SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Tugas KIMIA ‘’Kelompok 1”
XII IPA 4
                       Nama kelompok :
                            oChristina Dwi T.S
                            oIka Sahara C.S
                            oMery Yunita
                            oMaulina Agustia
                            oRuni Nurlita
                            oSaripah Amiarni
Please be Quite and
     Attention




                 Kelimpahan Unsur
                         dan
                   Unsur Alkali
                    (golongan 1)
I.     Kelimpahan Unsur
        Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan
dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat
dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk
senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon,
kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat
di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium
dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan
bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan
tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam
bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur
atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut
mineral.
         Mineral diolah untuk diambil unsurnya,
 sehingga dapat digunakan dalam kehidupan
 seharihari. Tidak semua mineral dilakukan
 pengolahan, tergantung besarnya kandungan
 unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran
 proses pengolahannya.
1.1 Tabel Kelimpahan Unsur di Alam
1.2 Berbagai mineral di Indonesia

No   Unsur                                    Mineral
1    Tembaga      Kalkopirit, CuFeS₂, Kalkosit, Cu₂S
2    Besi         Hematit, Fe₃O₄, Magnetit, Pirit, FeS₂, Siderit, FeCO₃
3    Nikel        NiS
4    Emas         Unsur
5    Aluminium    Bauksit, Al₂O₃, NH₂O, Kriolit, Na₃AlF₆
6    Timah        Kasiterit, SnO₂
7    Krom         Kromit, FeO, Cr₂O₃
8    Mangan       Pirolusit, MnO₂, Braunit, Mn₂O₃
9    Seng         Seng Blende, ZnS, Kolamin, ZnCO₃
10   Vanadium     Vanadit, Pb₅(CO₄)₃Cl
A. Identifikasi keberadaan unsur-unsur di Alam
                  Ada   beberapa   cara    yang    dapat    dilakukan   untuk
mengidentifikasi keberadaan unsur di alam ini. Diantaranya dengan cara reaksi
nyala dan reaksi pengendapan.

1. Reaksi nyala
                Jika unsur yang akan diidentifikasi berbentuk padatan dan
mudah menguap, maka digunakan reaksi nyala. Reaksi ini memberikan hasil
berupa warna nyala yang spesifik untuk unsur tertentu. Berikut ini warna reaksi
nyala beberapa unsur dari golongan alkali dan alkali tanah.

       Unsur         Warna reaksi           Unsur        Warna reaksi
                        nyala                               nyala
        Litium          Merah              Berilium         Putih
       Natrium          Kuning           Magnesium          Putih
       Kalium           Ungu               Kalsium          Merah
      Rubidium          Merah             Stronsium      Merah Muda
       Cesium            Biru              Barium           Hijau
2. Reaksi Pengendapan
   Tidak jarang dijumpai unsur dalam jumlah yang sedikit dan bercampur
   dengan unsur lain. Identifikasinya dengan menambahkan suatu pereaksi
   untuk mengendapkan kelompok unsur tertentu dan membiarkan kelompok
   unsur lain tetap dalam larutan. Cara ini dapat dilakukan secara berulang,
   sehingga setiap kelompok dapat dipisahkan kembali sampai ke bagian yang
   kecil.
   pereaksi yang digunakan untuk identifikasi ini harus bersifat selektif untuk
   unsur tertentu, sehingga dapat mengendapkan unsur yang diduga ada dalam
   suatu larutan.
   dengan teknik ini akan diperoleh zat baru yang berbeda dengan zat semula,
   yang berupa endapan. Perhatikan contoh berikut
   Kation Al³⁺ direaksikan dengan KOH akan menimbulkan endapan putih
   hidrofil dari alumunium hidroksida (Al(OH)₃. Al(OH) ₃ larut dalam KOH
   berdasarkan sifat amfoter dari Al(OH)₃ dengan reaksi :


Al³⁺(aq) + 3OH⁻(aq)         Al(OH)₃(s)
Al(OH)₃(s) + OH⁻(aq)        AlO₂⁻(aq) + 2H₂O(l)
II. Unsur Alkali (Golongan 1)
         Logam alkali adalah kelompok unsur kimia yang mempunyai
satu elektron pada kulit luarnya. Dalam sistem periodik unsur terletak
pada golongan IA, kecuali hidrogen. Alkali berasal dari bahasa
arab kali yang berarti abu. Dinamakan alkali karena dapat membentuk
basa kuat. Logam alkali terdiri atas enam unsuryaitu litium ( Li ),
natrium ( Na ), kalium ( K ), rubidium ( Rb ), cesium ( Cs ), dan frasium
( Fr ). Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara
alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal.
         Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur
 logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.
 Unsur logam alkali tidak terdapat bebas di alam
 melainkan dalam bentuk senyawanya.
                   Unsur            Sumber Utama
                   Litium        Spodumen, LiAl(Si2O6)
                  Natrium                 NaCl
                   Kalium                  KCl
                  Rubidium    Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3
                   Cesium       Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O
Golongan IA disebut juga logam alkali. Logam alkali
melimpah dalam mineral dan terdapat di air laut.  Khususnya Na
(natrium), di kerak bumi termasuk  logam terbanyak keempat
setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan kalium
telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam
ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang
tinggi pada air. Akhirnya Na (natrium) dan juga Kalium (1807) bisa
diisolasi dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh
H. Davy di abad ke-19. Kemudian  Li (litium) ditemukan sebagai
unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera setelah itu
mengisolasinya dari Li2O dengan metode elektrolisis. Setelah itu
pada tahun 1861, Rb (rubidium) dan Cs (cesium), ditemukan sebagai
unsur baru dengan teknik spektroskopi. Fr (fransium) ditemukan
dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939, kelimpahan
alaminya sangat rendah karena memiliki waktu paro 21 menit.
Logam-logam ini juga bersifat sebagai reduktor dan mempunyai
warna nyala yang indah sehingga dipakai sebagai kembang api.  api
Semua unsur golongan IA berwarna putih dan berupa logam padat,
kecuali cesium berwujud cair pada suhu kamar. Logam alkali Natrium
merupakan logam lunak dan dapat dipotong dengan pisau. Logam alkali Kalium
lebih lunak dari natrium. Pada Tabel diatas tampak bahwa logam litium,
natrium, dan kalium mempunyai massa jenis kurang dari 1,0 g cm–3. Akibatnya,
logam tersebut terapung dalam air, seperti gambar dibawah ini. Akan tetapi,
ketiga logam ini sangat reaktif terhadap air dan reaksinya bersifat eksplosif
disertai nyala.

                                    Gambar 1.2 (a) Logam litium terapung di air karena massa jenisnya
                                   lebih kecil dari air. (b) Logam natrium harus disimpan dalam minyak
                                                                    tanah.
A. Sifat Fisis
        Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali Cs
  (cesium) yang berbentuk cair jika suhu lingkungan pada saat pengukuran
  melebihi 28oC. Meskipun mereka adalah logam paling kuat, tetapi secara
  fisik mereka lunak bahkan bisa diiris menggunakan pisau. Hal ini karena
  mereka hanya memiliki satu elektron valensi pada kulit terluarnya.
  Sedangkan jumlah kulitnya makin bertambah dari atas ke bawah dalam
  tabel unsur periodik. Sehingga ikatan antar logamnya lemah.
     * Titik didih dan titik leleh
       Titik didih adalah titik suhu perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dan
  titik leleh adalah titik suhu perubahan wujud dari padat ke cair. Dalam
  golongan IA, dari Li ke Cs kecenderungan titik didih dan titik lelehnya turun.
  Seperti terlihat pada tabel.




       
       Dari penurunan titik didih dan titik leleh ini, bisa
isimpulkan bahwa Cs memiliki titik didih dan titik leleh terendah
 simpulkan
ibandingkan logam lainnya karena ia memiliki ikatan logam paling
 bandingkan
 mah sehingga akan lebih mudah untuk melepas ikatan.      
*                         Warna nyala 
                                                                                                               


                 Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah
memiliki sprektum emisi. Sprektum ini dihasilkan bila larutan
garamnya dipanaskan dalam nyala Bunsen, atau dengan
mengalirkan muatan listrik pada uapnya. Ketika atom diberi
energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang
lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan, maka elektronnya akan
kembali lagi ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi
radiasi elektromagnetik. Menurut Neils Bohr, besarnya energi
yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu
(terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota
spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan
memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap atom.
 
                                                                                                                              
                                                                                                                              
                                                                               Sifat                              Litium   Natrium Kalium Rubidium   Cesium

                                                               Warna nyala Merah-tua Kuning                                        Ungu Merah-biru    Biru
B. Sifat Kimia
     *     Energi Ionisasi
                                                                                                     
      Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan
      satu elektron yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan
      gas. Energi ionisasi dalam satu golongan berhubungan erat dengan jari-
      jari atom. Jari-jari atom pada golongan alkali dari Li ke Cs jari-jarinya
      semakin besar, sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya. Semakin
      banyak jumlah kulitnya, maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin
      besar jari-jari atom, maka daya tarik antara proton dan elektron
      terluarnya semakin kecil. Sehingga energi ionisasinya pun semakin kecil.
      Pada logam alkali yang memiliki satu elektron valensi ia akan lebih mudah
      membentuk ion positif agar stabil dengan melepas satu elektron
      tersebut. Li menjadi Li+, Na menjadi Na+, K manjadi K+ dan yang lainnya.
         Jari-jari ionnya mempunyai ukuran yang lebih
kecil dibandingkan jari-jari atomnya, karena ion logam
alkali membentuk ion positif. Ion positif mempunyai
jumlah elektron yang lebih sedikit dibandingkan atomnya.
Berkurangnya jumlah elektron menyebabkan daya tarik
inti terhadap lintasan elektron yang paling luar menjadi
lebih kuat sehingga lintasan elektron lebih tertarik ke
arah inti.
C. Kereaktifan

        Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain.
Selain disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan
ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga
energi ionisaisnya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan lain. Dari
Li sampai Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya semakin
reaktif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya
bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur halogen, dan hidrogen.
Reaksi-reaksi
  a. Reaksi dengan air
 Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan basa kuat.
    Reaksi ini berlangsung sangat eksotermis yang berarti ia akan
    menimbulkan panas ketika bereaksi dengan air. Litium (Li) sedikit
    bereaksi dan sangat lambat, natrium (Na) jauh lebih cepat, kalium (K)
    terbakar sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs) menimbulkan
    ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sebagai berikut:
          2M + 2H2O   →    2MOH + H2                                                  
 Logam akan berikatan dengan OH-. Semakin kuat sifat logamnya maka
    semakin kuat sifat basanya. Dari Li ke Cs pelepasan OH- akan semakin
    mudah (berhubungan dengan energi ionisasi) sehingga konsentrasi OH-
    yang terbentuk akan semakin tinggi. Maka Cs yang paling membentuk
    basa kuat.
 b. Reaksi dengan Oksigen                                                                       
 Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida (bilangan
 oksigen = -2), peroksida (bilangan oksigen = -1), atau superoksida (bilangan
 oksida =-1/2). Dari Li sampai Cs, kecenderungan logam alkali untuk
 menghasilkan senyawa peroksida atau superoksida semakin besar karena
 sifat logamnya semakin reaktif. Untuk menghasilkan oksida logam alkali,
 jumlah oksigen harus dibatasi dan digunakan suhu yang rendah (di bawah
 180°C)                                                                                    
            
4L   +  O2  →   2L2O                                                    
Untuk menghasilkan peroksida, selain jumlah okseigen yang dibatasi juga
harus disertai pemanasan. Jika oksigennya berlebih maka akan terbentuk
superoksida.                                               
                                                                               2L(s)   +   O2→  
L2O2(s)                                                                             L(s)   +   O2→   
LO2

c. Reaksi dengan unsur-unsur Halogen

Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi.Reaksi ini menghasilkan
garam halida.      
                 2L(s)    +  X2   →   2LX
 d. Reaksi dengan Hidrogen

Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa
hidrida adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan
oksidasi negatif.

           2L(s)  +   H2(g)   → 2LH(s)
Kegunaan logam dan senyawa-senyawa yang mengandung
alkali

        Logam-logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah sehingga
dapat digunakan sebagai medium pemindah panas pada suatu reaktor
nuklir. Logam alkali mudah dilelehkan, lalu dialirkan melalui pipa-pipa ke
pusat reaktor, dimana logam alkali menyerap panas. Selanjutnya panas
tersebut ditransfer oleh alkali cair kepada bagian diluar reaktor untuk
menguapkan air. Uap yang timbul kemudian dipakai untuk menjalankan
generator listrik.
          Oleh karena logam alkali mudah bereaksi dengan air atau
 oksigen, logam-logam alkali sering dipakai sebagai pengikat (getter) uap
 air atau gas O2 pada proses pembuatan tabung-tabung vakum peralatan
 elektronika.                                                              
          Logam alkali yang banyak digunakan adalah natrium.
 Berlimpahnya senyawa natrium dialam menyebabkan logam ini relatif
 murah dibandingkan dengan logam-logam alkali yang lain.
Disamping sebagai pemindah panas dan sebagai getter, logam natrium
memiliki beberapa kegunaan lain sebagai berikut:

a. Emisi warna kuning yang cemerlang tatkala dipanaskan menyebabkan
uap natrium yang dipakai sebagai lampu penerangan dijalan-jalan raya
atau pada kendaraan.sinar kuning natrium ini mempunyai kemampuan
untuk menembus  kabut.

b. Logam natrium digunakan sebagai reduktor dalam pembuatan logam
titanium dari senyawa
        TiCl4 + 4Na
        Ti +4NaCl

c. Logam natrium digunakan dalam pembuatan tetra etil timbal, zat ini
ketukan yang ditambahkan pada bensin.
       Pb +4Na +4C2H5Cl
       Pb(C2H5)4 = 4NaCl

Senyawa-senyawa alkali lebih banyak kenggunaanya jika dibandingkan
dengan logam-logam murninya, sebab jumlahnya cukup berlimpah di
alam, terutama garam-garam natrium dan kalium.
Beberapa contoh senyawa alkali beserta keguanaannya:
 • NaCl, Garam dapur (garam meja); bahan baku pembuatan NaOH,Na2CO3,
   logam Na, dan gas klorin.
 • NaOH, Soda kaustik; bahan utama dalam industri sabun,kertas dan tekstil;
   pemurnian bauksit; ekstrasi senyawa-senyawa aromatic dari batubara.
 • Na2CO3, Soda cuci; pelunak kesadahan air; zat pembersih (cleanser) peralatan
   rumah tangga; industri gelas.
 • NaHCO3, Soda (soda kue); campuran pada minuman dalam botol (beverage)
   agar menghasilkan CO2; bahan pemadam api; obat-obatan; bahan pembuat
   kue.
 • NaNO3, Pupuk; bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain
 • NaNO2, Pembuatan zat warna (proses diazotasi); pencegahan korosi.
 • Na2SO4, garam Glauber;obat pencahar (cuci perut); zat pengering untuk
   senyawa organik.
 • NaOCl, Zat pengelantang(bleaching) untuk kain.
 • Na2S2O3, Larutan pencuci (”hipo”) dalam fotografi.
 • Na3AlF6, Pelarut dalam sintesis logam alumunium.
 • Na-benzoat, Zat pengawet makanan dalam kaleng; obat rematik.
 • Na-sitrat, Zat anti beku darah.
THANK’S
FOR YOUR
ATTENTION

Contenu connexe

Tendances

Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-point
fidrotul
 
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
AryaBramantya1
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Sinta Sry
 
Unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatUnsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empat
Irma Bakkara
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanah
Olivia Tifani
 
Skandium
SkandiumSkandium

Tendances (20)

Gasmulia
GasmuliaGasmulia
Gasmulia
 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
 
Ppt halogen
Ppt halogenPpt halogen
Ppt halogen
 
Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-point
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
 
Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1
 
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan gas mulia
Kelimpahan unsur unsur di alam dan gas muliaKelimpahan unsur unsur di alam dan gas mulia
Kelimpahan unsur unsur di alam dan gas mulia
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xii
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4
 
Kumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia Unsur
Kumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia UnsurKumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia Unsur
Kumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia Unsur
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
 
Unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatUnsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empat
 
Ppt vanadium
Ppt vanadiumPpt vanadium
Ppt vanadium
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanah
 
Zn 13 4
Zn 13 4Zn 13 4
Zn 13 4
 
Ion kompleks
Ion kompleksIon kompleks
Ion kompleks
 
Skandium
SkandiumSkandium
Skandium
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 

En vedette (8)

ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimia
 
Logam Alkali Gol. IA
Logam Alkali Gol. IALogam Alkali Gol. IA
Logam Alkali Gol. IA
 
Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkali
 
The group of IA (alkali)
The group of IA (alkali)The group of IA (alkali)
The group of IA (alkali)
 
Alkali
AlkaliAlkali
Alkali
 
Kimia Unsur (XII MIA 5)
Kimia Unsur (XII MIA 5) Kimia Unsur (XII MIA 5)
Kimia Unsur (XII MIA 5)
 
Logam Alkali
Logam AlkaliLogam Alkali
Logam Alkali
 
Kimia ppt alkali
Kimia ppt alkaliKimia ppt alkali
Kimia ppt alkali
 

Similaire à Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)

Kimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utamaKimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utama
Tommy Nandez
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
riandyputra3
 
kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsur
mfebri26
 
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Yuni Maryani
 
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAHPPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
KelompokTigmasis
 
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Mutiara Dwi Faiska
 

Similaire à Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1) (20)

Kimia Unsur
Kimia UnsurKimia Unsur
Kimia Unsur
 
Konsep Alkali
Konsep AlkaliKonsep Alkali
Konsep Alkali
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docx
 
Logam Alkali
Logam AlkaliLogam Alkali
Logam Alkali
 
Kimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utamaKimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utama
 
Kimia unsur sel
Kimia unsur selKimia unsur sel
Kimia unsur sel
 
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
Kimia Alkali
Kimia AlkaliKimia Alkali
Kimia Alkali
 
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdfKelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
 
Unsur Kimia Golongan A
Unsur Kimia Golongan AUnsur Kimia Golongan A
Unsur Kimia Golongan A
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
 
kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsur
 
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAHPPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
 
kimia unsur logam alkali
kimia unsur logam alkalikimia unsur logam alkali
kimia unsur logam alkali
 
Unsur Logam Alkali.pdf
Unsur Logam Alkali.pdfUnsur Logam Alkali.pdf
Unsur Logam Alkali.pdf
 
Ppt0000011
Ppt0000011Ppt0000011
Ppt0000011
 
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
 
Logam Alkali Kimia
Logam Alkali KimiaLogam Alkali Kimia
Logam Alkali Kimia
 

Dernier

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 

Dernier (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)

  • 1. Tugas KIMIA ‘’Kelompok 1” XII IPA 4 Nama kelompok : oChristina Dwi T.S oIka Sahara C.S oMery Yunita oMaulina Agustia oRuni Nurlita oSaripah Amiarni
  • 2. Please be Quite and Attention Kelimpahan Unsur dan Unsur Alkali (golongan 1)
  • 3. I. Kelimpahan Unsur Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran proses pengolahannya.
  • 4. 1.1 Tabel Kelimpahan Unsur di Alam
  • 5. 1.2 Berbagai mineral di Indonesia No Unsur Mineral 1 Tembaga Kalkopirit, CuFeS₂, Kalkosit, Cu₂S 2 Besi Hematit, Fe₃O₄, Magnetit, Pirit, FeS₂, Siderit, FeCO₃ 3 Nikel NiS 4 Emas Unsur 5 Aluminium Bauksit, Al₂O₃, NH₂O, Kriolit, Na₃AlF₆ 6 Timah Kasiterit, SnO₂ 7 Krom Kromit, FeO, Cr₂O₃ 8 Mangan Pirolusit, MnO₂, Braunit, Mn₂O₃ 9 Seng Seng Blende, ZnS, Kolamin, ZnCO₃ 10 Vanadium Vanadit, Pb₅(CO₄)₃Cl
  • 6. A. Identifikasi keberadaan unsur-unsur di Alam Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan unsur di alam ini. Diantaranya dengan cara reaksi nyala dan reaksi pengendapan. 1. Reaksi nyala Jika unsur yang akan diidentifikasi berbentuk padatan dan mudah menguap, maka digunakan reaksi nyala. Reaksi ini memberikan hasil berupa warna nyala yang spesifik untuk unsur tertentu. Berikut ini warna reaksi nyala beberapa unsur dari golongan alkali dan alkali tanah. Unsur Warna reaksi Unsur Warna reaksi nyala nyala Litium Merah Berilium Putih Natrium Kuning Magnesium Putih Kalium Ungu Kalsium Merah Rubidium Merah Stronsium Merah Muda Cesium Biru Barium Hijau
  • 7. 2. Reaksi Pengendapan Tidak jarang dijumpai unsur dalam jumlah yang sedikit dan bercampur dengan unsur lain. Identifikasinya dengan menambahkan suatu pereaksi untuk mengendapkan kelompok unsur tertentu dan membiarkan kelompok unsur lain tetap dalam larutan. Cara ini dapat dilakukan secara berulang, sehingga setiap kelompok dapat dipisahkan kembali sampai ke bagian yang kecil. pereaksi yang digunakan untuk identifikasi ini harus bersifat selektif untuk unsur tertentu, sehingga dapat mengendapkan unsur yang diduga ada dalam suatu larutan. dengan teknik ini akan diperoleh zat baru yang berbeda dengan zat semula, yang berupa endapan. Perhatikan contoh berikut Kation Al³⁺ direaksikan dengan KOH akan menimbulkan endapan putih hidrofil dari alumunium hidroksida (Al(OH)₃. Al(OH) ₃ larut dalam KOH berdasarkan sifat amfoter dari Al(OH)₃ dengan reaksi : Al³⁺(aq) + 3OH⁻(aq) Al(OH)₃(s) Al(OH)₃(s) + OH⁻(aq) AlO₂⁻(aq) + 2H₂O(l)
  • 8. II. Unsur Alkali (Golongan 1) Logam alkali adalah kelompok unsur kimia yang mempunyai satu elektron pada kulit luarnya. Dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan IA, kecuali hidrogen. Alkali berasal dari bahasa arab kali yang berarti abu. Dinamakan alkali karena dapat membentuk basa kuat. Logam alkali terdiri atas enam unsuryaitu litium ( Li ), natrium ( Na ), kalium ( K ), rubidium ( Rb ), cesium ( Cs ), dan frasium ( Fr ). Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak. Unsur logam alkali tidak terdapat bebas di alam melainkan dalam bentuk senyawanya. Unsur Sumber Utama Litium Spodumen, LiAl(Si2O6) Natrium NaCl Kalium KCl Rubidium Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3 Cesium Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O
  • 9. Golongan IA disebut juga logam alkali. Logam alkali melimpah dalam mineral dan terdapat di air laut.  Khususnya Na (natrium), di kerak bumi termasuk  logam terbanyak keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air. Akhirnya Na (natrium) dan juga Kalium (1807) bisa diisolasi dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke-19. Kemudian  Li (litium) ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera setelah itu mengisolasinya dari Li2O dengan metode elektrolisis. Setelah itu pada tahun 1861, Rb (rubidium) dan Cs (cesium), ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik spektroskopi. Fr (fransium) ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939, kelimpahan alaminya sangat rendah karena memiliki waktu paro 21 menit. Logam-logam ini juga bersifat sebagai reduktor dan mempunyai warna nyala yang indah sehingga dipakai sebagai kembang api. api
  • 10. Semua unsur golongan IA berwarna putih dan berupa logam padat, kecuali cesium berwujud cair pada suhu kamar. Logam alkali Natrium merupakan logam lunak dan dapat dipotong dengan pisau. Logam alkali Kalium lebih lunak dari natrium. Pada Tabel diatas tampak bahwa logam litium, natrium, dan kalium mempunyai massa jenis kurang dari 1,0 g cm–3. Akibatnya, logam tersebut terapung dalam air, seperti gambar dibawah ini. Akan tetapi, ketiga logam ini sangat reaktif terhadap air dan reaksinya bersifat eksplosif disertai nyala. Gambar 1.2 (a) Logam litium terapung di air karena massa jenisnya lebih kecil dari air. (b) Logam natrium harus disimpan dalam minyak tanah.
  • 11. A. Sifat Fisis Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali Cs (cesium) yang berbentuk cair jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28oC. Meskipun mereka adalah logam paling kuat, tetapi secara fisik mereka lunak bahkan bisa diiris menggunakan pisau. Hal ini karena mereka hanya memiliki satu elektron valensi pada kulit terluarnya. Sedangkan jumlah kulitnya makin bertambah dari atas ke bawah dalam tabel unsur periodik. Sehingga ikatan antar logamnya lemah. * Titik didih dan titik leleh Titik didih adalah titik suhu perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dan titik leleh adalah titik suhu perubahan wujud dari padat ke cair. Dalam golongan IA, dari Li ke Cs kecenderungan titik didih dan titik lelehnya turun. Seperti terlihat pada tabel.       Dari penurunan titik didih dan titik leleh ini, bisa isimpulkan bahwa Cs memiliki titik didih dan titik leleh terendah simpulkan ibandingkan logam lainnya karena ia memiliki ikatan logam paling bandingkan mah sehingga akan lebih mudah untuk melepas ikatan.      
  • 12. * Warna nyala                                                                                                                  Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki sprektum emisi. Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala Bunsen, atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya. Ketika atom diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan, maka elektronnya akan kembali lagi ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik. Menurut Neils Bohr, besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap atom.       Sifat  Litium Natrium Kalium Rubidium Cesium Warna nyala Merah-tua Kuning Ungu Merah-biru Biru
  • 13. B. Sifat Kimia * Energi Ionisasi                                                                                                       Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas. Energi ionisasi dalam satu golongan berhubungan erat dengan jari- jari atom. Jari-jari atom pada golongan alkali dari Li ke Cs jari-jarinya semakin besar, sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah kulitnya, maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin besar jari-jari atom, maka daya tarik antara proton dan elektron terluarnya semakin kecil. Sehingga energi ionisasinya pun semakin kecil. Pada logam alkali yang memiliki satu elektron valensi ia akan lebih mudah membentuk ion positif agar stabil dengan melepas satu elektron tersebut. Li menjadi Li+, Na menjadi Na+, K manjadi K+ dan yang lainnya. Jari-jari ionnya mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan jari-jari atomnya, karena ion logam alkali membentuk ion positif. Ion positif mempunyai jumlah elektron yang lebih sedikit dibandingkan atomnya. Berkurangnya jumlah elektron menyebabkan daya tarik inti terhadap lintasan elektron yang paling luar menjadi lebih kuat sehingga lintasan elektron lebih tertarik ke arah inti.
  • 14. C. Kereaktifan Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain. Selain disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga energi ionisaisnya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan lain. Dari Li sampai Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya semakin reaktif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur halogen, dan hidrogen.
  • 15. Reaksi-reaksi  a. Reaksi dengan air Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan basa kuat. Reaksi ini berlangsung sangat eksotermis yang berarti ia akan menimbulkan panas ketika bereaksi dengan air. Litium (Li) sedikit bereaksi dan sangat lambat, natrium (Na) jauh lebih cepat, kalium (K) terbakar sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs) menimbulkan ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sebagai berikut: 2M + 2H2O   →    2MOH + H2                                                   Logam akan berikatan dengan OH-. Semakin kuat sifat logamnya maka semakin kuat sifat basanya. Dari Li ke Cs pelepasan OH- akan semakin mudah (berhubungan dengan energi ionisasi) sehingga konsentrasi OH- yang terbentuk akan semakin tinggi. Maka Cs yang paling membentuk basa kuat. b. Reaksi dengan Oksigen                                                                        Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida (bilangan oksigen = -2), peroksida (bilangan oksigen = -1), atau superoksida (bilangan oksida =-1/2). Dari Li sampai Cs, kecenderungan logam alkali untuk menghasilkan senyawa peroksida atau superoksida semakin besar karena sifat logamnya semakin reaktif. Untuk menghasilkan oksida logam alkali, jumlah oksigen harus dibatasi dan digunakan suhu yang rendah (di bawah 180°C)                                                                                        
  • 16. 4L   +  O2  →   2L2O                                                     Untuk menghasilkan peroksida, selain jumlah okseigen yang dibatasi juga harus disertai pemanasan. Jika oksigennya berlebih maka akan terbentuk superoksida.                                                2L(s)   +   O2→   L2O2(s)                                                                             L(s)   +   O2→    LO2 c. Reaksi dengan unsur-unsur Halogen Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi.Reaksi ini menghasilkan garam halida.       2L(s)    +  X2   →   2LX d. Reaksi dengan Hidrogen Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa hidrida adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidasi negatif. 2L(s)  +   H2(g)   → 2LH(s)
  • 17. Kegunaan logam dan senyawa-senyawa yang mengandung alkali Logam-logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah sehingga dapat digunakan sebagai medium pemindah panas pada suatu reaktor nuklir. Logam alkali mudah dilelehkan, lalu dialirkan melalui pipa-pipa ke pusat reaktor, dimana logam alkali menyerap panas. Selanjutnya panas tersebut ditransfer oleh alkali cair kepada bagian diluar reaktor untuk menguapkan air. Uap yang timbul kemudian dipakai untuk menjalankan generator listrik. Oleh karena logam alkali mudah bereaksi dengan air atau oksigen, logam-logam alkali sering dipakai sebagai pengikat (getter) uap air atau gas O2 pada proses pembuatan tabung-tabung vakum peralatan elektronika.                                                               Logam alkali yang banyak digunakan adalah natrium. Berlimpahnya senyawa natrium dialam menyebabkan logam ini relatif murah dibandingkan dengan logam-logam alkali yang lain.
  • 18. Disamping sebagai pemindah panas dan sebagai getter, logam natrium memiliki beberapa kegunaan lain sebagai berikut: a. Emisi warna kuning yang cemerlang tatkala dipanaskan menyebabkan uap natrium yang dipakai sebagai lampu penerangan dijalan-jalan raya atau pada kendaraan.sinar kuning natrium ini mempunyai kemampuan untuk menembus  kabut. b. Logam natrium digunakan sebagai reduktor dalam pembuatan logam titanium dari senyawa TiCl4 + 4Na Ti +4NaCl c. Logam natrium digunakan dalam pembuatan tetra etil timbal, zat ini ketukan yang ditambahkan pada bensin. Pb +4Na +4C2H5Cl Pb(C2H5)4 = 4NaCl Senyawa-senyawa alkali lebih banyak kenggunaanya jika dibandingkan dengan logam-logam murninya, sebab jumlahnya cukup berlimpah di alam, terutama garam-garam natrium dan kalium.
  • 19. Beberapa contoh senyawa alkali beserta keguanaannya: • NaCl, Garam dapur (garam meja); bahan baku pembuatan NaOH,Na2CO3, logam Na, dan gas klorin. • NaOH, Soda kaustik; bahan utama dalam industri sabun,kertas dan tekstil; pemurnian bauksit; ekstrasi senyawa-senyawa aromatic dari batubara. • Na2CO3, Soda cuci; pelunak kesadahan air; zat pembersih (cleanser) peralatan rumah tangga; industri gelas. • NaHCO3, Soda (soda kue); campuran pada minuman dalam botol (beverage) agar menghasilkan CO2; bahan pemadam api; obat-obatan; bahan pembuat kue. • NaNO3, Pupuk; bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain • NaNO2, Pembuatan zat warna (proses diazotasi); pencegahan korosi. • Na2SO4, garam Glauber;obat pencahar (cuci perut); zat pengering untuk senyawa organik. • NaOCl, Zat pengelantang(bleaching) untuk kain. • Na2S2O3, Larutan pencuci (”hipo”) dalam fotografi. • Na3AlF6, Pelarut dalam sintesis logam alumunium. • Na-benzoat, Zat pengawet makanan dalam kaleng; obat rematik. • Na-sitrat, Zat anti beku darah.