SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Kontrasepsi Oral
Kelompok 3 :
1. Fitri Handayani
2. Chintya Rizki A
3. Trisnawati
4. Fitriani
Pendahuluan
• Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan
setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat
tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk
mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai
macam jenis. Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran
yang dapat dibeli dengan bebas. Pil kontrasepsi
dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di
seluruh dunia. Di Indonesia diperkirakan kurang lebih
60% akseptor mempergunakan pil kontrasepsi. Jumlah
ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan
jumlah akseptor yang mempergunakan cara
kontrasepsi yang lain.
Definisi
• Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan
alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat
dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui
mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan
atau progesteron. Bertujuan untuk
mengendalikan kelahiran atau mencegah
kehamilan dengan menghambat pelepasan sel
telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan
efektif dan aman apabila digunakan secara
benar dan konsisten (Sastrawinata, 2000)
Jenis - jenis Pil KB
• 1. Pil Kombinasi
• 2. Pil KB / Kontrasepsi oral tipe sekuensial
• 3. Pil mini
• 4. Morning after pill
• 5. Once a month pill
Pil Kombinasi
• • Efektif dan reversibel
• • Harus diminum setiap hari
• • Pada bulan – bulan pertama efek samping berupa
mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan
segera akan hilang.
• • Efek samping serius sangat jarang terjadi
• • Dapat dipakai oleh semua Ibu usia reproduksi, baik
yang sudah mempunyai anak maupun belum
• • Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang
tidak hamil
• • Tidak dapat dianjurkan pada Ibu menyusui
• Jenis – jenis pil kombinasi :
• 1. Monofasik
• 2. Bifasik
• 3. Trifasik
• Cara kerja :
• • Menekan ovulasi
• • Mencegah implantasi
• • Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui
oleh sperma
• • Pergerakan tuba terganggu sehingga
transpotasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula.
• Manfaat
• • Memilik efektivitas yang tinggi ( hampir menyerupai efektivitas
tubektomi ), bila digunakan setiap hari ( 1 kehamilan per 1000 perempuan
dalam tahun pertama penggunaan ).
• • Resiko terhadap kesehatan sangat kecil.
• • Tidak mengganggu hubungan seksual.
• • Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (
mencegah anemia ), tidak terjadi nyeri haid.
• • Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
• • Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
• Keterbatasan
• • Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
• • Mual terutama pada 3 bulan pertama
• • Perdarahan bercak atau perdarahan sela terutama 3 bulan pertama
• • Pusing
• • Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui ( mengurangi ASI )
• Yang boleh memakai
• • Usia reproduksi
• • Telah memiliki anak ataupun yang belum memilik anak
• • Gemuk atau kurus
• • Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
• • Setelah melahirkan dan tidak menyusui
• Yang tidak boleh memakai
• • Hamil atau dicurigai hamil
• • Menyusui eksklusif
• • Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
• • Penyakit hati akut ( hepatitis )
• • Perokok dengan usia > 35 tahun
• • Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110 mmHg
• Waktu mulai menggunakan pil kb :
• • Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau
perempuan tersebut tidak hamil
• • Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
• • Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu
menggunakan metode kontrasepsi yang lain ( kondom )
mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai andal telah menghabiskan
paket pil tersebut
• • Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan
ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat
segera diberikan tanpa perlu menunggu haid
Kontrasepsi sekuensel
• Khasiat utama pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis estrogen
yang ada lebih tinggi dari pada dosis estrogen pil kombinasi. Berhubung
tidak adanya estrogen pada 2 minggu pertama, maka kelupaan minum pil
1 hari saja akan menyebabkan terjadinya ovulasi, sehingga memungkinkan
terjadinya kehamilan
• Keuntungan pil sekwensial
• 1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
• 2. Mudah dihentikan setiap saat.
• 3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
• 4. Mudah digunakan.
• Kerugian pil sekwensial
• 1. Harus meminum pil tiap hari
• 2. Angka kegagalan lebih besar
• 3. Bila lupa 1 minum maka akan cepat terjadi ovulasi
• Indikasi dan Kontraindikasi pil sekuensel sama dengan pil kombinasi
Pil mini ( Kontrasepsi Progestin )
• • Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
• • Sangat efektif pada masa laktasi
• • Dosis rendah
• • Tidak menurunkan produksi ASI
• • Tidak memberikan efek samping esterogen
• • Efek samping utama adalah gangguan perdarahan, perdarahan bercak, atatu perdarahan
tidak teratur
• Jenis Minpil
• • Kemasan dengan isi 35 pil
• • Kemasan dengan isi 28
• Cara kerja minpil
• • Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat).
• • Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit.
• • Mengenatalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
• • Mengbah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
• Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka :
• • Jangan sampai ada tablet yang lupa
• • Tablet digunakan pada jam yang sama ( malam hari )
• • Sanggama sebaiknya dilakukan 3 – 20 jam setelah penggunaan minipil
• Keterbatasan
• • Hampir 30 – 60% mengalami gangguan haid ( perdarahan sela, spotting, amenorea ).
• • Peningkatan / penurunan berat badan
• • Harus digunakan setiap hari pada waktu yang sama
• • Bila satu pil saja kegagalan menjadi lebih besar
• Yang boleh menggunakan minipil
• • Usia reproduksi
• • Telah memiliki anak, atau yang belum memiliki anak
• • Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui.
• • Pascapersalinan dan tidak menyusui
• Yang tidak boleh menggunakan minipil
• • Hamil atau diduga hamil
• • Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
• • Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
• • Menggunakan obat tuberkulosis ( rifampisin ), atau obat untuk epilepsi ( feniotine dan
barbiturat )
• • Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
• • Sering lupa menggunakan pil
• Waktu mulai menggunakan minipil
• • Mulai hari pertama sampai hari ke – 5 siklus haid. Tidak diperlukan
pencegahan dengan kontrasepsi lain.
• • Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila
menggunakannya setelah hari ke 0 5 siklus haid, jangan melakukan hubungan
seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja
• • Bila klien tidak haid ( amenorea ), minipil dapat digunaakn setiap saat, asal
saja di yakini tidak hamil. Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
• • Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid,
minipil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan metode
kontrasepsi tambahan
• Intruksi kepada klien
• • Minum minipil setiap hari pada saat yang sama
• • Minum pil yang pertama pada hari pertama haid
• • Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minumnlah
pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan
hubungan seksual pada 48 jam berikutnya.
• • Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut
begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung selama 48 jam
Morning After Pill
• MAP adalah kontrasepsi oral yang dirancang untuk mencegah
wanita dari menjadi hamil setelah melakukan hubungan seks tanpa
kondom. Hal ini umumnya terdiri dari hormon yang sama yang
ditemukan dalam pil KB , hanya dalam dosis yang lebih tinggi. Ini
memberikan tiba-tiba hormon buatan untuk mengubah pola
hormon yang diperlukan untuk kehamilan terjadi
• Pil ini diharapkan dapat bekerja di salah satu dari tiga cara:
• 1. Mengubah siklus menstruasi normal yang, pada gilirannya,
menunda proses ovulasi.
• 2. Menghentikan pelepasan sel telur pada ovarium.
• 3. Mempengaruhi lapisan rahim sedemikian rupa sehingga akan
mencegah pembuahan
• Indikasi dan Kontraindikasi MAP sama dengan pil kombinasi
Once a month Pill
• Pil hormon yang mengandung estrogen yang ”long acting”
yaitu pil yang diberikan untuk wanita yang mempunyai
Biological Half Life panjang.
• Jenis kontrasepsi oral yang lain dan sudah tersedia, namun
masih terbatas antara lain:
• Mifepristone, yaitu alat kontrasepsi oral harian yang
mengandung anti progesteron yang digunakan dalam uji
klinis penelitian.
• Ormeloxifene (centchroman), yaitu alat kontrasepsi
oral yang berupa modulator reseptor estrogen yang
digunakan 1-2 kali per minggu dan hanya tersedia di India
• Indikasi dan Kontraindikasi sama dengan pil kombinasi
Kesimpulan
• Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan
cara per-oral atau kontrasepsi.
• Jenis-jenis dari pil KB ada 5, yaitu pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill, mini pill,
pil sekuenseal, once a month pill, dan morning after pill.
• Penggunaan pil KB jenis pil oral kombinasi
• Kerugian atau kelemahan :
• Mahal
• Penggunaan pil harus diminum setiap hari
• Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.
• Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin, fenilbutason dan
antibiotik tertentu).
• Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
• Keuntungan atau Kelebihan:
• Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
• Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
• Tidak mengganggu hubungan seksual.
• Mudah digunakan.
• Mudah dihentikan setiap saat
OPTIMAL PIL KB

Contenu connexe

Tendances

240289728 refleksi-kasus
240289728 refleksi-kasus240289728 refleksi-kasus
240289728 refleksi-kasusharun9693
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaMonica Fermanda
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasentapjj_kemenkes
 
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilRahayu Pratiwi
 
Metabolisme Pada Bumil
Metabolisme Pada BumilMetabolisme Pada Bumil
Metabolisme Pada BumilRahayu Pratiwi
 
Obat kontrasepsi hormonal
Obat kontrasepsi hormonalObat kontrasepsi hormonal
Obat kontrasepsi hormonalHadik27
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidananSyamsul Arifin
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasRahayu Pratiwi
 
Dilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananDilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananbayu agustina
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varneysicua050896
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananfebriok
 

Tendances (20)

240289728 refleksi-kasus
240289728 refleksi-kasus240289728 refleksi-kasus
240289728 refleksi-kasus
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
 
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILANASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamil
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
Hormon reproduksi
Hormon reproduksi Hormon reproduksi
Hormon reproduksi
 
Metabolisme Pada Bumil
Metabolisme Pada BumilMetabolisme Pada Bumil
Metabolisme Pada Bumil
 
Obat kontrasepsi hormonal
Obat kontrasepsi hormonalObat kontrasepsi hormonal
Obat kontrasepsi hormonal
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
Dilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananDilema etik kebidanan
Dilema etik kebidanan
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
ppt kb
ppt kbppt kb
ppt kb
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 

En vedette

KB Alami by Anita
KB Alami by AnitaKB Alami by Anita
KB Alami by AnitaMia Wibowo
 
Hormon wanita dan Antikonseptiva Hormonal
Hormon wanita dan Antikonseptiva HormonalHormon wanita dan Antikonseptiva Hormonal
Hormon wanita dan Antikonseptiva HormonalRahayu Wahyu Ningsih
 
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA ...
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA ...FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA ...
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA ...Warnet Raha
 
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...Warnet Raha
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Dedi Kun
 
Metode kontrasepsi berdasarkan saran ditjalpem
Metode  kontrasepsi berdasarkan saran ditjalpemMetode  kontrasepsi berdasarkan saran ditjalpem
Metode kontrasepsi berdasarkan saran ditjalpemHesti Wahyuni
 
Power Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon ReproduksiPower Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon ReproduksiFirdika Arini
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)sicua050896
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat Dedi Kun
 
Estrogens ( Mechanism of action, adverse effects, pharmacokinetics and metabo...
Estrogens ( Mechanism of action, adverse effects, pharmacokinetics and metabo...Estrogens ( Mechanism of action, adverse effects, pharmacokinetics and metabo...
Estrogens ( Mechanism of action, adverse effects, pharmacokinetics and metabo...Tural Abdullayev
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaKANDA IZUL
 

En vedette (19)

kontrasepsi presentasi
kontrasepsi presentasikontrasepsi presentasi
kontrasepsi presentasi
 
Kb Implan
Kb ImplanKb Implan
Kb Implan
 
KB Alami by Anita
KB Alami by AnitaKB Alami by Anita
KB Alami by Anita
 
Hormon wanita dan Antikonseptiva Hormonal
Hormon wanita dan Antikonseptiva HormonalHormon wanita dan Antikonseptiva Hormonal
Hormon wanita dan Antikonseptiva Hormonal
 
Kb baru
Kb baruKb baru
Kb baru
 
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA ...
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA ...FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA ...
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA ...
 
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...
 
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran NafasBakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
 
Kontrasepsi
KontrasepsiKontrasepsi
Kontrasepsi
 
Pelayanan kb
Pelayanan kbPelayanan kb
Pelayanan kb
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 
Metode kontrasepsi berdasarkan saran ditjalpem
Metode  kontrasepsi berdasarkan saran ditjalpemMetode  kontrasepsi berdasarkan saran ditjalpem
Metode kontrasepsi berdasarkan saran ditjalpem
 
Power Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon ReproduksiPower Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon Reproduksi
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
Estrogens ( Mechanism of action, adverse effects, pharmacokinetics and metabo...
Estrogens ( Mechanism of action, adverse effects, pharmacokinetics and metabo...Estrogens ( Mechanism of action, adverse effects, pharmacokinetics and metabo...
Estrogens ( Mechanism of action, adverse effects, pharmacokinetics and metabo...
 
Isomer alkuna
Isomer alkunaIsomer alkuna
Isomer alkuna
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
 

Similaire à OPTIMAL PIL KB

PPT KONSEP KB-UNAIC-.pptx
PPT KONSEP KB-UNAIC-.pptxPPT KONSEP KB-UNAIC-.pptx
PPT KONSEP KB-UNAIC-.pptxkusmawati4
 
KB MODERN.pptx
KB MODERN.pptxKB MODERN.pptx
KB MODERN.pptxvenyAfre
 
dokumen.tips_ppt-kb-pil-5627b83d576e9.ppt
dokumen.tips_ppt-kb-pil-5627b83d576e9.pptdokumen.tips_ppt-kb-pil-5627b83d576e9.ppt
dokumen.tips_ppt-kb-pil-5627b83d576e9.pptdeslianurvita
 
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptxSOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptxrully46
 
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...Operator Warnet Vast Raha
 
Definisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsiDefinisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsiVhia Phya
 
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptxALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptxleni narulita
 
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konselingPembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konselingLucyana A
 
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptxdocdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptxssusera4e147
 
A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptx
A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptxA38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptx
A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptxzaenalmabyan
 
materi PENYULUHAN_Keluarga berencana.ppt
materi PENYULUHAN_Keluarga berencana.pptmateri PENYULUHAN_Keluarga berencana.ppt
materi PENYULUHAN_Keluarga berencana.pptelin560994
 

Similaire à OPTIMAL PIL KB (20)

PPT KONSEP KB-UNAIC-.pptx
PPT KONSEP KB-UNAIC-.pptxPPT KONSEP KB-UNAIC-.pptx
PPT KONSEP KB-UNAIC-.pptx
 
KB METODE HORMONAL.pptx
KB METODE HORMONAL.pptxKB METODE HORMONAL.pptx
KB METODE HORMONAL.pptx
 
Sap kb
Sap kbSap kb
Sap kb
 
KB MODERN.pptx
KB MODERN.pptxKB MODERN.pptx
KB MODERN.pptx
 
dokumen.tips_ppt-kb-pil-5627b83d576e9.ppt
dokumen.tips_ppt-kb-pil-5627b83d576e9.pptdokumen.tips_ppt-kb-pil-5627b83d576e9.ppt
dokumen.tips_ppt-kb-pil-5627b83d576e9.ppt
 
Kelebihan dan kekurangan kb
Kelebihan dan kekurangan kbKelebihan dan kekurangan kb
Kelebihan dan kekurangan kb
 
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptxSOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
SOSIALISASI KB DENGAN MKJP.pptx
 
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...
Konseling tentang pemilihan jenis kb yang nanti akan digunakan ibu yang sudah...
 
Leaflet kb
Leaflet kbLeaflet kb
Leaflet kb
 
Leaflet kb
Leaflet kbLeaflet kb
Leaflet kb
 
Definisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsiDefinisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsi
 
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptxALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
 
makalah kb
makalah kbmakalah kb
makalah kb
 
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konselingPembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
 
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptxdocdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
 
Surya83
Surya83Surya83
Surya83
 
Pil kombinasi
Pil kombinasiPil kombinasi
Pil kombinasi
 
A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptx
A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptxA38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptx
A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptx
 
PENYULUHAN_KB.ppt
PENYULUHAN_KB.pptPENYULUHAN_KB.ppt
PENYULUHAN_KB.ppt
 
materi PENYULUHAN_Keluarga berencana.ppt
materi PENYULUHAN_Keluarga berencana.pptmateri PENYULUHAN_Keluarga berencana.ppt
materi PENYULUHAN_Keluarga berencana.ppt
 

Dernier

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 

Dernier (20)

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 

OPTIMAL PIL KB

  • 1. Kontrasepsi Oral Kelompok 3 : 1. Fitri Handayani 2. Chintya Rizki A 3. Trisnawati 4. Fitriani
  • 2. Pendahuluan • Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis. Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas. Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia. Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan jumlah akseptor yang mempergunakan cara kontrasepsi yang lain.
  • 3. Definisi • Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. Bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten (Sastrawinata, 2000)
  • 4. Jenis - jenis Pil KB • 1. Pil Kombinasi • 2. Pil KB / Kontrasepsi oral tipe sekuensial • 3. Pil mini • 4. Morning after pill • 5. Once a month pill
  • 5. Pil Kombinasi • • Efektif dan reversibel • • Harus diminum setiap hari • • Pada bulan – bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang. • • Efek samping serius sangat jarang terjadi • • Dapat dipakai oleh semua Ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun belum • • Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil • • Tidak dapat dianjurkan pada Ibu menyusui
  • 6. • Jenis – jenis pil kombinasi : • 1. Monofasik • 2. Bifasik • 3. Trifasik • Cara kerja : • • Menekan ovulasi • • Mencegah implantasi • • Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma • • Pergerakan tuba terganggu sehingga transpotasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.
  • 7. • Manfaat • • Memilik efektivitas yang tinggi ( hampir menyerupai efektivitas tubektomi ), bila digunakan setiap hari ( 1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan ). • • Resiko terhadap kesehatan sangat kecil. • • Tidak mengganggu hubungan seksual. • • Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang ( mencegah anemia ), tidak terjadi nyeri haid. • • Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan. • • Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause • Keterbatasan • • Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari • • Mual terutama pada 3 bulan pertama • • Perdarahan bercak atau perdarahan sela terutama 3 bulan pertama • • Pusing • • Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui ( mengurangi ASI )
  • 8. • Yang boleh memakai • • Usia reproduksi • • Telah memiliki anak ataupun yang belum memilik anak • • Gemuk atau kurus • • Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi • • Setelah melahirkan dan tidak menyusui • Yang tidak boleh memakai • • Hamil atau dicurigai hamil • • Menyusui eksklusif • • Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya • • Penyakit hati akut ( hepatitis ) • • Perokok dengan usia > 35 tahun • • Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110 mmHg
  • 9. • Waktu mulai menggunakan pil kb : • • Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil • • Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid • • Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain ( kondom ) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai andal telah menghabiskan paket pil tersebut • • Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid
  • 10. Kontrasepsi sekuensel • Khasiat utama pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis estrogen yang ada lebih tinggi dari pada dosis estrogen pil kombinasi. Berhubung tidak adanya estrogen pada 2 minggu pertama, maka kelupaan minum pil 1 hari saja akan menyebabkan terjadinya ovulasi, sehingga memungkinkan terjadinya kehamilan • Keuntungan pil sekwensial • 1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi. • 2. Mudah dihentikan setiap saat. • 3. Tidak mengganggu hubungan seksual. • 4. Mudah digunakan. • Kerugian pil sekwensial • 1. Harus meminum pil tiap hari • 2. Angka kegagalan lebih besar • 3. Bila lupa 1 minum maka akan cepat terjadi ovulasi • Indikasi dan Kontraindikasi pil sekuensel sama dengan pil kombinasi
  • 11. Pil mini ( Kontrasepsi Progestin ) • • Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB • • Sangat efektif pada masa laktasi • • Dosis rendah • • Tidak menurunkan produksi ASI • • Tidak memberikan efek samping esterogen • • Efek samping utama adalah gangguan perdarahan, perdarahan bercak, atatu perdarahan tidak teratur • Jenis Minpil • • Kemasan dengan isi 35 pil • • Kemasan dengan isi 28 • Cara kerja minpil • • Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat). • • Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit. • • Mengenatalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma. • • Mengbah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu • Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka : • • Jangan sampai ada tablet yang lupa • • Tablet digunakan pada jam yang sama ( malam hari ) • • Sanggama sebaiknya dilakukan 3 – 20 jam setelah penggunaan minipil
  • 12. • Keterbatasan • • Hampir 30 – 60% mengalami gangguan haid ( perdarahan sela, spotting, amenorea ). • • Peningkatan / penurunan berat badan • • Harus digunakan setiap hari pada waktu yang sama • • Bila satu pil saja kegagalan menjadi lebih besar • Yang boleh menggunakan minipil • • Usia reproduksi • • Telah memiliki anak, atau yang belum memiliki anak • • Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui. • • Pascapersalinan dan tidak menyusui • Yang tidak boleh menggunakan minipil • • Hamil atau diduga hamil • • Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya • • Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid • • Menggunakan obat tuberkulosis ( rifampisin ), atau obat untuk epilepsi ( feniotine dan barbiturat ) • • Kanker payudara atau riwayat kanker payudara • • Sering lupa menggunakan pil
  • 13. • Waktu mulai menggunakan minipil • • Mulai hari pertama sampai hari ke – 5 siklus haid. Tidak diperlukan pencegahan dengan kontrasepsi lain. • • Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila menggunakannya setelah hari ke 0 5 siklus haid, jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja • • Bila klien tidak haid ( amenorea ), minipil dapat digunaakn setiap saat, asal saja di yakini tidak hamil. Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja. • • Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid, minipil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan • Intruksi kepada klien • • Minum minipil setiap hari pada saat yang sama • • Minum pil yang pertama pada hari pertama haid • • Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minumnlah pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya. • • Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung selama 48 jam
  • 14. Morning After Pill • MAP adalah kontrasepsi oral yang dirancang untuk mencegah wanita dari menjadi hamil setelah melakukan hubungan seks tanpa kondom. Hal ini umumnya terdiri dari hormon yang sama yang ditemukan dalam pil KB , hanya dalam dosis yang lebih tinggi. Ini memberikan tiba-tiba hormon buatan untuk mengubah pola hormon yang diperlukan untuk kehamilan terjadi • Pil ini diharapkan dapat bekerja di salah satu dari tiga cara: • 1. Mengubah siklus menstruasi normal yang, pada gilirannya, menunda proses ovulasi. • 2. Menghentikan pelepasan sel telur pada ovarium. • 3. Mempengaruhi lapisan rahim sedemikian rupa sehingga akan mencegah pembuahan • Indikasi dan Kontraindikasi MAP sama dengan pil kombinasi
  • 15. Once a month Pill • Pil hormon yang mengandung estrogen yang ”long acting” yaitu pil yang diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang. • Jenis kontrasepsi oral yang lain dan sudah tersedia, namun masih terbatas antara lain: • Mifepristone, yaitu alat kontrasepsi oral harian yang mengandung anti progesteron yang digunakan dalam uji klinis penelitian. • Ormeloxifene (centchroman), yaitu alat kontrasepsi oral yang berupa modulator reseptor estrogen yang digunakan 1-2 kali per minggu dan hanya tersedia di India • Indikasi dan Kontraindikasi sama dengan pil kombinasi
  • 16. Kesimpulan • Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral atau kontrasepsi. • Jenis-jenis dari pil KB ada 5, yaitu pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill, mini pill, pil sekuenseal, once a month pill, dan morning after pill. • Penggunaan pil KB jenis pil oral kombinasi • Kerugian atau kelemahan : • Mahal • Penggunaan pil harus diminum setiap hari • Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”. • Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin, fenilbutason dan antibiotik tertentu). • Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS. • Keuntungan atau Kelebihan: • Sangat efektif sebagai kontrasepsi. • Resiko terhadap kesehatan sangat baik. • Tidak mengganggu hubungan seksual. • Mudah digunakan. • Mudah dihentikan setiap saat