SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
Télécharger pour lire hors ligne
RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK
GRANUL KAPASITAS 15 KG/JAM
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Akhir Studi
Dan Memperoleh Sebutan Ahli Madya
Amin Rahman
Bodhi Febrianto
Crysta Aditya R.
Hendy Tryas Y.
Pembimbing 1
Dra. S. Setyowati Rahayu, M.Si.
NIP. 19551006.198403.2.001
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
MAKALAH ILMIAH
RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK
GRANUL KAPASITAS 15 KG/JAM
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Akhir Studi
Dan Memperoleh Sebutan Ahli Madya
Progam Studi Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Oleh :
Amin Rahman : NIM.3.21.09.2.03
Bodhi Febrianto : NIM 3.21.09.2.06
Crysta Aditya R. : NIM 3.21.09.2.07
Hendy Tryas Y. : NIM 3.21.09.2.11
Pembimbing 2
Dra. S. Setyowati Rahayu, M.Si. Drs. Amrul
19551006.198403.2.001 NIP. 19590421.198703.1.001
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2012
RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK
Pembimbing 2
19590421.198703.1.001
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL
KAPASITAS 15 KG/JAM
Amin Rahman, Bodhi Febrianto, Crysta Aditya R., Hendy Tryas Y.1)
S.Setyowati Rahayu, Amrul2)
1) Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
2) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Email : aminrahman080591@gmail.com, crystaadityarachman@yahoo.com
ABSTRACT
Organic fertilizer granule machine is a machine used to make granule fertilizer for making easy of saving
organic fertilizer and further will be efficient in use. The process of this organic fertilizer will be begun with
manure as an organic fertilizer which has been dried and soften. Manure which has been soften will be sharpen
as form of granule by pan granulator machine. Pan granulator is made by a calculation of power of motor,
calculation of shaft, calculation of belt, adjustment of belt, and speed of spinning of pan granulator. This
machine has 1300 [mm] x 900 [mm] x 1500 [mm] in dimension which is suitable for farmers in small industry.
120 kg for eight each day and the desired result of granule is 3[mm], 4 [mm], and 5 [mm]
Keywords: organic fertilizer granules, pan granulator
ABSTRAK
Mesin pembuat pupuk organik granul ini merupakan mesin yang digunakan untuk membuat pupuk berbentuk
butiran granul guna mempermudah penyimpanan pupuk dan nantinya akan lebih effisien dalam penggunaannya.
Proses pembuatan pupuk organik granul diawali dengan pupuk kandang sebagai bahan pupuk organik yang
sudah dikeringkan kemudian dihaluskan. Pupuk kandang yang sudah dihaluskan kemudian dibentuk menjadi
butiran granul dengan alat pan granulator. Pupuk kandang yang sudah menjadi butiran granul kemudian
dikeringkan. Mesin pan granulator ini dibuat dengan menggunakan perhitungan daya motor, perhitungan poros,
perhitungan sabuk, pengaturan sudut, dan kecepatan putar pan granulator. Mesin ini memiliki dimensi 1300
[mm] x 900 [mm] x 1500 [mm] yang cocok untuk kelompok tani yang merupakan industri kecil. Mesin ini
mampu mengranulkan pupuk 15 [kg/jam] dengan kapasitas produksi setiap hari 120 kg untuk 8 jam kerja perhari
dan ukuran hasil pengranulan 3 [mm], 4 [mm], dan 5 [mm].
Kata kunci : pupuk organik, granul, pan granulator
Pendahuluan
Penggunaan pupuk kimia berlebihan secara
terus-menerus yang dianggap mampu
meningkatkan kesuburan tanah oleh para
petani selama ini justru malah menjadi
penyebab menurunnya kualitas tanah. Seperti
tanah menjadi keras dan keseimbangan unsur
hara yang terkandung dalam tanah ikut
terganggu. Seperti pada kasus di beberapa
daerah di Indonesia, lahan pertanian
mengalami kejenuhan fosfat dan kalium
karena penggunaan pupuk NPK yang
berlebihan dan tidak seimbang.
Cara yang paling efektif untuk
memperbaikinya adalah mengembalikan
bahan organik dalam bentuk pupuk organik
ke lahan pertanian. Untuk memberi
kemudahan bagi petani dalam melakukan
pemupukan, maka pupuk organik yang
diberikan ke lahan pertanian dibuat dalam
bentuk pupuk organik granul. Di daerah
Temanggung tepatnya di Desa Kebon
Wonokerso, Kecamatan Tembarak kelompok
petani disana mulai memahami efek dari
pupuk kimia. Sehingga para petani beralih
menggunakan pupuk organik, tetapi saat ini
para petani masih memakai pupuk organik
curah yang cara penyimpanannya dan
pemakaiannya masih kurang effisien. Dalam
1 hektar membutuhkan ±2000 [kg] pupuk
curah.
Mesin granul yang ada di pasaran,
mempunyai dimensi yang besar dengan
tinggi keseluruhan 5 [m], panjang 4 [m],
lebar 3 [m], dengan menggunakan energi
listrik, kapasitas yang dihasilkan 600
[kg/jam], hasil granul yang di dapat dengan
ukuran 3 [mm],4 [mm],6 [mm]. Karena
ukuran mesin granul di pasaran yang besar
dan membutuhkan banyak tempat. Oleh
karena itu, kami dari tim peneliti akan
membantu kelompok petani Lohjinawi II di
desa Kebon Wonokerso, kecamatan
Tembarak Temanggung untuk membuat alat
pembuat pupuk organik granul. Kebaharuan
dari mesin yang ada di pasaran adalah adanya
pengaturan sudut, tidak membutuhkan
banyak tempat dengan dimensi tinggi
keseluruhan 1,5 [m], panjang 1,2 [m] , lebar
0,9 [m] , berkapasitas 15 [kg/jam], hasil
granul 3 [mm], 4 [mm], 5 [mm].
Nantinya alat ini akan membantu petani
membuat pupuk organik dalam bentuk
granul. Alat pembuat pupuk organik granul
ini bisa menjadi inspirasi oleh para petani
lain untuk meningkatkan hasil pertanian
mereka.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
menemukan adanya beberapa permasalahan
yang terjadi yaitu pemakaian pupuk yang
tidak effisien karena petani masih
menggunakan pupuk dalam bentuk curah,
belum adanya mesin pembuat pupuk organik
granul dikalangan petani desa Kebon
Wonokerso Tembarak Temanggung, mesin
yang ada di pasaran mempunyai dimensi
yang besar dengan tinggi keseluruhan 5 [m],
panjang 4 [m], lebar 3 [m], membutuhkan
daya yang besar sehingga tidak dapat di
operasikan di pedesaan dengan kemampuan
daya yang kecil.
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini
adalah membuat rancang bangun mesin
pembuat pupuk organik granul dengan
kapasitas 15 [kg/jam], yang mempunyai
dimensi tinggi keseluruhan mesin 1,5 [m] ,
panjang 1,2 [m] dan lebar 0,9 [m]. Untuk
dimensi dari pan granulator sendiri
berdiameter 1 [m] dengan tinggi pan 0,15
[m], kecepatan putar 15 [rpm], menggunakan
motor listrik sebagai penggerak utamanya.
Metode Penelitian
Berawal dari kebiasaan para petani yang
masih menggunakan pupuk dalam bentuk
curah yang penggunaannya tidak effisien
maka diperlukan alternatif lain dalam
pemakaian pupuk yaitu dengan cara
mengubah pupuk berbentuk curah menjadi
pupuk berbetuk granul, untuk mengubah
pupuk curah menjadi granul maka diperlukan
juga alat untuk mebuat granul. Dipasaran
sudah banyak alat untuk membuat granul
namun dengan pertimbangan – pertimbangan
yang ada setelah melakukan observasi
dilapangan, alat yang dibutuhkan didaerah
tersebut adalah alat yang mempunyai dimensi
sesuai dengan keadaan rumah disana, daya
yang dibutuhkan untuk pengoperasian alat
tersebut serta kemudahan pengoperasiaan
alat. Oleh karena itu diperlukan langkah-
langkah dalam perancangan pembuatan
mesin tersebut. Langkah pertama dalam
rancang bangun mesin pembuat pupuk
organik granul adalah meninjau masalah dari
mesin yang ada dipabrik yang tidak sesuai
dengan petani. Langkah ini dilakukan untuk
mencari informasi tentang permasalahan
yang muncul, dari masalah tersebut nantinya
dijadikan sebagai dasar untuk membuat
perencanaan mesin pembuat pupuk organik
granul, Langkah kedua adalah pembuatan
dan perakitan alat. Metode ini meliputi
pembuatan komponen-komponen mesin dan
merakitnya menjadi sebuah mesin rancangan
yang diinginkan, Langkah ketiga adalah,
pengujian mesin. Langkah ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan secara
fungsional maupun operasional perancangan
dan pembuatan mesin pembuat pupuk
organik granul. Apabila masih ada
kekurangan maka mesin dapat diperbaiki dan
disempurnakan kembali sehingga tujuan
pembuatan mesin ini dapat tercapai, Langkah
keempat adalah evaluasi dan revisi. Setelah
alat selesai diuji maka harus diperbaiki
kekurangannya sehingga menjadi alat yang
lebih sempurna. Untuk mempermudah dalam
melakukan perancangan mesin pembuat
pupuk organik granul ini diperlukan diagram
alir (flowchart) yang akan memperjelas
jalannya aktivitas perancangan. Di bawah ini
flowchart metode perancangan.
Bagian-bagian mesin pupuk organik granul,
Langkah kerja mesin pembuat pupuk organik
granul yaitu dengan memasukkan pupuk
kandang ke dalam piringan granulator.
Pengisian pupuk ke dalam piringan
granulator dilakukan secara bertahap dengan
menggunakan sekop atau menumpahkannya
dari dalam karung. Sebaiknya, proses ini
dilakukan dalam keadaan piringan berotasi
sehingga pupuk dapat langsung bergerak
mengikuti perputaran piringan. Selama
proses granulasi berlangsung, semprotkan
air. Sebaiknya, penyemprotan dilakukan
secara merata dan sedikit demi sedikit agar
pupuk tidak menggumpal. Pupuk yang saling
merekat akan berputar mengikuti gerakan
piringan. Gerakan perputaran ini akan
menyebabkan terbentuknya butiran-butiran
granul yang semakin besar. Karena itu, perlu
dilakukan pengadukan untuk mencegah
terbentuknya butiran berukuran lebih dari 5
[mm] yang terakumulasi di bagian bawah
piringan. Pengadukan juga berfungsi untuk
mencegah terbentuknya kerak pada dinding
piringan.
Hasil dan Pembahasan
Pengujian dilakukan dengan berat bahan
yang dimasukkan 1 [kg] untuk semua
pengujian dan menggunakan jumlah air yang
sama. Hasil granul dilihat dengan cara
manual. Hasil penilaian ukuran granul
diamati oleh 4 orang. Pengujian dilakukan 3
kali, dengan sudut dan waktu yang berbeda.
Pengujian 2 dan 3 posisi sprayer dirubah
lebih menjorok kedalam. Pengujian 1,
dengan sudut 30° waktu 3 menit hasil yang
didapat awal bahan mulai terbentuk butiran
granul, sudut 30° waktu 4 menit hasil yang
didapat sisa bahan yang belum terbentuk
50%, sudut 30° waktu 6 menit hasil yang
didapat keseluruhan bahan terbentuk granul
ukuran rata-rata dengan sudut 30° 2 [mm], 3
[mm] terdapat gumpalan besar. Sudut 35°
waktu 3 menit hasil yang didapat awal bahan
mulai terbentuk butiran granul, sudut 35°
waktu 4 menit hasil yang didapat sisa bahan
yang belum terbentuk 50%, sudut 35° waktu
5 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan
terbentuk granul ukuran rata-rata dengan
sudut 35° 3 [mm], 4 [mm] masih terdapat
gumpalan. Sudut 40° waktu 3 menit hasil
yang didapat awal bahan mulai terbentuk
butiran granul, sudut 40° waktu 6 menit hasil
yang didapat sisa bahan yang belum
terbentuk 50%, sudut 40° waktu 9 menit hasil
yang didapat keseluruhan bahan terbentuk
granul ukuran rata-rata dengan sudut 40° 4
[mm], 5 [mm], 6[mm] tidak terdapat
gumpalan. Sudut 45° waktu 3 menit hasil
yang didapat awal bahan mulai terbentuk
butiran granul, sudut 45° waktu 4 menit hasil
yang didapat sisa bahan yang belum
terbentuk 50%, sudut 45° waktu 5 menit hasil
yang didapat keseluruhan bahan terbentuk
granul ukuran rata-rata dengan sudut 45° 4
[mm], 5 [mm], 6[mm] tidak terdapat
gumpalan. Pengujian 2, dengan sudut 30°
waktu 3 menit hasil yang didapat awal bahan
mulai terbentuk butiran granul, sudut 30°
waktu 6 menit hasil yang didapat sisa bahan
yang belum terbentuk 50%, sudut 30° waktu
9 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan
terbentuk granul ukuran rata-rata dengan
sudut 30° 5 [mm] sampai 14 [mm] terdapat
gumpalan besar. Sudut 35° waktu 3 menit
hasil yang didapat awal bahan mulai
terbentuk butiran granul, sudut 35° waktu 5
menit hasil yang didapat sisa bahan yang
belum terbentuk 50%, sudut 35° waktu 7
menit hasil yang didapat keseluruhan bahan
terbentuk granul ukuran rata-rata dengan
sudut 35° 4 [mm] sampai 10 [mm] masih
terdapat gumpalan. Sudut 40° waktu 2 menit
hasil yang didapat awal bahan mulai
terbentuk butiran granul, sudut 40° waktu 3
menit hasil yang didapat sisa bahan yang
belum terbentuk 50%, sudut 40° waktu 4
menit hasil yang didapat keseluruhan bahan
terbentuk granul ukuran rata-rata dengan
sudut 40° 4 [mm] sampai 8 [mm] tidak
terdapat gumpalan. Sudut 45° waktu 2 menit
hasil yang didapat awal bahan mulai
terbentuk butiran granul, sudut 45° waktu 3
menit hasil yang didapat sisa bahan yang
belum terbentuk 50%, sudut 45° waktu 4
menit hasil yang didapat keseluruhan bahan
terbentuk granul ukuran rata-rata dengan
sudut 45° 3 [mm] sampai 6 [mm] tidak
terdapat gumpalan. Pengujian 3, dengan
sudut 30° waktu 3 menit hasil yang didapat
awal bahan mulai terbentuk butiran granul,
sudut 30° waktu 6 menit hasil yang didapat
sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut
30° waktu 9 menit hasil yang didapat
keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran
rata-rata dengan sudut 30° 5 [mm] sampai 12
[mm] terdapat gumpalan besar. Sudut 35°
waktu 3 menit hasil yang didapat awal bahan
mulai terbentuk butiran granul, sudut 35°
waktu 4 menit hasil yang didapat sisa bahan
yang belum terbentuk 50%, sudut 35° waktu
6 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan
terbentuk granul ukuran rata-rata dengan
sudut 35° 4 [mm] sampai 10 [mm] masih
terdapat gumpalan. Sudut 40° waktu 2 menit
hasil yang didapat awal bahan mulai
terbentuk butiran granul, sudut 40° waktu 3
menit hasil yang didapat sisa bahan yang
belum terbentuk 50%, sudut 40° waktu 4
menit hasil yang didapat keseluruhan bahan
terbentuk granul ukuran rata-rata dengan
sudut 40° 4 [mm] sampai 8 [mm] tidak
terdapat gumpalan. Kesimpulan yang didapat
gumpalan merupakan hasil granul yang tidak
diinginkan dengan diameter > 20 [mm].
Dengan kecepatan putar pan 15,5 [rpm] dan
jumlah air yang sama, waktu pembentukan
granul dipengaruhi oleh sudut kemiringan
pan. Posisi tetesan air merupakan penentu
hasil granul dengan diameter yang
diinginkan.
Dalam 1 jam proses penggranulan dapat
menghasilkan pupuk organik granul 15[kg]
dengan ukuran rata-rata 5 [mm] dengan
kemiringan sudut 45°.
Kesimpulan
Mesin Pembuat Pupuk Organik Granul
mempuyai spesifikasi panjang 1200 [mm],
lebar 1000 [mm], tinggi 1500 [mm],
kapasitas 15 [Kg/jam], untuk mencapai hasil
granul ukuran rata-rata 5 [mm] digunakan
sudut kemiringan pan 45°, putaran pan 15
[rpm], adanya alat ini diharapkan membantu
petani untuk membuat pupuk organik dalam
bentuk granul.
Daftar Pustaka
Harjanto, Eddy. (2007). Manajemen Operasi.
Edisi Kesebelas, Jakarta: PT
Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Khurmi R.S., J.K. Gupta. 2005. Machine
Design. New Delhi : Eurasia
Publishing House (PVT).
Sato, G. Takeshi dan N. Sugiarto H.2000.
Menggambar Mesin .Jakarta: PT.
Pradnya Paramita.
Shigley, Joseph E dan Larry D. Mitchell.
1999. Perencanaan Teknik Mesin
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sularso,Kiyokatsu Suga. 2008. Dasar
Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin. Jakarta : PT.Pradnya Paramita.
Wahyono,Sri,dkk 2007. Membuat Pupuk
Organik Granul dari Aneka Limbah.
Jakarta:AgroMedia Pustaka.
http://isroi.wordpress.com/2008/02/21/memb
uat-pupuk-organik-granul/ [diakses 1
November 2011]
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk [diakses 1
November 2011]

Contenu connexe

Tendances

Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakatContoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Zakiyul Mu'min
 
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaMembuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Septian Muna Barakati
 
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGMAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
Firdika Arini
 
Tugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design researchTugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design research
06091008010
 

Tendances (20)

Antibiotik Penicilin
Antibiotik PenicilinAntibiotik Penicilin
Antibiotik Penicilin
 
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakatContoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
 
Wirausaha pengolahan makanan fungsional
Wirausaha pengolahan makanan fungsionalWirausaha pengolahan makanan fungsional
Wirausaha pengolahan makanan fungsional
 
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaMembuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
 
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGMAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
 
Proposal Usaha Barang Daur Ulang
Proposal Usaha Barang Daur UlangProposal Usaha Barang Daur Ulang
Proposal Usaha Barang Daur Ulang
 
LAPORAN BEST PRACTICE AISYAH FIX.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE AISYAH FIX.pdfLAPORAN BEST PRACTICE AISYAH FIX.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE AISYAH FIX.pdf
 
PPT MAT KLP 6.pptx
PPT MAT KLP 6.pptxPPT MAT KLP 6.pptx
PPT MAT KLP 6.pptx
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
 
Contoh Soal Pemecahan Masalah
Contoh Soal Pemecahan MasalahContoh Soal Pemecahan Masalah
Contoh Soal Pemecahan Masalah
 
Power point skripsi
Power point skripsiPower point skripsi
Power point skripsi
 
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia DiniPengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 
HANDOUT BAHAN AJAR AKSI 1 DAN 2.pdf
HANDOUT BAHAN AJAR AKSI 1 DAN 2.pdfHANDOUT BAHAN AJAR AKSI 1 DAN 2.pdf
HANDOUT BAHAN AJAR AKSI 1 DAN 2.pdf
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Power Point Skripsi Ari Puspita Rahayu
Power Point Skripsi Ari Puspita RahayuPower Point Skripsi Ari Puspita Rahayu
Power Point Skripsi Ari Puspita Rahayu
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
 
WIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPAN
WIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPANWIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPAN
WIRAUSAHA REKAYASA PERALATAN TEKNOLOGI TERAPAN
 
Tugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design researchTugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design research
 

En vedette

Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksiBab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
Masnia Siti
 

En vedette (20)

Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
 
Evaluasi kurikulum prodi teknik meisn poltek negeri cilacap pedp project adb ...
Evaluasi kurikulum prodi teknik meisn poltek negeri cilacap pedp project adb ...Evaluasi kurikulum prodi teknik meisn poltek negeri cilacap pedp project adb ...
Evaluasi kurikulum prodi teknik meisn poltek negeri cilacap pedp project adb ...
 
Pemeliharaaninstalasi air dingin
Pemeliharaaninstalasi air dinginPemeliharaaninstalasi air dingin
Pemeliharaaninstalasi air dingin
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
Termodinamika dasar 2..
Termodinamika dasar 2..Termodinamika dasar 2..
Termodinamika dasar 2..
 
Ipi293800
Ipi293800Ipi293800
Ipi293800
 
Gearbox Class
Gearbox ClassGearbox Class
Gearbox Class
 
Fisika industri 12
Fisika industri 12Fisika industri 12
Fisika industri 12
 
Pengukuran kinerja pada sistem vrv
Pengukuran kinerja pada sistem vrvPengukuran kinerja pada sistem vrv
Pengukuran kinerja pada sistem vrv
 
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksiBab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
 
Mesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJ
Mesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJMesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJ
Mesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJ
 
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA APILAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
 
Pompa air
Pompa airPompa air
Pompa air
 
Instalasi ketel uap ( steam boiler )
Instalasi ketel uap ( steam boiler )Instalasi ketel uap ( steam boiler )
Instalasi ketel uap ( steam boiler )
 
Slide thermodinamika i
Slide thermodinamika iSlide thermodinamika i
Slide thermodinamika i
 
Makalah kompresor
Makalah kompresorMakalah kompresor
Makalah kompresor
 
Makalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapMakalah Ketel Uap
Makalah Ketel Uap
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
 
Mesin konversi energi
Mesin konversi energiMesin konversi energi
Mesin konversi energi
 

Similaire à MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASITAS 15 KG PER JAM

Alat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanianAlat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanian
dedidarmaandrians
 
Teknologi tepat-guna interaktive
Teknologi tepat-guna interaktiveTeknologi tepat-guna interaktive
Teknologi tepat-guna interaktive
Kenthus Ripa-i
 
Laporan mekanisasi pertanian
Laporan mekanisasi pertanianLaporan mekanisasi pertanian
Laporan mekanisasi pertanian
edhie noegroho
 
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
firmanahyuda
 
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
Ilham Reyzer Firmansyah
 

Similaire à MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASITAS 15 KG PER JAM (20)

Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 
Alat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanianAlat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanian
 
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
 
Data pendukung rab
Data pendukung rabData pendukung rab
Data pendukung rab
 
Makalah pengolahan mineral crushing
Makalah pengolahan mineral crushingMakalah pengolahan mineral crushing
Makalah pengolahan mineral crushing
 
Teknologi tepat-guna interaktive
Teknologi tepat-guna interaktiveTeknologi tepat-guna interaktive
Teknologi tepat-guna interaktive
 
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docxLaporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
 
Laporan mekanisasi pertanian
Laporan mekanisasi pertanianLaporan mekanisasi pertanian
Laporan mekanisasi pertanian
 
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman sistem vertiminaponik
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman  sistem vertiminaponikPemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman  sistem vertiminaponik
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman sistem vertiminaponik
 
LAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIXLAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIX
 
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
 
Proposal tanaman padi
Proposal tanaman padiProposal tanaman padi
Proposal tanaman padi
 
Contoh proposal PKMT
Contoh proposal PKMTContoh proposal PKMT
Contoh proposal PKMT
 
Fgd mocaf wonogiri (21 mei 2015)
Fgd   mocaf wonogiri (21 mei 2015)Fgd   mocaf wonogiri (21 mei 2015)
Fgd mocaf wonogiri (21 mei 2015)
 
PENANAMAN PADI DENGAN RICE PLANTER.pdf
PENANAMAN PADI DENGAN RICE PLANTER.pdfPENANAMAN PADI DENGAN RICE PLANTER.pdf
PENANAMAN PADI DENGAN RICE PLANTER.pdf
 
10 e00026
10 e0002610 e00026
10 e00026
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
 
Feb
FebFeb
Feb
 

Dernier

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 

Dernier (19)

perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 

MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASITAS 15 KG PER JAM

  • 1. RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASITAS 15 KG/JAM Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Akhir Studi Dan Memperoleh Sebutan Ahli Madya Amin Rahman Bodhi Febrianto Crysta Aditya R. Hendy Tryas Y. Pembimbing 1 Dra. S. Setyowati Rahayu, M.Si. NIP. 19551006.198403.2.001 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG MAKALAH ILMIAH RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASITAS 15 KG/JAM Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Akhir Studi Dan Memperoleh Sebutan Ahli Madya Progam Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Oleh : Amin Rahman : NIM.3.21.09.2.03 Bodhi Febrianto : NIM 3.21.09.2.06 Crysta Aditya R. : NIM 3.21.09.2.07 Hendy Tryas Y. : NIM 3.21.09.2.11 Pembimbing 2 Dra. S. Setyowati Rahayu, M.Si. Drs. Amrul 19551006.198403.2.001 NIP. 19590421.198703.1.001 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2012 RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK Pembimbing 2 19590421.198703.1.001 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
  • 2. RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASITAS 15 KG/JAM Amin Rahman, Bodhi Febrianto, Crysta Aditya R., Hendy Tryas Y.1) S.Setyowati Rahayu, Amrul2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang 2) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Email : aminrahman080591@gmail.com, crystaadityarachman@yahoo.com ABSTRACT Organic fertilizer granule machine is a machine used to make granule fertilizer for making easy of saving organic fertilizer and further will be efficient in use. The process of this organic fertilizer will be begun with manure as an organic fertilizer which has been dried and soften. Manure which has been soften will be sharpen as form of granule by pan granulator machine. Pan granulator is made by a calculation of power of motor, calculation of shaft, calculation of belt, adjustment of belt, and speed of spinning of pan granulator. This machine has 1300 [mm] x 900 [mm] x 1500 [mm] in dimension which is suitable for farmers in small industry. 120 kg for eight each day and the desired result of granule is 3[mm], 4 [mm], and 5 [mm] Keywords: organic fertilizer granules, pan granulator ABSTRAK Mesin pembuat pupuk organik granul ini merupakan mesin yang digunakan untuk membuat pupuk berbentuk butiran granul guna mempermudah penyimpanan pupuk dan nantinya akan lebih effisien dalam penggunaannya. Proses pembuatan pupuk organik granul diawali dengan pupuk kandang sebagai bahan pupuk organik yang sudah dikeringkan kemudian dihaluskan. Pupuk kandang yang sudah dihaluskan kemudian dibentuk menjadi butiran granul dengan alat pan granulator. Pupuk kandang yang sudah menjadi butiran granul kemudian dikeringkan. Mesin pan granulator ini dibuat dengan menggunakan perhitungan daya motor, perhitungan poros, perhitungan sabuk, pengaturan sudut, dan kecepatan putar pan granulator. Mesin ini memiliki dimensi 1300 [mm] x 900 [mm] x 1500 [mm] yang cocok untuk kelompok tani yang merupakan industri kecil. Mesin ini mampu mengranulkan pupuk 15 [kg/jam] dengan kapasitas produksi setiap hari 120 kg untuk 8 jam kerja perhari dan ukuran hasil pengranulan 3 [mm], 4 [mm], dan 5 [mm]. Kata kunci : pupuk organik, granul, pan granulator Pendahuluan Penggunaan pupuk kimia berlebihan secara terus-menerus yang dianggap mampu meningkatkan kesuburan tanah oleh para petani selama ini justru malah menjadi penyebab menurunnya kualitas tanah. Seperti tanah menjadi keras dan keseimbangan unsur hara yang terkandung dalam tanah ikut terganggu. Seperti pada kasus di beberapa daerah di Indonesia, lahan pertanian mengalami kejenuhan fosfat dan kalium karena penggunaan pupuk NPK yang berlebihan dan tidak seimbang. Cara yang paling efektif untuk memperbaikinya adalah mengembalikan bahan organik dalam bentuk pupuk organik ke lahan pertanian. Untuk memberi kemudahan bagi petani dalam melakukan pemupukan, maka pupuk organik yang diberikan ke lahan pertanian dibuat dalam bentuk pupuk organik granul. Di daerah Temanggung tepatnya di Desa Kebon Wonokerso, Kecamatan Tembarak kelompok petani disana mulai memahami efek dari pupuk kimia. Sehingga para petani beralih menggunakan pupuk organik, tetapi saat ini para petani masih memakai pupuk organik curah yang cara penyimpanannya dan pemakaiannya masih kurang effisien. Dalam 1 hektar membutuhkan ±2000 [kg] pupuk curah. Mesin granul yang ada di pasaran, mempunyai dimensi yang besar dengan tinggi keseluruhan 5 [m], panjang 4 [m], lebar 3 [m], dengan menggunakan energi listrik, kapasitas yang dihasilkan 600 [kg/jam], hasil granul yang di dapat dengan ukuran 3 [mm],4 [mm],6 [mm]. Karena ukuran mesin granul di pasaran yang besar
  • 3. dan membutuhkan banyak tempat. Oleh karena itu, kami dari tim peneliti akan membantu kelompok petani Lohjinawi II di desa Kebon Wonokerso, kecamatan Tembarak Temanggung untuk membuat alat pembuat pupuk organik granul. Kebaharuan dari mesin yang ada di pasaran adalah adanya pengaturan sudut, tidak membutuhkan banyak tempat dengan dimensi tinggi keseluruhan 1,5 [m], panjang 1,2 [m] , lebar 0,9 [m] , berkapasitas 15 [kg/jam], hasil granul 3 [mm], 4 [mm], 5 [mm]. Nantinya alat ini akan membantu petani membuat pupuk organik dalam bentuk granul. Alat pembuat pupuk organik granul ini bisa menjadi inspirasi oleh para petani lain untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menemukan adanya beberapa permasalahan yang terjadi yaitu pemakaian pupuk yang tidak effisien karena petani masih menggunakan pupuk dalam bentuk curah, belum adanya mesin pembuat pupuk organik granul dikalangan petani desa Kebon Wonokerso Tembarak Temanggung, mesin yang ada di pasaran mempunyai dimensi yang besar dengan tinggi keseluruhan 5 [m], panjang 4 [m], lebar 3 [m], membutuhkan daya yang besar sehingga tidak dapat di operasikan di pedesaan dengan kemampuan daya yang kecil. Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah membuat rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul dengan kapasitas 15 [kg/jam], yang mempunyai dimensi tinggi keseluruhan mesin 1,5 [m] , panjang 1,2 [m] dan lebar 0,9 [m]. Untuk dimensi dari pan granulator sendiri berdiameter 1 [m] dengan tinggi pan 0,15 [m], kecepatan putar 15 [rpm], menggunakan motor listrik sebagai penggerak utamanya. Metode Penelitian Berawal dari kebiasaan para petani yang masih menggunakan pupuk dalam bentuk curah yang penggunaannya tidak effisien maka diperlukan alternatif lain dalam pemakaian pupuk yaitu dengan cara mengubah pupuk berbentuk curah menjadi pupuk berbetuk granul, untuk mengubah pupuk curah menjadi granul maka diperlukan juga alat untuk mebuat granul. Dipasaran sudah banyak alat untuk membuat granul namun dengan pertimbangan – pertimbangan yang ada setelah melakukan observasi dilapangan, alat yang dibutuhkan didaerah tersebut adalah alat yang mempunyai dimensi sesuai dengan keadaan rumah disana, daya yang dibutuhkan untuk pengoperasian alat tersebut serta kemudahan pengoperasiaan alat. Oleh karena itu diperlukan langkah- langkah dalam perancangan pembuatan mesin tersebut. Langkah pertama dalam rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul adalah meninjau masalah dari mesin yang ada dipabrik yang tidak sesuai dengan petani. Langkah ini dilakukan untuk mencari informasi tentang permasalahan yang muncul, dari masalah tersebut nantinya dijadikan sebagai dasar untuk membuat perencanaan mesin pembuat pupuk organik granul, Langkah kedua adalah pembuatan dan perakitan alat. Metode ini meliputi pembuatan komponen-komponen mesin dan merakitnya menjadi sebuah mesin rancangan yang diinginkan, Langkah ketiga adalah, pengujian mesin. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan secara fungsional maupun operasional perancangan dan pembuatan mesin pembuat pupuk organik granul. Apabila masih ada kekurangan maka mesin dapat diperbaiki dan disempurnakan kembali sehingga tujuan pembuatan mesin ini dapat tercapai, Langkah keempat adalah evaluasi dan revisi. Setelah alat selesai diuji maka harus diperbaiki kekurangannya sehingga menjadi alat yang lebih sempurna. Untuk mempermudah dalam melakukan perancangan mesin pembuat pupuk organik granul ini diperlukan diagram alir (flowchart) yang akan memperjelas jalannya aktivitas perancangan. Di bawah ini flowchart metode perancangan.
  • 4. Bagian-bagian mesin pupuk organik granul, Langkah kerja mesin pembuat pupuk organik granul yaitu dengan memasukkan pupuk kandang ke dalam piringan granulator. Pengisian pupuk ke dalam piringan granulator dilakukan secara bertahap dengan menggunakan sekop atau menumpahkannya dari dalam karung. Sebaiknya, proses ini dilakukan dalam keadaan piringan berotasi sehingga pupuk dapat langsung bergerak mengikuti perputaran piringan. Selama proses granulasi berlangsung, semprotkan air. Sebaiknya, penyemprotan dilakukan secara merata dan sedikit demi sedikit agar pupuk tidak menggumpal. Pupuk yang saling merekat akan berputar mengikuti gerakan piringan. Gerakan perputaran ini akan menyebabkan terbentuknya butiran-butiran granul yang semakin besar. Karena itu, perlu dilakukan pengadukan untuk mencegah terbentuknya butiran berukuran lebih dari 5 [mm] yang terakumulasi di bagian bawah piringan. Pengadukan juga berfungsi untuk mencegah terbentuknya kerak pada dinding piringan. Hasil dan Pembahasan Pengujian dilakukan dengan berat bahan yang dimasukkan 1 [kg] untuk semua pengujian dan menggunakan jumlah air yang sama. Hasil granul dilihat dengan cara manual. Hasil penilaian ukuran granul diamati oleh 4 orang. Pengujian dilakukan 3 kali, dengan sudut dan waktu yang berbeda. Pengujian 2 dan 3 posisi sprayer dirubah lebih menjorok kedalam. Pengujian 1, dengan sudut 30° waktu 3 menit hasil yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 30° waktu 4 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 30° waktu 6 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 30° 2 [mm], 3 [mm] terdapat gumpalan besar. Sudut 35° waktu 3 menit hasil yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 35° waktu 4 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 35° waktu 5 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 35° 3 [mm], 4 [mm] masih terdapat gumpalan. Sudut 40° waktu 3 menit hasil yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 40° waktu 6 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 40° waktu 9 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 40° 4 [mm], 5 [mm], 6[mm] tidak terdapat gumpalan. Sudut 45° waktu 3 menit hasil
  • 5. yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 45° waktu 4 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 45° waktu 5 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 45° 4 [mm], 5 [mm], 6[mm] tidak terdapat gumpalan. Pengujian 2, dengan sudut 30° waktu 3 menit hasil yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 30° waktu 6 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 30° waktu 9 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 30° 5 [mm] sampai 14 [mm] terdapat gumpalan besar. Sudut 35° waktu 3 menit hasil yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 35° waktu 5 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 35° waktu 7 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 35° 4 [mm] sampai 10 [mm] masih terdapat gumpalan. Sudut 40° waktu 2 menit hasil yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 40° waktu 3 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 40° waktu 4 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 40° 4 [mm] sampai 8 [mm] tidak terdapat gumpalan. Sudut 45° waktu 2 menit hasil yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 45° waktu 3 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 45° waktu 4 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 45° 3 [mm] sampai 6 [mm] tidak terdapat gumpalan. Pengujian 3, dengan sudut 30° waktu 3 menit hasil yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 30° waktu 6 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 30° waktu 9 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 30° 5 [mm] sampai 12 [mm] terdapat gumpalan besar. Sudut 35° waktu 3 menit hasil yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 35° waktu 4 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 35° waktu 6 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 35° 4 [mm] sampai 10 [mm] masih terdapat gumpalan. Sudut 40° waktu 2 menit hasil yang didapat awal bahan mulai terbentuk butiran granul, sudut 40° waktu 3 menit hasil yang didapat sisa bahan yang belum terbentuk 50%, sudut 40° waktu 4 menit hasil yang didapat keseluruhan bahan terbentuk granul ukuran rata-rata dengan sudut 40° 4 [mm] sampai 8 [mm] tidak terdapat gumpalan. Kesimpulan yang didapat gumpalan merupakan hasil granul yang tidak diinginkan dengan diameter > 20 [mm]. Dengan kecepatan putar pan 15,5 [rpm] dan jumlah air yang sama, waktu pembentukan granul dipengaruhi oleh sudut kemiringan pan. Posisi tetesan air merupakan penentu hasil granul dengan diameter yang diinginkan. Dalam 1 jam proses penggranulan dapat menghasilkan pupuk organik granul 15[kg] dengan ukuran rata-rata 5 [mm] dengan kemiringan sudut 45°. Kesimpulan Mesin Pembuat Pupuk Organik Granul mempuyai spesifikasi panjang 1200 [mm], lebar 1000 [mm], tinggi 1500 [mm], kapasitas 15 [Kg/jam], untuk mencapai hasil granul ukuran rata-rata 5 [mm] digunakan sudut kemiringan pan 45°, putaran pan 15 [rpm], adanya alat ini diharapkan membantu petani untuk membuat pupuk organik dalam bentuk granul. Daftar Pustaka Harjanto, Eddy. (2007). Manajemen Operasi. Edisi Kesebelas, Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia. Khurmi R.S., J.K. Gupta. 2005. Machine Design. New Delhi : Eurasia Publishing House (PVT). Sato, G. Takeshi dan N. Sugiarto H.2000. Menggambar Mesin .Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
  • 6. Shigley, Joseph E dan Larry D. Mitchell. 1999. Perencanaan Teknik Mesin Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sularso,Kiyokatsu Suga. 2008. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta : PT.Pradnya Paramita. Wahyono,Sri,dkk 2007. Membuat Pupuk Organik Granul dari Aneka Limbah. Jakarta:AgroMedia Pustaka. http://isroi.wordpress.com/2008/02/21/memb uat-pupuk-organik-granul/ [diakses 1 November 2011] http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk [diakses 1 November 2011]