SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
SISTEM
PERNAFASAN
SISTEM PERNAFASAN
Pada amphibi contohnya katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru – paru.
Kecuali pada fase berudu bernafas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat
berfungsi sebagai alat pernafasan karena tipis dan banyak kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada
saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga
udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernafas dengan selaput rongga mulut, katak bernafas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam
keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernafasan mudah berifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan
melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbondioksida
dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung di pompa ke kulit dan paru – paru lewat arteri kulit paru – paru (arteri
pulmokutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat terjadi di kulit. Setelah itu koane menutup dan
otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut
mendorong oksigen masuk ke paru – paru lewat celah – celah. Dalam paru – paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh
darah yang berada dalam kapiler dinding paru – paru dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
SISTEM PERNAFASAN
Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya
oksigen namun percampiurn diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari
ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke
kepala dan ke otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam
badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru – paru. Darah vena dari
seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari
atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru
– paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru –
paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada katak → sinus venosus → atrium kanan.
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari tractus
digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang
ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah.
Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan
mendorong makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang percernaan.
SISTEM PENCERNAAN
Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedag bagian posterior mengecil dan
berakhir dengan pyloris. Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan jadi hancur dan
dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim atau verment, yang merupakan
katalisator. Tiap – tiap enzim merubah sekelompok zat makanan manjadi ikatan – ikatan yang
lebih sederhana. Enzim yanbg dihasilkan oleh ventriculus dan intestinum terdiri atas : pepsin,
tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak.
Disamping itu ventriculus menghasilkan asam klorida untuk mengasam kan bahan makanan.
Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan dalam saluran disebut gerak peristalis.
Beberapa penyerapan zat makanan terjadi di ventriculus tetapi terutama terjadi di intestinum.
Makanan masuk ke dalam intertinum dari ventriculus melalui klep pyloris.
Kelenjar pencernaan yang besar adalah hepardan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada
intestinum kecuali itu intestinum menghasilkan sekresi sendiri. Hepar yang besar terdiri atas beberapa lobus
dan bilus atau zat empedu yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam fesica felea, yang kemudian
akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystcus dahulu kemudian melalui duktus cholydocus yang
merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk mengilmusikan zat
lemat. Bahan makanan yang merupakan sisa di dalam intestinum mjor menjadi faeces dan selanjutnya
dikeluarjkan melalui anus.
Organ reproduksi pada katak berbeda antara katak jantan dan katak betina. Pada katak jantan terdapat
sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh
alat penggantungnya yang disebut mesdrchiutn. Dari testis terdapat saluran yang disebut fasadefferensia
yang bermuara di kloaka. Bagian ureter yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicusa
seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa. Organ reproduksi betina terdiri atas
sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang
disebut mesovarium.
Sistem Reproduksi
Pada saat “musim kawin” pada ovarium terpadat ovum yang masak dan menuju saluran yang disebut
oviduk. Bagian posterior oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur dikeluarkan melalui kloaka
keluar dari tubuh. Pada katak terjadi fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh). Pada “musim kawin”
terjadi isyarat kawin oleh katak jantan dan katak betina. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan
menempel di atas punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel – sel gametnya ke luar tubuh.
Sistem syaraf katak terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali
spinal,sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal dibungkus oleh 2
membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan
jaringan saraf.
Sistem Syaraf
Apabila dipanadang dari sebelah dorsal, pada otak akan teradapat :
2 lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk organisasi rang sang yang berupa ban.
2 erfhaemisphariumcerebri yang berfungsi menyiompan ingatan, intelegensia dan mengontrol kebebasan.
Diencephalonmedialis yang berhubungan dengan mata dan keseimbangan.
2 bulatan lobus opticus untuk koordinasi pengelihatan.
Otak kecil untuk koordiansi pergerakan.
Medula obongata untuk koordinasi sebagian besar aktifitas tubuh.
Apabila medula oblongata diambil maka katak segera mati. Saraf spinal berpusat di otak dan terdapat sepuluh pasang
yang akan mengontrol aktifitas alat – alat sensori, otot daging dan lain – lain.
Organ sensorik berfungsi sebagai receptor atau penerima rangsang dari sekitar. Organ sensorik
berhubungan dengan saraf sensorik dan menuju otak. Organ fisus menerima rangsang sinar (untuk
pengelihatan). Kulit menerima rangsang berupa sentuhan.
Organ – Organ Sensorik
Sistem lifmatik berhubungan dengan pengembalian plasma yang hilang dari sistem sirkulasi menuju darah
kembali. Sistem ini juga bertangggung jawanb untuk produksi cairan limfa yang mengandung sel darh putih
dan sedikit sel darah merah. Pada beberapa tempat, sistem ini berhubungan dengan vena tubuh. Pada katak
terdapat kantung limfa tikus antara kulit dan tubuh. Kantung limfa tikus tersebut meliputi kantung limfa
tikus submaksilaris, pektoralia, abdominalis, lateralis, brankialis, vemorolaris, intervemorlaris dan kraniali.
Sistem Limfatik
Tubuh katak dan juga (vertebrate lainnya) tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya diluar
kemauan kita. Otot lurik yang kerjanya dalam kesadaran kita dan otot jantung yang secara morfologi seperti
otot lurik, namun bekerja diluar kendali kita.
Sistem Otot
Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas :
Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versus yang membentuk dinding
perut.
Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan).
Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka.
Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan menggerakkan
tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.
Sistem kerangka pada katak dibangun oleh kerangka dalam (endoskeleton) yang tersusun atas tulang –
tulang. Terdapat 2 skeleton yang menusun sistem kerangka yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular.
Skeleton aksial tersusun atas tempurung kepala, vertebrae (ruas – ruas belakang dan tulang dada). Skeleton
apendikular tersusun ekstremitas anterior dan extrimitas posterior.
Sistem Kerangka
Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung,
kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang). Pada katak terdapat 9 ruas tulang
belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior
(tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang hampir sama.
Sistem Kerangka
Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung,
kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang). Pada katak terdapat 9 ruas tulang
belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior
(tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang hampir sama.
Sistem Kerangka
Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih.
Karea kulit katak permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak
secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak
menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju
filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus,
Sistem Ekskresi
sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama
masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunkan kantung kemih untuk konserfadsi
air. Apabila sedang berada dia air, kantung kemih terisi urin yang encer. Pada saat berada di darat air diserap
kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan
adalah hormon yang sama dengan ADH.
Sistem Ekskresi
Pada amphibi contohnya Katak memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan sekresi intern yang
disebut hormon. Fungsinya mengatur atau mengontrol tugas – tugas tubuh, merangsang, baik yang bersifat
mengaktifakan atau mengerem pertumbuhan, mengaktifakan bermacam – macam jaringan dan
berpengaruh terhadap tingkah laku mahluk.
Sistem Endokrin
Pada dasar otak terdapat glandulae pituitaria atcuglandulaehypophysa bagian anterior kelenjar ini pada
larva menghasilkan hormon pertumbuhan. Hormon ini mengontrol pertumbuhan tubuh terutama panajang
tulang, dan kecuali itu mempengaruhi glandulae thyroidea. Bila seekor berudu diambil dan bagian anterior
glndulae hypophysannya, berudu tersebut tak akan tumbuh menjadi katak tapi bila potongan itu
ditransplatasikan kemabali, maka pertumbuhan akan terjadi sebagai mana mestinya. Pemberian hormon
yang dihasilkan oleh bagian anterior hypophysa ini baik secara oral atau suntikan menyebabkan
pertumbuhan raksasa.
Sistem Endokrin
Pada katak dewasa bagian anterior glandulae pitutaria ini menghasilkan homon yang merangsang gonad
untuk menghasilkan sel kelamin. Jika kita mengadakan implantasi, kelenjar ini dengan suskses pada seekor
katak dewasa yang tak dalam keadaan berkembang biak, maka mulai saat itu terjadi perubahan. Implantasi
pada hewan betina mengakibatkan hewan itu menghasilkan ovum yang telah masak. Implantasi pada hewan
jantan mengakibatkan hewan itu mengahasilkan sperma. Bagian tengah pituitaria akan menghasilkan
hormon intermidine yang mempunyai peranan dalam pengaturan kromotofora dalam kulit.
Sistem Endokrin
Bagian posterior pituitaria menghasilkan suatu hormon yang mengatur pengambilan air. Glandulae
phyroidea yang terdapat di belakang tulang rawan hyoid menghasilkan hormon thryoid yang mengatur
metabolisme secara umum. Kelenjar ini menjadi besar pada berudu sebelum metamorfose menjadi katak.
Jika kelenjar itu diambil maka berudu tidak akan menjadi katak. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon
nsulin yang mengatur metabolisme (memacu pengubahan glukosa menjadi glikogen. Pada permukaan luar
ginjal terdapat glandula suprarenalis atau glandula adrenalis yang kerjanya berlawanan dengan insulin
(mengubah glikogen menjadi glukosa).

Contenu connexe

Tendances

osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanikhsan saputra
 
Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptildhawialya30
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoayuliartiramli
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanHafiza Maulita
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisSinggih Azwar Anas
 
PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI aakkiittaa
 
Reproduksi reptil
Reproduksi reptilReproduksi reptil
Reproduksi reptilmakaneat
 
Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Icha Medisty
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesNurIndahS3
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaUNIB
 

Tendances (20)

Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptil
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
Sistem sirkulasi vertebrata
Sistem sirkulasi vertebrataSistem sirkulasi vertebrata
Sistem sirkulasi vertebrata
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI
 
Reproduksi reptil
Reproduksi reptilReproduksi reptil
Reproduksi reptil
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
PISCES PPT
PISCES PPTPISCES PPT
PISCES PPT
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 

Similaire à SISTEM PERNAFASAN KATAK

Similaire à SISTEM PERNAFASAN KATAK (20)

Materi 3 sistem organ
Materi 3 sistem organMateri 3 sistem organ
Materi 3 sistem organ
 
Anatomi dan fisiologi ikan nila hitam
Anatomi dan fisiologi ikan nila hitamAnatomi dan fisiologi ikan nila hitam
Anatomi dan fisiologi ikan nila hitam
 
Organ dalam hewan
Organ dalam hewanOrgan dalam hewan
Organ dalam hewan
 
REPTLIA
REPTLIAREPTLIA
REPTLIA
 
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sariMawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
 
Presentase biologi
Presentase biologiPresentase biologi
Presentase biologi
 
Presentase biologi
Presentase biologiPresentase biologi
Presentase biologi
 
Anatomi serangga
Anatomi seranggaAnatomi serangga
Anatomi serangga
 
Cephalopoda
CephalopodaCephalopoda
Cephalopoda
 
STRUKTUR PERKEMBANGAN DAN ANTOMI VERTEBRATA.pptx
STRUKTUR PERKEMBANGAN DAN ANTOMI VERTEBRATA.pptxSTRUKTUR PERKEMBANGAN DAN ANTOMI VERTEBRATA.pptx
STRUKTUR PERKEMBANGAN DAN ANTOMI VERTEBRATA.pptx
 
Materi 3 sistem organ singkat
Materi 3 sistem organ singkatMateri 3 sistem organ singkat
Materi 3 sistem organ singkat
 
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta AnatomyFilum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
 
Aves (Burung)
Aves (Burung)Aves (Burung)
Aves (Burung)
 
Subfilum chelicerata
Subfilum chelicerataSubfilum chelicerata
Subfilum chelicerata
 
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
 
Vertebrata (Reptilia)
Vertebrata (Reptilia) Vertebrata (Reptilia)
Vertebrata (Reptilia)
 
Memahami Tubuh Melalui Anatomi [Dalila Alifia & Nandira Siti aisyah]
Memahami Tubuh Melalui Anatomi   [Dalila Alifia & Nandira Siti aisyah]Memahami Tubuh Melalui Anatomi   [Dalila Alifia & Nandira Siti aisyah]
Memahami Tubuh Melalui Anatomi [Dalila Alifia & Nandira Siti aisyah]
 
01. Pengantar Anfis Tubuh Manusia.pptx
01. Pengantar Anfis Tubuh Manusia.pptx01. Pengantar Anfis Tubuh Manusia.pptx
01. Pengantar Anfis Tubuh Manusia.pptx
 
sistem ekskresi
sistem ekskresisistem ekskresi
sistem ekskresi
 
3 ikan-dan-katak
3 ikan-dan-katak3 ikan-dan-katak
3 ikan-dan-katak
 

Plus de Suryo Danar Saputra

Daftar Klien Tempat Praktek Kerja Industri Mahasiswa STP Trisakti
Daftar Klien Tempat Praktek Kerja Industri Mahasiswa STP TrisaktiDaftar Klien Tempat Praktek Kerja Industri Mahasiswa STP Trisakti
Daftar Klien Tempat Praktek Kerja Industri Mahasiswa STP TrisaktiSuryo Danar Saputra
 
Komitmen Manajemen LSP-P1 STP Trisakti
Komitmen Manajemen LSP-P1 STP TrisaktiKomitmen Manajemen LSP-P1 STP Trisakti
Komitmen Manajemen LSP-P1 STP TrisaktiSuryo Danar Saputra
 
Presentasi Tipe Data Primitive - Rita Aji
Presentasi Tipe Data Primitive - Rita AjiPresentasi Tipe Data Primitive - Rita Aji
Presentasi Tipe Data Primitive - Rita AjiSuryo Danar Saputra
 
Presentasi Sistem Komputer - Asep Kurniawan
Presentasi Sistem Komputer - Asep KurniawanPresentasi Sistem Komputer - Asep Kurniawan
Presentasi Sistem Komputer - Asep KurniawanSuryo Danar Saputra
 
Presentasi Jaringan Komputer - Umardi
Presentasi Jaringan Komputer - UmardiPresentasi Jaringan Komputer - Umardi
Presentasi Jaringan Komputer - UmardiSuryo Danar Saputra
 
Presentasi Menginstalasi Software - Audi Noventri
Presentasi Menginstalasi Software - Audi NoventriPresentasi Menginstalasi Software - Audi Noventri
Presentasi Menginstalasi Software - Audi NoventriSuryo Danar Saputra
 
Presentasi Sambungan pada Elemen Mesin - Doni Permana
Presentasi Sambungan pada Elemen Mesin - Doni PermanaPresentasi Sambungan pada Elemen Mesin - Doni Permana
Presentasi Sambungan pada Elemen Mesin - Doni PermanaSuryo Danar Saputra
 
Presentasi Membaca Cepat - Komariah
Presentasi Membaca Cepat - KomariahPresentasi Membaca Cepat - Komariah
Presentasi Membaca Cepat - KomariahSuryo Danar Saputra
 
Presentasi Penerapan TIK untuk Pendidikan - Frando
Presentasi Penerapan TIK untuk Pendidikan - FrandoPresentasi Penerapan TIK untuk Pendidikan - Frando
Presentasi Penerapan TIK untuk Pendidikan - FrandoSuryo Danar Saputra
 
Presentasi Networking - Hendra Gunawan
Presentasi Networking - Hendra GunawanPresentasi Networking - Hendra Gunawan
Presentasi Networking - Hendra GunawanSuryo Danar Saputra
 
Presentasi Global Warming - Donna Manalu
Presentasi Global Warming - Donna ManaluPresentasi Global Warming - Donna Manalu
Presentasi Global Warming - Donna ManaluSuryo Danar Saputra
 
Presentasi Statistika Deskripsi - Naila Izzati
Presentasi Statistika Deskripsi - Naila IzzatiPresentasi Statistika Deskripsi - Naila Izzati
Presentasi Statistika Deskripsi - Naila IzzatiSuryo Danar Saputra
 

Plus de Suryo Danar Saputra (19)

Daftar Klien Tempat Praktek Kerja Industri Mahasiswa STP Trisakti
Daftar Klien Tempat Praktek Kerja Industri Mahasiswa STP TrisaktiDaftar Klien Tempat Praktek Kerja Industri Mahasiswa STP Trisakti
Daftar Klien Tempat Praktek Kerja Industri Mahasiswa STP Trisakti
 
Pengantar Ilmu Manajemen
Pengantar Ilmu ManajemenPengantar Ilmu Manajemen
Pengantar Ilmu Manajemen
 
Komitmen Manajemen LSP-P1 STP Trisakti
Komitmen Manajemen LSP-P1 STP TrisaktiKomitmen Manajemen LSP-P1 STP Trisakti
Komitmen Manajemen LSP-P1 STP Trisakti
 
Company Profile STP Trisakti
Company Profile STP TrisaktiCompany Profile STP Trisakti
Company Profile STP Trisakti
 
Reproduksi pisces
Reproduksi piscesReproduksi pisces
Reproduksi pisces
 
Klasifikasi pisces
Klasifikasi piscesKlasifikasi pisces
Klasifikasi pisces
 
Customer Satisfaction
Customer SatisfactionCustomer Satisfaction
Customer Satisfaction
 
Presentasi Tipe Data Primitive - Rita Aji
Presentasi Tipe Data Primitive - Rita AjiPresentasi Tipe Data Primitive - Rita Aji
Presentasi Tipe Data Primitive - Rita Aji
 
Presentasi Sistem Komputer - Asep Kurniawan
Presentasi Sistem Komputer - Asep KurniawanPresentasi Sistem Komputer - Asep Kurniawan
Presentasi Sistem Komputer - Asep Kurniawan
 
Presentasi Jaringan Komputer - Umardi
Presentasi Jaringan Komputer - UmardiPresentasi Jaringan Komputer - Umardi
Presentasi Jaringan Komputer - Umardi
 
Presentasi Menginstalasi Software - Audi Noventri
Presentasi Menginstalasi Software - Audi NoventriPresentasi Menginstalasi Software - Audi Noventri
Presentasi Menginstalasi Software - Audi Noventri
 
Presentasi Sambungan pada Elemen Mesin - Doni Permana
Presentasi Sambungan pada Elemen Mesin - Doni PermanaPresentasi Sambungan pada Elemen Mesin - Doni Permana
Presentasi Sambungan pada Elemen Mesin - Doni Permana
 
Presentasi Membaca Cepat - Komariah
Presentasi Membaca Cepat - KomariahPresentasi Membaca Cepat - Komariah
Presentasi Membaca Cepat - Komariah
 
Presentasi Penerapan TIK untuk Pendidikan - Frando
Presentasi Penerapan TIK untuk Pendidikan - FrandoPresentasi Penerapan TIK untuk Pendidikan - Frando
Presentasi Penerapan TIK untuk Pendidikan - Frando
 
Presentasi Networking - Hendra Gunawan
Presentasi Networking - Hendra GunawanPresentasi Networking - Hendra Gunawan
Presentasi Networking - Hendra Gunawan
 
Presentasi Global Warming - Donna Manalu
Presentasi Global Warming - Donna ManaluPresentasi Global Warming - Donna Manalu
Presentasi Global Warming - Donna Manalu
 
Presentasi Statistika Deskripsi - Naila Izzati
Presentasi Statistika Deskripsi - Naila IzzatiPresentasi Statistika Deskripsi - Naila Izzati
Presentasi Statistika Deskripsi - Naila Izzati
 
Make Up Your Presentation
Make Up Your PresentationMake Up Your Presentation
Make Up Your Presentation
 
Cv danar
Cv danarCv danar
Cv danar
 

Dernier

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Dernier (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

SISTEM PERNAFASAN KATAK

  • 2. SISTEM PERNAFASAN Pada amphibi contohnya katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru – paru. Kecuali pada fase berudu bernafas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernafasan karena tipis dan banyak kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
  • 3. Selain bernafas dengan selaput rongga mulut, katak bernafas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernafasan mudah berifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbondioksida dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung di pompa ke kulit dan paru – paru lewat arteri kulit paru – paru (arteri pulmokutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat terjadi di kulit. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru – paru lewat celah – celah. Dalam paru – paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru – paru dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. SISTEM PERNAFASAN
  • 4. Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen namun percampiurn diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru – paru. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada katak → sinus venosus → atrium kanan.
  • 5. Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari tractus digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan mendorong makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang percernaan. SISTEM PENCERNAAN
  • 6. Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedag bagian posterior mengecil dan berakhir dengan pyloris. Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan jadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim atau verment, yang merupakan katalisator. Tiap – tiap enzim merubah sekelompok zat makanan manjadi ikatan – ikatan yang lebih sederhana. Enzim yanbg dihasilkan oleh ventriculus dan intestinum terdiri atas : pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak.
  • 7. Disamping itu ventriculus menghasilkan asam klorida untuk mengasam kan bahan makanan. Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan dalam saluran disebut gerak peristalis. Beberapa penyerapan zat makanan terjadi di ventriculus tetapi terutama terjadi di intestinum. Makanan masuk ke dalam intertinum dari ventriculus melalui klep pyloris.
  • 8. Kelenjar pencernaan yang besar adalah hepardan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada intestinum kecuali itu intestinum menghasilkan sekresi sendiri. Hepar yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus atau zat empedu yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam fesica felea, yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystcus dahulu kemudian melalui duktus cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk mengilmusikan zat lemat. Bahan makanan yang merupakan sisa di dalam intestinum mjor menjadi faeces dan selanjutnya dikeluarjkan melalui anus.
  • 9. Organ reproduksi pada katak berbeda antara katak jantan dan katak betina. Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut mesdrchiutn. Dari testis terdapat saluran yang disebut fasadefferensia yang bermuara di kloaka. Bagian ureter yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicusa seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa. Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium. Sistem Reproduksi
  • 10. Pada saat “musim kawin” pada ovarium terpadat ovum yang masak dan menuju saluran yang disebut oviduk. Bagian posterior oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur dikeluarkan melalui kloaka keluar dari tubuh. Pada katak terjadi fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh). Pada “musim kawin” terjadi isyarat kawin oleh katak jantan dan katak betina. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan menempel di atas punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel – sel gametnya ke luar tubuh.
  • 11. Sistem syaraf katak terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal,sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf. Sistem Syaraf
  • 12. Apabila dipanadang dari sebelah dorsal, pada otak akan teradapat : 2 lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk organisasi rang sang yang berupa ban. 2 erfhaemisphariumcerebri yang berfungsi menyiompan ingatan, intelegensia dan mengontrol kebebasan. Diencephalonmedialis yang berhubungan dengan mata dan keseimbangan. 2 bulatan lobus opticus untuk koordinasi pengelihatan. Otak kecil untuk koordiansi pergerakan. Medula obongata untuk koordinasi sebagian besar aktifitas tubuh. Apabila medula oblongata diambil maka katak segera mati. Saraf spinal berpusat di otak dan terdapat sepuluh pasang yang akan mengontrol aktifitas alat – alat sensori, otot daging dan lain – lain.
  • 13. Organ sensorik berfungsi sebagai receptor atau penerima rangsang dari sekitar. Organ sensorik berhubungan dengan saraf sensorik dan menuju otak. Organ fisus menerima rangsang sinar (untuk pengelihatan). Kulit menerima rangsang berupa sentuhan. Organ – Organ Sensorik
  • 14. Sistem lifmatik berhubungan dengan pengembalian plasma yang hilang dari sistem sirkulasi menuju darah kembali. Sistem ini juga bertangggung jawanb untuk produksi cairan limfa yang mengandung sel darh putih dan sedikit sel darah merah. Pada beberapa tempat, sistem ini berhubungan dengan vena tubuh. Pada katak terdapat kantung limfa tikus antara kulit dan tubuh. Kantung limfa tikus tersebut meliputi kantung limfa tikus submaksilaris, pektoralia, abdominalis, lateralis, brankialis, vemorolaris, intervemorlaris dan kraniali. Sistem Limfatik
  • 15. Tubuh katak dan juga (vertebrate lainnya) tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya diluar kemauan kita. Otot lurik yang kerjanya dalam kesadaran kita dan otot jantung yang secara morfologi seperti otot lurik, namun bekerja diluar kendali kita. Sistem Otot
  • 16. Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas : Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versus yang membentuk dinding perut. Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan). Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka. Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.
  • 17. Sistem kerangka pada katak dibangun oleh kerangka dalam (endoskeleton) yang tersusun atas tulang – tulang. Terdapat 2 skeleton yang menusun sistem kerangka yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular. Skeleton aksial tersusun atas tempurung kepala, vertebrae (ruas – ruas belakang dan tulang dada). Skeleton apendikular tersusun ekstremitas anterior dan extrimitas posterior. Sistem Kerangka
  • 18. Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung, kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang). Pada katak terdapat 9 ruas tulang belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior (tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang hampir sama. Sistem Kerangka
  • 19. Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung, kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang). Pada katak terdapat 9 ruas tulang belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior (tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang hampir sama. Sistem Kerangka
  • 20. Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karea kulit katak permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus, Sistem Ekskresi
  • 21. sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunkan kantung kemih untuk konserfadsi air. Apabila sedang berada dia air, kantung kemih terisi urin yang encer. Pada saat berada di darat air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang sama dengan ADH. Sistem Ekskresi
  • 22. Pada amphibi contohnya Katak memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan sekresi intern yang disebut hormon. Fungsinya mengatur atau mengontrol tugas – tugas tubuh, merangsang, baik yang bersifat mengaktifakan atau mengerem pertumbuhan, mengaktifakan bermacam – macam jaringan dan berpengaruh terhadap tingkah laku mahluk. Sistem Endokrin
  • 23. Pada dasar otak terdapat glandulae pituitaria atcuglandulaehypophysa bagian anterior kelenjar ini pada larva menghasilkan hormon pertumbuhan. Hormon ini mengontrol pertumbuhan tubuh terutama panajang tulang, dan kecuali itu mempengaruhi glandulae thyroidea. Bila seekor berudu diambil dan bagian anterior glndulae hypophysannya, berudu tersebut tak akan tumbuh menjadi katak tapi bila potongan itu ditransplatasikan kemabali, maka pertumbuhan akan terjadi sebagai mana mestinya. Pemberian hormon yang dihasilkan oleh bagian anterior hypophysa ini baik secara oral atau suntikan menyebabkan pertumbuhan raksasa. Sistem Endokrin
  • 24. Pada katak dewasa bagian anterior glandulae pitutaria ini menghasilkan homon yang merangsang gonad untuk menghasilkan sel kelamin. Jika kita mengadakan implantasi, kelenjar ini dengan suskses pada seekor katak dewasa yang tak dalam keadaan berkembang biak, maka mulai saat itu terjadi perubahan. Implantasi pada hewan betina mengakibatkan hewan itu menghasilkan ovum yang telah masak. Implantasi pada hewan jantan mengakibatkan hewan itu mengahasilkan sperma. Bagian tengah pituitaria akan menghasilkan hormon intermidine yang mempunyai peranan dalam pengaturan kromotofora dalam kulit. Sistem Endokrin
  • 25. Bagian posterior pituitaria menghasilkan suatu hormon yang mengatur pengambilan air. Glandulae phyroidea yang terdapat di belakang tulang rawan hyoid menghasilkan hormon thryoid yang mengatur metabolisme secara umum. Kelenjar ini menjadi besar pada berudu sebelum metamorfose menjadi katak. Jika kelenjar itu diambil maka berudu tidak akan menjadi katak. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon nsulin yang mengatur metabolisme (memacu pengubahan glukosa menjadi glikogen. Pada permukaan luar ginjal terdapat glandula suprarenalis atau glandula adrenalis yang kerjanya berlawanan dengan insulin (mengubah glikogen menjadi glukosa).