SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSI
I.
1.

Pengertian Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumbersumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil.
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa
(Assauri, 1995).

Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility)
suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode
ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor
produksi yang ada.

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih
bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

I.
1.

Jenis-Jenis Proses Produksi

Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses
produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses
assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002).
Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi
menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi
terputus-putus (Intermettent processes).

Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan
terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses
produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku
sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).

Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah
produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia
untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut
ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe
proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):

1.
1. Proses produksi terus-menerus

Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari
satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya
industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan
dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat
standar.

1.
1. Proses produksi terputus-putus

Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam
proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau
lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak
memerlukan persediaan barang dalam proses.

1.
1. Proses produksi campuran

Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan
terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan
berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

Persediaan Bahan Baku
1. Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan.

Pengendalian persedian merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena
persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar. Menurut Handoko (2000), bila
perusahaan menamankan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya
penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “Opportunity Cost” (dana dapat
ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan”. Sebaliknya, bila perusahaan tidak
mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya karena kekurangan bahan.

Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu
atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan.
Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah,
barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan
komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.

Fungsi-fungsi persediaan antara lain (Handoko, 2002) :

I.
1.
1.
1.
1.

Fungsi Decoupling

Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara internal dan ekstrenal sehingga
perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan
barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari langganan.
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan
atau diramalkan disebut Fluctuation Stock.

I.
1.
1.
1.
1.

Fungsi Economis Lot Sizing

Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi dan membeli
sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan
(potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan
melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang
timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko kerusakan).
I.
1.
1.
1.
1.

Fungsi Antisipasi

Persediaan berfungsi sebagai pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi
ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang. Persediaan ini
penting agar kelancaran proses produksi tidak terganggu.

Persediaan ada berbagai jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara
pengelolaannya juga berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko,
2002):

1.
1. Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang
berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau
dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan
dalam proses produksi selanjutnya.
2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu persediaan
barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari
perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk.
3. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barangbarang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau
yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut
menjadi barang jadi.
4. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barangbarang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian
atau komponen barang jadi.
5. Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah
selesai diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau
dikirim kepada pelanggan.

1. Peranan Persediaan

Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan
yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta
menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk:

1.
1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang
dibutuhkan perusahaan.
2. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat
digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.

Persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menggabungkan
antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada
konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan bagi perusahaan untuk melaksanakan
operasi produksi, karena faktor waktu antara operasi itu dapat dihilangkan sama sekali atau
dimininumkan (Assauri, 1999).

1. Arti Penting Persediaan Produk Jadi
Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan
tingkat persediaan produk jadi. Tujuan adanya persediaan produk jadi adalah untuk meredam
fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk memenuhi kekurangan pasokan produk
jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang disimpan perusahaan. Oleh karena itu tingkat
persediaan produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat
penting dalam menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan (Kusuma, 1999).

Fluktuasi permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang diproduksi pada saat
sepi, dan persediaan tersebut digunakan pada saat permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup
asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak
memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya sebagai akibat pembatalan pesanan dan
ketidakpuasan pelanggan (Kusuma, 1999).

Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah
produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002).
Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya
penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi
optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk
jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap
biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

1.
1.
1.


1.
i.
1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat
produksi yang lebih besar dari tingkat
permintaan.
2. Selama produksi dilakukan, tingkat
pemenuhan persediaan adalah sama dengan
tingkat produksi dikurangi tingkat
permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat
persediaan kurang dari Q (EPQ) karena
penggunaan selama pemenuhan.

1. Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode
Economic Production Quantity (EPQ)
Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan
besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume
produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat
biaya minimal. Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan
menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk
menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi
kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.

Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya
variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai
berikut:

I.
1.
1.
1.
1.

Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi
jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya
persiapan produksi (set-up cost).

2.

Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya
persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan
(holding cost).

Menurut Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus
dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi
sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin
menganggur, (2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling, (4) biaya ekspedisi
dan sebagainya.
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan
kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata
persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :

1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
3. Biaya keusangan
4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya
persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan
berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang
dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila
biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.

Contenu connexe

Tendances

Ema susanti 2019020034 makalah uts manaj. operasional i
Ema susanti 2019020034 makalah uts manaj. operasional iEma susanti 2019020034 makalah uts manaj. operasional i
Ema susanti 2019020034 makalah uts manaj. operasional iemasusanti2
 
Manajemen produksi
Manajemen produksiManajemen produksi
Manajemen produksiadlyzth
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanInal Ypyn
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksiguestc5111e
 
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...MuhammadFadhly6
 
Manajemen produksi dan persedian
Manajemen produksi dan persedianManajemen produksi dan persedian
Manajemen produksi dan persedianNisa Ell
 
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisYABES HULU
 
Manajemen Operasional
Manajemen OperasionalManajemen Operasional
Manajemen Operasionaljevka
 
Sistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costingSistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costingMikhael Hermann
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...MAYANIH
 
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis Puji Winarni
 
5. manajemen operasional
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasionalwawawawawaw
 

Tendances (20)

Ema susanti 2019020034 makalah uts manaj. operasional i
Ema susanti 2019020034 makalah uts manaj. operasional iEma susanti 2019020034 makalah uts manaj. operasional i
Ema susanti 2019020034 makalah uts manaj. operasional i
 
Manajemen produksi
Manajemen produksiManajemen produksi
Manajemen produksi
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaan
 
P. bisnis bab 10
P. bisnis bab 10P. bisnis bab 10
P. bisnis bab 10
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
6. manajemen produksi
6. manajemen produksi6. manajemen produksi
6. manajemen produksi
 
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
 
Manajemen produksi dan persedian
Manajemen produksi dan persedianManajemen produksi dan persedian
Manajemen produksi dan persedian
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab 7 produksi
Bab 7  produksiBab 7  produksi
Bab 7 produksi
 
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
 
Manajemen Operasional
Manajemen OperasionalManajemen Operasional
Manajemen Operasional
 
Sistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costingSistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costing
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
 
Manajemen operasional ringkasan uas
Manajemen operasional ringkasan uas Manajemen operasional ringkasan uas
Manajemen operasional ringkasan uas
 
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
 
Tugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjoTugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjo
 
5. manajemen operasional
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasional
 

En vedette

Makalah proses produksi mesin scarp
Makalah proses produksi   mesin scarpMakalah proses produksi   mesin scarp
Makalah proses produksi mesin scarpAde Rahman
 
Proposal perancangan produk
Proposal perancangan produkProposal perancangan produk
Proposal perancangan produkRizky_zp
 
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSITPAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSITEDIS BLOG
 
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Gondo Madden
 
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialTugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialVicky Fakhrurrazi
 
Makalah produksi
Makalah produksiMakalah produksi
Makalah produksiarfa07
 

En vedette (9)

Makalah proses produksi mesin scarp
Makalah proses produksi   mesin scarpMakalah proses produksi   mesin scarp
Makalah proses produksi mesin scarp
 
Industri berdasarkan proses produksi
 Industri berdasarkan proses produksi  Industri berdasarkan proses produksi
Industri berdasarkan proses produksi
 
Proposal perancangan produk
Proposal perancangan produkProposal perancangan produk
Proposal perancangan produk
 
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSITPAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
Proses produksi
Proses produksiProses produksi
Proses produksi
 
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
 
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialTugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
 
Makalah produksi
Makalah produksiMakalah produksi
Makalah produksi
 

Similaire à OPTIMAL PRODUKSI

Teori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya ProduksiTeori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya Produksiade orreo
 
Artikel 10103546
Artikel 10103546Artikel 10103546
Artikel 10103546shano37
 
Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnis
Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnisKetegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnis
Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnisBayupermana52
 
Agrotekno konsep persediaan
Agrotekno konsep persediaanAgrotekno konsep persediaan
Agrotekno konsep persediaanIrwan A. Kadir
 
Kelompok 6_PKK.pptx
Kelompok 6_PKK.pptxKelompok 6_PKK.pptx
Kelompok 6_PKK.pptxbudionozona
 
Kelompok 8 tm13 pengelolaan persediaan perusahaan
Kelompok 8 tm13 pengelolaan persediaan perusahaanKelompok 8 tm13 pengelolaan persediaan perusahaan
Kelompok 8 tm13 pengelolaan persediaan perusahaanLaksamanaRackaAlBahr
 
Penjelasan pabrik
Penjelasan pabrikPenjelasan pabrik
Penjelasan pabrikMhd Habib
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasionalIstiqomah II
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptapriliadwis
 
KOMPUTER AKUNTANSI.pptx
KOMPUTER AKUNTANSI.pptxKOMPUTER AKUNTANSI.pptx
KOMPUTER AKUNTANSI.pptximamhanapi4
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptridwaneffendi18
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiLuthfi Nk
 
Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanAstika Nuryani
 
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b Tri Mordianto
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksiThalaNyx
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper reviewArif Rahman W
 

Similaire à OPTIMAL PRODUKSI (20)

Teori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya ProduksiTeori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya Produksi
 
Artikel 10103546
Artikel 10103546Artikel 10103546
Artikel 10103546
 
Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnis
Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnisKetegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnis
Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnis
 
Agrotekno konsep persediaan
Agrotekno konsep persediaanAgrotekno konsep persediaan
Agrotekno konsep persediaan
 
Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"
 
Kelompok 6_PKK.pptx
Kelompok 6_PKK.pptxKelompok 6_PKK.pptx
Kelompok 6_PKK.pptx
 
Kelompok 8 tm13 pengelolaan persediaan perusahaan
Kelompok 8 tm13 pengelolaan persediaan perusahaanKelompok 8 tm13 pengelolaan persediaan perusahaan
Kelompok 8 tm13 pengelolaan persediaan perusahaan
 
Penjelasan pabrik
Penjelasan pabrikPenjelasan pabrik
Penjelasan pabrik
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
 
KOMPUTER AKUNTANSI.pptx
KOMPUTER AKUNTANSI.pptxKOMPUTER AKUNTANSI.pptx
KOMPUTER AKUNTANSI.pptx
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
Management Produksi
Management ProduksiManagement Produksi
Management Produksi
 
Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem Kanban
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b
Landasan teori manajemen pemeliharaanunikom b
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
KONSEP PRODUKSI.pptx
KONSEP PRODUKSI.pptxKONSEP PRODUKSI.pptx
KONSEP PRODUKSI.pptx
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper review
 

Plus de David Sigalingging (20)

Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaWawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
 
Soal teori kejuruan tkj
Soal teori kejuruan tkjSoal teori kejuruan tkj
Soal teori kejuruan tkj
 
Soal teori kejuruan sekretaris
Soal teori kejuruan sekretarisSoal teori kejuruan sekretaris
Soal teori kejuruan sekretaris
 
Soal teori kejuruan akuntansi
Soal teori kejuruan akuntansiSoal teori kejuruan akuntansi
Soal teori kejuruan akuntansi
 
Silabus lengkap gabungan
Silabus lengkap gabunganSilabus lengkap gabungan
Silabus lengkap gabungan
 
Soal latihan cpns 2014
Soal latihan cpns 2014Soal latihan cpns 2014
Soal latihan cpns 2014
 
Modul perawatan kendaraan
Modul perawatan kendaraanModul perawatan kendaraan
Modul perawatan kendaraan
 
Modul p kn untuk mahasiswa
Modul p kn untuk mahasiswaModul p kn untuk mahasiswa
Modul p kn untuk mahasiswa
 
Modul php
Modul phpModul php
Modul php
 
Modul k3 rev 01
Modul k3 rev 01Modul k3 rev 01
Modul k3 rev 01
 
Modul blogging
Modul bloggingModul blogging
Modul blogging
 
Matematika dasar perguruan tinggi
Matematika dasar perguruan tinggiMatematika dasar perguruan tinggi
Matematika dasar perguruan tinggi
 
Management bisnis
Management bisnisManagement bisnis
Management bisnis
 
Makalah pkn rev 05
Makalah pkn rev 05Makalah pkn rev 05
Makalah pkn rev 05
 
Keselamatan dan kesehatan kerja rev 04
Keselamatan dan kesehatan kerja rev 04Keselamatan dan kesehatan kerja rev 04
Keselamatan dan kesehatan kerja rev 04
 
Kesehatan ibu dan anak
Kesehatan ibu dan anakKesehatan ibu dan anak
Kesehatan ibu dan anak
 
Kesehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerjaKesehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja
 
Ilmu sosial dan budaya dasar
Ilmu sosial dan budaya dasarIlmu sosial dan budaya dasar
Ilmu sosial dan budaya dasar
 
Autocad 2012
Autocad 2012Autocad 2012
Autocad 2012
 
Akuntansi dalam pandangan umum
Akuntansi dalam pandangan umumAkuntansi dalam pandangan umum
Akuntansi dalam pandangan umum
 

OPTIMAL PRODUKSI

  • 1. PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSI I. 1. Pengertian Proses Produksi Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumbersumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995). Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. I. 1. Jenis-Jenis Proses Produksi Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi
  • 2. menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes). Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002). Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002): 1. 1. Proses produksi terus-menerus Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar. 1.
  • 3. 1. Proses produksi terputus-putus Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses. 1. 1. Proses produksi campuran Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh. Persediaan Bahan Baku 1. Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan. Pengendalian persedian merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar. Menurut Handoko (2000), bila perusahaan menamankan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “Opportunity Cost” (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan”. Sebaliknya, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya karena kekurangan bahan. Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan.
  • 4. Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan. Fungsi-fungsi persediaan antara lain (Handoko, 2002) : I. 1. 1. 1. 1. Fungsi Decoupling Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara internal dan ekstrenal sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari langganan. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuation Stock. I. 1. 1. 1. 1. Fungsi Economis Lot Sizing Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi dan membeli sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko kerusakan).
  • 5. I. 1. 1. 1. 1. Fungsi Antisipasi Persediaan berfungsi sebagai pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang. Persediaan ini penting agar kelancaran proses produksi tidak terganggu. Persediaan ada berbagai jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara pengelolaannya juga berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2002): 1. 1. Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya. 2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk. 3. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barangbarang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
  • 6. 4. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barangbarang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi. 5. Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan. 1. Peranan Persediaan Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk: 1. 1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan. 2. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran. 3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan. 4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal. 5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya. 6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya. Persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menggabungkan antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan bagi perusahaan untuk melaksanakan
  • 7. operasi produksi, karena faktor waktu antara operasi itu dapat dihilangkan sama sekali atau dimininumkan (Assauri, 1999). 1. Arti Penting Persediaan Produk Jadi Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat persediaan produk jadi. Tujuan adanya persediaan produk jadi adalah untuk meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk memenuhi kekurangan pasokan produk jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang disimpan perusahaan. Oleh karena itu tingkat persediaan produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan (Kusuma, 1999). Fluktuasi permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang diproduksi pada saat sepi, dan persediaan tersebut digunakan pada saat permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya sebagai akibat pembatalan pesanan dan ketidakpuasan pelanggan (Kusuma, 1999). Tingkat Produksi Optimal Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
  • 8. Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. 1. 1.  1. i. 1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan. 2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan. 3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan. 1. Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode Economic Production Quantity (EPQ) Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan
  • 9. menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut: I. 1. 1. 1. 1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost). 2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost). Menurut Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin menganggur, (2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling, (4) biaya ekspedisi dan sebagainya.
  • 10. Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya : 1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin) 2. Biaya modal (opportunity cost of capital) 3. Biaya keusangan 4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan 5. Biaya asuransi persediaan 6. Biaya pajak persediaan 7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan 8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya. Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.