Pasien wanita 45 tahun dengan keluhan nyeri dan keterbatasan gerak bahu kiri sejak 1 bulan. Pemeriksaan menemukan nyeri tekan bahu kiri dan tes provokasi positif. Diagnosis suspek adhesive capsulitis bahu kiri. Rencana pemeriksaan lebih lanjut dengan X-ray dan penatalaksanaan dengan obat analgesik, antiinflamasi, myorelaksan dan edukasi.
6. ANATOMI
Perbandingan antara
permukaan mangkok
sendinya dengan kepala
sendinya tidak sebanding
Kapsul sendinya relatif
lemah
Otot-otot pembungkus
sendinya relatif lemah,
seperti otot
supraspinatus,infrapinatus,
teres minor dan
subscapularis.
Gerakannya paling luas
Stabilitas sendinya relatif
9. DIAGNOSIS
ANAMNESIS :
Gejala/Keluhan:
Nyeri pada sendi serta gerakan sendi bahu terbatas ke
segala arah
Nyeri terutama di daerah deltoid, tapi tidak dapat
menunjukkan letaknya dengan tepat.
Nyeri dapat menjalar ke skapula atau ke bawah bagian
lateral dari lengan atas dan kadang-kadang ke lengan
bawah
Nyeri bertambah saat malam hari dengan kesulitan tidur
pada sisi bahu yang terkena
Nyeri dirasakan sepanjang hari, pada akhir LGS
pergerakan lengan terutama gerakan abduksi dan
elevasi
10. PERJALANAN PROGRESIVITAS PENYAKIT
(Kisner,1996) StadiumI:
Rasa nyeri umumnya terdapat sekitar
sendi glenohumeral
Bertambah nyeri bila digerakkan
tetapi belum ada keterbatasan LGS
bahu
Pemeriksaan gerak secara pasif
rasa nyeri pada akhir gerakan
StadiumII:
Rasa nyeri bertambah, timbul pada malam hari
sehingga mengganggu tidur
Hampir setiap gerakan sendi bahu menimbulkan
rasa nyeri
Gerakan tiba-tiba menimbulkan rasa nyeri
hebat
Nyeri terjadi pada daerah insersi otot deltoid dan
menjalar ke lengan dan siku
Karena rasa nyeri dan keterbatasan LGS bahu
gangguan saat menyisir rambut
11. PERJALANAN PROGRESIVITAS PENYAKIT (Kisner,1996)
Stadium III
Nyeri timbul secara spontan saat
istirahat & bila melakukan gerakan tiba-
tiba
Keterbatasan LGS (+) nyata karena
adhesi & kontraktur dari penebalan
mangkok sendi
Otot-otot sekitar sendi seperti
supraspinatus dan infraspinatus akan
menjadi atrofi
StadiumIV
Mulai terjadi penyembuhan secara
bertahap dari keterbatasan LGS
Pemulihan gerakan sendi bahu mulai lebih
kurang pada bulan IV&V dari onset keluhan
dan berakhir sekitar 6 -12 bulan
20% penderita masih terdapat
keterbatasan LGS meskipun sedikit sekali
Gambaran radiologi umumnya tidak
menunjukkan adanya kelainan
15. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiologi polos: radiografi pada frozen shoulder biasanya normal
2. Arthrography: Kapsul sendi glenohumeral normal berisi >13 ml
pada kelainan bahu volume berkurang hingga 5-8ml
3. Bonescan: secara umum bo ne scan sensitif untuk muskuloskeletal tapi
tidak spesifik, termasuk dalam kasus frozen shoulder
4. Arthroscopy: prosedur operasi dengan minimal invasif, yang digunakan
untuk pemeriksaan dan kadang-kadang untuk terapi terhadap
kerusakan interior sendi dengan menggunakan arthroscope
5. Laboratorium: LED, GDS
6. Px lain : CT scan, CT arthrography, USG dan M R I sensitif tp
jarang
21. PROGNOSIS
Secara umum, sembuh sendiri dlm 1-2 th
Sekitar 10% dari pasien mengalami masalah jangka panjang
Sekitar 60% individu kehilangan kemampuan gerakan bahu
secara permanen
Individu dengan diabetes cenderung sangat terlambat untuk
penyembuhan mutlak
27. Identitas Penderita
• Nama : Ny. M
• Umur : 45 tahun
• Status : Menikah
• Alamat : Sukorejo
• Pendidikan : Tamat SMP
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• No. Rekam Medik : C439446
• Tanggal periksa : 18 Mei 2015
28. Riwayat penyakit sekarang
– Keluhan utama : nyeri bahu kiri
– Onset : ± 1 bulan sebelum datang ke
poliklinik saraf
– Lokasi : bahu kiri
– Kualitas : nyeri dan kaku bila digerakkan
– Kuantitas : aktivitas sehari-hari menjadi
terganggu, sebagian dibantu keluarga
29. Kronologis :
± 1 bulan sebelum datang ke poliklinik Saraf RSUP Dr.Kariadi, pasien
mengeluhkan nyeri pada bahu kiri. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan
disertai rasa kemeng-kemeng dan kaku. Nyeri hanya dirasakan di daerah bahu,
tidak menjalar ke tangan kiri.Pasien mengeluhkan menjadi kesulitan saat menyisir
rambut, ataupun saat memakai baju. Nyeri dirasakan semakin memberat jika pasien
beraktivitas, terutama saat pasien harus menggerakkan bahu kirinya. Nyeri
dirasakan sedikit mereda jika pasien berisitirahat, tidak menggerakkan bahu kirinya.
Rasa baal disangkal, kesemutan disangkal, bengkak disangkal. Pasien kemudian
berobat ke dokter keluarga, karena tidak ada perubahan pasien dirujuk ke poliklinik
RSDK.
30. • Faktor memperingan : saat istirahat
• Faktor memperberat : saat beraktivitas menggunakan
bahu kiri
• Gejala penyerta : rasa kaku dan kemeng pada
bahu kiri
31. Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya
• Riwayat trauma pada bahu, operasi disangkal
• Riwayat darah tinggi sejak 3 tahun yang lalu, rutin minum obat
amlodipine 5mg
• Riwayat stroke, diabetes melitus disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
Riwayat Sosial Ekonomi
• Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga, memiliki 1 orang anak sudah
bersekolah di kelas
32. Objektif
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : komposmentis
• Tanda vital :
Tekanan darah : 150/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 18x/menit
Suhu : 37 Cᴼ
VAS : 4-5
• TB : 150 cm
• BB : 50 Kg
• BMI = BB = 50kg = 22,89 kg/m2
(normoweight)
TB2
(1,50 m)2
STATUS PRESENS
33. • Kepala : mesosefal, simetris
• Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
• Leher : simetris, pergerakan bebas, pembesaran kelenjar limfe (-), JVP tidak meningkat
• Dada
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tak tampak.
Palpasi : ictus cordis tak teraba
Perkusi : konfigurasi jantung kesan dalam batas normal
Auskultasi : bunyi Jantung I-II normal, regular, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : simetris statis dinamis.
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru.
Auskultasi :vesikuler, ronkhi basah halus (-), wheezing (-)
• Perut : supel, peristaltik (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar.
Objektif
STATUS INTERNUS
34. • Cara berpikir : realistis
• Perasaan hati : euthym
• Tingkah laku : normoaktif
• Ingatan : kesan : baik
• Kecerdasan : kesan : cukup
Objektif
STATUS PSIKIKUS
35. • Kesadaran : GCS E4 M6 V5 = 15
• Kepala : simetris
• Mata : pupil bulat, isokor ø 3 mm/3 mm,
refleks cahaya (+/+)
• Nn. Craniales : dalam batas normal
• Leher : sikap lurus, pergerakan bebas,
kaku kuduk (-), nyeri tekan (-)
Objektif
STATUS NEUROLOGIS
36. • Sensibilitas : dalam batas normal
• St. Vegetatif : BAB (+) dbn, BAK (+) dbn
Objektif
STATUS NEUROLOGIS
Motorik Superior Inferior
Gerak +/+ +/+
Kekuatan 555/555 555/555
Tonus N/N N/N
Trofi E/E E/E
Reflek fisiologis ++/++ ++/++
Refleks patologis -/- -/-
Klonus -/-
37. Gerakan abnormal
• Tremor : tidak ada
• Athetosis : tidak ada
• Mioklonik : tidak ada
• Khorea : tidak ada
Koordinasi, gait dan keseimbangan
• Cara berjalan : dalam batas normal
• Tes Romberg : tidak ada
• Disdiadokinesis : tidak ada
• Ataksia : tidak ada
• Rebound phenomen : tidak ada
• Dismetria : tidak ada
Objektif
STATUS NEUROLOGIS
38. • Regio bahu kiri
• Inspeksi : edema (-), eritema (-),
deformitas (-)
• Palpasi : nyeri tekan pada
muskulus deltoideus dan muskulus
supraspinatus kiri
Objektif
STATUS LOKALIS
Aktif Pasif
Fleksi-Ekstensi 90° – 0° – 30° 90° – 0° – 30°
Abduksi-Adduksi 90° – 0° – 30° 90° – 0° – 30°
Eksorotasi-Endorotasi 30° – 0° – 30° 30° – 0° – 30°
Tes provokasi
- Apley scratch atas : (+)
- Apley scratch bawah : (+)
- Moseley : (-)
39. Resume
Ny.M,usia 45 tahun, kinan, wanita dengan keluhan nyeri pada bahu kiri
seperti ditusuk-tusuk. Tidak ada riwayat trauma, operasi, maupun penyakit
sebelumnya.Nyeri memberat jika beraktivitas dan mereda jika beristirahat.
Nyeri disertai dengan rasa kaku pada bahu kiri. Aktivitas pasien menjadi
terganggu, pasien kesulitan untuk menyisir rambut, dan memakai pakaian.
Pada pemeriksaan fisik regio bahu kiri didapatkan nyeri tekan pada
muskulus deltoideus sinistra dan muskulus supraspinatus sinistra. Hasil tes
provokasi Apley scratch atas dan bawah positif dan didaparkan lingkup gerak
sendi bahu kiri terbatas (nyeri saat gerakan aktif maupun pasif).
40. Diagnosis
1. Diagnosis Klinis :
nyeri bahu kiri (gerakan aktif dan pasif), lingkup
gerak sendi bahu kiri terbatas
Diagnosis Topis :
articulatio glenohumeral sinistra
Diagnosis Etiologis :
suspek adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik
2. Hipertensi stage I terkontrol
41. Rencana Awal
• Dx :
- X-Foto sendi bahu kiri
• Tx :
- Na diklofenak 50 mg/12 jam PO
- Metilprednisolon 4 mg/8 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
• Mx : Keluhan, VAS
• Ex : Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita, pemeriksaan
penunjang yang akan dilakukan, pemberian obat-obatan dan fisioterapi
Suspek Adhesive
Capsulitis
42. Rencana Awal
• Dx : -
• Tx :
- Telmisartan 40mg/24 jam PO
• Mx : Tanda vital
• Ex : Menjelaskan kepada penderita tentang penyakit darah
tinggi yang diderita, diperlukan penatalaksanaan obat-obatan
secara rutin dan diet rendah garam.
Hipertensi Stage I
43. Catatan Perkembangan Kontrol I (26 Mei 2015)
S : nyeri dan kaku bahu kiri mulai berkurang,
gerakan masih terbatas
O : Keadaan umum : baik
Tekanan darah 140/90mmHg Pernafasan18x/menit
Nadi : 80x/menit Suhu 36.5 C VAS 3-4ᴼ
Regio bahu kiri
• Inspeksi : edema (-), eritema (-),
deformitas (-)
• Palpasi : nyeri tekan pada muskulus
deltoideus dan muskulus supraspinatus kiri
Aktif Pasif
Fleksi-Ekstensi 90° – 0° – 30° 90° – 0° – 30°
Abduksi-Adduksi 90° – 0° – 30° 90° – 0° – 30°
Eksorotasi-Endorotasi 50° – 0° – 45° 50° – 0° – 45°
•Tes provokasi
- Apley scratch atas (+)(perbaikan)
- Apley scratch bawah (+)(perbaikan)
- Moseley (-)
Hasil X-foto sendi bahu kiri : spur minimal
pada aspek superior acromion kiri
A : 1. Adhesive capsulitis sinistra
2. Hipertensi stage I terkontrol
44. P : Adhesive capsulitis sinistra
1) Hasil konsul Bagian Rehabilitasi Medik :
FT : MWD regio bahu kiri, TENS bahu kiri
OT : latihan ROM bahu kiri dengan aktivitas
Fisioterapi dilanjutkan
2) Terapi :
- Na diklofenak 50 mg/12 jam PO
- Metilprednisolon 4 mg/8 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
Catatan Perkembangan Kontrol I (26 Mei 2015)
Hipertensi stage I
Terapi : Telmisartan 40 mg/24 jam PO
45. Catatan Perkembangan Kontrol II (1 Juni 2015)
S : nyeri dan kaku bahu kiri mulai berkurang,
gerakan masih terbatas
O : Keadaan umum : baik
Tekanan darah 140/80mmHg Pernafasan18x/menit
Nadi : 80x/menit Suhu 36.5 C VAS 3ᴼ
Regio bahu kiri
• Inspeksi : edema (-), eritema (-),
deformitas (-)
• Palpasi : nyeri tekan pada muskulus
deltoideus dan muskulus supraspinatus kiri (-)
Aktif Pasif
Fleksi-Ekstensi 130° – 0° – 60° 130° – 0° – 60°
Abduksi-Adduksi 90° – 0° – 45° 90° – 0° – 45°
Eksorotasi-Endorotasi 50° – 0° – 45° 50° – 0° – 45°
•Tes provokasi
- Apley scratch atas (+)(perbaikan)
- Apley scratch bawah (+)(perbaikan)
- Moseley (-)
A : 1. Adhesive capsulitis sinistra
2. Hipertensi stage I terkontrol
46. Catatan Perkembangan Kontrol II (1 Juni 2015)
P : Adhesive capsulitis sinistra
1) Fisioterapi dilanjutkan
- MWD dan TENS regio bahu kiri
- Stretching otot-otot bahu kiri
- ROM execise dengan aktivitas, frozen
shoulder exercise (Pulley exercise)
2) Terapi :
- Na diklofenak 25 mg/12 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
Hipertensi stage I
Terapi : Telmisartan 40 mg/24 jam PO
47. Catatan Perkembangan Kontrol III (15 Juni 2015)
S : nyeri dan kaku bahu kiri berkurang, lingkup
gerak sendi mulai bertambah namun masih
terbatas
O : Keadaan umum : baik
Tekanan darah 130/80mmHg Pernafasan18x/menit
Nadi : 80x/menit Suhu 36.5 C VAS 2-3ᴼ
Regio bahu kiri
• Inspeksi : edema (-), eritema (-),
deformitas (-)
• Palpasi : nyeri tekan pada muskulus
deltoideus dan muskulus supraspinatus kiri (-)
Aktif Pasif
Fleksi-Ekstensi 140° – 0° – 60° 140° – 0° – 60°
Abduksi-Adduksi 90° – 0° – full 90° – 0° – full
Eksorotasi-Endorotasi 30° – 0° – 30° 30° – 0° – 30°
•Tes provokasi
- Apley scratch atas (+)(perbaikan)
- Apley scratch bawah (+)(perbaikan)
- Moseley (-)
A : 1. Adhesive capsulitis sinistra
2. Hipertensi stage I terkontrol
48. Catatan Perkembangan Kontrol III (15 Juni 2015)
P : Adhesive capsulitis sinistra
1) Fisioterapi dilanjutkan
- SWD dan TENS regio bahu kiri
- Stretching oto-otot bahu kiri
- ROM execise dengan aktivitas, frozen
shoulder exercise (towel exercise, pendulum
exercise)
2) Terapi :
- Na diklofenak 25 mg/12 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
Hipertensi stage I
Terapi : Telmisartan 40 mg/24 jam PO
49. NO MASALAH
AKTIF
TGL MASALAH
INAKTIF
TGL
1 Nyeri bahu kiri 3 18/4/2015
2 Keterbatasan LGS sendi
bahu kiri 3
18/4/2015
3 Adhesive capsulitis
sinistra ec idiopatik
18/4/2015
4 Hipertensi stage I 2012
DAFTAR MASALAH
50. 18 Mei 2015 (kontrol poli saraf)
S : nyeri bahu kiri sejak ± 1 bulan y.l,disertai rasa kaku dan kemeng
O :GCS E4M6V5 TD 150/80, VAS 4-5 Status lokalis regio bahu kiri :
edema (-), eritema (-), deformitas (-),nyeri tekan pada muskulus
deltoideus dan muskulus supraspinatus kiri, appley scracth test (+),
keterbatasan LGS (PASIF,AKTIF)
A : suspek adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi stage I
P : X-Foto sendi bahu kiri
Konsul Rehabilitasi Medik
- Na diklofenak 50 mg/12 jam PO
- Metilprednisolon 4 mg/8 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
18 Mei 2015 (kontrol poli saraf)
S : nyeri bahu kiri sejak ± 1 bulan y.l,disertai rasa kaku dan kemeng
O :GCS E4M6V5 TD 150/80, VAS 4-5 Status lokalis regio bahu kiri :
edema (-), eritema (-), deformitas (-),nyeri tekan pada muskulus
deltoideus dan muskulus supraspinatus kiri, appley scracth test (+),
keterbatasan LGS (PASIF,AKTIF)
A : suspek adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi stage I
P : X-Foto sendi bahu kiri
Konsul Rehabilitasi Medik
- Na diklofenak 50 mg/12 jam PO
- Metilprednisolon 4 mg/8 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
Kontrol II, 1 Juni 2015
S : nyeri bahu kiri mulai berkurang, gerakan terbatas
O :GCS E4M6V5 TD 140/80, VAS 3 Status lokalis regio bahu kiri :
nyeri tekan pada muskulus deltoideus dan muskulus
supraspinatus kiri (-), appley scracth test (+) PERBAIKAN,
keterbatasan LGS (PASIF,AKTIF) PERBAIKAN
A : adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi stage I
P : Konsul Rehabilitasi Medik : MWD regio bahu kiri, TENS bahu
kiri latihan ROM bahu kiri dengan aktivitas
- Na diklofenak 25 mg/12 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
Kontrol II, 1 Juni 2015
S : nyeri bahu kiri mulai berkurang, gerakan terbatas
O :GCS E4M6V5 TD 140/80, VAS 3 Status lokalis regio bahu kiri :
nyeri tekan pada muskulus deltoideus dan muskulus
supraspinatus kiri (-), appley scracth test (+) PERBAIKAN,
keterbatasan LGS (PASIF,AKTIF) PERBAIKAN
A : adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi stage I
P : Konsul Rehabilitasi Medik : MWD regio bahu kiri, TENS bahu
kiri latihan ROM bahu kiri dengan aktivitas
- Na diklofenak 25 mg/12 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
Kontrol I,26 Mei 2015
S : nyeri bahu kiri mulai berkurang, gerakan terba,tas
O :GCS E4M6V5 TD 140/90, VAS 3-4 Status lokalis regio bahu
kiri tetap. Hasil x foto bahu kiri : spurs minimal pada aspek
superior acromion kiri
A : adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi stage I
P : Konsul Rehabilitasi Medik : MWD regio bahu kiri, TENS
bahu kiri latihan ROM bahu kiri dengan aktivitas
- Na diklofenak 50 mg/12 jam PO
- Metilprednisolon 4 mg/8 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
Kontrol I,26 Mei 2015
S : nyeri bahu kiri mulai berkurang, gerakan terba,tas
O :GCS E4M6V5 TD 140/90, VAS 3-4 Status lokalis regio bahu
kiri tetap. Hasil x foto bahu kiri : spurs minimal pada aspek
superior acromion kiri
A : adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi stage I
P : Konsul Rehabilitasi Medik : MWD regio bahu kiri, TENS
bahu kiri latihan ROM bahu kiri dengan aktivitas
- Na diklofenak 50 mg/12 jam PO
- Metilprednisolon 4 mg/8 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
Kontrol III, 15 Juni 2015
S : nyeri bahu kiri mulai berkurang, gerakan terbatas
O :GCS E4M6V5 TD 130/80, VAS 2-3 Status lokalis regio
bahu kiri : nyeri tekan pada muskulus deltoideus dan
muskulus supraspinatus kiri (-), appley scracth test (+)
PERBAIKAN, keterbatasan LGS (PASIF,AKTIF) PERBAIKAN
A : adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi
stage I
P : Konsul Rehabilitasi Medik : SWD regio bahu kiri, TENS
bahu kiri latihan ROM bahu kiri dengan aktivitas
- Na diklofenak 25 mg/12 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO
Kontrol III, 15 Juni 2015
S : nyeri bahu kiri mulai berkurang, gerakan terbatas
O :GCS E4M6V5 TD 130/80, VAS 2-3 Status lokalis regio
bahu kiri : nyeri tekan pada muskulus deltoideus dan
muskulus supraspinatus kiri (-), appley scracth test (+)
PERBAIKAN, keterbatasan LGS (PASIF,AKTIF) PERBAIKAN
A : adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi
stage I
P : Konsul Rehabilitasi Medik : SWD regio bahu kiri, TENS
bahu kiri latihan ROM bahu kiri dengan aktivitas
- Na diklofenak 25 mg/12 jam PO
- Diazepam 2 mg/12 jam PO
- Ranitidine 150 mg/12 jam PO
- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO