Bab 1 membahas definisi ekonomi mikro dan makro serta perbedaan antara keduanya. Bab ini juga menjelaskan manfaat mempelajari ekonomi mikro seperti membuat kebijakan ekonomi, membuat ramalan, dan mempelajari perilaku konsumen dan produsen. Bab ini juga menjelaskan kurva permintaan, penawaran, dan elastisitas.
3. I
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna Dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya selaku penyusun
kompilasi ini dapat menyelesaikan dengan judul “Kompilasi Tugas Mikro
Ekonomi”.
Makalah ini saya tulis berdasarkan hasil pencarian saya dari beberapa sumber,
kompilasi ini diharapkan dapat membantu menambah wawasan serta
pengetahuan, saya juga memahami bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu saya memohon maaf jika
ada kekurangan dari penulisan makalah ini.
Saya menyadari makalah ini jauh dari sempurna dan juga masih banyak
kekurangannya. Maka saran, kritik, petunjuk pengarahan, dan bimbingan dari
berbagai pihak sangat saya harapkan. Akhir kata saya berharap semoga penulisan
makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi saya dan bagi semua
pembacanya.
Tangerang, 29 Mei 2018
Penulis
4. II
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB I EKONOMI MIKRO 1
1.1 EKONOMI MIKRO DAN MAKRO 1
1.2 KEUNTUGAN DAN MANFAAT MEMPELAJARI E. MIKRO 3
1.3 KURVA SUPPLY 5
1.4 KURVA DEMAND 6
1.5 ELASTISITAS 6
BAB II PERILAKU KONSUMEN 8
2.1 PERILAKU KONSUMEN TERHADAP RESIKO 8
2.2 KURVA RESIKO 8
2.3 ASUMSI TEORI PERMINTAAN KONSUMEN 9
2.4 KURVA PRODUKSI TOTAL 10
2.5 KURVA RATA-RATA DAN MARGINAL 11
BAB III BIAYA PRODUKSI 12
3.1 BIAYA TETAP, VARIABEL DAN TOTAL 12
3.2 RUMUS DAN KURVA BIAYA TOTAL 13
3.3INCREASING, CONSTANT & DECREASING RETURN OF SCALE 13
3.4 ECONOMIES&DISECONOMIES OF SCOPE&LEARNING CURVE 13
5. III
3.5 KURVA LEARNING CURVE 14
BAB 1V ANALISIS PASAR KOMPETITIF 15
4.1 KONSUMEN DAN PRODUSEN SURPLUS 15
4.2 DEADWEIGHT LOSS 15
4.3 MARKET FAILURE 16
4.4 QUOTA, TARIFF, TAX DAN SUBSIDI 17
4.5 IMPOR 17
BAB V ANALISA KEKUATAN MONOPOLI 19
5.1 KURVA MONOPOLI 19
5.2 KURVA MONOPOLISTIK JANGKA PANJANG 19
5.3 COMPETITIVE DAN COLLUSION PRICE 20
5.4 KARTEL DAN OLIGOPOLI 21
5.5 MENGATASI PRAKTEK KARTEL 22
BAB VI STRUKTUR PASAR 23
6.1 KURVA KOMPETISI MONOPOLISTIK, ELASTISITAS DAN JARAK
ANGKA UTILITAS 23
6.2 PASAR OLIGOPOLI 24
6.3 GAME THEORY 25
6.4 OPEC 26
6.5 OUTPUT DAN INPUT 27
DAFTAR PUSTAKA 28
6. 1
BAB 1
EKONOMI MIKRO
1.1 Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
Di dunia kita mengenal istilah ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi ternyata tidak
berhenti samapi disitu, di kuliah kita mempelajari bedanya ilmu ekonomi
mikro dan makro. Kedua ilmu ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan,
untuk mengetahui perbedaan ilmu ini, kita harus mengetahui definisi dari
kedua ilmu tersebut. Berikut definisi kedua ilmu tersebut:
Ekonomi Mikro
Eknomi mikro adalah kegiatan prekeonomian yang mempelajarin secara
keseluruhan, dalam arti perubahan ekonomi mempengaruhi masyarakat,
perusahaan dan pasar. Juga cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjual-belikan. Ekonomi
mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan
menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan
penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang
melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-
sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan
dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama
(ceteris paribus).
Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah merupakan kegiatan perekonomian yang
mempelajari hanya pada bagian kecilnya, artinya bagian kecilnya yaitu
seperti perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga
pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
Dan juga studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi
menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak
masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan
7. 2
untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target
kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja
dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas,
ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk
mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka
pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari
pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional).
Model makroekonomi yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak
digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu
pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.
Setelah kita mengetahui definisi dari kedua cabang ilmu ekonomi
tersebut, berikut adalah perbedaan yang dapat dilihat dari kedua cabang
tersebut:
Dilihat dari Harga
Jika dilihat dari harga ilmu ekonomi mikro melihat segala sesuatu nilai
dari suatu komoditas saja atau hanya barang-barang tertentu saja, tidak
semuanya. Berbanding terbali dengan makro, dilihat dari segi harga makro
melihat nilai dari komoditas secara agregat atau menyeluruh.
Dilihat dari Unit Analisis
Dilihat dari unit analisisnya, ilmu ekonomi mikro melihat suatu
perubahan kegiatan ekonomi secara perorangan/individual, contohnya
permintaan dan penawaran konsumen, perilaku konsumen, perilaku
produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.
Sedangkan cabang ilmu ekonomi makro melihat kegiatan ekonomi yang
8. 3
membahas secara menyeluruh. Contohnya Pendapatan nasional, Investasi,
Kesempatan kerja, Inflasi , Neraca pembayaran.
Dilihat dari Tujuan Analisis
Dilihat dari tujuan analisisnya cabang ilmu ekonomi mikro
Terkonsentrasi mengenai cara dalam mengalokasikan sumber daya agar
dapat dicapai kombinasi yang tepat. Sedangkan cabang ilmu ekonomi
makro Terkonsentrasi pada pengaruh kegiatan ekonomi terhadap
perekonomian secara menyeluruh.
1.2 Keuntungan atau Manfaat dari Mempelajari Ilmu ekonomi
Mikro
Setelah kita mengetahu definisi dan perbedaan dari cabang ilmu
ekonomi tersebut, kita juga harus tahu apa manfaat yang kita dapat setelah
mempelajari ilmu tersebut. Berikut manfaat yang didapat setelah
mempelajari ilmu ekonomi mikro:
1. Merumuskan kebijakan ekonomi
Arus perekonomian setiap tahun selalu tidak stabil. Adanya teori ini
dapat membantu menganalisis kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi
perekonomian negara. Teori ini dapat mempelajari bagaimana pengaruh
ekonomi dari segi harga, upah, atau alokasi sumber dana.
2. Sebagai dasar untuk membuat ramalan
Ekonomi mikro dapat membantu dalam membuat ramalan, baik ramalan
bersyarat maupun ramalan kondisional. Dengan begitu, aktivitas ekonomi
dapat terprediksi, tetapi tetap melihat bagaimana kondisi realitasnya.
9. 4
3. Untuk memeriksa syarat kemakmuran perekonomian
Manfaat ini sangat berguna untuk mengetahui seberapa banyak kekayaan
ekonomi yang dimiliki. Melalui teori yang berlaku dapat memperkirakan
berapa keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh. Melalui cara ini, setiap
individu dapat mempelajari apa yang perlu dilakukan dalam mengalokasikan
sumber dana.
4. Sebagai alat pengatur manajemen
Melalui teori ini, individu dapat mengatur sumber dana mulai dari dana
masuk sampai keluar. Metode yang digunakan dalam mengaturnya
menggunakan liner programming untuk menganalisis permintaan dan biaya
yang dibutuhkan.
5. Mempelajari perilaku seseorang sebagai konsumen
Meskipun teori ini merupakan teori ekonomi individu, tetapi juga
bermanfaat untuk mengetahui perilaku seorang konsumen. Mempelajari
konsumen sebagai pemilik sumber ekonomi atau sebagai produsen. Ekonomi
mikro dapat menganalisis mereka dengan pengamatan dan perhitungan yang
sangat detail
6. Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa
Hal inilah yang sering terjadi dalam proses ekonomi sehari-hari,
khususnya dalam individu sebagai produsen. Teori ini dapat membantu
bagaimana siklus yang tepat untuk mendistribusikan barang dan jasa dari
produsen ke konsumen. Teori yang ada juga dapat digunakan sebagai strategi
pendistribusian agar efektif.
7. Mempelajari bagaimana proses harga barang dan jasa dapat terbentuk
Bagi konsumen mungkin tidak memperdulikan hal ini, tetapi berbeda bagi
produsen. Melalui proses ekonomi semua harga dapat terbentuk, terutama
untuk barang dan jasa. Melalui ekonomi mikro, seorang produsen dapat
10. 5
menetapkan berapa harga yang dikeluarkan. Hal itu juga berdasarkan
permintaan dan penawaran pasar. Ini merupakan langkah awal produsen untuk
menyesuaikan antara pembelian dan penjualan agar mendapatkan keuntungan
yang maksimal.
8. Mempelajari produsen dalam menentukan tingkat produksi
Hal inilah yang menjadi faktor utama untuk mendapatkan keuntungan.
Melalui ekonomi mikro, seorang produsen dapat mengatur dana agar
mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
9. Mempelajari bagaimana rumah tangga atau konsumen dalam
mengalokasikan dana
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu proses ekonomi terus berjalan.
Terkadang, masih banyak konsumen yang tidak tahu bagaimana
mengalokasikan dana mereka, sehingga tidak mendapatkan kepuasan secara
maksimal. Ekonomi mikro dapat membantu konsumen dalam mengalokasikan
dana sehari-harinya. Dengan begitu, selain konsumen bisa mengatur keuangan
mereka untuk mendapatkan keuntungan, konsumen juga bisa mendapatkan
kepuasan secara maksimal.
1.3 Kurva Suply
Dalam ilmu ekonomi kita sering dihadapkan oleh berbagai macam kurva
yang menggambarkan berbagai macam kasus, seperti daya beli, permintaan,
penawaran dan lainnya. Kurva yang wajib dan sering kita temui di cabang
ilmu ekonomi ini antara lain kurva penawaran (Suply) dan permintaan
(Demand). Dibawah ini merupakan contoh dari kurva penawaran.
11. 6
Contohdari kurva penawaran: ketikaharga suatu barang adalah 5000
maka kuantitasnya adalah 10, lalu jika harga turun menjadi 2000 maka
kuantitas permintaan bertambah menjadi 35.
1.4 Kurva Permintaan
Setelah kita mengetahui bentuk dari kurva penawaran diatas, setiap ada
penawaran ada permintaan, kedua kurva wajib ini harus diketahui oleh setiap
orang yang memeplajari ilmu ini. Berikut adalah gambar dari kurva
perimintaan:
Contoh dari kurva permintaan: kebalikan dari kurva penawaran, ketika
harga naik maka kuantitasnya juga akan naik.
1.5 Elastisitas
Elastisitas adalah perubahan yang akan terjadi apabila satu atau lain hal
berubah. Elastisitas digunakan untuk mengukur sampai dimana besarnya
responatau kepekaan variable terikat jikaterjadi perubahan pada variable
bebas tertentu. Besar kecilnyakepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya
angka koefisienelastisitas/indeks elastisitas. Elastisitas memiliki tujuan
yaitu lebihmengukur reaksi konsumenterhadap perubahan harga.
12. 7
Elastisitas juga mempunyai rumus. Rumus elastisitas permintaandan
penawaran. Berikut adalah rumus dari elastisitas permintaandan
penawaran
a. Rumus Elastisitas Harga Permintaan
ED = %ΔQ
%ΔP
b. Rumus Elastisitas Harga Pasokan
ES = %ΔQ
%ΔP
13. 8
BAB II
PERILAKU KONSUMEN
2.1 Tingkah Laku Konsumen Terhadap Resiko
Didunia ini banyak sekali resiko yang terkait dalam aktivitas sehari-hari,
termasuk dalam ilmu ekonomi. Dalam ilmu ekonomi, khususnya mikro,
resiko-resiko ini seringkali di lihat bagaimnaa konsumen menanggapinya.
Berikut tingkah laku konsumen dalam menanggapi suatu resiko:
A. Pengambilan risiko, kondisi lebih memilih pendapatan berisiko untuk
pendapatan tertentu dengan nilai yang diharapkan sama.
B. Beresiko netral, kondisi lebih memilih pendapatan berisiko untuk
pendapatan tertentu dengan nilai yang diharapkan sama
C. Risiko merugikan, kondisi mengacu pada investor yang ketika
dihadapkan dengan dua investasi dengan pengembalian yang diharapkan
serupa, lebih menyukai yang memiliki risiko lebih rendah.
D. Premi risiko, maksimun jumlah uang yang berisiko seseorang akan
membayar untuk menghindari risiko.
2.2 Kurva Resiko
Setelah kita mengetahui berbagai macam perilaku konsumen dalam
menanggapi suatu resiko, di ilmu ekonomi mikro juga dapat digambarkan
dalam bentuk kurva. Berkut adalah kurva untuk menggambarkan bagaimana
resiko-resiko tersebut ditanggapi oleh konsumen.
14. 9
2.3 3 Asumsi Teori Permintaan Konsumen
kandungan analitis teori permintaan konsumen ( tingkah laku konsumen)
konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa.
Sedangkan Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan
dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa
yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Analisis yang
menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan
pendapatan yang diperolehnya, yaitu:
• alasan para pembeli / konsumen untuk membeli lebih banyak
barang padaharga yang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada harga
yang tinggi.
• Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah dan
komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
- Pendekatan teori permintaan konsumen pendekatan utiliti (nilai
guna)
Pendekatan Nilai guna kardinal, manfaat atau kenikmatan yangdiperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif (dapat diukur
menggunakan satuan), dengan asumsi:
• Tingkat utiliti total yang dicapai seorang konsumen merupakan
fungsi dari kuantitas berbagai barang yang dikonsumsinya (TU = F
(barangx,y,..Z)
• konsumen akan memaksimumkan utilitinya dengan taat kepada
kendala anggaran mereka.
• Utiliti dapat diukur secara kardinal.
- Pendekatan teori prilaku konsumen
15. 10
• Pendekatan Nilai guna ordinal, manfaat atau kenikmatan yang
diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifkasi
(tidak dapat diukur menggunakan satuan)
2.4 Kurva Produksi Total
kurva produksi total adalah kurva yang menunjukkan hubungan produksi
total dengan 1 input variabel sedangkan input-input lainnya di anggap tetap.
Berikut gambar kurva produksi total:
2
.5
Kurva Rata-rata dan Kurva Marginal
Setelahmengetahui kurvatotal produksi,kurvatersebutdapatdirubahatau
diturunkanmenjadi kurvarata-ratadankurvamarginal.Berikutgambarkurva
produksi total jikaditurunkanmenjadi kurvamarginal dankurvarata-rata:
17. 12
3.1 Biaya Tetap, Variabel dan Total
Dalam kehidupan berekonomi, biaya adalah suatu faktor utama untuk
melakukan kegiatan ekonomi ini, dalam biaya, ada beberapa jenis biaya yang
seringkali di gunakan dalam aktivitas bereknomi. Biaya-biaya tersebut adalah:
Biaya Total
Biaya total (TC) adalah jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya variabel
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk
dalam suatu periode tertentu.
Contoh= Diketahui TFC = 250.000
TVC = 800 x 4000 = 3.200.000
TC = TFC + TVC = 250.000 + 3.200.000 = 3.450.000
Biaya Tetap
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang tidak berubah terhadap perubahan
output.
Contoh= Rp 400.000.000 1.000 unit Rp 4.000.000
Rp 400.000.000 500 unit Rp 800.000
Biaya Variabel
Biaya variable (VC) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Contoh= Buruh dapat membuat 10 baglog, maka total biayanya adalah Rp.
2.000,00 x 10 unit = Rp. 20.000,00. Kalau Cuma bisa membuat satu biji
biaya variabelnya Rp.2.000,00 x 1 unit = Rp. 2.000,00.
3.2 Rumus Biaya Total dan Kurva
Dalam prakteknya, ketiga biaya diatas, mempunyai bentuk rumus yang
sedemikian rupa, berikut adalah gambar ketiga kurva diatas dan rumus biaya
total.
18. 13
Rumus biaya total:
TC – FC+VC
3
.
3 Increasing, Constant & Decreasing Return of Scale
Increasing returns to scale adalah kenaikan satu unit input menyebabkan
kenaikan output yang semakin bertambah.
constant returns to scale adalah tambahan pada factor produksi tidak
memberikan dampak pada tambahan produksi.
decreasing returns to scale adalah bahwa proporsi dari penambahan faktor
produksi melebihi proporsi pertambahan produksi.
Menurut pendapat saya, lebih baik increasing return to scale karena sudah
pasti meningkatkan kapasitas produksi sehingga hasilnya juga bisa
mendapatkan lebih.
3.4 Economies of Scope, Diseconomies of Scope dan Learning Curve
Economies of Scope adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa biaya
total produksi rata-rata menurun sebagai akibat dari meningkatnya jumlah
barang yang berbeda yang dihasilkan.
Diseconomies of Scope adalah produksi multi-produk oleh perusahaan
tunggal yang kurang efisien daripada memiliki perusahaan terpisah masing-
masing yang mengkhususkan diri dalam produksi satu produk.
Learning Curve adalah konsep yang menggambarkan secara grafis
hubungan antara biaya dan output selama periode waktu tertentu, biasanya
untuk mewakili tugas berulang dari seorang karyawan atau pekerja.
19. 14
3.5 Kurva Learning Curve
Bila jumlah produksi meningkatkan 2 kali maka waktu yang diperlukan
untuk mengerjakan satu satuan unit produk berkurang dengantingkatkonstanta
tertentu
BAB IV
ANALISIS PASAR KOMPETITIF
4.1 Konsumen dan Produser Surplus
Surplus konsumen didefinisikan sebagai perbedaan antara jumlah total
yang konsumen inginkan dan mampu membayar untuk barang atau jasa
20. 15
(ditunjukkan oleh kurva permintaan) dan jumlah total yang sebenarnya mereka
bayar (yaitu harga pasar).
Sedangkan produser surplus adalah selisih antara harga produsen yang
sudah disediakan dengan baik dan jumlah harga yang sebenarnya mereka
terima dari konsumen
4.2 Deadweight Loss
Deadweight Loss adalah pengurangan Consumer Surplus dan Producer
Surplus yang terjadi apabila output suatu produk dibatasi sehingga lebih
rendah dari tingkat efisiensi optimum.
Penyebabnya karena harga dasar adalah tingkat harga minimum yang
diberlakukan. Misalnya,bila pemerintah menetapkan harga dasar gabah Rp
700 per kilogram, maka pembeli harus membeli gabah dari petani dengan
harga serendah-rendahnya Rp 700 per kilogram
21. 16
4. 3. Market Failure
Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kehidupan berekonomi,
tidak selalu dalam keadaan yang mulus-mulus saja. Dalam kehidupan
berekonomi ada dimana suatu keadaan dimana pasar gagal dalam
menyediakan barang, keadaan ini disebut market failure.
Market Failure adalah suatu kondisi dimana pasar mengalami kegagalan
dalam menyediakan kebutuhan pasar secara effisien.Beberapa faktor penyebab
Market Failure adalah:
• Barang Publik
• Barang Bersama
• Monopoli
• Eksternalitas
• Adanya Pasar Yang Tidak Lengkap
Externalities adalah biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak
langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas
ekonomi.Externalities terjadi ketika harga yang terjadi di pasar tidak sesuai
dari yang seharusnya. Namun ada jeniseksternalitas yang bukan termasuk
kegagalan pasar, yaitu pecuniary externality.
Lack of Information adalah suatu keadaan yang dimana ada hambatan
tentang minimnya informasi.3 Market Failure
4.4 Quota, Tariff, Tax dan Subsidi
Dalam perkembangannya, dunia perekonomian telah mencangkup hampir
semua aspek, bahkan mencangkup dari negara-negara yang bekerjasama. Hal
ini menyebabkan pemerintah membuat suatu kebijakan yang dibuat agar
22. 17
perekonomian local dapat bersaing dengan masukanya barang dari luar negri.
Berikut kebijakan-kebijakan dari pemerintah:
Quota adalah nilai batas yang ditetapkan untuk mengelola akses ke sumber
daya sistem dan jaringan atau jumlah penyimpanan yang digunakan oleh user
atau grup tertentu.Contoh,kuota impor daging 2013 sebanyak 80.000 ton,maka
impor selama setahun tidak boleh melebihi batas tersebut.
Tariff adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-
barang yang melewati batas suatu negara.Contoh,pajak pertambahan nilai.
Tax dan Subsidi adalah bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan kepada
suatu bisnis atau sektor ekonomi. Contohnya subsidi untuk mendorong
penjualan ekspor, subsidi di beberapa bahan pangan untuk mempertahankan
biaya hidup, khususnya di wilayah perkotaan, dan subsidi untuk mendorong
perluasan produksi pertanian dan mencapai swasembada produksi pangan.
4.5 Impor
Dalam era globalisasi ini, semua asskpek dalam kehidupan menjadi
tterhubung dengan dunia luar, dengan negara lain, termasuk juga
terhubungnya kegiatan ekonomi negara kita dengan negara luar, dengan
kegiatan ekspor dan impor.
Karena adanya keinginan sinkronisasi antara kepentingan pemerintah
dengan petani. Selain itu,ada saja pihak-pihak yang diuntungkan dengan impor
gula dan garam akan memperjuangkan mati-matian agar Indonesia tetap impor
gula dan garam.Impor gula ini menurutnya tidak terlepas dari permainan
importir dengan oknum birokrat yang berkaitan dengan soal rekomendasi
hingga izin impor gula dan garam.
24. 19
terjadi, seperti, terjadinya satu penjual dan banyak pembeli, atau yang kita tau
dengan monopoli. Monopoli adalah kondisi dimana suatu pasar dikuasai oleh
seorang penjual. Monopoli memiliki kurva, sama seperti rata-rata teori
ekonomi lainnya. Berikut adalah gambar dari kurva monopolistik:
5.2 Kurva Monopolistik Jangka Panjang dan Daerah Profitnya
Masuknya perusahaan-perusahaan baru mengakibatkan kurve permintaan
dan tentunya juga kurve MR perusahaan persaingan monopolistik bergeser ke
kiri. Masuknya perusahaan-perusahaan baru akan berlangsung terus sehingga
perusahaan hanya menerima keuntungan normal. Jadi, dalam jangka panjang,
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik hanya menerima keuntungan
normal, seperti halnya perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
25. 20
5.3 Competitive Price dan Collusion Price
Dalam praktek kehidupan berekonomi adapa penetapan harga. Penetapan
ini bisa bersifat kompetitif yang biasa disebut Competitive Price. Penetapan
harga kompetitif adalah menetapkan harga suatu produk atau layanan
berdasarkan apa yang dikenakan oleh pesaing.
Penetapan harga produk atau layanan Anda sama dengan pesaing Anda.
Harga produk atau layanan Anda sedikit di bawah pesaing Anda.
Harga produk atau layanan Anda sedikit di atas pesaing Anda.
Ada juga “pencocokan harga”, ketika bisnis tidak tahu atau tidak dapat
mengantisipasi bagaimana harga pesaing akan berubah dan menawarkan untuk
mencocokkan harga mereka, tidak peduli apa pun itu.
Contoh: ada 2 perusahaan yang saling bersaing dalam bisnis minuman,
perusahaan satu akan mencoba melakukan strategi competitive pricing untuk
tetap bertahan di dalam persaingann bisnis tersebut.
Selain penetapan secara kompetitif, penetapan harga juga bisa secara
kolusi atau kerjasama antar perusahaan atau biasa yang disebut Collusion
Price.
Collusion price adalah pelanggaran pidana di mana banyak perusahaan
bekerja sama untuk menjaga harga produk atau jasa pada tingkat yang lebih
tinggi dengan tujuan menerima keuntungan besar atau memojokkan pasar.
Perusahaan-perusahaan yang terlibat pada dasarnya mencoba mengejar
pesaing.
Contoh: ada 4 peruasahaan minuman di Indonesia yang setuju untuk tidak
bersaing untuk pelanggan di suatu wilayah di Negara tersebut. mereka setuju
di mana dari empat penyedia akan "mendapatkan" setiap wilayah dengan
menawarkan harga atau layanan terbaik di wilayah itu. masing-masing dari
tiga perusahaan lain mendapatkan wilayah mereka sendiri dengan perjanjian
yang sama. Dengan melakukan ini, keempat perusahaan memastikan bahwa
26. 21
tidak ada pesaing lain yang akan memasuki pasar, dengan demikian
mempertahankan keuntungan dan daerah mereka secara keseluruhan.
5.4 Kartel dan Oligopoli
Kerjasama tidak selalu dalam bentuk positif, kadang kala dalam
perekonomian, bentuk kerjasama bisa menjadi suatu yang menguntungkan
bagi produsen untuk saling menaikan keuntungan. Kerjasama itu dalam
bentuk Kartel.
Kartel adalah sebuah kelompok (grup) dari berbagai badan hukum usaha
yang berlainan yang bekerja sama untuk menaikkan keuntungan masing-
masing tanpa melalui persaingan usaha dengan pelaku usaha lainnya.
Contoh: PT Semen Gresik, PT Holcim Indonesia dan PT Indocement yang
mampu mengontrol harga semen di dalam negeri, dikarenakan menguasai
88% pangsa pasar.
Berbeda dengan Kartel, Oligopoli. Oligopoli adalah pasar di mana
penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya
jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari
sepuluh. Oligopoli memiliki struktur pasarnya sendiri.
Contoh: Pada jasa penerbangan misalnya ada Garuda Indonesia, Air Asia,
Lion Air dll. Pada industri jasa penerbangan yang terjadi saat ini perusahaan
cenderung bersaing dalam hal harga (price competition).
5.5 Mengatasi Praktek Kartel
Kartel dalam prakteknya memang dilihat tidak sehat, maka harus segera
diatasi. Menurut saya pemerntah harus tegas dalam membuat peraturan khusus
untuk kasus kartel di dalam perekonomian di Negara Indonesia ini. Menurut
27. 22
saya jika dibuat peraturan yang tegas dan mengikat akan meminimalisir kasus
kartel yag terjadi di Indonesia.
BAB VI
STRUKTUR PASAR
6.1 Kurva Kompetisi Monopolistik, Elastisitas dan Jarak Angka
Utilitas
28. 23
Kurva Monopolistic competition merupakan dimana terdapat sebuah
market yang dimana sebuah perusahaan dapat masuk bebas, setiap produk
yang dihasilkan memiliki berbagai variasi dan perbedaan disetiap produknya.
Berikut adalah kurva monopolistic competition
Kurva perusahaan persaingan monopolistic merupakan peralihan dari
kurva perusahaan persaingan sempurna dan monopoli. Jadi hal itu
menyebabkan kurva tersebut sedikit miring dari kiri atas ke kanan bawah, hal
itu menunjukan bahwa elastisitas nya lebih kecil dari pada perusahaan
persaingan sempurna, tetapi lebih besar dari elastisitas perusahaan monopoli.
6.2 Pasar Oligopoli
29. 24
Nash equilibrium terjadi karena situasi dalam pasar oligopoly terdapat
pilihan strategi sedemikian rupa sehingga tidak ada keuntungan yang dapat
diraih oleh perusahaan perusahaan dengan merubah strategi, dengan
mempertimbangkan strategi yang ada dari pesaingnya. Hal itu keseimbangan
nash merupakan respon terbaik oleh setiap perusahaan untuk strategi tertentu.
Strategi tersebut mengacu kepada keputusan yang perusahaan buat.
Sedangkan collusive equilibrium terjadi karena Kesepakatan antara
perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan
produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”)
dengan tujuan menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi
masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan
produksi dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini biasanya mengatur
tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh masing-
masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama juga. Kesepakatan
dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata, yaitu
pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan
efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang
sama.
30. 25
6.3 Game Theory
Didalam game theory terdapat beberapa strategi, yaitu seperti Dominant
strategies (strategi yang optimal, terserah bagaimana lawan melakukan hal
tersebut). Berikut dibawah merupakan gambar dari tabelnya.
Tidak penting firm A melakukan advertise, firm b akan tetap melakukan
advertise, begitupun sebaliknya. Hal tersebut menunjukan jika firm A
melakukan advertise, dan firm melakukan advertise maka nilai yang keluar
adalah (10,5), jika firm A tidak advertise, dan firm b advertise, maka nilai
yang keluar adalah (6,8). Jadi semakin tinggi nilai tersebut, semakin bagus
juga (efektif).
Dan yang kedua yaitu maximin strategies, strategi ini merupakan strategi
dimana memaksimalkan dari peningkatan minimum yang bisa di capai, artinya
strategi ini memaksimalkan nilai yang bisa di dapat. Berikut adalah tabel dari
strategi tersebut.
31. 26
Dalam contoh kasus ini, jika firm A tidak invest dan firm B tidak invest
maka outcome yang dihasilkan ialah (0,0) artinya tidak menimbulkan hasil.
Jika firm A invest, dan firm B tidak invest maka outcome yang dihasilkan
yaitu (-100,0) artinya jika firm A invest, maka firm A akan mengalami loss
yang tinggi. Dan jika fim B invest, firm A tidak invest maka outcome yang
dihasilkan ialah (-10,10), hal itu menunjukan bahwa Firm A akan mengalami
loss jika tidak invest, dan fim B akan mengalami profit.
6.4 OPEC
OPEC adalah organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah
mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-
perusahaan minyak. OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak.
OPEC juga mengendalikan harga minyak mentah dunia di antara sesama
anggotanya yang merupakan negara-negara pengimpor minyak, agar harga
minyak mentah dunia tidak dikendalikan/diambil alih oleh pihak-pihak
tertentu yang bisa jadi akan merugikan negara pengimpor minyak atau negara
lainnya.
Dengan berdirinya OPEC memberikan banyak dampak positif yang bisa
kita rasakan sekarang, antara lain menciptkan perdamaian perdagangan
multilateral WTO, mendorong pertumbuhan ekonomi, mendorong terciptanya
pemerintah yang bersih, meningkatkan pendapatan, menciptakan tariff yang
lebih murah, dan berbagai manfaat lainnya. Hal diatas merupakan praktek
yang dilakukan oleh OPEC sehingga dampak yang dihasilkannya dapat kita
manfaatkan yaitu seperti harga minyak yang stabil / tidak melonjak tinggi.
Menurut saya, organisasi OPEC sangat baik karena dampaknya di Indonesia
pun dapat dirasakan, dan memberikan nilai yang baik kepada negara
Indonesia. Tidak hanya itu OPEC juga meningkatkan posisi Indonesia dalam
proses tawar menawar dalam hubungan internasional, dan pengingkatan citra
RI di luar negri. Hal tersebut menunjukan kerja yang baik bagi OPEC untuk
32. 27
memberikan dampak kepada negara kita. Namun di sisi lain, pasti ada
kekurangannya yang diberikkan oleh OPEC.
6.5 Output dan Input
Pasar input adalah pasar yang menyediakan faktor produksi. Terdiri dari
pasar sumber daya alam/ tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Ciri
ciri nya yaitu berwujud kegiatan, tidak berwujud fisik, permintaan dan
penawaran dilakukan dalam jumlah besar, dan sebagainya. Contoh dari pasar
output yaitu seperti pasar sumber daya alam (tanah), pasar tenaga kerja, pasar
modal, pasar factor produksi kewirausahaan.
Sedangkan Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang
memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk
jadi). Dalam pengertian yang sederhana atau sempit, pasar adalah tempat
terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Secara luas pasar adalah tempat
bertemunya permintaan dan penawaran sehingga dapat menetapkan harga.
Contoh dari pasar output itu seperti yang kita sering jumpai seperti pensil,
smartphone, jam tangan, kendaraan roda 2, dan sebagainya