1. “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di
hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim
piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka,
dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak
dicemarkan oleh dunia.” (Yakobus 1:27)
Pelajaran 9 untuk 31 Agustus 2019
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
2. Melayani di dalam jemaat
Melayani di luar jemaat
Melayani jemaat yang lain
Melayani sebagai pola hidup:
Rasul Paulus dan pelayanannya
Rasul Yakobus dan pelayanannya
Yesus menugaskan kita untuk
memberitakan Injil kepada
dunia, memuridkan dan
membaptis mereka.
Jemaat yang mula-mula itu
mengikuti teladan Yesus
dengan merawat mereka
yang membutuhkan di dalam
dan di luar jemaat seraya
mengkhotbahkan Injil.
3. Gereja tumbuh di bawah bimbingan Roh Kudus.
Umat percaya yang baruitu ”sehati dan
sejiwa.” (Kisah Para Rasul 4:32)
Mereka yang memiliki lebih banyak, berbagi
dengan mereka yang tidak punya apa-apa,
sehingga tidak ada orang yang berkekurangan. Sistem berbagi ini tidak diikuti di
komunitas Kristen lain selain dari
yang ada di Yerusalem, tetapi hal itu
meletakkan dasar dalam merawat
dan memelihara orang-orang yang
membutuhkan.
MELAYANI DI
DALAM JEMAAT
“Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan
di antara mereka; karena semua orang yang
mempunyai tanah atau rumah, menjual
kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka
bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-
rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang
sesuai dengan keperluannya.” (Kisah 4:34-35)
Setelah beberapa waktu, membagikan
kebutuhan di antara mereka yang memerlukan
menjadi sangat menyita waktu dan tenaga,
sehingga jemaat mengatur pembagian tugas
dengan mengangkat tujuh diaken.
4. Dorkas meninggal lalu jemaat memanggil Petrus.
Mereka menunjukkan kepadanya bagaimana dia
membantu para janda dan orang-orang miskin.
Membantu orang lain tanpa pamrih bukanlah hal
yang mudah.
Kehidupan pelayanan membutuhkan pengorbanan
diri, tetapi dampaknya dalam kehidupan orang lain
dapat memiliki pengaruh untuk masa kekekalan.
MELAYANI DI LUAR JEMAAT
“Di Yope ada seorang murid perempuan bernama
Tabita -- dalam bahasa Yunani Dorkas.
Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan
memberi sedekah.” (Kisah 9:36)
Kota Yope sangat diberkati oleh pelayanan
seorang wanita Kristen yang bernama Dorkas.
Dia membuat pakaian untuk mereka yang
membutuhkan. Dia juga memberikan sumbangan
untuk memenuhi kebutuhan orang miskin.
Dia tidak hanya membantu para anggota jemaat,
tetapi siapa pun yang membutuhkan bantuannya.
5. Perbedaan muncul ketika Injil
diterima oleh bangsa-bangsa lain.
Sidangpun dibentuk untuk
menyelesaikan masalah tersebut
(Kisah 15).
Ketika jemaat di Yerusalem menderita kelaparan, rasul Paulus
menyarankan agar jemaat-jemaat non-Yahudi mengumpulkan
persembahan untuk membantu mereka.
Jemaat-jemaat lokal harus membantu menyediakan kebutuhan
jemaat lain, bukan hanya kebutuhan mereka sendiri.
Rasul Paulus diminta untuk mengajarkan orang-orang bukan
Yahudi beberapa doktrin khusus dan untuk merawat orang
miskin (Galatia 2:10).
MELAYANI JEMAAT-JEMAAT LAIN
“Maka hendaklah sekarang ini
kelebihan kamu mencukupkan
kekurangan mereka, agar kelebihan
mereka kemudian mencukupkan
kekurangan kamu, supaya ada
keseimbangan.” (2 Korintus 8:14)
7. RASUL PAULUS DAN PELAYANAN
“Bantulah dalam kekurangan orang-orang
kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu
memberikan tumpangan.” (Roma 12:13)
Dalam Roma 12, Paulus mengajarkan
bagaimana kita harus hidup dan
berhubungan dengan orang lain sebagai
"persembahan yang hidup" (ayat 1):
Apapun karunia rohani kita, gunakanlah (12:7)
Jika memiliki karunia memberi, lakukanlah dengan
ikhlas (12:8)
Tunjukkanlah kemurahan dengan sukacita (12:8)
Lakukanlah perbuatan kasih tanpa kepura-puraan(12:9)
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik (12:9)
Saling mengasihi sebagai saudara (12:10)
Saling mendahului dalam memberi hormat (12:10)
Rajin dan bersemangat (12:11)
Memenuhi kebutuhan orang-orang kudus (12:13)
Ramah dan memberi tumpangan (12:13)
Merasakan apa yang orang lain rasakan (12:15)
Mengasihi dan menolong musuh (12:20)
8. Yakobus adalah saudara Yesus dan salah satu pilar
jemaat yang mula-mula (Galatia 2: 9). Penduduk
Yerusalem menganggapnya sebagai seorang yang
kudus dan adil.
Dia mengajar kita dalam suratnya bagaimana
melayani orang lain:
Menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja (1:22)
Menolong mereka yang membutuhkan (1:27)
Tidak membuat pembedaan perlakuan (2:1-4)
Menolong yang tidak mempunyai pakaian dan
kekurangan makanan (2:15-16)
Bertindak adil (5:4)
Pelayanan kita adalah bukti yang dapat
kelihatan dari iman kita (Yakobus 2:14-17).
RASUL YAKOBUS DAN PELAYANAN
“Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah,
Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda
dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya
sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” (Yakobus 1:27)