SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Hasil kebudayaan tertua di Indonesia (Palaeolithikum) dibagi menjadi dua, yaitu
kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
a.) Di daerah Pacitan sejumlah alat-alat batu berupa kapak genggam, chopper,
alat penetak/kapak berimbas (berupa kapak tetapi tidak bertangkai digunakan
dengan digenggam di tangan).
b.) Di daerah Ngandong ditemukan alat-alat dari tulang yang berfungsi sebagai
penusuk/belati
2. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Neolithikum di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu kebudayaan kapak lonjong dan
kebudayaan kapak persegi.
a) Kapak Persegi
Dinamakan Kapak Persegi berdasarkan penampangnya berupa persegi panjang
atau trapesium. Pengertian kapak persegi bukan hanya kapak saja, tetapi banyak alat
lain dalam berbagai ukuran dan keperluan seperti beliung/pacul alat yang besar ,dan
yang kecil yaitu tarah digunakan untuk mengerjakan kayu.
b) Kapak Lonjong
 Kapak lonjong didasarkan atas penampang yang berbentuk lonjong. Bentuk
kapaknya sendiri bulat telur, ujungnya agak lancip ditempatkan di tangkai dan ujung lain
yang bulat diasah tajam
 Alat-alat yang digunakan sudah sangat halus pembuatannya karena mereka sudah
mengenal teknik mengasah dan mengupam.
 Melihat benda-benda yang ditemukan diperkirakan masa ini sudah mengenal
berbagai perhiasan berupa gelang dari batu-batu yang indah.
 Hasil-hasil kebudayaannya zaman ini adalah:
Kapak Persegi,Kapak lonjong,Kapak Bahu,Gerabah,Perhiasan ,Alat pemukul
kayu,hidup menetap,membentuk perkampungan, bercocok tanam,bahasanya adalah
Polinesia,dll
3. Zaman Batu Madya (Mesolithikum)
Kebudayaan Mesolithikum di Indonesia ditemukan di daerah Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, serta Flores.Peninggalannya antara lain:
a.) Kjokkenmoddinger (kjokken=dapur, modding=sampah) yang berarti dapur sampah
adalah berupa gundukan cangkang (kulit kerang) menyerupai bukit kecil, terbentuk
karena manusia purba saat makan kerang membuang kulitnya sedemikian rupa
sehingga berumpuk menjadi bukit.
b.) Pebble (kapak Sumatra), yang terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibelah
dengan sisi luar yang sudah halus tidak diapa-apakan sedangkan sisi dalamnya sudah
dibentuk sesuai keperluan, ditemukan di dalam kjokkenmoddinger.
c.) Hache courte (kapak pendek) Kapak ini cara penggunaannya dengan
menggenggam.
d.) Abris sous roche (gua untuk tempat tinggal).Alat yang ditemukan antara lain adalah
ujung panah
e.) Flakes (alat serpih) berupa alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.
Diperkirakan kebudayaan mesolithikum di Indonesia ada kaitannya dengan pusat
kebudayaan mesolithikum di asia tenggara. Mereka juga sudah mengenal bentuk
kesenian, terbukti pada tahun 1950 ditemukan gambar-gambar yang berwarna merah di
di Gua Leang-leang Sulsel,dll.
4. Zaman Batu Besar (Megalithikum)
Pada masa ini manusia praaksara sudah dapat membangun bangunan-bangunan
megalith atau bangunan yang dibuat dari batu-batu besar. Mega berarti besar,lith
berasal dari kata lithos artinya batu (berasal dari bahasa Yunani).
Pembuatan barang dan bangunan itu erat sekali kaitannya denga kepercayaan
tradisional seperti animisme dan dinamisme.
Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui
2 gelombang yaitu :
1. Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM)
dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan
Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.
2. Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa
oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya
adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.
1. Folklor Lisan merupakan folkor yang bentuknya murni lisan, yaitu diciptakan,
disebarluaskan, dan diwariskan secara lisan. Jenis tradisi lisan yang termauk dalam
jenuis ini adalah Bahasa rakyat, ungkapan tradisional, pertanyaan tradisional (teka-
teki), puisi rakyat, cerita prosa rakyat dan nyanyian rakyat.
2. Folklor Sebagaian Lisan merupakan folklor yang bentuknya merupakan campuran
unsur lisan dan bukan lisan. Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial. Tradisi
lisan yang termasuk dalam jenis ini adalah kepercayaan rakyat, permainan rakyat,
teater rakyat, tari rakyat, pesta rakyat dan upacara adat.
3. Folklor Bukan Lisan merupakan folklor yang bentuknya bukan lisan tetapi cara
pembuatannya diajarkan secara lisan. Biasanya meninggalkan bentuk
materil(artefak). Tradisi lisan yang termasuk dalam jenis ini adalah arsitektur rakyat
(seperti prasasti), kerajinan tangan rakyat, pakaian atau periasan tradisional, obat-
obatan tradisional dan makanan atau minuman tradsional.
foklore dalam bahasa inggris terdiri atas dua kata, folk dan lore. folk = kolektif = di
artikan sebagai sekelompok orang yang memiliki ciri – ciri pengenalan fisik, sosial dan
budaya yang sama sehingga dapat dibedakan dari kelompok yang lain ( Alan Dundes ).
Ciri itu meliputi warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, bahasa, agama yang
sama. Mereka memiliki tradisi yang diwariskan secara turun temurun, mereka sadar
akan identitas kelompok mereka. Lore = tradisi folk, yakni sebagian kebudayaan yang
diwariskan secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat
atau alat bantu pengingat ( mnemonic device ) .
 pengertian folklore adalah, sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan
diwariskan secara turun temurun, secara tradisional dalam versi yang berbeda baik
dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai gerak isyarat atau alat bantu.
Tradisi lisan adalah pesan atau kesaksian
yang disampaikan secara turun-temurun dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Pesan
atau kesaksian itu disampaikan melalui
ucapan, pidato, nyanyian, dan dapat berbentuk
pantun, cerita rakyat, nasihat, atau lagu.
 Dalam Ilmu kebudayaan bangsa bangsa dan etnis-etnis, selain tradisi tertulis, tradisi
lisan juga menjadi salah satu cara memiliki, menerima atau mewariskan kebudayaan.
Tradisi lisan pada umumnya masih dimiliki dan dipelihara oleh kelompok masyarakat
yang masih kuat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma norma hidup tradisional.
 Banyak tradisi terancam hancur dan musnah justru oleh ketidakpedulian para
pemiliknya. Kita harus menyatakan sikap kepedulian kita secara konkret. Sebagai
pemilik dan pencinta kebudayaan, kita mesti bertanya, bagaimana cara pengungkapan
keprihatian dan sikap kepedulian kita terhadap nilai-nilai tradisi terancam musnah itu?
 Adapun motif dari kelompok orang tersebut berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Ada orang yang peduli terhadap nilai budaya karena minat dan perhatian. Ada
yang didorong juga oleh alasan tugasnya. Juga tidak sedikit kaum akademisi yang
akhirnya peduli terhadap budaya karena tuntutan akademis. Dan terakhir kalangan
peneliti yang berminat untuk mengumpulkan data-data mengenai budaya untuk
kemudian didokumentasikan dan dipublikasikan.
 Masih ada kemungkinan lainnya untuk turut memacu usaha pelestarian kebudayaan
daerah, yang rata-rata masih tersimpan secara lisan dalam diri Para Pemiliknya atau
pemangku adatnya. Yang paling utama bukanlah tersedia atau tidaknya kemungkinan
untuk melaksanakan kegiatan pelestarian, melainkan usaha untuk memacu minat para
pemilik budaya agar memperhatikan muatan lokal yang masih dipersoalkan atau paling
kurang didiskusikan saat ini. Untuk itu dibutuhkan kerjasama antara pihak pihak terkait,
yang bertugas menyeleksi bahan-bahan tersebut.
Cara lain yang harus diusahakan adalah pemberian nama pada jalanan, bangunan,
aula-aula, gedung, yang diambil dari tradisi-tradisi lisan setempat. Di samping itu usaha
pribadi orang-orang yang berminat dengan dukungan moril dan dana insentif dari
pemerintah kabupaten.
Posisi tradisi lisan masih terpinggirkan,
potensinya masih terabaikan, dan masih banyak
yang menganggap bahwa tradisi lisan hanyalah
peninggalan masa lalu yang hanya cukup menjadi
kenangan manis belaka.
 Tradisi lisan seolah-olah tidak relevan lagi dengan kehidupan
modern yang semakin melaju sangat cepat selama ini. Kemajuan
teknologi ternyata tidak disikapi secara arif sehingga semakin
meminggirkan posisi tradisi lisan.
 Dalam dunia modern banyak anak-anak yg tidak mengenal
dongeng-dongeng yang biasa kita dengarkan sesaat sebelum
tidur oleh orang tua kita.
Demikian pula cerita rakyat yang berkembang di masyarakat, sesungguhnya cerita
rakyat yang beragam dapat menjadi kekayaan budaya di negeri ini. Cerita rakyat
seharusnya bisa dimanfaatkan pada masa kini untuk menggugah kembali nilai-nilai baik
yang dibutuhkan dalam kehidupan.
 Cerita rakyat sebagai sumber global di tengah pluralisme budaya terletak pada
kemampuannya mengkomunikasikan tradisi, pengetahuan, dan adat istiadat tertentu
atau menguraikan pandangan-pandangan manusia dalam dimensi perseorangan
ataupun dimensi sosial kepada budaya lain.
 Cerita rakyat memang banyak mengandung khayalan. Sebagai contoh: cerita tentang
bidadari turun dari langit yang selendangnya dicuri oleh seorang perjaka; seekor kancil
yang mampu menipu harimau; seorang anak durhaka kepada ibunya yang dikutuk
menjadi batu; dan lain sebagainya.
Semakin banyak membaca cerita rakyat, maka seseorang akan semakin kaya
pengetahuan akan kebudayaan yang melampaui batas ruang dan waktu.
 Karena itu, diperlukan upaya untuk mendorong berbagai usaha mempercepat proses
penguatan tradisi lisan sebagai identitas budaya dalam membangun peradaban. Bahwa
kegiatan penguatan tradisi lisan dalam arti tradisi lisan sebagai bagian dari bidang seni
tidak dapat dilepaskan dari penguatannya sebagai bagian dari penguatan masyarakat
pendukungnya.
 Sebab pementasan, pertunjukan, dan perayaan kemasyarakatan menjadi sesuatu
yang penting. Baik dalam hal dokumentasi, pembuatan film, ataupun pembekuan tradisi
lisan dalam berbagai cara lain menjadi sarana pembantu untuk menghadirkan dan
membangun ingatan akan tradisi yang menjadi khasanah berharga dari suatu
komunitas.
Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut

Contenu connexe

Tendances

Makalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataramMakalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataramBridhaz Bravo
 
Kerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiKerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiayuksri Rahayu
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahGungun Misbah Gunawan
 
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraMasyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraErwin Tejasomantri
 
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesiaaepsudianto
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARARayhan Ilham
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraFanny Fayu Laksono
 
Masuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesiaMasuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesiaSci-Five
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
 
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaSejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaSatria Raka Siwi
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaIrma Triyani Yahya
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaTitus Haryanto
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016Yeni Rahayu
 
Bab 1 menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Bab 1   menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiaBab 1   menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Bab 1 menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiamulyati hidayat
 

Tendances (20)

Makalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataramMakalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataram
 
Kerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiKerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasi
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
 
Zaman logam
Zaman logamZaman logam
Zaman logam
 
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraMasyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
 
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
 
Masuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesiaMasuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesia
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
 
Ppt sejarah bab 2 sma x wajib
Ppt sejarah bab 2 sma x wajibPpt sejarah bab 2 sma x wajib
Ppt sejarah bab 2 sma x wajib
 
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaSejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
 
Laporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian SejarahLaporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian Sejarah
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
Jaman batu
Jaman batuJaman batu
Jaman batu
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesia
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
 
Bab 1 menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Bab 1   menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiaBab 1   menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Bab 1 menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
 
Ppt sejarah bab 4 sma x wajib
Ppt sejarah bab 4 sma x wajibPpt sejarah bab 4 sma x wajib
Ppt sejarah bab 4 sma x wajib
 

Similaire à Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut

TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARATRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARAIhsan TheFallen
 
3 Budaya_Lokal- - www.kherysuryawan.id.pdf
3 Budaya_Lokal- - www.kherysuryawan.id.pdf3 Budaya_Lokal- - www.kherysuryawan.id.pdf
3 Budaya_Lokal- - www.kherysuryawan.id.pdfGurtiMartia1
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJALAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJASansanikhs
 
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di IndonesiaMira Sari
 
Manusia dan Kebudayaan Indonesia
Manusia dan Kebudayaan IndonesiaManusia dan Kebudayaan Indonesia
Manusia dan Kebudayaan IndonesiaNurul Jannah
 
Makalah kehidupan zaman pra aksara
Makalah kehidupan zaman pra aksaraMakalah kehidupan zaman pra aksara
Makalah kehidupan zaman pra aksaraRohman Efendi
 
Global Village
Global VillageGlobal Village
Global Villagedianaists
 
pengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_senipengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_seniahufiamaya
 
Rangkuman sejarah kelas x
Rangkuman sejarah kelas xRangkuman sejarah kelas x
Rangkuman sejarah kelas xseptiputri
 
Rangkuman sejarah kelas x
Rangkuman sejarah kelas xRangkuman sejarah kelas x
Rangkuman sejarah kelas xseptiputri
 
Proposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docxProposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docxNancy Rothstein
 
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxPPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxChandraSergioAguero
 
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Mohammad Yaqin
 
sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia Priee 'Supriatna
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadiandaddhy04
 
Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan KepribadianKebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan Kepribadiandaddhy04
 

Similaire à Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut (20)

TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARATRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
 
04 bab i
04 bab i04 bab i
04 bab i
 
3 Budaya_Lokal- - www.kherysuryawan.id.pdf
3 Budaya_Lokal- - www.kherysuryawan.id.pdf3 Budaya_Lokal- - www.kherysuryawan.id.pdf
3 Budaya_Lokal- - www.kherysuryawan.id.pdf
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJALAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
 
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
 
Manusia dan Kebudayaan Indonesia
Manusia dan Kebudayaan IndonesiaManusia dan Kebudayaan Indonesia
Manusia dan Kebudayaan Indonesia
 
Makalah kehidupan zaman pra aksara
Makalah kehidupan zaman pra aksaraMakalah kehidupan zaman pra aksara
Makalah kehidupan zaman pra aksara
 
Buku kearifan lokal
Buku kearifan lokalBuku kearifan lokal
Buku kearifan lokal
 
Global Village
Global VillageGlobal Village
Global Village
 
pengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_senipengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_seni
 
Rangkuman sejarah kelas x
Rangkuman sejarah kelas xRangkuman sejarah kelas x
Rangkuman sejarah kelas x
 
Rangkuman sejarah kelas x
Rangkuman sejarah kelas xRangkuman sejarah kelas x
Rangkuman sejarah kelas x
 
Proposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docxProposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docx
 
ptt kearifan lokal
ptt kearifan lokalptt kearifan lokal
ptt kearifan lokal
 
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxPPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
 
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
 
sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadian
 
Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan KepribadianKebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan Kepribadian
 
Makalah kaago ago dalam bahasa muna
Makalah kaago ago dalam bahasa munaMakalah kaago ago dalam bahasa muna
Makalah kaago ago dalam bahasa muna
 

Plus de Christina Dwi Rahayu (20)

Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Zaman Prasejarah samapi Reformasi
Zaman Prasejarah samapi ReformasiZaman Prasejarah samapi Reformasi
Zaman Prasejarah samapi Reformasi
 
Periode, Kronologis dan Manfaat Belajar Sejarah
Periode, Kronologis dan Manfaat Belajar SejarahPeriode, Kronologis dan Manfaat Belajar Sejarah
Periode, Kronologis dan Manfaat Belajar Sejarah
 
Anekdot
Anekdot Anekdot
Anekdot
 
Management waktu
Management waktuManagement waktu
Management waktu
 
Pertumbuhan Jasmani
Pertumbuhan JasmaniPertumbuhan Jasmani
Pertumbuhan Jasmani
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
 
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik IndonesiaSistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
 
Norma Kristiani
Norma KristianiNorma Kristiani
Norma Kristiani
 
Klasifikasi Iklim Sinar Matahari
Klasifikasi Iklim Sinar MatahariKlasifikasi Iklim Sinar Matahari
Klasifikasi Iklim Sinar Matahari
 
Teori Pembentukan Kulit Bumi
Teori Pembentukan Kulit BumiTeori Pembentukan Kulit Bumi
Teori Pembentukan Kulit Bumi
 
Seisme
SeismeSeisme
Seisme
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Jagat raya
Jagat rayaJagat raya
Jagat raya
 
Disosiatif
DisosiatifDisosiatif
Disosiatif
 
Asosiatif
AsosiatifAsosiatif
Asosiatif
 
Revolusi Industri
Revolusi IndustriRevolusi Industri
Revolusi Industri
 
Struktur Lewis
Struktur LewisStruktur Lewis
Struktur Lewis
 

Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut

  • 1.
  • 2. 1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) Hasil kebudayaan tertua di Indonesia (Palaeolithikum) dibagi menjadi dua, yaitu kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong. a.) Di daerah Pacitan sejumlah alat-alat batu berupa kapak genggam, chopper, alat penetak/kapak berimbas (berupa kapak tetapi tidak bertangkai digunakan dengan digenggam di tangan). b.) Di daerah Ngandong ditemukan alat-alat dari tulang yang berfungsi sebagai penusuk/belati
  • 3. 2. Zaman Batu Muda (Neolithikum) Neolithikum di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu kebudayaan kapak lonjong dan kebudayaan kapak persegi. a) Kapak Persegi Dinamakan Kapak Persegi berdasarkan penampangnya berupa persegi panjang atau trapesium. Pengertian kapak persegi bukan hanya kapak saja, tetapi banyak alat lain dalam berbagai ukuran dan keperluan seperti beliung/pacul alat yang besar ,dan yang kecil yaitu tarah digunakan untuk mengerjakan kayu. b) Kapak Lonjong  Kapak lonjong didasarkan atas penampang yang berbentuk lonjong. Bentuk kapaknya sendiri bulat telur, ujungnya agak lancip ditempatkan di tangkai dan ujung lain yang bulat diasah tajam  Alat-alat yang digunakan sudah sangat halus pembuatannya karena mereka sudah mengenal teknik mengasah dan mengupam.  Melihat benda-benda yang ditemukan diperkirakan masa ini sudah mengenal berbagai perhiasan berupa gelang dari batu-batu yang indah.  Hasil-hasil kebudayaannya zaman ini adalah: Kapak Persegi,Kapak lonjong,Kapak Bahu,Gerabah,Perhiasan ,Alat pemukul kayu,hidup menetap,membentuk perkampungan, bercocok tanam,bahasanya adalah Polinesia,dll
  • 4. 3. Zaman Batu Madya (Mesolithikum) Kebudayaan Mesolithikum di Indonesia ditemukan di daerah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta Flores.Peninggalannya antara lain: a.) Kjokkenmoddinger (kjokken=dapur, modding=sampah) yang berarti dapur sampah adalah berupa gundukan cangkang (kulit kerang) menyerupai bukit kecil, terbentuk karena manusia purba saat makan kerang membuang kulitnya sedemikian rupa sehingga berumpuk menjadi bukit. b.) Pebble (kapak Sumatra), yang terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibelah dengan sisi luar yang sudah halus tidak diapa-apakan sedangkan sisi dalamnya sudah dibentuk sesuai keperluan, ditemukan di dalam kjokkenmoddinger. c.) Hache courte (kapak pendek) Kapak ini cara penggunaannya dengan menggenggam. d.) Abris sous roche (gua untuk tempat tinggal).Alat yang ditemukan antara lain adalah ujung panah e.) Flakes (alat serpih) berupa alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. Diperkirakan kebudayaan mesolithikum di Indonesia ada kaitannya dengan pusat kebudayaan mesolithikum di asia tenggara. Mereka juga sudah mengenal bentuk kesenian, terbukti pada tahun 1950 ditemukan gambar-gambar yang berwarna merah di di Gua Leang-leang Sulsel,dll.
  • 5. 4. Zaman Batu Besar (Megalithikum) Pada masa ini manusia praaksara sudah dapat membangun bangunan-bangunan megalith atau bangunan yang dibuat dari batu-batu besar. Mega berarti besar,lith berasal dari kata lithos artinya batu (berasal dari bahasa Yunani). Pembuatan barang dan bangunan itu erat sekali kaitannya denga kepercayaan tradisional seperti animisme dan dinamisme. Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu : 1. Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis. 2. Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.
  • 6. 1. Folklor Lisan merupakan folkor yang bentuknya murni lisan, yaitu diciptakan, disebarluaskan, dan diwariskan secara lisan. Jenis tradisi lisan yang termauk dalam jenuis ini adalah Bahasa rakyat, ungkapan tradisional, pertanyaan tradisional (teka- teki), puisi rakyat, cerita prosa rakyat dan nyanyian rakyat. 2. Folklor Sebagaian Lisan merupakan folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan bukan lisan. Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial. Tradisi lisan yang termasuk dalam jenis ini adalah kepercayaan rakyat, permainan rakyat, teater rakyat, tari rakyat, pesta rakyat dan upacara adat. 3. Folklor Bukan Lisan merupakan folklor yang bentuknya bukan lisan tetapi cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Biasanya meninggalkan bentuk materil(artefak). Tradisi lisan yang termasuk dalam jenis ini adalah arsitektur rakyat (seperti prasasti), kerajinan tangan rakyat, pakaian atau periasan tradisional, obat- obatan tradisional dan makanan atau minuman tradsional.
  • 7. foklore dalam bahasa inggris terdiri atas dua kata, folk dan lore. folk = kolektif = di artikan sebagai sekelompok orang yang memiliki ciri – ciri pengenalan fisik, sosial dan budaya yang sama sehingga dapat dibedakan dari kelompok yang lain ( Alan Dundes ). Ciri itu meliputi warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, bahasa, agama yang sama. Mereka memiliki tradisi yang diwariskan secara turun temurun, mereka sadar akan identitas kelompok mereka. Lore = tradisi folk, yakni sebagian kebudayaan yang diwariskan secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat bantu pengingat ( mnemonic device ) .  pengertian folklore adalah, sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan secara turun temurun, secara tradisional dalam versi yang berbeda baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai gerak isyarat atau alat bantu.
  • 8. Tradisi lisan adalah pesan atau kesaksian yang disampaikan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pesan atau kesaksian itu disampaikan melalui ucapan, pidato, nyanyian, dan dapat berbentuk pantun, cerita rakyat, nasihat, atau lagu.
  • 9.  Dalam Ilmu kebudayaan bangsa bangsa dan etnis-etnis, selain tradisi tertulis, tradisi lisan juga menjadi salah satu cara memiliki, menerima atau mewariskan kebudayaan. Tradisi lisan pada umumnya masih dimiliki dan dipelihara oleh kelompok masyarakat yang masih kuat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma norma hidup tradisional.  Banyak tradisi terancam hancur dan musnah justru oleh ketidakpedulian para pemiliknya. Kita harus menyatakan sikap kepedulian kita secara konkret. Sebagai pemilik dan pencinta kebudayaan, kita mesti bertanya, bagaimana cara pengungkapan keprihatian dan sikap kepedulian kita terhadap nilai-nilai tradisi terancam musnah itu?  Adapun motif dari kelompok orang tersebut berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada orang yang peduli terhadap nilai budaya karena minat dan perhatian. Ada yang didorong juga oleh alasan tugasnya. Juga tidak sedikit kaum akademisi yang akhirnya peduli terhadap budaya karena tuntutan akademis. Dan terakhir kalangan peneliti yang berminat untuk mengumpulkan data-data mengenai budaya untuk kemudian didokumentasikan dan dipublikasikan.
  • 10.  Masih ada kemungkinan lainnya untuk turut memacu usaha pelestarian kebudayaan daerah, yang rata-rata masih tersimpan secara lisan dalam diri Para Pemiliknya atau pemangku adatnya. Yang paling utama bukanlah tersedia atau tidaknya kemungkinan untuk melaksanakan kegiatan pelestarian, melainkan usaha untuk memacu minat para pemilik budaya agar memperhatikan muatan lokal yang masih dipersoalkan atau paling kurang didiskusikan saat ini. Untuk itu dibutuhkan kerjasama antara pihak pihak terkait, yang bertugas menyeleksi bahan-bahan tersebut. Cara lain yang harus diusahakan adalah pemberian nama pada jalanan, bangunan, aula-aula, gedung, yang diambil dari tradisi-tradisi lisan setempat. Di samping itu usaha pribadi orang-orang yang berminat dengan dukungan moril dan dana insentif dari pemerintah kabupaten.
  • 11. Posisi tradisi lisan masih terpinggirkan, potensinya masih terabaikan, dan masih banyak yang menganggap bahwa tradisi lisan hanyalah peninggalan masa lalu yang hanya cukup menjadi kenangan manis belaka.  Tradisi lisan seolah-olah tidak relevan lagi dengan kehidupan modern yang semakin melaju sangat cepat selama ini. Kemajuan teknologi ternyata tidak disikapi secara arif sehingga semakin meminggirkan posisi tradisi lisan.  Dalam dunia modern banyak anak-anak yg tidak mengenal dongeng-dongeng yang biasa kita dengarkan sesaat sebelum tidur oleh orang tua kita.
  • 12. Demikian pula cerita rakyat yang berkembang di masyarakat, sesungguhnya cerita rakyat yang beragam dapat menjadi kekayaan budaya di negeri ini. Cerita rakyat seharusnya bisa dimanfaatkan pada masa kini untuk menggugah kembali nilai-nilai baik yang dibutuhkan dalam kehidupan.  Cerita rakyat sebagai sumber global di tengah pluralisme budaya terletak pada kemampuannya mengkomunikasikan tradisi, pengetahuan, dan adat istiadat tertentu atau menguraikan pandangan-pandangan manusia dalam dimensi perseorangan ataupun dimensi sosial kepada budaya lain.  Cerita rakyat memang banyak mengandung khayalan. Sebagai contoh: cerita tentang bidadari turun dari langit yang selendangnya dicuri oleh seorang perjaka; seekor kancil yang mampu menipu harimau; seorang anak durhaka kepada ibunya yang dikutuk menjadi batu; dan lain sebagainya.
  • 13. Semakin banyak membaca cerita rakyat, maka seseorang akan semakin kaya pengetahuan akan kebudayaan yang melampaui batas ruang dan waktu.  Karena itu, diperlukan upaya untuk mendorong berbagai usaha mempercepat proses penguatan tradisi lisan sebagai identitas budaya dalam membangun peradaban. Bahwa kegiatan penguatan tradisi lisan dalam arti tradisi lisan sebagai bagian dari bidang seni tidak dapat dilepaskan dari penguatannya sebagai bagian dari penguatan masyarakat pendukungnya.  Sebab pementasan, pertunjukan, dan perayaan kemasyarakatan menjadi sesuatu yang penting. Baik dalam hal dokumentasi, pembuatan film, ataupun pembekuan tradisi lisan dalam berbagai cara lain menjadi sarana pembantu untuk menghadirkan dan membangun ingatan akan tradisi yang menjadi khasanah berharga dari suatu komunitas.