SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
Enzim
By Elni Sumarni, S.Si
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
Tujuan Perkuliahan
• Mengenalkan dan memahamkan
bahasa biokimia : Kosakata (istilah dan
struktur kimia), tatabahasa (reaksi-
reaksi kimia), struktur kalimat (Jalur
metabolisme) dan arti (keterkaitan
metabolik)
Apa itu Biokimia?
• Definisi:
Bios : Kehidupan
Chemis : Kimia
– Webster’s dictionary: Bios = Yunani, artinya
“hidup” “Kimia mahluk hidup; Kimia yang
terjadi dan menjadi ciri kehidupan.”
– WebNet dictionary: “Biokimia adalah kimia
dari bahan-bahan dan proses-proses yang
terjadi dalam tubuh mahluk hidup; sebagai
upaya untuk memahami proses kehidupan
dari sisi kimia.“
Apa itu biokimia?
Pemahaman bentuk dan fungsi
biologis dari sudut pandang kimia
Bertujuan untuk memahami interaksi
molekul-molekul tak hidup yang
menghasilkan fenomena kompleks dan
efisien yang menjadi ciri-ciri kehidupan
serta menjelaskan keseragaman kimia
dari kehidupan yang beragam.
Hal-hal yang dipelajari
 Struktur kimia dan bentuk tiga dimensi molekul
biologi
 Interaksi antar biomolekul
 Sintesis dan degradasi biomolekul dalam sel
 Perolehan dan pemanfaatan energi oleh sel
 Mekanisme pengorganisasian biomolekul dan
pengkoordinasian aktifitasnya
 Penyimpanan, pemindahan dan ekspresi
informasi genetika
Tujuan mempelajari biokimia :
1. Pemahaman terhadap kesehatan serta
pemeliharaan kesehatan
2. Pemahaman terhadap penyakit serta
masalah terapinya yang efektif.
Hubungan antara Biokimia dan ilmu
lainnya
 Kimia Organik yang mempelajari sifat-sifat
biomolekul.
 Biofisika, yang memanfaatkan teknik-teknik fisika
untuk mempelajari struktur biomolekul.
 Nutrisi, yang memanfaatkan pengetahuan tentang
metabolisme untuk menjelaskan kebutuhan
makanan bagi mahluk hidup mempertahankan
kehidupan normalnya.
 Kesehatan, yang mencari pemahaman tentang
keadaan sakit dari sudut pandang molekular.
• Mikrobiologi, yang menunjukkan bahwa
organisme sel tunggal dan virus cocok untuk
digunakan sebagai sarana mempelajari jalur-jalur
metabolisme dan mekanisme pengendaliannya.
• Fisiologi, yang mempelajari proses kehidupan
pada tingkat jaringan dan organisme.
• Biologi sel, yang mempelajari pembagian kerja
biokimia dalam sel.
• Genetika, yang mempelajari mekanisme
penyusunan identitas biokimia sel.
Hubungan antara Biokimia dan ilmu lainnya
Hubungan timbal balik antara Biokimia dan Ilmu
Kedokteran telah mendorong kemajuan bersama :
ASAM NUKLEAT BIOKIMIA KARBOHIDRAT
↑ ↑ ↑
__________________________________
__________________________________
 ↓ ↓ ↓
PENYAKIT GENETIK ILMU KEDOKTERAN DM
Riset Biokimia berdampak pada Ilmu Gizi
dan Ilmu Kedokteran pencegahan.
Hasil riset biokimia menentukan diagnosis
dan pengobatan penyakit.
Enzim
Enzim merupakan suatu kelompok protein yang
berperan sangat penting dalam proses aktivitas
biologis.
Enzim
a. Haloenzim
-Apoenzim
-Kofaktor
-Gugus Protestik
Koenzim
Haloezim adalah Enzim yang mempunyai gugus
bukan protein, termasuk golongan enzim
mejemuk
Apoenzim adalah Haloenzim yang terdiri atas
protein dan
KOfaktor adalah suatu gugus bukan protein
Kofaktor ada yang terikat kuat pada bagian
protein /sukar terurai dalam larutan disebut
gugus protestik,
sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya
disebut koenzim.
Enzim berfungsi sebagai katalisator dan sifatnya
sangat khas.
Baik gugus protestik maupun koenzim
merupakan bagian enzim yang
memungkinkan enzim bekerja terhadap
substrat.
Substrat adalah zat-zat yang diubah atau
direaksikan oleh enzim.
 Koenzim + S (-)
 Apoenzim + S (-)
 Apoenzim + koenzim + S P
Koenzim
 Koenzim dapat dianggap sebagai substrat kedua atau
kosubstrat, karena perubahan kimia dalam koenzim
merupakan imbangan perubahan kimia yang berlangsung
dalam substrat.
 Koenzim berfungsi sebagai pembawa sementara atom
spesifik atau gugus fungsionil.
 Koenzim Senyawa yang dipindahkan
-Tiamin pirofosfat -Aldehid
-Flavinadenindinukleotida -Atom Hidrogen
-Nikotinamida adenin dinukleotida-Ion hidrida (H-)
-Koenzim A -Gugus asil
-Pirodoksal fosfat -Gugus amino
-5’-Deoksiadenosilkobalamin -Atom H dan
(koenzim B12) gugus alkil
-Biositin -CO2
-tetrahidrofolat Gugus satu karbon lainnya
Tata nama dan kekhasan enzim
1. Tata nama berdasarkan substrat
Nama setiap enzim disesuaikan dengan nama
substratnya dengan penambahan ‘ase’
dibelakang nama substratnya.
contoh enzim yang menguraikan urea disebut
enzim urease, enzim yang menguraikan glukosa
disebut glucose.
Urea urease P
Glukosa + O2 glukose glukonolakton + H2O2
2. Tata nama berdasarkan jenis iakatan kimia
substratnya
Nama enzin disesuaikan dengan ikatan kimia
yang terjadi pada subtratnya. Contonya ikatan
peptide enzim yang bekerja adalam peptidase.
Ikatan ester enzim yang bekerja adalan
esterase.
3. Tata nama berdasarkan jenis reaksi
Sedangkan enzim yang bekerja pada reaksi
tertentu diberi nama berdasarkan reaksi yang
terjadi. Contohnya enzim hidrolase adalah
kelompok enzim yang mempunyai fungsi
sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis.
Penggolongan Enzim
 Enzim digolongkan menurut reaksi yang
diikutinya, oleh commision on enzymes
of international union of Biochemistry
enzim dibagi menjadi 6 golongan :
1. Oksidoreduktase
2. Transferase
3. Hidrolase
4. Liase
5. Isomerase
6. Ligase
Oksidoreduktase
 Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi
oksidasi dan reduksi. Enzim dibagi menjadi 2 yaitu
dehidrogenase dan oksidase.
 Enzim dehidrogenase bekerja pada reaksi
dehidrogenasi yaitu pengambilan atom H dari suatu
senyawa (donor) hidrogen yang dilepas diterima oleh
senyawa lain (akseptor).
 Contoh reaksi pembentukan aldehid dari alkohol enzim
yang bekerja alkohol dehidrogenase.
Alkohol + NAD+ alkohol dehidrogenase
aldehida + NADH +H+
 Enzim oksidase bekerja sebagai katalis pada reaksi
oksidasi yaitu pengambilan H dari suatu substrat,
dalam reaksi ini yang bertindak sebagai akseptor H
adalah O2.
 Contoh reaksi oksidasi glikosa menjadi asam glukonat.
Glikosa + O2
glukosa oksidase
asam glukonat + H2O
Transferase
 Enzim yang termasuk golongan ini bekerja
sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu
gugus fungsi dari suatu senyawa kepada
senyawa lain. Contoh reaksi pembentukan
glisin dari serin merupakan reaksi pemindahan
gugus hidriksi metil dengan enzim hidroksi
metil transferase.
 CH2 – CH – COOH hidroksi metil tranferase CH2 – COOH
OH NH2 NH2
Serin glisin
Hidrolase
Enzim yang bekerja sebagai katalis reaksi
hidrolisis. Ada tiga jenis hidrolase yaitu yang
memecah ikatan ester, memecah glikosida,
memecah ikatan peptida.
 Enzim esterase ialah enzim yang memecah
ikatan ester dengan cara hidrolisis.
 Enzim amilase dapat memecah ikatan pada
amilum hingga terbentuk maltosa. Ada 3
macam enzim amilase yaitu α-amilase, β-
amilase dan γ-amilase. α-amilase terdapat
dalam saliva dan pankreas.
 Enzim peptidase bekerja sebagai katalis dalam
memecah ikatan pada rantai peptida.
Liase
 Enzim yang bekerja dalam reaksi pemisahan suatu
gugus dari suatu substrat atau sebaliknya.
 Contoh reaksi pembuatan aldehid dari asam piruvat
dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase
Isomerase
 Enzim yang bekerja pada perubahan intramolekul/
pemindahan gugus dalam molekul menghasilkan
isomer. Contoh reaksi perubahan glikosa menjadi
fruktosa.
Glikosa–6- fosfat glukosa fosfat isomerase
fruktosa –6-fosfat
Ligase
 Enzim yang bekerja pada
penggabungan 2 molekul (sintetase)
ikatan yang terbentuk C – O, C – C, C –
S, C – N.
Contoh :
Glutamat+ ATP +NH4
- glutamat sintetase
glutamin + ADP + Panor
Fungsi dan Cara Kerja Enzim
Fungsi enzim
adalah sebagai katalisator untuk proses biokimia yang terjadi
dalam sel maupun diluar sel. Enzim dapat mempercepat reaksi
hingga 108
– 10ii
kali lebih cepat daripada reaksi yang dilakukan
tanpa katalis.
Cara kerja enzim dalam meningkatkan kecepatan reaksi
yaitu dengan cara menurunkan energi aktivasi
Katalisator menurunkan pembatas energi aktivasi reaksi kimia tanpa
mengubah keseluruhan perubahan energi bebas reaksi atau letak
keseimbangan aakhir pada puncak pembatas energi aktivasi
terjadi keadaan transisis.
Permukaan Aktif (Active Site)
Tempat/bagian enzim yang mengadakan
hubungan atau kontak dengan substrat
Ada 2 model active site
1. model kunci dan anak kunci (lock and key).
Diajukan oleh Fisher. Menurut pengikatan
subtrat dan enzim ditentukan oleh struktur sisi
aktif dan substrat.
2. Model Including-fit. Diajukan oleh Daniel
Koshland. Merupakan model yang luwes karena
sisi pengikat subtrat bukan merupakan struktur
yang kaku. Sisi aktifnya dapat mengalami
perubahan konformasi sampai membentuk
kedudukan yang tepat agar enzim dan subtrat
membentuk ikatan.
K!netika Enzim
Ilmu yang mempelajari sifat kecepatan reaksi yang
dikatalis enzim.
Kecepatan Awal
kecepatan berlangsungnya suatu reaksi diukur sebagai
penurunan konsentrasi reaktan atau peningkatan
konsentrasi produk.
kemiringan = kec
waktu
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kerja enzim
Konsentrasi Enzim
Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi
bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim.
Konsentrasi Substrat
Hasil ekspeerimen menunjukan bahwa dengan konsentrasi enzim
yang tetap, maka akan pertambahan konsentrasi substrat akan
menaikan kecepatan reaksi,
Suhu
Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan
pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat.
Disamping itu karena enzim suatu protein, maka kenaikan suhu
dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi.
Pengaruh pH
 Perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas
bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat.
pH rendah atau tinggi dapat menyebabkan terjadinya proses
denaturasi yang mengakibatkan menurunnya aktivitas enzim.
Persamaan Michealis – Menten
Persamaan Michelis-Menten menjelaskan
ketergantungan kecepatan reaksi pada
konsentarsi subtrat yang digunakan.
Dasar persamaan ini adalah model
sederhana kerja enzim. Bahwa reaksi
yang dikatalis enzim enzim berikatan
dengan subtratnya membentuk kompleks
enzim-subtrat (ES) yang kemudian
dipecah menjadi enzim dan subtrat atau
menjadi enzim dan produk.
[E] + [S] [ES] [E] + [P]
 Kecepatan reaksi pembentukan kompleks [ES]
V1 = k1 [E] [S]
V1 = k1 {[E0] - [ES]} [S] E0 = konsentrasi enzim total
 Kecepatan penguraaian ES menjadi E dan S:
V2 = k2 [ES]
 Kecepatan ES menjadi E dan P :
V3 = k3 [ES]
 Jadi kecepatan pengraian ES :
V2 + V3 = k2 [ES] + k3 [ES]
 Dalam keadaan setimbang maka kecepatan pembentukan ES
k1 {[E0] - [ES]} [S] = k2 [ES] + k3 [ES]
atau k1 {[E0] - [ES]} [S] = (k2 + k3 )[ES]
sehingga {[E0] - [ES]} [S] = k1 + k2 = km
[ES] k1
 dari persaman 7 diperoleh konsentrasi kompleks ES
[ES] = [E0] [S]
km + [S]
 kecepatan permulaan terjdinya hasil reaksi P sebanding dengan
[ES]
V = k3[ES]
 Jika [s] sangat besar sehingga semua enzim membentuk keceparan
reaksi maksimal
Vmaks = k3 [E0]
 Harga [ES] dari persamaan (8) dimasukan kedalam persamaan (9)
maka :
 Dengan memasukan persamaan (10) kedalam persamaan (11)
Persamaan 12 ini merupakan persamaan Michealis-Menten
][
]][[ 0
3
Sk
SE
kV
m +
=
][
][
Sk
SV
V
m
maks
+
=
Pengaruh Inhibitor
 Terdapat dua jenis penghambat enzim yaitu yang bekerja secara
dapat balik reversible dan tidak dapat balik irreversible
A. Pengambat Reversible
 penghambat reversible dibedakan menjadi 2 yaitu penghambat
kopetitif dan nonkompetitif
1. Hambatan kompetitif
 Suatu penghambat kompetitif berlomba dengan substrat untuk
berikatan dengan sisi aktif enzim, tetapi sekali berikatan tidak dapat
diubah oleh enzim tersebut.
 Ciri penghambat kompetitif ini dapat dibalikan atau diatasi hanya
dengan meningkatkan konsentrasi substrat. jika suatu enzim 50%
dihambat pada konsentrasi tertentu dari substrat penghambat
kompetitif dapat dikurangi dengan meningkatkan konsentrasi
substrat.
E + I EI
 Contoh : asam malonat, oksalat, oksalo asetat dapat menghambat
kerja enzim suksinat dehidrogenase dalam reaksi dehidrogenasi
suksinat.
2. Penghambat non kompetitif
 Pada pengahmbat non kompetitif, penghambat
berikatan pada sisi enzim, selain sisi tempat substrat
berikatan, mengubah konformasi molekul enzim,
sehingga megakibatkan inaktifasi dapat balik sisi
katalitik.
 Penghambat non kompetitif berikatan secara dapat
balik pada kedua molekul enzim bebas kompleks ES
membentuk EI dan ESI yang tidak aktif.
E + I EI
ES + I ESI
 Contoh : ion logam berat ( Cu2+ Hg2+ Ag= )yang
dapat berhubungan dengan gugus-SH pada sistein
dalam enzim
Enzim-SH + Ag+ enzim – S – Ag + H+
B. Inhibitor Irreversible
 Penghambat irreversible adalah golongan yang
beraksi dengan atau merusak suatu gugus fungsional
pada molekul enzim yang penting bagi aktivitas
katalitik.
 Contoh senyawa diisoprofilfluorafosfat DFP yang
menghambat enzim asetilkolinesterase yang penting
dalam transmisi impuls syaraf.
Pengaturan Aktivitas Enzim
1. Pengaturan Alosterik
 Enzim alosterik adalah enzim yang memiliki sisi lain selain sisi
katalitik.
 Enzim alosterik memiliki sisi katalitik yang berikatan dengan
substrat dan mengubahnya. Enzim ini memiliki satu atau lebih sisi
pengatur untuk megikat metabolit pengatur yang disebut modulator.
 Enzim alostrik dapat dihambat atau dipercepat oleh modulator.
 Hambatan alosterik dapat diakibatkan oleh hasil akhir dari
serangkaian reaksi kimia:
A enzim a
B enzim b
C enzim c
D enzim d
Z
Z menghambat enzim a
 Contoh : rantai reaksi konversi L – treonin menjadi L – isoleurin
2. Modifikasi Kovalen
Modifikasi kovalen reversibel dari enzim yang
diatur.
Contoh enzim glikogen fosforilase, suatu enzim
yang mengkatalis pemecahan glikogen
3. Proteolisis Terbatas
Enzim ini diaktifkan oleh pembelahan rantai
polipeptida.
Disintesis dalam bentuk tidak aktifdan diaktifkan
oleh pembuangan fragmen kecil dari amino
terminal secara proteolitik.
Contoh Enzim pencernaan tripsin, dan kimi
tripsin
4. Pengaturan Pembentukan dan Turnovel
Enzim
Sejumlah enzim yang dibuat oleh seldapat diatur
oleh peningkatan atau pengurangan kecepatan
sintesis atau degradasi.
Perubahan jumlah total enzim polipeptida tanpa
disertai perubahan sifat katalitik molekul enzim.
Bila jumlah enzim meningkat----diinduksi,
Bila jumlah enzim berkurang----direpresi.
TER!MAKAS!H

Contenu connexe

Tendances

Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Indriati Dewi
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Yunus Thariq
 

Tendances (20)

PPT Karbohidrat
PPT KarbohidratPPT Karbohidrat
PPT Karbohidrat
 
Poliketida
PoliketidaPoliketida
Poliketida
 
Konformasi isomer
Konformasi isomerKonformasi isomer
Konformasi isomer
 
Power point reaksi adisi dan eliminasi
Power point reaksi adisi dan eliminasiPower point reaksi adisi dan eliminasi
Power point reaksi adisi dan eliminasi
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme ObatReaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Respirasi Aerob: Glikolisis
Respirasi Aerob: GlikolisisRespirasi Aerob: Glikolisis
Respirasi Aerob: Glikolisis
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan keton
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Biosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderBiosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunder
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 

En vedette

Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
nurhujaimah
 

En vedette (12)

Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Pertemuan 1 mulut kerongkongan_lambung
Pertemuan 1 mulut kerongkongan_lambungPertemuan 1 mulut kerongkongan_lambung
Pertemuan 1 mulut kerongkongan_lambung
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Golongan Darah
Golongan DarahGolongan Darah
Golongan Darah
 
Uji peroksidase
Uji peroksidaseUji peroksidase
Uji peroksidase
 
Lipid 1 biokimia 2011
Lipid 1 biokimia 2011Lipid 1 biokimia 2011
Lipid 1 biokimia 2011
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
materi BIOKIMIA ENZIM
materi BIOKIMIA ENZIMmateri BIOKIMIA ENZIM
materi BIOKIMIA ENZIM
 
Biosíntesis y metabolismo de ácidos nucleicos
Biosíntesis y metabolismo de ácidos nucleicosBiosíntesis y metabolismo de ácidos nucleicos
Biosíntesis y metabolismo de ácidos nucleicos
 
Struktur enzim
Struktur enzimStruktur enzim
Struktur enzim
 
Dna ligase
Dna ligaseDna ligase
Dna ligase
 
Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015
Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015
Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015
 

Similaire à Biokimia Enzim 02

konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimkonsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
radityaadiputra5
 

Similaire à Biokimia Enzim 02 (20)

enzim
enzim enzim
enzim
 
Bio Kimia Enzim
Bio Kimia EnzimBio Kimia Enzim
Bio Kimia Enzim
 
Biokimia - Bab Enzim
Biokimia - Bab EnzimBiokimia - Bab Enzim
Biokimia - Bab Enzim
 
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimkonsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
 
Karakteristik enzim
Karakteristik enzimKarakteristik enzim
Karakteristik enzim
 
Makalah enzim
Makalah enzimMakalah enzim
Makalah enzim
 
Makalah enzim
Makalah enzimMakalah enzim
Makalah enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme
 
Enzim
Enzim Enzim
Enzim
 
metabolisme.pptx
metabolisme.pptxmetabolisme.pptx
metabolisme.pptx
 
Enzim (Nadya dan Intan)
Enzim (Nadya dan Intan)Enzim (Nadya dan Intan)
Enzim (Nadya dan Intan)
 
Enzim (autosaved)
Enzim (autosaved)Enzim (autosaved)
Enzim (autosaved)
 
Metabolisme andriyani shs 2 pati
Metabolisme andriyani shs 2 patiMetabolisme andriyani shs 2 pati
Metabolisme andriyani shs 2 pati
 
MAKALAH_BIOKIMIA_KELOMPOK_1_-_2-MAKALAH_BIOKIMIA.docx
MAKALAH_BIOKIMIA_KELOMPOK_1_-_2-MAKALAH_BIOKIMIA.docxMAKALAH_BIOKIMIA_KELOMPOK_1_-_2-MAKALAH_BIOKIMIA.docx
MAKALAH_BIOKIMIA_KELOMPOK_1_-_2-MAKALAH_BIOKIMIA.docx
 
Enzim & Koenzim
Enzim & KoenzimEnzim & Koenzim
Enzim & Koenzim
 
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdfARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
 
MAKALAH_BIOKIMIA_KELOMPOK_1-MAKALAH_BIOKIMIA.docx
MAKALAH_BIOKIMIA_KELOMPOK_1-MAKALAH_BIOKIMIA.docxMAKALAH_BIOKIMIA_KELOMPOK_1-MAKALAH_BIOKIMIA.docx
MAKALAH_BIOKIMIA_KELOMPOK_1-MAKALAH_BIOKIMIA.docx
 

Plus de Dedi Kun (20)

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous system
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 

Biokimia Enzim 02

  • 1. Enzim By Elni Sumarni, S.Si SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI Program Study S1 Keperawatan https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
  • 2. Tujuan Perkuliahan • Mengenalkan dan memahamkan bahasa biokimia : Kosakata (istilah dan struktur kimia), tatabahasa (reaksi- reaksi kimia), struktur kalimat (Jalur metabolisme) dan arti (keterkaitan metabolik)
  • 3. Apa itu Biokimia? • Definisi: Bios : Kehidupan Chemis : Kimia – Webster’s dictionary: Bios = Yunani, artinya “hidup” “Kimia mahluk hidup; Kimia yang terjadi dan menjadi ciri kehidupan.” – WebNet dictionary: “Biokimia adalah kimia dari bahan-bahan dan proses-proses yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup; sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia.“
  • 4. Apa itu biokimia? Pemahaman bentuk dan fungsi biologis dari sudut pandang kimia Bertujuan untuk memahami interaksi molekul-molekul tak hidup yang menghasilkan fenomena kompleks dan efisien yang menjadi ciri-ciri kehidupan serta menjelaskan keseragaman kimia dari kehidupan yang beragam.
  • 5. Hal-hal yang dipelajari  Struktur kimia dan bentuk tiga dimensi molekul biologi  Interaksi antar biomolekul  Sintesis dan degradasi biomolekul dalam sel  Perolehan dan pemanfaatan energi oleh sel  Mekanisme pengorganisasian biomolekul dan pengkoordinasian aktifitasnya  Penyimpanan, pemindahan dan ekspresi informasi genetika
  • 6. Tujuan mempelajari biokimia : 1. Pemahaman terhadap kesehatan serta pemeliharaan kesehatan 2. Pemahaman terhadap penyakit serta masalah terapinya yang efektif.
  • 7. Hubungan antara Biokimia dan ilmu lainnya  Kimia Organik yang mempelajari sifat-sifat biomolekul.  Biofisika, yang memanfaatkan teknik-teknik fisika untuk mempelajari struktur biomolekul.  Nutrisi, yang memanfaatkan pengetahuan tentang metabolisme untuk menjelaskan kebutuhan makanan bagi mahluk hidup mempertahankan kehidupan normalnya.  Kesehatan, yang mencari pemahaman tentang keadaan sakit dari sudut pandang molekular.
  • 8. • Mikrobiologi, yang menunjukkan bahwa organisme sel tunggal dan virus cocok untuk digunakan sebagai sarana mempelajari jalur-jalur metabolisme dan mekanisme pengendaliannya. • Fisiologi, yang mempelajari proses kehidupan pada tingkat jaringan dan organisme. • Biologi sel, yang mempelajari pembagian kerja biokimia dalam sel. • Genetika, yang mempelajari mekanisme penyusunan identitas biokimia sel. Hubungan antara Biokimia dan ilmu lainnya
  • 9. Hubungan timbal balik antara Biokimia dan Ilmu Kedokteran telah mendorong kemajuan bersama : ASAM NUKLEAT BIOKIMIA KARBOHIDRAT ↑ ↑ ↑ __________________________________ __________________________________  ↓ ↓ ↓ PENYAKIT GENETIK ILMU KEDOKTERAN DM
  • 10. Riset Biokimia berdampak pada Ilmu Gizi dan Ilmu Kedokteran pencegahan. Hasil riset biokimia menentukan diagnosis dan pengobatan penyakit.
  • 11. Enzim Enzim merupakan suatu kelompok protein yang berperan sangat penting dalam proses aktivitas biologis. Enzim a. Haloenzim -Apoenzim -Kofaktor -Gugus Protestik Koenzim
  • 12. Haloezim adalah Enzim yang mempunyai gugus bukan protein, termasuk golongan enzim mejemuk Apoenzim adalah Haloenzim yang terdiri atas protein dan KOfaktor adalah suatu gugus bukan protein Kofaktor ada yang terikat kuat pada bagian protein /sukar terurai dalam larutan disebut gugus protestik, sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya disebut koenzim. Enzim berfungsi sebagai katalisator dan sifatnya sangat khas.
  • 13. Baik gugus protestik maupun koenzim merupakan bagian enzim yang memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat. Substrat adalah zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim.  Koenzim + S (-)  Apoenzim + S (-)  Apoenzim + koenzim + S P
  • 14. Koenzim  Koenzim dapat dianggap sebagai substrat kedua atau kosubstrat, karena perubahan kimia dalam koenzim merupakan imbangan perubahan kimia yang berlangsung dalam substrat.  Koenzim berfungsi sebagai pembawa sementara atom spesifik atau gugus fungsionil.  Koenzim Senyawa yang dipindahkan -Tiamin pirofosfat -Aldehid -Flavinadenindinukleotida -Atom Hidrogen -Nikotinamida adenin dinukleotida-Ion hidrida (H-) -Koenzim A -Gugus asil -Pirodoksal fosfat -Gugus amino -5’-Deoksiadenosilkobalamin -Atom H dan (koenzim B12) gugus alkil -Biositin -CO2 -tetrahidrofolat Gugus satu karbon lainnya
  • 15. Tata nama dan kekhasan enzim 1. Tata nama berdasarkan substrat Nama setiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya dengan penambahan ‘ase’ dibelakang nama substratnya. contoh enzim yang menguraikan urea disebut enzim urease, enzim yang menguraikan glukosa disebut glucose. Urea urease P Glukosa + O2 glukose glukonolakton + H2O2
  • 16. 2. Tata nama berdasarkan jenis iakatan kimia substratnya Nama enzin disesuaikan dengan ikatan kimia yang terjadi pada subtratnya. Contonya ikatan peptide enzim yang bekerja adalam peptidase. Ikatan ester enzim yang bekerja adalan esterase. 3. Tata nama berdasarkan jenis reaksi Sedangkan enzim yang bekerja pada reaksi tertentu diberi nama berdasarkan reaksi yang terjadi. Contohnya enzim hidrolase adalah kelompok enzim yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis.
  • 17. Penggolongan Enzim  Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, oleh commision on enzymes of international union of Biochemistry enzim dibagi menjadi 6 golongan : 1. Oksidoreduktase 2. Transferase 3. Hidrolase 4. Liase 5. Isomerase 6. Ligase
  • 18. Oksidoreduktase  Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi. Enzim dibagi menjadi 2 yaitu dehidrogenase dan oksidase.  Enzim dehidrogenase bekerja pada reaksi dehidrogenasi yaitu pengambilan atom H dari suatu senyawa (donor) hidrogen yang dilepas diterima oleh senyawa lain (akseptor).  Contoh reaksi pembentukan aldehid dari alkohol enzim yang bekerja alkohol dehidrogenase. Alkohol + NAD+ alkohol dehidrogenase aldehida + NADH +H+  Enzim oksidase bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi yaitu pengambilan H dari suatu substrat, dalam reaksi ini yang bertindak sebagai akseptor H adalah O2.  Contoh reaksi oksidasi glikosa menjadi asam glukonat. Glikosa + O2 glukosa oksidase asam glukonat + H2O
  • 19. Transferase  Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus fungsi dari suatu senyawa kepada senyawa lain. Contoh reaksi pembentukan glisin dari serin merupakan reaksi pemindahan gugus hidriksi metil dengan enzim hidroksi metil transferase.  CH2 – CH – COOH hidroksi metil tranferase CH2 – COOH OH NH2 NH2 Serin glisin
  • 20. Hidrolase Enzim yang bekerja sebagai katalis reaksi hidrolisis. Ada tiga jenis hidrolase yaitu yang memecah ikatan ester, memecah glikosida, memecah ikatan peptida.  Enzim esterase ialah enzim yang memecah ikatan ester dengan cara hidrolisis.  Enzim amilase dapat memecah ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa. Ada 3 macam enzim amilase yaitu α-amilase, β- amilase dan γ-amilase. α-amilase terdapat dalam saliva dan pankreas.  Enzim peptidase bekerja sebagai katalis dalam memecah ikatan pada rantai peptida.
  • 21. Liase  Enzim yang bekerja dalam reaksi pemisahan suatu gugus dari suatu substrat atau sebaliknya.  Contoh reaksi pembuatan aldehid dari asam piruvat dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase Isomerase  Enzim yang bekerja pada perubahan intramolekul/ pemindahan gugus dalam molekul menghasilkan isomer. Contoh reaksi perubahan glikosa menjadi fruktosa. Glikosa–6- fosfat glukosa fosfat isomerase fruktosa –6-fosfat
  • 22. Ligase  Enzim yang bekerja pada penggabungan 2 molekul (sintetase) ikatan yang terbentuk C – O, C – C, C – S, C – N. Contoh : Glutamat+ ATP +NH4 - glutamat sintetase glutamin + ADP + Panor
  • 23. Fungsi dan Cara Kerja Enzim Fungsi enzim adalah sebagai katalisator untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun diluar sel. Enzim dapat mempercepat reaksi hingga 108 – 10ii kali lebih cepat daripada reaksi yang dilakukan tanpa katalis. Cara kerja enzim dalam meningkatkan kecepatan reaksi yaitu dengan cara menurunkan energi aktivasi Katalisator menurunkan pembatas energi aktivasi reaksi kimia tanpa mengubah keseluruhan perubahan energi bebas reaksi atau letak keseimbangan aakhir pada puncak pembatas energi aktivasi terjadi keadaan transisis.
  • 24.
  • 25. Permukaan Aktif (Active Site) Tempat/bagian enzim yang mengadakan hubungan atau kontak dengan substrat Ada 2 model active site 1. model kunci dan anak kunci (lock and key). Diajukan oleh Fisher. Menurut pengikatan subtrat dan enzim ditentukan oleh struktur sisi aktif dan substrat. 2. Model Including-fit. Diajukan oleh Daniel Koshland. Merupakan model yang luwes karena sisi pengikat subtrat bukan merupakan struktur yang kaku. Sisi aktifnya dapat mengalami perubahan konformasi sampai membentuk kedudukan yang tepat agar enzim dan subtrat membentuk ikatan.
  • 26.
  • 27. K!netika Enzim Ilmu yang mempelajari sifat kecepatan reaksi yang dikatalis enzim. Kecepatan Awal kecepatan berlangsungnya suatu reaksi diukur sebagai penurunan konsentrasi reaktan atau peningkatan konsentrasi produk. kemiringan = kec waktu
  • 28. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim Konsentrasi Enzim Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim. Konsentrasi Substrat Hasil ekspeerimen menunjukan bahwa dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka akan pertambahan konsentrasi substrat akan menaikan kecepatan reaksi, Suhu Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Disamping itu karena enzim suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Pengaruh pH  Perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat. pH rendah atau tinggi dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi yang mengakibatkan menurunnya aktivitas enzim.
  • 29. Persamaan Michealis – Menten Persamaan Michelis-Menten menjelaskan ketergantungan kecepatan reaksi pada konsentarsi subtrat yang digunakan. Dasar persamaan ini adalah model sederhana kerja enzim. Bahwa reaksi yang dikatalis enzim enzim berikatan dengan subtratnya membentuk kompleks enzim-subtrat (ES) yang kemudian dipecah menjadi enzim dan subtrat atau menjadi enzim dan produk. [E] + [S] [ES] [E] + [P]
  • 30.  Kecepatan reaksi pembentukan kompleks [ES] V1 = k1 [E] [S] V1 = k1 {[E0] - [ES]} [S] E0 = konsentrasi enzim total  Kecepatan penguraaian ES menjadi E dan S: V2 = k2 [ES]  Kecepatan ES menjadi E dan P : V3 = k3 [ES]  Jadi kecepatan pengraian ES : V2 + V3 = k2 [ES] + k3 [ES]  Dalam keadaan setimbang maka kecepatan pembentukan ES k1 {[E0] - [ES]} [S] = k2 [ES] + k3 [ES] atau k1 {[E0] - [ES]} [S] = (k2 + k3 )[ES] sehingga {[E0] - [ES]} [S] = k1 + k2 = km [ES] k1
  • 31.  dari persaman 7 diperoleh konsentrasi kompleks ES [ES] = [E0] [S] km + [S]  kecepatan permulaan terjdinya hasil reaksi P sebanding dengan [ES] V = k3[ES]  Jika [s] sangat besar sehingga semua enzim membentuk keceparan reaksi maksimal Vmaks = k3 [E0]  Harga [ES] dari persamaan (8) dimasukan kedalam persamaan (9) maka :  Dengan memasukan persamaan (10) kedalam persamaan (11) Persamaan 12 ini merupakan persamaan Michealis-Menten ][ ]][[ 0 3 Sk SE kV m + = ][ ][ Sk SV V m maks + =
  • 32. Pengaruh Inhibitor  Terdapat dua jenis penghambat enzim yaitu yang bekerja secara dapat balik reversible dan tidak dapat balik irreversible A. Pengambat Reversible  penghambat reversible dibedakan menjadi 2 yaitu penghambat kopetitif dan nonkompetitif 1. Hambatan kompetitif  Suatu penghambat kompetitif berlomba dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim, tetapi sekali berikatan tidak dapat diubah oleh enzim tersebut.  Ciri penghambat kompetitif ini dapat dibalikan atau diatasi hanya dengan meningkatkan konsentrasi substrat. jika suatu enzim 50% dihambat pada konsentrasi tertentu dari substrat penghambat kompetitif dapat dikurangi dengan meningkatkan konsentrasi substrat. E + I EI  Contoh : asam malonat, oksalat, oksalo asetat dapat menghambat kerja enzim suksinat dehidrogenase dalam reaksi dehidrogenasi suksinat.
  • 33. 2. Penghambat non kompetitif  Pada pengahmbat non kompetitif, penghambat berikatan pada sisi enzim, selain sisi tempat substrat berikatan, mengubah konformasi molekul enzim, sehingga megakibatkan inaktifasi dapat balik sisi katalitik.  Penghambat non kompetitif berikatan secara dapat balik pada kedua molekul enzim bebas kompleks ES membentuk EI dan ESI yang tidak aktif. E + I EI ES + I ESI  Contoh : ion logam berat ( Cu2+ Hg2+ Ag= )yang dapat berhubungan dengan gugus-SH pada sistein dalam enzim Enzim-SH + Ag+ enzim – S – Ag + H+
  • 34. B. Inhibitor Irreversible  Penghambat irreversible adalah golongan yang beraksi dengan atau merusak suatu gugus fungsional pada molekul enzim yang penting bagi aktivitas katalitik.  Contoh senyawa diisoprofilfluorafosfat DFP yang menghambat enzim asetilkolinesterase yang penting dalam transmisi impuls syaraf.
  • 35. Pengaturan Aktivitas Enzim 1. Pengaturan Alosterik  Enzim alosterik adalah enzim yang memiliki sisi lain selain sisi katalitik.  Enzim alosterik memiliki sisi katalitik yang berikatan dengan substrat dan mengubahnya. Enzim ini memiliki satu atau lebih sisi pengatur untuk megikat metabolit pengatur yang disebut modulator.  Enzim alostrik dapat dihambat atau dipercepat oleh modulator.  Hambatan alosterik dapat diakibatkan oleh hasil akhir dari serangkaian reaksi kimia: A enzim a B enzim b C enzim c D enzim d Z Z menghambat enzim a  Contoh : rantai reaksi konversi L – treonin menjadi L – isoleurin
  • 36. 2. Modifikasi Kovalen Modifikasi kovalen reversibel dari enzim yang diatur. Contoh enzim glikogen fosforilase, suatu enzim yang mengkatalis pemecahan glikogen 3. Proteolisis Terbatas Enzim ini diaktifkan oleh pembelahan rantai polipeptida. Disintesis dalam bentuk tidak aktifdan diaktifkan oleh pembuangan fragmen kecil dari amino terminal secara proteolitik. Contoh Enzim pencernaan tripsin, dan kimi tripsin
  • 37. 4. Pengaturan Pembentukan dan Turnovel Enzim Sejumlah enzim yang dibuat oleh seldapat diatur oleh peningkatan atau pengurangan kecepatan sintesis atau degradasi. Perubahan jumlah total enzim polipeptida tanpa disertai perubahan sifat katalitik molekul enzim. Bila jumlah enzim meningkat----diinduksi, Bila jumlah enzim berkurang----direpresi.