1. Pelajaran 5 untuk 2 Februari 2019
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
”Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan
membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih, dan dengan darah-Mu Engkau telah
membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan
bahasa dan kaum dan bangsa, dan telah membuat
mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-
imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi” (Wahyu 5:9,10).
2. Pekabaran dari meterai adalah garis
besar dari sejarah gereja sejak gereja
yang mula-mula hingga Kedatangan
YESUS kali ke-2. Meterai-meterai
tersebut mengikuti pola historis yang
sama yang digunakan Yesus dalam
Matius 24.
MATIUS 24 WAHYU 6
Tanda-tanda
permulaan
(4-14)
Deru perang, kabar
tentang perang,
kelaparan, penyakit
sampar, pemberitaan
injil.
Injil diberitakan,
pedang, kelaparan,
penyakti sampar
Empat
penunggang
kuda (6:1-8)
Masa siksaan
(21-22)
Masa siksaan besar
Jiwa-jiwa di bawah
mezbah berseru atas
siksaan yang mereka
hadapi
Meterai ke-5
(6:9-11)
Tanda-tanda
di langit(29)
Bintang, bulan,
matahari, bintang,
kuasa langit
Tanda-tanda di
Matahari, bulan,
bintang dan langit Meterai ke-6
(6:12-17)Anak
Manusia
datang (30)
Tanda Anak Manusia di
langit dan semua bangsa
di bumi akan meratap
Orang-orang
bersembunyi dari
murka Anak Domba
3. v. Makhluk Kuda
Penunggang
Kuda
Kepadanya diberikan …
Periode
Waktu
1-23-45-67-8
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Putih
Merah
Hitam
Pucat
Memegang
sebuah panah
Memegang
sebuah
timbangan
Bernama maut
dan kerajaan
maut
mengikutinya
Diberikan kuasa atas
seperempat dari bumi
untuk membunuh dengan
pedang, dan dengan
kelaparan dan sampar, dan
dengan binatang-binatang
buas yang di bumi
Sebuah Mahkota
Sebilah pedang besar
Petunjuk tentang
harga makanan
31-100
100-313
313-538
538-1517
Dikaruniakan
kuasa untuk
mengambil
damai sejahtera
dari bumi
4. METERAI
KE-1
“Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor
kuda putih dan orang yang menungganginya
memegang sebuah panah dan kepadanya
dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju
sebagai pemenang untuk merebut
kemenangan.” (Wahyu 6:2)
Meterai ke-1 dibuka, dan Yohanes melihat seekor
kuda putih. Penunggang kuda itu memegang sebuah
panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota.
Kuda ini adalah simbol Gereja yang mula-mula.
Gereja tersebut menerima kuasa di hari Pentakosta
dan “ia maju sebagai pemenang untuk merebut
kemenangan.”
Hanya 30 tahun setelah
kematian Yesus, Paulus
mengatakan Injil “... telah
dikabarkan di seluruh alam di
bawah langit.” (Kolose 1:23)
5. Yesus telah menubuatkan bahwa Injil akan
menghadapi pertentangan dari kuasa kejahatan
(Matius 10:34).
Kekaisaran Romawi menganiaya orang-orang
Kristen dan menumpahkan banyak darah para
martir sejak abad ke-2.
Penganiayaan itu berlangsung hebat
pada masa pemerintahan Diokletianus,
Maximianus, Galerius, dan Konstantius.
Periode itu berakhir ketika Konstantinus
menghentikan penganiayaan.
METERAI
KE-2
“Dan majulah seekor kuda lain,
seekor kuda merah padam dan orang
yang menungganginya dikaruniakan
kuasa untuk mengambil damai
sejahtera dari atas bumi, sehingga
mereka saling membunuh, dan
kepadanya dikaruniakan sebilah
pedang yang besar.” (Wahyu 6:4)
6. Hitam adalah kebalikan dari putih.
Kemurnian Injil kuda putih menjadi rusak
selama periode antara 313 AD dan 538 AD.
Kelaparan dan kemiskinan akan menghancurkan para pekerja
jika satu liter gandum dibayar dengan upah satu hari kerja.
Alkitab ditinggalkan, dan orang-orang menderita kelaparan
akan Firman Tuhan (gandum).
Namun, Allah masih menawarkan keselamatan melalui Roh
Kudus (minyak) dan darah Yesus (anggur).
METERAI
KE-3
“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai
yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga
berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya,
ada seekor kuda hitam dan orang yang
menungganginya memegang sebuah timbangan di
tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara
di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata:
"Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai
sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan
anggur itu." (Wahyu 6:5-6)
7. Warna kuda ini adalah warna mayat yang membusuk. Itu
adalah simbol kematian rohani sebagai konsekuensi dari
meninggalkan Alkitab dan prinsip-prinsip Injil.
Ini adalah periode waktu yang sama dengan
pekabaran kepada jemaat di Tiatira, sebuah
gereja yang mati secara spiritual.
Hukuman baru (kematian dan binatang buas)
ditambahkan dari yang sebelumnya (pedang dan
kelaparan). Mungkin ini adalah upaya ilahi untuk
menyadarkan Gereja dan membuatnya berbalik
dari kemurtadannya (Imamat 26:21-41).
METERAI
KE-4
“Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning
dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan
maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas
seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan
dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang
buas yang di bumi.” (Wahyu 6:8)
8. Di Bait Suci, darah hewan korban
ditumpahkan di mezbah korban bakaran
(Imamat 4:25).
Itulah tempat di mana Yohanes secara
simbolis melihat (jiwa-jiwa, 1 Raja. 15:29)
yang dibunuh oleh Roma demi iman mereka.
METERAI
KE-5
“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka
yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh
karena kesaksian yang mereka miliki.” (Wahyu 6:9)
Para martir tersebut dianggap sebagai orang-
orang yang layak (Wahyu 3:4) dan percaya
bahwa ALLAH tidak melupakan mereka.
Mereka harus menunggu beberapa saat
sampai setiap kasus selesai dan Kristus
datang kembali “untuk membalaskan
kepada setiap orang menurut
perbuatannya.” (Wahyu 22:12)
Pada saat itu, mereka akan dibangkitkan dan
akan bergabung dengan “kawan-kawan
pelayan dan saudara-saudara mereka.”
9. 11/1/1755
Gempa di
Lisabon
5/19/1780
Gelap gulita
sejak jam 10
pagi
5/19/1780
Bulan seperti
darah
11/13/1833
Hujan meteor
Kita hidup dalam periode waktu meterai keenam, sampai setiap orang
mengetahui kebenaran Injil. Mereka yang menolak kebenaran itu ingin
melarikan diri dari hadirat Anak Domba. “siapakah yang dapat bertahan?”
Kita akan menemukan jawabannya pada Wahyu pasal 7.
Tanda-tanda yang dinubuatkan ayat ini digenapi
sesuai dengan urutannya:
METERAI KE-6 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu
membuka meterai yang keenam, sesungguhnya
terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan
matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut
dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan
darah. Wahyu 6:12
10. “Dunia ini tengah binasa karena kekurangan injil kebenaran. Ada bala
kelaparan akan firman Allah. Ada beberapa orang yang mengkhotbahkan
firman itu tanpa dicampur-adukkan dengan tradisi manusia. Meski manusia
mempunyai Alkitab dalam tangannya, mereka tidak menerima berkat yang
telah ditempatkan Allah bagi mereka itu. Tuhan memanggil kepada hamba-
hamba-Nya untuk menyampaikan pekabaran-Nya kepada manusia. Firman
dari kehidupan yang kekal harus disampaikan kepada orang yang tengah
binasa dalam dosa-dosanya.”
E.G.W. (Christ’s Object Lessons, cp. 18, p. 228)