SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  122
Télécharger pour lire hors ligne
Dan Allah telah menciptakan lautan supaya
manusia dapat memperoleh sumber makanan
yang lezat dan bergizi, serta di dalamnya
pula terkandung berbagai perhiasan yang
dapat digunakan manusia, dan lautan
pulalah wahana alam tempat berlayarnya
bahtera. Di lautanlah Allah menghendaki
manusia mencari karunia-Nya agar dapat
mensyukuri nikmat Allah yang berlimpah.
Buku ini didedikasikan bagi :
Dr.Anugerah Nontji, dengan buku
“Laut Nusantara”-nya yang
teramat menggugah rasa cinta
bahari kami,
&
Ir.Anshori Djausal,MSi yang
semangat keingintahuannya
menembus sekat kotak disiplin
ilmu
• Bacalah dengan namaTuhanmu yang telah menciptakan.
• Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.
•Bacalah, dan Tuhanmulah yang mahapemurah.
•Yang mengajarimanusia dengan perantaraan kalam.
•Ia mengajari manusiaapa yang belum diketahuinya.
•Sesungguhnya manusia itu gemar melampaui batas.
•Karenamemandang dirinyatinggi.
•Sesungguhnya hanyakepada Tuhanmulah tempatkembali.
Samudra memiliki volume 1.400 juta kilometer kubik merupakan suatu ruang
hidup yang paling besar di bumi. Di lingkungan samudra variasi cahaya, suhu,
tekanan, kadar garam, arus, pasang-surut, dan gerakan gelombang
menciptakan daerah-daerah spesifik dengan kekhasan flora dan faunanya. Di
pantai yang mengalami pasang-surut tumbuhan serta binatang yang ada
sesuai dengan tipologi fisisnya, seperti pantai yang berpasir dan berlumpur
banyak memiliki spesies kepiting. Di pantai tropik yang banyak ditumbuhi
bakau banyak ditemukan pula ikan glodok, kepiting, dan udang. Sedangkan
pantai berkarang merupakan tempat ideal bagi pertumbuhan rumput laut dan
berbagai jenis moluska. Pada setiap benua terdapat paparan benua yang
menjorok sampai kedalaman 200 meter, karena cahaya matahari dapat
menembus daerah ini maka daerah ini dikenal sebagai padang makanan laut
(zona fotik) yang kaya akan tumbuhan dan binatang renik. Zona berikutnya
adalah zona senja, yaitu zona dengan kedalamana antara 200-1000 meter.
Di zona ini hidup ikan-ikan yang penting bagi konsumsi manusia. Zona
selanjutnya adalah zona tubir atau zona dibawah 3000 meter, zona ini gelap
tanpa cahaya. Spesiesnya disebut spesies pemulung.
Sebagian besar binatang laut menyesuaikan diri untuk hidup pada
berbagai kedalaman air. Di lapisan atas perairan bebas yang luas ada 3
kelompok hewan laut yang dikelompokkan menurut cara
perpindahannya, yaitu; pengapung, penghanyut, dan perenang.
Sedangkan di daerah dasar samudra mulai dari pantai sampai bagian
yang terdalam dari suatu palung samudra yang terdalam terdapat
penghuni dasar yang varietasnya sangat banyak dan biasa dikenal
sebagai kelompok benthos.
Pengapung
Hewan pengapung memiliki tubuh yang lebih ringan daripada air laut.
Hidupnya di permukaan laut dan sebagian dari tubuhnya menyembul di
permukaan air. Makhluk tersebut terbawa hembusan angin dan
bergerak sesuai arah arus dan gelombang. Contoh yang paling umum
kita jumpai adalah ubur-ubur.
Penghanyut
Penghanyut biasanya hewan yang memiliki gelembung berisi minyak di
tubuhnya yang dapat dipergunakan sebagai pelampung. Hewan penghanyut ini
sebenarnya sebagian diantaranya dapat bergerak aktif untuk menyelam.
Akan tetapi biasanya hewan ini tidak berdaya melawan arus horizontal.
Sebagian dari hewan penghanyut adalah penghanyut sementara, biasanya
semasa pertumbuhan seperti kepiting yang masih kecil. Penghanyut sejati
adalah plangton yang terdiri dari plangton hewan ataupun plangton
tumbuhan.
Perenang
Semua hewan perenang kecuali cumi-cumi adalah ikan yang
bertulang belakang atau mamalia laut seperti ikan lumba-lumba dan
Paus. Gaya renang ikan menyerupai gerakan ular, yaitu mendorong
air dengan kepala ke kiri dan kanan sehingga menimbulkan gerakan
menggelombang . Untuk itu ikan biasanya dilengkapi dengan kepala
yang berbentuk lebih tumpul dari daerah ekor, dengan bagian
tubuh yang paling tebal berada sekitar sepertiga panjang tubuh
dari arah moncongnya.
{Pola angin yang memiliki peran penting di perairan Indonesia adalah angin
Monsoon. Secara teoritis angin akan bertiup dari daerah bertekanan udara tinggi
ke daerah bertekanan udara rendah (hukum Buys Ballot). Pada bulan-bulan
Desember, Januari, dan Februari terjadi musim dingin di belahan bumi bagian
utara sehingga terjadi peningkatan tekanan udara di belahan bumi utara,
sedangkan musim panas terjadi di belahan bumi selatan yang mengakibatkan
penurunan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara tersebut menyebabkan udara
mengalir dari arah benua Asia di sisi utara menuju benua Australia di sisi selatan,
biasa disebut sebagai angin musim barat. Sebaliknya pada bulan-bulan Juli hingga
Agustus terjadi perubahan musim yang meneybabkan terjadinya perubahan
tekanan udara, udara akan mengalir dari arah benua Australia menuju benua Asia
di belahan utara, biasa disebut sebagai angin musim timur. Pada bulan Oktober
dan Nopember terjadi arah angin yang tak menentu karena adanya masa
perubahan musim, masa ini disebut masa pancaroba. Angin monsoon berpengaruh
pada tingkat curah hujan di Indonesia, angin musim barat misalnya terkait erat
dengan tingginya curah hujan di Indonesia. Perubahan musim di antara belahan
bumi utara dan selatan terjadi akibat perjalanan revolusi bumi terhadap
matahari, dimana pada bulan Oktober sampai februari matahari akan berada
pada lintasan bumi bagian selatan, demikian sebaliknya pada bulan-bulan Maret
sampai Agustus.
Suhu air adalah faktor yang penting bagi sebaran spesies ikan dan
hewan laut lainnya. Hewan laut memiliki karakteristik yang khas
berkaitan dengan kemampuan adaptifnya dengan suhu. Hewan yang
memiliki ambang toleransi besar tehadap suhu air disebut bersifat
euriterm, sedangkan yang bertoleransi rendah disebut bersifat
stenoterm. Walaupun sebenarnya setiap kelas ikan merupakan hewan
yang bersifat poikiloterm yang dapat menyesuaikan suhu tubuhnya
dengan suhu tubuh lingkungan. Suhu air di perairan Indonesia berkisar
antara 28-310C. Suhu di pantai dan di laguna (perangkap air) biasanya
sedikit lebih tinggi dari suhu daerah lepas pantai. Secara alamiah suhu
permukaan akan lebih tinggi karena sepanjang hari terpapar sinar
matahari. Suhu hangat di permukaan tersebut tercampur merata
(homogen) karena adanya aktifitas angin, arus, dan mekanisme pasang
surut. Area suhu homogen ini memiliki ketebalan antara 50-70 meter,
di bawahnya terhampar lapisan termoklin dimana suhu menurun seiring
dengan pertambahan kedalaman. Area termoklin juga memiliki densitas
partikel air yang tinggi (lebih padat) dengan salinitas (kadar garam)
yang tinggi pula. Lapisan termoklin ini berkisar antara 100-200 meter.
Di bawah lapisan termoklin terdapat lapisan air laut yang bersuhu
rendah dan sangat gelap.
Air laut identik dengan air asin yang kaya akan kandungan garam. Garam yang
terkandung di air laut adalah antara lain ; natrium klorida (NaCl), garam
magnesium, garam kalsium, garam kalium, dan berbagai jenis garam dengan gugus
meineral lainnya. Jumlah berat total garam yang terlarut dalam 1 liter air
(dinyatakan dalam satuan 0/00 permi/gram perliter). Pembagian jenis air
berdasarkan salinitas/kadar garamnya didefinisikan oleh Valikangas sebagai
berikut : air tawar berkadar garam 0-0,50/00,, air payau berkadar garam 0,5-17
0/00, , dan air laut lebih dari 170/00. Sebaran salinitas air laut dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti sirkulasi air, tingkat penguapan, curah hujan, dan aliran
sungai. Perairan di daerah muara sungai (kuala/estuaria) memiliki salinitas yang
rendah karena merupakan daerah percampuran antara air laut dan air tawar.
Sedangkan di perairan samudra salinitas dapat mencapai 34-350
/00.
Ikan Asin “Pihi” (Ikan Sebelah/Pseudorhombus arsius)
Arus adalah suatu gerakan aliran suatu massa air yang diakibatkan oleh faktor-
faktor berikut : hembusan angin, perbedaan densitas air laut, dan gerakan
gelombang panjang.Gerakan gelombang panjang adalah gerakan gelombang yang
ditimbulkan oleh mekanisme pasang surut, dimana pasang-surut sendiri dipengaruhi
oleh tingkat gravitasi bulan. Di selat Malaka dan selat Sunda hampir sepanjang
tahun arus laut mengalir ke arah samudera Hindia, arus terkuat di selat Malaka
terjadi antara bulan Januari hingga April, sedangkan di selat Sunda arus terkuat
terjadi pada sekitar bulan Agustus dan pada sekitar bulan Desember hingga
Januari. Sementara di perairan sebelah selatan pulau Jawa terdapat arus besar
yang dikenal sebagai Arus Khatulistiwa selatan yang sepanjang tahun mengarah ke
barat. Akan tetapi pada musim barat (bulan Oktober-Februari) terdapat arus
berbalik di sepanjang pantai selatan pulau Jawa mengarah ke timur yang dikenal
sebagai arus pantai pulau Jawa.
Air naik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peristiwa
perpindahan massa air dari lapisan dalam menuju ke permukaan laut.Fenomena air
naik ini disebabkan oleh adanya pergerakan udara (angin) dari arah daratan ke
arah laut lepas yang mengakibatkan terjadinya perpindahan air permukaan
searah dengan arah angin. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya
kekosongan ruang air permukaan yang selanjutnya akan diisi oleh massa air dari
lapisan di bawahnya. Air naik dapat pula terjadi di lokasi-lokasi pertemuan arus-
arus samudera yang kuat sehingga terjadi suatu regurgitasi dan kevakuman
tekanan yang akan menciptakan ruang kosong bagi naiknya air di lapisan bawah.
Pada daerah percabangan arus lautpun dapat terjadi fenomena air naik karena
adanya dorongan pada kolom air di daerah percabangan (bifurcatio). Air naik ini
sangat penting bagi populasi ikan dan biota laut lainnya karena merupakan
mekanisme penyuplai unsur-unsur hara penting seperti fosfat dan nitrat. Selain
itu air naik juga berfungsi sebagai pendistribusi kada garam dan regulator suhu
air. Air naik ini dapat terjadi secara terus menerus di suatu area, atau terjadi
hanya di musim-musim tertentu seauai dengan pergerakan angin ataupun arah
arus samudera. Di Indonesia daerah air naik ini teridentifikasi di daerah
sepanjang pantai selatan pulau Jawa, laut Banda dan Arafura, selat Makassar
bagian selatan, dan beberapa perairan lain seperti laut Flores, teluk Bone, laut
Maluku, serta laut Halmahera.
Sekitar 70% dari permukaan bumi diselimuti oleh perairan laut yang terbagi
dalam 5 samudera besar, yaitu : Pasifik, Atlantik, Hindia, Arktik, dan Antartika.
Samudera Pasifik adalah samudera yang terbesar , dengan luas wilayah yang
meliputi sekitar 33% luas permukaan bumi. Perairan tertutup yang dibatasi oleh
keberadaan pulau-pula biasanya disebut laut, contoh perairan ini adlaah laut
Jawa atau laut Arafura. Sedangkan perairan laut sempit antar pulau biasa
disebut sebagai selat, contoh perairan ini adalah selat Sunda di anatar pula
Sumatera dan Jawa, atau selat Karimata di antara pulau Sumater dan
Kalimantan. Sedangkan perairan yang menjorok ke dalam suatu daratan serta
bergelombang tenag dikenal sebagai perairan teluk, contoh perairan ini adalah
teluk Tomini di Sulawesi Utara,Gorontalo, dan Sulawesi tengah, atau teluk
Jakarta di DKI Jaya. Berdasarkan kedalaman laut para ahli Oseanologi
mengklasifikan laut menjadi zona-zona kehidupan biota laut, zona tersebut
adalah : zona epipelagis yang memiliki kedalaman mulai dai 0 sampai 150 meter.
Zona ini kaya akan cahaya matahari sehingga merupakan zona tergolong bersifat
eufotik, yaitu zona di mana proses fotosintesis masih dapat berlangsung dengan
baik. Zona epipelagis ini kaya akan fitoplangton dan alga serta biota laut dari
kelas moluska, chepalophoda, dan berbagai jenis ikan pelagis (permukaan). Zona
berkutnya adalah zona mesoplelagis dengan kedalam berkisar antara 150-1000
meter atau sudah tergolong pada area disfotik dimana cahaya matahari sudah
sangat redup dan suhu sudah sangat dingin. Zona yang lebih dalam lagi adalah
zona batipelagis dengan kedalaman berkisar antara 1000 sampai 4000 meter dan
Ikan Lynophryne
masih tergolong zona disfotik dimana cahaya matahari masih ada hanya sudah
sangat kecil intensitasnya. Zona berikutnya adalah zona abisopelagis dengan
kedalaman berkisar antara 4000 sampai 6000 meter, zona ini adalah zona afotik
yang sudah sangat gelap dan dingin. Zona terakhir yang teramat dalam adalah
zona Hadal, yang terdapat hanya di palung-palung laut dengan kedalaman lebih
dari 6000 meter. Ikan-ikan yang hidup di zona-zona afotik biasany merupakan
ikan pemulung bangkai-bangkai ikan atau hewan lain yang berasal dari perairan di
atasnya. Ikan-ikan tersebut biasanya berbentuk aneh dan dilengkapi dengan alat
penerangan berujung fosfor yang dapat menyala, seperti pada spesies
Melanocetus cirrifer yang ditemukan di laut Banda pada kedalaman 4000 meter,
atau ikan Typhlonous tak bermata yang ditemukan di palung Sulawesi pada
kedalaman 5090 meter.
Keluarga Kepe-kepe
dan Butana
Keluarga ikan karang :
Acanthurus (butana),Chaetodon
(kepe-kepe), ephinephelus
(kerapu), Siganus, dan Ayam-
ayaman
Pohon kelapa adalah pohon dari keluarga angiospemae yang tergolong kelas
monokotil, pohon ini tersebar di seluruh pantai nusantara. Pohon kelapa
sangat penting bagi manusia karena mulai dari daunnya sampai akarnya
berguna. Daun kelapa sering digunakan sebagai pembungkus makanan
(ketupat atau buras), sering pula dipakai sebagai hiasan dalam upacara
adat (janur), sedangkan buah kelapa dimanfaatkan sebagai makanan dan
minuman segar (degan kelapa muda), anti racun dan anti demam (karena
sifat cairan kelapa muda yang hipotermik), bahan baku santan, dan bahan
baku minyak goreng (kopra), buah kelapa juga merupakan bahan pembuat
kue dan makanan ringan (serundeng). Batang pohon kelapa sangat indah
dan kokoh bila dijadikan tiang rumah dan mebel seperti di daerah Sulawesi
Utara. Jalinan serabut sabut kelapa dan serat batangnya merupakan
bahan baku pembuat tali dan krajinan anyam (seperti keset kaki), batok
kelapa tua merupakan bahan bakar sejenis arang yang dapat mengeluarkan
panas yang tinggi dan mudah terpantik bila dibakar. Selain itu dapat pula
dijadikan berbagai hiasan dinding atau kalung. Serat kelapa juga telah
diinovasi menjadi bahan baku pembuat lembaran-lembaran sejenis tripleks.
Tulang daun kelapa yang dapat diiris tipis menjadi lidi-lidi yang merupakan
pembuat sapu lidi. Bagian akar serabut pohon kelapa sangat bermanfaat
dalam mengurangi dampak abrasi (penggerusan daerah pantai oleh ombak
lautan).
Mengenal Sistem Taksonomi
Dipelopori oleh Carolus Linnaeus para ahli biologi merancang suatu
sistematika identifikasi makhluk hidup yang dapat memudahkan proses
pengklasifikasian dan penggolongan makhluk hidup. Sesuai konsensus
maka penggolongan dikategorikan dalam 8 ruang lingkup (strata), yang
terbesar adalah kingdom (kerajaan), disusul oleh filum, sub filum,
kelas, ordo, famili, genus, dan spesies (bagi hewan), sedangkan bagi
tumbuhan sedikit berbeda dimana filum dikenal sebagai divisi. Seluruh
makhluk hidup di bumi ini terbagi atas 5 kerajaan, yaitu : Monera yang
terdiri dari dua filum yaitu bakteri purba (Archaebacteria) yang
terdiri dari sekitar 500 spesies dan bakteri modern (Eubacteria) yang
terdiri dari sekitar 5000 jenis spesies. Kerajaan kedua adalah
Protista yang terdiri atas 5 filum, yaitu ; Ganggang (Algae) yang
terdiri dari sekitar 20000 spesies, kemudian Amuba (Sarcodina) yang
terdiri dari sekitar 20000 spesies, lalu Flagelata (Zoomastignina) yang
terdiri dari sekitar 15000 spesie, dan Cilliata (Cilliophora) yang terdiri
dari sekitar 8000 spesies, serta Sporozoa yang diduga memiliki
sekitar 5000 spesies.
Kerajaan ketiga adalah kerajaan Fungi (Jamur), yang terdiri dari 5
filum, yaitu : Zygoycota (jamur kapang) yang terdiri dari sekitar 750
spesies, Ascomycota (jamur kantung) yang terdiri dari sekitar 30000
jenis spesies, kemudian Basidiomycota (jamur berkelompok) yang
terdiri dari sekitar 25000 spesies, dan Deuteromycota (jamur tak
sempurna) yang terdiri atas 25000 spesies, sedangkan filum terakhr
adalah Oomycota yang hanya terdiri dari sekitar 600 spesies.
Kerajaan keempat adalah kerajaan Tumbuhan yang terdiri dari 6
divisi, yaitu : Bryophyta (Lumut dan Lumut hati) yang terdiri dari
sekitar 15000 spesies, lalu ada divisi Pteridophyta (Paku-pakuan) yang
terdiri dari sekitar 12000 spesies, kemudian ada divisi Lycopodophyta
(lumut berkelompok) yang terdiri dari sekitar 1000 spesies, dan
Sphenophyta (paku ekor kuda) yang terdiri dari hanya sekitar 15
spesies saja, sedangkan Gymnospemophyta terdiri dari sekitar 670
spesies, dan yang terbesar adalah divisi Angiospermophyta (tumbuhan
berbunga) dengan jumlah spesies sekitar 250000 jenis. Kerajaan
terakhir adalah kerajaan hewan (Animalia) yang terdiri dari sekitar 30
filum, yaitu : Rotifera yang terdiri dari sekitar 2000 spesies, Molusca
Yang terdiri dari sekitar 50000 spesies, Bryozoa (hewan lumut)
sekitar 4000 spesies, Onychophora (cacing beludru) terdiri dari
sekitar 100 spesies, Porifera (spons) terdiri dari sekitar 9000 spesies,
Ctenophora yang terdiri dari 90 spesies, Brachiopoda yang terdiri dari
900 spesies, Plathyhelminthes (Cacing hati,pipih, dan pita) yang terdiri
dari sekitar 15000 spesies Cnidaria (Binatang koral, hidra, dan
anemon, serta ubur-ubur) yang terdiri dari sekitar 9500 spesies,
Acanthochepala terdiri dari sekitar 1150 spesies, Annelida (cacing
biasa dan lintah) yang terdiri dari sekitar 18600 spesies, Tardigrada
terdiri dari 600 spesies, Nematomorpha (cacing surai kuda) terdiri
dari sekitar 350 spesies, Nematoda (cacing gilig) dengan jumlah
spesies sekitar 20000, sedangkan Echinodermata dengan jumlah
spesies sekitar 6000 spesies, dan Chordata yang memiliki sekitar
14000 spesies, serta Arthrophoda yang terdiri dari sekitar 1.100.000
spesies dengan jumlah spesies terbesar didominasi oleh Insecta
(serangga) yang terdiri dari sekitar 1000000 spesies.
Ikan yang tergolong dalam filum chordata adalah makhluk hidup
tingkat tinggi yang telah dilengkapi dengan berbagai jaringan, organ
tubuh, dan sistem fisiologis. Jaringan adalah kumpulan sel-sel sejenis
yang merupakan bagian dari suatu organ dan sistem. Secara fungsional
ikan memiliki sistem respirasi( pernafasan), sistem persyarafan,
sistem pencernaan, sistem pembuangan (ekskresi) dan sistem
endokrinologi-metabolisma, sistem pergerakan (lokomosi). Sistem-
sistem tersebut ditunjang oleh kelengkapan organ-organ seperti otak,
mata, insang, usus, jantung dan lain sebagainya. Materi penyusun dari
setiap sel, jaringan, organ, maupun sistem adalah unsur utama rantai
karbon yang berbentuk : protein, karbohidrat, lemak, dan mineral.
IKAN
Terdapat kurang lebih 20.000 jenis spesies ikan yang hidup baik
diperairan air tawar maupun perairan berair asin. Secara
klasifikasi biologis(taksonomi) ikan terbagi dalam 3 kelas utama
yaitu : kelas Agnatha atau ikan tak berahang dengan ciri memiliki
mulut seperti penghisap (terdiri dari sekitar 75 spesies), kelas
kedua adalah Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan dengan
ciri memiliki kerangka tubuh dari tulang rawan (terdapat sekitar
800 spesies), dan kelas yang ketiga adalah Osteichthyes atau ikan
bertulang sejati dengan ciri memiliki kerangka tubuh dari tulang
sejati (merupakan kelas terbesar dengan spesies mencapai sekitar
22.000)
Ikan dan biota laut lainnya membutuhkan energi fosfat untuk dapat melakukan
aktifitas biologisnya. Energi diperlukan dalam kegiatan mencari makan,
berketurunan, bertumbuh dan berkembang, serta dalam proses produksi protein
yang teramat penting bagi kelangsungan hidup ikan tersebut. Sintesa protein oleh
sel-sel ikan diperlukan untuk membuat hormon, neurotransmiter (zat penghubung
jaringan syaraf), berbagai jenis enzim (zat katalisator yang membantu berbagai
reaksi biokimiawi di dalam tubuh), sitokin dan mediator (zat penghubung antar sel),
faktor pertumbuhan, dinding sel (membran sel), berbagai jenis reseptor di
permukaan sel, organela-organela (bagian-bagian dari sel yang berada di
sitoplasma/cairan sel), dan berbagai cairan pertahanan tubuh seperti interferon,
perforin, dan lisosim, serta molekul-molekul imunologi seperti imunoglobulin.
Pendek kata protein adalah unsur pembentuk semua bagian dalam sistem tubuh
baik ikan maupun manusia. Bagaimana protein diproduksi ?
Di dalam sel Ikan terdapat inti sel (nukleus) yang berisi gelendong-gelendong
kromosom. Sebenarnya gelendong kromosom ini adalah lilitan untai pita Asam
Deoksi Ribonukleat (DNA) yang bergulung pada protein histon (yang berperan
sebagai tempat /landasan untuk menggulung benang). Molekul DNA sebenarnya
merupakan rantai heliks berganda yang menyerupai tangga dengan barisan anak
tangganya, dimana molekul tersebut memiliki 4 jenis unsur utama yang disebut
nukleotida, yaitu : Adenin, Guanin, Timin, dan Sitosin yang merupakan golongan
basa pirimidin dan purin.
Keempat nukleotida ini dilengkapi dengan gugus gula ribosa dan 1 atom fosfat,
serta terhubung satu dengan lainnya melalui ikatan hidrogen dengan gaya Van der
Walls. Keempat nukleotida tersebut secara khas akan membentuk ikatan-ikatan
berpasangan antara adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin. Urutan
keempat nukleotida ini dalam barisan bertigaan yang disebut kodon inilah yang
merupakan penyandi sifat atau perintah pembentukan asam amino yang merupakan
pembangun struktur protein. Pada proses produksi protein rantai DNA akan disalin
ke dalam bentuk mRNA atau Asam Ribonukleat Utusan (messenger ribonucleidacid)
dengan bantuan enzim RNA polimerase, untuk selanjutnya diproses di ribosom
untuk menghasilkan asam-asam amino sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
dalam proses pembuatan protein (seperti menyusun gedung dari blok-blok
permainan lego).
Di dalam ribosom mRNA yang membawa salinan beberapa kodon akan digunakan
sebagai jiplakan untuk membentuk berbagai asam amino dengan diawali oleh kodon
pembuka AUG ,berasal dari nukleotida DNA Timin-Adenin-Sitosin yang disalin ke
dalam mRNA sesuai dengan pasangannya sehingga menjadi Adenin-Timin-
Guanin,tetapi karena di dalam struktur RNA tidak terdapat unsur timin maka
timin akan diganti oleh Urasil sehingga bentuk akhir kodon tersebut dalam mRNA
adalah AUG, kodon AUG ini adalah penyandi asam amino metionin, dari keempat
nukleotida yang terdapat di dalam DNA yang membentuk barisan bertigaan kodon
tersebut dapat menghasilkan variasi asam amino sebanyak 20 jenis. Setelah asam-
asam amino tersebut terkumpul maka proses akhir pembentukan protein akan
dilakukan di retikulum endoplasma dan badan golgi untuk menyempurnakan
struktur kimia melalui antara lain proses biokimia metilasi dan karboksilasi.
Ikan
Kromosom
DNA
Ribosom
Asam amino
metionin,
arginin,
histidin,
leusin,
isoleusin,
valin,
triptofan
Protein yang terkandung di dalam daging ikan sangat spesifik dan bebrbeda-beda
satu sama lain. Tetapi secara umum ikan merupakan sumber protein yang sangat
bermanfaat bagi manusia, dimana selain protein ikan juga meimiliki kandungan
asam lemak omega-3 dan 6, DHA, atau EPA yang juga tak kalah penting
manfaatnya bagi kesehatan manusia. Protein di daging ikan dapat dideteksi dengan
menggunakan metoda elektroforesis, dimana molekul-molekul protein daging ikan
„dilarikan‟ melalui suatu larutan dapar bermuatan (di suatu kotak berisi agar atau
kertas selulosa) dari kutub negatif menuju kutub positif. Protein-protein daging
ikan akan terurai berdasarkan berat molekulnya, molekul teringan akan melaju
lebih jauh ketimbang molekul dengan bobot yang lebih berat.
Ikan Lemadang (Coryphaena hippurus)
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Coryphaenidae
Genus : Coryphaena
Spesies : Coryphaena hippurus
Bagaimanakah ikan menghasilkan energi ? Energi yang dihasilkan ikan
untuk bergerak, mencari makan, berketurunan dan tumbuh berkembang
didapatkan dari makanannya yang mengandung karbohidrat, lemak,
protein, dan unsur hara penting seperti fosfat. Makanan tersebut akan
dimetabolisme dengan mekanisme berikut :
Ikan memperoleh asupan energi dari sistem catu daya mitokondrion
yang dilengkapi dengan turbin ubiquinon yang dapat melakukan
transfer elektron dan bertindak selaku pompa proton dengan bantuan
enzim sitokrom. Aktifitas transfer elektron dengan energi Gibbs
negatif akan memicu aktifitas membran mitokondria untuk mensintesis
ATP sintase. ATP sintase akan mengaktifkan pembentukan molekul ATP
energi tinggi yang akan dipergunakan sebagai bahan bakar sel.
Mitokondria
ikan
ATP
ATP
ATP
ATP
ATP
ATPATP
e-
e-
e-
e-
e-
e-
Sumber fosforilasi untuk membentuk ATP berenergi tinggi dapat
bersumber dari glukosa yang diubah menjadi piruvat dengan reaksi 
Glukosa + 2 molekul fosfat + 2 ADP + 2 NAD+  2 molekul piruvat +2
ATP + 2 NADH + 2H+ + 2H2O, atau dari asam lemak dan asam amino
dari pemecahan protein dengan reaksi sebagai berikut asam lemak 
oksidasi  Asetil-Ko-A yang akan memasuki siklus asam sitrat
/Krebs Cycle dan akan menghasilkan 2 molekul NADH, 1 molekul
FADH2, dan 1 molekul GTP. Dari molekul GTP inilah molekul ADP
mendapat tambahan 1 atom fosfat sehingga berubah menjadi 1 molekul
ATP berenergi tinggi. Sedangkan asam amino hasil pemecahan dari
gugus protein berperan penting selaku penyumbang atom karbon dalam
penyusunan molekul perantara dalam siklus asam sitrat seperti
piruvat, -ketoglutarat, suksinil-Ko-A, fumarat, dan oksaloasetat.
Selain itu asam amino juga berperan dalam proses glukoneogenesis
(pembuatan kembali glukosa) melalui jalur fosfoenolpiruvat.
Acanthopleura
spinigera
Miurex tenuispina
Anadara granosa
Nautilus pompilius
Octopus
Cassis cornuta
Conus geographus
Loligo vulgaris
Caliiostoma monile
Guildfordia triumphans
Biplex perca
Bufonaria
nobilis
Thatcheria mirabilis
Argopecten
purpuratus
Livonia
mammilla
Turritella gonostoma
Mitra mitra
Conus generalis
Oliva annulata
Strombus
lentiginosus
Vexillum vulpecula
Coralliophila
neritoidea
Biota laut yang akrab dengan kehidupan keseharian kita antara lain adalah :
Dari keluarga Alga kita mengenal marga Gelidium, Gracilaria, dan Hypnea sebagai
bahan dasar agar-agar, sedangkan alga coklat Phaeophyceae dapat mengahsilkan
Algin yang merupakan bahan baku pembuatan sabun dan salep, sementara alga
merah yang lain seperti spesies Eucheuma dapat menghasilkan zat carrageenin
yang bermanfaat sebagai bahan campuran pembuatan obat dan kosmetika.
Dari keluarga besar Moluska yang terdir dari 5 kelas utama, yaitu : Amphineura,
Gastropoda, Pelecypoda, Chepalopoda, dan Scaphopoda, yang paling kita akrabi
adalah anggota-anggota kelas Pelecypoda dan Chepalopoda yaitu kerang-kerangan
dan cumi-cumi. Kerang yang biasa kita konsumsi dan merupakan makanan yang
lezat bergizi adalah kerang darah (Anadara granosa) dan kerang hijau (Mytilus
viridis). Sedangkan kerang yang mampu menghasilkan mutiara adalah Pinctada
margaretifera dan Pinctada maxima. Anggotai kelas Cephalopoda yang merupakan
makanan laut favorit adalah cumi-cumi (Loligo vulgaris) dan sotong (Sephia).
Keduanya sangat lezat dan kaya akan zat-zat gizi penting.
Dari keluarga Crustacea Udang dan Kepiting adalah primadonanya, kita mengenal
dengan akrab udang windu (Penaeus monodon), udang putih (Penaeus merguiensis),
ataupun udang karang Panulirus yang biasa disebut lobster.
Rhineodon typus
Sphyrna blochii
Stegosoma tigrinum
Carcharias menissorah
Dicerobatis
eregoodoo
Aetobatis narinari
Sedangkan keluarga kepiting adalah hewan laut yang sangat digemari di seluruh
dunia. Spesies yang menjadi primadona dari keluarga ini adalah kepiting hijau
(Scylla serrata) dan Rajungan (Portunus pelagicus). Keluarga kepiting ini terdapat
hampir di sepanjang garis pantai terutama di daerah-daerah hutan mangrove.
Dari filum keluarga besar Echinodermata kita mengenal tripang pasir (Holothuria
scabra) yang belakangan ini banyak dijadikan camilan ringan berbentuk keripik,
dan bintang laut (Protoreaster nodosus dan Linckia laevigata) yang karena
bentuknya indah sering dijadikan hiasan dinding.
Dari kelas ikan Chondrichthyes (bertulang rawan) kita mengenal hiu dan Pari. Di
beberapa daerah seperti di pantai selatan pulau Jawa (Baron di DIY dan
Pangandaran di Jawa Barat) Hiu Martil (Sphyrna blochii) merupakan ikan yang
cukup digemari karena lemak dan tulang rawannya tersa gurih apabila digoreng.
Sedangkan ikan Pari atau lebih dikenal oleh nelayan di pulau Jawa sebagai ikan Pe
(Aetobatis narinari) adalah bahan baku utama pembuatan ikan asap yang di Jawa
Tengah dikenal sebagai ikan mangut.
Dari kelas ikan Osteichthyes (ikan bertulang sejati) kita telah mengenal ikan
Bandeng (Chanos chanos) yang telah dibudidayakan di tambak-tambak berair
payau di sepanjang pantai utara Jawa mulai dari daerah Indramayu Jawa Barat
sampai daerah Gresik di Jawa Timur. Diduga budidaya Bandeng ini telah dimulai
semenjak abad 13-14 masehi sebagaimana yang tercantum di kitab Kutaramenawa
peninggalan kerajaan Mataram Hindu. Ikan Bandeng ini juga amat diminati di
daerah Sulawesi selatan yang menyebutnya sebagai ikan Bolu. Selain Bandeng kita
juga mengenal ikan Lemuru/Sarden (Sardinella longiceps) yang banyak terdapat di
selat Bali dan merupakan bahan baku pembuatan makanan dalam kaleng
“Sardencis”. Tak kalah pentingnya adalah ikan Teri (Stelophorus) yang biasa hidup
bergerombol dalam jumlah ribuan, ikan ini adalah bahan baku ikan asin teri yang
sangat populer. Ikan lain yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia adalah
keluarga kakap (Lates calcarifer), kakap merah (Lutjanus argentimaculatus), dan
kerapu bebek (Cromileptes altivalis), serta Beronang (keluarga Siganus). Kesemua
jenis ikan tersebut adalah ikan dasar atau ikan karang yang bercita rasa lezat dan
banyak terdapat di sekitar terumbu karang tropis di perairan Indonesia. Ikan
karang lainnya yang kita kenal karena keindahannya adalah keluarga ikan kepe-
kepe (Chaetodontidae) dan keluarga ikan Butana (Acanthuridae).
Alectis indica
Ikan Kuweh Rambut
Kita juga harus mengenal ikan-ikan pelagis penting yang merupakan sumber gizi
dan memiliki nilai ekonomi yang baik. Ikan pelagis adalah ikan yang hidup dan
tinggal di daerah permukaan lautan. Ikan pelagis yang penting antara lain adalah :
ikan layang (Decapterus) yang mendominasi populasi ikan pelagis di laut Jawa (di
Jawa biasa disebut ikan kembung). Ikan pelagis lain yang banyak terdapat
diperairan Indonesia adalah ikan Selar (Selaroides) dan ikan Kuwe (Gnathanodon
dan Alectis), kedua jenis ikan ini banyak tertangkap nelayan baik di perairan
tertutup seperti laut Jawa maupun perairan yang berbatasan dengan samudera.
Sedangkan ikan pelagis yang menjadi menu favorit di hampir setiap warung ikan
bakar adalah ikan bawal baik yang hitam maupun yang putih (Stromateus niger dan
Stromateus cinereus), dimana bawal hitam banyak bergerombol di tengah laut
sementara tu bawal putih lebih menyenangi bergerombol di sekitar muara sungai.
Diantara sekian banyak jenis ikan Pelagis maka Tuna, Marlin, Layaran, Lemadang,
Wahu, dan Tenggiri adalah ikan-ikan yang dapat dijumpai dalam ukuran yang
besar. Kerabat tuna yang terdapat di perairan Indonesia anatara lain adalah :
Madidihang/Tuna Sirip Kuning ( Thunnus albacares), Albakor (Thunnus
alalunga),tuna mata besar (Thunnus obesus), Tatihu (Thunnus maccoyi), Cakalang
(Katsuwonus pelamis), dan Tongkol (Euthynnus affinis). Ikan tuna sirip kuning
(Madidihang) di Indonesia teramat istimewa karena merupakan gabungan diantara
tuna-tuna yang berasal dari Samudera Pasifik dan samudera Hindia, gerombolan
tuna ini berbaur di laut Banda dan laut Flores.
Allah mengalirkan dua samudera,
dimana keduanya akan bertemu
dan menyatu,
Diantara kedua samudera
tersebut ada batas yang telah
ditentukan
Ikan pelagis raksasa seperti Marlin hitam dan biru (Maccaira indica dan Maccaira
nigrican), Lemadang (Coryphaena hippurus), ikan Layaran (Istiophorus orientalis),
atau Setuhuk loreng (Tetrapturus audax) yang mampu memporak porandakan
lunas perahu kayu dengan menggunakan paruhnya, adalah ikan-ikan yang dgemari
oleh para pemancing “trolling” (menghanyut).
Kita juga mengenal adanya beberapa spesies ikan yang aneh, unik, dan
memiliki racun yang berbahaya. Diantara ikan bertulang sejati yang
spesiesnya mencapai sekitar 20000 jenis terdapat beberapa ikan yang
tergolong “aneh”, yaitu antara lain :
Kuda laut (Hippocampus kuda), spesies ikan berkepala kuda dengan ekornya
yang bergelung. Kuda laut biasa terdapat diperairan-perairan dangkal yang
kaya akan rumput laut sebagai sumber makanannya dan tempatnya
berpegang (agar tidak terseret arus). Kuda laut juga memiliki kemampuan
reproduksi yang unik, dimana telur-telurnya setelah dibuahi akan
dimasukkan ke dalam suatu kantong yang terdapat di perut bagian depan
kuda laut jantan. Di bagian dalam kantong tersebut terdapat suatu kelenjar
yang berfungsi sebagai penyuplai zat makanan bagi anak-anak kuda laut yang
baru saja menetas. Anak-anak kuda laut akan berada di dalam kantong
ayahnya sampai mereka cukup dewasa untuk dapat mencari makanan sendiri.
Ikan unik lainnya adalah ikan Lepu, Ikan dari spesies ini memiliki
penyamaran yang hebat dan sangat mirip dengan lingkungan sekitarnya.
Disamping itu ikan lepu ini memiliki duri-duri tajam di sekujur tubuhnya
yang sangat beracun dan dapat ditegakkan untuk menusuk
pengganggunya. Lepu Tembaga (Synanceja verrucosa) merupakan
spesies yang paling berbahaya karena memiliki racun yang paling
dahsyat, bentuk tubuhnya aneh dan menyeramkan serta berwarna
kecoklatan menyerupai lumpur berpasir yang merupakan daerah tempat
tinggalnya. Sementara lepu ayam (Pterois volitans) justru memiliki
bentuk tubuh yang gemulai indah dengan aneka warna meronai daerah
tubuh di sekitar duri-durinya yang bak melambai-lambai.
Ikan beracun lainnya yang juga tak kalah unik adalah ikan Buntal
(Tetraodontidae). Ikan ini dagingnya mengandung suatu racun yang amat kuat
yang dikenal sebagai Tetrodontoksin. Ikan Buntal juga memiliki gigi yang teramat
kuat dan mampu menggigit putus jari manusia. Hampir setiap spesies ikan buntal
mampu menggelembungkan dirinya dengan cara menelan air ataupun menghirup
udara dari permukaan. Ikan buntal yang bila menggelembung tampak menyerupai
buah durian disebut orang ikan Buntal Duren (Diodon hystrix), sedangkan ikan
buntal yang paling unik adalah ikan buntal bertanduk (Ostracion cornutus) yang
selain di kepalanya juga memiliki tanduk di dekat dubur.
Masih terkait kekerabatan yang erat dengan ikan Buntal (marga
Tetraodontiformes) ikan Kebeku adalah ikan dengan bentuk tubuh yang sangat
unik. Hampir menyerupai setengah lingkaran dengan sirip punggung dan sirip dubur
sangat berdekatan dengan ekornya yang sangat pendek dan melebar. Kebeku (Mola
mola) tinggal di daerah perairan terbuka (samudera) dengan iklim tropis. Kebeku
dapat mencapai ukuran yang sangat besar (sekitar 4 meter dengan berat 1,5 ton).
Ikan lain yang memiliki bentuk tak kalah unik adalah ikan sebelah dari marga
Heterosomata. Ikan ini berbentuk pipih dengan bagian berwarna gelap berada di
sebelah punggungnya sementara sisi bawahnya berwarna pucat. Ikan sebelah ini
tergolong ikan dasar yang pandai berkamuflase dengan menyesuaikan warna
kulitnya dengan warna lingkungan sekitar. Kebanyakan dari ikan ini tubuhnya tidak
simetris dengan mulut mencong dan letak mata yang tidak sejajar. Di Indonesia
spesies ikan sebelah yang sering ditemui adalah Langkau (Psettodes erumei) dan
ikan Sebelah (Pseudorhombus arsius).
Bila sedari mula kita menilai keunikan berdasar bentuk tubuh, maka kali ini kita
akan mengenal ikan unik lainnya berdasar kemampuan-kemampuan biologisnya.
Salah satu ikan unik yang memiliki kemampuan luar biasa untuk berjalan-jalan dan
bermain di permukaan perairan pantai berlumpur tanpa harus menderita kesulitan
bernafas adalah ikan Gelodok (marga Periopthalmus dan Periopthalmodon). Ikan ini
bermata belo (melotot) sehingga dinamai periopthalmus, selain matanya yang besar
ikan ini juga memiliki otot serat lintang yang kuat di sekitar sirip dadanya sehingga
dapat membantunya berjalan di daratan berlumpur bahkan memanjat pohon bakau.
Ikan Gelodok mampu bertahan beberapa lama di luar air karena sistem insangnya
dilengkapi dengan suatu mekanisme pemerangkapan air. Ikan Gelodok bila akan
bertualang ke daratan akan meminum air dalam jumlah besar serta menutup rapat-
rapat mulutnya dan tutup insangnya, air yang terperangkap di dalam rongga insang
tersebut merupakan sumber oksigen yang akan disaring oleh insang. Bila kadar
oksiegen dalam gembolan air bekalnya telah menipis maka ikan Gelodok akan
kembali ke air dan mengambil persediaan baru.
Ikan lain yang memiliki kemampuan unik adalah ikan Terbang atau Torani. Di
perairan Indonesia terdapat sekitar 18 spesies ikan terbang. Dua spoesies yang
sering dijumpai adalah Exocoetus volitans dan Cypsilurus poecilopterus. Spesies
Exocoetus memiliki sirip dada yang tumbuh memanjang dan berfungsi sebagai
sayap (sesuai dengan hukum Bernoulli, dimana lebih panjangnya perjalanan alit
udara di permukaan sebelah atas sayap akan mengakibatkan perbedaan tekanan
yang akan memunculkan daya angkat). Sedangkan pada spesies Cypsilurus sayap
juga terbentuk dengan adanya pemanjangan sirip perut. Sirip perut pada spesies
Cypsilurus berfungsi sebagai „elevator‟ yang dapat mengatur sudut angkat pada
saat awal penerbangan, dan berperan pula sebagai „rudder‟ yang dipergunakan
untuk menentukan arah terbang. Ikan Torani memerlukan jarak sekitar 15 meter
untuk melaju sehingga mencapai kecepatan sekitar 36 km/jam untuk selanjutnya
merentangkan sayapnya dan melayang terbang. Ikan Torani dapat mencapai jarak
terbang sekitar 300 meter secara estafet (terbang-mendarat-dan terbang lagi).
Bila ada ikan-ikan yang unik karena bentuk tubuhnya ataupun karena kemampuan-
kemampuan khasnya maka keluarga Sidat (Anguillidae) dikenal keunikannya karena
memiliki pola reproduksi yang khas. Sidat dikenali dari bentuk tubuhnya yang
memanjang menyerupai ular atau belut. Sirip punggung sidat bersatu dengan sirip
perutnya didaeah ekor yang melancip. Sedangkan sirip dadanya kecil dan terletak
sedikit di belakang kepala sehingga sering disangka sebagai telinga. Sidat dewasa
panjangnya dapat mencapai sekitar 160 cm dengan diameter tubuh terluas
mencapai sekitar 40 cm. Sidat dewasa tinggal di perairan sungai pegunungan yang
berarus deras dan berbatu-batu, biasanya sidat bersembunyi di balik bebatuan
besar atau lubang-lubang yang banyak terdapat di daerah aliran sungai. Keunikan
pola reproduksi sidat adalah kebiasaannya untuk melakukan migrasi (ruaya) ke
perairan laut dalam untuk bertelur dan memijah. Sidat bertelur dan memijah hanya
di lautan dengan kedalaman lebih dari 200 meter, sehingga sidat tidak dapat
ditemui di sungai-sungai yang bermuara ke laut dangkal sperti laut Jawa.
Sebaliknya sungai-sungai di pulau Jawa yang bermuara ke samudera Hindia seperti
Citanduy dan Serayu banyak didiami oleh populasi sidat. Anak-anak sidat kemudian
akan melakukan napak tilas perjalanan ruaya orangtuanya menyusuri kembali
sungai-sungai menuju daerah hulu di pegunungan. Perjalanan ruaya sidat ini disebut
katadromus.
Di lautan Indonesia selain terdapat ribuan spesies ikan dan berbagai biota laut
lainnya, terdapat pula beberapa mamalia (hewan menyusui) laut yang tergolong
dalam bangsa Cetacea yang bernafas dengan paru-paru. Mamalia yang paling sering
dijumpai di perairan laut Indonesia adalah Lumba-lumba hidung botol (Tursiops
aduncus). Perlu diketahui bahwasanya Lumba-lumba adalah bangsa Cetacea yang
bergigi (Odontoceti) sementara Paus adalah golongan yang tak bergigi (Mysticeti).
Di perairan Lamalera sering dijumpai secara bergerombol (mencapai sekitar 1000
ekor) Lumba-lumba temu kira (Stenella longirostris) dan Seguni (Orcinus orca)
yang walaupun disebut Paus pembunuh sebenarnya tergolong dalam keluarga lumba-
lumba. Laut Sawu di Nusa Tenggara Timur merupakan jalur penting dalam
perjalanan ruaya Paus. Berbagai jenis Paus seperti Physeter catodon, Balaenoptera
(physalus, acutorostrata, dan musculus), serta Megaptera novaengliae, melewati
laut Sawu dalam perjalanannya dari samudera Pasifik ke samudera Hindia.Bahkan
Koteklema (Physeter catodon) menjadikan laut Sawu sebagai tempat pemijahan
dan pembesaran anak.
Balaenoptera musculus
(Paus Biru)
Physeter catodon
(Paus Lodan)
Megaptera
novaeangliae
Orcinus orca
(Paus Seguni)
Tursiops aduncus
(Lumba-lumba Hidung Botol)
Dugong dugong
(Duyung Laut)
Mamalia lain yang terdapat di perairan Indonesia adalah Duyung (Dugong dugong)
yang merupakan marga mamalia dari ordo Sirenia. Duyung laut saat ini hanya
terdapat di perairan Indonesia dan merupakan mamalia yang sangat langka. Duyung
terdapat di perairan dangkal yang kaya akan rumput laut, tubuhnya gendut dengan
panjang sekitar 3 meter dan memiliki rambut-rambut pendek di sekujur tubuhnya,
mulutnya lebar dan menghadap ke bawah, makanan kegemarannya adalah rumput
laut/lamun seperti Zostera, Poisidonia, dan Halophila. Duyung memakan rumput
laut sekitar 40 kg setiap harinya. Untuk berenang duyung dilengkapi sirip dada dan
ekor tanpa memiliki sirip punggung dan perut. Di perairan Indonesia Duyung
terdapat di selat Karimata (sekitar pulau Bangka dan Belitung), Teluk Cendrawasih,
laut sekitar kepulauan Aru, Halmahera, dan pulau Selayar.
Indonesia juga memiliki 5 spesies penyu dari 7 spesies yang ada di seluruh dunia.
Diantara kelima spesies penyu tersebut yang paling sering dijumpai adalah penyu
Hijau (Chelonia mydas), penyu Kembang (Eretmochelys imbricata), dan penyu
Belimbing (Dermochelys coriaceae).
Indonesia juga memiliki 5 spesies penyu dari 7 spesies yang ada di seluruh dunia.
Diantara kelima spesies penyu tersebut yang paling sering dijumpai adalah penyu
Hijau (Chelonia mydas), penyu Kembang (Eretmochelys imbricata), dan penyu
Belimbing (Dermochelys coriaceae). Penyu berketurunan dengan cara bertelur di
pantai yang berpasir. Telu-telur Penyu akan ditimbun oleh induknya di dalam pasir
dan setelah menetas anak-anak Penyu akan langsung berenang menuju laut lepas.
Galeri Film Laut
Galeri Film Laut
Galeri Film Laut
Galeri Film Laut
Galeri Film Laut
Buku laut biru: Samudera,Laut, Biota, Iklim, dan Cuaca. All a about the Ocean

Contenu connexe

Tendances

Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografinaufalulhaq2
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGISansanikhs
 
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasMateri Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasSatriyo Unggul Wicaksono
 
03. oseanografi
03. oseanografi03. oseanografi
03. oseanografiNkhansa
 
Gerakan air laut.pptx
Gerakan air laut.pptxGerakan air laut.pptx
Gerakan air laut.pptxAjeng Pratiwi
 
Kajian parameter oseanografi perairan (suhu, salinitas dan arus) spermonde un...
Kajian parameter oseanografi perairan (suhu, salinitas dan arus) spermonde un...Kajian parameter oseanografi perairan (suhu, salinitas dan arus) spermonde un...
Kajian parameter oseanografi perairan (suhu, salinitas dan arus) spermonde un...Steven Steven
 
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah HidrologiMateri Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161Risko Aditya
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Ari Panggih Nugroho
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airNanda Reda
 
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Oomz Omieh
 
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah HidrologiMateri Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 

Tendances (20)

Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
 
Arus Laut
Arus LautArus Laut
Arus Laut
 
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasMateri Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Perairan Laut
Perairan LautPerairan Laut
Perairan Laut
 
03. oseanografi
03. oseanografi03. oseanografi
03. oseanografi
 
Gerakan air laut.pptx
Gerakan air laut.pptxGerakan air laut.pptx
Gerakan air laut.pptx
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Kajian parameter oseanografi perairan (suhu, salinitas dan arus) spermonde un...
Kajian parameter oseanografi perairan (suhu, salinitas dan arus) spermonde un...Kajian parameter oseanografi perairan (suhu, salinitas dan arus) spermonde un...
Kajian parameter oseanografi perairan (suhu, salinitas dan arus) spermonde un...
 
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah HidrologiMateri Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah Hidrologi
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
 
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah HidrologiMateri Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
 
Siklus air
Siklus airSiklus air
Siklus air
 

Similaire à Buku laut biru: Samudera,Laut, Biota, Iklim, dan Cuaca. All a about the Ocean

Similaire à Buku laut biru: Samudera,Laut, Biota, Iklim, dan Cuaca. All a about the Ocean (20)

Oseanografi Kelas X
Oseanografi Kelas XOseanografi Kelas X
Oseanografi Kelas X
 
Air laut
Air lautAir laut
Air laut
 
Hidrosfer Perairan Laut
Hidrosfer Perairan LautHidrosfer Perairan Laut
Hidrosfer Perairan Laut
 
Tugas geografi
Tugas geografiTugas geografi
Tugas geografi
 
Lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusia
Lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusiaLingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusia
Lingkungan fisik wilayah nusantara dan hubungan dengan manusia
 
perairan laut dan pemnafaatan gelombang.ppt
perairan laut dan pemnafaatan gelombang.pptperairan laut dan pemnafaatan gelombang.ppt
perairan laut dan pemnafaatan gelombang.ppt
 
Geografi nita tentang perairan-laut
Geografi nita tentang perairan-lautGeografi nita tentang perairan-laut
Geografi nita tentang perairan-laut
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
Gerakan air__laut
Gerakan  air__lautGerakan  air__laut
Gerakan air__laut
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdfdinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
 
Novi
NoviNovi
Novi
 
Makalah s umber daya air
Makalah s umber daya airMakalah s umber daya air
Makalah s umber daya air
 
Pikp modul03-subsistem kelautan marines-
Pikp modul03-subsistem kelautan  marines-Pikp modul03-subsistem kelautan  marines-
Pikp modul03-subsistem kelautan marines-
 
Klasifikasi laut 2
Klasifikasi laut 2Klasifikasi laut 2
Klasifikasi laut 2
 
Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)
Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)
Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)
 
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
 
Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumi
 
Sumber daya air1
Sumber daya air1Sumber daya air1
Sumber daya air1
 

Buku laut biru: Samudera,Laut, Biota, Iklim, dan Cuaca. All a about the Ocean

  • 1.
  • 2.
  • 3. Dan Allah telah menciptakan lautan supaya manusia dapat memperoleh sumber makanan yang lezat dan bergizi, serta di dalamnya pula terkandung berbagai perhiasan yang dapat digunakan manusia, dan lautan pulalah wahana alam tempat berlayarnya bahtera. Di lautanlah Allah menghendaki manusia mencari karunia-Nya agar dapat mensyukuri nikmat Allah yang berlimpah.
  • 4.
  • 5. Buku ini didedikasikan bagi : Dr.Anugerah Nontji, dengan buku “Laut Nusantara”-nya yang teramat menggugah rasa cinta bahari kami, & Ir.Anshori Djausal,MSi yang semangat keingintahuannya menembus sekat kotak disiplin ilmu
  • 6. • Bacalah dengan namaTuhanmu yang telah menciptakan. • Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. •Bacalah, dan Tuhanmulah yang mahapemurah. •Yang mengajarimanusia dengan perantaraan kalam. •Ia mengajari manusiaapa yang belum diketahuinya. •Sesungguhnya manusia itu gemar melampaui batas. •Karenamemandang dirinyatinggi. •Sesungguhnya hanyakepada Tuhanmulah tempatkembali.
  • 7. Samudra memiliki volume 1.400 juta kilometer kubik merupakan suatu ruang hidup yang paling besar di bumi. Di lingkungan samudra variasi cahaya, suhu, tekanan, kadar garam, arus, pasang-surut, dan gerakan gelombang menciptakan daerah-daerah spesifik dengan kekhasan flora dan faunanya. Di pantai yang mengalami pasang-surut tumbuhan serta binatang yang ada sesuai dengan tipologi fisisnya, seperti pantai yang berpasir dan berlumpur banyak memiliki spesies kepiting. Di pantai tropik yang banyak ditumbuhi bakau banyak ditemukan pula ikan glodok, kepiting, dan udang. Sedangkan pantai berkarang merupakan tempat ideal bagi pertumbuhan rumput laut dan berbagai jenis moluska. Pada setiap benua terdapat paparan benua yang menjorok sampai kedalaman 200 meter, karena cahaya matahari dapat menembus daerah ini maka daerah ini dikenal sebagai padang makanan laut (zona fotik) yang kaya akan tumbuhan dan binatang renik. Zona berikutnya adalah zona senja, yaitu zona dengan kedalamana antara 200-1000 meter. Di zona ini hidup ikan-ikan yang penting bagi konsumsi manusia. Zona selanjutnya adalah zona tubir atau zona dibawah 3000 meter, zona ini gelap tanpa cahaya. Spesiesnya disebut spesies pemulung.
  • 8.
  • 9. Sebagian besar binatang laut menyesuaikan diri untuk hidup pada berbagai kedalaman air. Di lapisan atas perairan bebas yang luas ada 3 kelompok hewan laut yang dikelompokkan menurut cara perpindahannya, yaitu; pengapung, penghanyut, dan perenang. Sedangkan di daerah dasar samudra mulai dari pantai sampai bagian yang terdalam dari suatu palung samudra yang terdalam terdapat penghuni dasar yang varietasnya sangat banyak dan biasa dikenal sebagai kelompok benthos. Pengapung Hewan pengapung memiliki tubuh yang lebih ringan daripada air laut. Hidupnya di permukaan laut dan sebagian dari tubuhnya menyembul di permukaan air. Makhluk tersebut terbawa hembusan angin dan bergerak sesuai arah arus dan gelombang. Contoh yang paling umum kita jumpai adalah ubur-ubur.
  • 10. Penghanyut Penghanyut biasanya hewan yang memiliki gelembung berisi minyak di tubuhnya yang dapat dipergunakan sebagai pelampung. Hewan penghanyut ini sebenarnya sebagian diantaranya dapat bergerak aktif untuk menyelam. Akan tetapi biasanya hewan ini tidak berdaya melawan arus horizontal. Sebagian dari hewan penghanyut adalah penghanyut sementara, biasanya semasa pertumbuhan seperti kepiting yang masih kecil. Penghanyut sejati adalah plangton yang terdiri dari plangton hewan ataupun plangton tumbuhan. Perenang Semua hewan perenang kecuali cumi-cumi adalah ikan yang bertulang belakang atau mamalia laut seperti ikan lumba-lumba dan Paus. Gaya renang ikan menyerupai gerakan ular, yaitu mendorong air dengan kepala ke kiri dan kanan sehingga menimbulkan gerakan menggelombang . Untuk itu ikan biasanya dilengkapi dengan kepala yang berbentuk lebih tumpul dari daerah ekor, dengan bagian tubuh yang paling tebal berada sekitar sepertiga panjang tubuh dari arah moncongnya.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. {Pola angin yang memiliki peran penting di perairan Indonesia adalah angin Monsoon. Secara teoritis angin akan bertiup dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah (hukum Buys Ballot). Pada bulan-bulan Desember, Januari, dan Februari terjadi musim dingin di belahan bumi bagian utara sehingga terjadi peningkatan tekanan udara di belahan bumi utara, sedangkan musim panas terjadi di belahan bumi selatan yang mengakibatkan penurunan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara tersebut menyebabkan udara mengalir dari arah benua Asia di sisi utara menuju benua Australia di sisi selatan, biasa disebut sebagai angin musim barat. Sebaliknya pada bulan-bulan Juli hingga Agustus terjadi perubahan musim yang meneybabkan terjadinya perubahan tekanan udara, udara akan mengalir dari arah benua Australia menuju benua Asia di belahan utara, biasa disebut sebagai angin musim timur. Pada bulan Oktober dan Nopember terjadi arah angin yang tak menentu karena adanya masa perubahan musim, masa ini disebut masa pancaroba. Angin monsoon berpengaruh pada tingkat curah hujan di Indonesia, angin musim barat misalnya terkait erat dengan tingginya curah hujan di Indonesia. Perubahan musim di antara belahan bumi utara dan selatan terjadi akibat perjalanan revolusi bumi terhadap matahari, dimana pada bulan Oktober sampai februari matahari akan berada pada lintasan bumi bagian selatan, demikian sebaliknya pada bulan-bulan Maret sampai Agustus.
  • 16. Suhu air adalah faktor yang penting bagi sebaran spesies ikan dan hewan laut lainnya. Hewan laut memiliki karakteristik yang khas berkaitan dengan kemampuan adaptifnya dengan suhu. Hewan yang memiliki ambang toleransi besar tehadap suhu air disebut bersifat euriterm, sedangkan yang bertoleransi rendah disebut bersifat stenoterm. Walaupun sebenarnya setiap kelas ikan merupakan hewan yang bersifat poikiloterm yang dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu tubuh lingkungan. Suhu air di perairan Indonesia berkisar antara 28-310C. Suhu di pantai dan di laguna (perangkap air) biasanya sedikit lebih tinggi dari suhu daerah lepas pantai. Secara alamiah suhu permukaan akan lebih tinggi karena sepanjang hari terpapar sinar matahari. Suhu hangat di permukaan tersebut tercampur merata (homogen) karena adanya aktifitas angin, arus, dan mekanisme pasang surut. Area suhu homogen ini memiliki ketebalan antara 50-70 meter, di bawahnya terhampar lapisan termoklin dimana suhu menurun seiring dengan pertambahan kedalaman. Area termoklin juga memiliki densitas partikel air yang tinggi (lebih padat) dengan salinitas (kadar garam) yang tinggi pula. Lapisan termoklin ini berkisar antara 100-200 meter. Di bawah lapisan termoklin terdapat lapisan air laut yang bersuhu rendah dan sangat gelap.
  • 17. Air laut identik dengan air asin yang kaya akan kandungan garam. Garam yang terkandung di air laut adalah antara lain ; natrium klorida (NaCl), garam magnesium, garam kalsium, garam kalium, dan berbagai jenis garam dengan gugus meineral lainnya. Jumlah berat total garam yang terlarut dalam 1 liter air (dinyatakan dalam satuan 0/00 permi/gram perliter). Pembagian jenis air berdasarkan salinitas/kadar garamnya didefinisikan oleh Valikangas sebagai berikut : air tawar berkadar garam 0-0,50/00,, air payau berkadar garam 0,5-17 0/00, , dan air laut lebih dari 170/00. Sebaran salinitas air laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sirkulasi air, tingkat penguapan, curah hujan, dan aliran sungai. Perairan di daerah muara sungai (kuala/estuaria) memiliki salinitas yang rendah karena merupakan daerah percampuran antara air laut dan air tawar. Sedangkan di perairan samudra salinitas dapat mencapai 34-350 /00. Ikan Asin “Pihi” (Ikan Sebelah/Pseudorhombus arsius)
  • 18.
  • 19. Arus adalah suatu gerakan aliran suatu massa air yang diakibatkan oleh faktor- faktor berikut : hembusan angin, perbedaan densitas air laut, dan gerakan gelombang panjang.Gerakan gelombang panjang adalah gerakan gelombang yang ditimbulkan oleh mekanisme pasang surut, dimana pasang-surut sendiri dipengaruhi oleh tingkat gravitasi bulan. Di selat Malaka dan selat Sunda hampir sepanjang tahun arus laut mengalir ke arah samudera Hindia, arus terkuat di selat Malaka terjadi antara bulan Januari hingga April, sedangkan di selat Sunda arus terkuat terjadi pada sekitar bulan Agustus dan pada sekitar bulan Desember hingga Januari. Sementara di perairan sebelah selatan pulau Jawa terdapat arus besar yang dikenal sebagai Arus Khatulistiwa selatan yang sepanjang tahun mengarah ke barat. Akan tetapi pada musim barat (bulan Oktober-Februari) terdapat arus berbalik di sepanjang pantai selatan pulau Jawa mengarah ke timur yang dikenal sebagai arus pantai pulau Jawa.
  • 20. Air naik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peristiwa perpindahan massa air dari lapisan dalam menuju ke permukaan laut.Fenomena air naik ini disebabkan oleh adanya pergerakan udara (angin) dari arah daratan ke arah laut lepas yang mengakibatkan terjadinya perpindahan air permukaan searah dengan arah angin. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya kekosongan ruang air permukaan yang selanjutnya akan diisi oleh massa air dari lapisan di bawahnya. Air naik dapat pula terjadi di lokasi-lokasi pertemuan arus- arus samudera yang kuat sehingga terjadi suatu regurgitasi dan kevakuman tekanan yang akan menciptakan ruang kosong bagi naiknya air di lapisan bawah. Pada daerah percabangan arus lautpun dapat terjadi fenomena air naik karena adanya dorongan pada kolom air di daerah percabangan (bifurcatio). Air naik ini sangat penting bagi populasi ikan dan biota laut lainnya karena merupakan mekanisme penyuplai unsur-unsur hara penting seperti fosfat dan nitrat. Selain itu air naik juga berfungsi sebagai pendistribusi kada garam dan regulator suhu air. Air naik ini dapat terjadi secara terus menerus di suatu area, atau terjadi hanya di musim-musim tertentu seauai dengan pergerakan angin ataupun arah arus samudera. Di Indonesia daerah air naik ini teridentifikasi di daerah sepanjang pantai selatan pulau Jawa, laut Banda dan Arafura, selat Makassar bagian selatan, dan beberapa perairan lain seperti laut Flores, teluk Bone, laut Maluku, serta laut Halmahera.
  • 21. Sekitar 70% dari permukaan bumi diselimuti oleh perairan laut yang terbagi dalam 5 samudera besar, yaitu : Pasifik, Atlantik, Hindia, Arktik, dan Antartika. Samudera Pasifik adalah samudera yang terbesar , dengan luas wilayah yang meliputi sekitar 33% luas permukaan bumi. Perairan tertutup yang dibatasi oleh keberadaan pulau-pula biasanya disebut laut, contoh perairan ini adlaah laut Jawa atau laut Arafura. Sedangkan perairan laut sempit antar pulau biasa disebut sebagai selat, contoh perairan ini adalah selat Sunda di anatar pula Sumatera dan Jawa, atau selat Karimata di antara pulau Sumater dan Kalimantan. Sedangkan perairan yang menjorok ke dalam suatu daratan serta bergelombang tenag dikenal sebagai perairan teluk, contoh perairan ini adalah teluk Tomini di Sulawesi Utara,Gorontalo, dan Sulawesi tengah, atau teluk Jakarta di DKI Jaya. Berdasarkan kedalaman laut para ahli Oseanologi mengklasifikan laut menjadi zona-zona kehidupan biota laut, zona tersebut adalah : zona epipelagis yang memiliki kedalaman mulai dai 0 sampai 150 meter. Zona ini kaya akan cahaya matahari sehingga merupakan zona tergolong bersifat eufotik, yaitu zona di mana proses fotosintesis masih dapat berlangsung dengan baik. Zona epipelagis ini kaya akan fitoplangton dan alga serta biota laut dari kelas moluska, chepalophoda, dan berbagai jenis ikan pelagis (permukaan). Zona berkutnya adalah zona mesoplelagis dengan kedalam berkisar antara 150-1000 meter atau sudah tergolong pada area disfotik dimana cahaya matahari sudah sangat redup dan suhu sudah sangat dingin. Zona yang lebih dalam lagi adalah zona batipelagis dengan kedalaman berkisar antara 1000 sampai 4000 meter dan
  • 22. Ikan Lynophryne masih tergolong zona disfotik dimana cahaya matahari masih ada hanya sudah sangat kecil intensitasnya. Zona berikutnya adalah zona abisopelagis dengan kedalaman berkisar antara 4000 sampai 6000 meter, zona ini adalah zona afotik yang sudah sangat gelap dan dingin. Zona terakhir yang teramat dalam adalah zona Hadal, yang terdapat hanya di palung-palung laut dengan kedalaman lebih dari 6000 meter. Ikan-ikan yang hidup di zona-zona afotik biasany merupakan ikan pemulung bangkai-bangkai ikan atau hewan lain yang berasal dari perairan di atasnya. Ikan-ikan tersebut biasanya berbentuk aneh dan dilengkapi dengan alat penerangan berujung fosfor yang dapat menyala, seperti pada spesies Melanocetus cirrifer yang ditemukan di laut Banda pada kedalaman 4000 meter, atau ikan Typhlonous tak bermata yang ditemukan di palung Sulawesi pada kedalaman 5090 meter.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49. Keluarga ikan karang : Acanthurus (butana),Chaetodon (kepe-kepe), ephinephelus (kerapu), Siganus, dan Ayam- ayaman
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59. Pohon kelapa adalah pohon dari keluarga angiospemae yang tergolong kelas monokotil, pohon ini tersebar di seluruh pantai nusantara. Pohon kelapa sangat penting bagi manusia karena mulai dari daunnya sampai akarnya berguna. Daun kelapa sering digunakan sebagai pembungkus makanan (ketupat atau buras), sering pula dipakai sebagai hiasan dalam upacara adat (janur), sedangkan buah kelapa dimanfaatkan sebagai makanan dan minuman segar (degan kelapa muda), anti racun dan anti demam (karena sifat cairan kelapa muda yang hipotermik), bahan baku santan, dan bahan baku minyak goreng (kopra), buah kelapa juga merupakan bahan pembuat kue dan makanan ringan (serundeng). Batang pohon kelapa sangat indah dan kokoh bila dijadikan tiang rumah dan mebel seperti di daerah Sulawesi Utara. Jalinan serabut sabut kelapa dan serat batangnya merupakan bahan baku pembuat tali dan krajinan anyam (seperti keset kaki), batok kelapa tua merupakan bahan bakar sejenis arang yang dapat mengeluarkan panas yang tinggi dan mudah terpantik bila dibakar. Selain itu dapat pula dijadikan berbagai hiasan dinding atau kalung. Serat kelapa juga telah diinovasi menjadi bahan baku pembuat lembaran-lembaran sejenis tripleks. Tulang daun kelapa yang dapat diiris tipis menjadi lidi-lidi yang merupakan pembuat sapu lidi. Bagian akar serabut pohon kelapa sangat bermanfaat dalam mengurangi dampak abrasi (penggerusan daerah pantai oleh ombak lautan).
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63. Mengenal Sistem Taksonomi Dipelopori oleh Carolus Linnaeus para ahli biologi merancang suatu sistematika identifikasi makhluk hidup yang dapat memudahkan proses pengklasifikasian dan penggolongan makhluk hidup. Sesuai konsensus maka penggolongan dikategorikan dalam 8 ruang lingkup (strata), yang terbesar adalah kingdom (kerajaan), disusul oleh filum, sub filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies (bagi hewan), sedangkan bagi tumbuhan sedikit berbeda dimana filum dikenal sebagai divisi. Seluruh makhluk hidup di bumi ini terbagi atas 5 kerajaan, yaitu : Monera yang terdiri dari dua filum yaitu bakteri purba (Archaebacteria) yang terdiri dari sekitar 500 spesies dan bakteri modern (Eubacteria) yang terdiri dari sekitar 5000 jenis spesies. Kerajaan kedua adalah Protista yang terdiri atas 5 filum, yaitu ; Ganggang (Algae) yang terdiri dari sekitar 20000 spesies, kemudian Amuba (Sarcodina) yang terdiri dari sekitar 20000 spesies, lalu Flagelata (Zoomastignina) yang terdiri dari sekitar 15000 spesie, dan Cilliata (Cilliophora) yang terdiri dari sekitar 8000 spesies, serta Sporozoa yang diduga memiliki sekitar 5000 spesies.
  • 64. Kerajaan ketiga adalah kerajaan Fungi (Jamur), yang terdiri dari 5 filum, yaitu : Zygoycota (jamur kapang) yang terdiri dari sekitar 750 spesies, Ascomycota (jamur kantung) yang terdiri dari sekitar 30000 jenis spesies, kemudian Basidiomycota (jamur berkelompok) yang terdiri dari sekitar 25000 spesies, dan Deuteromycota (jamur tak sempurna) yang terdiri atas 25000 spesies, sedangkan filum terakhr adalah Oomycota yang hanya terdiri dari sekitar 600 spesies. Kerajaan keempat adalah kerajaan Tumbuhan yang terdiri dari 6 divisi, yaitu : Bryophyta (Lumut dan Lumut hati) yang terdiri dari sekitar 15000 spesies, lalu ada divisi Pteridophyta (Paku-pakuan) yang terdiri dari sekitar 12000 spesies, kemudian ada divisi Lycopodophyta (lumut berkelompok) yang terdiri dari sekitar 1000 spesies, dan Sphenophyta (paku ekor kuda) yang terdiri dari hanya sekitar 15 spesies saja, sedangkan Gymnospemophyta terdiri dari sekitar 670 spesies, dan yang terbesar adalah divisi Angiospermophyta (tumbuhan berbunga) dengan jumlah spesies sekitar 250000 jenis. Kerajaan terakhir adalah kerajaan hewan (Animalia) yang terdiri dari sekitar 30 filum, yaitu : Rotifera yang terdiri dari sekitar 2000 spesies, Molusca
  • 65. Yang terdiri dari sekitar 50000 spesies, Bryozoa (hewan lumut) sekitar 4000 spesies, Onychophora (cacing beludru) terdiri dari sekitar 100 spesies, Porifera (spons) terdiri dari sekitar 9000 spesies, Ctenophora yang terdiri dari 90 spesies, Brachiopoda yang terdiri dari 900 spesies, Plathyhelminthes (Cacing hati,pipih, dan pita) yang terdiri dari sekitar 15000 spesies Cnidaria (Binatang koral, hidra, dan anemon, serta ubur-ubur) yang terdiri dari sekitar 9500 spesies, Acanthochepala terdiri dari sekitar 1150 spesies, Annelida (cacing biasa dan lintah) yang terdiri dari sekitar 18600 spesies, Tardigrada terdiri dari 600 spesies, Nematomorpha (cacing surai kuda) terdiri dari sekitar 350 spesies, Nematoda (cacing gilig) dengan jumlah spesies sekitar 20000, sedangkan Echinodermata dengan jumlah spesies sekitar 6000 spesies, dan Chordata yang memiliki sekitar 14000 spesies, serta Arthrophoda yang terdiri dari sekitar 1.100.000 spesies dengan jumlah spesies terbesar didominasi oleh Insecta (serangga) yang terdiri dari sekitar 1000000 spesies.
  • 66. Ikan yang tergolong dalam filum chordata adalah makhluk hidup tingkat tinggi yang telah dilengkapi dengan berbagai jaringan, organ tubuh, dan sistem fisiologis. Jaringan adalah kumpulan sel-sel sejenis yang merupakan bagian dari suatu organ dan sistem. Secara fungsional ikan memiliki sistem respirasi( pernafasan), sistem persyarafan, sistem pencernaan, sistem pembuangan (ekskresi) dan sistem endokrinologi-metabolisma, sistem pergerakan (lokomosi). Sistem- sistem tersebut ditunjang oleh kelengkapan organ-organ seperti otak, mata, insang, usus, jantung dan lain sebagainya. Materi penyusun dari setiap sel, jaringan, organ, maupun sistem adalah unsur utama rantai karbon yang berbentuk : protein, karbohidrat, lemak, dan mineral.
  • 67.
  • 68. IKAN Terdapat kurang lebih 20.000 jenis spesies ikan yang hidup baik diperairan air tawar maupun perairan berair asin. Secara klasifikasi biologis(taksonomi) ikan terbagi dalam 3 kelas utama yaitu : kelas Agnatha atau ikan tak berahang dengan ciri memiliki mulut seperti penghisap (terdiri dari sekitar 75 spesies), kelas kedua adalah Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan dengan ciri memiliki kerangka tubuh dari tulang rawan (terdapat sekitar 800 spesies), dan kelas yang ketiga adalah Osteichthyes atau ikan bertulang sejati dengan ciri memiliki kerangka tubuh dari tulang sejati (merupakan kelas terbesar dengan spesies mencapai sekitar 22.000)
  • 69.
  • 70.
  • 71. Ikan dan biota laut lainnya membutuhkan energi fosfat untuk dapat melakukan aktifitas biologisnya. Energi diperlukan dalam kegiatan mencari makan, berketurunan, bertumbuh dan berkembang, serta dalam proses produksi protein yang teramat penting bagi kelangsungan hidup ikan tersebut. Sintesa protein oleh sel-sel ikan diperlukan untuk membuat hormon, neurotransmiter (zat penghubung jaringan syaraf), berbagai jenis enzim (zat katalisator yang membantu berbagai reaksi biokimiawi di dalam tubuh), sitokin dan mediator (zat penghubung antar sel), faktor pertumbuhan, dinding sel (membran sel), berbagai jenis reseptor di permukaan sel, organela-organela (bagian-bagian dari sel yang berada di sitoplasma/cairan sel), dan berbagai cairan pertahanan tubuh seperti interferon, perforin, dan lisosim, serta molekul-molekul imunologi seperti imunoglobulin. Pendek kata protein adalah unsur pembentuk semua bagian dalam sistem tubuh baik ikan maupun manusia. Bagaimana protein diproduksi ? Di dalam sel Ikan terdapat inti sel (nukleus) yang berisi gelendong-gelendong kromosom. Sebenarnya gelendong kromosom ini adalah lilitan untai pita Asam Deoksi Ribonukleat (DNA) yang bergulung pada protein histon (yang berperan sebagai tempat /landasan untuk menggulung benang). Molekul DNA sebenarnya merupakan rantai heliks berganda yang menyerupai tangga dengan barisan anak tangganya, dimana molekul tersebut memiliki 4 jenis unsur utama yang disebut nukleotida, yaitu : Adenin, Guanin, Timin, dan Sitosin yang merupakan golongan basa pirimidin dan purin.
  • 72.
  • 73. Keempat nukleotida ini dilengkapi dengan gugus gula ribosa dan 1 atom fosfat, serta terhubung satu dengan lainnya melalui ikatan hidrogen dengan gaya Van der Walls. Keempat nukleotida tersebut secara khas akan membentuk ikatan-ikatan berpasangan antara adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin. Urutan keempat nukleotida ini dalam barisan bertigaan yang disebut kodon inilah yang merupakan penyandi sifat atau perintah pembentukan asam amino yang merupakan pembangun struktur protein. Pada proses produksi protein rantai DNA akan disalin ke dalam bentuk mRNA atau Asam Ribonukleat Utusan (messenger ribonucleidacid) dengan bantuan enzim RNA polimerase, untuk selanjutnya diproses di ribosom untuk menghasilkan asam-asam amino sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembuatan protein (seperti menyusun gedung dari blok-blok permainan lego).
  • 74. Di dalam ribosom mRNA yang membawa salinan beberapa kodon akan digunakan sebagai jiplakan untuk membentuk berbagai asam amino dengan diawali oleh kodon pembuka AUG ,berasal dari nukleotida DNA Timin-Adenin-Sitosin yang disalin ke dalam mRNA sesuai dengan pasangannya sehingga menjadi Adenin-Timin- Guanin,tetapi karena di dalam struktur RNA tidak terdapat unsur timin maka timin akan diganti oleh Urasil sehingga bentuk akhir kodon tersebut dalam mRNA adalah AUG, kodon AUG ini adalah penyandi asam amino metionin, dari keempat nukleotida yang terdapat di dalam DNA yang membentuk barisan bertigaan kodon tersebut dapat menghasilkan variasi asam amino sebanyak 20 jenis. Setelah asam- asam amino tersebut terkumpul maka proses akhir pembentukan protein akan dilakukan di retikulum endoplasma dan badan golgi untuk menyempurnakan struktur kimia melalui antara lain proses biokimia metilasi dan karboksilasi. Ikan Kromosom DNA Ribosom Asam amino metionin, arginin, histidin, leusin, isoleusin, valin, triptofan
  • 75. Protein yang terkandung di dalam daging ikan sangat spesifik dan bebrbeda-beda satu sama lain. Tetapi secara umum ikan merupakan sumber protein yang sangat bermanfaat bagi manusia, dimana selain protein ikan juga meimiliki kandungan asam lemak omega-3 dan 6, DHA, atau EPA yang juga tak kalah penting manfaatnya bagi kesehatan manusia. Protein di daging ikan dapat dideteksi dengan menggunakan metoda elektroforesis, dimana molekul-molekul protein daging ikan „dilarikan‟ melalui suatu larutan dapar bermuatan (di suatu kotak berisi agar atau kertas selulosa) dari kutub negatif menuju kutub positif. Protein-protein daging ikan akan terurai berdasarkan berat molekulnya, molekul teringan akan melaju lebih jauh ketimbang molekul dengan bobot yang lebih berat. Ikan Lemadang (Coryphaena hippurus) Kelas : Osteichthyes Ordo : Perciformes Famili : Coryphaenidae Genus : Coryphaena Spesies : Coryphaena hippurus
  • 76. Bagaimanakah ikan menghasilkan energi ? Energi yang dihasilkan ikan untuk bergerak, mencari makan, berketurunan dan tumbuh berkembang didapatkan dari makanannya yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan unsur hara penting seperti fosfat. Makanan tersebut akan dimetabolisme dengan mekanisme berikut : Ikan memperoleh asupan energi dari sistem catu daya mitokondrion yang dilengkapi dengan turbin ubiquinon yang dapat melakukan transfer elektron dan bertindak selaku pompa proton dengan bantuan enzim sitokrom. Aktifitas transfer elektron dengan energi Gibbs negatif akan memicu aktifitas membran mitokondria untuk mensintesis ATP sintase. ATP sintase akan mengaktifkan pembentukan molekul ATP energi tinggi yang akan dipergunakan sebagai bahan bakar sel. Mitokondria ikan ATP ATP ATP ATP ATP ATPATP e- e- e- e- e- e-
  • 77. Sumber fosforilasi untuk membentuk ATP berenergi tinggi dapat bersumber dari glukosa yang diubah menjadi piruvat dengan reaksi  Glukosa + 2 molekul fosfat + 2 ADP + 2 NAD+  2 molekul piruvat +2 ATP + 2 NADH + 2H+ + 2H2O, atau dari asam lemak dan asam amino dari pemecahan protein dengan reaksi sebagai berikut asam lemak  oksidasi  Asetil-Ko-A yang akan memasuki siklus asam sitrat /Krebs Cycle dan akan menghasilkan 2 molekul NADH, 1 molekul FADH2, dan 1 molekul GTP. Dari molekul GTP inilah molekul ADP mendapat tambahan 1 atom fosfat sehingga berubah menjadi 1 molekul ATP berenergi tinggi. Sedangkan asam amino hasil pemecahan dari gugus protein berperan penting selaku penyumbang atom karbon dalam penyusunan molekul perantara dalam siklus asam sitrat seperti piruvat, -ketoglutarat, suksinil-Ko-A, fumarat, dan oksaloasetat. Selain itu asam amino juga berperan dalam proses glukoneogenesis (pembuatan kembali glukosa) melalui jalur fosfoenolpiruvat.
  • 78.
  • 79. Acanthopleura spinigera Miurex tenuispina Anadara granosa Nautilus pompilius Octopus Cassis cornuta Conus geographus Loligo vulgaris Caliiostoma monile Guildfordia triumphans Biplex perca Bufonaria nobilis Thatcheria mirabilis Argopecten purpuratus Livonia mammilla Turritella gonostoma Mitra mitra Conus generalis Oliva annulata Strombus lentiginosus Vexillum vulpecula Coralliophila neritoidea
  • 80. Biota laut yang akrab dengan kehidupan keseharian kita antara lain adalah : Dari keluarga Alga kita mengenal marga Gelidium, Gracilaria, dan Hypnea sebagai bahan dasar agar-agar, sedangkan alga coklat Phaeophyceae dapat mengahsilkan Algin yang merupakan bahan baku pembuatan sabun dan salep, sementara alga merah yang lain seperti spesies Eucheuma dapat menghasilkan zat carrageenin yang bermanfaat sebagai bahan campuran pembuatan obat dan kosmetika. Dari keluarga besar Moluska yang terdir dari 5 kelas utama, yaitu : Amphineura, Gastropoda, Pelecypoda, Chepalopoda, dan Scaphopoda, yang paling kita akrabi adalah anggota-anggota kelas Pelecypoda dan Chepalopoda yaitu kerang-kerangan dan cumi-cumi. Kerang yang biasa kita konsumsi dan merupakan makanan yang lezat bergizi adalah kerang darah (Anadara granosa) dan kerang hijau (Mytilus viridis). Sedangkan kerang yang mampu menghasilkan mutiara adalah Pinctada margaretifera dan Pinctada maxima. Anggotai kelas Cephalopoda yang merupakan makanan laut favorit adalah cumi-cumi (Loligo vulgaris) dan sotong (Sephia). Keduanya sangat lezat dan kaya akan zat-zat gizi penting. Dari keluarga Crustacea Udang dan Kepiting adalah primadonanya, kita mengenal dengan akrab udang windu (Penaeus monodon), udang putih (Penaeus merguiensis), ataupun udang karang Panulirus yang biasa disebut lobster.
  • 81.
  • 82. Rhineodon typus Sphyrna blochii Stegosoma tigrinum Carcharias menissorah Dicerobatis eregoodoo Aetobatis narinari
  • 83. Sedangkan keluarga kepiting adalah hewan laut yang sangat digemari di seluruh dunia. Spesies yang menjadi primadona dari keluarga ini adalah kepiting hijau (Scylla serrata) dan Rajungan (Portunus pelagicus). Keluarga kepiting ini terdapat hampir di sepanjang garis pantai terutama di daerah-daerah hutan mangrove. Dari filum keluarga besar Echinodermata kita mengenal tripang pasir (Holothuria scabra) yang belakangan ini banyak dijadikan camilan ringan berbentuk keripik, dan bintang laut (Protoreaster nodosus dan Linckia laevigata) yang karena bentuknya indah sering dijadikan hiasan dinding. Dari kelas ikan Chondrichthyes (bertulang rawan) kita mengenal hiu dan Pari. Di beberapa daerah seperti di pantai selatan pulau Jawa (Baron di DIY dan Pangandaran di Jawa Barat) Hiu Martil (Sphyrna blochii) merupakan ikan yang cukup digemari karena lemak dan tulang rawannya tersa gurih apabila digoreng. Sedangkan ikan Pari atau lebih dikenal oleh nelayan di pulau Jawa sebagai ikan Pe (Aetobatis narinari) adalah bahan baku utama pembuatan ikan asap yang di Jawa Tengah dikenal sebagai ikan mangut.
  • 84.
  • 85.
  • 86.
  • 87.
  • 88.
  • 89.
  • 90.
  • 91. Dari kelas ikan Osteichthyes (ikan bertulang sejati) kita telah mengenal ikan Bandeng (Chanos chanos) yang telah dibudidayakan di tambak-tambak berair payau di sepanjang pantai utara Jawa mulai dari daerah Indramayu Jawa Barat sampai daerah Gresik di Jawa Timur. Diduga budidaya Bandeng ini telah dimulai semenjak abad 13-14 masehi sebagaimana yang tercantum di kitab Kutaramenawa peninggalan kerajaan Mataram Hindu. Ikan Bandeng ini juga amat diminati di daerah Sulawesi selatan yang menyebutnya sebagai ikan Bolu. Selain Bandeng kita juga mengenal ikan Lemuru/Sarden (Sardinella longiceps) yang banyak terdapat di selat Bali dan merupakan bahan baku pembuatan makanan dalam kaleng “Sardencis”. Tak kalah pentingnya adalah ikan Teri (Stelophorus) yang biasa hidup bergerombol dalam jumlah ribuan, ikan ini adalah bahan baku ikan asin teri yang sangat populer. Ikan lain yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia adalah keluarga kakap (Lates calcarifer), kakap merah (Lutjanus argentimaculatus), dan kerapu bebek (Cromileptes altivalis), serta Beronang (keluarga Siganus). Kesemua jenis ikan tersebut adalah ikan dasar atau ikan karang yang bercita rasa lezat dan banyak terdapat di sekitar terumbu karang tropis di perairan Indonesia. Ikan karang lainnya yang kita kenal karena keindahannya adalah keluarga ikan kepe- kepe (Chaetodontidae) dan keluarga ikan Butana (Acanthuridae).
  • 93. Kita juga harus mengenal ikan-ikan pelagis penting yang merupakan sumber gizi dan memiliki nilai ekonomi yang baik. Ikan pelagis adalah ikan yang hidup dan tinggal di daerah permukaan lautan. Ikan pelagis yang penting antara lain adalah : ikan layang (Decapterus) yang mendominasi populasi ikan pelagis di laut Jawa (di Jawa biasa disebut ikan kembung). Ikan pelagis lain yang banyak terdapat diperairan Indonesia adalah ikan Selar (Selaroides) dan ikan Kuwe (Gnathanodon dan Alectis), kedua jenis ikan ini banyak tertangkap nelayan baik di perairan tertutup seperti laut Jawa maupun perairan yang berbatasan dengan samudera. Sedangkan ikan pelagis yang menjadi menu favorit di hampir setiap warung ikan bakar adalah ikan bawal baik yang hitam maupun yang putih (Stromateus niger dan Stromateus cinereus), dimana bawal hitam banyak bergerombol di tengah laut sementara tu bawal putih lebih menyenangi bergerombol di sekitar muara sungai. Diantara sekian banyak jenis ikan Pelagis maka Tuna, Marlin, Layaran, Lemadang, Wahu, dan Tenggiri adalah ikan-ikan yang dapat dijumpai dalam ukuran yang besar. Kerabat tuna yang terdapat di perairan Indonesia anatara lain adalah : Madidihang/Tuna Sirip Kuning ( Thunnus albacares), Albakor (Thunnus alalunga),tuna mata besar (Thunnus obesus), Tatihu (Thunnus maccoyi), Cakalang (Katsuwonus pelamis), dan Tongkol (Euthynnus affinis). Ikan tuna sirip kuning (Madidihang) di Indonesia teramat istimewa karena merupakan gabungan diantara tuna-tuna yang berasal dari Samudera Pasifik dan samudera Hindia, gerombolan tuna ini berbaur di laut Banda dan laut Flores.
  • 94. Allah mengalirkan dua samudera, dimana keduanya akan bertemu dan menyatu, Diantara kedua samudera tersebut ada batas yang telah ditentukan
  • 95. Ikan pelagis raksasa seperti Marlin hitam dan biru (Maccaira indica dan Maccaira nigrican), Lemadang (Coryphaena hippurus), ikan Layaran (Istiophorus orientalis), atau Setuhuk loreng (Tetrapturus audax) yang mampu memporak porandakan lunas perahu kayu dengan menggunakan paruhnya, adalah ikan-ikan yang dgemari oleh para pemancing “trolling” (menghanyut).
  • 96.
  • 97. Kita juga mengenal adanya beberapa spesies ikan yang aneh, unik, dan memiliki racun yang berbahaya. Diantara ikan bertulang sejati yang spesiesnya mencapai sekitar 20000 jenis terdapat beberapa ikan yang tergolong “aneh”, yaitu antara lain : Kuda laut (Hippocampus kuda), spesies ikan berkepala kuda dengan ekornya yang bergelung. Kuda laut biasa terdapat diperairan-perairan dangkal yang kaya akan rumput laut sebagai sumber makanannya dan tempatnya berpegang (agar tidak terseret arus). Kuda laut juga memiliki kemampuan reproduksi yang unik, dimana telur-telurnya setelah dibuahi akan dimasukkan ke dalam suatu kantong yang terdapat di perut bagian depan kuda laut jantan. Di bagian dalam kantong tersebut terdapat suatu kelenjar yang berfungsi sebagai penyuplai zat makanan bagi anak-anak kuda laut yang baru saja menetas. Anak-anak kuda laut akan berada di dalam kantong ayahnya sampai mereka cukup dewasa untuk dapat mencari makanan sendiri.
  • 98. Ikan unik lainnya adalah ikan Lepu, Ikan dari spesies ini memiliki penyamaran yang hebat dan sangat mirip dengan lingkungan sekitarnya. Disamping itu ikan lepu ini memiliki duri-duri tajam di sekujur tubuhnya yang sangat beracun dan dapat ditegakkan untuk menusuk pengganggunya. Lepu Tembaga (Synanceja verrucosa) merupakan spesies yang paling berbahaya karena memiliki racun yang paling dahsyat, bentuk tubuhnya aneh dan menyeramkan serta berwarna kecoklatan menyerupai lumpur berpasir yang merupakan daerah tempat tinggalnya. Sementara lepu ayam (Pterois volitans) justru memiliki bentuk tubuh yang gemulai indah dengan aneka warna meronai daerah tubuh di sekitar duri-durinya yang bak melambai-lambai. Ikan beracun lainnya yang juga tak kalah unik adalah ikan Buntal (Tetraodontidae). Ikan ini dagingnya mengandung suatu racun yang amat kuat yang dikenal sebagai Tetrodontoksin. Ikan Buntal juga memiliki gigi yang teramat kuat dan mampu menggigit putus jari manusia. Hampir setiap spesies ikan buntal mampu menggelembungkan dirinya dengan cara menelan air ataupun menghirup udara dari permukaan. Ikan buntal yang bila menggelembung tampak menyerupai buah durian disebut orang ikan Buntal Duren (Diodon hystrix), sedangkan ikan buntal yang paling unik adalah ikan buntal bertanduk (Ostracion cornutus) yang selain di kepalanya juga memiliki tanduk di dekat dubur.
  • 99.
  • 100.
  • 101. Masih terkait kekerabatan yang erat dengan ikan Buntal (marga Tetraodontiformes) ikan Kebeku adalah ikan dengan bentuk tubuh yang sangat unik. Hampir menyerupai setengah lingkaran dengan sirip punggung dan sirip dubur sangat berdekatan dengan ekornya yang sangat pendek dan melebar. Kebeku (Mola mola) tinggal di daerah perairan terbuka (samudera) dengan iklim tropis. Kebeku dapat mencapai ukuran yang sangat besar (sekitar 4 meter dengan berat 1,5 ton). Ikan lain yang memiliki bentuk tak kalah unik adalah ikan sebelah dari marga Heterosomata. Ikan ini berbentuk pipih dengan bagian berwarna gelap berada di sebelah punggungnya sementara sisi bawahnya berwarna pucat. Ikan sebelah ini tergolong ikan dasar yang pandai berkamuflase dengan menyesuaikan warna kulitnya dengan warna lingkungan sekitar. Kebanyakan dari ikan ini tubuhnya tidak simetris dengan mulut mencong dan letak mata yang tidak sejajar. Di Indonesia spesies ikan sebelah yang sering ditemui adalah Langkau (Psettodes erumei) dan ikan Sebelah (Pseudorhombus arsius).
  • 102. Bila sedari mula kita menilai keunikan berdasar bentuk tubuh, maka kali ini kita akan mengenal ikan unik lainnya berdasar kemampuan-kemampuan biologisnya. Salah satu ikan unik yang memiliki kemampuan luar biasa untuk berjalan-jalan dan bermain di permukaan perairan pantai berlumpur tanpa harus menderita kesulitan bernafas adalah ikan Gelodok (marga Periopthalmus dan Periopthalmodon). Ikan ini bermata belo (melotot) sehingga dinamai periopthalmus, selain matanya yang besar ikan ini juga memiliki otot serat lintang yang kuat di sekitar sirip dadanya sehingga dapat membantunya berjalan di daratan berlumpur bahkan memanjat pohon bakau. Ikan Gelodok mampu bertahan beberapa lama di luar air karena sistem insangnya dilengkapi dengan suatu mekanisme pemerangkapan air. Ikan Gelodok bila akan bertualang ke daratan akan meminum air dalam jumlah besar serta menutup rapat- rapat mulutnya dan tutup insangnya, air yang terperangkap di dalam rongga insang tersebut merupakan sumber oksigen yang akan disaring oleh insang. Bila kadar oksiegen dalam gembolan air bekalnya telah menipis maka ikan Gelodok akan kembali ke air dan mengambil persediaan baru.
  • 103.
  • 104. Ikan lain yang memiliki kemampuan unik adalah ikan Terbang atau Torani. Di perairan Indonesia terdapat sekitar 18 spesies ikan terbang. Dua spoesies yang sering dijumpai adalah Exocoetus volitans dan Cypsilurus poecilopterus. Spesies Exocoetus memiliki sirip dada yang tumbuh memanjang dan berfungsi sebagai sayap (sesuai dengan hukum Bernoulli, dimana lebih panjangnya perjalanan alit udara di permukaan sebelah atas sayap akan mengakibatkan perbedaan tekanan yang akan memunculkan daya angkat). Sedangkan pada spesies Cypsilurus sayap juga terbentuk dengan adanya pemanjangan sirip perut. Sirip perut pada spesies Cypsilurus berfungsi sebagai „elevator‟ yang dapat mengatur sudut angkat pada saat awal penerbangan, dan berperan pula sebagai „rudder‟ yang dipergunakan untuk menentukan arah terbang. Ikan Torani memerlukan jarak sekitar 15 meter untuk melaju sehingga mencapai kecepatan sekitar 36 km/jam untuk selanjutnya merentangkan sayapnya dan melayang terbang. Ikan Torani dapat mencapai jarak terbang sekitar 300 meter secara estafet (terbang-mendarat-dan terbang lagi).
  • 105. Bila ada ikan-ikan yang unik karena bentuk tubuhnya ataupun karena kemampuan- kemampuan khasnya maka keluarga Sidat (Anguillidae) dikenal keunikannya karena memiliki pola reproduksi yang khas. Sidat dikenali dari bentuk tubuhnya yang memanjang menyerupai ular atau belut. Sirip punggung sidat bersatu dengan sirip perutnya didaeah ekor yang melancip. Sedangkan sirip dadanya kecil dan terletak sedikit di belakang kepala sehingga sering disangka sebagai telinga. Sidat dewasa panjangnya dapat mencapai sekitar 160 cm dengan diameter tubuh terluas mencapai sekitar 40 cm. Sidat dewasa tinggal di perairan sungai pegunungan yang berarus deras dan berbatu-batu, biasanya sidat bersembunyi di balik bebatuan besar atau lubang-lubang yang banyak terdapat di daerah aliran sungai. Keunikan pola reproduksi sidat adalah kebiasaannya untuk melakukan migrasi (ruaya) ke perairan laut dalam untuk bertelur dan memijah. Sidat bertelur dan memijah hanya di lautan dengan kedalaman lebih dari 200 meter, sehingga sidat tidak dapat ditemui di sungai-sungai yang bermuara ke laut dangkal sperti laut Jawa. Sebaliknya sungai-sungai di pulau Jawa yang bermuara ke samudera Hindia seperti Citanduy dan Serayu banyak didiami oleh populasi sidat. Anak-anak sidat kemudian akan melakukan napak tilas perjalanan ruaya orangtuanya menyusuri kembali sungai-sungai menuju daerah hulu di pegunungan. Perjalanan ruaya sidat ini disebut katadromus.
  • 106. Di lautan Indonesia selain terdapat ribuan spesies ikan dan berbagai biota laut lainnya, terdapat pula beberapa mamalia (hewan menyusui) laut yang tergolong dalam bangsa Cetacea yang bernafas dengan paru-paru. Mamalia yang paling sering dijumpai di perairan laut Indonesia adalah Lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus). Perlu diketahui bahwasanya Lumba-lumba adalah bangsa Cetacea yang bergigi (Odontoceti) sementara Paus adalah golongan yang tak bergigi (Mysticeti). Di perairan Lamalera sering dijumpai secara bergerombol (mencapai sekitar 1000 ekor) Lumba-lumba temu kira (Stenella longirostris) dan Seguni (Orcinus orca) yang walaupun disebut Paus pembunuh sebenarnya tergolong dalam keluarga lumba- lumba. Laut Sawu di Nusa Tenggara Timur merupakan jalur penting dalam perjalanan ruaya Paus. Berbagai jenis Paus seperti Physeter catodon, Balaenoptera (physalus, acutorostrata, dan musculus), serta Megaptera novaengliae, melewati laut Sawu dalam perjalanannya dari samudera Pasifik ke samudera Hindia.Bahkan Koteklema (Physeter catodon) menjadikan laut Sawu sebagai tempat pemijahan dan pembesaran anak.
  • 107.
  • 108.
  • 109.
  • 110.
  • 111. Balaenoptera musculus (Paus Biru) Physeter catodon (Paus Lodan) Megaptera novaeangliae Orcinus orca (Paus Seguni) Tursiops aduncus (Lumba-lumba Hidung Botol) Dugong dugong (Duyung Laut)
  • 112. Mamalia lain yang terdapat di perairan Indonesia adalah Duyung (Dugong dugong) yang merupakan marga mamalia dari ordo Sirenia. Duyung laut saat ini hanya terdapat di perairan Indonesia dan merupakan mamalia yang sangat langka. Duyung terdapat di perairan dangkal yang kaya akan rumput laut, tubuhnya gendut dengan panjang sekitar 3 meter dan memiliki rambut-rambut pendek di sekujur tubuhnya, mulutnya lebar dan menghadap ke bawah, makanan kegemarannya adalah rumput laut/lamun seperti Zostera, Poisidonia, dan Halophila. Duyung memakan rumput laut sekitar 40 kg setiap harinya. Untuk berenang duyung dilengkapi sirip dada dan ekor tanpa memiliki sirip punggung dan perut. Di perairan Indonesia Duyung terdapat di selat Karimata (sekitar pulau Bangka dan Belitung), Teluk Cendrawasih, laut sekitar kepulauan Aru, Halmahera, dan pulau Selayar. Indonesia juga memiliki 5 spesies penyu dari 7 spesies yang ada di seluruh dunia. Diantara kelima spesies penyu tersebut yang paling sering dijumpai adalah penyu Hijau (Chelonia mydas), penyu Kembang (Eretmochelys imbricata), dan penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae).
  • 113.
  • 114. Indonesia juga memiliki 5 spesies penyu dari 7 spesies yang ada di seluruh dunia. Diantara kelima spesies penyu tersebut yang paling sering dijumpai adalah penyu Hijau (Chelonia mydas), penyu Kembang (Eretmochelys imbricata), dan penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae). Penyu berketurunan dengan cara bertelur di pantai yang berpasir. Telu-telur Penyu akan ditimbun oleh induknya di dalam pasir dan setelah menetas anak-anak Penyu akan langsung berenang menuju laut lepas.
  • 115.
  • 116.