Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan gas hidrogen dari limbah aluminium, cara mengisolasi gas hidrogen, dan pembuatan tawas dari limbah reaksi gas hidrogen.
1. PEMBUATAN GAS HIDROGEN DARI
LIMBAH ALUMINIUM, CARA MENGISOLASI
GAS HIDROGEN, DAN CARA MEMBUAT
TAWAS DARI LIMBAH REAKSI GAS
HIDROGEN
Kelompok 2
Muhamad Rizal
Shelviana
Windi Sofiana
Kimia 3A
2. Abstrak
Pembuatan gas hidrogen menggunakan NaOH 3M dengan aluminium
foil dengan massa yang berbeda akan menghasilkan gas yang berbeda,
semakin banyak aluminium yang digunakan maka akan semakin banyak
gas hidrogen yang didapatkan. Tempat pengisolasi gas hidrogen dapat
dibuat dari botol bekas dan pentil ban sepeda dan menggunakan carbon
aktif sebagai penyerap kadar H2O nya. Pembuatan tawas dapat
dilakukan dari ampas atau limbah aluminium dengan katalisnya. Hasil
tawas dengan menggunakan larutan KOH adalah sebesar 10,0081 gram
sedangkan dengan menggunakan larutan NaOH adalah sebesar 0,1720
gram.
3. Pendahuluan
Energi alternatif yang telah menjadi suatu kebutuhan
pokok pada perkembangan ekonomi, merupakan hal yang
harus ditelaah mulai dari proses produksinya hingga
penyimpanannya. Proses produksi yang menghasilkan pula
gas karbondioksida (CO2) telah banyak ditinggalkan negara
maju. Dalam laporan Tokyo Gas Co pada tahun 2009, jika
proses produksi minyak bumi dianggap 100% mengeluarkan
CO2, maka produksi gasoline, LPG, CNG dan gas hidrogen
berturut-turut adalah 98, 74, 60 dan 44%. Maka dapat terlihat
bahwa walaupun gas hidrogen sebagai energi sekunder
(harus diproses dari sumber lain) dalam proses produksinya
sudah menekan CO2 demikian signifikan dibandingkan
dengan pengolahan minyak bumi. Berdasarkan hal tersebut
penggunaan hidrogen sebagai sumber energi baru adalah hal
yang mutlak.
4. Pendahuluan
Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak berasa. Hidrogen atau H2 mempunyai kandungan energi
per satuan berat tertinggi, dibandingkan dengan bahan bakar
manapun. Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif
secara kimia, sehingga jarang sekali ditemukan dalam bentuk
bebas. Di alam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa
dengan unsur lain, seperti dengan oksigen dalam air atau
dengan karbon dalam metana. Gas hidrogen cukup
berbahaya karena mudah untuk meledak, apalagi jika jumlah
gasnya cukup banyak.
8. Produksi gas hidrogen
Alat dan
bahan
dipersiapkan
Dimasukkan
50 ml NaOH
3M
Dimasukkan
aluminium foil
secukupnya
9. Isolasi gas hidrogen
Gas hidrogen yang
dihasilkan diambil
dan disimpan
Baling baling berputar
Gas hidrogen
dialirkan ke membran
fuelcell dan
direaksikan dengan
oksigen
10. Pembuatan tawas
Limbah aluminium
dan NaOH disaring
Filtrat ditambahkan
dengan H2SO4
dan dihomogenkan
Diuji kristal dengan
alkohol
Didiamkan diudara
terbuka
Terjadi kristal dan
kemudian kristal
disaring
12. Hasil Percobaan
Pembuatan Gas Hidrogen
Pembuatan Tawas
Limbah Al(OH)3 dari
Limbah Al(OH)3 dari
larutan NaOH
larutan KOH
= 0,27 gram
alumunium foil =
alumunium foil = 1
Volume H2 yang
tidak diketahui
gram
50 mL NaOH 3 M
50 mL KOH 3 M
Massa Alumunium foil
dihasilkan (V1) = tidak
massa Alumunium
3 M larutan NaOH =
3 M larutan KOH =
diketahui
foil = 1 gram
tidak diketahui
50 mL
massa Alumunium
Volume H2 yang
6 M larutan H2SO4 =
6 M larutan H2SO4 =
foil = 1,5 gram
dihasilkan = tidak
50 mL
50 mL
Volume H2 yang
diketahui
Hasil tawas yang
Hasil tawas yang
dihasilkan (V2) = lebih
dihasilkan adalah
dihasilkan adalah
banyak dari (V1)
sebesar
sebesar 10,0081
0,1720 gram
gram
14. Hasil Percobaan
Penjernihan Air
• massa tawas yang digunakan = 0,1657 gram
• sampel yang digunakan = air tanah + FeCl3 ( larutan
menjadi berwarna kuning )
Sample sebelum ditambah tawas
Warna larutan keruh , yaitu
berwarna kuning
Sample sebelum ditambah tawas
Warna larutan menjadi lebih jernih,
yaitu berwarna putih-kekuningan
(lebih bening)
15. Reaksi antar zat yang dihasilkan dari reaksi antar Al dan larutan basa
tersebut dengan asam sulfat menghasilkan endapan yang berwarna putih.
Warna putih yang terbentuk berasal dari senyawa Al(OH)3. senyawa Al(OH)3
yang bersifat basa dicampurkan dengan asam sulfat. Hal tersebut bertujuan
untuk membentuk kation-kation yang merupakan elemen elemen yang
diperlukan untuk membentuk tawas. Larutan tersebut didinginkan di udara
terbuka sampai terbentuklah kristal-kristal tawas.
Percobaan pembuatan tawas dengan dua larutan ini tidak sesuai,
karena pada larutan NaOH tidak diketahui secara pasti berapa gram
alumunium foil yang terpakai dan berapa banyak larutan NaOH 3 M yang
digunakan dalam memproduksi gas H2. Sehingga perbandingan hasil tawas
antara larutan KOH dengan NaOH sangat besar, yaitu 10,0081 gram pada
KOH dan 0,1720 pada NaOH. Karena hasil tawas yang sangat sedikit pada
NaOH maka tawas yang digunakan oleh praktikan adalah tawas yang berasal
dari larutan KOH.
16. Menguji tawas yang telah dibuat dari limbah alumunium, yaitu kristal
KAl(SO4)2.12 H2O. Dengan menggunakan tawas sebesar 0,1657 gram dapat
dilihat kejernihan tawas yang dibuat. Sample yang digunakan untuk menguji
penjernihan air ini adalah dengan menggunakan sample air tanah yang
ditambahkan dengan larutan FeCl3.
Larutan FeCl3 pada praktikum kali ini adalah bertujuan sebagai
pengotor, agar dapat dilihat kinerja dari tawas tersebut. Air dapat dijernihkan
berdasarkan sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan absorpsi. Zat koagulasi
yang ditambahkan pada proses penjernihan air adalah tawas. Tawas yang
digunakan dalam percobaan ini adalah K2SO4Al2(SO4)3.
17. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa warna sample sebelum
dan sesudah ditambahkan tawas mengalami perubahan warna yang signifikan,
yaitu warna air tanah + larutan FeCl3 sebelum ditambah kristal tawas berwarna
kuning, sedangkan warna air tanah + larutan FeCl3 setelah ditambahkan kristal
tawas berwarna lebih bening. Hal ini disebabkan karena zat Al2(SO4)3 dalam air
akan terhidrolisis membentuk koloid Al(OH)3. Koloid Al(OH)3 yang terbentuk
akan mengadsorpsi, menggumpalkan, dan mengendapkan kotoran-kotoran
dalam air keruh. Ion Al3+ dari koloid Al(OH)3 akan menggumpalkan koloid tanah
liat yang bermuatan negatif. Disamping itu, koloid Al(OH)3 akan mengadsorpsi
zat-zat lain seperti zat-zat warna, detergen, pestisida, dan lain-lain yang
terdispersi dalam air keruh tersebut. Dari hasil percobaan tersebut menunjukan
bahwa tawas yang dibuat dalam praktikum ini cukup baik digunakan dalam
penjernihan air.
18. Kesimpulan
1. Pembuatan alat dan storage gas Hidrogen dapat dibuat dari
barang-barang yang tidak terpakai lagi. Serta alat (reaktor) yang
kami buat kurang sempurna, hal ini dibuktikan dengan masih
adanya kebocoran gas.
2. Semakin banyak alumunium foil yang digunakan semakin
lambat reaksi tersebut berlangsung tetapi Hidrogen yang
dihasilkan semakin banyak.
3. Hasil tawas dengan menggunakan larutan KOH adalah sebesar
10,0081 gram sedangkan dengan menggunakan larutan NaOH
adalah sebesar 0,1720 gram.
4. Sisa reaksi kimia aluminium foil dengan larutan pekat dapat
dibuat tawas yaitu untuk penjernihan air.
5. Tawas yang dibuat dalam paraktikum ini cukup baik untuk
menjernihkan air.