(1) Nehemia menghadapi masalah orang-orang yang menikahi pasangan asing, meninggalkan persepuluhan, dan menodai hari Sabat setelah ia meninggalkan Yerusalem.
(2) Ia menghadapi masalah-masalah ini dengan menentang perkawinan campur, memulihkan penggunaan persepuluhan untuk ibadah, dan menutup kota pada hari Sabat untuk mencegah kegiatan bisnis.
(3) Dokumen tersebut jug
1. Pelajaran 11 untuk 14 Desember 2019
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“Juga kusuruh orang-orang Lewi mentahirkan dirinya dan datang menjaga pintu-pintu
gerbang untuk menguduskan hari Sabat. Ya Allahku, ingatlah kepadaku juga karena hal
itu dan sayangilah aku menurut kasih setia-Mu yang besar!” Nehemia 13:22
2. Nehemia kembali ke istana raja Arthasasta
setelah ia melakukan tugasnya sebagai
gubernur selama dua belas tahun.
Beberapa tahun kemudian, ia kembali ke
Yerusalem. Nehemia mendapati bahwa orang-
orang telah melupakan perjanjian yang telah
mereka buat. Mereka menikahi orang asing,
menodai Sabat, dan tidak mendukung Bait
Suci (Nehemia 10: 28-39).
Nehemia 13 menceritakan bagaimana
Nehemia menghadapi krisis ini.
Kawin Campur
(Nehemia 10:1-9,23-
31)
Meninggalkan
Persepuluhan
(Nehemia 10:10-14)
Menodai Sabat
(Nehemia 10:15-
22)
3. KAWIN CAMPUR “Pada masa itu juga kulihat bahwa
beberapa orang Yahudi memperisteri
perempuan-perempuan Asdod, perempuan-
perempuan Amon atau perempuan-
perempuan Moab.” (Nehemia 13:23)
Nehemia dengan tegas menentang
mereka yang menikahi wanita asing
yang tidak beriman (ayat 23-25).
Dia mengingatkan mereka bahwa hal
inilah yang dulu telah menyebabkan
Salomo berdosa, sehingga kini mereka
harus menghindarinya, karena hal
tersebut menjauhkan mereka dari
ALLAH (ayat 26-27).
Salah satu saudaranya adalah Tobia, orang Amon
(ayat 4), dan salah seorang cucunya telah
menikahi putri Sanbalat, orang Horoni — yang
telah diusir dari Yerusalem (ayat 28).
Pemimpin agama mereka — Imam
Besar, Elyasib — juga terlibat.
5. Imam besar Elyasib telah mengkhususkan sebuah
bilik di pelataran rumah ALLAH yang seharusnya
sebagai tempat persepuluhan, korban sajian,
kemenyan dan perkakas-perkakas rumah ALLAH
kepada Tobia, seorang yang dulu menentang
pekerjaan Nehemia di Yerusalem.
Apa yang dilakukan Elyasib itu mengecewakan rakyat
sehingga mereke berhenti memberikan persepuluhan.
Akibatnya, orang-orang Lewi harus kembali
ke rumah mereka. Ibadah Bait suci rusak.
Nehemia memulihkan fungsi bilik itu dan
memilih orang-orang yang setia dan dapat
dipercaya untuk mengelola persepuluhan.
Orang-orang mulai memberikan perpuluhan
mereka lagi. Dengan demikian, pelayanan
ibadah dapat dipulihkan kembali.
MENINGGALKAN
PERSEPULUHAN (1)
“Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan
bagi orang-orang Lewi tidak pernah diberikan,
sehingga orang-orang Lewi dan para penyanyi
yang bertugas masing-masing lari ke
ladangnya.” (Nehemia 13:10)
6. Mengapa kita harus memberikan persepuluhan kepada
TUHAN? Hal ini karena ALLAH Adalah Pencipta kita dan kita
mengakui-Nya melalui apa yang kita berikan kembali
kepada-Nya. Kita memberikan rasa terima kasih atas apa
yang telah Ia lakukan: menciptakan kita, menopang kita,
merawat kita, mati untuk kita, dan terus memperbaharui
diri kita.
Firman TUHAN dapat diberitakan
ke seantero dunia.
Kita dapat beribadah kepada
TUHAN di gereja-gereja lokal kita.
Iman dan kepercayaan kita pada
TUHAN diperkuat.
MENINGGALKAN
PERSEPULUHAN
“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke
dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan
makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN
semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu
tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat
kepadamu sampai berkelimpahan.’” (Maleakhi 3:10)
Apa yang dapat dilakukan oleh persepuluhan dan persembahan kita?
8. Di masa lalu, orang-orang Israel
memahami Sabat adalah berkat
dari ALLAH ketika mereka
meninjau sejarah mereka
(Nehemia 9:14). Mereka telah
berkomitmen untuk tidak
menodainya (Nehemia 10:31).
Namun, para pemimpin itu mengizinkan pasar
dibuka pada hari Sabat. Nehemia menutup kota
pada hari Sabat untuk mencegah hal ini.
Pasar masih
berlangsung di luar
tembok kota. Namun
setelah para
pedagang diancam,
hal tersebut tidak
terjadi lagi.
MENODAI
SABAT (1)
“Pada masa itu kulihat di Yehuda orang-orang
mengirik memeras anggur pada hari Sabat, pula
orang-orang yang membawa berkas-berkas
gandum dan memuatnya di atas keledai, juga
anggur, buah anggur dan buah ara dan pelbagai
muatan yang mereka bawa ke Yerusalem pada
hari Sabat. Aku memperingatkan mereka ketika
mereka menjual bahan-bahan makanan.”
(Nehemia 13:15)
9. Sabat adalah hari yang
dikhususkan agar kita dapat
menikmatinya bersama ALLAH dan
mengesampingkan kekhawatiran
kita.
Ini adalah hari untuk memuji dan
menghormati Ia yang menciptakan
kita dan memberi kita kehidupan.
Ini adalah hari untuk mengenang
bahwa Ia mati di kayu salib untuk
mengampuni dosa-dosa kita dan
memberi kita keselamatan.
Sayangnya, orang-orang Farisi
meletakkan begitu banyak beban
sehingga hari Sabat bukan lagi
suatu hari penuh sukacita.
Kita merayakan pertemuan Sabat khusus kita dengan
TUHAN setiap pekan. Ini adalah bayangan dari Sabat yang
akan kita rayakan bersama-Nya di Yerusalem Baru
(Yesaya 66:23).
MENODAI SABAT (2) “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat
dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku;
apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari
kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang
mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan
tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak
mengurus urusanmu atau berkata omong kosong,
maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN,
dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak
bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan;
Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka
Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang
mengatakannya.” (Yesaya 58:13-14)