4. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
Kerangka Dasar Penyusunan clan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK) telah
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 1 Mei 2002.
Jakarta, 1 Mei 2002
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Nur Indriantoro (alm) (1998-2000) Ketua
Istini T. Siddharta (2000-2002) Ketua
Rusdy Daryono Anggota
Osman Sitorus Anggota
Agung Nugroho Soedibyo Anggota
Sudarwan Anggota
Ramzi A. Zuhdi Anggota
Gunadi Anggota
Anis Baridwan Anggota
Ali Darwin Anggota
Jusuf M. Wibisana Anggota
Jan Hoesada Anggota
Siddharta Utama Anggota
M. Kurniawan Anggota
Gudono Anggota
5. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
DEWAN SYARIAH NASIONAL - MAJELIS ULAMA INDONESIA NATIONAL SHARIA BOARD -
INDONESIAN COUNCIL OF ULAMA
Jakarta, 4 Shafar 1423 H 17
April 2002 M
Nomor : U-118/DSN-MUI/IV/2002
Lamp. -----------
Hal : PSAK Akuntansi Perbankan Syariah Kepada Yth.:
Ketua Dewan Standar
Akuntansi Keuangan di -
Jakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera kami sampaikan semoga Saudara senantiasa sehat wal 'afiat dan
mendapat lindungan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Menunjuk surat Saudara No. 2293/DSAK/IAI/1/2002 tertanggal 17 Januari 2002
perihal tersebut di atas, maka dapat kami sampaikan bahwa secara umum Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan untuk Perbankan Syariah yang telah Saudara susun tidak
bertentangan dengan ketentuan syariah dan fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh
Dewan Syariah Nasional MUI.
Demikianlah kami sampaikan, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
BADAN PELAKSANA HARIAN
DEWAN SYARIAH NASIONAL
MAJELIS ULAMA INDONESIA
2 12 Nqlqlffl
--
IPA
KH. MA'RUF AMIN (I ICHWAN AM
6. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYA)IAN LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
The Indonesian Accounting Standards Board
Nomor : 2293/DSAK/IAI/I/2002 Jakarta, 17 Januari 2002
LampiranP : 2 berkas
: Permohonan Review PSAK Akuntansi Perbankan Syariah
Kepada yang terhormat Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Di -
Jakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sehubungan dengan telah selesainya pembahasan Draft Final Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan tentang Perbankan Syariah oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, maka kami bermaksud meminta kesediaan Dewan Syariah Nasional
untuk me-review kesesuaian Draft Final PSAK Perbankan Syariah tersebut dengan prinsip-
prinsip syariah serta memberikan covering letter yang menyatakan bahwa transaksi yang diatur
perlakuan akuntansinya di dalam PSAK tersebut telah sesuai dengan prinsip syariah. Bersama
ini pula kami lampirkan Draft Final yang terdiri dari dua set: 1. Kerangka Dasar Penyusunan
dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah; dan 2. PSAK No. 59: Akuntansi Perbankan
Syariah
Kami sangat mengharapkan jawaban dari DSN agar kami dapat segera mengesahkan Draft
tersebut untuk dapat segera ditetapkan menjadi PSAK yang akan digunakan oleh Perbankan
Syariah di Indonesia.
Demikianlah, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Istini T. Siddharta Ketua
7. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
DAFTAR ISI
Paragraf
PENDAHULUAN .............................................................................................. 01-11
01
Tujuan .......................................................................................................................
Karakteristik Bank Syari'ah ................................................................................. 02 - 10
Pemakai dan Kebutuhan Informasi ....................................................................... 11
TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN .............................................................. 12
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN .................................................................. 13
ASUMSI DASAR ................................................................................................... 14-16
Dasar Akrual ............................................................................................................ 15-16
8. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
BANK SYARIAH
PENDAHULUAN
Tujuan
1 Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi bank syariah. Apabila tidak diatur secara spesifik dalam kerangka dasar ini
maka berlakulah kerangka dasar akuntansi umum, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
Karakteristik Bank Syariah
2 Prinsip syariah Islam dalam pengelolaan harta menekankan pada keseimbangan antara
kepentingan individu dan masyarakat. Harta harus dimanfaatkan untuk hal-hal produktif
terutama kegiatan investasi yang merupakan landasan aktivitas ekonomi dalam masyarakat.
Tidak setiap orang mampu secara langsung menginvestasikan hartanya untuk menghasilkan
keuntungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu lembaga perantara yang menghubungkan
masyarakat pemilik dana dan pengusaha yang memerlukan dana (pengelola dana). Salah satu
bentuk lembaga perantara tersebut adalah bank yang kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah.
3 Bank syariah ialah bank yang berasaskan, antara lain, pada asas kemitraan,
keadilan, transparansi dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan
berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan bank syariah merupakan implementasi dari prinsip
ekonomi Islam dengan karakteristik, antara lain, sebagai berikut:
(a) pelarangan riba dalam berbagai bentuknya;
(b) tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time-value of money);
(c) konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas;
(d) tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif;
(e) tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang; dan
(f) tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad.
4 Bank syariah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syariah tidak
menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga
atas penggunaan dana dan pinjaman karena bunga merupakan riba yang
diharamkan.
1
9. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
5 Berbeda dengan bank non-syariah, bank syariah tidak membedakan secara tegas antara
sektor moneter dan sektor riil sehingga dalam kegiatan usahanya dapat melakukan
transaksi-transaksi sektor riil, seperti jual beli dan sewa menyewa.
6 Bank syariah juga dapat menjalankan kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas
jasa perbankan lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
7 Suatu transaksi sesuai dengan prinsip syariah apabila telah memenuhi seluruh
syarat berikut ini:
(a) transaksi tidak mengandung unsur kedzaliman;
(b) bukan riba;
(c) tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain;
(d) tidak ada penipuan (gharar);
(e) tidak mengandung materi-materi yang diharamkan; dan
(f) tidak mengandung unsur judi (maisyir).
8 Kegiatan bank syariah, antara lain, sebagai:
(a) manajer investasi yang mengelola investasi atas dana nasabah dengan
menggunakan akad mudharabah atau sebagai agen investasi;
(b) investor yang menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang
dipercayakan kepadanya dengan menggunakan alat investasi yang sesuai dengan prinsip
syariah dan membagi hasil yang diperoleh sesuai nisbah yang disepakati antara bank
dan pemilik dana;
(c) penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran seperti bank non-syariah sepanjang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah; dan
(d) pengemban fungsi sosial berupa pengelola dana zakat, infak, shadaqah, serta pinjaman
kebajikan (gardhul hasan) sesuai ketentuan yang berlaku..
9 Dalam penghimpunan dana, bank syariah menggunakan prinsip wadiah, mudharabah,
dan prinsip lain yang sesuai dengan syariah. Sedangkan dalam penyaluran dana, bank
syariah menggunakan:
(a) prinsip musyarakah dan atau mudharabah untuk investasi atau pembiayaan;
(b) prinsip murabahah, salam, dan atau istishna untuk jual beli;
(c) prinsip ijarah dan atau ijarah muntahiyah bittamlik untuk sewa-menyewa; atau
(d) prinsip lain yang sesuai dengan syariah.
2
10. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
10 Sesuai karakteristik maka laporan keuangan bank syariah meliputi:
(a) laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan bank syariah sebagai investor berserta hak
dan kewajibannya, yang dilaporkan dalam:
(i) laporan posisi keuangan;
(ii) laporan laba rugi;
(iii) laporan arus kas; dan
(iv) laporan perubahan ekuitas;
(b) laporan keuangan yang mencerminkan perubahan dalam investasi terikat yang
dikelola oleh bank syariah untuk kemanfaatan pihak-pihak lain
berdasarkan akad mudharabah atau agen investasi yang dilaporkan dalam laporan
perubahan dana investasi terikat; dan
(c) laporan keuangan yang mencerminkan peran bank syariah sebagai pemegang amanah dana
kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah, yang dilaporkan dalam:
(i) laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah; clan
(ii) laporan sumber dan penggunan dana gardhul hasan.
Pemakai dan Kebutuhan Informasi
11 Pemakai laporan keuangan bank syariah seperti dinyatakan dalam
kerangka dasar akuntansi umum dengan tambahan, antara lain, sebagai berikut:
(a) pemilik dana investasi yang berkepentingan akan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan investasi dengan tingkat keuntungan
yang bersaing dan aman;
(b) pembayar zakat, infak, dan shadaqah yang berkepentingan akan informasi mengenai
sumber dan penyaluran dana tersebut; dan
(c) dewan pengawas syariah yang berkepentingan dengan informasi tentang kepatuhan
pengelola bank akan prinsip syariah.
TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN
12 Tujuan akuntansi keuangan bank syariah adalah:
(a) menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban yang
berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai dengan
prinsip syariah yang berlandaskan pada konsep kejujuran, keadilan, kebajikan, dan
kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis Islami;
(b) menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai laporan untuk
pengambilan keputusan; dan
3
11. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
(c) meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan
kegiatan usaha.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
13 Tujuan laporan keuangan bank syariah pada dasarnya sama dengan tujuan laporan
keuangan yang berlaku secara umum dengan tambahan, antara lain, menyediakan:
(a) informasi kepatuhan bank terhadap prinsip syariah, serta informasi pendapatan dan
beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana pendapatan
tersebut diperoleh serta penggunaannya;
(b) informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab bank terhadap
amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang
layak, dan informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik
dan pemilik dana investasi terikat; dan
(c) informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial bank, termasuk pengelolaan dan
penyaluran zakat.
ASUMSI DASAR
14 Asumsi dasar konsep akuntansi bank syariah sama dengan asumsi dasar konsep akuntansi
keuangan secara umum yaitu konsep kelangsungan usaha (going concern) dan dasar akrual.
Pendapatan untuk tujuan penghitungan bagi hasil menggunakan dasar kas.
Dasar Akrual
15 Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar
ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta
dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan
yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi
masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi j u g a k e w a j i b a n
pe mba y a r a n k a s d i ma s a d e pa n s e r ta s u mbe r d a y a y a n g merepresentasikan
kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan menyediakan
jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
16 Penghitungan pendapatan untuk tujuan bagi hasil menggunakan dasar kas.
4