SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
KONSEP PERAWATAN LUKA DEKUBITUS
DAN GANGRENE
Dosen Pengampu : Yuni Sapto ER, M.Kep
Kelompok 3 :
1. Irma Susrini (108114023)
2. RizkiSefriyanto (108114024)
3. Iqbal Aziz D (108114025)
4. Rizki Noorfian (108114026)
5. Indra Hartono (108114027)
6. Luciana R (108114028)
7. Safitri Dewi (108114029)
8. Eka Mailina I (108114030)
9. Laelatul M (108114031)
10.Alfiani D W (108114032)
S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun
makalah dengan judul “Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene”
dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas Ketrampilan Keperawatan dasar
II untuk melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada narasumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Mohon maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, karena kami masih dalam taraf belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan
kritik guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.
Cilacap, 21 November 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................2
C. TUJUAN...........................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
A. PERAWATAN LUKA DEKUBITUS.................................................................................3
1. Pengertian Luka Dekubitus .............................................................................................3
2. Tujuan Perawatan Luka Dekubitus ..................................................................................3
3. Alat yang Digunakan......................................................................................................4
4. Prosedur Perawatan Luka Dekubitus ...............................................................................4
B. PERAWATAN LUKA GANGRENE..................................................................................5
1. Pengertian Luka Gangrene..............................................................................................5
2. Tujuan Perawatan Luka Gangrene...................................................................................6
3. Alat yang Digunakan......................................................................................................6
4. Prosedur Perawatan Luka Gangrene ................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................9
PENUTUP ...................................................................................................................................9
A. SIMPULAN......................................................................................................................9
B. SARAN ............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dekubitus berasal dari bahasa latin decumbree yang berarti
merebahkan diri yang didefenisikan sebagai suatu luka akibat posisi
penderita yang tidak berubah dalam jangka waktu lebih dari 6 jam
(Sabandar, 2008).
Dekubitus merupakan maslah yang dihadapi oleh pasien-
pasiendengan luka kronis, pasien yang sangat lemah, dan pasien yang
lumpuh dalam waktu lama, bahkan saat ini merupakan suatu penderitaan
sekunder yang banyak dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di Rumah
Sakit (Moya J. Morison, 2003).
Ketika pasien berbaring atau duduk maka berat badan berpindah
pada penonjolan tulang. Semakin lama tekanan diberikan, semakin besar
resiko kerusakan kulit. Tekanan menyebabkan penurunan suplai darah
pada jaringan sehingga terjadi iskemi. Apabila tekanan dilepaskan akan
terdapat hiperemia reaktif, atau peningkatan aliran darah yang tiba-tiba ke
daerah tersebut. Hiperemia reaktif merupakan suatu respons kompensasi
dan hanya efektif jika tekan dikulit di hilangkan sebelum terjadi nekrosis
atau kerusakan. (Potter & Perry, 2005).
Selain decubitus, penyakit yang juga beresiko tinggi yang dapat
menimbulkan luka pada pasien terutama pada penyakit Diabetes mellitus,
yang lukanya disebut gangrene.
Gangren sangat sulit diatasi karena kompleksitas permasalahan
gangren dan tidak jarang memerlukan tindakan amputasi. Jika
memperoleh oksigenasi jaringan yang baik dengan aliran darah arteri yang
memadai dan tidak menjadi infeksi, maka gangren bisa dicegah (Charles,
2010).
Maka dari itu, perlu adanya pengetahuan mendalam oleh perawat
yang menangani pasien dengan luka decubitus maupun gangrene.
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian luka dekubitus?
2. Apa tujuan perawatan decubitus ?
3. Apa saja alat yang digunakan untuk perawataan luka dekubitus?
4. Bagaimana procedure perawatan luka dekubitus?
5. Bagaimana pengertian luka gangrene?
6. Apa tujuan perawatan luka gangrene?
7. Apa saja alat yang digunakan untuk perawatan luka gangrene?
8. Bagaimana prosedur perawatan luka gangrene?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian luka dekubitus.
2. Mengetahui tujuan perawatan decubitus.
3. Mengetahui alat yang digunakan untuk perawataan luka dekubitus.
4. Mengetahui prosedure perawatan luka dekubitus.
5. Mengetahui pengertian luka gangrene.
6. Mengetahui tujuan perawatan luka gangrene.
7. Mengetahui alat yang digunakan untuk perawatan luka gangrene.
8. Mengetahui prosedur perawatan luka gangrene.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERAWATAN LUKA DEKUBITUS
1. Pengertian Luka Dekubitus
Luka dekubitus (dekubitus atau luka pada tempat tidur) adalah area
kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan
tulang. Ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang
sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi. Pertama
jaringan kulit memerah. Jika sel mati (nekrosis) akibat kurang nutrisi
kulit rusak dan pembentukan ulkus. Akibatnya luka baring menjadi
lebih besar dan dalam. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus
dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu
bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan
kepala bagian belakang.
2. Tujuan Perawatan Luka Dekubitus
Adapun tujuan dari perawatan luka decubitus, diantaranya;
a. Merangsang peredaran darah
b. Memberikan perasaan nyaman pada penderita
c. Mempercepat penyembuhan luka
4
3. Alat yang Digunakan
Dibawah ini adalah alat-alat yang digunakan dalam perawatan luka
decubitus, diantaranya;
a. Pinset anatomi
b. Pinset chirurgis
c. Kasa steril
d. Gunting plester
e. Plester/perekat
f. Alkohol 70 % / Wash bensin
g. Desinfektant
h. h. Larutan NaCl
i. Sarung tangan bersih
i. j. Sarung tangan steril
j. k. Penggaris millimeter disposable
k. l. Lidi kapas steril
l. m. Pencahayaan yang adekuat
m. n. GCO-puregen oil
4. Prosedur Perawatan Luka Dekubitus
Tahapan dalam perawatan luka decubitus diantaranya :
a. Bersihkan luka dekubitus dengan menggunakan kasa bersih yang
steril dengan menggunakan cairan NaCl dan di angin-anginkan
selama 5 menit lalu oleskan betadin kebagian luka yang agak
dalam dan biarkan sampai kering, setelah itu baru oleskan lagi
dengan puregan oil ke seluruh luka dekubitusdan usahakan jangan
ditutup agar luka cepat kering.
b. Hari berikutnya, jika luka bernanah, bersihkan lagi dengan kasa
steril dan caiaran NaCl sampai bersih tidak ada nanah sama sekali
dan oleskan lagi betadin setelah kering baru oles lagi puregan oil.
Jika daerah yang dibersihkan agak membesar dan membentuk
lobang agak dalam, ambil kain kasa steril larutkan dalam
cairan NaCl (cairan inpus) lalu masukkan dalam lobang luka
tersebut sambil ditekan sedikt agar nanah menempel ke bagian
kain kasa lakukan berulang-ulang sampai benar-benar bersih
setelah bersih baru boleh teruskan tahap yang pertama.
c. Jika dekubitus ada pada daerah punggung sesekali biarkan pasien
tiduragak miring atau merubah posisi tidur pasien
5
d. Oleskan puregan oil pada pagi hari dan malam hari, tentunya
setelah dibersihkan dan jika luka masih kemerahan (awal
dekubitus) oleskan GCO-puregan oil ini dengan cara di meses
secara perlahan-lahan keseluruh luka dekubitus.
e. Memerlukan waktu beberapa minggu untuk proses penyembuhan
jika jaringan kulit sudah mati dan jika sampai ke tulang butuh
waktu lebih lama lagi tapi kadang tergantung kondisi fisik dan
kejiwaan pasien jadi pasien harus selalu punya semangat yang
kuat dan selalu ceria
f. Atur pola makan pasien yaitu makanan yang memenuhi gizi 4
sehat 5 sempurna.
B. PERAWATAN LUKA GANGRENE
1. Pengertian Luka Gangrene
Luka gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan
adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis
adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001).
Gangren kaki diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-
hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh
darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2001). Biasanya kuman
yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus
(Soetmadji, 1999).
Gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan menurut Wagner (1983):
a. Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn kemungkinan
disertai kelainan bentuk kaki
b. Derajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulit
c. Derajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan tulang
d. Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa osteomilitis
e. Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau
selulitis.
f. Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai
6
Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2
golongan:
a. Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan oleh penurunan aliran
darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis)
dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.
b. Kaki diabetik akibat neuropati : Terjadi kerusakan syaraf somatik
dan otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi.Secara klinis: dijumpai
kaki yg kering, hangat, kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan
pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.
2. Tujuan Perawatan Luka Gangrene
Tujuan Perawatan luka gangrene oleh perawat diantaranya:
a. Mencegah meluasnya infeksi
b. Memberi rasa nyaman pada klien
c. Mengurangi nyeri
d. Meningkatkan proses penyembuhan luka
3. Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam perawatan luka gangrene, dibagi
menjadi dua jenis, diantarnya alat steril dan tidak steril.
Alat Steril
a. 1 Pinset anatomi
b. 2 pinset chirurgis
c. 1 klem arteri
d. 1 gunting jaringan
e. Kassa dan deppers steril secukupnya
f. Kom kecil untuk larutan 2 buah
g. Sarung tangan steril
h. Kapas lidi
Alat tidak steril:
a. Larutan NaCl 0,9 %
b. Handscone bersih
c. Pinset anatomi bersih
d. Verban/plester hipoalergik
e. Verban elastic, gunting verban
f. Spuit 50 cc dan 10 cc
g. Pengalas/perlak
h. Tempat sampah, bengkok
i. Antiseptik: Iodine, alkohol.
j. Sampiran,masker,scort
7
4. Prosedur Perawatan Luka Gangrene
Prosedur perawatan luka gangrene yaitu :
a. Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien
b. Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah
luka dapat dijangkau dengan mudah
c. Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien.
d. Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih
e. Pasang pengalas
f. Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien
g. Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila
balutan lengket pada luka, basahi balutan yang menempel dengan
NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara hati-hati.
h. Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka:
1) Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi
luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang).
2) Kaji ada tidaknya sinus.Kondisi luka kotor atau tidak, ada
tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya
jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah
berdarah).
3) Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi,
edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya
krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka.
4) Kaji adanya nyeri pada luka .
i. Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa dan air
hangat, kemudian keringkan perlahan-lahan dengan cara mengusap
secara hati-hati dgn kasa kering
j. Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih
k. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
l. Bersihkan luka:
1) Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl
0,9%
8
2) Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik
iodne 10%
3) Bila warna luka kehitama: ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl
0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi
sedikit samapi terlihat jar.granulasi.
4) Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai
berdarah
5) Bila da gas gangren, lakukan masase ke arah luka
m. Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan
NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih.
Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus terdapat banyak
kuman
n. Lakukan penutupan luka:
1) Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah
dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi
lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari
mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain
kasa kering dan jangan terlalu ketat.
2) Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan
NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering.
9
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada
tempat tidur, adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas
penonjolan tulang. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus
adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit,
pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang.
Adapun tujuan dilakukannya perawatan luka dekubitus yaitu untuk
merangsang peredaran darah, memberikan rasa nyaman pada pasien dan
mempercepat penyembuhan luka.
Luka gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan
adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah
proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi. Biasanya kuman yang
menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah Streptococcus. Tujuan
dilakukannya perawatan luka gangren adalah untuk mencegah meluasnya
infeksi, memberi rasa nyaman pada klien, mengurangi nyeri, dan
meningkatkan proses penyembuhan luka.
B. SARAN
Dari penulisan makalah ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih
memahami tentang konsep perawatan luka decubitus dan gangrene,
terlebih lagi jika dapat memperlengkap informasi tentang topik ini, karena
makalah ini tidaklah lepas dari kekurangan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diane C. Keperawatan medical-bedah: Buku saku untuk Brunner
dan Suddarth. Jakarta. EGC: 2000
Morison, Moya J. 2003. Manajemen Luka. Jakarta: EGC
www.resipatory.usu.ac.id
http://umc.unej.ac.id/index.php/78-berita/93-diabet (Ragiel Ismi,2013)

Contenu connexe

Tendances

Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitisKANDA IZUL
 
Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)Ramlah Al Baseri
 
Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)
Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)
Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)Encepal Cere
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakFransiska Oktafiani
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)Adam Muhammad
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusdian sanjaya
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisiharuna_06
 
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanKomunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanStefanus Nofa
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainageMelz Mutz
 
Diare - Power Point
Diare - Power PointDiare - Power Point
Diare - Power PointEncepal Cere
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalDestu Ayu Hapsari
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaSulistia Rini
 

Tendances (20)

Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitis
 
Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)
 
Percakapan
PercakapanPercakapan
Percakapan
 
Proses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturProses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan fraktur
 
Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)
Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)
Power Point Demam Berdarah Dengue (DBD)
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitus
 
Prosedur ROM
Prosedur ROMProsedur ROM
Prosedur ROM
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
 
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanKomunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Diare - Power Point
Diare - Power PointDiare - Power Point
Diare - Power Point
 
Radang
RadangRadang
Radang
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 

En vedette

Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan GangreneKonsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan GangreneSulistia Rini
 
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanKonsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanSulistia Rini
 
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusAsuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusocto zulkarnain
 
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotorPenanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotorSulistia Rini
 
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasiKb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasipjj_kemenkes
 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radangBang Jay
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Sinta Sari
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorKhomsha Sholikhah
 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Daniel Gani
 

En vedette (18)

Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangrenAsuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
 
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan GangreneKonsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
 
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanKonsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
 
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusAsuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitus
 
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotorPenanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotor
 
13. radang
13. radang13. radang
13. radang
 
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasiKb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
 
Perawatan Dekubitus
Perawatan DekubitusPerawatan Dekubitus
Perawatan Dekubitus
 
Leaflet gagal jantung 3
Leaflet gagal jantung 3Leaflet gagal jantung 3
Leaflet gagal jantung 3
 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radang
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
 
Risk assessment presentasi
Risk assessment presentasiRisk assessment presentasi
Risk assessment presentasi
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
 
Ekg dasar
Ekg dasar Ekg dasar
Ekg dasar
 
Powerpoint dmdf
Powerpoint dmdfPowerpoint dmdf
Powerpoint dmdf
 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Infark
InfarkInfark
Infark
 

Similaire à Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren

Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Army Of God
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaRidhaaa0
 
Modul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cederaModul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cederapjj_kemenkes
 
Presentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusPresentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusMargareta Wanda
 
Materi Luka Memar
Materi Luka MemarMateri Luka Memar
Materi Luka Memaricha582186
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Alif Kartono
 
Modern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdfModern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdficha582186
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivImas Nufazah
 
Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase LanjutRekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase LanjutRosalynDSantoso
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANANAstriYuliaSariLubis1
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptxfernaldoworiwun
 

Similaire à Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren (20)

Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
 
Ppt Perawatan Luka 1.pdf
Ppt Perawatan Luka 1.pdfPpt Perawatan Luka 1.pdf
Ppt Perawatan Luka 1.pdf
 
Modul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cederaModul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cedera
 
Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Presentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusPresentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine Dekubitus
 
Askep pada pasien amputasi
Askep pada pasien amputasiAskep pada pasien amputasi
Askep pada pasien amputasi
 
Askep pada pasien amputasi
Askep pada pasien amputasiAskep pada pasien amputasi
Askep pada pasien amputasi
 
Materi Luka Memar
Materi Luka MemarMateri Luka Memar
Materi Luka Memar
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
 
Modern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdfModern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdf
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
 
Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase LanjutRekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
 
Managemen Luka .pdf
Managemen Luka .pdfManagemen Luka .pdf
Managemen Luka .pdf
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
 
PANDUAN Dekubitus.docx
PANDUAN Dekubitus.docxPANDUAN Dekubitus.docx
PANDUAN Dekubitus.docx
 

Plus de Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 

Plus de Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Dernier

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 

Dernier (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren

  • 1. KONSEP PERAWATAN LUKA DEKUBITUS DAN GANGRENE Dosen Pengampu : Yuni Sapto ER, M.Kep Kelompok 3 : 1. Irma Susrini (108114023) 2. RizkiSefriyanto (108114024) 3. Iqbal Aziz D (108114025) 4. Rizki Noorfian (108114026) 5. Indra Hartono (108114027) 6. Luciana R (108114028) 7. Safitri Dewi (108114029) 8. Eka Mailina I (108114030) 9. Laelatul M (108114031) 10.Alfiani D W (108114032) S1 KEPERAWATAN STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah dengan judul “Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene” dengan sebaik-baiknya. Penyusunan makalah ini atas dasar tugas Ketrampilan Keperawatan dasar II untuk melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada narasumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam taraf belajar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah wawasan kepada pembaca. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih. Cilacap, 21 November 2015 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii BAB I..........................................................................................................................................1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................1 A. LATAR BELAKANG........................................................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................2 C. TUJUAN...........................................................................................................................2 BAB II.........................................................................................................................................3 PEMBAHASAN...........................................................................................................................3 A. PERAWATAN LUKA DEKUBITUS.................................................................................3 1. Pengertian Luka Dekubitus .............................................................................................3 2. Tujuan Perawatan Luka Dekubitus ..................................................................................3 3. Alat yang Digunakan......................................................................................................4 4. Prosedur Perawatan Luka Dekubitus ...............................................................................4 B. PERAWATAN LUKA GANGRENE..................................................................................5 1. Pengertian Luka Gangrene..............................................................................................5 2. Tujuan Perawatan Luka Gangrene...................................................................................6 3. Alat yang Digunakan......................................................................................................6 4. Prosedur Perawatan Luka Gangrene ................................................................................7 BAB III........................................................................................................................................9 PENUTUP ...................................................................................................................................9 A. SIMPULAN......................................................................................................................9 B. SARAN ............................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dekubitus berasal dari bahasa latin decumbree yang berarti merebahkan diri yang didefenisikan sebagai suatu luka akibat posisi penderita yang tidak berubah dalam jangka waktu lebih dari 6 jam (Sabandar, 2008). Dekubitus merupakan maslah yang dihadapi oleh pasien- pasiendengan luka kronis, pasien yang sangat lemah, dan pasien yang lumpuh dalam waktu lama, bahkan saat ini merupakan suatu penderitaan sekunder yang banyak dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di Rumah Sakit (Moya J. Morison, 2003). Ketika pasien berbaring atau duduk maka berat badan berpindah pada penonjolan tulang. Semakin lama tekanan diberikan, semakin besar resiko kerusakan kulit. Tekanan menyebabkan penurunan suplai darah pada jaringan sehingga terjadi iskemi. Apabila tekanan dilepaskan akan terdapat hiperemia reaktif, atau peningkatan aliran darah yang tiba-tiba ke daerah tersebut. Hiperemia reaktif merupakan suatu respons kompensasi dan hanya efektif jika tekan dikulit di hilangkan sebelum terjadi nekrosis atau kerusakan. (Potter & Perry, 2005). Selain decubitus, penyakit yang juga beresiko tinggi yang dapat menimbulkan luka pada pasien terutama pada penyakit Diabetes mellitus, yang lukanya disebut gangrene. Gangren sangat sulit diatasi karena kompleksitas permasalahan gangren dan tidak jarang memerlukan tindakan amputasi. Jika memperoleh oksigenasi jaringan yang baik dengan aliran darah arteri yang memadai dan tidak menjadi infeksi, maka gangren bisa dicegah (Charles, 2010). Maka dari itu, perlu adanya pengetahuan mendalam oleh perawat yang menangani pasien dengan luka decubitus maupun gangrene.
  • 5. 2 B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengertian luka dekubitus? 2. Apa tujuan perawatan decubitus ? 3. Apa saja alat yang digunakan untuk perawataan luka dekubitus? 4. Bagaimana procedure perawatan luka dekubitus? 5. Bagaimana pengertian luka gangrene? 6. Apa tujuan perawatan luka gangrene? 7. Apa saja alat yang digunakan untuk perawatan luka gangrene? 8. Bagaimana prosedur perawatan luka gangrene? C. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian luka dekubitus. 2. Mengetahui tujuan perawatan decubitus. 3. Mengetahui alat yang digunakan untuk perawataan luka dekubitus. 4. Mengetahui prosedure perawatan luka dekubitus. 5. Mengetahui pengertian luka gangrene. 6. Mengetahui tujuan perawatan luka gangrene. 7. Mengetahui alat yang digunakan untuk perawatan luka gangrene. 8. Mengetahui prosedur perawatan luka gangrene.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. PERAWATAN LUKA DEKUBITUS 1. Pengertian Luka Dekubitus Luka dekubitus (dekubitus atau luka pada tempat tidur) adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan tulang. Ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi. Pertama jaringan kulit memerah. Jika sel mati (nekrosis) akibat kurang nutrisi kulit rusak dan pembentukan ulkus. Akibatnya luka baring menjadi lebih besar dan dalam. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang. 2. Tujuan Perawatan Luka Dekubitus Adapun tujuan dari perawatan luka decubitus, diantaranya; a. Merangsang peredaran darah b. Memberikan perasaan nyaman pada penderita c. Mempercepat penyembuhan luka
  • 7. 4 3. Alat yang Digunakan Dibawah ini adalah alat-alat yang digunakan dalam perawatan luka decubitus, diantaranya; a. Pinset anatomi b. Pinset chirurgis c. Kasa steril d. Gunting plester e. Plester/perekat f. Alkohol 70 % / Wash bensin g. Desinfektant h. h. Larutan NaCl i. Sarung tangan bersih i. j. Sarung tangan steril j. k. Penggaris millimeter disposable k. l. Lidi kapas steril l. m. Pencahayaan yang adekuat m. n. GCO-puregen oil 4. Prosedur Perawatan Luka Dekubitus Tahapan dalam perawatan luka decubitus diantaranya : a. Bersihkan luka dekubitus dengan menggunakan kasa bersih yang steril dengan menggunakan cairan NaCl dan di angin-anginkan selama 5 menit lalu oleskan betadin kebagian luka yang agak dalam dan biarkan sampai kering, setelah itu baru oleskan lagi dengan puregan oil ke seluruh luka dekubitusdan usahakan jangan ditutup agar luka cepat kering. b. Hari berikutnya, jika luka bernanah, bersihkan lagi dengan kasa steril dan caiaran NaCl sampai bersih tidak ada nanah sama sekali dan oleskan lagi betadin setelah kering baru oles lagi puregan oil. Jika daerah yang dibersihkan agak membesar dan membentuk lobang agak dalam, ambil kain kasa steril larutkan dalam cairan NaCl (cairan inpus) lalu masukkan dalam lobang luka tersebut sambil ditekan sedikt agar nanah menempel ke bagian kain kasa lakukan berulang-ulang sampai benar-benar bersih setelah bersih baru boleh teruskan tahap yang pertama. c. Jika dekubitus ada pada daerah punggung sesekali biarkan pasien tiduragak miring atau merubah posisi tidur pasien
  • 8. 5 d. Oleskan puregan oil pada pagi hari dan malam hari, tentunya setelah dibersihkan dan jika luka masih kemerahan (awal dekubitus) oleskan GCO-puregan oil ini dengan cara di meses secara perlahan-lahan keseluruh luka dekubitus. e. Memerlukan waktu beberapa minggu untuk proses penyembuhan jika jaringan kulit sudah mati dan jika sampai ke tulang butuh waktu lebih lama lagi tapi kadang tergantung kondisi fisik dan kejiwaan pasien jadi pasien harus selalu punya semangat yang kuat dan selalu ceria f. Atur pola makan pasien yaitu makanan yang memenuhi gizi 4 sehat 5 sempurna. B. PERAWATAN LUKA GANGRENE 1. Pengertian Luka Gangrene Luka gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001). Gangren kaki diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam- hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2001). Biasanya kuman yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus (Soetmadji, 1999). Gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan menurut Wagner (1983): a. Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki b. Derajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulit c. Derajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan tulang d. Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa osteomilitis e. Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau selulitis. f. Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai
  • 9. 6 Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2 golongan: a. Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan oleh penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis) dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis. b. Kaki diabetik akibat neuropati : Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi.Secara klinis: dijumpai kaki yg kering, hangat, kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik. 2. Tujuan Perawatan Luka Gangrene Tujuan Perawatan luka gangrene oleh perawat diantaranya: a. Mencegah meluasnya infeksi b. Memberi rasa nyaman pada klien c. Mengurangi nyeri d. Meningkatkan proses penyembuhan luka 3. Alat yang Digunakan Alat-alat yang digunakan dalam perawatan luka gangrene, dibagi menjadi dua jenis, diantarnya alat steril dan tidak steril. Alat Steril a. 1 Pinset anatomi b. 2 pinset chirurgis c. 1 klem arteri d. 1 gunting jaringan e. Kassa dan deppers steril secukupnya f. Kom kecil untuk larutan 2 buah g. Sarung tangan steril h. Kapas lidi Alat tidak steril: a. Larutan NaCl 0,9 % b. Handscone bersih c. Pinset anatomi bersih d. Verban/plester hipoalergik e. Verban elastic, gunting verban f. Spuit 50 cc dan 10 cc g. Pengalas/perlak h. Tempat sampah, bengkok i. Antiseptik: Iodine, alkohol. j. Sampiran,masker,scort
  • 10. 7 4. Prosedur Perawatan Luka Gangrene Prosedur perawatan luka gangrene yaitu : a. Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien b. Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah luka dapat dijangkau dengan mudah c. Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien. d. Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih e. Pasang pengalas f. Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien g. Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila balutan lengket pada luka, basahi balutan yang menempel dengan NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara hati-hati. h. Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka: 1) Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang). 2) Kaji ada tidaknya sinus.Kondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah berdarah). 3) Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi, edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka. 4) Kaji adanya nyeri pada luka . i. Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa dan air hangat, kemudian keringkan perlahan-lahan dengan cara mengusap secara hati-hati dgn kasa kering j. Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih k. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril l. Bersihkan luka: 1) Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl 0,9%
  • 11. 8 2) Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik iodne 10% 3) Bila warna luka kehitama: ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl 0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit samapi terlihat jar.granulasi. 4) Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai berdarah 5) Bila da gas gangren, lakukan masase ke arah luka m. Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih. Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus terdapat banyak kuman n. Lakukan penutupan luka: 1) Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain kasa kering dan jangan terlalu ketat. 2) Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering.
  • 12. 9 BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada tempat tidur, adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan tulang. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang. Adapun tujuan dilakukannya perawatan luka dekubitus yaitu untuk merangsang peredaran darah, memberikan rasa nyaman pada pasien dan mempercepat penyembuhan luka. Luka gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi. Biasanya kuman yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah Streptococcus. Tujuan dilakukannya perawatan luka gangren adalah untuk mencegah meluasnya infeksi, memberi rasa nyaman pada klien, mengurangi nyeri, dan meningkatkan proses penyembuhan luka. B. SARAN Dari penulisan makalah ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih memahami tentang konsep perawatan luka decubitus dan gangrene, terlebih lagi jika dapat memperlengkap informasi tentang topik ini, karena makalah ini tidaklah lepas dari kekurangan.
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA Baughman, Diane C. Keperawatan medical-bedah: Buku saku untuk Brunner dan Suddarth. Jakarta. EGC: 2000 Morison, Moya J. 2003. Manajemen Luka. Jakarta: EGC www.resipatory.usu.ac.id http://umc.unej.ac.id/index.php/78-berita/93-diabet (Ragiel Ismi,2013)