Dokumen tersebut membahas tentang Tetralogi Fallot (TF) yang merupakan kelainan jantung bawaan yang ditandai dengan kombinasi 4 abnormalitas dan mendiskusikan pengertian, gejala, etiologi, patofisiologi, dan pemeriksaan penunjang TF."
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tetralogi of fallot adalah penyakit jantung kongentinal yang merupakan
suatu bentuk penyakit kardiovaskular yang ada sejak lahir dan terjadi karena
kelainan perkembangan dengan gejala sianosis karena terdapat kelainan VSD,
stenosispulmonal, hipertrofiventrikel kanan, dan overiding aorta .
Tetralogi of fallot paling banyak ditemukan dimana TOF ini menempati
urutan keempat penyakit jantung bawaan pada anak setelah defek septum
ventrikel, defek septum atrium duktus arteriosus, atau lebih kurang 10 % dari
seluruh penyakit bawaan, dan merupakan penyebab utama diantara penyakit
jantung bawaan sianostik, 95% dari sebagian besar bayi dengan kelainan jantung
tetralogi of fallot tidak diketahui, namun berbagai faktor juga turut berperan
sebagai penyebabnya seperti pengobatan ibu ketika sedeang hamil, faktor
lingkungan setelah lahir, infeksi pada ibu, faktor genetika dan kelainan
kromosom.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tetralogi fallot (TF) ?
2. Apa saja tanda dan gejala tetralogi fallot (TF) ?
3. Bagaimana etiologi tetralogi fallot (TF) ?
4. Bagaimana patofisiologi tetralogi fallot (TF) ?
5. Apa saja pemeriksaan penunjang tetralogi fallot (TF) ?
6. Bagaimana Asuhan Keperawatan Tetralogi Fallot pada Anak ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian tetralogi fallot (TF).
2. Mengetahui saja tanda dan gejala tetralogi fallot (TF).
3. Mengetahui etiologi tetralogi fallot (TF).
4. Mengetahui patofisiologi tetralogi fallot (TF).
3. 5. Mengetahui saja pemeriksaan penunjang tetralogi fallot (TF).
6. Mengetahui Asuhan Keperawatan Tetralogi Fallot pada Anak.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis
yang ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defek septum
ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan.
Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnya penyakit
adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat. Stenosis pulmonal
bersifat progresif , makin lama makin berat.
B. Tanda dan Gejala
Tanda dan Gejala Tetralogi Fallot antara lain :
1. Murmur
Merupakan suara tambahan yang dapat didengar pada denyut jantung
bayi. Pada banyak kasus, suara murmur baru akan terdengar setelah bayi
berumur beberapa hari.
5. 2. Sianosis
Satu dari manifestasi-manifestasi tetralogi yang paling nyata, mungkin
tidak ditemukan pada waktu lahir. Obstruksi aliran keluar ventrikel kanan
mungkin tidak berat dan bayi tersebut mungkin mempunyai pintasan dari kiri
ke kanan yang besar, bahkan mungkin terdapat suatu gagal jantung kongesif.
3. Dispneu
Terjadi bila penderita melakukan aktifitas fisik. Bayi-bayi dan anak-
anak yang mulai belajar bejalan akan bermain aktif untuk waktu singkat
kemudian akan duduk atau berbaring. Anak- anak yang lebih besar mungkin
mampu berjalan sejauh kurang lebih satu blok, sebelum berhenti untuk
beristirahat. Derajat kerusakan yang dialami jantung penderita tercermin oleh
intensitas sianosis yang terjadi. Secara khas anak-anak akan mengambil sikap
berjongkok untuk meringankan dan menghilangkan dispneu yang terjadi
akibat dari aktifitas fisik, biasanya anak tersebut dapat melanjutkan
aktifitasnya kembali dalam beberapa menit.
4. Serangan-serangan dispneu paroksimal (serangan-serangan anoksia “biru”)
Terutama merupakan masalah selama 2 tahun pertama kehidupan
penderita. Bayi tersebut menjadi dispneis dan gelisah, sianosis yang terjadi
bertambah hebat, pendertita mulai sulit bernapas. Serangan-serangan demikian
paling sering terjadi pada pagi hari.
5. Pertumbuhan dan perkembangan
Yang tidak tumbuh dan berkembang secara tidak normal dapat
mengalami keterlambatan pada tetralogi Fallot berat yang tidak diobati. Tinggi
badan dan keadaan gizi biasanya berada di bawah rata-rata serta otot-otot dari
jaringan subkutan terlihat kendur dan lunak dan masa pubertas juga terlambat.
6. Biasanya denyut pembuluh darah normal
6. Seperti halnya tekanan darah arteri dan vena. Hemitoraks kiri depan
dapat menonjol ke depan. Jantung biasanya mempunyai ukuran normal dan
impuls apeks tampak jelas. Suatu gerakan sistolis dapat dirasakan pada 50%
kasus sepanjang tepi kiri tulang dada, pada celah parasternal ke-3 dan ke-4.
7. Bising sistolik
Yang ditemukan seringkali terdengar keras dan kasar, bising tersebut
dapat menyebar luas, tetapi paling besar intensitasnya pada tepi kiri tulang
dada. Bising sistolik terjadi di atas lintasan aliran keluar ventrikel kanan serta
cenderung kurang menonjol pada obstruksi berat dan pintasan dari kanan ke
kiri. Bunyi jantung ke-2 terdengar tunggal dan ditimbulkan oleh penutupan
katup aorta. Bising sistolik tersebut jarang diikuti oleh bising diastolis, bising
yang terus menerus ini dapat terdengar pada setiap bagian dada, baik di
anterior maupun posterior, bising tersebut dihasilkan oleh pembuluh-
pembuluh darah koleteral bronkus yang melebar atau terkadang oleh suatu
duktus arteriosus menetap.
C. Etiologi
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak
diketahui secara pasti. diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen. Faktor
–factor tersebut antaralain :
1. Faktor endogen
Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom
Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetesmelitus,
hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan
7. 2. Faktoreksogen
Riwayatkehamilanibu : sebelumnyaikut program KB oral
atausuntik,minum mobat-obatantanparesepdokter,
(thalidmide,dextroamphetamine.aminopterin,amethopterin, jamu)
Ibumenderitapenyakitinfeksi : rubella
Pajananterhadapsinar –X
Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut
jarang terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. Diperkirakan lebih
dari 90% kasus penyebab adaah multifaktor. Apapun sebabnya, pajanan
terhadap faktor penyebab harus ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan ,
oleh karena pada minggu ke delapan kehamilan pembentukan jantung janin
sudah selesai.
D. Patofisiologi
Tetralogi fallot merupakan kelainan “Empat Sekawan“ yang terdiri dari defek
septum ventrikel, overriding aorta, stenosis infundibuler dan hipertrofi ventrikel
kanan. Secara anatomis sesungguhnya tetralogi fallot merupakan suatu defek
ventrikel subaraortik yang disertai deviasi ke anteriol septum infundibuler (bagian
basal dekat dari aorta). Devisiasi ini menyebabkan akar aorta bergeser ke depan
(dekstroposisi aorta), sehinnga terjadi overriding aorta terhadap septum
interventrikuler, stenosis pada bagian infundibuler ventrikel kanan dan hipoplasia
arteri pulmonal. Pada tetralogi fallot, overriding aorta biasana tidak melebihi 50
%. Apabila overriding aorta melebihi 50 %, hendaknya dipikirkan kemungkinan
adanya suatu outlet ganda ventrikel kanan.
Devisiasi septum infindibuler ke arah anteriol ini sesungguhnya merupakan
bagian yang paling esensial pada tetralogi fallot. Itulah sebabnya suatu defek
septum ventrikel dan overriding aorta yang disertai stenosis pulmonal valvuler
misalnya, tidak bisa disebut sebagai tetralogi fallot apabila tidak terdapat devisiasi
septum infundibuler ke anteriol. Kadang-kadang tetralogi fallot disertai pada
8. adanya septum antrium sekunder dan kelompok kelainan ini disebut sebagai
tetralogi fallot
Betapapun tekanan dalam ventrilel kanan meninggi karena obstruksi
infundibuler, tapi dengan adanya defek septum ventrikel pada tetralogi fallot,
daerah didorong ke kiri masuk ke aorta, sehingga tekanan dalam ventrikel kanan,
ventrikel kiri dan aorta relative menjadi sama. Itulah sebabnya mungkin mengapa
pada tetralogi fallot jarang terjadi gagal jantung kongestif, berbeda dengan
stenosis pulmonal yang berat tanpa disertai defek septum ventrikel, gagal jantung
kongestif bisa saja melebihi tekanan sistemik
Sianosis merupakan gejala tetralogi fallot yang utama. Berat ringanya sianosis
ini tergantung dari severitas stenosis infindibuler yang terjadi pada tetralogi fallot
dan arah pirau interventrikuler. Sianosis dapat timbul semenjak lahir dan ini
menandakan adanya suatu stenosis pulmonal yang berat atau bahkan atresia
pulmonal atau bisa pula sianosois timbul beberapa bulan kemudian pada stenosis
pulmonal yang ringan. Sianosis biasanya berkembang perlahan-lahan dengan
bertambahnya usia dan ini menandakan adanya peningkatan hipertrofi infindibuler
pulmonal yang memperberat obstruksi pada bagian itu.
Stenosis infindibuler merupakan beban tekanan berlebih yang kronis bagi
ventrkel kanan, sehingga lama-lama ventrikel kanan mengalami hipertrofi.
Disamping itu, dengan meningkatnya usia dan meningkatnya tekanan dalam
ventrikel kanan, kolateralisasi aorta pulmonal sering tumbuh luas pada tetralogi
fallot, melalui cabang-cabang mediastinal, brokhial, esophageal, subklavika dan
anomaly arteri lainya. Kolateralisasi ini disebut MAPCA ( major aorta pulmonary
collateral arteries )
9. E. Patways Terpaparfaktor endogen&
eksogenselamakehamilan
trimesterI-II
Kelainanjantungkongenitalsianotik:Tetralogi fallot
Defekseptum
ventrikel
Stenosis
pulmonal
Overidingaorta
Tek. sistolik puncak
ventrikel kanan=kiri
Obstruksi >>>
berat
Piraukanan
--kiri
Aliran
dara
h
paru
Obstruksi alirandarah
keluarventkanan
Hipert
ro
fi
vent
ka
na
n
Aliran
dara
h
aort
a
Percampuran
darah
kaya O2
dg CO2
O2 dlm
darah
Hipoksemi
a
Konges
tif
ven
a
PenurunanKardiak
OutputSesa
k
Sianosis(blue
spells)
Oedema
perifer
Hipoksia & laktat ↑
Kelemahan
tubuh
O2 di
otak
Asidosismetabolik
Hipoksemia
kesada
ran
Perubahan perfusi
jaringan Serebral
Peningkatan
volumecairan
tubuh
GangguanPertukarangas
Krg pengetahuanorangtua
:diagnostik,prognosis&perawatan
Kompen
sasi
Jangkapanjangsirkulasi
kolateral
Polisite
mia
Bayi/ anak cepat
lelah :
jika
menetek,berjala
n, beraktifitas
Perdara
han
Trombo
sis
PK : Syok Hipovolemik
Gangguan perfusi jaringan
PK : Embolisme
paruIntoleransi
aktivitas
tubuh
10. F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaanlaboratorium
Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht)
akibat saturasi oksigen yang rendah. Pada umumnya hemoglobin
dipertahankan 16-18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65 %. Nilai BGA
menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida (PCO2), penurunan
tekanan parsial oksigen (PO2) dan penurunan PH.pasien dengan Hn dan Ht
normal atau rendah mungkin menderita defisiensi besi.
2. Radiologi
Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah pulmonal,
tidak ada pembesaran jantung . gambaran khas jantung tampak apeks jantung
terangkat sehingga seperti sepatu.
3. Elektrokardiogram
Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan. Tampak
pula hipertrofi ventrikel kanan. Pada anak besar dijumpai P pulmonal
4. Ekokardiografi
Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi
ventrikel kanan,penurunan ukuran arteri pulmonalis & penurunan aliran darah
ke paru-paru
5. Kateterisasi
Gangguan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Cemas
11. Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek
septum ventrikel multiple, mendeteksi kelainan arteri koronari dan mendeteksi
stenosis pulmonal perifer. Mendeteksi adanya penurunan saturasi oksigen,
peningkatan tekanan ventrikel kanan, dengan tekanan pulmonalis normal atau
rendah.
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Anamnesa
b. Riwayat kehamilan : ditanyakan apakah ada faktor endogen dan eksogen.
c. Faktor Endogen
d. Berbagai jenis penyakit genetik : Kelainan kromosom.
e. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
f. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus,
hipertensi, penyakit janntung atau kelainan bawaan.
g. Faktor eksogen: Riwayat kehamilan ibu
h. Sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa
resep dokter, (thalidmide, dextroamphetamine. aminopterin, amethopterin,
jamu)
i. Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella
j. Pajanan terhadap sinar –X
k. Riwayat tumbuh
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan alian darah ke
pulmonal.
b. Penurunan kardiak output berhubungan dengan sirkulasi yang tidak efektif
sekunder dengan adanya malformasi jantung.
c. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan sirkulasi
12. ( anoxiakronis, serangan sianotik akut)
3. Intervensi
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
(NOC)
INTERVENSI
KEPERAWATAN
(NIC)
1. Gangguan
pertukaran
gas berhubun
gan dengan
penurunan
alian darah ke
pulmonal
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama.... x 24 jam,
diharapkan pertukaran gas efektif
Kriteria Hasil :
Respiratory status : Gas Exchange
Indikator IR ER
1.Mendemonstrasikan
peningkatan ventilasi
2.Oksigen yang
adekuat
3. Memelihara
kebersihan paru
4. Bebas dari tanda
distress pernafasan
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
Monitor respirasi
- Monitor rata-rata,
kedalaman, irama
dan usaha respirasi
- Monitor suara
napas
- Auskultasi suara
napas, catat area
penurunan/tidak
adanya ventilasi
dan suara
tambahan
- Tentukan
Kebutuhan
suction dengan
mengauskultasi
crakles dan
ronkhi pada jalan
napas
- Monitor TTV
13. -
2.Penurunan kardiak
output berhubungan
dengan sirkulasi yang
tidak efektif sekunder
dengan adanya
malformasi jantung
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .....x 24 jam,
diharapkan curah jantung efektif
Kriteria Hasil :
Status Sirkulasi
Indikator IR ER
1. Sistolik dan diastolik
dalam batas normal
2. Denyut jantung
dalam batas normal
3. Oedem perifer tidak
ada
4. Gas darah dalam
batas normal
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
Regulasi
Hemodinamik
-Pantau denyut
perifer, waktu
pengisian kapiler,
dan suhu serta
warna ekstremitas
- Pantau dan
Dokumentasikan
denyut jantung,
irama dan nadi.
- Pantau asupan /
haluaran urin, dan
berat badan pasien
dengan tepat
- Minimalkan /
hilangkan stressor
lingkungan
- Pasang kateter jika
diperlukan
3. Gangguan
perfusi
jaringan
berhubungan
dengan
penurunan
sirkulasi (
anoxiakronis,
serangan
sianotik akut)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .....x 24 jam,
diharapkan perfusi jaringan efektif
Kriteria hasil :
Perfusi jaringan perifer
Indikator IR ER
1. Fungsi otot utuh
Perawatan
sirkulasi
-Melakukan
sirkulasi perifer
secara
komprehensif
- Kaji tingkat rasa
tidak nyaman /
14. 2. Kulit utuh, warna
normal
3. Denyut proximal
dan perifer distal
kuat dan simetris
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
nyeri
- Pantau status
cairan meliputi
asupan dan
haluaran
- Rendahkan
ekstremitas untuk
sirkulasi arteri
yang tepat.
- Anjurkan latihan
gerak aktif/pasif
selama tirah
baring
15. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tetralogi fallot adalah penyakit jantung kongentinal yang disebabakan
oleh 4 kelainan antara lain defek septum ventrikuler, pembesaran aorta, stenosis
katup pulmoner, dan hipertrofi ventrikel kanan. Penyebab tetralogi fallot terdiri
dari 2 faktor, yaitu endogen dan eksogen. Anak dengan tetralogi fallot umumnya
akan mengalami keluhan sesak saat beraktivitas, berat badan bayi yang tidak
bertambah, clubbing fingers, dan sianosis. Pemeriksaan yang dilakukan antara
lain pemeriksaan darah, gambar radiologis, elektrokardiografi.
B. Saran
Sebainya ketika hamil harus menghindari penggunaan alkohol atau obat
yang membahayakan pada masa kehamilan, makanan haruslah mencukupi nilai
gizi serta nutrisi yang dibutuhkan supaya bayi tidak mempunyai penyakit jantung
bawaan.