1. KONSEP PERAWATAN LUKA DEKUBITUS
DAN GANGRENE
Dosen Pengampu : Yuni Sapto ER, M.Kep
Kelompok 3 :
1. Irma Susrini (108114023)
2. RizkiSefriyanto (108114024)
3. Iqbal Aziz D (108114025)
4. Rizki Noorfian (108114026)
5. Indra Hartono (108114027)
6. Luciana R (108114028)
7. Safitri Dewi (108114029)
8. Eka Mailina I (108114030)
9. Laelatul M (108114031)
10.Alfiani D W (108114032)
S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun
makalah dengan judul “Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene”
dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas Ketrampilan Keperawatan dasar
II untuk melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada narasumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Mohon maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, karena kami masih dalam taraf belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan
kritik guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.
Cilacap, 21 November 2015
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................2
C. TUJUAN...........................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
A. PERAWATAN LUKA DEKUBITUS.................................................................................3
1. Pengertian Luka Dekubitus .............................................................................................3
2. Tujuan Perawatan Luka Dekubitus ..................................................................................3
3. Alat yang Digunakan......................................................................................................4
4. Prosedur Perawatan Luka Dekubitus ...............................................................................4
B. PERAWATAN LUKA GANGRENE..................................................................................5
1. Pengertian Luka Gangrene..............................................................................................5
2. Tujuan Perawatan Luka Gangrene...................................................................................6
3. Alat yang Digunakan......................................................................................................6
4. Prosedur Perawatan Luka Gangrene ................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................9
PENUTUP ...................................................................................................................................9
A. SIMPULAN......................................................................................................................9
B. SARAN ............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 10
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dekubitus berasal dari bahasa latin decumbree yang berarti
merebahkan diri yang didefenisikan sebagai suatu luka akibat posisi
penderita yang tidak berubah dalam jangka waktu lebih dari 6 jam
(Sabandar, 2008).
Dekubitus merupakan maslah yang dihadapi oleh pasien-
pasiendengan luka kronis, pasien yang sangat lemah, dan pasien yang
lumpuh dalam waktu lama, bahkan saat ini merupakan suatu penderitaan
sekunder yang banyak dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di Rumah
Sakit (Moya J. Morison, 2003).
Ketika pasien berbaring atau duduk maka berat badan berpindah
pada penonjolan tulang. Semakin lama tekanan diberikan, semakin besar
resiko kerusakan kulit. Tekanan menyebabkan penurunan suplai darah
pada jaringan sehingga terjadi iskemi. Apabila tekanan dilepaskan akan
terdapat hiperemia reaktif, atau peningkatan aliran darah yang tiba-tiba ke
daerah tersebut. Hiperemia reaktif merupakan suatu respons kompensasi
dan hanya efektif jika tekan dikulit di hilangkan sebelum terjadi nekrosis
atau kerusakan. (Potter & Perry, 2005).
Selain decubitus, penyakit yang juga beresiko tinggi yang dapat
menimbulkan luka pada pasien terutama pada penyakit Diabetes mellitus,
yang lukanya disebut gangrene.
Gangren sangat sulit diatasi karena kompleksitas permasalahan
gangren dan tidak jarang memerlukan tindakan amputasi. Jika
memperoleh oksigenasi jaringan yang baik dengan aliran darah arteri yang
memadai dan tidak menjadi infeksi, maka gangren bisa dicegah (Charles,
2010).
Maka dari itu, perlu adanya pengetahuan mendalam oleh perawat
yang menangani pasien dengan luka decubitus maupun gangrene.
5. 2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian luka dekubitus?
2. Apa tujuan perawatan decubitus ?
3. Apa saja alat yang digunakan untuk perawataan luka dekubitus?
4. Bagaimana procedure perawatan luka dekubitus?
5. Bagaimana pengertian luka gangrene?
6. Apa tujuan perawatan luka gangrene?
7. Apa saja alat yang digunakan untuk perawatan luka gangrene?
8. Bagaimana prosedur perawatan luka gangrene?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian luka dekubitus.
2. Mengetahui tujuan perawatan decubitus.
3. Mengetahui alat yang digunakan untuk perawataan luka dekubitus.
4. Mengetahui prosedure perawatan luka dekubitus.
5. Mengetahui pengertian luka gangrene.
6. Mengetahui tujuan perawatan luka gangrene.
7. Mengetahui alat yang digunakan untuk perawatan luka gangrene.
8. Mengetahui prosedur perawatan luka gangrene.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERAWATAN LUKA DEKUBITUS
1. Pengertian Luka Dekubitus
Luka dekubitus (dekubitus atau luka pada tempat tidur) adalah area
kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan
tulang. Ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang
sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi. Pertama
jaringan kulit memerah. Jika sel mati (nekrosis) akibat kurang nutrisi
kulit rusak dan pembentukan ulkus. Akibatnya luka baring menjadi
lebih besar dan dalam. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus
dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu
bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan
kepala bagian belakang.
2. Tujuan Perawatan Luka Dekubitus
Adapun tujuan dari perawatan luka decubitus, diantaranya;
a. Merangsang peredaran darah
b. Memberikan perasaan nyaman pada penderita
c. Mempercepat penyembuhan luka
7. 4
3. Alat yang Digunakan
Dibawah ini adalah alat-alat yang digunakan dalam perawatan luka
decubitus, diantaranya;
a. Pinset anatomi
b. Pinset chirurgis
c. Kasa steril
d. Gunting plester
e. Plester/perekat
f. Alkohol 70 % / Wash bensin
g. Desinfektant
h. h. Larutan NaCl
i. Sarung tangan bersih
i. j. Sarung tangan steril
j. k. Penggaris millimeter disposable
k. l. Lidi kapas steril
l. m. Pencahayaan yang adekuat
m. n. GCO-puregen oil
4. Prosedur Perawatan Luka Dekubitus
Tahapan dalam perawatan luka decubitus diantaranya :
a. Bersihkan luka dekubitus dengan menggunakan kasa bersih yang
steril dengan menggunakan cairan NaCl dan di angin-anginkan
selama 5 menit lalu oleskan betadin kebagian luka yang agak
dalam dan biarkan sampai kering, setelah itu baru oleskan lagi
dengan puregan oil ke seluruh luka dekubitusdan usahakan jangan
ditutup agar luka cepat kering.
b. Hari berikutnya, jika luka bernanah, bersihkan lagi dengan kasa
steril dan caiaran NaCl sampai bersih tidak ada nanah sama sekali
dan oleskan lagi betadin setelah kering baru oles lagi puregan oil.
Jika daerah yang dibersihkan agak membesar dan membentuk
lobang agak dalam, ambil kain kasa steril larutkan dalam
cairan NaCl (cairan inpus) lalu masukkan dalam lobang luka
tersebut sambil ditekan sedikt agar nanah menempel ke bagian
kain kasa lakukan berulang-ulang sampai benar-benar bersih
setelah bersih baru boleh teruskan tahap yang pertama.
c. Jika dekubitus ada pada daerah punggung sesekali biarkan pasien
tiduragak miring atau merubah posisi tidur pasien
8. 5
d. Oleskan puregan oil pada pagi hari dan malam hari, tentunya
setelah dibersihkan dan jika luka masih kemerahan (awal
dekubitus) oleskan GCO-puregan oil ini dengan cara di meses
secara perlahan-lahan keseluruh luka dekubitus.
e. Memerlukan waktu beberapa minggu untuk proses penyembuhan
jika jaringan kulit sudah mati dan jika sampai ke tulang butuh
waktu lebih lama lagi tapi kadang tergantung kondisi fisik dan
kejiwaan pasien jadi pasien harus selalu punya semangat yang
kuat dan selalu ceria
f. Atur pola makan pasien yaitu makanan yang memenuhi gizi 4
sehat 5 sempurna.
B. PERAWATAN LUKA GANGRENE
1. Pengertian Luka Gangrene
Luka gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan
adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis
adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001).
Gangren kaki diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-
hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh
darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2001). Biasanya kuman
yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus
(Soetmadji, 1999).
Gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan menurut Wagner (1983):
a. Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn kemungkinan
disertai kelainan bentuk kaki
b. Derajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulit
c. Derajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan tulang
d. Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa osteomilitis
e. Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau
selulitis.
f. Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai
9. 6
Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2
golongan:
a. Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan oleh penurunan aliran
darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis)
dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.
b. Kaki diabetik akibat neuropati : Terjadi kerusakan syaraf somatik
dan otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi.Secara klinis: dijumpai
kaki yg kering, hangat, kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan
pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.
2. Tujuan Perawatan Luka Gangrene
Tujuan Perawatan luka gangrene oleh perawat diantaranya:
a. Mencegah meluasnya infeksi
b. Memberi rasa nyaman pada klien
c. Mengurangi nyeri
d. Meningkatkan proses penyembuhan luka
3. Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam perawatan luka gangrene, dibagi
menjadi dua jenis, diantarnya alat steril dan tidak steril.
Alat Steril
a. 1 Pinset anatomi
b. 2 pinset chirurgis
c. 1 klem arteri
d. 1 gunting jaringan
e. Kassa dan deppers steril secukupnya
f. Kom kecil untuk larutan 2 buah
g. Sarung tangan steril
h. Kapas lidi
Alat tidak steril:
a. Larutan NaCl 0,9 %
b. Handscone bersih
c. Pinset anatomi bersih
d. Verban/plester hipoalergik
e. Verban elastic, gunting verban
f. Spuit 50 cc dan 10 cc
g. Pengalas/perlak
h. Tempat sampah, bengkok
i. Antiseptik: Iodine, alkohol.
j. Sampiran,masker,scort
10. 7
4. Prosedur Perawatan Luka Gangrene
Prosedur perawatan luka gangrene yaitu :
a. Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien
b. Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah
luka dapat dijangkau dengan mudah
c. Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien.
d. Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih
e. Pasang pengalas
f. Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien
g. Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila
balutan lengket pada luka, basahi balutan yang menempel dengan
NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara hati-hati.
h. Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka:
1) Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi
luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang).
2) Kaji ada tidaknya sinus.Kondisi luka kotor atau tidak, ada
tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya
jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah
berdarah).
3) Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi,
edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya
krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka.
4) Kaji adanya nyeri pada luka .
i. Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa dan air
hangat, kemudian keringkan perlahan-lahan dengan cara mengusap
secara hati-hati dgn kasa kering
j. Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih
k. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
l. Bersihkan luka:
1) Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl
0,9%
11. 8
2) Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik
iodne 10%
3) Bila warna luka kehitama: ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl
0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi
sedikit samapi terlihat jar.granulasi.
4) Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai
berdarah
5) Bila da gas gangren, lakukan masase ke arah luka
m. Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan
NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih.
Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus terdapat banyak
kuman
n. Lakukan penutupan luka:
1) Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah
dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi
lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari
mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain
kasa kering dan jangan terlalu ketat.
2) Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan
NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering.
12. 9
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada
tempat tidur, adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas
penonjolan tulang. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus
adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit,
pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang.
Adapun tujuan dilakukannya perawatan luka dekubitus yaitu untuk
merangsang peredaran darah, memberikan rasa nyaman pada pasien dan
mempercepat penyembuhan luka.
Luka gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan
adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah
proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi. Biasanya kuman yang
menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah Streptococcus. Tujuan
dilakukannya perawatan luka gangren adalah untuk mencegah meluasnya
infeksi, memberi rasa nyaman pada klien, mengurangi nyeri, dan
meningkatkan proses penyembuhan luka.
B. SARAN
Dari penulisan makalah ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih
memahami tentang konsep perawatan luka decubitus dan gangrene,
terlebih lagi jika dapat memperlengkap informasi tentang topik ini, karena
makalah ini tidaklah lepas dari kekurangan.
13. 10
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diane C. Keperawatan medical-bedah: Buku saku untuk Brunner
dan Suddarth. Jakarta. EGC: 2000
Morison, Moya J. 2003. Manajemen Luka. Jakarta: EGC
www.resipatory.usu.ac.id
http://umc.unej.ac.id/index.php/78-berita/93-diabet (Ragiel Ismi,2013)