SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  57
PEREDARAN BUMI-BULAN TERHADAP MATAHARI
BUMI
1. Rotasi Bumi
                   Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Rotasi bumi
                   memerlukan waktu 23 jam 56 menit. Arah rotasi bumi dari barat ke
                   timur. Rotasi bumi menyebabkan hal-hal berikut.
                     a. Gerak semu harian matahari
                     b. Terjadinya siang dan malam
                     c. Pembelokan arah angin
                     d. Pembelokan arah arus laut
                     e. Bentuk bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak lonjong (elips).
                     f. Perbedaan waktu antara belahan bumi satu dengan yang lain
                     g. Penggembungan bumi pada khatulistiwa dan pemepatan
                        bumi pada kutub-kutubnya



2. Revolusi Bumi
    Revolusi bumi adalah peredaran bumi
    mengelilingi matahari. Revolusi bumi
    memerlukan waktu 365,25 hari atau 1 tahun.
    Pada saat mengelilingi matahari, bumi
    memiliki bidang orbit yang disebut ekliptika.
    Arah revolusi bumi berlawanan arah dengan
    perputaran jarum jam.
    Revolusi bumi menyebabkan hal-hal
    berikut :
   a. Terjadi gerak semu tahunan matahari
   b. Terjadi perbedaan lamanya siang dan malam
   c. Terlihat rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
   d. Pergantian musim
PERGANTIAN MUSIM
Adanya kemiringan sumbu bumi 23,5o mengakibatkan kecondongan arah sumbu bumi
berubah-ubah, sehingga mengakibatkan juga terjadinya pergantian musim. Adapun,
pergantian musim di bumi adalah sebagai berikut.
1) 21 Maret - 21 Juni
    Kutub utara bumi makin condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan bumi
    makin condong menjauhi matahari. Akibatnya,belahan bumi utara mengalami
    musim semi (spring), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur
    (autumn).
2) 21 Juni - 23 September
    Kutub utara bumi condong menjauhi matahari, sedangkan kutub selatan bumi
    condong ke matahari. Akibatnya, belahan bumi utara mengalami musim panas
    (summer), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin (winter).
3) 23 September - 22 Desember
    Kutub utara bumi makin condong menjauhi matahari, sedangkan kutub selatan
    bumi makin condong ke arah matahari. Akibatnya, belahan bumi utara mengalami
    musim gugur (autum), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi
    (spring).
4) 22 Desember–21 Maret
    Kutub utara bumi condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan bumi
    condong menjauhi matahari. Akibatnya, belahan bumi utara mengalami musim
    dingin (winter), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas
    (summer).


BULAN
1. Bentuk Bulan
                     bentuk bulat mirip seperti planet
                     permukaan bulan berupa dataran kering, tandus, banyak kawah,
                     dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi
                     di bulan tidak terdapat atmosfer
                     bunyi tidak dapat merambat
                     tidak ada siklus air
                     tidak ditemukan makhluk hidup dan sangat gelap gulita.

2. Gerak Bulan
   Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu gerak berputar pada sumbunya
   (rotasi), gerak mengelilingi bumi dan gerak bersama-sama bumi mengelilingi
   matahari. Kala rotasi bulan sama dengan kala revolusi terhadap bumi. Akibatnya,
   permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama.
Gerakan bulan menimbulkan hal-hal sebagai berikut.
1) Pembagian Bulan Sideris dan Sinodis
    Satu bulan sideris : 27,33 hari sedangkan satu bulan sinodis : 29,5 hari. Periode
    sinodis dijadikan dasar untuk penghitungan tahun Komariah (tahun Bulan) atau
    tahun Hijriah.
2) Fase bulan
    - bulan baru ( bulan mati ) : bulan tidak tampak atau mati
    - kuartir pertama ( perempat pertama ) : bulan tampak setengahnya
    - kuartir kedua ) perempat kedua : bulan tampak utuh ( satu bulatan penuh )
    - kuartir ketiga ( perempat ketiga ) : bulan tampak setengahnya
    Kemudian kembali lagi ke bulan baru/( bulan mati )

GERHANA BULAN DAN GERHANA MATAHARI
1. Gerhana Bulan
   Gerhana bulan terjadi, jika bulan memasuki bayangan bumi. syarat terjadi gerhana
   apabila bulan berada pada bulan purnama di dekat salah satu simpul orbitnya.
   Ketika bulan masuk ke dalam kerucut bayang-bayang gelap umbra, bulan berada
   jauh lebih dekat ke dasar kerucut daripada ke ujung kerucut. Gerhana bulan dimulai
   ketika bulan memasuki penumbra dan berakhir ketika bulan meninggalkan
   penumbra. Pada waktu seluruh bagian bulan masuk dalam daerah umbra
   (bayangan inti) bumi, maka terjadi gerhana bulan total. Proses bulan berada dalam
   penumbra (daerah bayangan kabur) bisa mencapai enam jam, sedangkan proses
   bulan berada dalam umbra (bayangan inti) hanya sekitar 40 menit.




2. Gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi jika bayangan bulan bergerak menutupi permukaan bumi
(bayangan bulan memotong ekliptika bumi ). Pada gerhana matahari ini, posisi bulan
berada di antara matahari dan bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis. Gerhana
matahari terjadi pada waktu bulan baru (bulan mati). Akibat ukuran bulan lebih kecil
dibandingkan bumi atau matahari, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana, yaitu
gerhana matahari total, sebagian, dan cincin.
(1) Gerhana Matahari Total
    Gerhana ini terjadi pada daerah-daerah yang berada di
    bayangan inti (umbra), sehingga cahaya matahari tidak
    tampak sama sekali. Gerhana matahari total terjadi hanya
    6 menit.
(2) Gerhana Matahari Cincin
    Gerhana ini terjadi pada daerah yang terkena lanjutan
    bayangan inti, sehingga matahari kelihatan, seperti
    cincin. Ketika terjadi gerhana matahari cincin; letak bumi-
    bulan pada jarak terjauh sehingga:
    (a). kerucut umbra bulan lebih pendek daripada jarak
         bumi-bulan; dan
    (b). bumi terkena perpanjangan kerucut umbra bulan.
(3) Gerhana Matahari Sebagian
    Gerhana ini terjadi pada daerah-daerah yang terletak di
    antara umbra (bayangan inti) dan penumbra (bayangan
    kabur), sehingga matahari kelihatan sebagian.


PASANG SURUT AIR LAUT
Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa
turunnya permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi
matahari dan gravitasi bulan. Akibat bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang
mengalami pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Pasang air laut dibedakan
menjadi dua, yaitu pasang purnama dan pasang perbani.
a) Pasang Purnama
    Pasang ini terjadi karena pengaruh
    gravitasi bulan dan terjadi pada
    malam hari pada saat bulan baru
    (bulan purnama). Pasang ini akan
    menjadi maksimum apabila terjadi
    gerhana matahari karena air laut
    dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan
    matahari dengan arah yang sama
    (searah).
b) Pasang Perbani
   Pasang perbani terjadi karena pengaruh gravitasi bulan dan matahari paling kecil.
   Pada pasang perbani, permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang ini
   terjadi pada saat bulan kuartir pertama dan kuartir ke tiga. Pasang perbani
   dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari saling tegak lurus. Pasang perbani
   terjadi karena gaya gravitasi matahari dan gravitasi bulan terhadap bumi
   membentuk sudut 90°.




         FENOMENA ALAM YANG TERJADI AKIBAT PERUBAHAN SUHU




PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global yang terjadi di permukaan bumi pada dasarnya diakibatkan oleh
gas-gas pencemar seperti karbondioksida (CO2) dan gas freon atau kloro fluoro karbon
(CFC) yang dihasilkan akibat kemajuan teknologi. Karbondioksida berasal dari asap
pabrik, asap kendaraan bermotor dan hasil kebakaran hutan dan pembakaran sampah.
Pemanasan global sering disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Proses
efek rumah kaca terjadi berawal ketika gas-gas pencemar seperti karbondioksida dan
CFC menahan pancaran gelombang panas di permukaan bumi. Lapisan CO2 itu dapat
ditembus sinar matahari, tetapi tidak mampu ditembus pantulan sinar matahari setelah
mengenai bumi. Panas akan memantul kembali ke bumi, sehingga akan terjadi
kenaikan temperatur di permukaan bumi. Sinar pantul yang berupa infra merah,
mengandung efek panas. Karena tertahan oleh lapisan CO2, makin lama panas yang
tertahan itu meningkatkan suhu rata-rata permukaan bumi. Gejala penaikan suhu rata-
rata bumi itu disebut pemanasan global. Adanya pemanasan global yang terjadi di
permukaan bumi akan berdampak negatif terhadap lingkungan di permukaan bumi.

Akibat pemanasan global antara lain :

   a.    pencairan es di daerah kutub dan puncak gunung
   b.    naiknya permukaan air laut, sehingga mengakibatkan sering terjadi banjir
   c.    terjadinya badai akibat meningkatnya kecepatan dan frekuensi angin
   d.    perubahan pola iklim di bumi, misalnya : suhu yang sangat dingin pada
         daerah tertentu


Penggunaan gas-gas pencemar yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya
penipisan lapisan ozon. Kalau sampai hal ini terjadi maka ultraviolet akan
meningkat sehingga akan mengganggu bagi kesehatan dan lingkungan, misalnya :
a. Bagi kesehatan : kekebalan tubuh menurun, penyakit katarak, kanker kulit,
   mengubah struktur genetika makhluk hidup.
b. Bagi lingkungan : peningkatan efek rumah kaca, merusak karang laut, menurunnya
   populasi plankton, merusak struktur bangunan, produktifitas tumbuhan menurun.

Pembakaran bahan bakar fosil dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Mengapa
demikian? Awan pembawa hujan bersifat asam. Sementara itu, pembakaran bahan
bakar menaikkan kejenuhan asam. Dengan demikian di awan itu terbentuk asam kuat.
Jika akhirnya awan itu menghasilkan hujan, terjadilah hujan asam yang dapat
membunuh tumbuh-tumbuhan, membuat air tawar terasa asam, dan merusakkan
dinding tembok.
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Telah kita ketahui bahwa magnet dapat dibuat dari listrik, tetapi bisakah listrik dapat
dibuat dari magnet ?

Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa di sekitar kawat
berarus listrik terdapat medan magnet (membuktikan bahwa
magnet dapat ditimbulkan oleh listrik), kemudian para
ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan
kemagnetan.        Tahun    1821 Michael Faraday   berhasil
membuktikan        bahwa     perubahan    medan    magnet
dapat menimbulkan        arus    listrik (artinya  magnet
menimbulkan listrik).


                                      Gaya gerak listrik yang timbul akibat
                                      adanya perubahan jumlah garis-garis gaya
                                      magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus
                                       yang mengalir dinamakan arus induksi dan
                                      peristiwanya disebut induksi elektromagnetik.


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu:
1. Kecepatan perubahan medan magnet.
   Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL induksi yang timbul semakin
   besar.
2. Banyaknya lilitan
   Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.
3. Kekuatan magnet
   Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin
   besar. Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada kumparan dapat dengan jalan
   memasukkan inti besi lunak.


GGL induksi dapat ditimbulkan dengan cara lain yaitu:
1. Memutar magnet di dekat kumparan atau memutar kumparan di dekat magnet.
   Maka kedua ujung kumparan akan timbul GGL induksi.
2. Memutus-mutus atau mengubah-ubah arah arus searah pada kumparan primer
   yang di dekatnya terletak kumparan sekunder maka kedua ujung kumparan
   sekunder dapat timbul GGL induksi.
3. Mengalirkan arus AC pada kumparan primer, maka kumparan sekunder didekatkan
   dapat timbul GGL induksi. Arus induksi yang timbul adalah arus AC dan gaya gerak
   listrik induksi adalah GGL AC.


Beberapa contoh peralatan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
penerapan GGL induksi di antaranya adalah generator dan dinamo.
TRANSFORMATOR

Prinsip kerja tranformator adalah sebagai berikut.
1. Kumparan primer dihubungkan sumber tegangan bolak-balik, maka besar dan
    arah tegangan itu berubah-ubah.
2. Dalam inti besi timbul medan magnet yang besar dan arahnya berubah-ubah
    pula. Perubahan medan magnet ini menginduksi ke kumparan sekunder, sehingga
    menimbulkan tegangan bolak-balik pada kumparan sekunder.




Transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down.




Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC.
Trafo ini memiliki ciri-ciri:
  1. jumlah lilitan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer,
  2. tegangan sekunder lebih besar daripada tegangan primer,
  3. kuat arus sekunder lebih kecil daripada kuat arus primer.

Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC.
Trafo ini memiliki ciri-ciri:
  1. jumlah lilitan sekunder lebih kecil daripada jumlah lilitan primer,
  2. tegangan sekunder lebih kecil daripada tegangan primer,
  3. kuat arus sekunder lebih besar daripada kuat arus primer.
Transformator Ideal
Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah
energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar
pada kumparan sekunder. Dengan demikian untuk transformator ideal akan
berlaku persamaan berikut :
MAGNET

BAHAN MAGNETIK DAN NON MAGNETIK

Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu
benda magnet dan benda bukan magnet. Benda yang ditarik kuat oleh magnet disebut
benda feromagnetik. Contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda yang ditarik lemah
oleh magnet disebut benda paramagnetik. Contohnya platina, tembaga, dan garam.
Benda yang ditolak oleh magnet dengan lemah disebut benda diamagnetik. Contohnya
timah, aluminium, emas, dan bismuth.

Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Baja sulit untuk
dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang,
sehingga baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi
mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya
mudah hilang. Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara
(magnet remanen).

Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang
disebut magnet elementer. Oleh sebab itu, prinsip membuat magnet adalah mengubah
susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah dan teratur. Ada tiga
cara membuat magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik.




      a). Magnet elementer pada benda non magnet tersusun acak
      b). Magnet elementer pada magnet tersusun teratur
ARAH GARIS-GARIS GAYA MAGNET
Arah garis-garis gaya magnet yaitu dari kutub utara menuju kutub selatan.




CARA MENYIMPAN MAGNET
Agar sifat kemagnetan sebuah magnet dapat tahan
lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker
(sepotong besi) yang dipasang pada kutub magnet.
Pemasangan angker bertujuan untuk mengarahkan magnet
elementer hingga membentuk rantai tertutup. Untuk
menyimpan dua buah magnet batang diperlukan dua angker
yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang
berlawanan. Jika berupa magnet U untuk menyimpan
diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua
kutubnya.



CARA MEMBUAT MAGNET
Ada tiga cara membuat magnet, yaitu
menggosok, arus listrik, dan induksi.
1. Pembuatan           magnet         dengan
   cara digosok. Caranya besi digosok
   dengan salah satu ujung magnet
   tetap. Arah gosokan dibuat searah agar
   magnet elementer yang terdapat pada
   besi letaknya menjadi teratur dan
   mengarah ke satu arah. Apabila magnet
   elementer besi telah teratur dan
   mengarah ke satu arah, dikatakan besi
   dan baja telah menjadi magnet.
2. Pembuatan magnet dengan cara dialiri arus
   listrik. Besi dan baja dapat dijadikan magnet
   dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti
   kawat yang dihubungkan dengan baterai.
   Magnet elementer yang terdapat pada
   besi dan baja akan terpengaruh aliran arus
   searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini
   menyebabkan magnet elementer letaknya
   teratur dan mengarah ke satu arah. Besi
   atau baja akan menjadi magnet dan dapat
   menarik serbuk besi yang berada di
   dekatnya.         Magnet        yang demikian
   disebut magnet listrik atau elektromagnet.



3.        Pembuatan        magnet       dengan
     cara induksi. Besi dan baja dapat dijadikan
     magnet dengan cara induksi magnet. Besi
     dan baja diletakkan di dekat magnet tetap.
     Magnet elementer yang terdapat pada besi
     dan baja akan terpengaruh atau terinduksi
     magnet tetap yang menyebabkan letaknya
     teratur dan mengarah ke satu arah. Besi
     atau    baja    akan    menjadi    magnet
     sehingga dapat menarik serbuk besi yang
     berada di dekatnya. Ujung besi yang
     berdekatan     dengan     kutub    magnet
     batang, akan terbentuk kutub yang selalu
     berlawanan dengan kutub magnet penginduksi.

     Keterangan :
       1. Membuat magnet dengan besi sifatnya sementara
       2. Membuat magnet dengan baja sifatnya permanen
        3. Dua kutub yang sejenis jika didekatkan akan tolak menolak
        4. Dua kutub yang tidak sejenis jika didekatkan akan tarik

CARA MENGHILANGKAN SIFAT KEMAGNETAN
Magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika magnet :
1. dipanaskan
2. dipukul-pukul
3. dialiri arus listrik bolak balik ( AC )
Magnet yang mengalami pemanasan dan pemukulan akan menyebabkan perubahan
susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer
menjadi tidak teratur dan tidak searah. Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus
listrik yang selalu berubah-ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan
arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah, sifat
kemagnetannya hilang.




                      Gambar : Cara menghilangkan sifat kemagnetan
ENERGI DAN DAYA LISTRIK

1. ENERGI LISTRIK
   Jika di dalam suatu rangkaian diberi beda potensial V maka akan menimbulkan
   aliran muatan listrik sejumlah Q dan arus listrik sebesar I, maka energi listrik yang
   diperlukan dapat ditentukan dengan rumus :
                                W = Q V dengan Q = I t
   W merupakan energi dengan satuan joule, di mana 1 joule adalah energi yang
   diperlukan untuk memindahkan muatan sebesar 1 coulomb dengan beda potensial
   1 volt. Sehingga 1 joule = coulomb × volt. Sedangkan muatan per satuan waktu
   adalah kuat arus yang mengalir maka energi listrik dapat ditulis,
                                W=VIt

 2. DAYA LSTRIK
    Daya merupakan kecepatan melakukan usaha, sehingga jika diterapkan dalam
    listrik maka daya merupakan besarnya energi energi listrik yang diperlukan setiap
    satu satuan waktu. Secara matematis dituliskan :
                                P
                           W=
                                 t
3. RUMUS-RUMUS UNTUK ENERGI DAN DAYA LISTRIK
RANGKAIAN LISTRIK


1. Rangkaian hambatan seri




                 Rangkaian seri disebut juga rangkaian tidak bercabang. Rangkaian ini
                 tersusun secara berurutan tanpa adanya percabangan. Pernah lihat
                 susunan memanjang dari gerbong kereta api kan? Nah, rangkaian
                 seri tersusun seperti itu. Besarnya hambatan total ( hambatan
                 pengganti ) dari rangkaian hambatan yang tersusun seri merupakan
                 jumlah dari masing-masing. Secara matematis dituliskan :




dengan :
R1, R2, R3, .... = hambatan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya,
                     satuannya ohm ( Ω )
n =1,2,3, .... dan seterusnya

2. Rangkaian hambatan paralel

                     Rangkaian paralel disebut juga rangkaian bercabang. Rangkaian
                     ini tersusun secara bercabang.




Besarnya hambatan total ( hambatan pengganti ) secara matematis dituliskan sebagai
berikut :




   dengan :
   R1, R2, R3, .... = hambatan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya,
                         satuannya ohm ( Ω )
   n = 1,2,3, .... dan seterusnya
3. Rangkaian hambatan campuran

Tergantung jenis rangkaiannya, misalnya : R1 dan R2 disusun seri, sedangkan R3, R4,
dan R5 disusun secara paralel. Perhatikan gambar rangkaian berikut !




Satuan Hambatan :        Satuan tegangan :     Satuan Kuat Arus :
a. Ω = ohm                a. V = volt            a. A = ampere
b. 1k Ω = 1000 Ω         b. 1 kV = 1000 V      b. 1 mA = 1/1000 A = 0,001 A


4. Hukum Ohm

Hukum Ohm yang menyatakan bahwa : besar kuat arus listrik yang mengalir sebanding
dengan beda potensial listrik dan berbanding terbalik dengan hambatan. Secara
matematis dapat ditulis :



  dengan :
  V= Beda potensial/tegangan ( volt = V )
   I = Kuat arus listrik ( ampere = A )
  R = Hambatan ( ohm = Ω )

5. Hukum Kirchoff

Hukum Kirchoff menyatakan : jumlah kuat arus yang masuk titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar titik percabangan. Secara matematis dituliskan :




   Contoh Rangkaian :
6. Rangkaian Baterai/Elemen

                      SERI                           PARALEL




   a. Kuat arus ( I ) :                   a. Kuat arus ( I ) :
          n.E                                    n.E
      I=                                     I=
         R+ n.r                                     r
                                                R+
                                                    n
   b. Tegangan Jepit (V)
                                          b. Tegangan Jepit (V)
     V=I.R                                   V=I.R
                                          c. Tegangan yang hilang (∆V)
   c. Tegangan yang hilang (∆V)                      n
       ∆V=I.n.r                               ∆V=I .
                                                     R

KETERANGAN :
E= gaya gerak listrik (volt)
V= tegangan jepit (volt)
∆V= tegangan yang hilang
R= hambatan total luar (Ω)
r = hambatan dalam baterai / elemen (Ω)

I = kuat arus (A)
n = jumlah baterai/elemen
Gejala Listrik Statis ( Listrik tidak mengalir )

Atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron. Massa dan muatan atom berpusat pada
intinya, yang disebut inti atom (nukleon). Inti atom terdiri atas proton dan neutron,
sedangkan elektron beredar mengelilingi inti atom.

Muatan Listrik

Ada dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif. Suatu benda dikatakan
bermuatan positif jika kelebihan proton atau kekurangan elektron, dan sebaliknya benda
akan bermuatan negatif jika kelebihan elektron atau kekurangan proton.




                           Gambar : a. benda netral
                                     b. benda bermuatan positif
                                     c. benda bermuatan negatif

Membuat benda-benda bermuatan listrik

Benda netral dapat dibuat menjadi bermuatan listrik dengan cara menggosok, contoh
  1. Plastik maupun ebonit jika digosok-gosokkan dengan kain wol akan menjadi
     bermuatan negatif karena elektron dari wol berpindah ke plastik atau ebonit.
     Maka, plastik atau ebonit akan kelebihan elektron. Sebaliknya wol kekurangan
     elektron, maka wol bermuatan positif.
  2. Kaca yang digosok-gosokkan dengan kain sutera akan menjadi positif karena
     elektron dari kaca berpindah ke sutera. Maka, kaca akan kekurangan elektron.
     Sebaliknya kain sutera menjadi kelebihan elektron, maka kain sutera menjadi
     bermuatan negatif.


Interaksi Muatan Listrik
a. muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik
b. muatan yang sejenis akan tolak menolak
Penerapan Listrik Statis
  a.Petir ( Halilintar )
     Orang yang pertama kali menyatakan bahwa petir merupakan listrik statis adalah
     Benjamin Franklin pada tahun 1700. Dalam penyelidikannya, dia mengungkapkan
     bahwa listrik statis dapat bergerak cepat pada bahan-bahan tertentu dan permukaan
     runcing lebih banyak menarik elektron daripada permukaan datar. Untuk
     menghindari bahaya petir di atas gedung perlu dipasang penangkal petir yang
     terbuat dari tembaga yang ditancapkan ke dalam tanah. Adapun, tembaga yang
     berujung runcing dipasang pada ujung bangunan.
  b.Generator Van de Graff
     Generator Van de Graff terdiri atas:
     a. dua ujung runcing yang terdapat di bagian atas dan bawah,
     b. sebuah silinder logam yang terdapat di bagian bawah,
     c. sebuah silinder politilen yang terdapat di bagian atas,
     d. sabuk karet yang menghubungkan kedua silinder,
     e. konduktor berongga berbentuk bola (kubah).
Hukum Coulomb




Kuat Medan Listrik




Potensial Listrik
SIFAT CAHAYA

Berikut ini sifat-sifat cahaya, antara lain :
1. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat merambat pada ruang
    hampa udara atau tanpa memerlukan medium
2. Cahaya termasuk jenis gelombang transversal.
3. Cahaya merambat lurus.
4. Cepat rambat cahaya di udara, yakni sebesar 3 x 10 8 m/s. Dalam medium yang
    berbeda, cepat rambat cahaya dipengaruhi oleh indeks bias mediumnya.
5. Cahaya dapat direfleksikan atau dipantulkan.
6. Cahaya dapat direfraksikan atau dibiaskan.
7. Cahaya dapat didispersikan atau diuraikan.
8. Cahaya dapat mengalami interferensi/perpaduan


Setiap benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya dan setiap
benda yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap.


Hukum Pemantulan Cahaya
Hukum pemantulan cahaya menurut Snellius berbunyi:
1. sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. sudut sinar datang = sudut sinar pantul.

Hukum Pembiasan Cahaya
Hukum Pembiasan cahaya menurut Snellius, berbunyi :
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias letaknya dalam satu bidang datar.
2. Sinar datang dari medium renggang ke rapat akan dibiaskan mendekati
   garis normal dan sinar datang dari medium rapat ke renggang akan dibiaskan
   menjauhi garis normal.
BESARAN-BESARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN CERMIN (CEKUNG-
CEMBUNG ) DAN LENSA (CEKUNG-CEMBUNG )
Biasanya yang keluar berupa soal yang memerlukan perhitungan dengan rumus.
Berikut rumus-rumus yang berlaku pada cermin ( cekung-cembung ) dan lensa (
cekung-cembung ) :


          1        1                     2        1    1
a.   f=        +             atau                =   +
          So       Si                    R        So Si
     Rumus di atas dapat di ubah menjadi persamaan sebagai berikut :
               So x Si                  Si x f                   So x f
     (i) f=                  (ii) So=                  (iii) Si =
               So + Si                  Si – f                   So – f
              Si        hi
b. M =             =
              So        ho

c. Jarak fokus : f = ½ R
   ( R = jari- jari kelengkungan )

Keterangan :
 So= jarak benda (cm)
 Si = jarak bayangan(cm)
  f = jarak fokus(cm)
  M = perbesaran bayangan
  ho = tinggi benda(cm)
  hi = tinggi bayangan(cm)

d. Catatan Penting….!!!
    (i). Jika Si = bernilai positif (+), maka bayangannya bersifat nyata
    (ii). Jika Si = bernilai negatif (-), maka bayangannya bersifat maya
    (iii). Jika M>1, maka sifat bayangannya diperbesar
    (iv). Jika M=1, maka sifat bayangannya sama besar
    (v). Jika M<1, maka sifat bayangannya diperkecil
    (vi). Nilai fokus·
              cermin cekung           f = bernilai positif (+
              cermin cembung           f = bernilai negatif (-)
               lensa cekung           f = bernilai negatif (-)
              lensa cembung           f = bernilai positif (+)
e. Kekuatan Lensa (P)
   Satuan kekuatan lensa adalah dioptri (D). Rumus kekuatan lensa :
        1            1
   P=       atau f =       ( rumus ini digunakan jika f dalam satuan meter )
        f            P

            100              100
       P=         atau f =         ( rumus ini digunakan jika f dalam satuan cm )
             f               P

f. Sifat Bayangan

   (i) Sifat bayangan cermin cekung dan lensa cembung




        Rb + Rby = V

        Benda di R I : maya, tegak, diperbesar
        Benda di R II : nyata, terbalik, diperbesar
        Benda di R III : nyata, terbalik diperkecil



(ii)        Sifat   bayangan     cermin         cembung       dan     lensa     cekung   :
            maya, tegak, diperkecil
ALAT OPTIK

a. Mata   :




 - Sifat bayangan yang terbentuk oleh lensa mata : nyata, terbalik, diperkecil
 - Cacat mata :




        Astigmatisme yaitu cacat mata yang mengakibatkan seseorang tidak
  dapat membedakan garis vertikal dan horizontal. Penderita dapat ditolong
  dengan menggunakan kaca mata berlensa silinder.
b. Kamera :

       - posisi benda : harus berada setelah 2F
       - sifat bayangan : nyata, terbalik, diperkecil ( sama dengan pada mata )

c.   Lup (kaca pembesar) :




       Terdiri dari satu lensa cembung ( positip )
       Agar benda terlihat, maka benda diletakkan di ruang I yaitu antara titik pusat (O)
       dan titik fokus (F) sehingga terbentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, dan
       diperbesar.
       Saat bayangan terbentuk di titik dekat mata, maka mata
       berakomodasi maksimum.
       Jika ingin mengamati benda dengan lup tanpa berakomodasi, maka benda
       diletakkan tepat di titik fokus lensa sehingga yang masuk ke mata berupa sinar
       sejajar. Ini dikatakan mengamati dengan mata tidak berakomodasi.
       Banyak dipakai oleh tukang reparasi jam
       Perbesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum :




       Perbesaran bayangan saat mata tanpa akomodasi                :
       Sn = titik dekat mata ( 25 cm )
d. Mikroskop




      Terdiri dari 2 lensa cembung : obyektif dan okuler
      Benda ditempatkan di ruang II ( antara F dan 2F ) dari lensa
      obyektif Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif akan menjadi benda
      bagi lensa okuler.Bila diamati dengan mata berakomodasi, maka
      benda (bayangan dari lensa objektif) diletakkan di antara titik pusat lensa okuler
      (Ook) dan titik fokus okuler (Fok). Sedangkan jika diamati dengan mata tanpa
      berakomodasi, maka benda (bayangan dari lensa objektif) diletakkan di titik
      fokus lensa okuler (Fok).
      Bayangan oleh lensa obyektif bersifat : nyata, terbalik, diperbesar
      Bayangan yang terbentuk oleh mikroskup bersifat : maya, terbalik, diperbesar
       Perbesaran bayangan oleh mikroskop dituliskan dengan rumus :

M   = M   oby   X M ok

Moby : perbesaran obyektif
Mok : perbesaran okuler

e. Teropong :
      Alat untuk melihat benda yang sangat jauh
      Dibedakan menjadi :
         a. teropong bintang : mempunyai 2 lensa positip ( obyektif dan okuler )
             Panjang teropong (d) = f obyektif + f okuler
         b. teropong bumi : mempunyai 3 buah lensa positip ( obyektif, pembalik dan
            okuler )
         c. teropong panggung/tonil/sandiwara : mempunyai 2 buah lensa yaitu lensa
            positif untuk obyektif dan lensa negatif untuk okuler .
GETARAN

Getaran adalah gerakan bolak-balik secara periodik (berulang-ulang) melalui titik
kesetimbangan. Contoh getaran adalah ayunan sederhana dan getaran pada
pegas. Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali getaran disebut periode
getar yang dilambangkan dengan (T). Banyaknya getaran dalam satu sekon disebut
frekuensi (f).




Beberapa istilah pada getaran :
Amplitudo getaran = A-B atau B-C
1 getaran          = A-B-C-B-A atau B-C-B-A-B
1/2 getaran        = A-B-C
1/4 getaran        = A-B atau B-C

Rumus-rumus pada getaran :
a. Frekuensi gelombang
        n
    f=
        t
b. Peride gelombang
           t
    T=
          n
c. Hubungan antara frekuensi dan periode getaran
           1            1
    T=       atau f =
         f            T
Dimana :
f = frekuensi getaran ( Hz )
T = periode getaran ( s )
n = jumlah getaran
t = waktu getar ( s )
GELOMBANG

Gelombang dihasilkan dari getaran. Berdasarkan medium perambatnya, gelombang
dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium, misalnya gelombang tali, gelombang air, dan gelombang bunyi.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa medium,
misalnya gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang radar.Dari kedua jenis
gelombang tersebut, yang akan dipelajari adalah gelombang mekanik. Berdasarkan
arah perambatannya, gelombang mekanik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

A. Gelombang Transversal
   Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getaran dan arah rambatannya
   saling tegak lurus. Contoh gelombang transversal : gelombang tali, gelombang laut,
   gelombang padi di sawah, gelombang slinki. Contoh lain dari gelombang transversal
   adalah gelombang pada permukaan air, dan semua gelombang elektromagnetik,
   seperti gelombang cahaya, gelombang radio, ataupun gelombang radar. Perhatikan
   gambar gelombang berikut !




                          Gambar : Gelombang Transversal

Bagian-bagian gelombang transversal :

      amplitudo                = B-B’, D-D’, F-F’, H-H’
      bukit gelombang         = A-C atau E-G
      lembah gelombang         = C-E atau G-I
      1 gelombang              = A-B-C-D-E atau E-F-G-H-I
      panjang gelombang ( )   =1bukit +1lembah = A-E atau E-I
B. Gelombang Longtudinal
   Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
   rambatannya. Gelombang bunyi dan gelombang pada gas yang ditempatkan di
   dalam tabung tertutup merupakan contoh gelombang longitudinal.




                           Gambar : Gelombang Longitudinal

Satu gelombang longitudinal = 1 rapatan + 1 renggangan

  Rumus-rumus dalam gelombang :
  a. Frekuensi gelombang
          n
     f=
          t
  b. Peride gelombang
            t
     T=
            n
  c. Hubungan antara frekuensi dan periode getaran
           1             1
     T=       atau f =
         f             T
  d. Cepat rambat gelombang
     v= .f

  Dimana :
  f = frekuensi getaran ( Hz )
  T = periode getaran ( s )
  n = jumlah getaran
  t = waktu getar ( s )
   =panjang gelombang (m)
Contoh Soal :
1. Suatu getaran dalam waktu 10s menghasilkan 20 getaran. Tentukan :
   a. frekuensi getaran
   b. periode getaran
   Jawab :
   f=n/t = 20/10=2Hz
  T=t/n=10/20=0,5s

2. Suatu sumber bunyi bergetar dengan frekuensi 50Hz. Berapakah :
   a. jumlah getaran yang dihasilkan dalam 10s?
   b. periode getaran sumber bunyi tersebut ?
   Jawab :
   a. n=f x t=50Hz x 10s=500 getaran
   b T=1/f=1/50Hz=0,02s



Contoh soal :
Pada seutas tali merambat gelombang dengan frekuensi 5 Hz dan panjang gelombang
20cm. Tentukan cepat rambat gelombang tali tersebut !

Penyelesaian:
Diketahui :
f = 10 Hz

 = 20 cm = 0,2 m

Ditanyakan :
v = ..... ?
Jawab:
v= f
  = (10 Hz)(0,2 m)
  = 2 m/s
Jadi, cepat rambat gelombang tali tersebut adalah 2 m/s.
TEKANAN PADA ZAT PADAT

Besarnya tekanan pada zat padat merupakan perbandingan antara gaya yang bekerja
dengan luas bidang tekan. Semakin besar gaya yang bekerja maka semakin besar
tekanan yang dihasilkan. Tetapi semakin besar luas bidang tekan maka semakin kecil
tekanan yang dihasilkan gaya tersebut. Jadi, besarnya tekanan pada zat padat
berbanding lurus dengan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik terhadap luas
bidang tekan. Satuan Tekanan dalam SI adalah adalah N/m2. Satuan ini juga disebut
pascal (Pa) dimana 1 Pa=1N/m2 . Secara matematis dapat dituliskan :


            dimana :
            P= Tekanan (N/m2)
            F = Gaya ( N )
            A= Luas bidang tekan (m2)

Contoh :
Sebuah kotak yang beratnya 300 N dan luas alasnya 2 m2 diletakkan di atas lantai.
Hitunglah tekanan yang diberikan kotak pada lantai!
Penyelasaian :
Diketahui :
F = 500 N
A = luas alas kotak = 1 m2
Ditanyakan :
P = .... ?
Jawab :
     F       300N
P= ____ = _______ =150 N/m2
     A        2m2
TEKANAN PADA ZAT CAIR ( TEKANAN HIDROSTATIS )


Tekanan pada zat cair dipengaruhi oleh :

      kedalaman (h), bahwa semakin dalam posisi zat yang diam maka semakin besar
      tekanannya berarti tekanan hidrostatis sebanding dengan kedalaman (h).
      massa jenis zat cair ( ), Semakin besar massa jenis suatu zat cair, semakin
      besar pula tekanannya pada kedalaman tertentu.
      percepatan grafitasi (g), karena tekanan zat cair juga disebabkan oleh berat zat
      cair

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding lurus dengan massa jenis
zat cair dan kedalaman di dalam zat cair. Pada umumnya, tekanan pada kedalaman
yang sama dalam zat cair yang serba sama adalah sama. Secara matematis
dirumuskan :
                                     P= .g.h
dengan

p = tekanan (N/m2)
 = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi zat cair (m)

Hukum Pascal




Berdasarkan percobaan di samping, Blaise Pascal mengemukakan suatu hukum yang
dikenal dengan Hukum Pascal, yaitu: Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Aplikasi hukum Pascal
yaitu pada dongkrak hidrolik, rem hidrolik, mesin pengangkat mobil, pompa sepeda,
mesin pengepres kapas.
Dongkrak Hidrolik




                                        Gbr. Skema Dongkrak Hidrolik



Rumus yang berlaku pada dongkrak hidrolik:




Keterangan:
F1 = gaya pada penghisap pertama (N)
F2 = gaya pada penghisap kedua (N)
A1 = luas penampang pengisap pertama (m2)
A2 = luas penampang pengisap kedua (m2)

Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat
cair baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapatkan gaya apung yang
besarnya sama dengan berat benda zat cair yang dipindahkan oleh
benda tersebut. Beberapa teknologi yang memanfaatkan prinsip Archimedes adalah
kapal selam, kapal laut, balon udara, hidrometer, dan jembatan ponton. Secara
matematis hukum Archimedes dituliskan :

                                       Fa =    .V.g
dengan :
Fa = gaya ke atas / gaya apung ( N )
 = massa jenis zat cair ( kg/m3)
V = volume zat cair (m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
TEKANAN UDARA


A. Pengaruh ketinggian permukaan tekanan udara.
   Tekanan udara di permukaan laut = 76 cmHg atau 1 atm. Setiap ketinggian
   bertambah 100 m tekanan udara berkurang 1 cmHg.

B. Tekanan udara dalam ruang tertutup
   Alat untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup dinamakan manometer.
   Manometer ada dua macam, yaitu manometer raksa dan manometer logam Alat
   untuk mencatat perubahan tekanan udara secara terus menerus disebut barograf.




Besar tekanan gas dapat dihitung dengan rumus:

                                 Pgas = Pbar + h
Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan.

Ada 4 jenis pesawat sederhana, yaitu tuas, katrol, bidang miring, dan roda gigi.

TUAS
Sistem kerja tuas terdiri atas tiga komponen, yaitu beban, titik tumpu, dan
kuasa. Perhatikan gambar tuas di bawah ini.




Jenis-Jenis Tuas




Adapun persamaan / rumus yang berlaku pada tuas adalah :
Contoh Soal :
Sebuah batu seberat 500 N akan dipindahkan dengan tuas yang panjangnya 3 m.
Untuk membuat sistem pengungkit, digunakan sebuah batu sebagai tumpuan. Jika
jarak                                                                         titik
tumpu terhadap beban 1 m, hitunglah gaya yang diperlukan untuk menggerakkan batu!

Penyelesaian :
Diketahui :                                 Jawab :
panjang tuas = 3m                               w x lb
lb = 1m                                      F = ______
lk = 3m -1m = 2m                                   lk
F = 500 N                                          500N x 1m
Ditanyakan :                                   = ___________ = 250 N
F - ….?                                               2m

KATROL
a. Katrol Tetap



                    Bagian-bagian katrol tetap :

                    W = beban

                    F = gaya kuasa

                    lb = AO = lengan beban

                    lk = OB = lengan kuasa


Pemanfaatan katrol tetap biasanya digunakan untuk menimba air. Katrol berfungsi
untuk mengubah arah gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya
tetapi dapat dilakukan dengan mudah.

W=F

Keuntungan mekanis ( KM ) katrol tetap :

     lk
KM = _____, karena lk = lb , maka :
    Lb

 KM = 1

Jadi, keuntungan mekanis katrol tetap = 1
b. Katrol Bergerak

                Prinsip katrol tunggal bergerak hampir sama dengan tuas jenis kedua,
                yaitu titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Titik
                tumpu katrol tunggal bergerak berada di titik A. Lengan beban lb
                adalah jarak AO dan lengan kuasa lk adalah jarak AB. Dengan
                demikian, berlaku persamaan sebagai berikut :
                      lk
                KM= ____, karena lk = 2lb , maka :
                      lb
                    2lb
                KM=____ = 2
                     lb

Jadi, keuntungan mekanis katrol tunggal bergerak adalah : 2


c. Katrol Berganda ( = Takal atau Katrol Majemuk )


                     Katrol    majemuk     merupakan     gabungan   dari   beberapa
                     katrol sehingga kerja yang dilakukan semakin mudah. Keuntungan
                     mekanis dari katrol majemuk bergantung pada banyaknya katrol
                     atau tali yang dipergunakan untuk mengangkat beban. Jadi,
                     keuntungan mekanisnya sama dengan 4. Jika kamu akan
                     mengangkat beban 400 N, cukup dengan gaya 100 N saja benda
                     sudah terangkat.




                                  BIDANG MIRING

Ketika kita berada di toko bangunan, mungkin kalian pernah
melihat orang yang akan menaikkan cetakan semen untuk
membuat sumur ke atas bak truk. Nah, pesawat sederhana
apakah yang mereka gunakan untuk menaikkan cetakan
semen tersebut? Bidang miring merupakan alat yang sangat
efektif untuk memudahkan kerja.
Yang termasuk bidang miring adalah baji, paku, pisau, dan
sekrup.
Keuntungan mekanis bidang miring
bergantung pada panjang landasan bidang
miring dan tingginya. Semakin kecil sudut
kemiringan    bidang,    semakin    besar
keuntungan mekanisnya atau semakin
kecil gaya kuasa yang harus dilakukan.


Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan panjang bidang miring (s) dan
tinggi bidang miring (h).




Contoh Soal :
Seseorang akan menaikkan sebuah peti seberat 600 N ke dalam bak truk. Ia
menggunakan sebuah papan dengan panjang 3m yang digunakan sebagai bidang
miring. Jika jarak permukaan tanah dan bak truk 1,5m, hitunglah
a. kuasa yang diperlukan !
b. keuntungan mekanis bidang miring !
Penyelesaian :
Diketahui :
  W=600N
  s=4m
  h=2m
Ditanyakan :
  a. F=…..?
  b. KM
Jawab :
                       W    s
  Berlaku Rumus : KM= ___ = ___
                       F     h

        Wxh           600N x 1,5m
 a. F= _______ = _______________ = 300 N
           s                3m

          s         3m
 b. KM = ____ =   ______
                       =2
          h        1,5m
GIGI RODA


            Gigi roda merupakan contoh pesawat sederhana. Gigi
            roda banyak digunakan pada mesin-mesin mobil, sepeda motor,
            dan sepeda. Sepeda masa kini telah dilengkapi dengan gigi roda
            yang lebih dari satu. Gigi roda ini berfungsi meningkatkan atau
            menurunkan putaran.
RINGKASAN MATERI


USAHA
Sebuah benda dikatakan melakukan usaha jika ada gaya yang dilakukan pada benda
tersebut atau benda tersebut memberikan gaya yang menyebabkan benda
tersebut berubah posisinya.Berikut ini gambar untuk menjelaskan usaha yang dilakukan
terhadap benda yang arahnya horisontal.




Usaha (W) dapat dituliskan dalam bentuk matematis, yaitu hasil kali antara gaya (F)
dan perpindahan (s).
W=Fxs          W = Usaha, satuannya joule ( J )
                F = Gaya, satuannya newton ( N )
                s = jarak / perpindahan, satuannya meter
Contoh
Seseorang mendorong meja dengan gaya 100 N. Meja tersebut bergeser sejauh 2 m.
Hitunglah usaha yang dilakukan orang tersebut!
Jawab:
F = 100 N
s =2m
W = .... ?
W=F×s
= 100 N × 2 m
= 200 Nm = 200 Joule



Sekarang, bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah
benda ke arah vertikal?

Memindahkan benda secara vertikal memerlukan gaya minimal untuk mengatasi gaya
gravitasi bumi yang besarnya sama dengan berat suatu benda. Secara matematis gaya
tersebut dapat ditulis sebagai berikut :

                                     F=m.g
Karena perpindahan benda ke arah vertikal sama dengan ketinggian benda (h),
diperoleh usaha yang dilakukan terhadap benda tersebut sebagai berikut.
W = F s.

W=mgh

dengan: W = usaha (J)

         m = massa (kg)

         g = percepatan gravitasi (N/kg)

         h = perpindahan atau ketinggian (m)



Contoh Soal :

Sebuah benda yang massanya 5 kg diangkat vertikal sampai ketinggian 2 m. Apabila
percepatan gravitasi di tempat tersebut 10 m/s2, hitunglah besarnya usaha untuk
memindahkan benda tersebut.

Penyelesaian:
Diketahui:
m = 5 kg

h =2m

g = 10 m/s2


Ditanyakan                                                                        :
W= ..... ?

Jawab:
W = m.g.h

W = (5 kg)(10 m/s2)(2 m)

W = 100 J

Jadi, besarnya usaha untuk memindahkan benda ke atas setinggi 2 m adalah 100 joule.
ENERGI
Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Bentuk-
bentuk energi antara lain :

   1.   energi nuklir
   2.   energi kimia
   3.   energi listrik
   4.   energi cahaya
   5.   energi bunyi, dan lain-lain.

Contoh perubahan energi antara lain sebagai berikut.
  a. Energi listrik menjadi energi panas, misalnya pada setrika listrik, kompor listrik,
      dan solder listrik.
  b. Energi listrik menjadi energi cahaya, misalnya pada lampu.
  c. Energi listrik menjadi energi kimia, misalnya pada penyetruman (pengisian) aki.
  d. Energi cahaya menjadi energi kimia, misalnya fotosintesis.

Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang berkaitan dengan gerak.
Energi mekanik terdiri atas energi potensial dan energi kinetik.



Keterangan :
Em = Energi Mekanik
Ep = Energi Potensial
Ek = Energi Kinetik

Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi benda. Semakin
besar ketinggian posisi suatu benda, maka energi potensial benda juga semakin besar.



Keterangan:
Ep = energi potensial (Joule)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)
Energi Kinetik
Energi kinetik dapat didefinisikan sebagai energi yang dimiliki sebuah benda karena
kelajuan-nya. Energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut.




Keterangan:
Ek = energi kinetik (Joule)
m = massa (kg)
v = kelajuan (m/s)

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

                                Energi    tidak   dapat     diciptakan     dan     tidak
                                dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu
                                bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain.
                                Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Kekekalan
                                Energi. Untuk memahami hukum tersebut perhatikan
                                gambar berikut ini. Apabila benda selama bergerak
                                naik dan turun hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi,
                                besar energi mekanik selalu tetap. Dengan kata lain,
                                jumlah energi potensial dan energi kinetik selalu tetap.
                                Pernyataan itu disebut Hukum Kekekalan Energi
                                Mekanik. Rumus untuk menentukan kecepatan
                                benda pada ketinggian tertentu setelah beberapa saat
                                jatuh bebas karena dilepaskan adalah :
Contoh soal :


Sebuah benda jatuh tanpa kecepatan awal dari ketinggian 7,25 m. Jika diketahui
                               2
percepatan gravitasi g = 10 m/s , maka berapakah besarnya kecepatan pada saat
ketinggian benda 6m dari tanah ?

Penyelesaian :
MATERI

Menentukan besaran kalor dalam perubahan suhu
Untuk itu kalian harus paham betul rumus-rumus pada materi Kalor ini.
Adapun rumusnya mudah di ingat lho ....., cuma ada 3 yaitu :
 a. Besarnya kalor yang diperlukan untuk proses mengubah suhu zat, rumusnya :
                 Q = m.c.∆t

  Ada yang menghafal m.c.∆t dengan "macet"


 b. Besarnya kalor yang diperlukan untuk proses melebur pada titik leburnya,
    rumusnya :
               Q = m.L
  Ada yang menghafal m.L dengan "melebur"


 c. Besarnya kalor yang diperlukan untuk menguap pada titik didihnya, rumusnya :
               Q= m.U
  Ada yang menghafal m.U dengan "menguap"


  Keterangan :
  Q = banyaknya kalor yang diperlukan, satuannya joule ( J )
  m = massa zat, satuannya kg
  c = kalor jenis zat, satuannya J/kg0C
  ∆t = perubahan suhu ( = suhu akhir - suhu awal )
  U = kalor uap, satuannya J/kg
  L = Kalor lebur, satuannya J/kg


Biasanya     soal yang keluar dalam UN untuk indikator yang pertama
ini yaitu menentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk proses mengubah
suhu zat dan mengubah wujud zat. Soal disajikan berupa grafik hubungan antara
banyaknya     kalor  dan   perubahan suhu.   Soal  model      seperti ini pula
yang kadang siswa mengalami kesulitan dalam memahami grafik tersebut.
Sekarang kamu perhatikan contoh grafik hubungan antara banyaknya kalor
dan perubahan suhu pada proses pemanasan terhadap 0,5 kg es pada suhu -
100C menjadi uap pada titik didihnya 1000C berikut ini.




   Berapakah jumlah kalor yang diperlukan ?

  Untuk mengerjakan soal seperti ini, kalian harus paham betul rumus

   yang digunakan.

  Besarnya kalor yang diperlukan untuk proses dari titik A sampai titik D
  adalah :
           Q Total = Q AB + Q BC + Q CD + Q DE

  Dimana :
  Q AB  pada proses ini grafiknya naik artinya terjadi perubahan suhu
           maka ada ∆t
           Rumusnya : Q AB= m.ces.∆t
  Q BC  pada proses ini grafiknya mendatar artinya tidak terjadi
           perubahan suhu maka tidak ada ∆t
           Rumusnya : QBC = m.Les
  QCD  pada proses ini grafiknya naik artinya terjadi perubahan suhu
          maka ada ∆t
          Rumusnya : QCD = m.cair
  QDE  pada proses ini grafiknya mendatar artinya tidak terjadi
          perubahan suhu maka tidak ada ∆t
          Rumusnya : Q DE= m.U
Perubahan Wujud dalam kehidupan sehari-hari
Perubahan wujud zat dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain.


Berikut perubahan wujud yang terjadi pada zat, yaitu :
1) Mencair/melebur
   Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut mencair. Saat zat mencair
   memerlukan energi kalor. Contoh peristiwa mencair, antara lain: es dipanas-kan, lilin
   dipanaskan dll
2) Membeku
   Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku. Pada saat zat
   membeku melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa membeku, antara lain : air
   didinginkan di bawah 00C , lilin cair didinginkan, dll
3) Menguap
   Perubahan wujud zat cair menjadi gas disebut menguap. Pada saat tersebut zat
   memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain: minyak wangi, air dipanas-kan sampai
   mendidih, dll
4) Mengembun
   Perubahan wujud zat gas menjadi cair disebut mengembun. Saat terjadi
   pengembunan zat melepaskan energi kalor. Contoh, antara lain : gelas berisi es
   bagian luarnya basah, titik air di pagi hari pada tumbuhan, dll
5) Menyublim
   Perubahan wujud zat padat menjadi gas disebut menyublim. Pada
   saat penyubliman zat memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain: kapur barus
   (kamper), obat hisap , dll
6) Mengkristal atau menghablur
   Perubahan wujud zat gas menjadi padat. Pada saat pengkristalan zat
   melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa pengkristalan, antara lain: salju, gas
   yang didinginkan, dll
PENGERTIAN ZAT

Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Ada tiga wujud zat
yaitu zat padat, zat cair, dan gas. Zat tersusun dari partikel-partikel yang disebut atom.
Beberapa atom membentuk molekul. Molekul adalah bagian terkecil dari suatu zat
yang masih mempunyai sifat zat itu. Molekul di dalam zat selalu bergerak sehingga
memiliki energi.
                                PERUBAHAN WUJUD ZAT




Perubahan wujud yang menyerap/memerlukan kalor/panas : melebur, menguap,
menyublim Perubahan wujud yang melepaskan kalor/panas : membeku, mengembun,
mengkristal / menyubim


                                       SIFAT ZAT

Untuk memahami sifat zat, kamu harus tahu terlebih dahulu bagaimana susunan
partikel zat itu. Perhatikan gambar berikut ini !




                                                             PADAT CAIR          GAS

                 Gambar : Susunan partikel zat padat, zat cair, dan gas
Nah, sekarang kamu tahu kan sifat zat itu. Berikut ini sifat-sifat zat padat , cair dan gas,
yaitu :
a. Sifat-sifat zat padat
    · Letak partikelnya sangat berdekatan
    · Susunan partikel nya teratur
    · Gaya antar partikel sangat kuat
    · Gerak partikel tidak bebas, hanya berotasi di tempat

b. Sifat-sifat zat cair
   · Letak molekulnya agak berjauhan
   · Susunan partikelnya tidak teratur
   · Gaya antar partikel kurang kuat
   · Gerak partikelnya lebih bebas

c. Sifat-sifat gas
    · Letak partikelnya sangat berjauhan
    · Susunan partikelnya tidak teratur
    · Gaya antar partikel sangat lemah
    . Gerak partikelnya sangat bebas sehingga dapat memenuhi ruangan.


Massa Jenis
Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menghitung massa jenis suatu benda.




Perlu Diingat !!!
Massa Jenis Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pernahkah kita berpikir, kalau kapal, es terapung, dan galangan kapal adalah beberapa
contoh dari penerapan massa jenis dalam kehidupan. Kalau belum mari kita ikuti uraian
berikut.


1. Kapal Besi Terapung
                                    Bagaimana kapal besi bisa terapung? Padahal
                                    besi     sebagai       bahan    pembuat       kapal
                                    memiliki massa jenis yang lebih besar daripada
                                    massa jenis air laut ?
                                    Jawabannya Para pembuat kapal membuat
                                    lambung kapal yang lebar dan kosong yang hanya
                                    berisi udara. Udara memiliki massa jenis 0,00129
                                    g/cm3 yang jauh lebih ringan dibadingkan dengan
                                    air sehingga massa jenis total kapal lebih kecil jika
dibandingkan massa jenis air laut. Hasilnya kapal terapung.


2. Es Terapung
Pernahkah kamu minum es teh ? Akan terlihat bahwa es mengapung di dalam gelas
                              berisi minuman tersebut. Tahukah kamu bahwa massa
                              jenis es lebih ringan 89% dari massa jenis air dingin?
                              Akibatnya 11% dari bongkahan es berada di atas
                              permukaan air dan sisanya tenggelam di bawah
                              permukaan air. Kenyataan tersebut membuat gunung es
                              yang mengapung di laut sangat membahayakan,
                              khususnya untuk kapal-kapal yang sedang berlayar. Hal
                              ini telah terbukti pada kecelakaan bersejarah yang terjadi
pada kapal penumpang Titanic pada tahun 1912. Kapal yang “tidak bisa tenggelam” itu
akhirnya tenggelam di laut Atlantik Utara setelah menabrak sebuah gunung es.


3. Galangan Kapal
                                   Galangan kapal digunakan untuk memperbaiki kapal
                                   yang rusak. Prinsip kerja galangan kapal serupa
                                   dengan kapal, tetapi dapat ditenggelamkan dan
                                   dimunculkan. Galangan kapal dapat diisi penuh dengan
                                   dengan air laut atau dikosongkan. Kapal yang akan
                                   diperbaiki dimasukkan ke dalam galangan. Kemudian,
air di dalam kapal dikurangi, ini akan mengakibatkan di dalam galangan hanya berisi
udara yang massa jenisnya jauh lebih kecil. Galangan pun akan terangkat. Akhirnya
 kapal terangkat dan dapat diperbaiki.
4. Balon Gas

Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya?
Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara,
sehingga          balon         gas        bisa           naik         ke           atas.

5. Endapan Kapur pada Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es

Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari
lemari es terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga
mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak kelihatan. Ketika air
dingin massa jenis air lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa
jenis lebih besar akan turun ke bawah dan mengendap.


                Menganalisis Benda Terapung, Melayang, Dan Tenggelam

Dengan membandingkan massa jenis zat cair dan benda yang dicelupkan kedalamnya, kamu
dapat mengetahui benda-benda tersebut terapung melayang, atau tenggelam.
a. Jika massa jenis zat lebih kecil dari massa jenis zat cair, maka benda akan terapung.
b. Jika massa jenis zat sama dengan massa jenis zat cair, maka benda akan melayang.
c. Jika massa jenis zat lebih besar dari massa jenis zat cair, maka benda akan tenggelam.
A. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELIDIKI PEMUAIAN ZAT

    Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat
    disebut muschenbroek. Dalam eksperimen yang dilakukan menunjukkan
    bahwa hampir semua benda padat apabila dipanaskan mengalami
    perubahan panjang, luas dan volume.




                   Gambar : Muschenbroek

    Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih. Sifat
    utama zat cair adalah menyesuaikan dengan bentuk wadahnya. Oleh karena itu
    zat cair hanya memiliki muai volume saja.




                          Gambar : Labu didih

    Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer.




                              Gambar : Dilatometer
B. PENERAPAN PEMUAIAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

  a. Pengelingan

     Menyambung dua pelat dengan menggunakan paku khusus dengan

     proses khusus disebut mengeling.

     Pengelingan dapat dijumpai pada pembuatan badan kapal

  b. Bimetal

     Bimetal adalah dua keping logam yang mempunyai koefisien muai
     panjang berbeda dikeling menjadi satu. Pengelingan adalah menyatukan logam
     dengan paku logam.
     Keping bimetal peka terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal dipanaskan,
     maka akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya
     lebih kecil. Bila didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam
     yang angka koefisien muai panjangnya lebih besar.
     Bimetal dimanfaatkan untuk membuat termostat. Termostat adalah alat yang
     berfungsi ganda sebagai saklar otomatis dan sebagai pengatur suhu. Beberapa
     alat yang memanfaatkan keping bimetal dalam termostat, antara lain: setrika
     listrik, almari es, bel listrik, alarm kebakaran, lampu sen mobil atau motor, rice
     cooker, oven.

  c. Pemasangan roda logam pada pedati dan kereta api

     Pelat logam dipanaskan terlebih dahulu kemudian dipasang pada roda kayu
     pedati atau kereta api. Setelah dingin maka roda logam tersebut akan menyusut
     sehingga terpasang sangat kuat pada roda kayu pedati maupun kereta api.
C. MASALAH YANG DITIMBULKAN OLEH PEMUAIAN DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI

  a. Penyambungan rel kereta api

     Pada sambungan dibuat agak renggang agar jika terjadi pemuaian rel kereta api
     tidak melengkung.

  b. Pemasangan kaca jendela

     Bingkai jendela dibuat sedikit lebih besar daripada ukuran sebenarnya. Hal ini
     dilakukan untuk memberi ruang kaca sehingga ketika terjadi pemuaian kaca
     tidak retak atau pecah.

  c. Penggunaan zat cair pada termometer

     Cairan pada termometer menggunakan zat cair yang sangat peka terhadap
     perubahan suhu, misalnya : alkohol dan raksa

  d. Pemasangan kabel listrik yang berada di sepanjang jalan raya

     Pemasangan kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor
     saat pemasangannya pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud, pada
     waktu malam hari kawat telepon atau listrik mengalami penyusutan sehingga
     kawat tersebut tidak putus.

  e. Celah pemuaian pada sambungan jembatan

     Sering kamu jumpai sambungan antara dua jembatan beton terdapat celah di
     antaranya. Hal ini bertujuan agar jembatan tersebut tidak melengkung saat
     terjadi pemuaian.

  f. Gelas yang diisi air panas secara tiba-tiba bisa pecah

     Hal ini terjadi karena gelas bagian dalam sudah memuai, sedangkan gelas
     bagian luar belum memuai. Akibatnya gelas tersebut pecah.
Besaran pokok




Besaran Turunan
Membaca Alat Ukur


1. Penggaris




 Panjang pensil    = nilai pada skala akhir - nilai pada skala awal
                   = 6cm - 2cm
                   = 4 cm

2. Jangka Sorong




Cara membaca = skala utama sebelum 0 skala nonius + skala nonius yg berhimpit
skala utama
            = 3,5 + 0,07
            = 3,57 cm
3. Neraca




Cara menghitung = jumlahkan semuanya
              = 2000g + 500 g + 50 g
              = 2550 g
              = 2,55 kg
4. Stopwatch
Skala yang ditengah ( dengan jarum penunjuk lebih pendek ) adalah skala
menit. Sedangkan yang melingkar di pinggir ( dengan jarum penunjuk yang lebih
panjang ) adalah skala detik.




5. Mikrometer Sekerup




Cara membaca = nilai pd skala tetap + nilai pd skala nonius
           = 3,5 + 0,37
           = 3,87 mm


6. Gelas Ukur




Menghitung volume= Volume akhir-Volume awal
               = 140 - 90
               = 50 ml = 50 cm3

Contenu connexe

Tendances

Presentasi materi merydafibe 2012035016
Presentasi materi merydafibe 2012035016Presentasi materi merydafibe 2012035016
Presentasi materi merydafibe 2012035016merydafibe
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Yaffie
 
Rotasi Dan Revolusi Bumi Serta Dampaknya
Rotasi Dan Revolusi Bumi Serta DampaknyaRotasi Dan Revolusi Bumi Serta Dampaknya
Rotasi Dan Revolusi Bumi Serta DampaknyaFoo Ni
 
Tata surya matahari kita
Tata surya matahari kitaTata surya matahari kita
Tata surya matahari kitaAhmad Kaharudin
 
Persentasi bulan
Persentasi bulanPersentasi bulan
Persentasi bulanRidwanYusuf
 
Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)
Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)
Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)ATHIRAH
 
Peredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMP
Peredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMPPeredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMP
Peredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMPBrilian Putra A
 
Tata surya Kelas X SMA NEGERI 1 TELAGA KAB.GORONTALO
Tata surya Kelas X SMA NEGERI 1 TELAGA KAB.GORONTALOTata surya Kelas X SMA NEGERI 1 TELAGA KAB.GORONTALO
Tata surya Kelas X SMA NEGERI 1 TELAGA KAB.GORONTALOMuhammad Nurfadhly
 

Tendances (20)

Presentasi materi merydafibe 2012035016
Presentasi materi merydafibe 2012035016Presentasi materi merydafibe 2012035016
Presentasi materi merydafibe 2012035016
 
Matahari kel 2
Matahari kel 2Matahari kel 2
Matahari kel 2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Rotasi Dan Revolusi Bumi Serta Dampaknya
Rotasi Dan Revolusi Bumi Serta DampaknyaRotasi Dan Revolusi Bumi Serta Dampaknya
Rotasi Dan Revolusi Bumi Serta Dampaknya
 
Tata surya matahari kita
Tata surya matahari kitaTata surya matahari kita
Tata surya matahari kita
 
Persentasi bulan
Persentasi bulanPersentasi bulan
Persentasi bulan
 
Gerakan rotasi bumi ikd
Gerakan rotasi bumi ikdGerakan rotasi bumi ikd
Gerakan rotasi bumi ikd
 
Presentasi bulan
Presentasi bulanPresentasi bulan
Presentasi bulan
 
Bulan_astronomi
Bulan_astronomiBulan_astronomi
Bulan_astronomi
 
Bulan Sebagai Satelit Bumi
Bulan Sebagai Satelit BumiBulan Sebagai Satelit Bumi
Bulan Sebagai Satelit Bumi
 
Tata Surya Mata Kuliah Astronomi
Tata Surya Mata Kuliah AstronomiTata Surya Mata Kuliah Astronomi
Tata Surya Mata Kuliah Astronomi
 
Rotasi dan revolusi
Rotasi dan revolusiRotasi dan revolusi
Rotasi dan revolusi
 
TATA SURYA KLS 6
TATA SURYA KLS 6TATA SURYA KLS 6
TATA SURYA KLS 6
 
Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)
Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)
Bumi sebagai Planet (FISIKA IX)
 
Kelompok ipa 1
Kelompok ipa 1Kelompok ipa 1
Kelompok ipa 1
 
Matahari
MatahariMatahari
Matahari
 
Bulan
BulanBulan
Bulan
 
Peredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMP
Peredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMPPeredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMP
Peredaran bumi dan bulan terhadap matahari KELAS IX SMP
 
Gerakan bumi dan bulan
Gerakan bumi dan bulanGerakan bumi dan bulan
Gerakan bumi dan bulan
 
Tata surya Kelas X SMA NEGERI 1 TELAGA KAB.GORONTALO
Tata surya Kelas X SMA NEGERI 1 TELAGA KAB.GORONTALOTata surya Kelas X SMA NEGERI 1 TELAGA KAB.GORONTALO
Tata surya Kelas X SMA NEGERI 1 TELAGA KAB.GORONTALO
 

Similaire à PERUBAHAN IKLIM BUMI

Similaire à PERUBAHAN IKLIM BUMI (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Bumi-Karakteristiknya.ppt
Bumi-Karakteristiknya.pptBumi-Karakteristiknya.ppt
Bumi-Karakteristiknya.ppt
 
Ipa7 kd12-c
Ipa7 kd12-cIpa7 kd12-c
Ipa7 kd12-c
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
cupdf.com_bumi-antariksa.ppt
cupdf.com_bumi-antariksa.pptcupdf.com_bumi-antariksa.ppt
cupdf.com_bumi-antariksa.ppt
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
 
Geografi Tingkatan 2 KSSM
Geografi Tingkatan 2 KSSMGeografi Tingkatan 2 KSSM
Geografi Tingkatan 2 KSSM
 
Tata surya materi IPA kelas 9 SMP Semester Genap SMPN 264 Jakarta
Tata surya materi IPA kelas 9 SMP Semester Genap SMPN 264 JakartaTata surya materi IPA kelas 9 SMP Semester Genap SMPN 264 Jakarta
Tata surya materi IPA kelas 9 SMP Semester Genap SMPN 264 Jakarta
 
Sistem tata Surya.pptx
Sistem tata Surya.pptxSistem tata Surya.pptx
Sistem tata Surya.pptx
 
Sistem tata Surya .pptx
Sistem tata Surya .pptxSistem tata Surya .pptx
Sistem tata Surya .pptx
 
Bumidansekitar
BumidansekitarBumidansekitar
Bumidansekitar
 
Gerakan bumi
Gerakan bumiGerakan bumi
Gerakan bumi
 
Tata Surya
Tata SuryaTata Surya
Tata Surya
 
Bumi Sebagai Planet.pptx
Bumi Sebagai Planet.pptxBumi Sebagai Planet.pptx
Bumi Sebagai Planet.pptx
 
Skl67 2013
Skl67 2013Skl67 2013
Skl67 2013
 
Tata surya~ppt
Tata surya~pptTata surya~ppt
Tata surya~ppt
 
Bab 7 bumi sebagai planet
Bab 7 bumi sebagai planetBab 7 bumi sebagai planet
Bab 7 bumi sebagai planet
 
Macam-Macam Benda langit
Macam-Macam Benda langitMacam-Macam Benda langit
Macam-Macam Benda langit
 
Ipa7 kd12-d
Ipa7 kd12-dIpa7 kd12-d
Ipa7 kd12-d
 
TNTI:pergerakan bumi dan kejadian 4 musim
TNTI:pergerakan bumi dan kejadian 4 musimTNTI:pergerakan bumi dan kejadian 4 musim
TNTI:pergerakan bumi dan kejadian 4 musim
 

Plus de Dafid Kurniawan (20)

Persiapan pas mat das xi 2019.doc
Persiapan pas mat das xi 2019.docPersiapan pas mat das xi 2019.doc
Persiapan pas mat das xi 2019.doc
 
Persiapan pas mat 12 2019
Persiapan pas mat 12 2019Persiapan pas mat 12 2019
Persiapan pas mat 12 2019
 
Pts fisika kelas 7
Pts fisika kelas 7Pts fisika kelas 7
Pts fisika kelas 7
 
Pts biologi kelas 7
Pts biologi kelas 7Pts biologi kelas 7
Pts biologi kelas 7
 
Materi tutor fisika 8
Materi tutor fisika 8Materi tutor fisika 8
Materi tutor fisika 8
 
Lingkaran dan segi3
Lingkaran dan segi3Lingkaran dan segi3
Lingkaran dan segi3
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Sudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut kelilingSudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut keliling
 
Pembahasan Latihan UTS Kelas 7
Pembahasan Latihan UTS Kelas 7Pembahasan Latihan UTS Kelas 7
Pembahasan Latihan UTS Kelas 7
 
Soal latihan uts 7
Soal latihan uts 7Soal latihan uts 7
Soal latihan uts 7
 
Tutorial fisika 8
Tutorial fisika 8Tutorial fisika 8
Tutorial fisika 8
 
Spldv
SpldvSpldv
Spldv
 
Bahan Ajar bilangan bulat2
Bahan Ajar bilangan bulat2Bahan Ajar bilangan bulat2
Bahan Ajar bilangan bulat2
 
Bulat ajar
Bulat ajarBulat ajar
Bulat ajar
 
Ucun1
Ucun1Ucun1
Ucun1
 
Pembahasan to1
Pembahasan to1Pembahasan to1
Pembahasan to1
 
Bedah skl kimia
Bedah skl kimiaBedah skl kimia
Bedah skl kimia
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Ulangan harian9 1
Ulangan harian9 1Ulangan harian9 1
Ulangan harian9 1
 

PERUBAHAN IKLIM BUMI

  • 1. PEREDARAN BUMI-BULAN TERHADAP MATAHARI BUMI 1. Rotasi Bumi Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Rotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit. Arah rotasi bumi dari barat ke timur. Rotasi bumi menyebabkan hal-hal berikut. a. Gerak semu harian matahari b. Terjadinya siang dan malam c. Pembelokan arah angin d. Pembelokan arah arus laut e. Bentuk bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak lonjong (elips). f. Perbedaan waktu antara belahan bumi satu dengan yang lain g. Penggembungan bumi pada khatulistiwa dan pemepatan bumi pada kutub-kutubnya 2. Revolusi Bumi Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi memerlukan waktu 365,25 hari atau 1 tahun. Pada saat mengelilingi matahari, bumi memiliki bidang orbit yang disebut ekliptika. Arah revolusi bumi berlawanan arah dengan perputaran jarum jam. Revolusi bumi menyebabkan hal-hal berikut : a. Terjadi gerak semu tahunan matahari b. Terjadi perbedaan lamanya siang dan malam c. Terlihat rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan d. Pergantian musim
  • 2. PERGANTIAN MUSIM Adanya kemiringan sumbu bumi 23,5o mengakibatkan kecondongan arah sumbu bumi berubah-ubah, sehingga mengakibatkan juga terjadinya pergantian musim. Adapun, pergantian musim di bumi adalah sebagai berikut. 1) 21 Maret - 21 Juni Kutub utara bumi makin condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan bumi makin condong menjauhi matahari. Akibatnya,belahan bumi utara mengalami musim semi (spring), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur (autumn). 2) 21 Juni - 23 September Kutub utara bumi condong menjauhi matahari, sedangkan kutub selatan bumi condong ke matahari. Akibatnya, belahan bumi utara mengalami musim panas (summer), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin (winter). 3) 23 September - 22 Desember Kutub utara bumi makin condong menjauhi matahari, sedangkan kutub selatan bumi makin condong ke arah matahari. Akibatnya, belahan bumi utara mengalami musim gugur (autum), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi (spring). 4) 22 Desember–21 Maret Kutub utara bumi condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan bumi condong menjauhi matahari. Akibatnya, belahan bumi utara mengalami musim dingin (winter), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas (summer). BULAN 1. Bentuk Bulan bentuk bulat mirip seperti planet permukaan bulan berupa dataran kering, tandus, banyak kawah, dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi di bulan tidak terdapat atmosfer bunyi tidak dapat merambat tidak ada siklus air tidak ditemukan makhluk hidup dan sangat gelap gulita. 2. Gerak Bulan Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu gerak berputar pada sumbunya (rotasi), gerak mengelilingi bumi dan gerak bersama-sama bumi mengelilingi matahari. Kala rotasi bulan sama dengan kala revolusi terhadap bumi. Akibatnya, permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama.
  • 3. Gerakan bulan menimbulkan hal-hal sebagai berikut. 1) Pembagian Bulan Sideris dan Sinodis Satu bulan sideris : 27,33 hari sedangkan satu bulan sinodis : 29,5 hari. Periode sinodis dijadikan dasar untuk penghitungan tahun Komariah (tahun Bulan) atau tahun Hijriah. 2) Fase bulan - bulan baru ( bulan mati ) : bulan tidak tampak atau mati - kuartir pertama ( perempat pertama ) : bulan tampak setengahnya - kuartir kedua ) perempat kedua : bulan tampak utuh ( satu bulatan penuh ) - kuartir ketiga ( perempat ketiga ) : bulan tampak setengahnya Kemudian kembali lagi ke bulan baru/( bulan mati ) GERHANA BULAN DAN GERHANA MATAHARI 1. Gerhana Bulan Gerhana bulan terjadi, jika bulan memasuki bayangan bumi. syarat terjadi gerhana apabila bulan berada pada bulan purnama di dekat salah satu simpul orbitnya. Ketika bulan masuk ke dalam kerucut bayang-bayang gelap umbra, bulan berada jauh lebih dekat ke dasar kerucut daripada ke ujung kerucut. Gerhana bulan dimulai ketika bulan memasuki penumbra dan berakhir ketika bulan meninggalkan penumbra. Pada waktu seluruh bagian bulan masuk dalam daerah umbra (bayangan inti) bumi, maka terjadi gerhana bulan total. Proses bulan berada dalam penumbra (daerah bayangan kabur) bisa mencapai enam jam, sedangkan proses bulan berada dalam umbra (bayangan inti) hanya sekitar 40 menit. 2. Gerhana matahari Gerhana matahari terjadi jika bayangan bulan bergerak menutupi permukaan bumi (bayangan bulan memotong ekliptika bumi ). Pada gerhana matahari ini, posisi bulan berada di antara matahari dan bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis. Gerhana matahari terjadi pada waktu bulan baru (bulan mati). Akibat ukuran bulan lebih kecil dibandingkan bumi atau matahari, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana, yaitu gerhana matahari total, sebagian, dan cincin.
  • 4. (1) Gerhana Matahari Total Gerhana ini terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti (umbra), sehingga cahaya matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana matahari total terjadi hanya 6 menit. (2) Gerhana Matahari Cincin Gerhana ini terjadi pada daerah yang terkena lanjutan bayangan inti, sehingga matahari kelihatan, seperti cincin. Ketika terjadi gerhana matahari cincin; letak bumi- bulan pada jarak terjauh sehingga: (a). kerucut umbra bulan lebih pendek daripada jarak bumi-bulan; dan (b). bumi terkena perpanjangan kerucut umbra bulan. (3) Gerhana Matahari Sebagian Gerhana ini terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra (bayangan inti) dan penumbra (bayangan kabur), sehingga matahari kelihatan sebagian. PASANG SURUT AIR LAUT Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa turunnya permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi matahari dan gravitasi bulan. Akibat bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang mengalami pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Pasang air laut dibedakan menjadi dua, yaitu pasang purnama dan pasang perbani. a) Pasang Purnama Pasang ini terjadi karena pengaruh gravitasi bulan dan terjadi pada malam hari pada saat bulan baru (bulan purnama). Pasang ini akan menjadi maksimum apabila terjadi gerhana matahari karena air laut dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari dengan arah yang sama (searah).
  • 5. b) Pasang Perbani Pasang perbani terjadi karena pengaruh gravitasi bulan dan matahari paling kecil. Pada pasang perbani, permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang ini terjadi pada saat bulan kuartir pertama dan kuartir ke tiga. Pasang perbani dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari saling tegak lurus. Pasang perbani terjadi karena gaya gravitasi matahari dan gravitasi bulan terhadap bumi membentuk sudut 90°. FENOMENA ALAM YANG TERJADI AKIBAT PERUBAHAN SUHU PEMANASAN GLOBAL Pemanasan global yang terjadi di permukaan bumi pada dasarnya diakibatkan oleh gas-gas pencemar seperti karbondioksida (CO2) dan gas freon atau kloro fluoro karbon (CFC) yang dihasilkan akibat kemajuan teknologi. Karbondioksida berasal dari asap pabrik, asap kendaraan bermotor dan hasil kebakaran hutan dan pembakaran sampah. Pemanasan global sering disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Proses efek rumah kaca terjadi berawal ketika gas-gas pencemar seperti karbondioksida dan CFC menahan pancaran gelombang panas di permukaan bumi. Lapisan CO2 itu dapat ditembus sinar matahari, tetapi tidak mampu ditembus pantulan sinar matahari setelah
  • 6. mengenai bumi. Panas akan memantul kembali ke bumi, sehingga akan terjadi kenaikan temperatur di permukaan bumi. Sinar pantul yang berupa infra merah, mengandung efek panas. Karena tertahan oleh lapisan CO2, makin lama panas yang tertahan itu meningkatkan suhu rata-rata permukaan bumi. Gejala penaikan suhu rata- rata bumi itu disebut pemanasan global. Adanya pemanasan global yang terjadi di permukaan bumi akan berdampak negatif terhadap lingkungan di permukaan bumi. Akibat pemanasan global antara lain : a. pencairan es di daerah kutub dan puncak gunung b. naiknya permukaan air laut, sehingga mengakibatkan sering terjadi banjir c. terjadinya badai akibat meningkatnya kecepatan dan frekuensi angin d. perubahan pola iklim di bumi, misalnya : suhu yang sangat dingin pada daerah tertentu Penggunaan gas-gas pencemar yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon. Kalau sampai hal ini terjadi maka ultraviolet akan meningkat sehingga akan mengganggu bagi kesehatan dan lingkungan, misalnya : a. Bagi kesehatan : kekebalan tubuh menurun, penyakit katarak, kanker kulit, mengubah struktur genetika makhluk hidup. b. Bagi lingkungan : peningkatan efek rumah kaca, merusak karang laut, menurunnya populasi plankton, merusak struktur bangunan, produktifitas tumbuhan menurun. Pembakaran bahan bakar fosil dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Mengapa demikian? Awan pembawa hujan bersifat asam. Sementara itu, pembakaran bahan bakar menaikkan kejenuhan asam. Dengan demikian di awan itu terbentuk asam kuat. Jika akhirnya awan itu menghasilkan hujan, terjadilah hujan asam yang dapat membunuh tumbuh-tumbuhan, membuat air tawar terasa asam, dan merusakkan dinding tembok.
  • 7. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Telah kita ketahui bahwa magnet dapat dibuat dari listrik, tetapi bisakah listrik dapat dibuat dari magnet ? Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet (membuktikan bahwa magnet dapat ditimbulkan oleh listrik), kemudian para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday berhasil membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik). Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut induksi elektromagnetik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu: 1. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL induksi yang timbul semakin besar. 2. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar. 3. Kekuatan magnet Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar. Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada kumparan dapat dengan jalan memasukkan inti besi lunak. GGL induksi dapat ditimbulkan dengan cara lain yaitu: 1. Memutar magnet di dekat kumparan atau memutar kumparan di dekat magnet. Maka kedua ujung kumparan akan timbul GGL induksi. 2. Memutus-mutus atau mengubah-ubah arah arus searah pada kumparan primer yang di dekatnya terletak kumparan sekunder maka kedua ujung kumparan sekunder dapat timbul GGL induksi. 3. Mengalirkan arus AC pada kumparan primer, maka kumparan sekunder didekatkan dapat timbul GGL induksi. Arus induksi yang timbul adalah arus AC dan gaya gerak listrik induksi adalah GGL AC. Beberapa contoh peralatan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai penerapan GGL induksi di antaranya adalah generator dan dinamo.
  • 8. TRANSFORMATOR Prinsip kerja tranformator adalah sebagai berikut. 1. Kumparan primer dihubungkan sumber tegangan bolak-balik, maka besar dan arah tegangan itu berubah-ubah. 2. Dalam inti besi timbul medan magnet yang besar dan arahnya berubah-ubah pula. Perubahan medan magnet ini menginduksi ke kumparan sekunder, sehingga menimbulkan tegangan bolak-balik pada kumparan sekunder. Transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down. Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri: 1. jumlah lilitan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer, 2. tegangan sekunder lebih besar daripada tegangan primer, 3. kuat arus sekunder lebih kecil daripada kuat arus primer. Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri: 1. jumlah lilitan sekunder lebih kecil daripada jumlah lilitan primer, 2. tegangan sekunder lebih kecil daripada tegangan primer, 3. kuat arus sekunder lebih besar daripada kuat arus primer.
  • 9. Transformator Ideal Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut :
  • 10. MAGNET BAHAN MAGNETIK DAN NON MAGNETIK Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Benda yang ditarik kuat oleh magnet disebut benda feromagnetik. Contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda yang ditarik lemah oleh magnet disebut benda paramagnetik. Contohnya platina, tembaga, dan garam. Benda yang ditolak oleh magnet dengan lemah disebut benda diamagnetik. Contohnya timah, aluminium, emas, dan bismuth. Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang, sehingga baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara (magnet remanen). Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Oleh sebab itu, prinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah dan teratur. Ada tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik. a). Magnet elementer pada benda non magnet tersusun acak b). Magnet elementer pada magnet tersusun teratur
  • 11. ARAH GARIS-GARIS GAYA MAGNET Arah garis-garis gaya magnet yaitu dari kutub utara menuju kutub selatan. CARA MENYIMPAN MAGNET Agar sifat kemagnetan sebuah magnet dapat tahan lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker (sepotong besi) yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan angker bertujuan untuk mengarahkan magnet elementer hingga membentuk rantai tertutup. Untuk menyimpan dua buah magnet batang diperlukan dua angker yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang berlawanan. Jika berupa magnet U untuk menyimpan diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua kutubnya. CARA MEMBUAT MAGNET Ada tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok, arus listrik, dan induksi. 1. Pembuatan magnet dengan cara digosok. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah. Apabila magnet elementer besi telah teratur dan mengarah ke satu arah, dikatakan besi dan baja telah menjadi magnet.
  • 12. 2. Pembuatan magnet dengan cara dialiri arus listrik. Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet. 3. Pembuatan magnet dengan cara induksi. Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Keterangan : 1. Membuat magnet dengan besi sifatnya sementara 2. Membuat magnet dengan baja sifatnya permanen 3. Dua kutub yang sejenis jika didekatkan akan tolak menolak 4. Dua kutub yang tidak sejenis jika didekatkan akan tarik CARA MENGHILANGKAN SIFAT KEMAGNETAN Magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika magnet : 1. dipanaskan 2. dipukul-pukul 3. dialiri arus listrik bolak balik ( AC )
  • 13. Magnet yang mengalami pemanasan dan pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang. Gambar : Cara menghilangkan sifat kemagnetan
  • 14. ENERGI DAN DAYA LISTRIK 1. ENERGI LISTRIK Jika di dalam suatu rangkaian diberi beda potensial V maka akan menimbulkan aliran muatan listrik sejumlah Q dan arus listrik sebesar I, maka energi listrik yang diperlukan dapat ditentukan dengan rumus : W = Q V dengan Q = I t W merupakan energi dengan satuan joule, di mana 1 joule adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan sebesar 1 coulomb dengan beda potensial 1 volt. Sehingga 1 joule = coulomb × volt. Sedangkan muatan per satuan waktu adalah kuat arus yang mengalir maka energi listrik dapat ditulis, W=VIt 2. DAYA LSTRIK Daya merupakan kecepatan melakukan usaha, sehingga jika diterapkan dalam listrik maka daya merupakan besarnya energi energi listrik yang diperlukan setiap satu satuan waktu. Secara matematis dituliskan : P W= t 3. RUMUS-RUMUS UNTUK ENERGI DAN DAYA LISTRIK
  • 15. RANGKAIAN LISTRIK 1. Rangkaian hambatan seri Rangkaian seri disebut juga rangkaian tidak bercabang. Rangkaian ini tersusun secara berurutan tanpa adanya percabangan. Pernah lihat susunan memanjang dari gerbong kereta api kan? Nah, rangkaian seri tersusun seperti itu. Besarnya hambatan total ( hambatan pengganti ) dari rangkaian hambatan yang tersusun seri merupakan jumlah dari masing-masing. Secara matematis dituliskan : dengan : R1, R2, R3, .... = hambatan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, satuannya ohm ( Ω ) n =1,2,3, .... dan seterusnya 2. Rangkaian hambatan paralel Rangkaian paralel disebut juga rangkaian bercabang. Rangkaian ini tersusun secara bercabang. Besarnya hambatan total ( hambatan pengganti ) secara matematis dituliskan sebagai berikut : dengan : R1, R2, R3, .... = hambatan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, satuannya ohm ( Ω ) n = 1,2,3, .... dan seterusnya
  • 16. 3. Rangkaian hambatan campuran Tergantung jenis rangkaiannya, misalnya : R1 dan R2 disusun seri, sedangkan R3, R4, dan R5 disusun secara paralel. Perhatikan gambar rangkaian berikut ! Satuan Hambatan : Satuan tegangan : Satuan Kuat Arus : a. Ω = ohm a. V = volt a. A = ampere b. 1k Ω = 1000 Ω b. 1 kV = 1000 V b. 1 mA = 1/1000 A = 0,001 A 4. Hukum Ohm Hukum Ohm yang menyatakan bahwa : besar kuat arus listrik yang mengalir sebanding dengan beda potensial listrik dan berbanding terbalik dengan hambatan. Secara matematis dapat ditulis : dengan : V= Beda potensial/tegangan ( volt = V ) I = Kuat arus listrik ( ampere = A ) R = Hambatan ( ohm = Ω ) 5. Hukum Kirchoff Hukum Kirchoff menyatakan : jumlah kuat arus yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar titik percabangan. Secara matematis dituliskan : Contoh Rangkaian :
  • 17. 6. Rangkaian Baterai/Elemen SERI PARALEL a. Kuat arus ( I ) : a. Kuat arus ( I ) : n.E n.E I= I= R+ n.r r R+ n b. Tegangan Jepit (V) b. Tegangan Jepit (V) V=I.R V=I.R c. Tegangan yang hilang (∆V) c. Tegangan yang hilang (∆V) n ∆V=I.n.r ∆V=I . R KETERANGAN : E= gaya gerak listrik (volt) V= tegangan jepit (volt) ∆V= tegangan yang hilang R= hambatan total luar (Ω) r = hambatan dalam baterai / elemen (Ω) I = kuat arus (A) n = jumlah baterai/elemen
  • 18. Gejala Listrik Statis ( Listrik tidak mengalir ) Atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron. Massa dan muatan atom berpusat pada intinya, yang disebut inti atom (nukleon). Inti atom terdiri atas proton dan neutron, sedangkan elektron beredar mengelilingi inti atom. Muatan Listrik Ada dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif. Suatu benda dikatakan bermuatan positif jika kelebihan proton atau kekurangan elektron, dan sebaliknya benda akan bermuatan negatif jika kelebihan elektron atau kekurangan proton. Gambar : a. benda netral b. benda bermuatan positif c. benda bermuatan negatif Membuat benda-benda bermuatan listrik Benda netral dapat dibuat menjadi bermuatan listrik dengan cara menggosok, contoh 1. Plastik maupun ebonit jika digosok-gosokkan dengan kain wol akan menjadi bermuatan negatif karena elektron dari wol berpindah ke plastik atau ebonit. Maka, plastik atau ebonit akan kelebihan elektron. Sebaliknya wol kekurangan elektron, maka wol bermuatan positif. 2. Kaca yang digosok-gosokkan dengan kain sutera akan menjadi positif karena elektron dari kaca berpindah ke sutera. Maka, kaca akan kekurangan elektron. Sebaliknya kain sutera menjadi kelebihan elektron, maka kain sutera menjadi bermuatan negatif. Interaksi Muatan Listrik a. muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik b. muatan yang sejenis akan tolak menolak
  • 19. Penerapan Listrik Statis a.Petir ( Halilintar ) Orang yang pertama kali menyatakan bahwa petir merupakan listrik statis adalah Benjamin Franklin pada tahun 1700. Dalam penyelidikannya, dia mengungkapkan bahwa listrik statis dapat bergerak cepat pada bahan-bahan tertentu dan permukaan runcing lebih banyak menarik elektron daripada permukaan datar. Untuk menghindari bahaya petir di atas gedung perlu dipasang penangkal petir yang terbuat dari tembaga yang ditancapkan ke dalam tanah. Adapun, tembaga yang berujung runcing dipasang pada ujung bangunan. b.Generator Van de Graff Generator Van de Graff terdiri atas: a. dua ujung runcing yang terdapat di bagian atas dan bawah, b. sebuah silinder logam yang terdapat di bagian bawah, c. sebuah silinder politilen yang terdapat di bagian atas, d. sabuk karet yang menghubungkan kedua silinder, e. konduktor berongga berbentuk bola (kubah).
  • 20. Hukum Coulomb Kuat Medan Listrik Potensial Listrik
  • 21. SIFAT CAHAYA Berikut ini sifat-sifat cahaya, antara lain : 1. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat merambat pada ruang hampa udara atau tanpa memerlukan medium 2. Cahaya termasuk jenis gelombang transversal. 3. Cahaya merambat lurus. 4. Cepat rambat cahaya di udara, yakni sebesar 3 x 10 8 m/s. Dalam medium yang berbeda, cepat rambat cahaya dipengaruhi oleh indeks bias mediumnya. 5. Cahaya dapat direfleksikan atau dipantulkan. 6. Cahaya dapat direfraksikan atau dibiaskan. 7. Cahaya dapat didispersikan atau diuraikan. 8. Cahaya dapat mengalami interferensi/perpaduan Setiap benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya dan setiap benda yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap. Hukum Pemantulan Cahaya Hukum pemantulan cahaya menurut Snellius berbunyi: 1. sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2. sudut sinar datang = sudut sinar pantul. Hukum Pembiasan Cahaya Hukum Pembiasan cahaya menurut Snellius, berbunyi : 1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias letaknya dalam satu bidang datar. 2. Sinar datang dari medium renggang ke rapat akan dibiaskan mendekati garis normal dan sinar datang dari medium rapat ke renggang akan dibiaskan menjauhi garis normal.
  • 22. BESARAN-BESARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN CERMIN (CEKUNG- CEMBUNG ) DAN LENSA (CEKUNG-CEMBUNG ) Biasanya yang keluar berupa soal yang memerlukan perhitungan dengan rumus. Berikut rumus-rumus yang berlaku pada cermin ( cekung-cembung ) dan lensa ( cekung-cembung ) : 1 1 2 1 1 a. f= + atau = + So Si R So Si Rumus di atas dapat di ubah menjadi persamaan sebagai berikut : So x Si Si x f So x f (i) f= (ii) So= (iii) Si = So + Si Si – f So – f Si hi b. M = = So ho c. Jarak fokus : f = ½ R ( R = jari- jari kelengkungan ) Keterangan : So= jarak benda (cm) Si = jarak bayangan(cm) f = jarak fokus(cm) M = perbesaran bayangan ho = tinggi benda(cm) hi = tinggi bayangan(cm) d. Catatan Penting….!!! (i). Jika Si = bernilai positif (+), maka bayangannya bersifat nyata (ii). Jika Si = bernilai negatif (-), maka bayangannya bersifat maya (iii). Jika M>1, maka sifat bayangannya diperbesar (iv). Jika M=1, maka sifat bayangannya sama besar (v). Jika M<1, maka sifat bayangannya diperkecil (vi). Nilai fokus· cermin cekung f = bernilai positif (+ cermin cembung f = bernilai negatif (-) lensa cekung f = bernilai negatif (-) lensa cembung f = bernilai positif (+)
  • 23. e. Kekuatan Lensa (P) Satuan kekuatan lensa adalah dioptri (D). Rumus kekuatan lensa : 1 1 P= atau f = ( rumus ini digunakan jika f dalam satuan meter ) f P 100 100 P= atau f = ( rumus ini digunakan jika f dalam satuan cm ) f P f. Sifat Bayangan (i) Sifat bayangan cermin cekung dan lensa cembung Rb + Rby = V Benda di R I : maya, tegak, diperbesar Benda di R II : nyata, terbalik, diperbesar Benda di R III : nyata, terbalik diperkecil (ii) Sifat bayangan cermin cembung dan lensa cekung : maya, tegak, diperkecil
  • 24. ALAT OPTIK a. Mata : - Sifat bayangan yang terbentuk oleh lensa mata : nyata, terbalik, diperkecil - Cacat mata : Astigmatisme yaitu cacat mata yang mengakibatkan seseorang tidak dapat membedakan garis vertikal dan horizontal. Penderita dapat ditolong dengan menggunakan kaca mata berlensa silinder.
  • 25. b. Kamera : - posisi benda : harus berada setelah 2F - sifat bayangan : nyata, terbalik, diperkecil ( sama dengan pada mata ) c. Lup (kaca pembesar) : Terdiri dari satu lensa cembung ( positip ) Agar benda terlihat, maka benda diletakkan di ruang I yaitu antara titik pusat (O) dan titik fokus (F) sehingga terbentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Saat bayangan terbentuk di titik dekat mata, maka mata berakomodasi maksimum. Jika ingin mengamati benda dengan lup tanpa berakomodasi, maka benda diletakkan tepat di titik fokus lensa sehingga yang masuk ke mata berupa sinar sejajar. Ini dikatakan mengamati dengan mata tidak berakomodasi. Banyak dipakai oleh tukang reparasi jam Perbesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum : Perbesaran bayangan saat mata tanpa akomodasi : Sn = titik dekat mata ( 25 cm )
  • 26. d. Mikroskop Terdiri dari 2 lensa cembung : obyektif dan okuler Benda ditempatkan di ruang II ( antara F dan 2F ) dari lensa obyektif Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif akan menjadi benda bagi lensa okuler.Bila diamati dengan mata berakomodasi, maka benda (bayangan dari lensa objektif) diletakkan di antara titik pusat lensa okuler (Ook) dan titik fokus okuler (Fok). Sedangkan jika diamati dengan mata tanpa berakomodasi, maka benda (bayangan dari lensa objektif) diletakkan di titik fokus lensa okuler (Fok). Bayangan oleh lensa obyektif bersifat : nyata, terbalik, diperbesar Bayangan yang terbentuk oleh mikroskup bersifat : maya, terbalik, diperbesar Perbesaran bayangan oleh mikroskop dituliskan dengan rumus : M = M oby X M ok Moby : perbesaran obyektif Mok : perbesaran okuler e. Teropong : Alat untuk melihat benda yang sangat jauh Dibedakan menjadi : a. teropong bintang : mempunyai 2 lensa positip ( obyektif dan okuler ) Panjang teropong (d) = f obyektif + f okuler b. teropong bumi : mempunyai 3 buah lensa positip ( obyektif, pembalik dan okuler ) c. teropong panggung/tonil/sandiwara : mempunyai 2 buah lensa yaitu lensa positif untuk obyektif dan lensa negatif untuk okuler .
  • 27. GETARAN Getaran adalah gerakan bolak-balik secara periodik (berulang-ulang) melalui titik kesetimbangan. Contoh getaran adalah ayunan sederhana dan getaran pada pegas. Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali getaran disebut periode getar yang dilambangkan dengan (T). Banyaknya getaran dalam satu sekon disebut frekuensi (f). Beberapa istilah pada getaran : Amplitudo getaran = A-B atau B-C 1 getaran = A-B-C-B-A atau B-C-B-A-B 1/2 getaran = A-B-C 1/4 getaran = A-B atau B-C Rumus-rumus pada getaran : a. Frekuensi gelombang n f= t b. Peride gelombang t T= n c. Hubungan antara frekuensi dan periode getaran 1 1 T= atau f = f T Dimana : f = frekuensi getaran ( Hz ) T = periode getaran ( s ) n = jumlah getaran t = waktu getar ( s )
  • 28. GELOMBANG Gelombang dihasilkan dari getaran. Berdasarkan medium perambatnya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium, misalnya gelombang tali, gelombang air, dan gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa medium, misalnya gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang radar.Dari kedua jenis gelombang tersebut, yang akan dipelajari adalah gelombang mekanik. Berdasarkan arah perambatannya, gelombang mekanik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. A. Gelombang Transversal Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getaran dan arah rambatannya saling tegak lurus. Contoh gelombang transversal : gelombang tali, gelombang laut, gelombang padi di sawah, gelombang slinki. Contoh lain dari gelombang transversal adalah gelombang pada permukaan air, dan semua gelombang elektromagnetik, seperti gelombang cahaya, gelombang radio, ataupun gelombang radar. Perhatikan gambar gelombang berikut ! Gambar : Gelombang Transversal Bagian-bagian gelombang transversal : amplitudo = B-B’, D-D’, F-F’, H-H’ bukit gelombang = A-C atau E-G lembah gelombang = C-E atau G-I 1 gelombang = A-B-C-D-E atau E-F-G-H-I panjang gelombang ( ) =1bukit +1lembah = A-E atau E-I
  • 29. B. Gelombang Longtudinal Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatannya. Gelombang bunyi dan gelombang pada gas yang ditempatkan di dalam tabung tertutup merupakan contoh gelombang longitudinal. Gambar : Gelombang Longitudinal Satu gelombang longitudinal = 1 rapatan + 1 renggangan Rumus-rumus dalam gelombang : a. Frekuensi gelombang n f= t b. Peride gelombang t T= n c. Hubungan antara frekuensi dan periode getaran 1 1 T= atau f = f T d. Cepat rambat gelombang v= .f Dimana : f = frekuensi getaran ( Hz ) T = periode getaran ( s ) n = jumlah getaran t = waktu getar ( s ) =panjang gelombang (m)
  • 30. Contoh Soal : 1. Suatu getaran dalam waktu 10s menghasilkan 20 getaran. Tentukan : a. frekuensi getaran b. periode getaran Jawab : f=n/t = 20/10=2Hz T=t/n=10/20=0,5s 2. Suatu sumber bunyi bergetar dengan frekuensi 50Hz. Berapakah : a. jumlah getaran yang dihasilkan dalam 10s? b. periode getaran sumber bunyi tersebut ? Jawab : a. n=f x t=50Hz x 10s=500 getaran b T=1/f=1/50Hz=0,02s Contoh soal : Pada seutas tali merambat gelombang dengan frekuensi 5 Hz dan panjang gelombang 20cm. Tentukan cepat rambat gelombang tali tersebut ! Penyelesaian: Diketahui : f = 10 Hz = 20 cm = 0,2 m Ditanyakan : v = ..... ? Jawab: v= f = (10 Hz)(0,2 m) = 2 m/s Jadi, cepat rambat gelombang tali tersebut adalah 2 m/s.
  • 31. TEKANAN PADA ZAT PADAT Besarnya tekanan pada zat padat merupakan perbandingan antara gaya yang bekerja dengan luas bidang tekan. Semakin besar gaya yang bekerja maka semakin besar tekanan yang dihasilkan. Tetapi semakin besar luas bidang tekan maka semakin kecil tekanan yang dihasilkan gaya tersebut. Jadi, besarnya tekanan pada zat padat berbanding lurus dengan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik terhadap luas bidang tekan. Satuan Tekanan dalam SI adalah adalah N/m2. Satuan ini juga disebut pascal (Pa) dimana 1 Pa=1N/m2 . Secara matematis dapat dituliskan : dimana : P= Tekanan (N/m2) F = Gaya ( N ) A= Luas bidang tekan (m2) Contoh : Sebuah kotak yang beratnya 300 N dan luas alasnya 2 m2 diletakkan di atas lantai. Hitunglah tekanan yang diberikan kotak pada lantai! Penyelasaian : Diketahui : F = 500 N A = luas alas kotak = 1 m2 Ditanyakan : P = .... ? Jawab : F 300N P= ____ = _______ =150 N/m2 A 2m2
  • 32. TEKANAN PADA ZAT CAIR ( TEKANAN HIDROSTATIS ) Tekanan pada zat cair dipengaruhi oleh : kedalaman (h), bahwa semakin dalam posisi zat yang diam maka semakin besar tekanannya berarti tekanan hidrostatis sebanding dengan kedalaman (h). massa jenis zat cair ( ), Semakin besar massa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanannya pada kedalaman tertentu. percepatan grafitasi (g), karena tekanan zat cair juga disebabkan oleh berat zat cair Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair dan kedalaman di dalam zat cair. Pada umumnya, tekanan pada kedalaman yang sama dalam zat cair yang serba sama adalah sama. Secara matematis dirumuskan : P= .g.h dengan p = tekanan (N/m2) = massa jenis zat cair (kg/m3) g = percepatan gravitasi (m/s2) h = tinggi zat cair (m) Hukum Pascal Berdasarkan percobaan di samping, Blaise Pascal mengemukakan suatu hukum yang dikenal dengan Hukum Pascal, yaitu: Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Aplikasi hukum Pascal yaitu pada dongkrak hidrolik, rem hidrolik, mesin pengangkat mobil, pompa sepeda, mesin pengepres kapas.
  • 33. Dongkrak Hidrolik Gbr. Skema Dongkrak Hidrolik Rumus yang berlaku pada dongkrak hidrolik: Keterangan: F1 = gaya pada penghisap pertama (N) F2 = gaya pada penghisap kedua (N) A1 = luas penampang pengisap pertama (m2) A2 = luas penampang pengisap kedua (m2) Hukum Archimedes Hukum Archimedes menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapatkan gaya apung yang besarnya sama dengan berat benda zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Beberapa teknologi yang memanfaatkan prinsip Archimedes adalah kapal selam, kapal laut, balon udara, hidrometer, dan jembatan ponton. Secara matematis hukum Archimedes dituliskan : Fa = .V.g dengan : Fa = gaya ke atas / gaya apung ( N ) = massa jenis zat cair ( kg/m3) V = volume zat cair (m3) g = percepatan grafitasi (m/s2)
  • 34. TEKANAN UDARA A. Pengaruh ketinggian permukaan tekanan udara. Tekanan udara di permukaan laut = 76 cmHg atau 1 atm. Setiap ketinggian bertambah 100 m tekanan udara berkurang 1 cmHg. B. Tekanan udara dalam ruang tertutup Alat untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup dinamakan manometer. Manometer ada dua macam, yaitu manometer raksa dan manometer logam Alat untuk mencatat perubahan tekanan udara secara terus menerus disebut barograf. Besar tekanan gas dapat dihitung dengan rumus: Pgas = Pbar + h
  • 35. Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan. Ada 4 jenis pesawat sederhana, yaitu tuas, katrol, bidang miring, dan roda gigi. TUAS Sistem kerja tuas terdiri atas tiga komponen, yaitu beban, titik tumpu, dan kuasa. Perhatikan gambar tuas di bawah ini. Jenis-Jenis Tuas Adapun persamaan / rumus yang berlaku pada tuas adalah :
  • 36. Contoh Soal : Sebuah batu seberat 500 N akan dipindahkan dengan tuas yang panjangnya 3 m. Untuk membuat sistem pengungkit, digunakan sebuah batu sebagai tumpuan. Jika jarak titik tumpu terhadap beban 1 m, hitunglah gaya yang diperlukan untuk menggerakkan batu! Penyelesaian : Diketahui : Jawab : panjang tuas = 3m w x lb lb = 1m F = ______ lk = 3m -1m = 2m lk F = 500 N 500N x 1m Ditanyakan : = ___________ = 250 N F - ….? 2m KATROL a. Katrol Tetap Bagian-bagian katrol tetap : W = beban F = gaya kuasa lb = AO = lengan beban lk = OB = lengan kuasa Pemanfaatan katrol tetap biasanya digunakan untuk menimba air. Katrol berfungsi untuk mengubah arah gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat dilakukan dengan mudah. W=F Keuntungan mekanis ( KM ) katrol tetap : lk KM = _____, karena lk = lb , maka : Lb KM = 1 Jadi, keuntungan mekanis katrol tetap = 1
  • 37. b. Katrol Bergerak Prinsip katrol tunggal bergerak hampir sama dengan tuas jenis kedua, yaitu titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Titik tumpu katrol tunggal bergerak berada di titik A. Lengan beban lb adalah jarak AO dan lengan kuasa lk adalah jarak AB. Dengan demikian, berlaku persamaan sebagai berikut : lk KM= ____, karena lk = 2lb , maka : lb 2lb KM=____ = 2 lb Jadi, keuntungan mekanis katrol tunggal bergerak adalah : 2 c. Katrol Berganda ( = Takal atau Katrol Majemuk ) Katrol majemuk merupakan gabungan dari beberapa katrol sehingga kerja yang dilakukan semakin mudah. Keuntungan mekanis dari katrol majemuk bergantung pada banyaknya katrol atau tali yang dipergunakan untuk mengangkat beban. Jadi, keuntungan mekanisnya sama dengan 4. Jika kamu akan mengangkat beban 400 N, cukup dengan gaya 100 N saja benda sudah terangkat. BIDANG MIRING Ketika kita berada di toko bangunan, mungkin kalian pernah melihat orang yang akan menaikkan cetakan semen untuk membuat sumur ke atas bak truk. Nah, pesawat sederhana apakah yang mereka gunakan untuk menaikkan cetakan semen tersebut? Bidang miring merupakan alat yang sangat efektif untuk memudahkan kerja. Yang termasuk bidang miring adalah baji, paku, pisau, dan sekrup.
  • 38. Keuntungan mekanis bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan. Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan panjang bidang miring (s) dan tinggi bidang miring (h). Contoh Soal : Seseorang akan menaikkan sebuah peti seberat 600 N ke dalam bak truk. Ia menggunakan sebuah papan dengan panjang 3m yang digunakan sebagai bidang miring. Jika jarak permukaan tanah dan bak truk 1,5m, hitunglah a. kuasa yang diperlukan ! b. keuntungan mekanis bidang miring ! Penyelesaian : Diketahui : W=600N s=4m h=2m Ditanyakan : a. F=…..? b. KM Jawab : W s Berlaku Rumus : KM= ___ = ___ F h Wxh 600N x 1,5m a. F= _______ = _______________ = 300 N s 3m s 3m b. KM = ____ = ______ =2 h 1,5m
  • 39. GIGI RODA Gigi roda merupakan contoh pesawat sederhana. Gigi roda banyak digunakan pada mesin-mesin mobil, sepeda motor, dan sepeda. Sepeda masa kini telah dilengkapi dengan gigi roda yang lebih dari satu. Gigi roda ini berfungsi meningkatkan atau menurunkan putaran.
  • 40. RINGKASAN MATERI USAHA Sebuah benda dikatakan melakukan usaha jika ada gaya yang dilakukan pada benda tersebut atau benda tersebut memberikan gaya yang menyebabkan benda tersebut berubah posisinya.Berikut ini gambar untuk menjelaskan usaha yang dilakukan terhadap benda yang arahnya horisontal. Usaha (W) dapat dituliskan dalam bentuk matematis, yaitu hasil kali antara gaya (F) dan perpindahan (s). W=Fxs W = Usaha, satuannya joule ( J ) F = Gaya, satuannya newton ( N ) s = jarak / perpindahan, satuannya meter Contoh Seseorang mendorong meja dengan gaya 100 N. Meja tersebut bergeser sejauh 2 m. Hitunglah usaha yang dilakukan orang tersebut! Jawab: F = 100 N s =2m W = .... ? W=F×s = 100 N × 2 m = 200 Nm = 200 Joule Sekarang, bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah vertikal? Memindahkan benda secara vertikal memerlukan gaya minimal untuk mengatasi gaya gravitasi bumi yang besarnya sama dengan berat suatu benda. Secara matematis gaya tersebut dapat ditulis sebagai berikut : F=m.g
  • 41. Karena perpindahan benda ke arah vertikal sama dengan ketinggian benda (h), diperoleh usaha yang dilakukan terhadap benda tersebut sebagai berikut. W = F s. W=mgh dengan: W = usaha (J) m = massa (kg) g = percepatan gravitasi (N/kg) h = perpindahan atau ketinggian (m) Contoh Soal : Sebuah benda yang massanya 5 kg diangkat vertikal sampai ketinggian 2 m. Apabila percepatan gravitasi di tempat tersebut 10 m/s2, hitunglah besarnya usaha untuk memindahkan benda tersebut. Penyelesaian: Diketahui: m = 5 kg h =2m g = 10 m/s2 Ditanyakan : W= ..... ? Jawab: W = m.g.h W = (5 kg)(10 m/s2)(2 m) W = 100 J Jadi, besarnya usaha untuk memindahkan benda ke atas setinggi 2 m adalah 100 joule.
  • 42. ENERGI Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Bentuk- bentuk energi antara lain : 1. energi nuklir 2. energi kimia 3. energi listrik 4. energi cahaya 5. energi bunyi, dan lain-lain. Contoh perubahan energi antara lain sebagai berikut. a. Energi listrik menjadi energi panas, misalnya pada setrika listrik, kompor listrik, dan solder listrik. b. Energi listrik menjadi energi cahaya, misalnya pada lampu. c. Energi listrik menjadi energi kimia, misalnya pada penyetruman (pengisian) aki. d. Energi cahaya menjadi energi kimia, misalnya fotosintesis. Energi Mekanik Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang berkaitan dengan gerak. Energi mekanik terdiri atas energi potensial dan energi kinetik. Keterangan : Em = Energi Mekanik Ep = Energi Potensial Ek = Energi Kinetik Energi Potensial Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi benda. Semakin besar ketinggian posisi suatu benda, maka energi potensial benda juga semakin besar. Keterangan: Ep = energi potensial (Joule) m = massa (kg) g = percepatan gravitasi (m/s2) h = ketinggian (m)
  • 43. Energi Kinetik Energi kinetik dapat didefinisikan sebagai energi yang dimiliki sebuah benda karena kelajuan-nya. Energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut. Keterangan: Ek = energi kinetik (Joule) m = massa (kg) v = kelajuan (m/s) Hukum Kekekalan Energi Mekanik Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain. Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi. Untuk memahami hukum tersebut perhatikan gambar berikut ini. Apabila benda selama bergerak naik dan turun hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, besar energi mekanik selalu tetap. Dengan kata lain, jumlah energi potensial dan energi kinetik selalu tetap. Pernyataan itu disebut Hukum Kekekalan Energi Mekanik. Rumus untuk menentukan kecepatan benda pada ketinggian tertentu setelah beberapa saat jatuh bebas karena dilepaskan adalah :
  • 44. Contoh soal : Sebuah benda jatuh tanpa kecepatan awal dari ketinggian 7,25 m. Jika diketahui 2 percepatan gravitasi g = 10 m/s , maka berapakah besarnya kecepatan pada saat ketinggian benda 6m dari tanah ? Penyelesaian :
  • 45. MATERI Menentukan besaran kalor dalam perubahan suhu Untuk itu kalian harus paham betul rumus-rumus pada materi Kalor ini. Adapun rumusnya mudah di ingat lho ....., cuma ada 3 yaitu : a. Besarnya kalor yang diperlukan untuk proses mengubah suhu zat, rumusnya : Q = m.c.∆t Ada yang menghafal m.c.∆t dengan "macet" b. Besarnya kalor yang diperlukan untuk proses melebur pada titik leburnya, rumusnya : Q = m.L Ada yang menghafal m.L dengan "melebur" c. Besarnya kalor yang diperlukan untuk menguap pada titik didihnya, rumusnya : Q= m.U Ada yang menghafal m.U dengan "menguap" Keterangan : Q = banyaknya kalor yang diperlukan, satuannya joule ( J ) m = massa zat, satuannya kg c = kalor jenis zat, satuannya J/kg0C ∆t = perubahan suhu ( = suhu akhir - suhu awal ) U = kalor uap, satuannya J/kg L = Kalor lebur, satuannya J/kg Biasanya soal yang keluar dalam UN untuk indikator yang pertama ini yaitu menentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk proses mengubah suhu zat dan mengubah wujud zat. Soal disajikan berupa grafik hubungan antara banyaknya kalor dan perubahan suhu. Soal model seperti ini pula yang kadang siswa mengalami kesulitan dalam memahami grafik tersebut.
  • 46. Sekarang kamu perhatikan contoh grafik hubungan antara banyaknya kalor dan perubahan suhu pada proses pemanasan terhadap 0,5 kg es pada suhu - 100C menjadi uap pada titik didihnya 1000C berikut ini. Berapakah jumlah kalor yang diperlukan ? Untuk mengerjakan soal seperti ini, kalian harus paham betul rumus yang digunakan. Besarnya kalor yang diperlukan untuk proses dari titik A sampai titik D adalah : Q Total = Q AB + Q BC + Q CD + Q DE Dimana : Q AB  pada proses ini grafiknya naik artinya terjadi perubahan suhu maka ada ∆t Rumusnya : Q AB= m.ces.∆t Q BC  pada proses ini grafiknya mendatar artinya tidak terjadi perubahan suhu maka tidak ada ∆t Rumusnya : QBC = m.Les QCD  pada proses ini grafiknya naik artinya terjadi perubahan suhu maka ada ∆t Rumusnya : QCD = m.cair QDE  pada proses ini grafiknya mendatar artinya tidak terjadi perubahan suhu maka tidak ada ∆t Rumusnya : Q DE= m.U
  • 47. Perubahan Wujud dalam kehidupan sehari-hari Perubahan wujud zat dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain. Berikut perubahan wujud yang terjadi pada zat, yaitu : 1) Mencair/melebur Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut mencair. Saat zat mencair memerlukan energi kalor. Contoh peristiwa mencair, antara lain: es dipanas-kan, lilin dipanaskan dll 2) Membeku Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku. Pada saat zat membeku melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa membeku, antara lain : air didinginkan di bawah 00C , lilin cair didinginkan, dll 3) Menguap Perubahan wujud zat cair menjadi gas disebut menguap. Pada saat tersebut zat memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain: minyak wangi, air dipanas-kan sampai mendidih, dll 4) Mengembun Perubahan wujud zat gas menjadi cair disebut mengembun. Saat terjadi pengembunan zat melepaskan energi kalor. Contoh, antara lain : gelas berisi es bagian luarnya basah, titik air di pagi hari pada tumbuhan, dll 5) Menyublim Perubahan wujud zat padat menjadi gas disebut menyublim. Pada saat penyubliman zat memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain: kapur barus (kamper), obat hisap , dll 6) Mengkristal atau menghablur Perubahan wujud zat gas menjadi padat. Pada saat pengkristalan zat melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa pengkristalan, antara lain: salju, gas yang didinginkan, dll
  • 48. PENGERTIAN ZAT Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Ada tiga wujud zat yaitu zat padat, zat cair, dan gas. Zat tersusun dari partikel-partikel yang disebut atom. Beberapa atom membentuk molekul. Molekul adalah bagian terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat zat itu. Molekul di dalam zat selalu bergerak sehingga memiliki energi. PERUBAHAN WUJUD ZAT Perubahan wujud yang menyerap/memerlukan kalor/panas : melebur, menguap, menyublim Perubahan wujud yang melepaskan kalor/panas : membeku, mengembun, mengkristal / menyubim SIFAT ZAT Untuk memahami sifat zat, kamu harus tahu terlebih dahulu bagaimana susunan partikel zat itu. Perhatikan gambar berikut ini ! PADAT CAIR GAS Gambar : Susunan partikel zat padat, zat cair, dan gas
  • 49. Nah, sekarang kamu tahu kan sifat zat itu. Berikut ini sifat-sifat zat padat , cair dan gas, yaitu : a. Sifat-sifat zat padat · Letak partikelnya sangat berdekatan · Susunan partikel nya teratur · Gaya antar partikel sangat kuat · Gerak partikel tidak bebas, hanya berotasi di tempat b. Sifat-sifat zat cair · Letak molekulnya agak berjauhan · Susunan partikelnya tidak teratur · Gaya antar partikel kurang kuat · Gerak partikelnya lebih bebas c. Sifat-sifat gas · Letak partikelnya sangat berjauhan · Susunan partikelnya tidak teratur · Gaya antar partikel sangat lemah . Gerak partikelnya sangat bebas sehingga dapat memenuhi ruangan. Massa Jenis Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menghitung massa jenis suatu benda. Perlu Diingat !!!
  • 50. Massa Jenis Dalam Kehidupan Sehari-hari Pernahkah kita berpikir, kalau kapal, es terapung, dan galangan kapal adalah beberapa contoh dari penerapan massa jenis dalam kehidupan. Kalau belum mari kita ikuti uraian berikut. 1. Kapal Besi Terapung Bagaimana kapal besi bisa terapung? Padahal besi sebagai bahan pembuat kapal memiliki massa jenis yang lebih besar daripada massa jenis air laut ? Jawabannya Para pembuat kapal membuat lambung kapal yang lebar dan kosong yang hanya berisi udara. Udara memiliki massa jenis 0,00129 g/cm3 yang jauh lebih ringan dibadingkan dengan air sehingga massa jenis total kapal lebih kecil jika dibandingkan massa jenis air laut. Hasilnya kapal terapung. 2. Es Terapung Pernahkah kamu minum es teh ? Akan terlihat bahwa es mengapung di dalam gelas berisi minuman tersebut. Tahukah kamu bahwa massa jenis es lebih ringan 89% dari massa jenis air dingin? Akibatnya 11% dari bongkahan es berada di atas permukaan air dan sisanya tenggelam di bawah permukaan air. Kenyataan tersebut membuat gunung es yang mengapung di laut sangat membahayakan, khususnya untuk kapal-kapal yang sedang berlayar. Hal ini telah terbukti pada kecelakaan bersejarah yang terjadi pada kapal penumpang Titanic pada tahun 1912. Kapal yang “tidak bisa tenggelam” itu akhirnya tenggelam di laut Atlantik Utara setelah menabrak sebuah gunung es. 3. Galangan Kapal Galangan kapal digunakan untuk memperbaiki kapal yang rusak. Prinsip kerja galangan kapal serupa dengan kapal, tetapi dapat ditenggelamkan dan dimunculkan. Galangan kapal dapat diisi penuh dengan dengan air laut atau dikosongkan. Kapal yang akan diperbaiki dimasukkan ke dalam galangan. Kemudian, air di dalam kapal dikurangi, ini akan mengakibatkan di dalam galangan hanya berisi udara yang massa jenisnya jauh lebih kecil. Galangan pun akan terangkat. Akhirnya kapal terangkat dan dapat diperbaiki.
  • 51. 4. Balon Gas Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas. 5. Endapan Kapur pada Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari lemari es terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke bawah dan mengendap. Menganalisis Benda Terapung, Melayang, Dan Tenggelam Dengan membandingkan massa jenis zat cair dan benda yang dicelupkan kedalamnya, kamu dapat mengetahui benda-benda tersebut terapung melayang, atau tenggelam. a. Jika massa jenis zat lebih kecil dari massa jenis zat cair, maka benda akan terapung. b. Jika massa jenis zat sama dengan massa jenis zat cair, maka benda akan melayang. c. Jika massa jenis zat lebih besar dari massa jenis zat cair, maka benda akan tenggelam.
  • 52. A. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELIDIKI PEMUAIAN ZAT Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat disebut muschenbroek. Dalam eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir semua benda padat apabila dipanaskan mengalami perubahan panjang, luas dan volume. Gambar : Muschenbroek Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih. Sifat utama zat cair adalah menyesuaikan dengan bentuk wadahnya. Oleh karena itu zat cair hanya memiliki muai volume saja. Gambar : Labu didih Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer. Gambar : Dilatometer
  • 53. B. PENERAPAN PEMUAIAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI a. Pengelingan Menyambung dua pelat dengan menggunakan paku khusus dengan proses khusus disebut mengeling. Pengelingan dapat dijumpai pada pembuatan badan kapal b. Bimetal Bimetal adalah dua keping logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda dikeling menjadi satu. Pengelingan adalah menyatukan logam dengan paku logam. Keping bimetal peka terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal dipanaskan, maka akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya lebih kecil. Bila didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya lebih besar. Bimetal dimanfaatkan untuk membuat termostat. Termostat adalah alat yang berfungsi ganda sebagai saklar otomatis dan sebagai pengatur suhu. Beberapa alat yang memanfaatkan keping bimetal dalam termostat, antara lain: setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm kebakaran, lampu sen mobil atau motor, rice cooker, oven. c. Pemasangan roda logam pada pedati dan kereta api Pelat logam dipanaskan terlebih dahulu kemudian dipasang pada roda kayu pedati atau kereta api. Setelah dingin maka roda logam tersebut akan menyusut sehingga terpasang sangat kuat pada roda kayu pedati maupun kereta api.
  • 54. C. MASALAH YANG DITIMBULKAN OLEH PEMUAIAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI a. Penyambungan rel kereta api Pada sambungan dibuat agak renggang agar jika terjadi pemuaian rel kereta api tidak melengkung. b. Pemasangan kaca jendela Bingkai jendela dibuat sedikit lebih besar daripada ukuran sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk memberi ruang kaca sehingga ketika terjadi pemuaian kaca tidak retak atau pecah. c. Penggunaan zat cair pada termometer Cairan pada termometer menggunakan zat cair yang sangat peka terhadap perubahan suhu, misalnya : alkohol dan raksa d. Pemasangan kabel listrik yang berada di sepanjang jalan raya Pemasangan kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor saat pemasangannya pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud, pada waktu malam hari kawat telepon atau listrik mengalami penyusutan sehingga kawat tersebut tidak putus. e. Celah pemuaian pada sambungan jembatan Sering kamu jumpai sambungan antara dua jembatan beton terdapat celah di antaranya. Hal ini bertujuan agar jembatan tersebut tidak melengkung saat terjadi pemuaian. f. Gelas yang diisi air panas secara tiba-tiba bisa pecah Hal ini terjadi karena gelas bagian dalam sudah memuai, sedangkan gelas bagian luar belum memuai. Akibatnya gelas tersebut pecah.
  • 56. Membaca Alat Ukur 1. Penggaris Panjang pensil = nilai pada skala akhir - nilai pada skala awal = 6cm - 2cm = 4 cm 2. Jangka Sorong Cara membaca = skala utama sebelum 0 skala nonius + skala nonius yg berhimpit skala utama = 3,5 + 0,07 = 3,57 cm 3. Neraca Cara menghitung = jumlahkan semuanya = 2000g + 500 g + 50 g = 2550 g = 2,55 kg
  • 57. 4. Stopwatch Skala yang ditengah ( dengan jarum penunjuk lebih pendek ) adalah skala menit. Sedangkan yang melingkar di pinggir ( dengan jarum penunjuk yang lebih panjang ) adalah skala detik. 5. Mikrometer Sekerup Cara membaca = nilai pd skala tetap + nilai pd skala nonius = 3,5 + 0,37 = 3,87 mm 6. Gelas Ukur Menghitung volume= Volume akhir-Volume awal = 140 - 90 = 50 ml = 50 cm3