WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
Pelajaran sekolah sabat ke 8 triwulan III 2018
1. Pelajaran 8, 25 Agustus 2018
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Kisah 15:11
“‘Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih
karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh
keselamatan sama seperti mereka juga’’”
2. Inti Permasalahan. Kisah 15:1-5
≈ Memelihara hukum Musa
≈ Upacara Sunat
Perbincangan. Kisah 15:6-18
≈ Komentar Petrus dan Yakobus
Solusi. Kisah 15:19-35
≈ Hal-hal yang diperlukan
≈ Surat kepada jemaat-jemaat
Orang-orang dari bangsa lain menerima Injil, dan itu adalah
masalah bagi sebagian orang Yahudi. Bukankah bangsa lain hidup
di bawah aturan yang sama yang mereka lakukan? Mengapa
orang Yahudi harus disunat sedangkan mereka tidak?
Ini adalah masalah tentang sarana
keselamatan. Oleh perbuatan
(mematuhi hukum)? atau oleh iman
(darah Kristus)?
3. MEMELIHARA
HUKUM MUSA
“Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah
menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang
bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk
menuruti hukum Musa.’” (Kisah 15:5)
Orang-orang Farisi yang bertobat melihat bahwa orang-orang Kristen dari bangsa lain
tidak diberitahu untuk memelihara upacara Yahudi, jadi mereka pergi ke Antiokhia.
Perbincangan ini mengancam persatuan Gereja. Para pemimpin di Antiokhia
memutuskan untuk meminta nasihat para rasul dan para penatua untuk
memecahkan pertanyaan ini.
Mereka berkhotbah bahwa orang-orang Kristen
dari bangsa lain harus menjadi seperti orang
Yahudi dan mematuhi hukum agar dapat
diselamatkan. Itu bertentangan dengan Injil yang
disampaikan oleh Paulus dan Barnabas, bahwa
keselamatan diperoleh hanya melalui iman.
4. UPACARA
SUNAT
“Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah
menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan
Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti
hukum Musa.’” (Kisah 15:1)
Ini bukan permasalahan tentang “perintah manusia”
(Matius 15:9), namun sebuah perintah Ilahi: “apabila
seorang asing telah menetap padamu […] maka setiap
laki-laki yang bersama-sama dengan dia, wajiblah
disunat.” (Keluaran 12:48)
Mereka salah memahami tanda milik umat TUHAN,
karena mereka mengira itu adalah tanda keselamatan.
Jika itu masalahnya:
Injil akan
diselewengkan
(Gal. 1:7; 2:3-5)
Kasih karunia
akan sia-sia
(Gal. 2:21)
YESUS tidak
akan diperlukan
(Gal. 5:2)
Karakter
universal dari
keselamatan akan
ditolak (Kol. 3:11;
Titus 2:11)
5. KOMENTAR PETRUS
DAN YAKOBUS
“Maka bersidanglah rasul-rasul dan
penatua-penatua untuk membicarakan
soal itu.” (Kisah 15:6)
Di Yerusalem, orang-orang Farisi menjelaskan
argumen mereka, lalu Paulus dan Barnabas
menjelaskan pendapat mereka.
Petrus memberi tahu mereka bahwa Allah telah
menerima orang-orang dari bangsa lain di masa
lalu dan mereka telah menerima Roh Kudus tanpa
harus disunat. Dia menutupnya dengan
mengatakan, “Sebaliknya, kita percaya, bahwa
oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan
beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.”
(Ayat 11)
Yakobus dipandang sebagai sokoguru jemaat (Gal. 1:19; 2:9). Ia mengutip Amos
9:11-12 untuk menjelaskan bahwa TUHAN telah menubuatkan bahwa bangsa-
bangsa lain akan memperoleh bagian dalam rencana keselamatan.
6. Menjauhkan diri dari makanan yang
dipersembahkan kepada berhala
Jangan memakan darah
Jangan makan daging binatang yang mati
dicekik
Menjauhi percabulan
HAL-HAL YANG
DIPERLUKAN
“Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan
keputusan kami, supaya kepada kamu
jangan ditanggungkan lebih banyak beban
dari pada yang perlu ini:” (Kisah 15:28)
Roh Kudus menegaskan perjanjian itu. Ia
menyertakan empat “hal-hal yang diperlukan”
yang harus dipenuhi oleh mereka yang berasal dari
bangsa lain:
Aturan-aturan itu ditetapkan untuk melawan kekafiran. Ia didasarkan pada
aturan dari Imamat 17 dan 18 tentang orang asing yang tinggal di Israel.
Hal ini membebaskan orang-orang dari bangsa lain untuk mematuhi hukum
upacara lainnya, tetapi bukan hukum sebelum perjanjian dengan Abraham
(misalnya Hukum Moral)
7. SURAT KEPADA
JEMAAT-JEMAAT
“Kepada mereka diserahkan surat yang
bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan
penatua-penatua, dari saudara-saudaramu
kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria
dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa
lain.” (Kisah 15:23)
Keputusan majelis itu disunting dalam dokumen resmi pertama Gereja. Surat
ini ditulis sekitar 49 AD. Yudas dan Silas menyampaikan surat ini kepada gereja-
gereja lokal.
Ketika gereja di Antiokhia membaca surat tersebut, “jemaat bersukacita
karena isinya yang menghiburkan.” (Kisah 15:31)
Kesatuan Gereja diperkuat
berkat keputusan ini, tetapi
tidak semua orang
menerimanya dengan
sukarela.
Gereja menerima doktrin
keselamatan oleh iman
sebagai satu-satunya Injil
yang benar yang
dikhotbahkan oleh rasul
Paulus (Lihat Galatia 1:8)
8. “Orang-orang Yahudi menyombongkan diri mereka atas
tugas yang ditunjuk oleh ilahi kepada mereka; dan mereka
menyimpulkan bahwa karena Allah pernah menentukan
cara ibadat secara Ibrani, tidak mungkin Ia akan
mengijinkan perubahan dalam syarat-syaratnya. Mereka
memutuskan bahwa agama Kristen harus menghubungkan
dirinya dengan hukum dan upacara Yahudi ...
Pertanyaan yang dibawa di bawah pertimbangan
musyawarah Yerusalem dilihat dari sisi manapun
tampaknya menghadirkan kesulitan yang tak dapat diatasi.
Tetapi Roh Kudus telah menyelesaikan masalah ini pada
keputusan tentang kesejahteraan, dan bahkan keberadaan
dari gereja Kristen. Kasih karunia, hikmat, dan
penghakiman yang suci diberikan kepada para rasul untuk
memutuskan pertanyaan yang menyulitkan.”
E.G.W. (The Story of Redemption, cp. 41, p. 306)