SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Definisi penyakit
• Psikosis merupakan gangguan jiwa
yang berat, atau tepatnya penyakit
jiwa, yang terjadi pada semua aspek
kepribadian.
• Bahwa penderita psikosis tidak
dapat lagi berhubungan dengan
realitas, penderita hidup dalam
dunianya sendiri.
• Psikosis tidak dirasakan
keberadaannya oleh penderita.
Penderita tidak menyadari bahwa
dirinya sakit.
PSIKOSA
Singgih D. Gunarsa W.F. Maramis Zakiah Daradjat
Psikosis Berhubungan dengan Sindroma Otak Organik
Dementia Paralytica
Psikosis yang terjadi
akibat infeksi syphilis
yang kemudian
menyebabkan kerusakan
sel-sel otak.
Psikosis alkoholik
Terjadi karena fungsi
jaringan otak terganggu
atau rusak akibat terlalu
banyak minum minuman
keras.
KLASIFIK
ASI
Psikosis b.d trauma
Psikosis yang terjadi
akibat luka atau trauma
pada kepala karena
terkena pukulan,
tertembak, kecelakaan,
dst.
Psikosis obat-obatan
Psikosis akibat obat-obat
terlarang (kokain, sabu-
sabu)
Psikosis fungsional atau psikosis non organik
Psikosis mania-
depresif (Bipolar
Disease)
Psikosis mania-depresif
merupakan kekalutan
mental yang berat, yang
berbentuk gangguan emosi
yang ekstrim, yaitu
berubah-ubahnya
kegembiraan yang
berlebihan (mania) menjadi
kesedihan yang sangat
mendalam (depresi) dan
sebaliknya dan seterusnya.
Faktor penyebab:
Aspek mania terjadi
akibat dari usaha untuk
melupakan kesedihan dan
kekecewaan hidup dalam
bentuk aktivitas-aktivitas
yang sangat berlebihan.
Sedangkan aspek
depresinya terjadi karena
adanya penyesalan yang
berlebihan.
KLASIFIK
ASI
BIPOLAR DISEASE
PSIKOSIS FUNGSIONAL
Gejala-gejala psikosis
mania:
•Euphoria,
•waham kebesaran,
hiperaktivitas,
•pikiran melayang,
•mudah beralih perhatian,
perilaku bertentangan
dengan nilai,
•tidur kurang,
•nafsu makan dan libido
meningkat,
• flight of idea,
•pemikiran atau ide tidak,
terbatas,
Gejala-gejala
depresif:
•Waham,
•kadang halusinasi
penglihatan dan
pendengaran,
•kecemasan,
•pesimis,
•hipoaktivitas,
•insomnia,
•anorexia.
Gambaran gangguan bipolar
Serangan biasanya terjadi secara mendadak
hanya dalam beberapa kasus reaksi ini
berkembang secara berangsur-angsur;
•biasanya reaksi ini berhenti dengan sendirinya
atau karena dirawat sesudah jangka waktu 6
bulan;
•reaksi ini akan terjadi berulang kali dengan
jarak diantaranya mungkin selama beberapa
tahun;
•tidak ada bukti deteriorsi intelektual atau
emosional pada pasien
•suasana hati yang berubah-ubah merupakan
satu gejala yang sangat menonjol;
•ilusi,delusi, halusinasi mungkin ada tetatpi
bukan merupakan gejala yang khas.
PSIKOSIS PARANOID
Gejala-gejala
psikosis paranoid
•Sistem waham yang
kaku, kukuh dan
sistematis,
•Pikirannya dikuasai
oleh ide-ide yang salah,
kaku, dan paksaan..
•Mudah timbul rasa
curiga
PSIKOSIS FUNGSIONAL
Faktor penyebab :
•Kebiasaan berpikir yang
salah;
•Terlalu sensitif dan
seringkali dihinggapi rasa
curiga;
•Adanya rasa percaya diri
yang berlebihan (over
confidence);
•Adanya kompensasi
terhadap kegagalan dan
kompleks inferioritas
Psikosis paranoid merupakan penyakit jiwa yang serius yang
ditandai dengan banyak delusi atau waham yang disistematisasikan
dan ide-ide yang salah yang bersifat menetap
SKIZOFRENIA
Definisi :
Skizofrenia adalah
sekelompok reaksi psikotik
yang memengaruhi
berbagai area fungsi
individu, termasuk berpikir
dan berkomunikasi,
menerima dan
menginterpretasikan
realitas, merasakan dan
menunjukkan emosi, dan
berperilaku dengan sikap
yang dapat diterima secara
sosial.
Kriteria DSM-IV:
Gangguan berlangsung
selama sedikitnya 6 bulan
dan termasuk minimal 1
bulan gejala fase aktif
yang melibatkan dua atau
lebih hal-hal berikut :
waham, halusinasi, bicara
tidak teratur, perilaku yang
sangat kacau, dan
katatonik, gejala-gejala
negatif (mis., afek datar,
alogia, atau avolusi).
PSIKOSIS FUNGSIONAL WORLD EXCLUSIVES
Skizofrenia
• Gangguan isi pikiran
(waham)
• Gangguan persepsi :
Halusinasi.
• Ilusi : Salah
menginterpretasikan stimulus
lingkungan
• Gangguan emosi
• Alogia
• Avolisi
• Asosiasi Longgar (asosiasi
derailment atau tangensial)
• Neologisme
• Bloking
• Klanging
• Ekolalia
• Konkritisasi
PSIKOSIS FUNGSIONAL WORLD EXCLUSIVES
Skizofrenia
Klasifikasi
a)Gejala positif meliputi
halusinasi, waham,
asosiasi longgar, dan
perilaku yang tidak
teratur atau aneh.
b)Gejala negatif meliputi
emosi tertahan (afek
datar), anhedonia,
avolisi, alogia, dan
menarik diri.
Tipe Skizofrenia
(Lihat Tabel)
Fase Skizofrenia
1. Fase Prodromal
•Kemunduran dalam waktu lama (6 sampai 12
tahun) Timbul gejala positif dan negatif
•Periode kebingungan pada klien dan keluarga
2. Fase aktif
•Permulaan intervensi asuhan kesehatan, khususnya
hospitalisasi
•Pengenalan pemberian obat dan modalitas
terapeutik lainnya
•Perawatan difokuskan pada rehabilitasi psikiatrik
saat klien belajar untuk hidup dengan penyakit
yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku.
3. Fase residual
•Pengalaman sehari-hari dengan penanganan gejala
•Pengurangan dan penguatan gejala
•Adaptasi
Gejala umum skizofrenia
PSIKOSIS FUNGSIONAL WORLD EXCLUSIVES
Skizofrenia
Faktor predisposisi :
1. Biologis
•Genetika
•Abnormalitas perkembangan
saraf
•Abnormalitas struktur otak
•Ketidakseimbangan
neurokimia (neurotransmiter)
2. Umur dan jenis kelamin
3. Pola asuh keluarga
Faktor presipitasi
Stresor psikososial
Stresor psikososial adalah setiap
keadaan atau peristiwa yang
menyebabkan perubahan dalam
hidup seseorang, sehingga orang
itu terpaksa mengadakan
penyesuaian diri (adaptasi) untuk
menanggulangi stesor (tekanan
mental) yang timbul. Namun tidak
semua orang mampu
menanggulangi sehingga timbul
keluhan-keluhan kejiwaan seperti
skizofrenia.
ETIOLOGI
Jenis stresor psikososial:
•Perkawinan; pertengkaran, perpisahan,
perceraian, kematian salah satu pasangan,
ketidaksetiaan
•Problem orangtua; tidak punya anak,
kebanyakan anak, kenakalan anak, anak
sakit dan hubungan yang tidak baik antara
mertua, ipar, besan, dsb.
•Hubungan interpersonal (antar pribadi);
konflik dengan kekasih, rekan kerja, antara
atasan dan bawahan.
•Pekerjaan; di PHK, perusaan bangkrut, dll.
•Lingkungan hidup; masalah perumahan,
pindah tempat tinggal, penggusuran, rawan
kriminalitas
•Keuangan; pendapatan jauh lebih rendah
dari pengeluaran, terbelit hutang, soal
warisan, dsb.
NEWS
PSIKOSA (UMUM)
• CT-Scan : menunjukkan struktur
abnormalitas otak
• PET (Positron Emission Tomography) :
mengukur aktivitas metabolik dari area
spesifik otak dan dapat menyatakan
aktivitas metabolik yang rendah dari
lobus frontal
• MRI : Memberi gambaran otak 3 dimensi
• RCBF (Regional Cerebral Blood Flow) :
memetakan aliran darah dan menyatakan
aktivitas pada daerah otak yang bervariasi
• BEAM (Brain Electrical Activity
Mapping) : menunjukkan respon
gelombang otak terhadap rangsangan
yang bervariasi disertai dengan adanya
respon yang terhambat dan menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• ASI (Addiction Severity Index) :
menentukan masalah-masalah
ketergantungan (ketergantungan zat), yang
mungkin dikaitkan dengan penyakit
mental, dan mengindikasikan area
pengobatan yang diperlukan
• Skrining obat (termasuk alcohol):
mengidentifikasi jenis obat yang digunakan
• Uji psikologis (misalnya MMPI):
menyatakan kerusakan pada satu area atau
lebih.
Catatan : tipe paranoid biasanya menunjukkan
sedikit atau tidak adanya kerusakan
PSIKOTIK AKUT
1. Informasi yang perlu untuk pasien dan
keluarga
2. Menjaga keamanan pasien dan individu
yang merawatnya:
• Keluarga atau teman harus mendampingi pasien
• Kebutuhan dasar pasien terpenuhi (misalnya,
makan, minum, eliminasi dan kebersihan)
• Hati-hati agar pasien tidak mengalami cedera
3. Konseling pasien dan keluarga
• Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang
berkaitan dengan pengobatan psikiatrik antara
lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab
keluarga dalam pengobatan pasien
• Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi
stress dan kontak dengan stresor
• Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-
hari setelah gejala memba
4. Pengobatan
A. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala
psikotik.
•Haloperidol 1-5 mg PO, 1 sampai 3 kali sehari
•Chlorpromazine 25 mg, 1 sampai 3 kali sehari,
tingkatkan secara bertahap.
Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk
mengurangi efek samping
B. Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama
dengan neuroleptika untuk mengendalikan agitasi
akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali
sehari).
C. Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-
kurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang.
D. Monitoring penggunaan antipsikosis pada klien.
E. Pemberian obat dilakukan dengan kolaborasi
dokter
5. Rujukan
• Kasus baru gangguan psikotik
• Kasus dengan efek samping motorik yang berat
atau timbulnya demam, kekakuan, hipertensi,
hentikan obat antipsikotik lalu rujuk
PENATALAKSANAAN
PSIKOTIK KRONIK
1. Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga
2. Konseling pasien dan keluarga
• Pengobatan dan dukungan keluarga terhadap pasien
• Membantu pasien untuk berfungsi pada taraf yang optimal
dalam pekerjaan dan kegiatan sehari-hari
• Kurangi stress dan kontak dengan stres
4. Rujukan
• Semua kasus baru dengan gangguan
psikotik
• Depresi atau mania dengan gejala
psikotik.
• Perlu kepastian diagnosis dan terapi
yang paling sesuai pada kasus kronis
• Keluarga merasakan terbebani dengan
kondisi pasien dan memerlukan
konsultasi dengan pelayanan
masyarakat yang sesuai
• Pertimbangkan konsultasi untuk kasus
dengan efek samping motorik yang
berat
3. Pengobatan
A. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik.
• Haloperidol 2-5 mg; 1 – 3 kali sehari
• Chlorpromazine 100-200 mg ; 1 – 3 kali sehari
Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek
samping
B. Obat anti psikotik diberikan sekurang-kurangnya 3 bulan
sesudah episode pertama penyakitnya dan lebih lama sesudah
episode berikutnya
C. Obat antipsikotik mempunyai efek jangka panjang yang
disuntikkan jika pasien gagal untuk minum obat oral
D. Berikan terapi untuk mengatasi efek samping yang mungkin
timbul
PENATALAKSANAAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Gangguan proses pikir
2. Gangguan persepsi dan sensori : penglihatan,
pendengaran
3. Hambatan komunikasi verbal
4. Ketidakefektifan koping individu
5. Ansietas
6. Harga diri rendah kronis
7. Isolasi sosial
8. Disfungsi seksual
9. Resiko membahayakan diri/orang lain
10. Defisit perawatan diri
KLIEN PENDERITA PSIKOSAKLIEN PENDERITA GANGGUAN JIWA PSIKOSA

Contenu connexe

Tendances

infeksi sistem saraf pusat
infeksi sistem saraf pusatinfeksi sistem saraf pusat
infeksi sistem saraf pusat
Elissa Lisencia
 
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerPEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
SofiaNofianti
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
aauyahilda
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
cokordawahyu
 

Tendances (20)

Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
infeksi sistem saraf pusat
infeksi sistem saraf pusatinfeksi sistem saraf pusat
infeksi sistem saraf pusat
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
 
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel DarahLeukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
 
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerPEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
 
Neuropati perifer non diabetik
Neuropati perifer non diabetikNeuropati perifer non diabetik
Neuropati perifer non diabetik
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
 
Studi kasus parkinson disease
Studi kasus parkinson diseaseStudi kasus parkinson disease
Studi kasus parkinson disease
 

En vedette

Persepsi, halusinasi, imajinasi
Persepsi, halusinasi, imajinasiPersepsi, halusinasi, imajinasi
Persepsi, halusinasi, imajinasi
Ratih Aini
 
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbanganAnatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
widiganteng
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwa
dadadony
 

En vedette (20)

Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiStandar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
 
Persepsi, halusinasi, imajinasi
Persepsi, halusinasi, imajinasiPersepsi, halusinasi, imajinasi
Persepsi, halusinasi, imajinasi
 
Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatri
 
Noise Module 3 - Overview- industrial noise control
Noise   Module 3 - Overview- industrial noise controlNoise   Module 3 - Overview- industrial noise control
Noise Module 3 - Overview- industrial noise control
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
 
Psikosis
PsikosisPsikosis
Psikosis
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_SkizofreniaPsikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_Skizofrenia
 
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IV
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IVSEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IV
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IV
 
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbanganAnatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
 
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwa
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Noise Module 4 - Noise control regulations
Noise   Module 4 - Noise control regulationsNoise   Module 4 - Noise control regulations
Noise Module 4 - Noise control regulations
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 

Similaire à Psikosafix.pptx

Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
kocankocan
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
Yeni Anggraini
 
Konteks Biopsikososiokultural
Konteks BiopsikososiokulturalKonteks Biopsikososiokultural
Konteks Biopsikososiokultural
Uti Tia
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
Joni Iswanto
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofrenia
Joni Iswanto
 
Slide depresi bag puji
Slide depresi bag pujiSlide depresi bag puji
Slide depresi bag puji
Agung Yihuu
 

Similaire à Psikosafix.pptx (20)

Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptxGAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
 
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptxParadigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
 
Schizopherenia -skizofrenia
Schizopherenia  -skizofreniaSchizopherenia  -skizofrenia
Schizopherenia -skizofrenia
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Psikologi klinis 2 pertemuan 2Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Psikologi klinis 2 pertemuan 2
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
 
Konteks Biopsikososiokultural
Konteks BiopsikososiokulturalKonteks Biopsikososiokultural
Konteks Biopsikososiokultural
 
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxPPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
 
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifGangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofrenia
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptxSKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
 
Gg-Bipolar-Fix-Dr-Badriah.pptx
Gg-Bipolar-Fix-Dr-Badriah.pptxGg-Bipolar-Fix-Dr-Badriah.pptx
Gg-Bipolar-Fix-Dr-Badriah.pptx
 
5. NAPZA.ppt
5. NAPZA.ppt5. NAPZA.ppt
5. NAPZA.ppt
 
Slide depresi bag puji
Slide depresi bag pujiSlide depresi bag puji
Slide depresi bag puji
 
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptx
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptxBAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptx
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptx
 

Dernier

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 

Dernier (17)

Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 

Psikosafix.pptx

  • 1. Definisi penyakit • Psikosis merupakan gangguan jiwa yang berat, atau tepatnya penyakit jiwa, yang terjadi pada semua aspek kepribadian. • Bahwa penderita psikosis tidak dapat lagi berhubungan dengan realitas, penderita hidup dalam dunianya sendiri. • Psikosis tidak dirasakan keberadaannya oleh penderita. Penderita tidak menyadari bahwa dirinya sakit. PSIKOSA Singgih D. Gunarsa W.F. Maramis Zakiah Daradjat
  • 2. Psikosis Berhubungan dengan Sindroma Otak Organik Dementia Paralytica Psikosis yang terjadi akibat infeksi syphilis yang kemudian menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Psikosis alkoholik Terjadi karena fungsi jaringan otak terganggu atau rusak akibat terlalu banyak minum minuman keras. KLASIFIK ASI Psikosis b.d trauma Psikosis yang terjadi akibat luka atau trauma pada kepala karena terkena pukulan, tertembak, kecelakaan, dst. Psikosis obat-obatan Psikosis akibat obat-obat terlarang (kokain, sabu- sabu)
  • 3. Psikosis fungsional atau psikosis non organik Psikosis mania- depresif (Bipolar Disease) Psikosis mania-depresif merupakan kekalutan mental yang berat, yang berbentuk gangguan emosi yang ekstrim, yaitu berubah-ubahnya kegembiraan yang berlebihan (mania) menjadi kesedihan yang sangat mendalam (depresi) dan sebaliknya dan seterusnya. Faktor penyebab: Aspek mania terjadi akibat dari usaha untuk melupakan kesedihan dan kekecewaan hidup dalam bentuk aktivitas-aktivitas yang sangat berlebihan. Sedangkan aspek depresinya terjadi karena adanya penyesalan yang berlebihan. KLASIFIK ASI
  • 4. BIPOLAR DISEASE PSIKOSIS FUNGSIONAL Gejala-gejala psikosis mania: •Euphoria, •waham kebesaran, hiperaktivitas, •pikiran melayang, •mudah beralih perhatian, perilaku bertentangan dengan nilai, •tidur kurang, •nafsu makan dan libido meningkat, • flight of idea, •pemikiran atau ide tidak, terbatas, Gejala-gejala depresif: •Waham, •kadang halusinasi penglihatan dan pendengaran, •kecemasan, •pesimis, •hipoaktivitas, •insomnia, •anorexia. Gambaran gangguan bipolar Serangan biasanya terjadi secara mendadak hanya dalam beberapa kasus reaksi ini berkembang secara berangsur-angsur; •biasanya reaksi ini berhenti dengan sendirinya atau karena dirawat sesudah jangka waktu 6 bulan; •reaksi ini akan terjadi berulang kali dengan jarak diantaranya mungkin selama beberapa tahun; •tidak ada bukti deteriorsi intelektual atau emosional pada pasien •suasana hati yang berubah-ubah merupakan satu gejala yang sangat menonjol; •ilusi,delusi, halusinasi mungkin ada tetatpi bukan merupakan gejala yang khas.
  • 5. PSIKOSIS PARANOID Gejala-gejala psikosis paranoid •Sistem waham yang kaku, kukuh dan sistematis, •Pikirannya dikuasai oleh ide-ide yang salah, kaku, dan paksaan.. •Mudah timbul rasa curiga PSIKOSIS FUNGSIONAL Faktor penyebab : •Kebiasaan berpikir yang salah; •Terlalu sensitif dan seringkali dihinggapi rasa curiga; •Adanya rasa percaya diri yang berlebihan (over confidence); •Adanya kompensasi terhadap kegagalan dan kompleks inferioritas Psikosis paranoid merupakan penyakit jiwa yang serius yang ditandai dengan banyak delusi atau waham yang disistematisasikan dan ide-ide yang salah yang bersifat menetap
  • 6. SKIZOFRENIA Definisi : Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang memengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk berpikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan realitas, merasakan dan menunjukkan emosi, dan berperilaku dengan sikap yang dapat diterima secara sosial. Kriteria DSM-IV: Gangguan berlangsung selama sedikitnya 6 bulan dan termasuk minimal 1 bulan gejala fase aktif yang melibatkan dua atau lebih hal-hal berikut : waham, halusinasi, bicara tidak teratur, perilaku yang sangat kacau, dan katatonik, gejala-gejala negatif (mis., afek datar, alogia, atau avolusi). PSIKOSIS FUNGSIONAL WORLD EXCLUSIVES Skizofrenia
  • 7. • Gangguan isi pikiran (waham) • Gangguan persepsi : Halusinasi. • Ilusi : Salah menginterpretasikan stimulus lingkungan • Gangguan emosi • Alogia • Avolisi • Asosiasi Longgar (asosiasi derailment atau tangensial) • Neologisme • Bloking • Klanging • Ekolalia • Konkritisasi PSIKOSIS FUNGSIONAL WORLD EXCLUSIVES Skizofrenia Klasifikasi a)Gejala positif meliputi halusinasi, waham, asosiasi longgar, dan perilaku yang tidak teratur atau aneh. b)Gejala negatif meliputi emosi tertahan (afek datar), anhedonia, avolisi, alogia, dan menarik diri. Tipe Skizofrenia (Lihat Tabel) Fase Skizofrenia 1. Fase Prodromal •Kemunduran dalam waktu lama (6 sampai 12 tahun) Timbul gejala positif dan negatif •Periode kebingungan pada klien dan keluarga 2. Fase aktif •Permulaan intervensi asuhan kesehatan, khususnya hospitalisasi •Pengenalan pemberian obat dan modalitas terapeutik lainnya •Perawatan difokuskan pada rehabilitasi psikiatrik saat klien belajar untuk hidup dengan penyakit yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku. 3. Fase residual •Pengalaman sehari-hari dengan penanganan gejala •Pengurangan dan penguatan gejala •Adaptasi Gejala umum skizofrenia
  • 8. PSIKOSIS FUNGSIONAL WORLD EXCLUSIVES Skizofrenia Faktor predisposisi : 1. Biologis •Genetika •Abnormalitas perkembangan saraf •Abnormalitas struktur otak •Ketidakseimbangan neurokimia (neurotransmiter) 2. Umur dan jenis kelamin 3. Pola asuh keluarga Faktor presipitasi Stresor psikososial Stresor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam hidup seseorang, sehingga orang itu terpaksa mengadakan penyesuaian diri (adaptasi) untuk menanggulangi stesor (tekanan mental) yang timbul. Namun tidak semua orang mampu menanggulangi sehingga timbul keluhan-keluhan kejiwaan seperti skizofrenia. ETIOLOGI Jenis stresor psikososial: •Perkawinan; pertengkaran, perpisahan, perceraian, kematian salah satu pasangan, ketidaksetiaan •Problem orangtua; tidak punya anak, kebanyakan anak, kenakalan anak, anak sakit dan hubungan yang tidak baik antara mertua, ipar, besan, dsb. •Hubungan interpersonal (antar pribadi); konflik dengan kekasih, rekan kerja, antara atasan dan bawahan. •Pekerjaan; di PHK, perusaan bangkrut, dll. •Lingkungan hidup; masalah perumahan, pindah tempat tinggal, penggusuran, rawan kriminalitas •Keuangan; pendapatan jauh lebih rendah dari pengeluaran, terbelit hutang, soal warisan, dsb.
  • 9. NEWS PSIKOSA (UMUM) • CT-Scan : menunjukkan struktur abnormalitas otak • PET (Positron Emission Tomography) : mengukur aktivitas metabolik dari area spesifik otak dan dapat menyatakan aktivitas metabolik yang rendah dari lobus frontal • MRI : Memberi gambaran otak 3 dimensi • RCBF (Regional Cerebral Blood Flow) : memetakan aliran darah dan menyatakan aktivitas pada daerah otak yang bervariasi • BEAM (Brain Electrical Activity Mapping) : menunjukkan respon gelombang otak terhadap rangsangan yang bervariasi disertai dengan adanya respon yang terhambat dan menurun PEMERIKSAAN PENUNJANG • ASI (Addiction Severity Index) : menentukan masalah-masalah ketergantungan (ketergantungan zat), yang mungkin dikaitkan dengan penyakit mental, dan mengindikasikan area pengobatan yang diperlukan • Skrining obat (termasuk alcohol): mengidentifikasi jenis obat yang digunakan • Uji psikologis (misalnya MMPI): menyatakan kerusakan pada satu area atau lebih. Catatan : tipe paranoid biasanya menunjukkan sedikit atau tidak adanya kerusakan
  • 10. PSIKOTIK AKUT 1. Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga 2. Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya: • Keluarga atau teman harus mendampingi pasien • Kebutuhan dasar pasien terpenuhi (misalnya, makan, minum, eliminasi dan kebersihan) • Hati-hati agar pasien tidak mengalami cedera 3. Konseling pasien dan keluarga • Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam pengobatan pasien • Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stresor • Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari- hari setelah gejala memba 4. Pengobatan A. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik. •Haloperidol 1-5 mg PO, 1 sampai 3 kali sehari •Chlorpromazine 25 mg, 1 sampai 3 kali sehari, tingkatkan secara bertahap. Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping B. Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari). C. Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang- kurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang. D. Monitoring penggunaan antipsikosis pada klien. E. Pemberian obat dilakukan dengan kolaborasi dokter 5. Rujukan • Kasus baru gangguan psikotik • Kasus dengan efek samping motorik yang berat atau timbulnya demam, kekakuan, hipertensi, hentikan obat antipsikotik lalu rujuk PENATALAKSANAAN
  • 11. PSIKOTIK KRONIK 1. Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga 2. Konseling pasien dan keluarga • Pengobatan dan dukungan keluarga terhadap pasien • Membantu pasien untuk berfungsi pada taraf yang optimal dalam pekerjaan dan kegiatan sehari-hari • Kurangi stress dan kontak dengan stres 4. Rujukan • Semua kasus baru dengan gangguan psikotik • Depresi atau mania dengan gejala psikotik. • Perlu kepastian diagnosis dan terapi yang paling sesuai pada kasus kronis • Keluarga merasakan terbebani dengan kondisi pasien dan memerlukan konsultasi dengan pelayanan masyarakat yang sesuai • Pertimbangkan konsultasi untuk kasus dengan efek samping motorik yang berat 3. Pengobatan A. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik. • Haloperidol 2-5 mg; 1 – 3 kali sehari • Chlorpromazine 100-200 mg ; 1 – 3 kali sehari Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping B. Obat anti psikotik diberikan sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah episode pertama penyakitnya dan lebih lama sesudah episode berikutnya C. Obat antipsikotik mempunyai efek jangka panjang yang disuntikkan jika pasien gagal untuk minum obat oral D. Berikan terapi untuk mengatasi efek samping yang mungkin timbul PENATALAKSANAAN
  • 12. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan proses pikir 2. Gangguan persepsi dan sensori : penglihatan, pendengaran 3. Hambatan komunikasi verbal 4. Ketidakefektifan koping individu 5. Ansietas 6. Harga diri rendah kronis 7. Isolasi sosial 8. Disfungsi seksual 9. Resiko membahayakan diri/orang lain 10. Defisit perawatan diri KLIEN PENDERITA PSIKOSAKLIEN PENDERITA GANGGUAN JIWA PSIKOSA