1. Pelajaran ke-10 Triwulan I,2021
Adapted from www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan
kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi
kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-
bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:5).”
2. Cara yang merendahkan. YESAYA 50:4-10
Dari kemuliaan ke salib, dan dari salib ke kemuliaan. YESAYA 52:13-53:12
Hamba yang menderita:
Ia yang tak bersalah harus menderita. YESAYA 52:13-53:2
Ia menderita bagi saya. YESAYA 53:3-9
Dosa, kematian, dan kebangkitan. YESAYA 53:10-12
Seseorang yang tidak bersalah dipukuli dan diludahi mukanya
tetapi tidak ia tidak sedikitpun mengeluh atau membela diri!
Apakah yang akan anda lakukan jika anda tahu bahwa ini terjadi
karena kesalahan anda?
YESUS menderita dan mati agar kita dapat memiliki hidup. Ia
Yang Maha Benar menyerahkan diri-Nya bagi orang-orang
berdosa. Nabi evangelis — Yesaya — menubuatkan hal ini dengan
keakuratan yang luar biasa.
3. CARA YANG
MERENDAHKAN
“Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang
memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang
mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku
ketika aku dinodai dan diludahi.” (Yesaya 50:6)
Saat kita merasa direndahkan atau diejek, kita merasa terhina. Pada saat-saat seperti itu,
wajar jika kita marah terhadap orang yang secara tidak adil telah menyinggung kita.
Akan tetapi, YESUS, Seseorang yang paling berkuasa, pernah
menanggung ejekan dan cemoohan tanpa membela diri atau
menjadi marah sedikitpun (Matius 26: 67-68).
YESUS tidak ingin turun dari salib untuk menghentikan ejekan dan
penghinaan terhadap diri-Nya (Matius 27: 38-44). Mengapa?
Misalnya, para pegawai
utusan Daud
direndahkan dalam kitab
2 Samuel 10. Hal
tersebut memicu perang
antara Israel dan Amon.
4. DARI KEMULIAAN KE SALIB,
DAN DARI SALIB KE KEMULIAAN
Yesaya 52:13
Hamba itu
dimuliakan
Yesaya 52:14-15
Penghinaan kepada-
Nya telah dinubuatkan
Yesaya 53:1
Siapa yang akan
percaya?
Yesaya 53:2-3
Ia dihina
Yesaya 53:4-6
Ia menderita bagi
kita
Yesaya 53:7-9
Meskipun tidak bersalah,
Ia dihukum dan mati
Yesaya 53:10-13
Hamba itu
dimuliakan
Filipi 2:5-11
5. IA YANG TAK BERSALAH
HARUS MENDERITA
“Siapakah yang percaya kepada berita yang kami
dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN
dinyatakan?” (Yesaya 53:1)
Dalam Yesaya 52:13, Hamba itu “ditinggikan dan dimuliakan”. Namun,
sesuatu terjadi secara tiba-tiba, dan Hamba itu menjadi begitu buruk
rupanya (ayat 14). Hal ini membuat para raja melihat “apa yang tidak
diceritakan” dan memahami “apa yang tidak mereka dengar.” (ayat 15)
Hamba ini (Yesus) tidak bercacat, namun ia harus menderita
(seperti Ayub). Mengapa banyak orang yang tidak bersalah
menderita? Hal ini tetap menjadi pertanyaan.
Mereka yang percaya akan menerima kuasa penyelamatan ALLAH. Tangan
yang sama Yang membebaskan Israel dari Mesir akan membebaskan setiap
orang percaya dari kematian. Pertanyaan berikutnya adalah: “Bagaimana
dengan anda sendiri, apakah anda percaya?”
Pertanyaan pentingnya adalah: Siapa yang mau percaya apa yang telah dinubuatkan ini?
6. IA MENDERITA
BAGI SAYA
“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yesaya 53:5)
ALLAH mengaruniakan kita seorang Anak,
Raja Damai (Yesaya 9:6). Namun, mereka
berperang melawan-Nya. Ia diadili tanpa
alasan, Ia dihukum seperti penjahat —
meskipun Ia tidak pernah berdosa —, dan Ia
dianiaya (Yesaya 53:7-9).
Siapakah musuh-Nya? Siapa yang melakukan
ini? Jawaban atas pertanyaan ini jelas dan
menyakitkan: KITA SEMUA YANG
MELAKUKANNYA (Yesaya 53:6).
Karena kasih-Nya, Ia memilih untuk
menderita, dan Ia memilih untuk menderita
supaya mencapai yang tidak terjangkau, dan
yang tidak terjangkau itu adalah kita sendiri!
7. DOSA, KEMATIAN,
DAN KEBANGKITAN
“Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia
akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak
TUHAN akan terlaksana olehnya.” (Yesaya 53:10)
Yesus adalah “Anak Domba Allah” (Yohanes 1:29). Ia mengorbankan diri-Nya
untuk menebus kita dari dosa. Ia mati agar kita dapat bebas dari kematian
kekal.
Kebangkitan-Nya menjamin kebangkitan kita sendiri. Kita adalah
“keturunan,” “kesusahan jiwa-Nya.” Percayalah akan pekabaran ini, dan
pengorbanan tertinggi Yesus akan setimpal. Ia akan merasa puas saat
melihat kita memasuki gerbang Yerusalem Baru.
Setiap pelanggaran (dosa) terhadap ALLAH dan orang lain harus ditebus. Jika diperlukan, si
korban harus diberi ganti rugi. Bagaimanapun, suatu korban harus dipersembahkan.
Hewan yang tidak bersalah harus mati menggantikan si pelaku.