SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
GENETIKA DAN REPRODUKSI SEL
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
1. APRI LIANTO
2. WIDIAN LISTANTI
3. SITI KARINA H
4. IRMA SUSRINI
5. EKA MAILINA I
6. SITI NURA’ENI
7. NILAM MARWATI
STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AJARAN 2014/2015
I. SUBSTANSI GENETIKA
A. Kromosom
Kromosom adalah struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul
yaitu protein dan asam nukleat. Kromosom berbentuk batang atau bengkok, mulai
tampak saat sel akan membelah dan selama proses pembelahan. Kromosom tampak
jelas pada fase pembelahan metafase karena terletak berjajar pada bidang ekuator.
Ukuran kromosom berbeda-beda untuk setiap spesies. Kromosom memiliki panjang
antara 0,2 – 50 mikron dan diameternya antara 0,2 – 20 mikron.
Kromosom dibentuk dari DNA yang berikatan dengan beberapa protein histon.
Dari Ikatan ini dihasilkan Nukleosom, yang memiliki ukuran panjang sekitar 10 nm.
Kemudian nukleosom akan membentuk lilitan-lilitan yang sangat banyak yang
menjadi penyusun dari kromatid (lengan kromosom) , satu lengan kromosom ini kira-
kira memiliki lebar 700 nm. Satukromosom terdiri atas beberapa bagian yaitu
kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit dan telomere.
Bagian-bagian kromosom
1. Kromatid
Kromatid merupakan bagian lengan kromosom yang terikat satu sama
lainnya, 2 kromatid kembar ini diikat oleh sentromer. Nama jamak dari kromatid
adalah kromonema. Kromonema biasanya terlihat pada pembelahan sel masa
profase dan kadang – kadang interfase.
2. Kromomer
Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan
akumulasi dari materi kromatid yang kadang-kadang terlihat pada pembelahan
masa interfase. Pada kromosom yang telah mengalami pembelahan berkali-kali,
biasanya kromomer ini sangat jelas terlihat.
3. Sentromer
Pada kromosom terdapat satu daerah yang tidak mengandung gen
(informasi genetik), daerah ini dinamakan Sentromer.Sentromer adalah pelekukan
disekitar kromosom. Sentromer memiliki kinetokor yaitu tempat peletakan
benang-benang spindle selama pembelahan inti dan berperan mengatur pergerakan
kromosom selama pembelahan sel.
4. Satelit
Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di
ujung lengan kromatid
5. Telomere
Telomer adalah daerah terujung pada kromosom yang berfungsi untuk
menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak
terurai.
Macam-macam Kromosom
1. Berdasarkan letak sentromer
a. Telosentrik, yaitu letak sentromer berada di ujung kromosom, hanya memiliki
1 lengan, berbentukseperti batang.
b. Akrosentrik, yaitu jika letak sentromer hampir di ujung, memiliki dua lengan
yang tidak sama panjang, bentuk seperti hururf J.
c. Submetasentrik, yaitu jika letak sentromer hampir di tengah, keduaa lengan
hampir sama panjang, bentuknya seperti huruf L.
d. Metasentrik, yaitu jika letak sentromer berada tepat di tengah, panjang kedua
lengan sama, bentuk seperti huruf V.
2. Berdasarkan tipe/fungsinya
a. Autosom (Kromosom Tubuh)
Yaitu kromosom yang terdapat pada organisme jantan dan betina dengan
jumlah dan susunan yang sama, kromosom ini tidak menentukan jenis
kelamin.
b. Gonosom (Kromosom Kelamin)
Yaitu kromosom yang terdapat pada organisme jantan dan betina dengan
jumlah dan susunan yang berbeda, berperan menentukan jenis kelamin.
B. Gen Dan Alel
Gen adalah segmen DNA / bahan genetik yang terkait dengan sifat tertentu
yang diwariskan kepada keturunannya. Gen merupakan ekspresi DNA dengan Protein
yang dibuat yang berada di sekelilingnya. Sifat gen yaitu, mengandung informasi
genetik, dapat menduplikasi diri, ditentukan oleh susunan kombinasi dari basa
nitrogennya, masing-masing gen memiliki fungsi yang berbeda. Gen berfungsi
mengatur proses metabolisme dan menyampaikan informasi genetik dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Alel yaitu gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari kromosom
yang homolog . Ekspresi dari alel dapat serupa misalnya A dengan A, atau a dengan a.
tetapi orang lebih sering menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang
secara fenotipik berbeda. Contoh : gen A ( bentuk bulat) alelnya a (bentuk lonjong) ,
gen A ( bentuk bulat) bukan alel dari gen B ( warna kuning) maupun gen b (warna
Putih). Alel gandayaitu gen-gen yang memiliki lebih dari satu alel . Urutan penulisan
anggota alel ganda disesuaikan dengan urutan dominansinya.Misalnya golongan
darah sistem ABO pada manusia memiliki 3 alel ( IA = IB › IO / i ).
C. Asam Nukleat
Kromosom terdiri dari asam nukleat dan protein. Asam nukleat terdiri dari
DNA dan RNA
1. DNA (deoxyribonucleic Acid)
DNA tersusun banyak nukleotida (polinukleotida). Setiap nukleotida terdiri
dari gugusan gula(gula pentosa atau dikenal dengan deoksiribosa), asam fosfat
( penghubung dua gugus gula), basa nitrogen (adenin dan guanin dari golongan
purin serta sitosin dan timin dari golongan pirimidin). DNA merupakan dua rantai
polinukleotida yang saling berpilin membentuk double helix, sitosin (C)
dihubungkan dengan guanin (G) oleh tiga ikatan hidrogen. Adenin (A)
dihubungkan dengan timin (t) oleh dua ikatan hidrogen
2. RNA (ribonuclecic Acid)
RNA merupakan rantai tunggal yang tersusun dari molekul gula D-ribosa
(pentosa), gugus fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen dalam RNA terdiri atas
purin yang meliputi Adenin (A) dan Guanin (G) serta basa pirimidin yang meliputi
urasil (u) dan sitosin (C). Pada RNA tidak terdapat basa Timin (T) namun
digantikan dengan Urasil (U) ada 3 tipe RNA yaitu:
 rRNA (ribosomal RNA) atau ARN Ribosom, terdapat dalam
sitoplasma dan berperan dalam sintesis protein. Berfungsi
mempermudah perekatan yang spesifik antara antikodon tRNA selama
sintesis protein.
 mRNA (messeger RNA) atau ARN duta, berupa rantai tunggal yang
relatif panjang, tidak berpilin dan dibentuk dalam nukleus, kemudian
dikeluarkan ke sitoplasma. Berfungsi membawa kode genetik (kodon)
dari DNA ribosom.
 tRNA (transfer RNA) atau Rantai Terpendek, terdapat pada sitoplasma
dan berfungsi menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi asam amino.
Asam amino dibawa oleh tRNA ke ribosom.
D. Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses penerjemahan gen menjadi urutan asam amino
yang akan disintesis menjadi polipeptida. Ada 2 tahap dalam sintesa protein yaitu :
1. Transkripsi
Diawali dari sintesis DNA dari salah satu rantai DNA sense atau rantai
cetakan. Adapun rantai kompleksnya disebut rantai antisense. Rentangan DNA
yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. Transkripsi
terdiri dari 3 tahap yaitu:
a. Inisiasi (permulaan)
Dimulai dari promoter yakni daerah DNA yang merupakan tempat
melekatnya RNA polimerase. Promoter mencakup titik awal transkripsi
yaitu nukleotida yang menunjukan dimulainya sintesis protein. Fungsi
promoter adalah untuk menentukan tempat dimulainya transkripsi dan
menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai cetakan.
b. Elongasi (pemanjangan)
Terjadi saat RNA bergerak disepanjang pilinan ganda DNA terbuka
secara berurutan . enzin RNA polimerase menambahkan nukleotida dari
molekul RNA yang sedang tumbuh disepanajng rantai DNA. Setelah
proses sintesis RNA selesai, rantai DNA terbentuk kembalo dan molekul
RNA baru terlepas dari cetakannyaa
c. Terminasi (pengakhiran)
Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator, yakni
urutan DNA yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodon terminasi)
2. Translasi
Adalah proses peletakan anatara tRNA dengan asam amino dengan bantuan
enzim aminoasil tRNA sitetase. Ribosom memudahkan peletakan yang spesifik
antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Tahap tahap
translasi yaitu:
a. Inisiasi
Ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA inisiator. Ribosom
melekat pada salah satu ujung mRNA. Di dekat pelekatan tersebut terdapat
kodon start AUG ( yang membawa kode untuk membentuk asam amino
metionin). Kodon ini memberikan sinyal dimulainya proses tranlansi
b. Elongasi
Dimulai dibentuknya asam-asam amino yang berkaitan dengan
metionin. Molekul rRNA dari ribosom mengkatalis pembentukan ikatan
peptida antara asam amino yang baru dengan ujung rantai polipetida yang
sebelumnya terbentuk dari asam amino yang dibawa tRNA. Setelah itu
tRNA keluar dari ribosom. Peristiwa ini berlangsung hingga terbentuk
polipetida.
c. Terminasi
Elongasi akan berhrnti setelah ribosom pencapai kodon sto yaitu UAA,
UAG, UGA. Kodon stop berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan
translansi. Selanjutnta polipeptida yang terbentuk akan lepas dari ribosom
sitoplasma.
II. REPRODUKSI (PEMBELAHAN SEL)
A. Tujuan Pembelahan Sel
1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
2. Pembentukan sel baru yang berbeda dengan induknya
3. Pembentukan sel baru yang tentunya lebih muda dan sama dengan yang
sebelumnya
4. Pembentukan jaringan
5. Regenerasi sel
6. Pembentukan individu baru
B. Bentuk Pembelahan Sel
1. Pembelahan langsung (Amitosis/pembelahan biner)
Pembelahan secara langsung ( amitosis) yaitu pembelahan sel yang
berlangsung spontan, tanpa tahapan pembelahan sel, dengan cara satu menjadi dua,
dua menjadi empat, empat menjadi delapan. Dilakukan oleh organisme prokariotik,
seperti bacteria, archaebacteria, dan organisme berselsatu (uniseluler), tidak terjadi
pada organisme multiseluler. Proses ini terjadi karena :
a. Terjadi penggentingan di tengah-tengah sel
b. Pembelahan sampai pada inti sel dan inti sel terbelah
c. Terjadi dua buah sel dengan dua inti
2. Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)
Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan, yaitu proses
pembelahan sel somatik menjadi dua sel anak identik dengan sel induk. Dilakukan
oleh organisme eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan, dan sel manusia
(multiseluler). Hal ini terjadi karena kandungan DNA diikuti oleh pembuangan
bahan genetik diantara kedua sel anak secara rata.
 Pembelahan mitosis
Ciri-ciripembelahan mitosis:
1. Berlangsung pada sel somatik
2. Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya
3. Melakukan pembelahannya sekali
4. Antara pembelahan satudengan yang kedua diselingi dengan fase interfase
(istiraha tidak membelah)
5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk sifatnya
sama
6. Pada organisme bisa terjadi pada usia muda, dewasa, ataupun usia tua, yang pada
pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang
usianya muda
 Tahapan pembelahan mitosis
1. Fase Profase : benang-benang kromatin menjadi padat sehingga kromosom mirip
bangunan batang, pendek, gelap. Setiap kromosom terbelah secara
memanjang,pasangan sentriole berdampingan dengan inti sel membentuk anak
sentiole dan pasangan sentriole saling menjauh untuk menempati kutub-kutub atau
ujung sel yang berlawanan. Anak inti lambat laun menghilang isinya melekat pada
kromatid. Inti mulai berdisintegrasi (hancur) pecah menjadi gelombang-
gelombang kecil.
2. Metafase : semua kromosom bergerak ketengah sel menyusun diri pada bidang
ekuator tegak lurus disumbu panjang sejajar dengan sumbu tempat
berlangsungnya sitokinasis. Kromosom terlihat tersusun seperti cincin. Pada akhir
metafase terjadi pembelahan lengkap kedua kromatin,masing-masing kromosom
pada sentromernya berpisah,pada tahap ini kromatid merupakan kromosom anak
dua set lengkap.
3. Anafase : kromosom anak bergerak ke arah kutub sel yang berlawanan kemasing-
masing ujung sel. Mekanisme gerakan kromatid berkenaan dengan gerakan
mikrotubul kromosom ke arah kutub yang ikut menarik kromatid dan pergeseran
rangkaian mikrotubul yang menambah jarak antra kedua kutub. Gerakan
pergeseran kedua perangkat tersebut disebabakan melekul yang menggunakan
energi hidrolisis ATP diikuti oleh terlepasnya rangkaian mikrotubul.
4. Telofase : kromosom mulai memanjang dan terurai,bagian yang terurai berupa
kromatin. Masing-masing inti tampak dalam gabungan kromosom dan selubung
inti dibentuk kembali. Peristiwa ini berlanjut sampai masing-masing inti terlihat
sebagai inti interfase. Pada tahap ini terdapat jembatan protoplasma yang tipis
antara kedua sel anak. Akhirnya,jembatan ini terputus sehingga terbentuk dua
anak sel yang terpisah.
 Pembelahan sel miosis
Jumlah kromosom semua sel adalah diploid 46(23 pasang homolog). Tetapi
sel kelamin atau gamet mempunyai jumlah haploid (1 set kromosom yang
terkandung dalam gamet berjumlah 23 yang harus mengandung dalam gamet
berjumlah 23) yang hanya mengandung satu belahan dari masing-masing pasangan
kromosom. Ada dua proses pristiwa pembelahan sel,yaitu:
1. Pembelahan pertama hanya satu kromosom dari setiap pasangan pergi
kemasing-masing sel anak membagi dua jumlah kromosom menjadi 23
kromosom saling mendekati dan berpasangan berasal dari ayah dan ibu.
2. Pembelahan kedua kromatin pada masing masing kromosom dipisahkan dan
akhirnya diperoleh empat inti masing-masing dengan jumlah kromosom
haploid (1 set kromosom yang terkandung dalam gamet).
DAFTAR PUSTAKA
http://softilmu.blogspot.com/2014/08/pengertian-dan-tipe-kromosom_11.html
Drs.H.Syaifuddin,AMK,2012,Anatomi Fisiologi:Kurikulum berbasis kompetensi untuk
keperawatan dan kebidanan.Jakarta,Buku Kedokteran EGC
http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/11/genetika-reproduksi.html
http://biologigonz.blogspot.com/2014/09/bab-substansi-genetik-bologi-kelas-xii.html
http://biohikmah.blogspot.com/2011/05/reproduksi-sel-pembelahan-sel.html

Contenu connexe

Tendances

Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikSharah Sharah
 
substansi genetika ismail
substansi genetika ismailsubstansi genetika ismail
substansi genetika ismailIsmail Fizh
 
Pembelahan Sel- Ismail SMA 2 Mempawah
Pembelahan Sel- Ismail SMA 2 MempawahPembelahan Sel- Ismail SMA 2 Mempawah
Pembelahan Sel- Ismail SMA 2 Mempawahismail fizh
 
Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaNanda Reda
 
Bab 3-substansi-genetika-perbaikan
Bab 3-substansi-genetika-perbaikanBab 3-substansi-genetika-perbaikan
Bab 3-substansi-genetika-perbaikanabyanrifqy
 
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...Dhea Rizky
 
Bab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismailBab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismailIsmail Fizh
 
SUBSTANSI GENETIKA
SUBSTANSI GENETIKASUBSTANSI GENETIKA
SUBSTANSI GENETIKAmelva cindy
 
Materi pembelajaran kelas xii
Materi pembelajaran kelas xiiMateri pembelajaran kelas xii
Materi pembelajaran kelas xiiyolandaendear
 
Ilmu dasar-keperawatan-1-pertemuan-6 print
Ilmu dasar-keperawatan-1-pertemuan-6 printIlmu dasar-keperawatan-1-pertemuan-6 print
Ilmu dasar-keperawatan-1-pertemuan-6 printNuniUni
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2Zahidah Farhatiy
 
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAKROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAFarida Dadari
 
Dna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosomDna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosomPotpotya Fitri
 

Tendances (20)

Bab 3 substansi genetik kelas XII IPA
Bab 3 substansi genetik kelas XII IPABab 3 substansi genetik kelas XII IPA
Bab 3 substansi genetik kelas XII IPA
 
substansi genetika
substansi genetikasubstansi genetika
substansi genetika
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi Genetik
 
Bab 3: Substansi Genetika
Bab 3: Substansi GenetikaBab 3: Substansi Genetika
Bab 3: Substansi Genetika
 
Bab 3 materi genetika - Kelas 3 SMA
Bab 3   materi genetika - Kelas 3 SMABab 3   materi genetika - Kelas 3 SMA
Bab 3 materi genetika - Kelas 3 SMA
 
substansi genetika ismail
substansi genetika ismailsubstansi genetika ismail
substansi genetika ismail
 
Genetika Manusia
Genetika ManusiaGenetika Manusia
Genetika Manusia
 
Pembelahan Sel- Ismail SMA 2 Mempawah
Pembelahan Sel- Ismail SMA 2 MempawahPembelahan Sel- Ismail SMA 2 Mempawah
Pembelahan Sel- Ismail SMA 2 Mempawah
 
Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dna
 
Bab 3-substansi-genetika-perbaikan
Bab 3-substansi-genetika-perbaikanBab 3-substansi-genetika-perbaikan
Bab 3-substansi-genetika-perbaikan
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...
 
Bab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismailBab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismail
 
SUBSTANSI GENETIKA
SUBSTANSI GENETIKASUBSTANSI GENETIKA
SUBSTANSI GENETIKA
 
Materi pembelajaran kelas xii
Materi pembelajaran kelas xiiMateri pembelajaran kelas xii
Materi pembelajaran kelas xii
 
4. pembelahan sel
4. pembelahan sel4. pembelahan sel
4. pembelahan sel
 
Ilmu dasar-keperawatan-1-pertemuan-6 print
Ilmu dasar-keperawatan-1-pertemuan-6 printIlmu dasar-keperawatan-1-pertemuan-6 print
Ilmu dasar-keperawatan-1-pertemuan-6 print
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2
 
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAKROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
 
Dna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosomDna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosom
 

Similaire à Genetika dan Reproduksi Sel

Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelSulistia Rini
 
Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)
Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)
Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)Klara Tri Meiyana
 
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12unggarapunja12
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetikMonaClara1
 
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptxPPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptxRatiwiArianti
 
DNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis proteinDNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis proteinRisa Wahyuningsih
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2Faridatul Amaniyah
 
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdf
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdfBab 3 Substansi Materi Genetik.pdf
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdfsellysusan118147
 
Materi Genetika BIOLOGI kelas 3 SMA.pptx
Materi Genetika BIOLOGI kelas 3 SMA.pptxMateri Genetika BIOLOGI kelas 3 SMA.pptx
Materi Genetika BIOLOGI kelas 3 SMA.pptxCutFathyaRahmadina
 
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)Muhamad Toha
 
SINTESIS PROTEIN DAN REPODUKSI SEL
SINTESIS PROTEIN DAN REPODUKSI SEL SINTESIS PROTEIN DAN REPODUKSI SEL
SINTESIS PROTEIN DAN REPODUKSI SEL Annisa Monitha
 
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfKelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfNiLuhPutuEkaSwandewi
 
BAHAN GENETIK dan EKSPRESI GEN MAHLUK HIDUP.pptx
BAHAN GENETIK dan EKSPRESI GEN MAHLUK HIDUP.pptxBAHAN GENETIK dan EKSPRESI GEN MAHLUK HIDUP.pptx
BAHAN GENETIK dan EKSPRESI GEN MAHLUK HIDUP.pptxKelasBiologi2
 

Similaire à Genetika dan Reproduksi Sel (20)

Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)
Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)
Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)
 
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12
Bab 3 Hereditas, materi biologi kelas 12
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetik
 
Sel
SelSel
Sel
 
Sel
SelSel
Sel
 
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptxPPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-3.pptx
 
Medtek i
Medtek iMedtek i
Medtek i
 
DNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis proteinDNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis protein
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2
 
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdf
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdfBab 3 Substansi Materi Genetik.pdf
Bab 3 Substansi Materi Genetik.pdf
 
Sel
SelSel
Sel
 
Materi Genetika BIOLOGI kelas 3 SMA.pptx
Materi Genetika BIOLOGI kelas 3 SMA.pptxMateri Genetika BIOLOGI kelas 3 SMA.pptx
Materi Genetika BIOLOGI kelas 3 SMA.pptx
 
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
 
Buku xii bab 3
Buku xii bab 3Buku xii bab 3
Buku xii bab 3
 
SINTESIS PROTEIN DAN REPODUKSI SEL
SINTESIS PROTEIN DAN REPODUKSI SEL SINTESIS PROTEIN DAN REPODUKSI SEL
SINTESIS PROTEIN DAN REPODUKSI SEL
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfKelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
 
BAHAN GENETIK dan EKSPRESI GEN MAHLUK HIDUP.pptx
BAHAN GENETIK dan EKSPRESI GEN MAHLUK HIDUP.pptxBAHAN GENETIK dan EKSPRESI GEN MAHLUK HIDUP.pptx
BAHAN GENETIK dan EKSPRESI GEN MAHLUK HIDUP.pptx
 
BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2
 

Plus de Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 

Plus de Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Genetika dan Reproduksi Sel

  • 1. GENETIKA DAN REPRODUKSI SEL DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5 1. APRI LIANTO 2. WIDIAN LISTANTI 3. SITI KARINA H 4. IRMA SUSRINI 5. EKA MAILINA I 6. SITI NURA’ENI 7. NILAM MARWATI STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015
  • 2. I. SUBSTANSI GENETIKA A. Kromosom Kromosom adalah struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul yaitu protein dan asam nukleat. Kromosom berbentuk batang atau bengkok, mulai tampak saat sel akan membelah dan selama proses pembelahan. Kromosom tampak jelas pada fase pembelahan metafase karena terletak berjajar pada bidang ekuator. Ukuran kromosom berbeda-beda untuk setiap spesies. Kromosom memiliki panjang antara 0,2 – 50 mikron dan diameternya antara 0,2 – 20 mikron. Kromosom dibentuk dari DNA yang berikatan dengan beberapa protein histon. Dari Ikatan ini dihasilkan Nukleosom, yang memiliki ukuran panjang sekitar 10 nm. Kemudian nukleosom akan membentuk lilitan-lilitan yang sangat banyak yang menjadi penyusun dari kromatid (lengan kromosom) , satu lengan kromosom ini kira- kira memiliki lebar 700 nm. Satukromosom terdiri atas beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit dan telomere. Bagian-bagian kromosom 1. Kromatid Kromatid merupakan bagian lengan kromosom yang terikat satu sama lainnya, 2 kromatid kembar ini diikat oleh sentromer. Nama jamak dari kromatid adalah kromonema. Kromonema biasanya terlihat pada pembelahan sel masa profase dan kadang – kadang interfase.
  • 3. 2. Kromomer Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatid yang kadang-kadang terlihat pada pembelahan masa interfase. Pada kromosom yang telah mengalami pembelahan berkali-kali, biasanya kromomer ini sangat jelas terlihat. 3. Sentromer Pada kromosom terdapat satu daerah yang tidak mengandung gen (informasi genetik), daerah ini dinamakan Sentromer.Sentromer adalah pelekukan disekitar kromosom. Sentromer memiliki kinetokor yaitu tempat peletakan benang-benang spindle selama pembelahan inti dan berperan mengatur pergerakan kromosom selama pembelahan sel. 4. Satelit Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid 5. Telomere Telomer adalah daerah terujung pada kromosom yang berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai. Macam-macam Kromosom 1. Berdasarkan letak sentromer a. Telosentrik, yaitu letak sentromer berada di ujung kromosom, hanya memiliki 1 lengan, berbentukseperti batang.
  • 4. b. Akrosentrik, yaitu jika letak sentromer hampir di ujung, memiliki dua lengan yang tidak sama panjang, bentuk seperti hururf J. c. Submetasentrik, yaitu jika letak sentromer hampir di tengah, keduaa lengan hampir sama panjang, bentuknya seperti huruf L. d. Metasentrik, yaitu jika letak sentromer berada tepat di tengah, panjang kedua lengan sama, bentuk seperti huruf V. 2. Berdasarkan tipe/fungsinya a. Autosom (Kromosom Tubuh) Yaitu kromosom yang terdapat pada organisme jantan dan betina dengan jumlah dan susunan yang sama, kromosom ini tidak menentukan jenis kelamin. b. Gonosom (Kromosom Kelamin) Yaitu kromosom yang terdapat pada organisme jantan dan betina dengan jumlah dan susunan yang berbeda, berperan menentukan jenis kelamin. B. Gen Dan Alel Gen adalah segmen DNA / bahan genetik yang terkait dengan sifat tertentu yang diwariskan kepada keturunannya. Gen merupakan ekspresi DNA dengan Protein yang dibuat yang berada di sekelilingnya. Sifat gen yaitu, mengandung informasi genetik, dapat menduplikasi diri, ditentukan oleh susunan kombinasi dari basa nitrogennya, masing-masing gen memiliki fungsi yang berbeda. Gen berfungsi mengatur proses metabolisme dan menyampaikan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Alel yaitu gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari kromosom yang homolog . Ekspresi dari alel dapat serupa misalnya A dengan A, atau a dengan a. tetapi orang lebih sering menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang secara fenotipik berbeda. Contoh : gen A ( bentuk bulat) alelnya a (bentuk lonjong) , gen A ( bentuk bulat) bukan alel dari gen B ( warna kuning) maupun gen b (warna Putih). Alel gandayaitu gen-gen yang memiliki lebih dari satu alel . Urutan penulisan anggota alel ganda disesuaikan dengan urutan dominansinya.Misalnya golongan darah sistem ABO pada manusia memiliki 3 alel ( IA = IB › IO / i ).
  • 5. C. Asam Nukleat Kromosom terdiri dari asam nukleat dan protein. Asam nukleat terdiri dari DNA dan RNA 1. DNA (deoxyribonucleic Acid) DNA tersusun banyak nukleotida (polinukleotida). Setiap nukleotida terdiri dari gugusan gula(gula pentosa atau dikenal dengan deoksiribosa), asam fosfat ( penghubung dua gugus gula), basa nitrogen (adenin dan guanin dari golongan purin serta sitosin dan timin dari golongan pirimidin). DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling berpilin membentuk double helix, sitosin (C) dihubungkan dengan guanin (G) oleh tiga ikatan hidrogen. Adenin (A) dihubungkan dengan timin (t) oleh dua ikatan hidrogen 2. RNA (ribonuclecic Acid) RNA merupakan rantai tunggal yang tersusun dari molekul gula D-ribosa (pentosa), gugus fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen dalam RNA terdiri atas purin yang meliputi Adenin (A) dan Guanin (G) serta basa pirimidin yang meliputi urasil (u) dan sitosin (C). Pada RNA tidak terdapat basa Timin (T) namun digantikan dengan Urasil (U) ada 3 tipe RNA yaitu:  rRNA (ribosomal RNA) atau ARN Ribosom, terdapat dalam sitoplasma dan berperan dalam sintesis protein. Berfungsi mempermudah perekatan yang spesifik antara antikodon tRNA selama sintesis protein.  mRNA (messeger RNA) atau ARN duta, berupa rantai tunggal yang relatif panjang, tidak berpilin dan dibentuk dalam nukleus, kemudian dikeluarkan ke sitoplasma. Berfungsi membawa kode genetik (kodon) dari DNA ribosom.  tRNA (transfer RNA) atau Rantai Terpendek, terdapat pada sitoplasma dan berfungsi menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi asam amino. Asam amino dibawa oleh tRNA ke ribosom. D. Sintesis Protein Sintesis protein adalah proses penerjemahan gen menjadi urutan asam amino yang akan disintesis menjadi polipeptida. Ada 2 tahap dalam sintesa protein yaitu :
  • 6. 1. Transkripsi Diawali dari sintesis DNA dari salah satu rantai DNA sense atau rantai cetakan. Adapun rantai kompleksnya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu: a. Inisiasi (permulaan) Dimulai dari promoter yakni daerah DNA yang merupakan tempat melekatnya RNA polimerase. Promoter mencakup titik awal transkripsi yaitu nukleotida yang menunjukan dimulainya sintesis protein. Fungsi promoter adalah untuk menentukan tempat dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai cetakan. b. Elongasi (pemanjangan) Terjadi saat RNA bergerak disepanjang pilinan ganda DNA terbuka secara berurutan . enzin RNA polimerase menambahkan nukleotida dari molekul RNA yang sedang tumbuh disepanajng rantai DNA. Setelah proses sintesis RNA selesai, rantai DNA terbentuk kembalo dan molekul RNA baru terlepas dari cetakannyaa c. Terminasi (pengakhiran) Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator, yakni urutan DNA yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodon terminasi) 2. Translasi Adalah proses peletakan anatara tRNA dengan asam amino dengan bantuan enzim aminoasil tRNA sitetase. Ribosom memudahkan peletakan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Tahap tahap translasi yaitu: a. Inisiasi Ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA inisiator. Ribosom melekat pada salah satu ujung mRNA. Di dekat pelekatan tersebut terdapat kodon start AUG ( yang membawa kode untuk membentuk asam amino metionin). Kodon ini memberikan sinyal dimulainya proses tranlansi b. Elongasi Dimulai dibentuknya asam-asam amino yang berkaitan dengan metionin. Molekul rRNA dari ribosom mengkatalis pembentukan ikatan peptida antara asam amino yang baru dengan ujung rantai polipetida yang sebelumnya terbentuk dari asam amino yang dibawa tRNA. Setelah itu tRNA keluar dari ribosom. Peristiwa ini berlangsung hingga terbentuk polipetida. c. Terminasi Elongasi akan berhrnti setelah ribosom pencapai kodon sto yaitu UAA, UAG, UGA. Kodon stop berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan translansi. Selanjutnta polipeptida yang terbentuk akan lepas dari ribosom sitoplasma.
  • 7. II. REPRODUKSI (PEMBELAHAN SEL) A. Tujuan Pembelahan Sel 1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan 2. Pembentukan sel baru yang berbeda dengan induknya 3. Pembentukan sel baru yang tentunya lebih muda dan sama dengan yang sebelumnya 4. Pembentukan jaringan 5. Regenerasi sel 6. Pembentukan individu baru B. Bentuk Pembelahan Sel 1. Pembelahan langsung (Amitosis/pembelahan biner) Pembelahan secara langsung ( amitosis) yaitu pembelahan sel yang berlangsung spontan, tanpa tahapan pembelahan sel, dengan cara satu menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan. Dilakukan oleh organisme prokariotik, seperti bacteria, archaebacteria, dan organisme berselsatu (uniseluler), tidak terjadi pada organisme multiseluler. Proses ini terjadi karena : a. Terjadi penggentingan di tengah-tengah sel b. Pembelahan sampai pada inti sel dan inti sel terbelah c. Terjadi dua buah sel dengan dua inti 2. Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis) Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan, yaitu proses pembelahan sel somatik menjadi dua sel anak identik dengan sel induk. Dilakukan oleh organisme eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan, dan sel manusia (multiseluler). Hal ini terjadi karena kandungan DNA diikuti oleh pembuangan bahan genetik diantara kedua sel anak secara rata.  Pembelahan mitosis Ciri-ciripembelahan mitosis: 1. Berlangsung pada sel somatik 2. Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya 3. Melakukan pembelahannya sekali
  • 8. 4. Antara pembelahan satudengan yang kedua diselingi dengan fase interfase (istiraha tidak membelah) 5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk sifatnya sama 6. Pada organisme bisa terjadi pada usia muda, dewasa, ataupun usia tua, yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya muda  Tahapan pembelahan mitosis 1. Fase Profase : benang-benang kromatin menjadi padat sehingga kromosom mirip bangunan batang, pendek, gelap. Setiap kromosom terbelah secara memanjang,pasangan sentriole berdampingan dengan inti sel membentuk anak sentiole dan pasangan sentriole saling menjauh untuk menempati kutub-kutub atau ujung sel yang berlawanan. Anak inti lambat laun menghilang isinya melekat pada kromatid. Inti mulai berdisintegrasi (hancur) pecah menjadi gelombang- gelombang kecil. 2. Metafase : semua kromosom bergerak ketengah sel menyusun diri pada bidang ekuator tegak lurus disumbu panjang sejajar dengan sumbu tempat berlangsungnya sitokinasis. Kromosom terlihat tersusun seperti cincin. Pada akhir metafase terjadi pembelahan lengkap kedua kromatin,masing-masing kromosom pada sentromernya berpisah,pada tahap ini kromatid merupakan kromosom anak dua set lengkap. 3. Anafase : kromosom anak bergerak ke arah kutub sel yang berlawanan kemasing- masing ujung sel. Mekanisme gerakan kromatid berkenaan dengan gerakan mikrotubul kromosom ke arah kutub yang ikut menarik kromatid dan pergeseran rangkaian mikrotubul yang menambah jarak antra kedua kutub. Gerakan pergeseran kedua perangkat tersebut disebabakan melekul yang menggunakan energi hidrolisis ATP diikuti oleh terlepasnya rangkaian mikrotubul. 4. Telofase : kromosom mulai memanjang dan terurai,bagian yang terurai berupa kromatin. Masing-masing inti tampak dalam gabungan kromosom dan selubung inti dibentuk kembali. Peristiwa ini berlanjut sampai masing-masing inti terlihat sebagai inti interfase. Pada tahap ini terdapat jembatan protoplasma yang tipis
  • 9. antara kedua sel anak. Akhirnya,jembatan ini terputus sehingga terbentuk dua anak sel yang terpisah.  Pembelahan sel miosis Jumlah kromosom semua sel adalah diploid 46(23 pasang homolog). Tetapi sel kelamin atau gamet mempunyai jumlah haploid (1 set kromosom yang terkandung dalam gamet berjumlah 23 yang harus mengandung dalam gamet berjumlah 23) yang hanya mengandung satu belahan dari masing-masing pasangan kromosom. Ada dua proses pristiwa pembelahan sel,yaitu: 1. Pembelahan pertama hanya satu kromosom dari setiap pasangan pergi kemasing-masing sel anak membagi dua jumlah kromosom menjadi 23 kromosom saling mendekati dan berpasangan berasal dari ayah dan ibu. 2. Pembelahan kedua kromatin pada masing masing kromosom dipisahkan dan akhirnya diperoleh empat inti masing-masing dengan jumlah kromosom haploid (1 set kromosom yang terkandung dalam gamet).
  • 10. DAFTAR PUSTAKA http://softilmu.blogspot.com/2014/08/pengertian-dan-tipe-kromosom_11.html Drs.H.Syaifuddin,AMK,2012,Anatomi Fisiologi:Kurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan dan kebidanan.Jakarta,Buku Kedokteran EGC http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/11/genetika-reproduksi.html http://biologigonz.blogspot.com/2014/09/bab-substansi-genetik-bologi-kelas-xii.html http://biohikmah.blogspot.com/2011/05/reproduksi-sel-pembelahan-sel.html