar, rawa,
sawah, kolam, air got, dan lainnya.
Beberapa spesies dapat hidup di
tempat ekstrem, seperti perairan bersuhu
tinggi atau di lingkungan asam.
Cyanobacteria juga hidup di mata air
Yellowstone dan terlihat sebagi lapisan
tipis berlendir yang mengambang di
permukaan air.
 Jumlah populasi Cyanobacteria juga
dapat memberikan warna tertentu
pada lingkungannya.

Cyanobacteria juga dapat bersimbiosis
mutualisme dengan jamur dan dapat
hidup dimana organisme lain tidak
dapat hidup dan berperan sebagai
organisme perintis.
 Cyanobacteria memberikan makanan
berupa senyawa organik pada jamur
sedangkan jamur menyediakan
lingkungan, kelembapan, dan
perlindungan bagi Cyanobacteria.

SMA Negeri 1 Depok Terletak di Jl. Nusantara Raya
no. 317, kota Depok, Jawa Barat, Indonesia. Saat ini
merupakan SMA terbaik di kota Depok

Seluruh isi dari presentasi ini merupakan hasil pemikiran orang
tertentu, dilarang menggunakan/menyalin dokumen ini
kecuali alasannya bermanfaat / udah bilang yang punya.
ELKERAMU™ researching company . All Rights Reserved

Contenu connexe

Tendances

PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixRian Maulana
 
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasiPert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasihabibdyatama
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Malikul Mulki
 
Basidiomycota
BasidiomycotaBasidiomycota
BasidiomycotaAini29
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairTidar University
 
Sel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikSel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikriacantik96
 
BIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTBIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTppghybrid4
 
Dasar dasar ekologi hewan
Dasar dasar ekologi hewanDasar dasar ekologi hewan
Dasar dasar ekologi hewanMuhyi Nurrasyid
 
Akar kontraktil
Akar kontraktilAkar kontraktil
Akar kontraktilJuli Ana
 
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisTidar University
 

Tendances (20)

ppt insekta
ppt insektappt insekta
ppt insekta
 
Pengantar Mikrobiologi
Pengantar MikrobiologiPengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
 
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasiPert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
 
Ppt Bakteri SMA
Ppt Bakteri SMA Ppt Bakteri SMA
Ppt Bakteri SMA
 
Basidiomycota
BasidiomycotaBasidiomycota
Basidiomycota
 
powerpoint insecta
powerpoint insectapowerpoint insecta
powerpoint insecta
 
Basidiomycota
BasidiomycotaBasidiomycota
Basidiomycota
 
Prokariot dan Eukariot
Prokariot dan EukariotProkariot dan Eukariot
Prokariot dan Eukariot
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Sel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikSel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotik
 
proposal penelitian biologi
proposal penelitian biologiproposal penelitian biologi
proposal penelitian biologi
 
BIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTBIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPT
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
 
Dasar dasar ekologi hewan
Dasar dasar ekologi hewanDasar dasar ekologi hewan
Dasar dasar ekologi hewan
 
Akar kontraktil
Akar kontraktilAkar kontraktil
Akar kontraktil
 
Ppt tanaman obat
Ppt tanaman obatPpt tanaman obat
Ppt tanaman obat
 
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
 
Presentation thallophyta
Presentation thallophyta Presentation thallophyta
Presentation thallophyta
 

Similaire à Cyanobacteria (20)

Cyanobacteria
CyanobacteriaCyanobacteria
Cyanobacteria
 
Monera cyanobacteria
Monera cyanobacteriaMonera cyanobacteria
Monera cyanobacteria
 
Archaebacteria dan Eubacteria new2.pptx
Archaebacteria dan Eubacteria new2.pptxArchaebacteria dan Eubacteria new2.pptx
Archaebacteria dan Eubacteria new2.pptx
 
Chrysophyta
ChrysophytaChrysophyta
Chrysophyta
 
ANIMALIA KINGDOM
ANIMALIA KINGDOMANIMALIA KINGDOM
ANIMALIA KINGDOM
 
Cyanobacteria
CyanobacteriaCyanobacteria
Cyanobacteria
 
JENIS KINGDOM.docx
JENIS KINGDOM.docxJENIS KINGDOM.docx
JENIS KINGDOM.docx
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 
Teori Sel
Teori SelTeori Sel
Teori Sel
 
BIO CYANOBACTERIA.pptx
BIO CYANOBACTERIA.pptxBIO CYANOBACTERIA.pptx
BIO CYANOBACTERIA.pptx
 
Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )
 
Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)
 
entoprocta filum
entoprocta filumentoprocta filum
entoprocta filum
 
Kingdom Protista
Kingdom Protista Kingdom Protista
Kingdom Protista
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
Thallophyta
ThallophytaThallophyta
Thallophyta
 
Kerkom Biologi.pptx
Kerkom Biologi.pptxKerkom Biologi.pptx
Kerkom Biologi.pptx
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Protozoa
Protozoa Protozoa
Protozoa
 

Cyanobacteria

  • 1.
  • 2. Afif Maulana Yusuf Batam  Elisabeth Christiani  Kenzie Sachisiva Anindita  Mutiara Rahmah Amari  Rafael Setiawan  Kelas X-MIA-3 SMA Negeri 1 Depok (2) (12) (21) (30) (31)
  • 3. Cyanobacteria berasal dari bahasa Yunani (kyanos = biru, dan bacterion = batang kecil)  Cyanobacteria digolongkan ke dalam kingdom monera.  Cyanobacteria mempunyai ukuran sekitar 1-50 mikron. 
  • 4.  Cyanobacteria mempunyai klorofil di dalam sitoplasmanya, tetapi belum mempunyai kloroplas. Karena mempunyai klorofil maka dapat melakukan fotosintesis. Warna biru disebabkan oleh adanya pigmen biru atau fikosianin yang tersebar dalam sitoplasma.
  • 5. Cyanobacteria hidup dalam bentuk uniseluler/koloni/filamen, tidak memiliki flagel, bergerak dengan cara meluncur di sepanjang permukaan, hidup di air tawar, laut dan tanah-tanah lembap.  Cyanobacteria dapat bersimbiosis dengan lumut hati, paku- pakuan, jamur, dan invertebrata. 
  • 6. Bersifat prokariotik  Tubuh bersel satu atau bersel banyak  Mempunyai klorofil, bersifat fotoautotrof  Habitat kosmopolitan (terdapat dimana-mana)  Beberapa hidup dengan bersimbiosis dengan makluk hidup lainnya  Berkembang biak secara aseksual 
  • 7. Cyanobacteria mempunyai ukuran sekitar 1-60 µm, mudah diamati dengan miskroskop biasa.  Cyanobacteria yang berukuran paling besar adalah Oscillatoria princeps.  Ukuran tubuh Cyanobacteria yang bervariasi berkaitan dengan bentuknya yang juga bervariasi. 
  • 8.  Bentuk Bulat merupakan Cyanobacteria uniseluler dan hidup soliter atau berkoloni. Contoh : Chroococcus, Gloeocapsa
  • 9. Bentuk Benang (filamen) sering disebut trikoma. Contoh : Oscillatoria  Terdapat tiga macam sel utama, yaitu : • Heterokista : sel berdinding tebal untuk mengikat oksigen. • Akinet : adalah sel berdinding tebal yang berfungsi untuk pertahanan diri dari kondisi lingkungan yang buruk. • Baeosit : adalah sel-sel bulat kecil hasil reproduksi. Baeosit juga berfungsi untuk melakukan fotosintesis. 
  • 10.  Bentuk Beruntai Contoh : Nostoc, Anabaena
  • 11.
  • 12. Cyanobacteria ada yang uniseluler (bersel satu) ada pula yang membentuk koloni, serta juga ada yang berbentuk benang.  Adapun susunan selnya dari luar kedalam adalah : Selubung lendir, dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan asam inti (DNA), serta ribosom dan mesosom 
  • 13.
  • 14. Terdapat di luar dinding sel.  Berfungsi mencegah sel dari kekeringan, juga mempermudah gerakan sel, yaitu gerakan osilasi (maju mundur). 
  • 16. Mengatur keluar masuknya zat dari dan kedalam sel.  Terdapat pelipatan membran sel ke arah dalam membentuk lamela fotosintetik atau tilakoid. 
  • 17. Berguna untuk fotosintesis.  Terdapat klorofil didalamnya 
  • 18. Merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral, enzim, ribosom dan DNA.  Tempat berlangsungnya proses metabolisme sel. 
  • 19.  Terdapat di sitoplasma, namun tidak memiliki membran inti, sehingga cyanobacteria digolongkan ke dalam prokariotik.
  • 20. Mesosom adalah penonjolan membran sel ke arah dalam yang berfungsi sebagai penghasil energi.  Ribosom adalah organel yang berguna untuk menyintesis protein. 
  • 21.
  • 22.
  • 23.  Pada umumnya Cyanophyta/Chyanobacteria bereproduksi secara aseksual (tanpa peleburan sel telur betina dengan sel jantan / tanpa perkawinan).  Terdapat 3 cara reproduksi cyanobacteria, yaitu…
  • 24. Akinet adalah bentuk istirahat yang berfungsi sama seperti endospora. Pada kondisi lingkungan yang buruk.  Cyanobacteria akan membentuk spora (akinet).  Akinet adalah sel vegetative, karena penimbunan zat makanan, akinet membesar dan menebal. 
  • 25. Dinding akinet tebal dan tersusun dari protein  Tebalnya dinding akinet menyebabkan akinet tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan yang buruk.  Saat kondisi lingkungan sudah aman atau menguntungkan, akinet akan tumbuh menjadi sel bakteri baru. 
  • 26.
  • 27. Pembelahan biner adalah pembelahan secara langsung, dimana setiap sel membelah menjadi dua, kemudian sel anakan membelah lagi menjadi dua dan seterusnya.  Hanya dilakukan oleh cyanobacteria bersel satu (uniseluler). 
  • 28.  Pembelahan sel melibatkan distribusi materi genetik yang identik (DNA) kepada 2 sel anak.
  • 29. Pembelahan sel biner diawali dengan pembelahan inti sel menjadi dua.  Sel yang akan membelah menduplikasi DNA nya, mengalokasikan kedua salinan itu ke ujung yang berlawanan dalam sel, dan kemudian sel tersebut terpisah menjadi 2 sel anak.  Setelah penggandaam ,materi genetic, maka sel akan melakukan pelekukan dinding sel 
  • 30. kemudian sekat dinding sel terbentuk sehingga terpisah menjadi 2 sel baru.  Masing-masing sel terus membelah menjadi 2. 
  • 31.
  • 32.
  • 33. Fragmentasi adalah cara reproduksi dengan memotong atau memutuskan bagian tubuh, kemudian bagian tubuh yang terpotong tersebut akan tumbuh menjadi individu yang baru.  Reproduksi dengan fragmentasi dilakukan oleh Cyanobacteria berbentuk benang (Filamen). 
  • 34. Cyanobacteria yang berbentuk filament akan memutuskan diri di bagian sel mati yang menyusunnya sehingga menjadi 2 bagian (Hormogonium).  Setiap filament yang terputus (Hormogonium) dari induknya akan berkembang menjadi individu yang baru.  Selain pada sel mati, fragmentasi juga dapat terjadi pada sel Heterokista (sel berdinding tebal untuk mengikat nitrogen). 
  • 35.
  • 36.
  • 37. Uniseluler (bersel 1).  Hidup di dasar kolam/tembok basah.  Tubuh berlendir.  Bereproduksi dengan pembelahan biner. 
  • 38.  Sering terdapat sel yang bergandengan dua atau empat, Sel tersebut merupakan sel yang gagal berpisah dengan sel yang lain
  • 39. Bersel satu (uniseluler).  Hidup di permukaan batu.  Tubuhnya berlendir.  Menyebabkan batu permukaannya licin. 
  • 40.  Terdiri dari sel-sel berbentuk bola yang bergerombol seperti anggur.
  • 41. Tubuh bentuk benang (filamen)  Tersusun atas sel sel yang pipih dan rapat.  Tidak berlendir.  Bergerak maju mundur (osilasi). 
  • 42. Diantara sel yang pipih terdapat sel yang mati, dan menyebabkan filamen terputus dan membentuk hormogonium.  Hormogonium akan tumbuh menjadi Oscillatoria baru. 
  • 43. Tersusun atas sel-sel yang berbentuk bola.  Hidup dibebatuan atau di tanah yang lembap.  Memiliki selubung lendir kekuningan/ kecoklatan yang menyebabkan licin pada bebatuan. 
  • 44. Diantara sel-selnya terdapat sel yang tidak aktif karena mengalami dormansi(tidur).  Di dalam sel yang tidur terdapat spora, dan ukuran selnya lebih besar dari selsel berbentuk bola, dan disebut Akinet.  Spora yang sudah masak akan membentuk filamen baru. 
  • 45. Tersusun atas sel-sel yang berbentuk bola.  Selain memiliki akinet, memiliki heterosista juga.  Heterosista adalah penambat nitrogen. 
  • 46.  Dapat hidup secara bebas dan bersimbiosis mutualisme dengan organisme lainnya. Cyanobacteria merupakan organisme fotoautotrof yang mampun berfotosintesis untuk menyusun makanannya sendiri. Cyanobacteria memiliki klorofil a, mampu menggunakan air sebagai sumber elektron dan mereduksi karbondioksida menjadi karbohidrat
  • 47.  Cyanobacteria dapat hidup di berbagai tempat seperti air laut, air tawar, rawa, sawah, kolam, air got, dan lainnya. Beberapa spesies dapat hidup di tempat ekstrem, seperti perairan bersuhu tinggi atau di lingkungan asam.
  • 48. Cyanobacteria juga hidup di mata air Yellowstone dan terlihat sebagi lapisan tipis berlendir yang mengambang di permukaan air.  Jumlah populasi Cyanobacteria juga dapat memberikan warna tertentu pada lingkungannya. 
  • 49. Cyanobacteria juga dapat bersimbiosis mutualisme dengan jamur dan dapat hidup dimana organisme lain tidak dapat hidup dan berperan sebagai organisme perintis.  Cyanobacteria memberikan makanan berupa senyawa organik pada jamur sedangkan jamur menyediakan lingkungan, kelembapan, dan perlindungan bagi Cyanobacteria. 
  • 50.
  • 51. SMA Negeri 1 Depok Terletak di Jl. Nusantara Raya no. 317, kota Depok, Jawa Barat, Indonesia. Saat ini merupakan SMA terbaik di kota Depok Seluruh isi dari presentasi ini merupakan hasil pemikiran orang tertentu, dilarang menggunakan/menyalin dokumen ini kecuali alasannya bermanfaat / udah bilang yang punya. ELKERAMU™ researching company . All Rights Reserved